• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN

KONSUMEN RESTORAN BULL WINGS FACTORY BOGOR

Proses pengambilan keputusan pembelian merupakan rangkaian proses yang dilewati konsumen sebelum memutuskan untuk melakukan pembelian terhadap suatu produk. Menurut Engel et al (1995) proses atau tahapan pengambilan keputusan pembelian terdiri dari lima tahap yaitu, pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian. Penelitian ini juga membahas proses pengambilan keputusan pembelian terhadap Restoran Bull Wings Factory dan langkah yang dilakukan adalah mengajukan pertanyaan terkait dengan setiap langkah dalam proses pengambilan keputusan pembelian terhadap suatu produk.

Pengenalan Kebutuhan

Pengenalan kebutuhan merupakan tahap pertama dari proses pengambilan keputusan pembelian konsumen. Pengenalan kebutuhan muncul ketika konsumen menghadapi suatu masalah, yaitu suatu keadaan dimana terdapat perbedaan antara keadaan yang diinginkan dan keadaan yang sebenarnya terjadi. Pada penelitian ini, informasi yang terkait dengan proses pengenalan kebutuhan pada Restoran Bull Wings Factory yaitu meliputi intensitas konsumen untuk makan di luar rumah, alasan/motivasi konsumen membeli makanan di luar rumah, manfaat yang dicari konsumen pada saat makan di luar rumah, dan jenis penyedia jasa makanan yang sering dikunjungi konsumen saat mencari makan di luar rumah.

Intensitas Makan di Luar Rumah

Berdasarkan hasil penelitian pada tahapan pengenalan kebutuhan, intensitas konsumen makan di luar rumah dalam seminggu adalah 3-5 kali sebanyak 42 orang (41.18 persen). Selanjutnya, diikuti 1-3 kali sebanyak 33 orang (32.35 persen) dan 7 kali dalam seminggu sebanyak 27 orang (26.47 persen). Hal ini dikarenakan kebanyakan konsumen yang datang ke Restoran Bull Wings Factory sebagian besar adalah mahasiswa dan berusia 17-23 tahun. Dimana frekuensi konsumen makan di luar rumah semakin tinggi yang disebabkan oleh aktivitas seseorang yang semakin sibuk sehingga tidak memiliki banyak waktu untuk

54

memenuhi kebutuhan akan makan di rumah. Berdasarkan hasil wawancara dengan konsumen, konsumen juga menginginkan makanan yang praktis dan cepat saji dan menginginkan suasana yang nyaman yang tidak dijumpai di rumah.

Tabel 18 Sebaran konsumen berdasarkan intensitas untuk makan di luar rumah dalam seminggu

Frekuensi makan diluar rumah dalam seminggu Jumlah (orang)

Persentase (%)

Setiap hari (7 kali) 27 26.47

3-5 kali 42 41.18

1-3 kali 33 32.35

Total 102 100.00

Alasan/motivasi Makan di Luar Rumah

Hasil penelitian menunjukkan bahwa alasan/motivasi konsumen makan di luar rumah adalah ingin memilih makanan yang unik sebanyak 34 orang (33.33 persen). Selanjutnya sebagai gaya hidup dan ajakan teman sebanyak 24 orang (23.53 persen), diikuti sekedar ingin mencoba sebanyak 20 orang (19.61 persen).

Hasil penelitian ini sama dengan penelitian Nababan (2012) yang menyatakan motivasi konsumen makan di luar rumah adalah ingin memilih makanan yang unik. Hal ini dikarenakan target dari Restoran Bull Wings Factory adalah remaja atau mahasiswa yang berusia 17-23 tahun yang tergolong usia produktif. Dimana pada usia tersebut keinginan konsumen mencoba hal yang baru tinggi sehingga menu khas/unik di sebuah restoran menjadi nilai tambah untuk menarik konsumen yang cenderung mencari menu yang berbeda, yang tidak didapatkan jika makan di rumah. Adapun sebaran konsumen berdasarkan alasan/motivasi untuk makan di luar rumah dapat dilihat pada Tabel 19.

Tabel 19 Sebaran konsumen berdasarkan alasan/motivasi untuk makan di luar rumah

Alasan/motivasi untuk makan di luar rumah Jumlah (orang) Persentase (%)

Sekedar ingin mencoba 20 19.61

Sebagai gaya hidup 24 23.53

Ingin memilih makanan yang unik 34 33.33

Ajakan teman 24 23.53

Total 102 100.00

Manfaat Makan di Luar Rumah

Manfaat konsumen makan di luar rumah adalah ingin memenuhi kebutuhan utama, pemenuhan gizi, dan memenuhi kebutuhan selingan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar manfaat konsumen makan di luar rumah adalah memenuhi kebutuhan selingan sebanyak 63 orang (61.76 persen). Selanjutnya diikuti memenuhi kebutuhan utama sebanyak 31 orang (30.39 persen) dan pemenuhan gizi sebanyak 8 orang (7.84 persen).

55 Berdasarkan pengamatan di lapang konsumen makan di luar rumah untuk memenuhi kebutuhan selingan karena selain memenuhi kebutuhan makan di luar rumah, konsumen juga ingin meluangkan waktu di tempat yang nyaman, yang suasananya tidak memungkinkan didapat di rumah. Selain itu, makan di luar rumah memberi manfaat memenuhi kebutuhan sosial terutama dalam bersosialisasi dengan teman dan keluarga, ataupun untuk melepas kejenuhan. Adapun sebaran konsumen berdasarkan manfaat makan di luar rumah dapat dilihat pada Tabel 20.

Tabel 20 Sebaran konsumen berdasarkan manfaat makan di luar rumah Manfaat yang dicari pada saat makan di luar

rumah

Jumlah (orang)

Persentase (%)

Memenuhi kebutuhan utama 31 30.39

Pemenuhan gizi 8 7.84

Memenuhi kebutuhan selingan 63 61.76

Total 102 100.00

Jenis Penyedia Jasa

Restoran, cafe, kantin, dan warung makan merupakan sebagian dari jenis penyedia jasa makanan untuk memenuhi kebutuhan makan di luar rumah. Berdasarkan hasil penelitian, bahwa jenis penyedia jasa makanan yang diminati konsumen dalam mencari makan di luar rumah adalah cafe sebanyak 48 orang (47.06 persen). Selanjutnya, diikuti restoran dan kantin sebanyak 17 orang (16.67 persen), warung makan sebanyak 16 orang (15.69 persen), dan waralaba sebanyak 4 orang (3.92 persen). Hal ini dikarenakan cafe merupakan tempat penyedia makanan yang nyaman, cocok dibuat kumpul dengan teman, dan memiliki banyak hiburan yang disajikan ( misal, live music).

Tabel 21 Sebaran jenis penyedia jasa makanan untuk memenuhi kebutuhan makan di luar rumah

Jenis penyedia jasa makanan Jumlah (orang) Persentase (%)

Restoran 17 16.67 Café 48 47.06 Kantin 17 16.67 Warung Makan 16 15.69 Waralaba 4 3.92 Total 120 100.00 Pencarian Informasi

Pencarian informasi merupakan tahapan kedua dari proses pengambilan keputusan pembelian konsumen. Pencarian informasi terdiri dari dua macam yaitu pencarian internal dan pencarian eksternal. Konsumen akan mencari informasi yang tersimpan didalam ingatannya (pencarian internal) dan mencari informasi

56

dari luar (pencarian eksternal). Pada penelitian ini, proses pencarian informasi yang dijelaskan oleh data yaitu mengenai sumber informasi, fokus perhatian dari sumber informasi, pengaruh promosi bagi konsumen, dan bentuk promosi.

Sumber Informasi

Sumber informasi merupakan sumber dimana konsumen dapat mengetahui suatu tempat makan yang nyaman, memiliki cita rasa yang khas, dan pelayanan yang baik. Sumber informasi dapat diperoleh dari teman, anggota keluarga, media cetak (brosur), iklan, kenalan, dan jejaring sosial. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa sumber informasi utama alternatif tempat makan adalah teman sebanyak 84 orang (82.35 persen). Selanjutnya diikuti dengan sumber informasi didapatkan dari jejaring sosial sebanyak 11 orang (10.78 persen), media cetak sebanyak 3 orang (2.94 persen), kenalan sebanyak 2 orang (1.96 persen), serta anggota keluarga dan iklan sebanyak 1 orang (0.98 persen).

Penelitian ini memiliki persamaan dengan penelitian Nababan (2012), Utami (2012), Mutaqin (2012), dan Oktaviani (2011) yaitu sumber informasi utama untuk alternatif tempat makan adalah teman. Hal ini dikarenakan mayoritas konsumen yang berusia 17-23 tahun (usia produktif), lebih banyak berinteraksi dengan teman. Informasi dari teman tersebut merupakan hasil pengalaman nyata yang dapat direkomendasikan ke sesama teman. Adapun sebaran konsumen berdasarkan sumber informasi utama dapat dilihat pada Tabel 22.

Tabel 22 Sebaran konsumen berdasarkan sumber informasi utama Sumber informasi utama untuk alternatif tempat

makan Jumlah (orang) Persentase (%) Teman 84 82.35 Anggota keluarga 1 0.98 Media cetak 3 2.94 Iklan 1 0.98 Kenalan 2 1.96 Jejaring social 11 10.78 Total 102 100.00

Fokus Perhatian dari Sumber Informasi

Berdasarkan hasil penelitian di lapang, fokus perhatian konsumen dari sumber informasi dalam mencari tempat makan yaitu cita rasa sebanyak 47 orang (46.08 persen). Selanjutnya, diikuti tempat yang nyaman sebanyak 42 orang (41.18 persen), harga yang ditawarkan sebanyak 8 orang (7.84 persen), lokasi tempat makan sebanyak 3 orang (2.94 persen), dan 2 orang (1.96 persen) memilih pelayanannya.

Penelitian ini sama dengan penelitian Nababan (2012) dan Oktaviani (2011) bahwa fokus perhatian konsumen dari sumber informasi adalah cita rasa menu. Cita rasa menu menjadi fokus perhatian utama karena pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa mayoritas konsumen makan di luar rumah karena mencari menu yang unik yang tidak didapatkan jika makan di rumah. Cita

57 rasa menu yang khas/unik membuat konsumen tertarik untuk mencoba dan melakukan pembelian.

Tabel 23 Sebaran konsumen berdasarkan fokus perhatian dari sumber informasi Fokus perhatian dari sumebr informasi Jumlah (orang) Persentase (%)

Lokasi tempat makan 3 2.94

Harga yang ditawarkan 8 7.84

Tempatnya yang nyaman 42 41.18

Pelayanannya 2 1.96

Cita rasa 47 46.08

Total 102 100.00

Bentuk Promosi

Promosi merupakan salah satu bagian dari strategi bauran pemasaran. Berdasarkan hasil penelitian, bentuk informasi yang paling diminati oleh konsumen yaitu paket menu promosi sebanyak 52 orang (50.98 persen). Selanjutnya diikuti potongan harga pada menu sebanyak 33 orang (32.35 persen), dan pelayanan khusus untuk pelanggan sebanyak 17 orang (16.67 persen).

Penelitian ini sama dengan penelitian Nababan (2012) dan Oktaviani (2011) yaitu bentuk promosi yang disukai konsumen adalah paket menu promosi. Hal ini dikarenakan mayoritas konsumen berusia 17-23 tahun (usia produktif) dan pelajar/mahasiswa, dimana pada usia tersebut konsumen menyukai bentuk promosi berupa paket menu hemat. Adapun sebaran konsumen berdasarkan bentuk promosi dapat dilihat pada Tabel 24.

Tabel 24 Sebaran konsumen berdasarkan bentuk promosi

Bentuk promosi yang menarik Jumlah (orang) Persentase (%)

Potongan harga pada menu 33 32.35

Pelayanan khusus untuk pelanggan 17 16.67

Paket menu promosi 52 50.98

Total 102 100.00

Pengaruh Promosi bagi Konsumen

Berdasarkan hasil penelitian bahwa sebagian besar konsumen merasa tertarik terhadap promosi-promosi yang dilakukan oleh tempat-tempat penyedia jasa makanan. Tujuh puluh empat orang (72.55 persen) konsumen tertarik terhadap promosi yang dilakukan oleh tempat penyedia jasa makanan dan 28 orang (27.45 persen) konsumen merasa biasa saja terhadap promosi yang dilakukan oleh tempat jasa penyedia makanan.

Penelitian ini sama dengan penelitian Nababan (2012) dan Oktaviani (2011) bahwa promosi yang ada membuat menarik konsumen. Hal ini dikarenakan mayoritas konsumen berusia 17-23 tahun (usia produktif), dimana pada usia tersebut konsumen menyukai bentuk promosi berupa paket menu hemat. Sebaran

58

konsumen berdasarkan pengaruh promosi bagi konsumen dapat dilihat pada Tabel 25.

Tabel 25 Sebaran konsumen berdasarkan pengaruh promosi bagi konsumen Pengaruh promosi dalam melakukan kunjungan Jumlah

(orang) Persentase (%) Membuat menarik 74 72.55 Biasa saja 28 27.45 Tidak menarik 0 0 Total 102 100.00 Evaluasi Alternatif

Tahapan ketiga dari proses pengambilan keputusan pembelian konsumen adalah evaluasi alternatif. Evaluasi alternatif merupakan proses mengevaluasi pilihan produk dan merek serta memilihnya sesuai dengan yang diinginkan konsumen. Pada penelitian ini, evaluasi alternatif yang akan dijelaskan oleh data mengenai jenis restoran yang paling diminati oleh konsumen, pertimbangan awal dalam memilih restoran, dan pertimbangan dalam mengunjungi Restoran Bull Wings Factory.

Jenis Restoran yang Paling diminati oleh Konsumen

Hasil penelitian menunjukkan bahwa, jenis restoran yang diminati oleh konsumen pada tahap evaluasi alternatif adalah restoran internasional sebanyak 35 orang (34.31 persen). Selanjutnya diikuti dengan restoran tradisional sebanyak 33 orang (32.35 persen), fast food sebanyak 23 orang (22.25 persen), restoran oriental sebanyak 8 orang (7.84 persen), dan restoran kontinental 3 orang (2.94 persen). Hal ini dikarenakan usia responden yang mayoritas 17-23 tahun (usia produktif) cenderung memiliki selera yang bervariasi, terutama dalam hal memilih jenis makanan. Jika dilihat dari pendapatan per bulan yang mayoritas Rp1 000 000 sampai Rp1 999 999 dan berstatus belum menikah, konsumen akan lebih memilih restoran dengan variasi menu yang bercita rasa tinggi. Oleh karena itu, konsumen dalam tahap evaluasi alternatif cenderung memilih restoran internasional.

Tabel 26 Sebaran jenis restoran yang paling diminati

Jenis restoran yang diminati Jumlah (orang) Persentase (%)

Restoran tradisional 33 32.35 Restoran internasional 35 34.31 Restoran oriental 8 7.84 Restoran continental 3 2.94 Fast food 23 22.55 Total 102 100.00

59 Pertimbangan awal ketika akan mengunjungi restoran

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertimbangan awal konsumen melakukan kunjungan ke restoran adalah cita rasa menu sebanyak 54 orang (52.94 persen), diikuti suasana tempat makan sebanyak 33 orang (32.35 persen), pelayanan yang memuaskan sebanyak 9 orang (8.82 persen), serta lokasi yang strategis, dan hiburan yang menarik sebanyak 3 orang (2.94 persen).

Penelitian ini memiliki persamaan dengan penelitian dari Oktaviani (2011) bahwa pertimbangan awal konsumen memilih restoran adalah cita rasa menu. Cita rasa menu menjadi atribut pertimbangan konsumen melakukan kunjungan ke restoran karena pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa mayoritas fokus perhatian utama konsumen makan di luar rumah karena mencari menu yang unik yang tidak didapatkan jika makan di rumah. Cita rasa menu yang khas/unik membuat konsumen tertarik untuk mencoba dan melakukan pembelian. Adapun sebaran konsumen berdasarkan pertimbangan awal ketika akan mengunjungi restoran dapat dilihat pada Tabel 27.

Tabel 27 Sebaran konsumen berdasarkan pertimbangan awal ketika akan mengunjungi restoran

Pertimbangan awal ketika mengunjungi restoran

Jumlah (orang)

Persentase (%)

Lokasi yang strategis 3 2.94

Cita rasa menu 54 52.94

Suasana tempat makan 33 32.35

Pelayanan yang memuaskan 9 8.82

Hiburan yang menarik 3 2.94

Total 102 100.00

Faktor yang di Pertimbangkan Konsumen dalam Berkunjung ke Restoran

Bull Wings Factory

Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa pertimbangan terbesar konsumen dalam memilih Restoran Bull Wings Factory yaitu terletak pada cita rasa menu yang khas sebanyak 41 orang (40.20 persen). Selanjutnya diikuti suasana tempat makan sebanyak 37 orang (36.27 persen), lokasi yang strategi sebanyak 14 orang (13.37 persen), pelayanan yang memuaskan sebanyak 7 orang (6.86 persen), dan hiburan yang menarik sebanyak 3 orang (2.94 persen).

Hasil penelitian ini sama dengan penelitian dari Oktaviani (2011) bahwa pertimbangan konsumen memilih Restoran Bull Wings Factory adalah cita rasa menu. Cita rasa menu menjadi atribut pertimbangan awal konsumen melakukan kunjungan ke restoran karena pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa mayoritas fokus perhatian utama konsumen makan di luar rumah karena mencari menu yang unik yang tidak didapatkan jika makan di rumah. Cita rasa menu yang khas/unik membuat konsumen tertarik untuk mencoba dan melakukan pembelian ke Restoran Bull Wings Factory. Adapun sebaran konsumen berdasarkan pertimbangan konsumen dalam berkunjung ke Restoran Bull Wings Factory dapat dilihat pada Tabel 28.

60

Tabel 28 Sebaran konsumen berdasarkan faktor yang di pertimbangkan dalam memilih Restoran Bull Wings Factory

Pertimbangan konsumen dalam memilih Restoran Bull Wings Factory

Jumlah (orang)

Persentase (%)

Lokasi yang strategis 14 13.73

Cita rasa menu 41 40.20

Suasana tempat makan 37 36.27

Pelayanan yang memuaskan 7 6.86

Hiburan yang menarik 3 2.94

Total 102 100.00

Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian merupakan tahap keempat dari proses pengambilan keputusan terhadap pembelian suatu produk oleh konsumen. Pembelian meliputi keputusan konsumen mengenai apa yang dibeli, apakah membeli atau tidak, kapan membeli, dimana membeli, dan bagaimana cara membayarnya (Sumarwan 2011). Pada penelitian ini, konsumen diberikan pertanyaan mengenai keputusan pembelian pada Restoran Bull Wings Factory. Indikator-indikator dari keputusan pembelian diantaranya sifat memutuskan untuk melakukan kunjungan pada Restoran Bull Wings Factory adalah sumber yang mempengaruhi dalam melakukan kunjungan, frekuensi melakukan kunjungan, waktu mengunjungi restoran, dan hari pembelian pada Restoran Bull Wings Factory.

Sifat Kunjungan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebaran konsumen berdasarkan sifat pemutusan untuk berkunjung ke Restoran Bull Wings Factory adalah 36 orang (35.29 persen) konsumen melakukan pembelian tidak direncana. Selanjutnya diikuti 28 orang (27.45 persen) tergantung situasi, sebanyak 22 orang (21.57 persen) ikut-ikut teman, dan sebanyak 16 orang (15.69 persen) konsumen memutuskan berkunjung ke Restoran Bull Wings Factory karena terencana.

Penelitian ini memiliki persamaan dengan penelitian Utami (2012) dan Mutaqin (2012) bahwa konsumen memutuskan untuk berkunjung ke restoran karena tidak direncana atau mendadak. Hal ini dikarenakan mayoritas konsumen yang berusia 17-23 tahun (usia produktif), dimana konsumen mudah terpengaruh oleh ajakan teman. Konsumen dalam berkunjung ke Restoran Bull Wings Factory memutuskan kunjungan secara tidak terencana atau mendadak karena minat berkunjung dirasakan pada saat melewati, membicarakan, mendengar bahwa tempat yang nyaman untuk berkumpul adalah Restoran Bull Wings Factory.

61 Tabel 29 Sebaran konsumen berdasarkan sifat memutuskan untuk berkunjung

Sifat memutuskan untuk melakukan kunjungan ke Bull Wings Factory

Jumlah (orang) Persentase (%) Terencana 16 15.69 Tergantung situasi 28 27.45 Tidak terencana/mendadak 36 35.29 Ikut-ikutan teman 22 21.57 Total 102 100.00

Sumber yang Mempengaruhi Pembelian pada Restoran Bull Wings Factory

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sumber yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian pada Restoran Bull Wings Factory adalah dipengaruhi oleh teman sebanyak 82 orang (80.39 persen). Selanjutnya diikuti sebanyak 17 orang (16.67 persen) karena inisiatif sendiri, sebanyak 2 orang (1.96 persen) karena iklan/promosi, dan sebanyak 1 orang (0.98 persen) karena pengaruh keluarga.

Penelitian ini memiliki kesamaan pada penelitian Nababan (2012) dan Oktaviani (2011) bahwa sumber yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian di restoran adalah teman. Hal ini dikarenakan mayoritas konsumen yang berusia 17-23 tahun (usia produktif), lebih banyak berinteraksi dengan teman. Informasi dari teman tersebut merupakan hasil pengalaman nyata yang dapat direkomendasikan ke sesama teman.

Tabel 30 Sebaran konsumen berdasarkan sumber yang mempengaruhi dalam melakukan kunjungan

Sumber yang mempengaruhi berkunjung ke Bull Wings Factory

Jumlah (orang) Persentase (%) Inisiatif sendiri 17 16.67 Iklan/promosi 2 1.96 Keluarga 1 0.98 Teman 82 80.39 Total 102 100.00

Frekuensi Kunjungan dalam Satu Bulan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa frekuensi kunjungan konsumen ke Restoran Bull Wings Factory dalam satu bulan adalah 2-3 kali sebanyak 62 orang (60.78 persen). Selanjutnya diikuti 4-5 kali dan >6 kali dalam sebulan sebanyak 20 orang (19.61 persen).

Penelitian ini memiliki persamaan dengan penelitian Nababan (2012), Mutaqin (2012), dan Oktaviani (2011) bahwa frekuensi kunjungan konsumen ke restoran dalam satu bulan adalah sebesar 2-3 kali. Hal ini dilihat dari karakteristik konsumen yang mayoritas berpenghasilan per bulannya Rp1 000 000 sampai Rp1 999 999 dan dilihat dari manfaat konsumen makan di luar rumah karena untuk memenuhi kebutuhan selingan. Oleh karena itu frekuensi kunjungan konsumen ke Restoran Bull Wings Factory dalam satu bulan adalah 2-3 kali.

62

Tabel 31 Sebaran konsumen berdasarkan frekuensi kunjungan dalam satu bulan pada Bull Wings Factory

Frekuensi kunjungan dalam satu bulan pada Bull Wings Factory Jumlah (0rang) Persentase (%) 1 kali 0 0 2-3 kali 62 60.78 4-5 kali 20 19.61 > 6 kali 20 19.61 Total 102 100.00

Hari Melakukan Kunjungan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumen melakukan hari kunjungan ke Restoran Bull Wings Factory adalah tidak menentu sebanyak 72 orang (70.59 persen). Diikuti konsumen mengunjungi restoran pada hari libur sebanyak 18 orang (17.65 persen), dan pada hari kerja sebanyak 12 orang (11.76 persen).

Penelitian ini memiliki persamaan dengan Nababan (2012), Mutaqin (2012), dan Oktaviani (2011) bahwa konsumen melakukan kunjungan ke restoran pada hari tak tentu. Hal ini dikarenakan mayoritas konsumen yang berkunjung ke Restoran Bull Wings Factory berdomisili di Bogor sehingga mereka dapat melakukan kunjungan pada hari libur atau pada hari kerja

Tabel 32 Sebaran konsumen berdasarkan hari berkunjung ke Bull Wings Factory Hari berkunjung konsumen pada Bull Wings

Factory Jumlah (orang) Persentase (%) Hari kerja 12 11.76 Hari libur 18 17.65 Tidak tentu 72 70.59 Total 102 100.00

Waktu melakukan kunjungan

Waktu kunjungan konsumen ke Restoran Bull Wings Factory kebanyakan dilakukan pada waktu malam hari yaitu pada pukul 18.00-22.00 sebanyak 50 orang (49.02 persen), kemudian diikuti pada waktu sore hari (14.00-18.00) sebanyak 47 orang (46.08 persen), dan siang hari (11.00-14.00) sebanyak 5 orang (4.90 persen).

Penelitian ini memiliki persamaan dengan penelitian Oktaviani (2012) bahwa konsumen berkunjung ke restoran pada malam hari. Hal ini karena konsumen telah menyelesaikan aktivitas seperti aktivitas di sekolah, kantor, atau di kampus. Pada waktu malam hari Restoran Bull Wings Factory menawarkan banyak hiburan (misal, live music, karaoke, dan stand up comedy) sehingga konsumen lebih suka berkunjung pada malam hari.

63 Tabel 33 Sebaran konsumen berdasarkan waktu berkunjung ke Bull Wings

Factory

Waktu kunjungan konsumen pada Bull Wings Factory Jumlah (orang) Persentase (%) Pagi hari (09.00-11.00) 0 0 Siang hari (11.00-14.00) 5 4.90 Sore hari (14.00-18.00) 47 46.08 Malam hari (18.00-22.00) 50 49.02 Total 102 100.00 Pasca Pembelian

Pasca pembelian merupakan tahapan akhir pada proses pengambilan keputusan terhadap pembelian konsumen. Pada suatu proses keputusan, konsumen tidak akan berhenti hanya sampai proses konsumsi. Konsumen akan melakukan proses evaluasi terhadap konsumsi yang telah dilakukan. Hasil dari evaluasi pada pasca pembelian adalah kepuasan dan ketidakpuasan. Pada penelitian ini, indikator utama dalam pasca pembelian Bull Wings Factory yaitu mengukur puas atau tidaknya konsumen atas pembelian produk yang ada pada restoran dan berniat atau tidak konsumen melakukan pembelian kembali pada Bull Wings Factory.

Perasaan Sesudah Menikmati Menu

Berdasarkan hasil penelitian, perasaan konsumen sesudah menikmati menu yang ada pada Restoran Bull Wings Factory adalah konsumen merasa puas sebanyak 91 orang (89.22 persen), diikuti sebanyak 11 orang atau 10,78 persen konsumen sangat puas.

Penelitian ini sama dengan penelitian Nababan (2012), Mutaqin (2012), dan Oktaviani (2011) bahwa konsumen sudah merasa puas. Konsumen merasa puas dikarenakan pihak Restoran Bull Wings Factory mampu memberikan pelayanan, penampilan, dan penyajian produk yang menarik serta mampu memberikan cita rasa yang tinggi yang sesuai dengan keinginan konsumen. Adapun sebaran konsumen mengenai perasaan sesudah menikmati menu pada Restoran Bull Wings Factory dapat dilihat pada Tabel 34.

Tabel 34 Sebaran konsumen berdasarkan perasaan sesudah menikmati menu pada Bull Wings Factory

Perasaan sesudah menikmati menu pada Bull Wings Factory Jumlah (orang) Persentase (%) Sangat puas 11 1078 Puas 91 89.22 Total 102 100.00

64

Minat untuk Berkunjung Kembali

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 95 orang (93.14 persen) konsumen Bull Wings Factory akan melakukan kunjungan kembali. Selanjutnya, sebanyak 7 orang (6.86 persen) konsumen tidak beminat untuk mengunjungi Restoran Bull Wings Factory.

Penelitian ini sama seperti penelitian dari Nababan (2012), Mutaqin (2012), dan Oktaviani (2011) bahwa konsumen berminat untuk melakukan kunjungan kembali ke restoran. Hal ini disebabkan bahwa konsumen yang berkunjung ke Restoran Bull Wings Factory merasa puas atas kinerja dari pihak restoran sehingga membuat konsumen ingin berkunjung kembali ke Restoran Bull Wings Factory. Sebaran konsumen berdasarkan minat untuk berkunjung kembali ke Restoran Bull Wings Factory dapat dilihat pada Tabel 35.

Tabel 35 Sebaran konsumen berdasarkan minat untuk berkunjung kembali ke Bull Wings Factory

Minat untuk berkunjung kembali Jumlah (orang) Persentase (%)

Ya 95 93.14

Tidak 7 6.86

Total 102 100.00

Berdasarkan analisis tentang proses pengambilan keputusan pembelian konsumen Restoran Bull Wings Factory, terdiri dari lima tahapan. Pada tahap pertama yaitu pengenalan kebutuhan, rata-rata konsumen pergi mencari makan di luar rumah yaitu 3-5 kali dalam seminggu, dengan alasan atau motivasi makan di luar rumah karena ingin memilih makanan yang unik. Pada tahap kedua, pencarian informasi sumber informasi utama yang didapat konsumen adalah dari teman dan yang menjadi fokus perhatian konsumen terhadap tempat makan yang dikunjungi adalah cita rasa makanan. Bentuk promosi yang disukai oleh konsumen adalah paket menu promosi dan pengaruh dari promosi tersebut yang menarik minat konsumen. Tahap ketiga adalah evaluasi alternatif, dimana jenis restoran yang paling diminati konsumen yaitu restoran internasional. Pertimbangan awal konsumen mengunjungi restoran adalah cita rasa makanan dan pertimbangan konsumen berkunjung ke Restoran Bull Wings Factory yaitu cita rasa menu pada Bull Wings Factory. Tahap keempat yaitu keputusan pembelian, dimana sifat kunjungan konsumen mengunjungi Restoran Bull Wings Factory

Dokumen terkait