• Tidak ada hasil yang ditemukan

7:15 "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.

7:16 Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri?

7:17 Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik.

7:18 Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik.

7:19 Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api.

7:20 Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka.

7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.

7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?

7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku,

kamu sekalian pembuat kejahatan!"

Jelas sekali konteksnya, Tuhan Yesus memberikan peringatan kepada murid-murid-Nya, bahwa nanti akan ada orang-orang yang

melakukan penyesatan terhadap pengajaran Tuhan yang sebenarnya, mereka ini bertindak seolah-olah sebagai nabi/pengajar tetapi sesungguhnya mereka ini adalah penyesat-penyesat alias Nabi-nabi Palsu.

Dalam pasal yang lain, Tuhan Yesus memperingatkan kembali adanya nabi palsu/penyesat-penyesat : Matius 24:3-5, 10-11

24:3 Ketika Yesus duduk di atas Bukit Zaitun, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya untuk bercakap-cakap sendirian dengan Dia. Kata mereka: "Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi dan apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?" 24:4 Jawab Yesus kepada mereka: "Waspadalah supaya jangan ada

orang yang menyesatkan kamu!

24:5 Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku

dan berkata: Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang.

24:10 dan banyak orang akan murtad dan mereka akan saling menyerahkan dan saling membenci.

24:11 Banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak

orang.

Seperti beberapa kali kita temukan, memang ada orang-orang yang mengklaim diri mereka itu seolah-olah nabi dan berbicara atas nama Tuhan, tetapi ajaran mereka ini sesat: Contohnya David Koresh yang dikenal dengan "sekte Davidian Clan", Jim Jones "Sekte Jones", Marshall Applewhite "Sekte Heaven‘s Gate‖, Luc-Jorret ―Sekte Solar Temple‖dan lain-lain. Juga di Indonesia pernah ada Pendeta Mangapin Sibuea di Bandung dengan "Sekte Hari Kiamat", dan Lia ‗Aminudin‘ Eden.

Nabi-nabi palsu di atas, berbicara atas nama Tuhan, melakukan segala sesuatu seolah-olah demi nama Tuhan. Kegiatan inilah yang dimaksud dalam Matius 7:22-23, bahwa mereka ini berteriak

Tuhan, Tuhan tetapi sebenarnya mereka ini para pelaku kejahatan. Tuhan Yesus memberikan petunjuk bagaimana mengenali

ajaran-ajaran sesat yang dilakukan nabi palsu adalah di Matius 7:16-20 "Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka." Tuhan Yesus memberikan perumpamaan yang baik sekali.

Kita diberitahu untuk selalu waspada terhadap pengajar-pengajar sesat, dan mengenali mereka dari "buahnya" artinya dari hasil-hasil yang mereka dapatkan dan tunjukkan. Misalnya Sekte Children of God yang juga pernah dilarang di Indonesia ini, David Moses, orang yang di-nabi-kan di sekte itu, melakukan penyesatan dengan pengajaran "free sex" dalam ibadah-ibadah mereka. Padahal jelas sekali hal itu merupakan dosa, kebiasaan mereka ini justru bukan mencerminkan kasih Kristus, melainkan kasih hawa nafsu. Maka untuk pengajaran tersebut dengan mudah kita menilai bahwa mereka adalah sesat/ bidat.

Berseru-seru kepada Tuhan tidak selalu dibarengi dengan iman; percaya dan hormat kepada Tuhan. Melainkan seringkali manusia hanya mengucapkan seruan kepada Tuhan secara verbal; tetapi tanpa iman dan hormat; dengan tujuan-tujuan tertentu. Misalnya ingin mendapat pujian bahwa dia adalah orang

saleh, karena tuntutan profesi karena dia adalah seorang pekerja di ladang Tuhan. Tetapi tidak sungguh- sungguh beribadah dengan iman kepada Tuhan.

Inilah yang dimaksud. Maka jelaslah Matius 7:22-23 bukan ditujukan kepada murid-murid Yesus yang setia dan menjalankan kehendak-Nya, tetapi kepada penyesat-penyesat yang berbicara atas nama Tuhan. Untuk mereka ini Tuhan Yesus akan mengenyahkan mereka pada saat penghakiman nanti dengan mengatakan "Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

Untuk memahami jawaban atas pertanyaan di atas, pembaca perlu memahami, bahwa sewaktu di bumi Tuhan Yesus adalah utusan Tuhan YAHWEH (Bapa), sehingga Yesus dalam Matius 6:6-15 "Yesus menyuruh para murid-Nya untuk berdoa kepada Bapa (Allah)". Jadi, jelas tidak ada pertentangan atau kontradiksi.

35) Yesus akan melepaskan manusia dari dosa; Tetapi Yesus juga akan membalas tiap-tiap orang menurut perbuatannya.

MATIUS 1:21 VS MATIUS 16:27 & YOHANES 5:30.

Dalam Matius 1, TERTULIS: "Malaikat berkata: ..Yesus akan melepaskan kaumnya dari segala dosanya", TETAPI dalam Matius 16 "Yesus akan membalas tiap-tiap orang menurut perbuatannya", dan dalam Yohanes 5 "Yesus menjadi pesuruh Tuhan dengan menjalankan hukum yang seadil-adilnya". (bertentangan hukum).

JAWAB : (Kategori : salah memahami cara kerja Tuhan dalam sejarah)

MATIUS 1:21 adalah maksud kedatangan Yesus agar manusia memperoleh keselamatan dan kehidupan yang kekal (penjelasannya dapat dibaca pada pengajaran-pengajaran tentang prinsip Keselamatan dari Yesus).

Banyak orang yang belum diselamatkan percaya bahwa pada hari itu Tuhan akan mempertimbangkan perbuatan baik dan perbuatan jahat yang telah mereka lakukan. Apabila bobot perbuatan baik mereka lebih berat daripada perbuatan jahat, maka Tuhan akan menerima mereka masuk surga. Sepintas penalaran ini sepertinya masuk akal, tetapi cara berpikir seperti ini membuat keselamatan yang Tuhan berikan seolah-olah tergantung pada perbuatan baik yang kita lakukan. Itu jelas keliru. Manusia berdosa tidak bisa menghapus dosanya dengan perbuatan baik. Dosa harus dihukum. Ingat prinsip pengadilan, orang bersalah harus dihukum. Seorang tervonis, tidak bisa bebas dari hukuman dengan berbuat baik. Karena semua manusia sudah berdosa dalam pandangan Tuhan, sejak Adam dan Hawa berdosa, semua manusia keturunannya adalah umat yang berdosa dipandangan Tuhan, meskipun bayi yang mati belum sempat berbuat dosa, namun tetap dalam pandangan Tuhan, bayi yang mati itu adalah umat berdosa juga. Karena semua manusia tidak ada yang tidak berdosa, maka manusia tidak mungkin menebus dosanya. Untuk itu butuh Juruselamat untuk menebus dosa mereka, karena dalam Keadilan Tuhan, dosa harus dihukum, namun dalam Kasih Tuhan, Tuhan menyediakan jalan keluar melalui kedatangan Yesus sebagai Juruselamat dunia dan Penebus Dosa umat manusia.

Galatia 2:16 mengungkapkan bahwa semua perbuatan kita, yang baik maupun buruk, tidak menentukan keselamatan. Sebanyak

apapun, perbuatan baik yang kita lakukan tidak pernah dapat menghapus noda dosa dalam hidup kita (Roma 3:9-18). Setiap orang harus menghadapi penghakiman, dan satu-satunya jalan untuk lolos dari hukuman hanyalah melalui Yesus Kristus, Tuhan kita. Penebusan-Nya yang sangat berharga di kayu salib sehingga kita mendapatkan pengampunan dan damai sejahtera abadi. Itulah maksud kedatangan Yesus supaya manusia diselamatkan.

Sedangkan apa yang tertulis pada Yohanes 5:30 yang berbunyi ―Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-penghakiman-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku.‖ Ayat tersebut menyatakan bahwa Yesus adalah Hakim!

Selama duduk di sebelah kanan Allah Bapa, Yesus tidak hanya menjalankan peran-Nya sebagai Raja atas segala raja, tetapi Dia juga menggenapi peran sebagai Hakim dunia ini. Dia adalah Hakim bagi semua bangsa dan semua orang. Meskipun Yesus memerintah sebagai Hakim kita, Dia juga telah ditetapkan oleh Allah untuk menjadi Pembela kita. Dia adalah Pengacara Pembela kita. Pada Penghakiman terakhir Pembela kita akan berhadapan dengan Hakim kita. Peran Yesus sebagai pengantara orang kudus telah dirasakan oleh Stefanus pada waktu ia akan mati syahid: Tuhan itu kasih. Ia mengasihi kita tanpa pamrih. Kasih-Nya tak terukur (Yohanes 3:16, Efesus 3:18-19). Tetapi jangan lupa bahwa Tuhan itu juga adil. Kitab Wahyu pasal 20, menjelaskan penghakiman Tuhan atas ‗DUNIA‘.

Pada akhirnya semua orang percaya harus mempertanggung-jawabkan hidup mereka pada PENGHAKIMAN TAHTA KRISTUS.

Dan setelah itu, mereka yang menolak Yesus Kristus akan dihakimi dalam PENGADILAN TERAKHIR atau yang disebut juga PENGADILAN TAHTA PUTIH pada saat kesudahan zaman nanti.

36) Tanggung jawab dosa; Yesus menebus; Yehezkiel, tanggung jawab pribadi; Iman anak-anak empunya Surga.

GALATIA 3:13 VS YEHEZKIEL 18:20 & MARKUS 10:14.

Dalam Galatia, TERTULIS: "Paulus berkata: terkutuknya Yesus di kayu salib adalah untuk menebus dosa-dosa manusia", TETAPI dalam Yehezkiel: "kebenaran/kejahatan manusia menjadi tanggung jawab masing-masing", dan dalam Markus: "Yesus menyatakan bahwa anak-anaklah yang mempunyai kerajaan surga (berarti suci atau bebas dari dosa, sekaligus membantah adanya DOSA WARIS)". (bertentangan konsep).

JAWAB :

Ketiga kutipan ayat dari kitab-kitab tersebut menjelaskan subjek yang berbeda beda, yaitu dijelaskan satu-persatu sebagai berikut :

1. YESUS KRISTUS TERGANTUNG DI SALIB SEBAGAI KURBAN ATAS KUTUK DOSA MANUSIA

Mengenai ayat dalam Kitab GALATIA 3:13 :

―Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!"