• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh metode tutor sebaya terhadap kemampuan membaca pemahaman siswa

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

3. Pengaruh metode tutor sebaya terhadap kemampuan membaca pemahaman siswa

Untuk mengetahui bahwa kedua kelompok siswa yang berbeda pada kelas kontrol dan kelas eksperimen berangkat dari kondisi awal yang sama, dapat dilakukan pengujian perbedaan sampel tidak berkorelasi (Independent t test). Pengujian perbedaan independent t test juga dilakukan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa pada kelas kontrol dengan kelas eksperimen setelah menerapkan metode tutor sebaya dan pembelajaran konvensional dalam kemampuan membaca pemahaman. Namun demikian, sebelum analisis data dengan uji perbedaan tersebut atau uji t, perlu dilakukan uji analisis yang meliputi uji normalitas dan uji homogenitas. Proses analisis data penelitian diuraikan sebagai berikut.

Tabel 4.17 Hasil Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Tests of Normality

Kelompok Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic Df Sig.

110

Pretest Kontrol .182 15 .200* .898 15 .088

Eksperimen .219 15 .200* .893 15 .075

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

Tabel 4.18 Hasil Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Tests of Normality

Kelompok Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic Df Sig.

Posttest Kontrol .231 15 .200* .891 15 .070 Eksperimen .226 15 .200* .889 15 .065

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

Dari tabel Uji normalitas Pretest dan Posttest terdapat signifikan berdistriusi normal sehingga terdapat peningkatan dari sebelum mendapatkan perlakuan yang diterapkan pada kelas kontrol dan eksperimen. Tabel Uji normalitas Xhitung > Xtabel sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil dari uji yang lakukan berdistribusi normal.

Tabel 4.19 Hasil Uji Homogenitas Pretest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Test of Homogeneity of Variance Levene

Statistic df1 df2 Sig.

Postest Based on Mean .017 1 28 .896

Based on Median .060 1 28 .809

111

Tabel 4.20 Hasil Uji Homogenitas Pretest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Test of Homogeneity of Variance Levene

Berdasarkan tabel homogenitas kelas kontrol dan kelas eksperimen terdapat nilai signifikansi pretest 0,896, nilai signifikansi posttest 0,943. Hasil tersebut memperlihatkan nilai signifikansi pretest dan posttest > 0,05 sehingga data dikatakan homogen berdasarkan Uji homogenitas sehingga bisa dilanjutkan pada uji T.

Tabel 4.21 Uji T Independent Samples T-test (Posttest) Metode Tutor Sebaya

112 Posttest Equal variances

assumed

.00 5

.943 -3.155 28 .004

Equal variances not assumed

-3.155 27.99 3

.004

Berdasarkan tabel diatas terlihat nilai signifikansi Levene’s Test for Equality adalah 0,943 > 0,05. Ini menunjukkan bahwa data dalam penelitian ini bersifat homogen nilai signifikan (Sig2-tailed) 0,04 < 0,05. Maka, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan untuk pembelajaran membaca pemahaman dengan metode tutor sebaya dengan pembelajaran konvensional.

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil aktifitas siswa di SD Inpres Nipa-Nipa sebelum menggunakan metode tutor sebaya tidak terdapat perbedaan yang signifikan.

Hal ini terlihat dari aktivitas siswa, pada kelas kontrol aktifitas siswa sebesar 68% dan kelas eksperimen 70%. Begitu juga dengan hasil belajar siswa, sebelum penerapan metode tutor sebaya nilai tertinggi pada kelas kontrol adalah 73, nilai terendah 53, rata-rata 63,7 dan standar deviasi 6,45. Pada kelas eksperimen nilai tertinggi 73, nilai terendah 53, nilai rata-rata 61,9 dan standar deviasi 6,40. Berdasarkan data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa motivasi dan hasil belajar siswa SD Inpres Nipa-Nipa pada pembelajaran membaca pemahaman sebelum penerapan metode tutor sebaya masih berada dalam kategori kurang.

113 Setelah penerapan metode tutor sebaya pada pembelajaran membaca pemahaman pada siswa SD Inpres Nipa-Nipa aktifitas siswa pada kelas kontrol 63,3 dan kelas eksperimen 86,6. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan aktivitas siswa pada kelas eksperimen dari 70 menjadi 86,6. Hasil post test kelas kontrol dan kelas eksperimen diperoleh data sebagai berikut:

Kelas kontrol, nilai tertinggi adalah 86, nilai terendah 66, rata-rata 75,2 dan standar deviasi 6,59. Kelas eskperimen, nilai tertinggi 93, nilai terendah 73, rata-rata 82,70 dan standar deviasi 6,49.

Berdasarkan nilai rata-rata pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan metode tutor sebaya pada pembelajaran membaca pemahaman dapat meningkatkan kemampuan siswa.

Hal itu dapat dibuktikan dari nilai rata siswa kelas kontrol 75,2. Nilai rata-rata post test kelas eksperimen untuk metode tutor sebaya 82,70.

Berdasarkan hasil dari SD Inpres Nipa-Nipa uji t 0.05 didapatkan t tabel

= 2,232 dan t hitung = 3,155. Jika |t hitung| > t table, maka dapat disimpulkam H1 diterima dan Ho ditolak.

Hal ini diperkuat oleh seorang ahli yang bernama Yulianti (2013) metode tutor sebaya adalah suatu metode membaca yang digunakan untuk membantu siswa berfikir kritis dengan memanfaatkan daya ingat siswa sehingga dapat membantu siswa memahami suatu bacaan. Tutor sebaya dilahirkan atas pendapat bahwa pembaca dapat mengembangkan keterampilan membacanya karena tutor sebaya merupakan metode yang efektif untuk membantu pembaca berpikir kritis dalam memahami suatu

114 bacaan dan mengingatnya dalam waktu panjang sehingga pembaca memiliki cadangan pengetahuan.

Trianto (2007:156) yang menyatakan bahwa: (a) Metode tutor sebaya dapat mengaktifkan pengetahuan awal siswa dan mengawali proses pembuatan hubungan antara informasi baru dengan apa yang telah diketahui sebelumnya, (b) Metode tutor sebaya membantu siswa mengingat apa yang telah dibaca/efektif membantu siswa menghafal informasi dari bacaan, (c) Metode PQ4R membantu siswa memahami suatu bacaan, (d) Metode tutor sebaya memotivasi siswa untuk belajar sendiri, (e) Metode PQ4R membantu siswa berpikir kritis, dan (f) Metode tutor sebaya meningkatkan konsentrasi siswa terhadap isi bacaan.

Lebih lanjut menurut Huda (2013: 12) siswa -siswa yang saling membantu proses belajaranya satu sama lain akan berpengaruh signifikan terhadap kepribadian sosial dan akademik mereka. Hal ini dapat menunjukkan bahwa teman sebaya (peer) yang dijadikan tutor sebaya dapat dilatih untuk membantu pencapaian akademik, mengurangi perilaku-perilaku negatif, meningkatkan keterampilan bekerja dan belajar, dan melatih keterampilan interaksional sosial.

Menuut Djamarah dan Zain (2010: 25) sesorang peserta didik lebih mudah menerima keterangan yang diberikann oleh kawan sebangku atau kawan-kawan. Yang dimaksud dengan tutor sebaya adalah seorang atau beberapa orang peserta didik yang ditunjuk dan ditugaskan untuk membantu peserta didik yang mengalami kesulitan dalam memahami materi. Tutor ialah

115 peserta didik pilihan yang karena kemampuannya pada mata pelajaran tertentu mampu memhami materi lebih jauh dibanding dengan teman-temannya.

Pada penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Maryani (2010) Pengaruh Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Akuntansi Pada Siswa Kelas X Ak 1 SMK Batik 2 Surakarta, didapatkan pengaruh metode tutor sebaya yang membedakan dengan penelitian ini adalah pada objek penelitian dan materi penelitian.

Ruseno Arjanggi dan Titin Suprihatin (2010) Metode Pembelajaran Tutor Teman Sebaya Meningkatkan Hasil Belajar Berdasar Regulasi- Diri. Hasil penelitian di atas didapatkan hasil bahwa metode tutor sebaya meningkatkan hasil belajar siswa, hal ini sama yang peniliti dapatkan pada penelitian ini.

Yang membedakan adalah materi penelitian di atas adalah regulasi diri sedangkan pada penilitian ini materi penelitiannya adalah membaca pemahaman.

Hasil penelitian telah diketahui, sekarang menghubungkan hipotesis yang diajukan Ho ditolak, sehingga disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar statistika kelas konvensional dan kelas eksperimen dengan menggunakan metode tutor sebaya.