• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Informasi Akuntansi

F. Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi terhadap Pengendalian Pemberian Kredit

Sistem informasi akuntansi berfungsi sebagai alat bantu untuk mempermudah pimpinan perusahaan dalam melaksanakan aktivitas perusahaan dan dimanfaatkan manajemen dalam pengambilan keputusan. Selain itu, informasi yang dihasilkan adalah informasi yang tepat waktu, relevan dan dapat dipercaya

29

juga meningkatkan pengendalian internal yang ada, sedangkan pengendalian informasi merupakan alat yang memberikan jaminan yang memadai bahwa semua harta milik perusahaan aman, kegiatan, dan catatan dapat dipercaya. Hal ini akan berpengaruh terhadap kelayakan yang diperlukan dan hal ini penting bagi terlaksananya suatu sistem informasi akuntansi yang memadai.

Pengendalian internal pemberian kredit ada dalam alur proses transaksi yang terjadi dalam perusahaan, termasuk proses pemberian kredit yang meliputi proses pemberian kredit dari awal sampai akhir, dimana kegunaan utama dari fungsi internal adalah mengendalikan proses transaksi tersebut.

Pengendalian internal pemberian kredit mempunyai peranan penting dalam seluruh aktivitas perusahaan dalam menjalankan usahanya termasuk di bidang pemberian kredit, yaitu perusahaan akan berusaha untuk mencapai sasaran serta karakteristik pengendalian internal yang memadai dengan didukung oleh adanya unsur-unsur dari pengendalian internal yang baik pula.

Selain itu, perkiraan resiko yang sangat penting untuk dijadikan pegangan tujuannya adalah agar perusahaan dapat mempertimbangkan keadaan dan pengaruh yang ada. Hal tersebut terwujud jika perusahaan mendapatkan informasi serta melakukan komunikasi yang baik dengan pihak internal maupun eksternal perusahaan.

Dari penjelasan diatas dijelaskan bahwa semua yang harus dimiliki dalam pengendalian pemberian kredit sudah terdapat dalam sistem informasi akuntansi perkreditan yang terdiri dari prosedur dan proses perkreditan. Oleh karena itu, penerapan sistem informasi akuntansi pengendalian pemberian kredit harus

30

dilakukan oleh suatu bank guna mencapai pengendalian pemberian kredit yang efektif.

Adapun indikator sistem informasi akuntansi dan pengendalian pemberian kredit adalah sebagai berikut :

Tabel 2.1 Indikator Variabel

Variabel Indikator Variabel Sub Indikator Independent

31

 Perkiraan resiko (risk assessment)

 Informasi dan komunikasi (information and communication)

 Pengawasan (monitoring) Tujuan pengendalian : 1. Pelaporan keuangan

yang handal 2. Efektivitas dan

efisiensi yang diterapkan 3. Tunduk kepada

undang-undang dan kebijakan yang diterapkan

32

Berkembangnya sebuah perusahaan menjadi perubahan baik dalam ukuran operasi perusahaan untuk menunjang operasinya, dan juga kegiatan yang semakin kompleks. Perkembangan ini mengakibatkan dalam proses pemberian kredit membutuhkan suatu sistem yang membantu kegiatan pemberian kredit, hal ini dilakukan untuk mengendalikan pemberian kredit perusahaan agar jumlah kredit dapat dikendalikan dan tidak menimbulkan adanya kredit macet nasabah. Sistem yang dapat membantu dalam proses pemberian kredit antara lain adalah sistem informasi akuntansi yang diperlukan dalam pengendalian kredit.

Kredit merupakan sumber keuntungan dan pendapatan terbesar, disamping itu kredit juga merupakan jenis kegiatan menanamkan dana yang sering menjadi penyebab utama bank menghadapi masalah besar. Oleh karena itu tidaklah berlebihan apabila dikatakan bahwa stabilitas usaha bank sangat dipengaruhi oleh keberhasilan mereka dalam mengelola perkreditan. Usaha bank yang berhasil mengelola kreditnya dengan baik akan berkembang, sedangkan usaha bank yang selalu dihadapkan pada kredit bermasalah akan mengalami kemunduran cepat atau lambat.

Pengertian formal mengenai kredit perbankan di Indonesia terdapat dalam UU No. 10 tahun 1998 tentang perubahan atas UU No. 7 tahun 1992. Undang-undang tersebut menetapkan : “kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.”

Berbagai macam kasus penyebab kredit macet di dalam dan di luar negeri, membuktikan bahwa penyebab utama timbulnya persoalan yang tidak diinginkan

33

itu adalah kekurangmampuan masing-masing bank menilai mutu kredit yang telah mereka berikan.

Untuk menghindari terjadinya penyimpangan pemberian kredit dari semestinya, bank harus menyusun kebijakan kredit yang komprehensif dan jelas dengan memperhitungkan berbagai macam faktor dan kriteria yang menentukan mutu kebijakan tersebut. Salah satu cara yang dapat membantu perusahaan dalam menilai efisiensi dan efektivitas prosedur pemberian kredit adalah dengan adanya pengendalian intern yang efektif.

Kriteria penilaian kredit yang dilakukan oleh bank sebagai pertimbangan dalam setiap pemberian kredit, yaitu dengan melihat prinsip-prinsip kredit yang terdiri dari 5C (character, capacity, capital, collateral, and condition of economy).

Selain kebijakan kredit harus didukung oleh Sistem Informasi Akuntansi yang baik. Dengan pengendalian intern yang efektif guna menghindari terjadinya kredit bermasalah. Anastasia diana dan Lilis setiawati (2011:4) memberikan pengertian sistem informasi akuntansi sebagai berikut :

“Sistem informasi akuntansi adalah sistem yang bertujuan untuk mengumpulkan dan memproses data serta melaporkan informasi yang berkaitan dengan transaksi keuangan”.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi adalah sistem dimulai dari sebuah pemrosesan data dan transaksi yang pada akhirnya akan memberikan informasi bagi penggunanya yang akan digunakan untuk dasar perencanaan serta pengendalian jalannya perusahaan. Pengertian lain

34

sistem informasi akuntansi yang dikemukakan oleh Bodnar dan Hopwood (2006), yang diterjemahkan oleh Amir Abadi Yusuf menyatakan bahwa :

“Sistem informasi akuntansi merupakan kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya ke dalam informasi, informasi tersebut dikomunikasikan kepada para pembuat keputusan”.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi adalah penggabungan sumber daya yang melakukan kerjasama satu dengan yang lainnya. Kerjasama tersebut menghasilkan informasi data keuangan menjadi informasi keuangan yang akhirnya dapat mengkomunikasikan informasi keuangan tersebut kepada pemakai sebagai landasan pengambilan keputusan.

Menurut Teguh Pudjo Muljono (2007) dalam bukunya berjudul

“Manajemen perkreditan bagi Bank komersil, sebagai berikut :

”Mendefinisikan bahwa kredit adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu pembelian atau mengadakan suatu pinjaman dengan suatu janji pembayarannya akan dilakukan pada suatu jangka waktu yang disepakati”.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kredit adalah pihak kreditur (bank atau pihak lainnya) menyediakan uang atau barang dengan pihak lain yang akan dilakukan pembayarannya pada waktu yang telah ditentukan.

Pengertian pengendalian pemberian kredit merupakan proses yang harus dilakukan oleh perusahaan khusunya pemberian kredit. Kredit harus dikendalikan untuk menghindari kerugian karena adanya kredit macet dari nasabah.

Pengendalian pemberian kredit yang tepat akan menjamin operasi dari perusahaan secara efektif dan ekonomis.

35

Untuk efektivitas pengendalian pemberian kredit adalah sebagai berikut : 1. Melakukan penjagaan atau pengawasan dalam pengelolaan kekayaan

bank di bidang perkreditan atas penyelewengan-penyelewengan baik dari oknum ekstren maupun oknum intern bank.

2. Untuk memastikan kebenaran dan ketelitian data akuntansi di bidang perkreditan.

3. Untuk meningkatkan efisiensi di dalam pengelolaan dan tata laksana usaha di bidang perkreditan dan mendorong tercapainya rencana yang lalu.

Untuk memajukan serta menjamin kebijaksanaan dalam perkreditan sehingga dapat dilaksanakan dengan baik.