• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pemantauan terhadap keterandalan laporan keuangan pengelolaan dana BOS

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

D. Hasil Uji Hipotesis

5. Pengaruh Pemantauan terhadap keterandalan laporan keuangan pengelolaan dana BOS

Pengujian hipotesis satu titik lima (H1.5) memiliki nilai β5 = 0,330 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 (sig<0,05), sehingga H1.5 didukung.

Berdasarkan hasil pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa pemantauan berpengaruh positif pada terhadap keterandalan laporan keuangan pengelolaan dana BOS di Kabupaten Wonogiri. Dengan menerima H1.5secara statistik maka dapat dinyatakan bahwa semakin baik pemantauan suatu sekolah maka semakin handal pula laporan keuangan pengelolaan dana BOS.

Kesimpulan penelitian ini sejalan dengan penelitian Zoebaidha (2014) yang mengatakan bahwa pemantauan berpengaruh terhadap efisiensi dan efektivitas pengelolaan keuangan sekolah dengan faktor yang paling dominancommit to user

adalah pengelola sekolah wajib melaksanakan pemantauan secara berkelanjutan atau pemantauan dengan evaluasi terpisah untuk menentukan bahwa pengendalian intern atas pelaporan keuangan sekolah berfungsi. Hasil penelitian juga sejalan dengan penelitian Kartika (2013) yang menyimpukan bahwa pemantauan berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.

Sebaliknya, hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Herawati (2014) yang menyatakan bahwa pemantauan tidak berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan. Meskipun instrumen kuesioner penelitian ini mengadaptasi instrumen penelitian Herawati (2014) namun hasil yang didapatkan pada penelitian ini berbeda. Hal tersebut dapat disebabkan adanya perbedaan responden dan kondisi riil penelitian di lapangan sehingga tingkat pemahaman responden mengenai konsep pemantauan menjadi berbeda pula. Perbedaan terjadi diantaranya karena : (i) waktu penyelesaian evaluasi dan penyampaian laporan dilakukan tepat waktu, serta telah dimanfaatkan oleh pimpinan; dan (ii) pimpinan telah menetapkan pegawai yang bertugas menyelesaikan TLHP (Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan).

Menurut Wawan (2009) pelaksanaan pengawasan intern yang dilakukan secara efektif dapat mengakibatkan sistem akuntansi keuangan yang ditetapkan berjalan dengan baik, agar tidak terjadi penyimpangan dan penyelewengan dalam pelaksanaan sistem akuntansi keuangan, pemberian wewenang dan keleluasaan harus diikuti dengan pengawasan yang kuat. Oleh karena itu, pengawasan yang dilakuakan dapat menjadi jaminan yang cukup tidak hanya untuk sistem akuntansi keuangan, namun memberikan pula jaminan yang cukup bagi sasaran kinerja yang

commit to user

ingin dicapai, dilaksanakannya pengawasan intern yang efektif dan kontinyu pada kegiatan dapat menjamin kinerja tercapai dengan baik.

Fuadi (2008: 15) menunjukkan bahwa dalam pengawasan preventif dijadikan sebagai pengendalian awal terhadap pelaksanaan anggaran. Realisasi anggaran yang dilakukan akan lebih terarah dalam pencapaian sasaran anggaran dan penyimpangan lebih terminimalisir karena pelaksanaan anggaran telah diatur dengan prosedur pelaksanaa.

Penelitian ini membuktikan bila pemantauan berpengaruh positif pada terhadap keterandalan laporan keuangan pengelolaan dana BOS di Kabupaten Wonogiri. Pemantauan diselenggarakan melalui kegiatan monitoring/kontrol pengelolaan rutin terkait dalam pelaksanaan tugas baik oleh atasan langsung maupun kontrol dalam bentuk koordinasi antar bidang untuk memberikan masukan-masukan, pemanggilan secara langsung oleh kepala dinas pendidikan jika membutuhkan informasi terkait dengan permasalahan pengelolaan dana BOS.

Lebih lanjut disampaikan bahwa kontrol dibentuk oleh lingkungan, artinya lingkungan yang mengendalikan. Hal tersebut tercermin dari bagaimana seorang pimpinan harus bersikap terhadap bawahannya, dan sebaliknya, sehingga komunikasi yang terjadi antara atasan dan bawahan menjadi salah satu bentuk kontrol yang dilakukan secara dini. Evaluasi kegiatan dana BOS diselenggarakan melalui penilaian sendiri dan aparat pengawasan internal (Inspektorat) atau pihak eksternal (BPK). Evaluasi yang dilakukan oleh Inspektorat dalam bentuk pemeriksaan reguler/insidental sebagai early warning system terhadap

commit to user

pelaksanaan kegiatan BOS, dengan menerbitkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) untuk ditindaklanjuti.

commit to user

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) terhadap keterandalan laporan keuangan pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di Kabupaten Wonogiri. Berdasarkan analisis dan pembahasan, maka kesimpulan yang didapatkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Dari hasil analisis data yang telah dilakukan dalam penelitian ini menunjukkan dukungan pada keseluruhan hipotesis yang diajukan. Artinya bahwa unsur-unsur Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) yang terdiri dari lingkungan pengendalian, penilaian resiko, kegiatan pengendalian, informasi dan komunikasi, dan pemantauan terbukti berpengaruh sinifikan positif terhadap keterandalan laporan keuangan pengelolaan dana BOS di Kabupaten Wonogiri. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik pelaksanaan SPIP di sekolah, maka laporan keuangan pengelolaan dana BOS yang dihasilkan akan semakin handal.

2. SPIP memiliki kontribusi pengaruh sebesar 0,713 atau 71,3%. Artinya bahwa SPIP berpengaruh sebesar 713% terhadap keterandalan laporan keuangan.

Hal ini sesuai dengan tujuan diterapkannya SPIP di sekolah yaitu untuk meningkatkan keterandalan laporan keuangan pengelolaan dana BOS.

99 commit to user

B. Keterbatasan

Beberapa keterbatasan penelitian dan kelemahan di dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut.

1. Penelitian ini hanya meneliti SD dan SMP di Kabupaten Wonogiri, sehingga memungkinkan adanya perbedaan hasil penelitian apabila penelitian dilakukan pada obyek dan daerah penelitian yang berbeda.

2. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah kuesioner.

Kelemahan kuesioner yang dialami dalam penelitian ini antara lain : (i) Kurangnya sikap kepedulian dan keseriusan responden dalam menjawab semua pernyataan; (ii) masalah subjektivitas dari responden dapat mengakibatkan hasil penelitian ini rentan terhadap biasnya jawaban responden.

C. Saran

1. Saran untuk penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut.

a. Pada penelitian ini menunjukkan bahwa 71,3% variabel keterandalan laporan keuangan pengelolaan dana BOS dapat dijelaskan oleh variabel dari lingkungan pengendalian, penilaian resiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, dan pemantauan, sedangkan sisanya sebesar 28,7% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak masuk ke dalam model penelitian. Penelitian selanjutnya disarankan untuk menambah variabel lain misalnya komitmen pimpinan. Jamiyla dan Burhanuddid (2013) melakukan penelitian pada SKPD dicommit to user

Sumatera Selatan dan menemukan bahwa faktor perilaku organisasi seperti kejelasan tujuan, komitmen pimpinan, dan diklat berpengaruh terhadap kinerja sistem akuntansi pemrintah daerah. Berhasilnya kinerja sistem akuntansi pemerintah daerah dapat dilihat dari keterandalan pengelolaan laporan keuangan daerah.

b. Untuk menguatkan dan mendukung hasil penelitian ini, maka perlu dilakukan pengujian kembali untuk melihat konsistensi penelitian ini dengan penelitian terdahulu dan penelitian berikutnya. Misalnya memperbaiki terlebih dahulu kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini dan melengkapi metoda survai dengan wawancara kepada responden.

2. Saran untuk lembaga yang diteliti adalah sebagai berikut.

Untuk dapat meningkatkan keterandalan laporan keuangan pengelolaan dana BOS, pemerintah daerah Kabupaten Wonogiri disarankan senantiasa meningkatkan kegiatan pengendalian. Pengendalian dapat dilakukan dengan mempertimbangkan pelimpah tugas secara sistematik ke sejumlah orang untuk memberikan keyakinan adanya checks and balances.

Sebaiknya aparat pengawasan (Inspektorat daerah) hendaknya lebih efektif dalam melakukan pembinaan seperti melakukan kontrol secara rutin pada sekolah-sekolah yang menerima dana BOS di Kabupaten Wonogiri.

commit to user

Dokumen terkait