• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA

A. Metode Tutor Sebaya 1. Pengertian Metode Tutor Sebaya

3. Tujuan Membaca

Setiap orang yang membaca pastinya ada tujuan tersendiri. Ketika membaca dengan tujuan tertentu biasanya lebih memahami maksud dan tujuan membaca dibanding dengan orang yanghanya sekedar membaca tanpa tujuan. Pada kegiatan membaca di sekolah, guru diharapkan dapat menyusun tujuan membaca dengan membuat tujuan khusus yang dapat menyesuaikan dengan tujuan membaca siswa itu sendiri.

Kegiatan membaca bertujuan untuk mencari dan memperoleh pesan atau memahami makna melalui bacaan.Tujuan membaca tersebutakan berpengaruh kepada jenis bacaan yand dipilh, mislanya, fiksi ataunonfiksi.

MenurutDalman, (2017:11).ada tujuh macamtujuan dari kegiatan membaca,yaitu:

a. Membaca untuk menemukan atau mengetahui penemuan-penemuan yang telah dilakukan oleh sang tokoh; apa-apa yang telah dibuat oleh sang tokoh; apa yang telah terjadi pada tokoh khusus, atau untuk memecahkan masalah-masalah yang dibuat oleh sang

45 tokoh. Membaca seperti ini disebut membaca untuk memperoleh perincian- perincian atau fakta-fakta (reading for details or facts).

b. Membaca untuk mengetahui mengapa hal itu merupakan topik yang baik dan menarik, masalah yang terdapat dalam cerita, apa-apa yang dipelajari atau yang dialami sang tokoh, dan merangkumkan hal-hal yang dilakukan oleh sang tokoh untuk mencapai tujuannya.

Membaca seperti ini disebut membaca untuk memperoleh ide-ide utama (reading for main ideas).

c. Membaca untuk menemukan atau mengetahui apa yang terjadi pada setiap bagian cerita, apa yang terjadi mula-mula pertama, kedua, dan ketiga/seterusnya, setiap tahap dibuat untuk memecahkan suatu masalah, adegan-adegan dan kejadian, kejadian buat dramatisasi.

Ini disebut membaca untuk mengetahui urutan atau susunan, organisasi cerita (reading for sequence or organization).

d. Membaca untuk menemukan serta mengetahui mengapa para tokoh merasakan seperti cara mereka itu, apa yang hendak diperlihatkanoleh sang pengarang kepada para pembaca, mengapa para tokoh berubah, kualitas-kualitas yang dimiliki para tokoh yang membuat mereka berhasil atau gagal. Ini disebut membaca untuk menyimpulkan, membaca inferensi (reading for inference).

e. Membaca untuk menemukan serta mengetahui apa-apa yang tidak biasa, tidak wajar mengenai seseorang tokoh, apa yang lucu dalam cerita, atau apakah cerita itu benar atau tidak benar. Ini disebut

46 membaca untuk mengelompokkan, membaca untuk mengklasifikasikan (reading to classify).

f. Membaca untuk menemukan apakah sang tokoh berhasil atau hidup dengan ukuran-ukuran tertentu, apakah kita ingin berbuat seperti yang diperbuat oleh sang tokoh, atau bekerja seperti cara sang tokoh bekerja dalam cerita itu. Ini disebut membaca menilai, membaca mengevaluasi (reading to evakuate).

g. Membaca untuk menemukan bagaimana caranya sang tokoh berubah, bagaimana hidupnya berbeda dari kehidupan yang kita kenal, bagaimana dua cerita mempunyai persamaan, bagaimana sang tokoh menyerupai pembaca. Ini disebut membaca untuk memperbandingkan atau mempertentangkan (readingto compare or contrast).

4. Jenis-Jenis Membaca 1. Membaca Nyaring

Membaca merupakan proses membunyikan lambang, tanda,tulisan yang bermakna. Oleh sebab itu, seseorang yang akan membaca sebuah teks dapat menggunakan teknik membaca nyaring sehingga dapat didengar oleh dirinya sendiri dan bahkan orang lain. Membaca nyaring adalah kegitan membaca dengan mengelurkan suara atau kegiatan melafalkan

lambang-47 lambang bunyi bahasa dengan suara yang cukup keras. Membaca nyaring bertujuan agar seseorang mampu menggunakan ucapan yang tepat, membaca dengan jelas, dan tidak berbata-bata, membaca dengan tidak terus-menerus melihat pada bahan bacaan, membaca dengan menggunakan intonasi dan lagu yang tepat dan jelas.

Tarigan (2017:63) mengatakan bahwa membaca nyaring adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang merupakan alat bagi guru, murid ataupun pembaca bersama-sama dengan orang lain atau pendengar untuk menangkap atau memahami informasi, pikiran, dan perasaan seseorang.

Sejalan dengan pendapat tersebut, membaca nyaring adalah kegitan membaca dengan mengeluarkan suara atau kegiatan melafalkan lambang-lambang bunyi bahasa dengan suara yang cukup keras.

Dalman (2017:64) Mengatakan bahwa membaca nyaring adalah kegiatan membaca menyuarakan tulisan yang dibacanya dengan ucapan dan intonasi yang tepat agar pendengar dan pembaca dapat menangkap informasi yang disampaikan oleh penulis, baik yang berupa pikiran, perassan, sikap, ataupun pengalaman penulis. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan pembaca dalam membaca nyaring:

a. Pembaca harus mengerti makna serta perasaan yang terkandung dalam bahan bacaan.

b. Pembaca harus mempelajari kesimpulan penafsiran atas lambang- lambang tertulis sehingga penyusunan kata-kata serta penekanan sesuai dengan ujaran.

48 c. Pembaca harus memiliki kecepatan mata yang tinggi serta pandangan

mata yang jauh.

d. Pembaca harus mengelompokan kata-kata dengan baik dan tepat agar jelas maknanya bagi para pendengar (Dalman 2017:64).

Keterampilan yang dituntut dalam membaca nyaring adalahberbagai kemampuan, di antaranya adalah:

a. Menggunakan ucapan yang tepat.

b. Menggunakan frasa yang tepat.

c. Menggunakan intonasi suara yang wajar.

d. Dalam posisi sikap yang baik.

e. Menguasai tanda-tanda baca.

f. Membaca dengan terang dan jelas.

g. Membaca dengan penuh perasaan,ekspresif.

h. Membaca dengan tidak terbata-bata.

i. Mengerti serta memahami bahan bacaan yang dibacanya.

j. Kecepatan bergantung pada bahan bacaan yang dibacanya.

k. Membaca dengan tanpa terus-menerus melihat bahan bacaan.

Membaca dengan penuh kepercayaan pada diri sendiri, (http://

guruito7.blospot.com}.

Tujuan membaca nyaring yaitu agar seseorang mampu mempergunakan ucapan yang tepat, membaca dengan jelas dan tidak berbata-bata,membaca dengan tidak terus-menerus melihat pada bahan bacaan,membaca dengan menggunakan intonasi dan lagu yang jelas dan

49 tepat (Dalman, 2017:65). Adapun manfaat membaca nyaring itu sendiri, yaitu sebgai berikut:

a. Memuaskan dan memenuhi berbagai ragam tujuan serta mengembangkan sejumlah keterampilan dan minat.

b. Menyampaikan informasi yang penting kepada para pendengarnya (Tarigan,2017:65).

Membaca nyaring juga memerlukan keterampilan khusus sehinggaproses membaca dapat berjalan lancar. Membaca nyaring merupakan suatu aktifitas yang menuntut aneka keterampilan. Di bawah ini dikemukakan sejumlah keterampilan yang diperlukan dalam membaca nyaring harus diperhatikan seorang guru sekolah dasar yang bertujuan, mengembangkan keterampilan siswa untuk membaca nyaring.

Kelas I :

a) Menggunakan ucapan yang tepat.

b) Menggunakan frasa yang tepat (bukan kata demi kata).

c) Menggunakan intonasi suara yang wajar agar makna mudahdipahami.

d) Menguasai tanda-tanda baca sederhana seperti titik,koma,tanda tanya dan tanda seru.

Kelas II:

a) Membaca dengan terang dan jelas.

b) Membaca dengan penuh perasaan,ekspresi.

c) Membaca tanpa tertegun-tegun,terbata-bata.

Kelas III:

50 a) Membaca dengan penuh perasaan,ekspresi.

b) Mengerti serta memahami bahan bacaan.

Kelas IV :

a) Memahami bacaan pada tingkat dasar.

b) Kecepatan mata dan suara:minimal tiga kata dalam satu detik.

Kelas V :

a) Membaca dengan pemahaman dan perasaan.

b) Aneka kecepatan membaca nyaring bergantung pada bahan bacaan.

c) Membaca tanpa terus-menerus melihat pada bahan bacaan.

Kelas VI :

a) Membaca nyaring dengan penuh perasaan atau ekspresi.

b) Membaca dengan penuh kepercayan (pada diri sendiri dan mempergunakan frasa atau susunan kata yang tepat.

Peningkatan keterampilan membaca nyaring dapat dilakukan oleh si pembaca dengan cara menguasai keterampilan-keterampilan persepsi(penglihatan dan daya tanggap) sehingga dia mengenal atau memahami kata-kata dengan cepat dan tepat. Untuk membantu para pendengar menangkap serta memahami maksud pengarang,pembaca biasanya mempergunakan berbagai cara antara lain :

a) Menyoroti ide-ide baru dengan menggunakan penekanan yang jelas.

b) Menjelaskan perubahan dari satu ide ke ide lainya.

c) Menerangkan kesatuan-kesatuan kata-kata yang tepat dan baik.

51 d) Menghubungkan ide-ide yang bertautan dengan jalan menjaga suaranya

agar tinggi sampai akhir dan tujuan tercapai.

e) Menjelaskan klimaks-klimaks dengan gaya dan daya ekspresi yang baik dan tepat (Tarigan, 1994:27).

1) Membaca Senyap

Membaca senyap atau dalam hati adalah membaca tidak bersuara, tanpa gerakan bibir, tanpa gerakan kepala, tanpa berbisik, memahami bahan bacaan yang dibaca secara diam atau dalam hati, kecepatan mata dalam membaca tiga kata per detik,menikmati bahan bacaan yang dibaca dalam hati,dan dapat menyesuaikan kecepatan membaca dengan tingkat kesukaran yang terdapat dalam bahan bacaan itu.

Dalman, (2017:67) dalam membaca senyap pembaca hanya mempergunakan ingatan visual yang melibatakn pengaktifan mata dan ingatan. Latihan-latihan pada membaca senyap haruslah dimulai sejak dini sehingga anak-anak sudah dapat membaca sendiri, dan pada tahap ini anak hendaknya dilengkapi bahan bacaantambahan yang penekananya diarahkan pada keterampilan menguasai isi bacaan dan memperoleh serta memahami ide-ide dengan usahanya sendiri.Menurut defenisi tersebut dapat dikatakan bahwa membaca senyap adalah kegiatan membaca yang dilakukandengan tanpa menyuarakan isi bacaan yang dibacanya. Keterampialn yang dituntut dalam hati lain sebgai berikut:

a) Membaca tanpa bersuara,tanpa bibir bergerak.

52 b) Membaca tanpa ada gerakan-gerakan kepala.

c) Membaca lebih cepat dibandingkan dengan membaca nyaring.

d) Tanpa mnggunakan jari atau alat lainsebagai petunjuk.

e) Mengerti dan memahami bahan bacaan.

f) Dituntut kecepatan mata dalam membaca.

g) Membaca dengan pemahaman yang baik.

h) Dapat menyesuaikan kecepatan dengan tingkat kesukaran yang terdapat pada bacaan.

Membaca dalam hal ini dapat dibagi menjadi dua bagian sebagai berikut:

a) Membaca Ekstensif

Membaca ekstensif berarti membaca secara luas, objeknya meliputi sebanyak mungkin teks dalam waktu yang sesingkat mungkin. Membaca ektensif meliputi membaca survey,membaca sekilas,membaca dangkal.

I) Membaca survey

Sebelum membaca, terlebih dahulu meneliti apa yang akan ditelaah,dengan jalan :

i. Memeriksa,meneliti indeks-indeks, daftar kata-kata yang terdapat dalam buku-buku.

ii. Melihat-lihat,memeriksa,meneliti judul-judul bab yang terdpat dalam buku-buku bersangkutan.

iii. Memeriksa, meneliti bagan, skema, outline, buku yang bersangkutan (Tarigan,2017:68).

II) Membaca Sekilas

53 Membaca sekilas adalah sejenis membaca yang membuat matakita bergerak cepat dan melihat, memerhatikan bahan tertulis untuk mencari serta mendapatkan informasi penerangan Dalman, (2017:69). Ada tiga tujuan utama dalam membaca sekilas,yaitu :

i. Memperoleh suatu kesan umum dari suatu buku atau artikel, tulisan singkat.

ii. Menemukan hal tertentu dari suatu bahan bacaan.

iii. Menemukan atau mendapatkan bahan yang dipergunakan dalam perpustakaan.

III) Membaca Dangkal

Dalman, (2017:19) mengatakan bahwa membaca dangkal bertujuan untuk memperoleh pemahaman dangkal yang bersifat luaran, yang tidak mendalam dari suatu bahanbacaan.Membaca dangkal dilakukan demi kesenangan, membacaa bacaan ringan yang mendatangkan kebahagian pada waktu senggang. Misalnya cerita pendek,novel ringandan sebagainya.

Dalam membaca seperti hal-halnya karya-karya ilmiah, dapat dilakukan dengan santai tetapi menyenangkan

b) Membaca intensif

Membaca intensif adalah studi saksamatelaah,teliti,dan penanganan terperinci yang dilaksanakan di dalam kelas terhadap suatu tugas yang pendek kira-kira dua sampai empat halaman setiap hari. Kuesioner,latihan pola-pola kalimat, latihan kosa kata, telaah kata-kata, dikte ,dan diskusi umum merupakan bagian dan teknik membaca intensif Tarigan, (2017:69). Memaba

54 insentif dibedakan atas membaca telaah isi dan membaca telaah bahasa.

Membaca telaah isi terdiri atas : i) Membaca teliti.

j) Membaca pemahaman.

k) Membaca kritis.

l) Membaca ide.

m) Membaca Kreatif.

D. Membaca Pemahaman 1. Pengertian Membaca Pemahaman

Membaca pemahaman merupakan keterampilan membaca yang berada pada urutan yang lebih tinggi.Membaca pemahaman adalah membaca secara kognitif (Membaca untuk memahami).Dalam membacapemahaman, pembaca dituntut mampu memahami isi bacaan. Oleh sebab itu, Setelah membaca teks, sipembaca dapat menyampaikan hasil pemahaman pembacaanya dengan cara membuat rangkuman isi bacaan dengan menggunakan bahasa sendiri dan menyampaikanya baik secara lisan maupun tulisan.

Membaca pemahaman merupakan kelanjutan dari membaca permulaan.

Apabila sesorang pembaca telah melalui tahapan membaca permulaan,ia berhak masuk kedalam tahap membaca pemahaman atau membaca lanjut.

Di sini seorang pembaca tidak lagi dituntut bagaimana ia melafalkan huruf dengan benar dan merangkaikan setiap bunyi bahasa menjadi kata, frasa, dan kalimat. Tetapi, disini ia dituntut untuk memahamiisi bacaan yang

55 dibacanya. Membaca pemahaman berkaitan erat dengan usaha memahami hal-hal penting dari apa yang dibaca. Lebih lanjutSomadyo (2011:10) memaparkan bahwa terdapat tiga hal pokok dalam membaca pemahaman, yaitu:

1) Pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki,

2) Menghubungkan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki dengan teks yang akan dibaca, dan

3) Proses pemerolehan makna secara aktif sesuai dengan pandangan yang dimiliki.