• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

2. Pengaruh Variabel Penilaian Hakim Secara Tidak Tercatat (X 2 ) Terhadap

2.438 4.259 .572 .571 .469 .178 .393 2.638 .013 .446 .167 .396 2.662 .012 (Constant) Tercatat Tidak Tercatat Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig.

Peranan BAPAS dalam Pembinaan dan Pengawasan Pidana Bersyarat (Y)

Dari Tabel 4.11 di atas diketahui pengaruh secara parsial variabel penilaian hakim secara tidak tercatat terhadap Peranan BAPAS dalam pembinaan dan pengawasan pidana bersyarat dimana sig 0,012 < 0,05.

Dengan demikian Ho yang menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh penilaian hakim secara tidak tercatat terhadap Peranan BAPAS dalam pembinaan dan pengawasan pidana bersyarat ditolak, berarti H1 yang menyatakan penilaian hakim secara tidak tercatat berpengaruh signifikan terhadap Peranan BAPAS dalam pembinaan dan pengawasan pidana bersyarat diterima. Hal ini menunjukkan bahwa penilaian hakim secara tidak tercatat yang dilakukan Balai Pemasyarakatan sangat mempengaruhi Peranan BAPAS dalam pembinaan dan pengawasan pidana bersyarat.

Berdasarkan dari hasil pengujian pada Tabel 4.11 dapat diketahui bahwa variabel dominan terhadap Peranan BAPAS dalam pembinaan dan pengawasan pidana bersyarat adalah penilaian hakim secara tidak tercatat, dimana unstandardized coefficient penilaian hakim secara tercatat sebesar 0,178 lebih besar dari penilaian hakim secara tidak tercatat sebesar 0,167.

4.2. Pembahasan

4.2.1. Pengaruh Penilaian Hakim Secara Tercatat dan Tidak Tercatat Terhadap Peranan BAPAS dalam Pembinaan dan Pengawasan Pidana Bersyarat

Sebelumnya telah dijelaskan melalui metode kuantitatif linier berganda telah terbukti bahwa penilaian hakim secara tercatat dan tidak tercatat secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peranan BAPAS dalam pembinaan dan

pengawasan pidana bersyarat. Hal ini ditunjukkan oleh hasil analisis regresi linier berganda signifikan dengan nilai sig 0,000. Nilai signifikansi tersebut masih berada dibawah nilai signifikansi yang ditetapkan yaitu α = 0,05 dan positif sehingga dapat disimpulkan bahwa penilaian hakim secara tercatat dan tidak tercatat berpengaruh signifikan terhadap peranan BAPAS dalam pembinaan dan pengawasan pidana bersyarat.

Penilaian hakim secara tercatat dan tidak tercatat juga memilki sumbangan terhadap naik turunnya peranan BAPAS dalam pembinaan dan pengawasan pidana bersyarat sebesar 55,40%. Hal ini ditunjukkan oleh koefisien determinasinya sebesar 0,554. Oleh karena itu berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penelitian maka hipotesis yang menyatakan penilaian hakim secara tercatat dan tidak tercatat berpengaruh signifikan terhadap Peranan BAPAS dalam pembinaan dan pengawasan pidana bersyarat dapat diterima kebenarannya.

Merujuk pada Pedoman Pelaksanaan Tugas dan Administrasi Pengadilan (mahkamah Agung RI 2006), terutama menyangkut tugas Hakim Pengawas dan Pengamat (Kimwasmat) dan Balai Pemasyarakatan (BAPAS), maka peran seorang hakim dan BAPAS sangat diperlukan sekali karena sebagai seorang hakim mereka melakukan tugas berupa membuat register pengawasan dan pengamatan, melakukan inspeksi di lembaga pemasyarakatan, mengumpulkan data-data perilaku narapidana, mengevaluasi perilaku pidana dan lain-lain.

Untuk menilai semua ini seorang hakim melakukan penilaian secara tercatat dan tidak tercatat terhadap peran petugas BAPAS. Dengan dilakukan penilaian hakim secara baik dan objektif atas peran BAPAS menjadikan pembinaan dan pengawasan

pidana bersyarat dapat berhasil dengan baik. Dari berbagai keterkaitan di atas antara tugas hakim dan peran BAPAS menjadikan penilaian hakim secara tercatat dan tidak tercatat berpengaruh signifikan terhadap peranan BAPAS dalam pembinaan dan pengawasan pidana bersyarat.

4.2.2. Pengaruh Penilaian Hakim Secara Tercatat Terhadap Peranan BAPAS dalam Pembinaan dan Pengawasan Pidana Bersyarat

Berdasarkan Tabel 4.11 nilai t-test atau t hitung variabel penilaian hakim secara tercatat, dimana sig 0,013 < α0,05. Hal ini berarti bahwa variabel penilaian hakim secara tercatat secara parsial berpengaruh terhadap Peranan BAPAS dalam pembinaan dan pengawasan pidana bersyarat karena nilai signifikansinya di bawah

α = 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penilaian hakim secara tercatat berpengaruh signifikan terhadap Peranan BAPAS dalam pembinaan dan pengawasan pidana bersyarat .

Petugas BAPAS dalam pelaksanaan pengawasan dan pembinaan bersyarat membuat suatu laporan kepada hakim dan Jaksa eksekutor, tentang perkembangan sikap dan prilaku sipelanggar hukum dimasyarakat dalam bentk laporan tertulis. Bentuk pembinaan dan pengawasan yang diberikan kepada siterhukum berupa nasehat dan arahan tentang aturan atau norma yang berlaku di masyarakat, menciptakan percaya diri siterhukum agar mampu berbuat baik, mengetahui apakah selama berada dilingkungannya siterhukum dapat diterima oleh masyarakat dan keluarganya, serta apakah siterhukum selama dimasyarakat kehidupan ekonominya menjadi lebih baik.

Dengan memperhatikan keadaan-keadaan yang termuat dalam Pasal 66 Konsep KUHP tahun 2000 maka apabila Konsep KUHP 2000 ini berlaku, hakim mempunyai dasar hukum untuk dapat menjatuhkan putusan pidana bersyarat, dengan tetap memperhatikan faktor yang esensil dalam pidana bersyarat yaitu pengawasan. Berhasil atau tidaknya pembinaan terpidana melalui lembaga pidana bersyarat tergantung dari adanya pengawasan yang baik yaitu pengawasan ditaatinya syarat-syarat yang ditentukan oleh Hakim. Selain itu dengan adanya pengawasan tersebut juga diharapkan bahwa terpidana maupun masyarakat akan mengetahui dan mengerti bahwa putusan pidana bersyarat tersebut tidak dapat disamakan dengan putusan bebas.

4.2.3.Pengaruh Penilaian Hakim Secara Tidak Tercatat Terhadap Peranan BAPAS dalam Pembinaan dan Pengawasan Pidana Bersyarat

Pada Tabel 4.11 nilai t-test atau t hitung variabel penilaian hakim secara tidak tercatat, dimana sig 0,012 < α0,05. Hal ini berarti bahwa variabel penilaian hakim secara tidak tercatat secara parsial berpengaruh terhadap Peranan BAPAS dalam

pembinaan dan pengawasan pidana bersyarat karena nilai signifikansinya di bawah

α = 0,05. Penilaian hakim secara tidak tercatat berpengaruh terhadap Peranan BAPAS dalam pembinaan dan pengawasan pidana bersyarat karena secara pelaksanaannya memang dipengaruhi oleh hal-hal penilaian secara tidak tercatat. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penilaian hakim secara tidak tercatat berpengaruh signifikan terhadap Peranan BAPAS dalam pembinaan dan pengawasan pidana bersyarat .

Berhasil atau tidaknya pembinaan terpidana melalui lembaga pidana bersyarat tergantung dari adanya pengawasan yang baik yaitu pengawasan ditaatinya syarat-syarat yang ditentukan oleh Hakim. Selain itu dengan adanya pengawasan tersebut juga diharapkan bahwa terpidana maupun masyarakat akan mengetahui dan mengerti bahwa putusan pidana bersyarat tersebut tidak dapat disamakan dengan putusan bebas. Karena pidana bersyarat bukan merupakan suatu putusan bahwa yang bersangkutan bebas secara murni maka ketentuan-ketentuan syarat yang berlaku harus mereka jalani.

Dalam pengawasan pidana bersyarat tersebut adakalanya mengalami hambatan-hambatan antara lain karena terpidana bersyarat sudah pindah tempat

tinggal tanpa memberitahukan kepada aparat desa/kelurahan. Untuk pengawasan tersebut lembaga Kejaksaan selaku eksekutor putusan pidana bersyarat mempersiapkan formulir P-51 yaitu formulir pemberitahuan pemidanaan bersyarat yang berisi tentang identitas terpidana, waktu mulainya pelaksanaan eksekusi pidana bersyarat, nama eksekutornya, syarat khusus yang ditetapkan dalam putusan hakim dan lain sebagainya. Tembusan surat ini dikirimkan kepada BAPAS, Penyidik (Polisi), Kepala Desa/Lurah dimana si terpidana bertempat tinggal.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Penilaian hakim secara tercatat dan tidak tercatat berpengaruh signifikan

Dokumen terkait