• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Masyarakat terhadap Pemahaman dan Keberagamaan

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

C. Pengaruh Masyarakat terhadap Pemahaman dan Keberagamaan

Berdirinya Perguruna Tinggi Yayasan Kristen pasti memberi pengaruh terhadap kehidupan masyarakat sekitarnya, baik dalam faktor ekonomi, pendidikan, sosial, bahkan keagamaan. Pengaruh yang sangat dirasakan masyarakat muslim di sekitar UKSW adalah tentang perkembangan masyarakat muslim itu sendiri. Masyarakat muslim kini semakin banyak yang merasa tidak peduli terhadap aturan dan masa depan agamanya sendiri, buktinya banyak masyarakat muslim yang kurang merespon terhadap kegiatan keagamaan di Masjid maupun Mushola baik pengajian maupun TPQ. Masyarakat muslim lebih memilih pendidikan umum daripada pendidikan agama, karena menurut mereka pendidikan umumlah yang nantinya dapat menjamin masa depan anak dan keluarganya. Masyarakat lebih mengedepankan kepentingan duniawi tanpa menyeimbangkan kepentingan akhirat.

Selain mahasiswa, para pegawai dan karyawan muslimpun ikut menjadi target. Mantan penjaga keamanan UKSW mengutarakan beberapa kejadian yang membuat beliau mengundurkan diri dari pekerjaan sebagai penjaga keamanan di Universitas tersebut.

“.. masalah pengangkatan kepegawaian (masuk dan pengangkatan pangkat) dituntut harus menyertakan surat keterangan “Baptis”. Hubungannya dengan

kristenisasi pasti ada, di UKSW itu ada hari tertentu kalau tidak salah setiap hari Senin diadakan kegiatan ibadah bersama, dan pegawai yang muslim diwajibkan untuk mengikuti. Untuk kesempatan sholat sebenarnya disediakan ruangan khusus di pasca sarjana, tapi kan tergantung dari pimpinan masing- masing. Di UKSW itu ada kubu-kubu. Pada saat itu aku ditemui oleh pimpinanku, dia itu anggota majelis Gereja. Pas aku masuk kerja hari Jum‟at

aku mau sholat Jum‟at itu di tegur. Katanya aku siap meninggalkan sholat. Nah

iku yang tak luruske, aku siap menunaikan kewajiban tapi tidak meninggalkan ibadah. Aku dibanding-bandingke sama satpam juga orang Kemiri siap meninggalkan sholat dan KTPnya itu Kristen. Padahal dia itu muslim, dia

120

punya KTP dua. Di UKSW itu sering dikasih sesuatu, “hei orang muslim, kesinilah tak kasih sesuatu” sering banget seperti itu. Dan disitu tidak ada

toleransi job, pegawai yang senior dikasih libur. Kalau aku lebaran saja tidak boleh ambil cuti. Di Asrama UKSW itu ada mahasiswa dari Kalimantan sekitar

80 orang diberi beasiswa tapi tuntutannya harus masuk Kristen. “ (Wawancara

dengan Bpk Arifin, tanggal 7 Maret 2015)

“..termasuk UKSW kui yen wisuda ditibakke dino Jum‟at supaya wong muslim ora iso jumatan. Pepinginane yo mung gampang, kowe ra usah melu agamaku, mung tak gawe keset leh ngibadah wae.”

“..termasuk UKSW apabila melaksanakan wisuda pasti dijatuhkan pada hari

Jum‟at supaya orang muslim tidak dapat menjalankan ibadah sholat Jum‟at.

Keinginannya sederhana, kamu tidak harus mengikuti agamaku, hanya saya

buat agar kamu malas beribadah.” (Wawancara dengan K.H. M. Kharis,

tanggal 29 Maret 2015) 1. Pernikahan beda agama

Pernikahan merupakan penyatuan dua keluarga yang berbeda menjadi satu bagian melalui tali ikatan yang suci. Ibu UN sejak kecil berasal dari keluarga muslim turunan arab, kemudian menikah dengan suaminya yang beragama kristen yang memaksa ibu UN untuk masuk agama Kristen supaya dapat menikah dengan laki-laki tersebut.

Bapak JMR adalah seorang turunan muslim berasal dari Jogjakarta, keluarganya merupakan donatur salah satu masjid agung di Semarang. Kemudian menikah dengan seorang perempuan beragama Kristen yang mengakibatkan pak Jumiran mengikuti ajaran istrinya hingga sekarang menjadi pembawa misi kristenisasi di daerah Somopuro dan Domas sejak 40 tahun yang lalu.

Bapak TMR adalah seorang santri pondok Tegalrejo, Magelang, keponakan dari seorang ulama yaitu KH. Muntaha, Tegaron Muncul, Banyubiru. Beliau menikah dengan seorang perempuan beragama Kristen yang memaksa beliau harus mengikuti agama istrinya.

121

Ibu JM, ibu HJ dahulunya juga beragama muslim, namun setelah menikah beliau mengikuti agama suaminya. Karena keluarga besarnya beragama muslim dan beliau mendapat ancaman akan dihapus dari daftar warisan, kini beliau kembali lagi menjadi agama Islam berbeda dengan suaminya.

Ibu WRS (Cungkup), bu JMR ( Domas), bu TMR (Somopuro Tengah), ibu KMSY (Somopuro Tengah) merupakan beberapa orang yang membawa misi kristenisasi melalui beberapa kegiatan masyarakat seperti PKK, Dasawisma, Posyandu dan kegiatan sosial lainnya.

2. Pacarisasi dan Hamilisasi

NRM adalah seorang lulusan S1 PGSD Universitas Kristen Satya Wacana, putri dari Bapak H. SR dan Ibu YD berasal dari keluarga muslim. NRM mempunyai kekasih bernama SD yang beragama Kristen, yang mengakibatkan hamil diluar nikah, keduanya dituntut untuk menikah dalam tradisi muslim sehingga memaksa laki-laki beragama Kristen tersebut mengucap kalimah syahadat supaya dapat menikahi perempuan ini. Beberapa bulan setelah menikah laki-laki tersebut kemudian berpindah kembali ke agama yang sebelumnya yaitu Kristen hingga sekarang.

NI adalah mahasiswi Universitas Kristen Satya Wacana seorang putri dari pengusaha emas. Berawal dari menjalin hubungan dengan teman kuliahnya di Universitas yang sama kemudian berlanjut hingga pergaulan bebas yang mengakibatkan hamil di luar nikah.

SA merupakan mahasiswa Fakultas Informatika Universitas Kristen Satya Wacana yang menjalin hubungan dengan teman sekampusnya beragama Kristen.

122

Hubungan tersebut membuat dia harus mengikuti kegiatan keagamaan perempuan tersebut seperti ke gereja dan ikut merawat anjing yang dimiliki kekasihnya tersebut.

FS adalah lulusan S1 PGSD Universitas Kristen Satya Wacana bertempat tinggal di Somopuro Lor. Sejak masa kuliah FS menjalin hubungan dengan teman kuliahnya yang beragama Kristen. Hubungan tersebut membuat FS sedikit banyak mengetahui kegiatan kekasihnya, seperti diajak untuk mengantar pergi ke gereja, mengikuti pesta natal dan hari perayaan agam a Kristen lainnya, diajak melakukan pergaulan bebas dan kegiatan yang dapat melemahkan keimanan umat Muslim lainnya.

3. Pendidikan

Biaya sekolah yang kian mahal juga dimanfaatkan untuk menjerumuskan kaum Muslimin. Banyaknya masyarakat yang tidak memiliki lapangan pekerjaan dijadikan umpan menjalankan misi kristenisasi dengan memberikan lapangan pekerjaan yang dapat membuat umat Muslim lupa akan kewajibannya menjalankan ibadah sesuai ajaran agama Islam. Berikut beberapa kasus yang terjadi di masyarakat lingkungan Universitas Kristen Satya Wacana :

Melanjutkan pendidikan hingga ke jenjang yang lebih adalah impian semua orang. Masyarakat Somopuro sebagian besar adalah keluarga ekonomi kelas menengah ke bawah. Keluarga yang memiliki keadaan ekonomi seperti itulah yang banyak ditawari oleh pihak Yayasan atau pemuka agama Kristen untuk melanjutkan pendidikan di Yayasan non-Muslim, seperti saudari DW adalah lulusan SMK N 1 Salatiga. Setelah lulus dia ditawari oleh seorang pendeta setempat untuk

123

melanjutkan pendidikan di Universitas Kristen Satya Wacana hingga selesai. Namun ada syarat yang harus dijalani, yaitu DW tidak boleh keluar dari tempat tersebut dan harus mengikuti semua yang diajarkan di Universitas tersebut.

Secara tidak langsung seorang yang memilih melanjutkan pendidikan di sekolah swasta non-Muslim pasti diharuskan mengikuti mata pelajaran agama sekolah tersebut. Seperti Sekolah Laboratorium Kristen Satya Wacana juga mengharuskan siswanya mengikuti mata pelajaran agama Kristen meskipun siswa tersebut beragama non-Kristen. Begitu juga mahasiswa di Universitas Kristen Satya Wacana, secara perlahan apabila tidak dapat memfilter ilmu yang didapat tersebut dapat mengakibatkan melemahnya keimanan mahasiswa yang beragama Islam. Maka wajar saja jika lambat laun pemahaman umat islam terhadap Al-Qur‟an dan sunnah menjadi samar. Salah satu doktrin mereka terhadap para mahasiswanya

adalah “lepaskan pemikiran islam yang ada dalam benak anda yang pernah diperoleh di institusi sebelumnya”. Mereka punya target (perang pemikiran)

sehingga akhirnya para mahasiswa terbawa arus pemikiran liberal dan meragukan Islam.

Target selanjutnya adalah anak-anak kecil melalui pendidikan non formal seperti bimbingan belajar atau kelompok bermain. Seperti yang dialami keponakan dari salah satu warga Somopuro. Keponakan saudara AT diajari oleh mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana dalam kegiatan belajar dan bermain bersama. Anak-anak tersebut diajarkan menyanyi, doa-doa dalam bahasa Indonesia dan Inggris, setiap pertemuan anak-anak diberi makanan kesukaan anak kecil seperti coklat, permen dan lain-lain. Kemudian setiapa anak diberi majalah supaya anak-

124

anak membaca dan mempelajarinya. Namun ternyata buku tersebut berisi ajaran agama Kristen yang dikemas dengan bahasa yang menarik untuk anak-anak, berisi nyanyian pujaan, memperkenalkan akan adanya Tuhan Yesus sebagai juru keselamatan dan materi lainnya.

4. Tawaran Pekerjaan

Lapangan kerja juga menjadi lahan subur untuk melancarkan aksinya melemahkan keimanan umat muslim. Para pemuda muslim di lingkungan Somopuro diberi pekerjaan merawat anak anjing salah seorang pendeta yang bertempat tinggal di lingkungan tersebut hingga anjing tersebut besar. Semua kebutuhan anjing mulai dari makanan, vitamin dan lain-lain sudah disediakan oleh pendeta Bagus. Pemuda yang merawat anak anjing tersebut tiap bulannya digaji senilai Rp 350.000,00. Apabila anjing tersebut sudah besar maka anjing tersebut akan menjadi hak milik pemuda yang merawatnya.

Pekerjaan merawat anjing memang terlihat mudah, namun pekerjaan itu berdampak negatif kepada kualitas keimanan pemuda muslim. Pemuda muslim yang merawat anjing dituntut untuk melatih anjing tersebut supaya dapat berburu, sehingga banyak menyita waktu yang berdampak lupa waktu melakukan ibadah wajib yaitu sholat lima waktu. Perawat anjingpun akan terbiasa dengan najis dari air liur anjing, dan akan merasa malas untuk mensucikan najis tersebut sesuai syariat Islam. Rasa malas mensucikan najis itu yang membuat pemuda perlahan meninggalkan kewajiban menjalankan ibadah sholat fardlu. Tidak sedikit pemuda muslim yang merawat anjing pendeta Bagus memilih untuk meninggalkan agama

125

Islam dan beralih ke agama Kristen disertai berbagai iming-iming yang menggiurkan.

Universitas Kristen Satya Wacana berdampak positif bagi perekonomian masyarakat di sekitarnya. Universitas Kristen Satya Wacana banyak merekrut masyarakat menjadi karyawan di Universitas terbesar se-Salatiga tersebut. Bapak ARF adalah salah satu saksi adanya kegiatan kristenisasi dengan cara pelemahan keimanan umat muslim yang bekerja di tempat tersebut. Bapak ARF adalah mantan penjaga keamanan kampus UKSW yang mengundurkan diri karena merasa tidak dipenuhi haknya sebagai umat beragama Islam. Selama bekerja menjadi Satpam UKSW beliau dituntut untuk mengikuti peraturan atasan antara lain, bekerja pada

hari Jum‟at dan tidak diberi kesempatan untuk menunaikan ibadah sholat Jum‟at.

Hari-hari besar Islam seperti Hari Raya „Idul Fitri karyawan muslim tidak diperbolehkan mengambil cuti atau libur. Mewajibkan karyawan muslim untuk mengikuti kegiatan ibadah agama Kristen bersama. Beberapa tahun terakhir dalam proses pengangkatan pegawai UKSW, pelamar pekerjaan harus menyertakan surat

Baptis. Bapak ARF mengundurkan diri karena mendapat ancaman dari salah satu

anggota majelis gereja yang mengharuskannya siap untuk meninggalkan sholat apabila bekerja di tempat tersebut.

Masyarakat yang pendidikan di bawah SMU dan merupakan keluarga dengan perekonomian menengah ke bawah disarankan untuk membuat usaha sendiri. Apabila tidak memiliki modal, maka pihak utusan yayasan akan memberikan bantuan dana. Seperti yang dialami oleh salah satu warga Somopuro bernama bapak LS. Bapak LS mendapat bantuan dana sebesar Rp 20.000.000,00 dari seorang

126

pendeta Bagus untuk membuat usaha tambal ban di lingkungan UKSW, diberiakan kendaraan bermotor dan direnovasikan rumahnya sehingga tampak lebih bagus. Keluarga Bapak LS merasa terbantu dalam mencari nafkah, hal ini yang membuat keluarga ini seakan-akan buta dengan ilmu agama yang telah dianutnya. Target mereka saat ini adalah menjauhkan umat islam dari ajaran islam yang benar dengan memutarbalikkan ayat-ayat Al-Qur‟an dan menghasut hadis Rasulullah dengan

berbagai dalih yang “seolah” masuk akal tetapi sebenarnya menipu dan

menyesatkan. Kini beliau sekeluarga menjalankan ibadah agama Islam yang tidak sewajarnya yaitu mengajarkan kepada anak serta istrinya bahkan mengajak tetangganya untuk menjalankan sholat fardlu satu kali dalam sehari setiap pukul duabelas malam atau pukul 00.00 WIB. Dan masih banyak lagi para warga yang ditawari membuat usaha sendiri dengan modal dari pendeta tersebut, bahkan dicukupi semua kebutuhannya baik tempat tinggal, pendidikan maupun kendaraan. 5. Dukungan tokoh muslim liberal

Proyek kristenisasi ternyata mendapat `dukungan‟ dari beberapa orang yang

sering disebut cendekiawan Muslim. Tokoh-tokoh ini memperkenalkan paham

liberalisme dan pluralisme yang kerap mengusung slogan `membangun dunia baru‟,

dengan penyatuan agama dan melepaskan fanatisme agama. Hal ini terjadi pada masyarakat Kemiri dan Cungkup dalam memperingati hari besar keagamaan. Seperti halnya kegiatan halal bi halal dalam bulan Syawall, yang sejak dulu menjadi tradisi umat Muslim sebagai wadah mempererat tali persaudaraan antar umat muslim setelah merayakan kemenangan menjalankan ibadah puasa Ramadhan selama satu bulan. Namun ntuk menghilangkan fanatisme agama Islam dan

127

Nasrani, acara halal bi halal direncanakan dan dipanitiai gabungan umat Muslim dan Nasrani di wilayah Kemiri dan Cungkup.

Umat Nasrani juag dianjurkan untuk mengucapakan “Selamat „Idul Fitri”

kepada umat muslim dan ikut serta merayakannya dengan cara bersilaturahmi ke rumah tetangganya yang beragama Islam dan memberi makanan seperti tradisi membuat opor, ketupat dan kue kering kepada tetangganya yang beragama Islam.

Begitu pula dengan masyarakat beragama Nasrani, pada perayaan hari besar keagamaan seperti Natal, Paskah, Wafat Isa Almasih mereka juga mengundang warga muslim untuk sekedar merayakan kegembiraan bersama. Ada bebrapa tokoh muslim yang menghimbau untuk mengucapkan selamat Natal bagi pemuka agama Nasrani yang merayakan, sehingga hal tersebut diikuti oleh masyarakat muslim lainnya.

6. Kegiatan Sosial Masyarakat

Kegiatan sosial bertujuan untuk mempererat persaudaraan dan kerukunan antar warga. Hal ini yang dimanfaatkan oleh para tokoh agama Nasrani untuk memperoleh kepercayaan dari warga yang beragama Islam. Kasus yang terjadi di lingkungan Kemiri, Somopuro dan Cungkup yaitu melalui kegiatan PKK dan Dasawisma ibu-ibu rutin satu bulan sekali. Pertemuan dilakuakan pada tanggal 14 pukul 14.00 di tempat berurutan sesuai giliran atau permintaan. Apabila tuan rumah pertemuan adalah warga non Muslim maka waktu berakhirnya kegiatan dibuat melebihi waktu dari biasanya yaitu melebihi waktu sholat maghrib. Tidak hanya itu, warga beragama Kristen mengambil simpati warga dengan memberikan dorprice (hadiah), memberikan sembako kepada warga yang berangkat PKK.

128

Memberikan bantuan dana yang cukup besar untuk melancarkan kegiatan umum masyarakat seperti peringatan HUT RI, peringatan sumpah hari Kartini, peringatan Sumpah Pemuda maupun kegiatan sosial masyarakat lainnya.

7. Membuat Wadah Bersama (Kristen dan Islam)

Proyek ini digunakan untuk menarik simpati umat Islam dengan dalih yang beraneka ragam, perayaan malam tahun baru bersama, perayaan duka cita bersama, perayaan halal bi halal bersama dan sejenisnya.

8. Bantuan Tidak Terbatas

Memberi bantuan menjadi cara yang paling diandalkan untuk melemahkan keimanan umat muslim, dengan cara melihat target perekonomian masyarakat di lingkungannya. Jenis bantuan yang ditawarkanpun beraneka macam. Seperti yang dialami oleh warga sekitar Universitas Kristen Satya Wacana berikut ini.

Seorang warga Somopuro bernama NB bekerja sebagai tukang becak memiliki seorang putra bernama AK yang dahulu adalah pelajar di salah satu sekolah menengah pertama di Salatiga. Semasa sekolah AK terjerat kasus kriminalitas sehingga membuatnya harus berurusan dengan hukum pidana di Salatiga. Kondisi ekonomi keluarga yang melemah membuat bapak NB kesulitan menebus anaknya yang berada di sel tahanan Salatiga. Melihat kondisi tersebut pendeta Bagus memberi bantuan uang untuk menebus AK supaya dapat keluar dari sel dan dapat melanjutkan pendidikannya kembali.

Setelah keluar dari sel AK dibiayai oleh pendeta tersebut melanjutkan pendidikannya hingga tamat SMK. Karena rasa hutang balas budi tersebut membuat keluarga bapak NB mau menuruti apapun yang diinginkan oleh pemberi

129

bantuan antara lain menyuruh AK memlihara anjing, mengajaknya pergi ke gereja dan kegiatan yang lain.

Warga yang memiliki kondisi perekonomian menengah ke bawah juga mendapat bantuan tidak terbatas seperti memberikan bantuan modal usaha, memberi bantuan biaya pendidikan, memberikan tempat tinggal atau perbaikan rumah, memberikan kendaraan, memberikan biaya kesehatan bagi warga yang sakit. Sdr LS, SW, SA juga menceritakan mendapatkan tawaran bantuan berupa pekerjaan, modal usaha, rumah, dan kendaraan apabila mereka mau meninggalkan ajaran agama Islam. Semua kebutuhan hidupnya akan dicukupi apabila warga tersebut mau mengikuti ajaran yang dianutnya.

130 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka penulis dapat menarik kesimpulan hasil penelitian bahwa kualitas pendidikan agama Islam pada masyarakat di sekitar Universitas Kristen Satya Wacana sebagai berikut :

1. Kehidupan sosial keagamaan masyarakat di sekitar UKSW

Kehidupan sosial keagamaan masyarakat sangatlah baik, namun dibalik kehidupan sosial tersebut terdapat indikasi adanya program Kristenisasi dengan melemahkan keimanan umat Muslim yang tidak disadari oleh kebanyakan masyarakat Muslim di sekitar UKSW.

Metode-metode yang digunakan untuk melemahkan keimanan umat Muslim antara lain dengan cara :

a. Pernikahan Beda Agama b. Pacarisasi dan Hamilisasi c. Pendidikan

d. Tawaran Pekerjaan

e. Dukungan Tokoh Muslim Liberal f. Kegiatan Sosial Masyarakat

g. Membuat Wadah Bersama (Kristen dan Islam) h. Bantuan Tidak Terbatas

131

2. Kualitas pendidikan agama Islam terhadap keberagamaan masyarakat muslim di sekitar UKSW

Kualitas pendidikan agama Islam semakin lama semakin menurun karena anggapan bahwa pendidikan kegamaan kurang begitu penting. Para orang tua sebagian besar memilih melanjutkan pendidikan formal anaknya di sekolah swasta non Muslim, serta pendidikan non formal dengan mementingkan bimbingan belajar akademik sehingga menyita waktu anak-anak belajar ilmu agama. Kurangnya pemahaman pendidikan agama Islam pada masyarakat muslim menjadi faktor utama menurunnya kualitas keberagamaan tersebut.

3. Pengaruh masyarakat terhadap pemahaman dan keberagamaan masyarakat muslim

Universitas Kristen Satya Wacana memberi pengaruh positif terhadap perkembangan perekonomian masyarakat, namun memberikan dampak negatif terhadap pemahaman agama Islam dan kualitas keberagamaan masyarakat Muslim di sekitarnya.

B. Saran

Dari beberapa kesimpulan di atas dapat dilihat kualitas pendidikan agama Islam masyarakat Kemiri, Somopuro, Cungkup, dan Domas. Masalah ekonomi dan rendahnya pemahaman terhadap agama menjadi faktor primer terjadinya gejala kristenisasi sebagai upaya pelemahan keimanan. Diharapkan studi tentang pengaruh Universitas Kristen Satya Wacana terhadap pemahaman pendidikan agama Islam dan keberagamaan pada masyarakat ini dapat disempurnakan dengan mengadakan penelitian lebih lanjut dari segi lain, sehingga dapat memberikan gambaran yang

132

lengkap tentang gejala-gejala yang ditimbulkan dan dapat mempengaruhi masa depan umat muslim terutama di wilayah Salatiga.

Setelah melihat fenomena tersebut maka penulis selanjutnya akan merumuskan beberapa rekomendasi dan saran sebagai solusi terhadap permasalahan-permasalahan yang terjadi pada masyarakat Kemiri, Somopuro, Cungkup, dan Domas. Adapun saran dan rekomendasi dirumuskan sebagai berikut :

1. Internalisasi nilai-nilai aqidah.

2. Rekonsiliasi umat Islam secara paripurna.

3. Masjid di jadikan Sebagai Pusat (Sentral) Pembinaan Umat. 4. Memiliki komitmen untuk mengaplikasikan syariat Islam. 5. Keteladanan ulama dan Pemimpin Pemerintahan.

6. Menata manajemen dakwah yang handal.

7. Pemetaan lokasi dakwah (mapping) yang representatif.

8. Perlu meningkatkan wawasan tentang kristologi dan berbagai aliran atau paham yang berkembang.

9. Perlunya membuat sistem perekonomian yang Islami, dan perlu membuat jaringan bisnis dari para agnia/pengusaha muslim dalam rangka mengangkat perekonomian umat

133

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Syamsuddin. 1997. Agama dan Masyarakat :Pendekatan Sosiologi

Agama. Jakarta : Logos Wacana Ilmu.

Al-Munawar, Said Agil Husin. 2004. Hukum Islam dan Pluralitas Sosial. Jakarta : Penamadani.

Arief, Armai. 2004. Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Lembaga

Pendidikan Islam Klasik. Bandung : Angkara.

Arikunto, Suharsimi. 1993. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

Berry, David. 2003. Pokok-Pokok Pikiran dalam Sosiologis. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Emzir. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada

Hanafie, SRDm Rita dan Soetiono. 2007. Filsafat Ilmu dan Metodologi

Penelitian. Yogyakarta : Andi Yogyakarta.

Hasbullah. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Cet. ke-4. Jakarta: PT Raja Grafindo

Hendropuspito. 1986. Sosiologi Agama. Yogyakarta : Kanisius.

Husain, Adian. 2004. Tinjauan Historis Yahudi, Kristen, Islam. Jakarta : Gema Insani.

134

J.S. Roucek dan R.I. Warren. 1984. Sociology An Introduction (Pengantar

Sosiologi). Jakarta : Bina Aksara.

Jalaludin, H. 2012. Psikologi Agama. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Kaelany. 2000. Islam dan Aspek-Aspek Kemasyarakatan. Jakarta: Bumi Aksara.

Madjid, Nurcholish. 2001. Pluralitas Agama : Kerukunan dalam Keragaman.

Jakarta : PT. Kompas Media Nusantara.

Maslikhah. 2013. Melejitkan Kemahiran Menulis Karya Ilmiah bagi Mahasiswa. Yogyakarta : TrustMedia.

Michel, Thomas, S.J. Tanpa tahun. Pokok-Pokok Iman Kristiani(Sharing Iman

Seorang Kristiani dalam Dialog Antar Agama). Terjemahan oleh Y.B.

Adimassana dan F. Subroto Widjojo, S.J. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.

Nanih Machendrawaty dan Agus Ahmad Safei. 2001. Pengembangan Masyarakat

Islam. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Proceeding Konferensi Regional International Association for teh History of Religions. 2004. Kehidupan Beragama: Problem, Parktik dan Pendidikan.

Yogyakarta dan Semarang : Harmoni.

Prof. Dr. Imam Suprayogo dan Drs. Tobroni, Metode Penelitian Sosial-Agama, 2001. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

135

Salim, Moh Haitami. 2013. Pendidikan Agama dalam Keluarga: Revitalisasi Peran Keluarga dalam Membangun Generasi Bangsa yang Berkarakter.

Yogyakarta : Ar-Ruzz Media.

Scott, John. 2013. Cet ke-2. Sosiologi The Key Concept. Penerjemah: Tim Penerjemah Labsos FISIP UNSOED. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Siradj, Said Aqiel. 2001. Menuju Dialog Teologis Kristen-Islam. Yogyakarta : PBMR Andi.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabet.

Suprayogo, Imam. 2003. Metodologi Penelitian Sosial Agama. Bandung: Remaja

Dokumen terkait