• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil Lompat

PENGARUH LATIHAN HADANG TERHADAP KELINCAHAN DAN KECEPATAN LARI

Razali*)

Abstrak: Permainan hadang merupakan permainan tradisional yang dimainkan oleh setiap masyarakat di Indonesia khususnya di Aceh. Kabupaten Pidie Jaya Jaya Jaya sering mengadakan pertandingan hadang pada setiap tahun, dikarena pemain hadang selain dapat menjadi hiburan juga dapat meningkatkan kelincahan dan kecepatan lari. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh latihan hadang terhadap kelincahan dan kecepatan lari. Jenis penelitian adalah jenis penelitian. Instrumen yang digunakan tes kelincahan dan kecepatan lari. Hasil penelitian bahwa terdapat pengaruh latihan hadang terhadap kelincahan dengan peroleh t-hitung4.456 ≥ t-tabel 2.16, dan kecepatan lari t-hitung 3.346 ≥ t-tabel 2.16.

Kata Kunci: Hadang, Kelincahan, Kecepatan Lari

Pendahuluan

Pendidikan merupakan usaha sadar dari setiap manusia untuk merubah hidupnya menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya. Menurut Ahmadi (2003:70) “pendidikan pada hakikatnya suatu kegiatan yang secara sadar dan disengaja, serta penuh tanggung jawab yang dilakukan oleh orang dewasa kepada anak sehingga timbul interaksi dari keduanya agar anak tersebut mencapai kedewasaan yang dicita-citakan dan berlangsung terus menerus”. Jadi pendidikan adalah usaha sadar dan disengaja serta penuh tanggung jawab yang dilakukan oleh orang dewasa kepada anaknya sehingga timbul interaksi. Kegiatan pendidikan sebgai genomena universal bersifal komplek dan muskil, dalam pendidikan diajarkan berbagai cabang ilmu pendidikan salah satunya adalah pendidikan jasmani.

Permainan modern dapat berupa permainan dalam setiap cabang olahraga yang sering dipertandingkan baik tingkat daerah maupun nasional bahkan internasional. Permainan tersebut dapat berupa permainan bola voli, permainan bola basket, permainan bulu tangkis dan permainan tenis meja serta berbagai macam permainan lainnya yang sering dimainkan. Permainan tradisional dapat berupa permainan yang sering dimainkan oleh anak-anak dan bahkan dikenal tingkat nasional seperti main layang-layang, main hadang, main adang, main langga dan main maunti serta berbagai macam permainan lainnya yang sering dimainkan oleh anak-anak di setiap daerah.

Husni (1991:447) menjelaskan “permainan hadang adalah suatu permainan yang tradisional yang terdapat di berbagai provinsi seperti di pulau jawa disebut gobak sodor, Jakarta disebut galah asin, Sumatra Utara disebut margalah, Sulawesi Selatan disebut Massallo dan Bengkulu disebut

Hadang”. Lebih lanjut Wardani (2002:75) menjelaskan bahwa “permainan galah/hadang dilakukan oleh anak laki-laki ataupun perempuan berusia 10-16 tahun”. Dalam permainan ini mengutamakan kerjasama dalam tim sehingga memperoleh kemenangan dalam permainannya. Kerjasama tim diperlukan untuk melumpuhkan ataupun mengajalahkan teman lawan mainnya, sehingga dapat memperoleh kemenangan dalam pertandingan hadang.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh latihan hadang terhadap kelincahan dan kecepatan lari pegawai Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pidie Jaya.

Kajian Teoritis

Olahraga memberikan kesempatan untuk mengembangkan nilai sosial. Hal ini dibuktikan dengan terbentuknya organisasi sosial dibidang olahraga yang tidak menghiraukan hirarki berdasarkan kekayaan atau sukses sosial yang disinari oleh keakraban dan persaudaraan yang berarti memberikan dimensi baru kepada hubungan antar manusia yang merupakan dasar utama terbentuknya kontak lokal, nasional, dan internasional. Permainan adalah menciptakan suasana belajar yang menyenangkan serta serius tapi santai. Permainan digunakan untuk penciptaan suasana belajar dari pasif ke aktif, dari kaku menjadi gerak (akrab), dan dari jenuh menjadi riang (segar). Olahraga tradisional harus memenuhi dua persyaratan yaitu berupa olahraga dan seklaigus tradisional baik dalam memiliki tradisi yang telah berkembang selama beberapa generasi, maupun dalam arti sesuatu yang terkait dengan tradisi budaya suatu bangsa secara lebih luas. Saifuddin; (2006:2) menjelaskan bahwa persyaratan teknik yang ada di dalam olahraga

42

tradisional itu diantaranya 1) kekuatan tubuh; 2) kelenturan tubuh; 3) kecepatan gerak dan 4) kemampuan reaksi (kecepatan dan ketepatannya).

Husni (1990:447) menjelaskan bahwa “Main hadang adalah salah satu olahraga tradisional yang terdapat diberbagai provinsi di Indonesia seperti di pulau Jawa dinamakan Gobak Sodor, di Sumatera Utara di sebut Margalah, di Sulawesi Selatan Massallo, di Jakarta Galah Asun dan di Bengkulu serta Aceh Hadang”.

Permainan tradisional Indonesia yang satu ini juga dimainkan di negara lain yang melatih berbagai kecakapan keterampilan pada diri anak terutama untuk fisik tubuh anak. Misalnya kelincahan, kecepatan, dan gerak reflek pada anak, Tentu saja kekompakan tidak luput pada permainan ini. Bahkan orang dewasa pun berhak memainkan permainan ini. Bagi Pembaca yang tidak tau sama sekali dengan jenis permainan ini terdiri dari 2 Tim sebanyak 5 orang pemain dan 3 cadangan atau lebih. Pemain yang menjadi penjaga diharuskan menjaga satu orang pemain lawan, dan yang bertugas pada garis tengah area permaian mengatur semua pergerakan lawan (mengepung lawan). Permainan dinyatakan selesai atau berganti jaga pada saat pemain yang menjaga menyentuh anggota tubuh pemain lawan atau sebaliknya. Setiap game dibatasi oleh waktu dan babak permainan, waktu permainan tergantung dari juri/wasit yang memimpin/kesepakatan antar pemain. Pemain dinyatakan menang apabila meraih kemenangan terbanyak pada waktu permainan yang ditentukan. Untuk ukuran arena permainan bisa memakai lapangan voli yang dibagi atas 6 ruang, atau bisa dengan ukuran yang ditentukan sendiri.

Kelincahan merupakan salah satu faktor terpenting untuk dalam suatu kegiatan olahraga. Harsono (1988:172) berpendapat kelincahan merupakan kemampuan untuk mengubah arah dan posisi tubuh dengan tepat pada waktu sedang bergerak, tanpa kehilangan keseimbangan dan kesadaran akan posisi tubuhnya. Suharno (1995:33) mengatakan kelincahan adalah kemampuan dari seseorang untuk berubah arah dan posisi secepat mungkin sesuai dengan situasi yang dihadapi dan dikehendaki. Jossef (1982:93) lebih lanjut menyebutkan bahwa kelincahan diidentitaskan dengan kemampuan mengkoordinasikan dari gerakan-gerakan, kemampuan keluwesan gerak, kemampuan memanuver sistem motorik atau deksteritas. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut kelincahan adalah kemampuan seseorang dalam merubah arah dan posisi tubuhnya dengan cepat dan tepat pada waktu bergerak, sesuai dengan situasi yang dihadapi di arena tertentu tanpa kehilangan keseimbangan tubuhnya.

Kegunaan kelincahan sangat penting terutama olahraga beregu dan memerlukan ketangkasan. Lebih lanjut Suharno (1995:33) mengatakan kegunaan kelincahan adalah untuk menkoordinasikan gerakan-gerakan berganda atau stimulan, mempermudah penguasaan teknik-teknik tinggi, gerakan-gerakan efisien, efektif dan ekonomis serta mempermudah orientasi terhadap lawan dan lingkungan.

Selain kelincahan kecepatan juga diperlukan untuk meningkatkan kemampuan dalam prestasi olahraga. Harsono (1988:216) menjelaskan bahwa “Kecepatan adalah kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan sejenis secara berturut-turut dalam waktu yang sesingkat-singkatnya atau kemampuan untuk menempuh suatu gerak dalam waktu yang sesingkat-singkatnya”. Sajoto (1988: 12), bahwa kecepatan merupakan kemampuan yang ada pada diri seseorang untuk digunakan melakukan gerakan berkesinambungan dalam bentuk yang sama dan dilakukan dalam waktu yang singkat.

Prosedur Penelitian

Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen. Dengan Desain penelitian menggunakan desain Pre-test – Treathment -Post-test design.

Populasi dan sampel adalah keseluruhan pengawai putera Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pidie Jaya yang berjumlah 20 orang dengan teknik total sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: tes kelincahan dan kecepatan lari 50 meter. Sedangkan analisis data mneggunakan rumus statistik uji beda.

Hasil dan Pembahasan Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian dapat diperoleh bahwa terdapat pengaruh latihan permainan hadang terhadap kelincahan dan kecepatan lari pada pegawai Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pidie Jaya. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hasil perhitungan kelincahan

t-hitung 4.456 ≥ t-tabel 2.16 (t-hitung dari kelincahan = 4.456 lebih besar dari t-tabel = 2.16). Hasil pengujian kecepatan lari t-hitung 3.346 ≥ t-tabel 2.16 (t-hitung dari kecepatan lari = 3.346 lebih besar dari t-tabel = 2.16). Dengan demikian hipotesis penelitian diterima kebenarannya, artinya dengan melakukan latihan permainan hadang dapat meningkatkan kelincahan dan kecepatan lari pada pegawai Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pidie Jaya.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkanbahwa terdapat pengaruh latihan

43 hadang terhadap kelincahan dengan peroleh

t-hitung4.456 ≥ t-tabel 2.16, dan kecepatan lari t-hitung

3.346 ≥ t-tabel 2.16.

Daftar Pustaka

Ahmadi, Abu dan Unbiyati, Nur. 2003. Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Aip, Syarifudin.1992. Atletik. Jakarta: Depdikbud. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian

Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:PT Renika Cipta.

Bambang, Laksono. Dkk. 2010. Kumpulan Permainan Rakyat Olahraga Tradisional. Jakarta.

Cahyono, Nuri. 2009. Permainan Tradisional Galah Asin. Jakarta: Universitas Terbuka.

Harsono.1998. Ilmu Coaching Umum. Yogyakarta: Yayasan STO.

Harsono, (1988). Coaching dan Aspek-aspek Psikologi dalam Coaching. Jakarta: PT. Dirjen Dikti P2LPT.

Husni, (1991). Pintar Olahraga. Jakarta: Mawar Gempita.

Saifuddin & Suherman. 2006. Kumpulan Permainan Rakyat Olahraga Tradisional. Jakarta. Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia.

Sajoto, M. 1995. Pembinaan Kondisi Fisik Olahraga. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti PPLPTK.

Satria, Putra. 2010. Pengaruh Latihan Permainan Lompat Karung terhadap Kemampuan Lompat Jauh Mahasiswa Unnes. Universitas Negeri Semarang: Tesis. Suharno, HP. 1995. Ilmu Kepelatihan Olahraga.

Yogyakarta.

Wardani, Dani. 2002. Permainan Tradisional yang Mendidik. Yogyakarta: Cakrawala. Wirjasantosa, Rata. (1984). Supervisi Pendidikan

Olahraga. Jakarta: Universitas Indonesia.

44

ALAT UKUR KEPERCAYAAN DIRI

Dokumen terkait