• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PEMBAHASAN

5.5 Pengaruh Media Visual Poster dan Leaflet Makanan Sehat

Natal

Terbentuknya domain suatu perilaku baru, terutama pada orang dewasa dimulai

pada domain kognitif, dalam arti subyek tahu terlebih dahulu terhadap stimulasi yang

berupa materi atau obyek diluarnya, sehingga menimbulkan pengetahuan baru pada

subyek yang diketahui itu. Akhirnya rangsangan yakni obyek yang telah diketahui dan

disadari sepenuhnya tersebut akan menimbulkan respon lebih jauh lagi, yaitu berupa

tindakan (action) terhadap atau sehubungan dengan stimulasi atau obyek tadi. Namun

demikian, di dalam kenyataan stimulasi yang diterima subyek dapat langsung

menimbulkan tindakan (Notoatmodjo, 2003).

Hasil analisis dengan menggunakan Paired Sampel T-Test menunjukkan terdapat

perbedaan tindakan responden antara sebelum dan sesudah dilakukan perlakuan berupa

pemajangan poster dan pemberian leaflet, dimana diperoleh t hitung adalah -3.165

dengan nilai probabilitas (p)= 0,002 (p<0,05), atau dengan perkataan lain ada perbedaan

secara nyata antara tindakan responden sebelum dan sesudah pemajangan poster dan

pemberian leaflet, walaupun pengaruhnya tidak begitu besar seperti pada tingkat

pengetahuan dan sikap, dimana dapat dilihat dari nilai p (probabilitas) yang mendekati

0,05.

Pada gambar 4.6 dan 4.9 dapat dilihat bahwa tidak terlalu banyak peningkatan

perubahan untuk aspek tindakan walaupun sudah dilakukan perlakuan berupa

pemajangan poster dan pemberian leaflet. Namun secara statistik ada perbedaan yang

Berdasarkan hasil pretest terdapat 76,3% pelajar kelas khusus dengan tindakan

baik dan 23,8% tindakan tidak baik. Pada saat postest terdapat 87,5% yang memiliki

tindakan baik dan 12,5% yang tetap memiliki tindakan tidak baik. Dari uraian di atas

dapat disimpulkan bahwa peningkatan pengetahuan dan sikap tidak selalu diikuti oleh

peningkatan tindakan.

Tampak juga pada grafik bahwa peningkatan tindakan begitu kecil pada beberapa

aspek pernyataan. Pada saat pretest terdapat 20,0% pelajar kelas khusus yang selalu jajan

di kantin sekolah, 21,3% yang selalu membeli jajanan di warung-warung pinggir jalan,

tidak ada seorang pun responden yang selalu memilih makanan jajanan yang sehat dan

bergizi, 1,3% yang selalu memilih makanan di tempat jualan yang bersih, 6,3% yang jika

melihat temannya jajan maka mereka akan terpengaruh, 16,3% dari makanan jajanan

yang sering di beli adalah yang enak dan murah, tidak terdapat satu pun responden yang

selalu membeli makanan jajanan yang enak, bersih, sehat dan bergizi, dan 20% yang

tidak selalu mencuci tangan sebelum mengkonsumsi makanan jajanan.

Kemudian pada saat postest ada 16,3% pelajar kelas khusus yang selalu jajan di

kantin sekolah, 5,0% yang selalu membeli jajanan di warung-warung pinggir jalan,

33,8% yang selalu memilih makanan jajanan yang sehat dan bergizi, 52,5% yang selalu

memilih makanan di tempat jualan yang bersih, ada 3,8% yang jika melihat temannya

jajan maka mereka akan terpengaruh, 12,5% makanan jajanan yang sering di beli adalah

yang enak dan murah, 38,8% yang selalu membeli makanan jajanan yang enak, bersih,

sehat dan bergizi, dan 8,8% yang tidak selalu mencuci tangan sebelum mengkonsumsi

Berdasarkan observasi yang dilakukan saat penelitian, dapat diketahui bahwa

sebelum dilakukan eksperimen, kebanyakan para pelajar memilih jajan di warung-warung

pinggir jalan daripada di kantin sekolah. Kemudian setelah diberi perlakuan, terjadi

perubahan tindakan, yaitu kebanyakan para pelajar memilih jajan di kantin sekolah

daripada di warung-warung pinggir jalan. Perubahan tindakan ini tidak sepenuhnya

karena adanya pengaruh pemajangan poster dan pemberian leaflet. Terjadinya perubahan

tindakan ini kemungkinan karena adanya beberapa variabel yang tidak diteliti yang dapat

mempengaruhi tindakan para pelajar. Misalnya uang jajan, post-test dilaksanakan pada

pertengahan bulan juni, sehingga kemungkinan yang terjadi yaitu ada kecenderungan

para pelajar mengurangi frekuensi jajan baik itu di sekolah ataupun di luar sekolah karena

tidak ada uang. Selain itu, adanya pemahaman para pelajar tentang kondisi makanan

jajanan yang sehat, kebersihan dalam pengolahan sampai pada penyajian makanannya,

sehingga mereka mulai memilih-milih tempat pembelian makanan jajanan yang sesuai

dengan pemahaman mereka itu.

Menurut Notoatmodjo (2003), dikatakan bahwa terdapat bermacam-macam faktor

yang mempengaruhi gejala kejiwaan yang tercermin dalam tindakan manusia,

diantaranya adalah faktor pengalaman, keyakinan, sarana fisik, sosio-budaya masyarakat,

dan sebagainya.

Pada item pernyataan tentang perilaku dalam mengonsumsi makanan jajanan

terdapat perbedaan nilai yang mencolok antara pre-dan post-test. Hal ini juga terjadi

bukan karena adanya pengaruh poster maupun leaflet, tetapi karena pada saat eksperimen

dilakukan, peneliti dan para pelajar mengadakan diskusi tentang perilaku higiene sanitasi

Peningkatan tindakan tidak begitu menonjol seperti pada pengetahuan maupun

sikap, hal ini dikarenakan penelitian yang dilakukan hanya bersifat sesaat saja dengan

waktu intervensi selama dua minggu. Berdasarkan hasil penelitian setelah dilakukan

intervensi, masih didapati pelajar kelas khusus yang memiliki kategori tindakan tidak

baik. Dengan demikian intervensi berupa pemajangan poster dan pemberian leaflet

hendaknya dilakukan secara berkesinambungan di sekolah, sehingga dapat

mempengaruhi tindakan semua pelajar kelas khusus.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Handayani (2008) tentang pengaruh

poster sebagai promosi kesehatan terhadap perilaku ibu dalam pemberian MP-ASI pada

Baduta menyimpulkan bahwa pemasangan poster di posyandu tidak selalu diikuti dengan

peningkatan kategori tindakan. Selain itu disebutkan bahwa pemasangan poster sebanyak

2 kali lebih meningkatkan pengetahuan, sikap dan tindakan responden dibandingkan

dengan pemasangan poster sebanyak 1 kali.

Menurut Notoatmodjo (2003), dalam kenyataannya bahwa stimulasi yang

diterima subyek dapat langsung menimbulkan tindakan. Artinya seorang dapat bertindak

dan berperilaku baru tanpa mengetahui terlebih dahulu makna stimulasi yang

diterimanya. Dengan kata lain tindakan (practice) seseorang tidak harus didasari oleh

pengetahuan atau sikap.

Perilaku manusia merupakan refleksi dari berbagai gejala kejiwaan, seperti

keinginan, minat, kehendak, pengetahuan, emosi, berpikir, sikap, motivasi, reaksi, dan

sebagainya. Terbentuknya perilaku dapat terjadi karena proses kematangan dan proses

individu dengan lingkungan ini melalui suatu proses yakni proses belajar. Perubahan

perilaku merupakan hasil dari proses belajar (Notoatmodjo, 2003).

Promosi kesehatan tidak dapat lepas dari media karena melalui media,

pesan-pesan disampaikan dengan mudah dipahami dan lebih menarik. Media juga dapat

menghindari kesalahan persepsi, memperjelas informasi, mempermudah pengertian.

Disamping itu, dapat mengurangi komunikasi yang verbalistik dan memperlancar

komunikasi. Dengan demikian sasaran dapat mempelajari pesan tersebut dan mampu

memutuskan mengadopsi perilaku sesuai dengan pesan-pesan yang disampaikan

(Notoatmodjo, 2003).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, ada tiga poster yang dipajang di dalam

ruangan kelas khusus dan satu poster di pajang di mading (majalah dinding) kelas khusus.

Para pelajar kelas khusus juga diberikan leaflet mengenai bahaya dibalik makanan

jajanan. Pada saat dibagikan, para pelajar kelas khusus ini tampak sangat terkesan baik

dengan isi maupun warna yang ada pada leaflet.

Menurut penelitian para ahli indera dalam Notoatmodjo (2003) dikatakan bahwa

yang paling banyak menyalurkan pengetahuan ke dalam otak adalah ”mata”. Kurang

lebih 75% sampai 87% dari pengetahuan manusia diperoleh /disalurkan melalui mata.

Sedangakan 13% sampai 25% lainnya tersalur melalui indera yang lain. Dari sini dapat

disimpulkan bahwa alat-alat media visual lebih mempermudah cara penyampaian dan

penerimaan informasi atau bahan pendidikan. Dalam hal ini adanya media visual poster

dan leaflet dapat semakin mempermudah para pelajar kelas khusus untuk menerima

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa :

4. Ada pengaruh pemajangan poster dan pemberian leaflet makanan sehat terhadap

pengetahuan pelajar tentang makanan jajanan.

5. Ada pengaruh pemajangan poster dan pemberian leaflet makanan sehat terhadap

sikap pelajar tentang makanan jajanan.

6. Ada pengaruh pemajangan poster dan pemberian leaflet makanan sehat terhadap

tindakan pelajar dalam mengkonsumsi makanan jajanan.

7. Intervensi berupa pemajangan poster dan pemberian leaflet mampu meningkatkan

pengetahuan dan sikap pelajar. Dapat disimpulkan bahwa alat-alat media visual lebih

mempermudah cara penyampaian dan penerimaan informasi atau bahan pendidikan.

8. Peningkatan kategori pengetahuan dan sikap setelah pemajangan poster dan

pemberian leaflet makanan sehat tidak selalu diikuti dengan peningkatan kategori

tindakan.

6.2 Saran

1. Kepada pihak sekolah diharapkan dapat mengadakan program Usaha Kesehatan

Sekolah (UKS) sehingga dapat memberikan informasi kesehatan termasuk dalam hal

mengkonsumsi makanan jajanan, berupa pemajangan poster dan pemberian leaflet

dalam UKS tersebut.

2. Kepada para pelajar diharapkan untuk memilih jajanan yang sehat, bersih, dan

3. Para pelajar juga diharapkan mampu menghindari jenis makanan yang mengandung

atau memakai zat-zat tambahan, seperti zat pemanis, pengawet, penyedap, dan

DAFTAR PUSTAKA

Adri, M. 2008. Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Pengembangan Media Pembelajaran. http://muhammadadri.wordpress.com

Agustiani, H. 2006. Psikologi Perkembangan :Pendekatan Ekologi Kaitannya dengan Konsep Diri dan Penyesuaian Diri pada Remaja. PT.Refika Aditama. Bandung.

Agustin, T. 2007. Higiene Sanitasi dan E. Coli Pada Nasi Tempe Penyet : Studi pada Pedagang Makanan Kaki Lima di Karangmenjangan Surabaya. http://www.adln.lib.unair.ac.id

Almatsier, S. 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT.Gramedia Pustaka Umum. Jakarta. Anonim, 2007. Jajanan Sehat. http://kolongrumahza.blogspot.jajanan sehat

Anonim. 2009. Kantin Sekolah Sehat Dorong Budaya Sehat di Sekolah. http://www.depkominfo.go.id

Anonim, 2002. Memilih Makanan dan Jajanan yang Sehat. Balitbang Depdiknas dan Lembaga Penelitian IPB. Bogor.

Anonim, 2007. Menciptakan Pola Makan Sehat Anak. www.oursani.com

Arikunto, S, 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. PT Rineka Cipta, Jakarta.

Arisman, 2004. Gizi dalam Daur Kehidupan : Buku Ajar Ilmu Gizi. Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta.

Azwar, S. 2007. Sikap Manusia : Teori dan Pengukurannya. Edisi ke-1. Cetakan VII. Pustaka Pelaja Offset, Yogyakarta.

Baliwati, Y.F, dkk. 2004 Pengantar Pangan dan Gizi. Penebar Swadaya, Jakarta.

Brieger, 1992. Pendidikan Kesehatan : Pedoman Pelayanan Kesehatan Dasar. Penerbit ITB dan Penerbit Universitas Udayana, Bandung.

Dinas Kesehatan Propinsi sumatera Utara, 2006. Pedoman Rencana Aksi Penanggulangan Gizi Buruk 2006-2010.

Evy, 2005. Waspadai Jajanan Anak di Sekolah. http://202.155.5.44/index.com.

Gunarsa, S. 2000. Psikologi Praktis : Anak Remaja Dan Keluarga. PT.BPK Gunung Mulia. Jakarta.

Handayani, L. 2008. Pengaruh Poster sebagai Promosi Kesehatan terhadap Perilaku Ibu dalam Pemberian MP-ASI pada Baduta (6-24) bulan di Posyandu Kelurahan Asam Kumbang, Kecamatan Medan Selayang Tahun 2008. Skripsi. FKM-USU. Medan.

Harper, Laura J. 1986. Pangan, Gizi dan Pertanian. Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta.

Irianto, D.P. 2007. Panduan Gizi Lengkap : Keluarga dan Olahraga. C.V Andi Offset, Yogyakarta.

Judarwanto, W. 2008. Perilaku Makan Anak Sekolah. http://ludruk.com

Khairunnisak. 2008. Pengaruh Penyuluhan Sayur dan Buah Terhadap Pengetahuan Remaja Putrid SMAN 1 Julok Kabupaten Aceh Timur, Tahun 2008. Skripsi. FKM-USU. Medan.

Khomsan, A. 2003. Pangan dan Gizi untuk Kesehatan. PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Moore, M.C. 1997. Terapi Diet dan Nutrisi. Penerbit Hipokrates, Jakarta. Muzaham,F. 1995. Sosiologi Kesehatan. UI Press, Jakarta.

Notoatmodjo, S. 1993. Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku Kesehatan. PT.Rineka Cipta, Jakarta.

Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. PT.Rineka Cipta, Jakarta. Notoatmodjo, S. 2003. Promosi Kesehatan : Teori dan Aplikasi. PT.Rineka Cipta,

Jakarta.

Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi Kesehatan. PT.Rineka Cipta, Jakarta.

Pujiadi, A. 1979. Pengaruh Media Visual Gambar terhadap Peningkatan Status Gizi Anak Balita. digilib.upi.edu/pasca/available/etd

Purwanto, H. 1993. Pengantar Perilaku Manusia untuk Keperawatan. Penerbit Buku Kedokteran ECG, Jakarta.

Rahmawati, dkk. 2006. Efektifitas Leaflet Diabetes Melitus Modifikasi terhadap Pengendalian Kadar glukosa Darah Penderita Diabetes Melitus Tipe 2. Sains Kesehatan, 19 (3), Juli (2006) : 291-305

Rajagukguk, T. 2007. Pengaruh Promosi Konsumsi Sayur dan Buah terhadap Perilaku Ibu Rumah Tangga Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Tahun 2007. Skripsi. FKM-USU. Medan.

Sadiman, A, dkk. (1986). Media Pendidikan, Pengertian, pengembangan dan pemanfaatannya. Rajawali Press, Jakarta.

Sari, N.C. 2008. Pengaruh Penyuluhan Kadarzi Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Tentang Kadarzi Serta Pola Konsumsi Pangan Pada Ibu Hamil Di Nagari Cupak Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok Tahun 2008. Skripsi. FKM-USU. Medan.

Sarwono, S. 1997. Sosiologi Kesehatan : Beberapa Konsep beserta aplikasinya. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Sarwono,W.S. 1997. Psikologi Remaja. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Simnett dan Ewles. 1994. Promosi Kesehatan Petunjuk Praktis. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Suhardjo, 2003. Berbagai Cara Pendidikan Gizi. PT Bumi Aksara, Jakarta

Weekes, I. 2008. Sehat dan Bugar untuk Remaja : dari Diet hingga Bahaya Narkoba. Penerbit Nuansa, Bandung.

Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi V.1998. Daftar Kecukupan Gizi (Energi dan Protein) yang Dianjurkan Bagi Anak Usia Sekolah Di Indonesia, Jakarta.

Winarno, F.G. 1987. Peranan Positif Makanan Jajanan. Pustaka IPB. Bogor.

Yusuf, L.dkk, 2008. Teknik Perencanaan Gizi Makanan : JILID 3 untuk SMK. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. Jakarta.

PENGARUH MEDIA VISUAL POSTER DAN LEAFLET MAKANAN SEHAT TERHADAP PERILAKU KONSUMSI MAKANAN JAJANAN

PELAJAR KELAS KHUSUS SMA NEGERI 1 PANYABUNGAN TAHUN 2009 Tanggal Wawancara : A. IDENTITAS RESPONDEN 1. No.Responden : 2. Nama Responden : 3. Kelas : 4. Jenis Kelamin : 5. Tempat/tanggal lahir : B. PERTANYAAN

I. Pengetahuan Tentang Makanan Sehat

Jawablah pertanyaan berikut ini dengan memberikan tanda silang (X) pada jawaban yang paling benar!

1. Apakah makanan sehat itu?

a. Setiap substrat yang dapat dipergunakan untuk proses di dalam tubuh yaitu makanan yang higienis serta banyak mengandung gizi. (3)

b. Makanan yang bersih dan enak.(1)

c. Semua makanan yang sudah melalui proses pengolahan. (2)

2. Apakah yang dimaksud dengan makanan jajanan? a. Makanan atau minuman yang dijual orang. (1)

b. Makanan jadi yang sudah siap dikonsumsi dan tidak memerlukan pengolahan lagi, yang dijual di kaki lima, pinggir jalan, di stasiun, di pasar dan tempat-tempat umum yang strategis lainnya. (3)

c. Makanan tambahan yang mengenakkan. (2) 3. Apa manfaat dari makanan jajanan?

a. Memberi tambahan energi dan sebagai sarapan pagi. (3) b. Mengisi perut lapar. (2)

4. Bagaimana makanan jajanan dikatakan baik? a. Makanan bergizi, enak dan bersih. (3)

b. Makanan yang bersih, murah, enak dan menarik. (2) c. Makanan yang diolah dengan teknologi yang tinggi. (1) 5. Penyakit apa yang dapat disebabkan oleh makanan jajanan?

a. Sakit perut, muntahber, sakit gigi dan batuk. (3) b. Sakit perut dan sakit mata. (2)

c. Tahan terhadap penyakit. (1)

6. Bagaimana kemasan makanan jajanan yang baik?

a. Kemasan/bungkusnya tertutup serta ada label komposisi. (2) b. Kemasan/bungkusnya tertutup. (1)

c. Makanan jajanan yang dijajakan harus dalam keadaan terbungkus dan atau tertutup serta pembungkus/penutup yang digunakan harus dalam keadaan bersih dan tidak mencemari makanan, juga ada label komposisi dan kandungan gizi makanan ringan tersebut. (3)

7. Menurut anda, apakah yang dimaksud dengan makanan jajanan tradisional?

a. Jajanan yang dijual di pinggir jalan yang kadang-kadang disukai masyarakat. (2)

b. Jajanan yang telah siap untuk dihidangkan dan dikonsumsi dalam waktu singkat, dimana jajanan itu sudah berkembang di daerah dan disukai masyarakat. (3)

c. Jajanan murah yang dijual di pinggir jalan pakai gerobak dengan rasa yang tidak jelas. (1)

8. Menurut anda, apakah yang dimaksud dengan makanan jajanan ala barat?

a. Jajanan spesifik barat yang siap hidang dan siap untuk dikonsumsi dalam waktu singkat, yang tersedia di beberapa restoran seperti KFC. (3)

b. Semua jajanan yang berasal dari barat dan harganya mahal. (2)

c. Jajanan yang kalau dimakan akan menaikkan gengsi orang yang memakannya karena harganya mahal dan tempatnya elit. (1)

9. Menurut anda, apakah fast food itu?

a. Makanan yang dimasak dahulu dalam jumlah yang banyak dan dijaga kehangatannya atau dipanaskan kembali. (2)

b. Makanan yang dapat di makan sambil jalan. (1)

c. Makanan yang mengandung Kolesterol, karbohidrat, lemak dan garam tinggi. (3) 10. Menurut anda, apakah junk food itu?

a. Makanan yang kandungan garam, lemak, gula dan kalori tinggi tetapi kandungan gizinya sedikit. (2)

b. Makanan yang jumlah kandungan nutrisinya terbatas. (3) c. Makanan fast food. (1)

11. Menurut anda, apakah snack itu?

a. Makanan yang bukan menu utama dan berfungsi memberi sedikit tambahan energi. (3) b. Menghilangkan rasa lapar. (2)

c. Makanan untuk dinikmati rasanya. (1)

12. Menurut anda, bahan tambahan yang mungkin dikandung oleh makanan jajanan? a. Zat pewarna, zat pengawet, zat pemanis dan MSG. (2)

b. Zat pewarna, zat pengawet, zat pemanis, vetsin atau mono sodium glutamate (MSG), formalin dan boraks. (3)

c. Zat pewarna dan zat pengawet. (1)

13. Penyakit apa yang bisa ditimbulkan jika mengkonsumsi fast food dan junk food secara berlebihan?

a. Penyakit gula (diabetes mellitus), kerusakan gigi, obesitas, darah tinggi dan penyakit jantung. (3)

b. Penyakit gula (diabetes mellitus dan penyakit jantung. (2) c. Penyakit gula (diabetes mellitus). (1)

II. Sikap Tentang Makanan Jajanan

Pada pernyataan di bawah ini, baca dan simaklah kalimat tersebut dengan baik. Kemudian berilah tanda checklist ( √ ) pada kalimat yang anda anggap benar dengan memilih setuju dan tidak setuju.

No. Pernyataan Setuju Tidak setuju

1 Semua makanan jajanan bermanfaat bagi tubuh

2 Makanan jajanan tidak dapat memberi tenaga bagi tubuh.

3 Makanan jajanan yang baik dikonsumsi yaitu yang enak dan menarik.

4 Saat mengkonsumsi makanan jajanan harus mencuci tangan terlebih dahulu.

5 Konsumsi jajanan ala barat seperti fast food, junk food dan snack yang berlebihan tidak mempengaruhi kesehatan tubuh.

III. Tindakan Tentang Makanan Jajanan

Berilah tanda checklist (√) pada pernyataan dibawah ini! Jawaban harus sesuai dengan apa yang andaterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

No. Pernyataan Selalu Sering

Kadang-kadang

Tidak pernah 1 Anda jajan di kantin sekolah

2 Anda jajan di luar sekolah

3 Dalam satu hari anda jajan lebih dari tiga kali, baik di dalam maupun di luar sekolah

4 Anda membeli jajanan di warung-warung di pinggir jalan.

5 Anda selalu memilih makanan jajanan yang sehat dan bergizi

6 Anda memilih makanan di tempat jualan yang bersih

7 Minuman jajanan yang di konsumsi seperti es krem, es campur, jus buah, soft drink (coca-cola, fresh tea, dsb), minuman isotonic (pocari sweat,dsb)

8 Anda membeli makanan jajanan tradisional seperti tempe goreng, tahu goreng, ubi goreng, pisang goreng, pecal, gado-gado, nasi goreng. 9 Jika anda melihat teman anda jajan maka anda

akan jajan

10 Makanan jajanan yang sering anda beli adalah yang enak dan murah

11 Makanan jajanan yang anda beli adalah menu utama, seperti mie bakso, mie pecel, dsb.

12 Makanan jajanan yang anda beli adalah yang enak, bersih, sehat dan bergizi

13 Makanan jajanan ala barat yang anda beli seperti burger, coklat, snack (snack Potato, Taro, Pilus garuda, dsb )

14 Makanan jajanan yang anda beli adalah biskuit, wafer, roti manis

15 Sebelum mengkonsumsi makanan jajanan anda tidak harus mencuci tangan terlebih dahulu

REKAPITULASI HASIL UJI KUESIONER PENGETAHUAN

No. NO.ITEM PERTANYAAN PENGETAHUAN JLH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 31 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 38 3 1 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 33 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 39 5 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 38 6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 39 7 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 25 8 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 38 9 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 35 10 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 35 SIKAP

NO. NO.ITEM PERNYATAAN SIKAP JLH

1 2 3 4 5 1 1 1 1 1 1 5 2 1 1 1 1 1 5 3 1 0 0 1 0 2 4 1 1 1 0 0 3 5 1 1 1 1 1 5 6 0 0 0 0 0 0 7 1 1 1 1 1 5 8 0 0 0 0 0 0 9 1 0 1 1 0 3 10 1 1 1 0 0 3 TINDAKAN

No. N0.ITEM PERNYATAAN TINDAKAN JLH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 1 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 57 2 4 3 3 4 3 3 3 2 4 2 4 3 3 4 3 48 3 3 2 3 3 4 2 4 2 2 2 2 3 3 2 3 40 4 4 3 4 3 3 3 3 2 4 3 4 3 4 3 4 50 5 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 2 4 4 4 4 54 6 3 3 4 4 3 3 3 2 3 2 3 4 3 2 1 43 7 3 2 3 4 3 4 4 1 2 1 1 3 4 3 3 41 8 4 2 3 3 2 2 2 1 3 2 2 3 3 2 3 37 9 4 3 2 3 3 3 3 1 2 3 1 4 3 2 4 41 10 3 2 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 2 3 3 44

Reliability Pengetahuan

Case Processing Summary

10 90.9 1 9.1 11 100.0 Valid Excluded a Total Cases N %

Listwise deletion based on all variables in the procedure. a. Reliability Statistics .905 13 Cronbach's Alpha N of Items Item-Total Statistics 32.60 16.267 .545 .905 32.20 17.733 .768 .895 32.60 17.822 .400 .907 32.40 16.933 .682 .895 32.50 16.500 .742 .892 32.40 16.933 .682 .895 32.40 16.933 .682 .895 32.30 16.900 .808 .891 32.40 17.378 .563 .900 32.40 15.822 .670 .896 32.40 17.378 .563 .900 32.40 17.600 .504 .902 32.20 17.733 .768 .895 P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted

Reliability Sikap

Case Processing Summary

10 100.0 0 .0 10 100.0 Valid Excluded a Total Cases N %

Listwise deletion based on all variables in the procedure. a. Reliability Statistics .860 5 Cronbach's Alpha N of Items Item-Total Statistics 2.30 2.678 .741 .819 2.50 2.500 .680 .830 2.40 2.489 .758 .810 2.50 2.722 .522 .871 2.70 2.456 .714 .821 S1 S2 S3 S4 S5 Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted

Reliability Tindakan

Case Processing Summary

10 100.0 0 .0 10 100.0 Valid Excluded a Total Cases N %

Listwise deletion based on all variables in the procedure. a. Reliability Statistics .855 15 Cronbach's Alpha N of Items Item-Total Statistics 41.90 39.656 .396 .852 42.80 35.956 .752 .834 42.30 38.900 .406 .851 42.00 39.333 .437 .850 42.20 38.178 .464 .848 42.30 36.900 .519 .845 42.20 38.844 .380 .852 43.50 33.167 .778 .828 42.50 35.833 .614 .839 43.00 35.556 .614 .839 43.00 36.889 .339 .861 42.10 39.878 .361 .853 42.20 38.178 .464 .848 42.70 36.011 .620 .839 42.30 37.789 .342 .857 T1 T2 T3 T4 T5 T6 T7 T8 T9 T10 T11 T12 T13 T14 T15 Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted

T-Test

Paired Samples Correlations

80 .907 .000. 80 .786. .000. 80 .677. .000. Tingkat pengetahuan sebelum pemajangan poster dan pemberian leaflet & Tingkat pengetahuan sesudah pemajangan poster dan pemberian leaflet Pair

1

Sikap sebelum pemajangan poster dan pemberian leaflet & Sikap sesudah pemajangan poster dan pemberian leaflet Pair

2

Tindakan sebelum pemajangan poster dan pemberian leaflet & Tindakan sesudah pemajangan poster dan pemberian leaflet Pair

3

N Correlation Sig.

Paired Samples Statistics

1.99 80 .112 .012 3.00 80 .000 .000 1.80 80 .403 .045 3.00 80 .000 .000 1.76 80 .428 .048 1.88 80 ..333 .037 Tingkat pengetahuan sebelum pemajangan poster dan pemberian leaflet

Tingkat pengetahuan sesudah pemajangan poster dan pemberian leaflet

Pair 1

Sikap sebelum pemajangan poster dan pemberian leaflet Sikap sesudah pemajangan poster dan pemberian leaflet Pair

2

Tindakan sebelum pemajangan poster dan pemberian leaflet Tindakan sesudah pemajangan poster dan pemberian leaflet Pair

3

Mean N Std. Deviation

Std. Error Mean

Paired Samples Test -1.01 .112 .012 -1.04 -.99 -81.000 79 .000 -1.20 .403 .045 -1.29 -1.11 -26.665 79 .000 -.11 .318 .036 -.18 -.04 -3.165 79 .002 Tingkat pengetahuan sebelum pemajangan poster dan pemberian leaflet - Tingkat pengetahuan sesudah pemajangan poster dan pemberian leaflet Pair

1

Sikap sebelum pemajangan poster dan pemberian leaflet - Sikap sesudah pemajangan poster dan pemberian leaflet Pair

2

Tindakan sebelum pemajangan poster dan pemberian leaflet - Tindakan sesudah pemajangan poster dan pemberian leaflet Pair

3

Mean Std. Deviation

Std. Error

Mean Lower Upper

95% Confidence Interval of the

Difference Paired Differences

D I B A L I K

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2009

ia p a sih ya ng g a suka ja ja na n ka ki lima ? ....e mmm se mua p a sti suka mie , b a kso , g a d o -g a d o & g o re ng a n me rup a ka n se b a g ia n ke c il ja ja na n yg se ring kita jump a i & p a stinya se la lu me ng g ug a h se le ra . Pa d a ha l a ne ka

Dokumen terkait