• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN TEORITIS

D. HYPNOPARENTING

3. Pengaruh Hypnosis Terhadap Anak

Seperti halnya metode-metode yang lain, hypnoparenting memiliki tujuan. Adapun tujuan dari hypnoparenting adalah untuk memudahkan para orangtua dalam memberikan pembinaan atau arahan kepada anak-anaknya tanpa menggunakan paksaan yang akan dilaksanakan oleh anak dengan kesadaran penuh. Karena dalam kehidupan sehari-hari sering orangtua yang kerepotan dan dikuras energy dengan perilaku anak-anak. Akhirnya orangtua dengan segala wewenangnya, memerintahkan anaknya dengan berbagai kata ancaman atau dengan umpatan yang akan memyebabkan rekaman buruk bagi diri anak. Sebagian orangtua mungkin ada yang menyerah dengan keadaan anak-anaknya dalam keadaan buruk.

3. Pengaruh Hypnosis Terhadap Anak

Otak manusia memiliki fungsi sebagai pengolah informasi yang akan dilaksanakan oleh tubuh melalui syaraf. Jaringan otak ini memiliki bagian untuk berfikir, satu bagian untuk pikiran sadar yang berada di bagian Korteks otak dan satu lagi untuk pikiran bawah sadar berada di daerah otak yang bernama medulla oblongata.42

Hypnosis sebagai seni untuk berkomunikasi dengan efektif di mana pikiran terfokus dan tubuh dalam keadaan relaksasi alami sehingga langsung mendapatkan respon secara cepat. Hypnosis berkaitan erat dengan cara kerja pikiran, di mana otak manusia memiliki kemampuan untuk menyerap informasi yang terindera kemudian meresponnya dengan mengkoordinasi jaringan

42

Adi W. Gunawan, Hypnosis: The Art Of Subconscious Communication, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2006) Cet. ke-3, h. 28.

syaraf tubuh untuk menggerakan otot-otot atau anggota badan tertentu sesuai dengan stimulan yang diterima dan dimengerti oleh otak manusia.

a. Pengaruh Terhadap Otak Manusia

Perilaku manusia akan selalu mengacu kepada dua bentuk pikiran yang ada di dalam otaknya. Pikiran sadar manusia berada di belahan otak kiri dan dalam fungsi fisiologi merupakan pengontrol penggerak tubuh sebelah kanan. Sedangkan pikiran bawah sadar berada di belahan otak kanan yang dalam fungsi fisiologisnya merupakan pengontrol gerakan tubuh sebelah kiri.43Secara garis besar, fungsi yang berhubungan dengan kerja belahan otak dapat dilihat dari tabel berikut ini.

Tabel 1. Fungsi belahan otak.44

Belahan otak kiri Belahan otak kanan Sadar Analitis Penalaran Matematis Logis Bahasa Pikiran Kaku Bawah sadar Intuisi/insight Awwarness Visualisasi Imajinatif Fantasi Emosi Flaksibel 43

YF La Kahija, Hipnoterapi: Prinsip-Prinsip Dasar Praktik Psikoterapi, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2007), h. 67

44

41

Di bawah ini merupakan penjelasan kedua jenis pikiran dan fungsinya yang berbeda satu sama lain. Berikut ini adalah fungsi pikiran sadar.

1. Mengidentifikasi informasi yang masuk melalui panca indera (penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecap, sentuhan, atau perasaan).

2. Membandingkan informasi yang masuk dengan referensi, pengalaman dan segala informasi yang berada di pikiran bawah sadar.

3. Menganalisis informasi yang masuk dengan membagi informasi itu menjadi komponen yang lebih kecil agar dapat diperiksa dengan seksama.

4. Memutuskan respon atau tindakan yang akan diambil terhadap informasi yang telah masuk.45

b. Fungsi Pikiran Bawah Sadar

Sedangkan pikiran bawah sadar memiliki fungsi sebagai berikut: 1. Kebiasaan (baik, buruk dan refleks)

- Kebiasaan baik adalah kebiasaan yang baik dan produktif.

- Kebiasaan buruk adalah kebiasaan yang buruk dan destruktif seperti merokok, makan berlebihan, dll.

- Refleks adalah gerakan anggota tubuh motorik kasar dan halus atau reaksi tubuh yang terstimulan dengan otomatis, contohnya adalah berkedip, menggaruk, bersin, dll.

2. Emosi, yaitu bagaimana perasaan kita mengenai suatu keadaan, hal-hal tertentu dan terhadap orang lain.

45

3. Memori jangka panjang yaitu tempat penyimpanan informasi yang bersifat permanen.

4. Kepribadian, yaitu karakteristik individual dalam berhubungan dengan orang lain dan lingkungan yang dijumpai sehari-hari.

5. Intuisi, yaitu perasaan mengenai sesuatu secara ingsingtif, atau berhubungan dengan spiritual atau metafisik.

6. Kreatifitas, yaitu kemampuan untuk mewujudkan visi, pemikiran dan impian menjadi kenyataan.

7. Persepsi, yaitu bagaimana melihat dunia menurut pandangan sendiri.

8. Belief dan value, yaitu suatu kepercayaan yang diyakini sebagai suatu yang benar dan segala nilai penting dari sesuatu.46

Dari uraian diatas tergambar bahwa pengaruh pikiran bawah sadar terhadap diri lebih kuat dibandingkan pikiran sadar. Itulah sebabnya mengapa banyak orang yang sulit berubah meskipun secara sadar ada keinginan untuk berubah. Jika terjadi pertentangan keinginan antara pikiran sadar dan bawah sadar, pikiran bawah sadar selalu menjadi pemenangnya.

46

Adi W. Gunawan, Hypnosis: The Art Of Subconscious Communication, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2006) Cet. ke-3, h.18

43

Tabel 2.

Gelombang otak dan aktifitas tubuh.47 Tipe Gelombang Otak Laju Frekuensi (Hz) Kondisi Tubuh

Bheta 12-40 Kerja mental dengan konsentrasi tinggi, berinteraksi, khawatir, tenang.

Alfa 8-12 Keadaan relaxed alertness, meditasi, mimpi yang dapat diingat setelah terbangun, gerbang antara pikiran sadar dan pikiran bawah sadar.

Theta 4-8 Saat tidur yang disertai mimpi, saat terjadi REM (rapid eye movement) yaitu bola mata bergerak dengan cepat ke kiri atau ke kanan, ke atas atau ke bawah seperti melihat sesuatu dengan cepat. Pikiran bawah sadar terbuka lebar, daya kreatifitas.

Delta 0,1-4 Tidur nyenyak tanpa mimpi (sering di temukan pada otak bayi, pingsan, koma).

Dari tabel di atas seseorang dapat masuk kondisi hypnosis, apabila gelombang otak dalam kondisi alfa yang ditandai dengan rileksnya seluruh tubuh atau dalam hypnotism kondisi ini biasa disebut dengan trans, yaitu kondisi seperti mengantuk. Kondisi seperti ini dapat terjadi dengan alamiah ataupun dengan bantuan seorang hipnotis. Hal ini dapat diperhatikan dari praktek-praktek hypnosis di televisi seorang klien selalu tampak seperti tertidur dengan sangat cepat ketika seorang hypnotis menjentrikan jarinya.

47

Pada kondisi alfa pemberian sugesti atau stimulus kepada seseorang akan diterima oleh otaknya dan disimpan dalam pikiran alam bawah sadarnya. Pikiran alam bawah sadar akan menyimpan memori jangka panjang yang akan dilaksanakan dan dijadikan pembiasaan dalam perilaku dan bersifat permanen, segala sugesti yang telah masuk kedalam pikiran bawah sadar cenderung akan langsung dilaksanakan. Dalam hal ini Sigmun Freud mengungkapkan, betapa alam bawah sadar manusia sangat berpengaruh dalam perilaku manusia. Area bawah sadar menurutnya adalah semacam “tempat pembuangan” berbagai stimulus, keinginan, serta pengalaman yang tidak dapat direalisasikan dengan baik. Semuanya mengendap dalam alam bawah sadar dan sulit disadari bagi setiap individu. Karenanya, alam bawah sadar memotivasi sebagian kata-kata, perasaan, dan perilaku individu.48

Hypnosis atau pemberian sugesti yang dilakukan kepada anak-anak dapat dilakukan secara langsung seperti halnya kepada orang dewasa, khususnya bagi anak-anak yang tergolong pendiam. Namun bagi anak yang aktifitas tubuh dan otaknya tinggi biasanya dilakukan pada saat anak menjelang tidur. Ini adalah upaya agar otak anak mencapai gelombang alfa dan theta yaitu di saat tubuh dan otak anak dalam keadaan rileks. Dan kondisi rileks ini dapat terjadi disaat anak-anak merasakan kantuk. 49 Pada fase ini dapat dikatakan seperti kondisi mengantuk, di mana seluruh tubuh melemas dan pasrah. Bagi anak atau orang dewasa yang telah masuk gelombang alfa bahkan theta atau telah masuk

48

Sigmund Freud, pengantar Umum Psikoanalisis, penerjemah Haris Setiowati, (Yogyakarta: pustaka pelajar, 2006), h. 407.

49

Arisandi Setyono, Hypnoparenting: Menjadi Orangtua Efektif Dengan Hypnosis, (Jakarta: PT. gramedia Utama, 2006 ), h. 117

45

kegerbang alam bawah sadarnya akan merasakan ketenangan atau relaksasi yang penuh. Hal ini telah Allah jelaskan dalam al Qur’an surah al- anfal/8: 11 berikut:











………

(Ingatlah), ketika Allah menjadikan kamu mengantuk sebagai suatu penenteraman daripada-Nya………., 50

Dengan menggunakan hypnosis diharapkan dapat menggabungkan pengetahuan mengenai bagaimana cara membesarkan anak dengan baik. Terutama penanaman mental atau perilaku yang baik bahkan nilai-nilai spiritual yang agung, serta segala persiapan yang akan dihadapi oleh anak pada fase-fase perkembangan dalam rentan kehidupannya sebagai tugas orangtua dengan pemberian sugesti bersifat positif kedalam alam bawah sadarnya.

Hypnosis adalah suatu seni, metode atau teknik komunikasi (verbal dan non verbal) yang persuasif dan sugestif.51 Bila orang yang dihipnosi tersugesti baik sadar atau tidak, dia dapat dikatakan dalam keadaan “terhipnosis”. Peristiwa sehari-hari, sengaja atau tidak, bila tersugesti oleh hal tersebut maka dapat dikatakan juga bahwa kita terhipnosis oleh peristiwa tersebut.

Apa yang terjadi kalau peristiwa kita alami berulang-berulang, seperti halnya iklan di televisi dilihat dan didengar berulang-ulang, cepat atau lambat kita akan terpengaruh dan meyakini bahwa hal itu benar atau hal itulah yang sebenarnya. Dapat dibayangkan, sebagai ornagtua tentunya setiap hari selalu

50

Departemen agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Bandung: CV. PEnerbit Diponegoro, 2000),h. 142

51

berhubungan dengan anak baik memalui verbal (pembicaraan) dan nonverbal (perilaku atau aktifitas yang dilihat). Percaya atau tidak, sebagai orangtua selalu menghipnotis anaknya sendiri. Oleh karenanya, sebagai orangtua harus berhati-hati dengan perilaku terhadap anak. Anak akan terinduksi oleh perilaku, tindak-tanduk, dan cara komunikasi orangtua dengan mereka.

47

Dokumen terkait