• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaturan Beban Belajar 1.Beban Belajar Sistem Paket

Dalam dokumen BUKU 1 KTSP UPDATE 2017 LISTRIK.New (Halaman 111-115)

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR ALOKAS I WAKTU

D. Lingkup Kegiatan Ekstrakurikuler Lingkup Kegiatan Ekstrakurikuler meliputi:

3.4. Pengaturan Beban Belajar 1.Beban Belajar Sistem Paket

Beban belajar yang diterapkan di SMK Tamansiswa adalah sistem paket sebagaimana diatur dalam struktur kurikulum setiap satuan pendidikan merupakan pengaturan alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran yang terdapat pada semester gasal dan genap dalam satu tahun ajaran. Beban belajar pada sistem paket terdiri atas pembelajaran tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri.

Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada sistem paket dialokasikan sebagaimana tertera dalam Struktur Implementasi Kurikulum SMK Tamansiswa. Pengaturan alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran yang terdapat pada semester gasal dan genap dalam satu tahun ajaran dilakukan secara fleksibel. Penambahan 3 jam pelajaran perpekan secara keseluruhan dilakukan dengan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi, di samping dimanfaatkan untuk mata pelajaran lain yang dianggap penting dan tidak terdapat di dalam struktur kurikulum yang tercantum di dalam Standar Isi.

a.Alokasi waktu untuk Penugasan Terstruktur (PT) adalah 0% - 60% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan dan Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur (KMTT) waktunya berdasarkan kesepakatan antara siswa pribadi dengan guru. Pemanfaatan alokasi waktu tersebut mempertimbangkan potensi dan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi.

b.Alokasi waktu untuk praktik, 2 jam kegiatan praktik di sekolah setara dengan 1 jam tatap muka. 4 jam praktik di luar sekolah setara dengan 1 jam tatap muka.

c.Beban belajar dalam satu tahun adalah 38 pekan untuk kelas X, 38 pekan untuk kelas XI, dan 30 pekan untuk kelas XII dan beban belajar dalam seluruh penyelesaian studi adalah 4.876 jam atau setara dengan 46 jam per pekan.

d.Beban belajar per pekan adalah 46 jam tatap muka, dengan perincian sibagai berikut :

Kurikulum Kompetensi Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik

SMK TAMANSISWA KOTA SUKABUMI

o Jumlah jam perpekan Mata Pelajaran Kelompok A (Muatan

Nasional) dan Kelompok B (Muatan Kewilayahan) pada semester 1 dan 2 adalah 24 jam, semester 3 dan 4 adalah 17 jam, dan semester 5 dan 6 adalah 16 jam.

o Jumlah jam perpekan Mata Pelajaran Kelompok C (Peminatan)

untuk praktik dan teori pada semester 1 dan 2 adalah 22 jam, untuk semester 3 dan 4 adalah 29 jam, serta untuk semester 5 dan 6 adalah 30 jam.

o Jumlah jam perpekan Mata Pelajaran Kelompok D (Muatan Lokal)

adalah 4 jam per pekan,

Bahasa Sunda dan PLH adalah muatan lokal yang harus dilaksanakan di setiap sekolah di Propinsi Jawa Barat dengan KD sudah dibuat oleh Dinas Pendidikan Propinsi menjadi mata pelajaran Muatan Lokal (Kelompok D). Untuk Bahasa Sunda dilaksanakan pembelajaran di kelas XI semester 1 (satu) dan 2 (dua), sedangkan untuk PLH includ implemetasi pembelajarannya dalam mata pelajaran lain yaitu pada pelajaran Fisika, Kimia, IPA, dan Pendidikan Jasmani, olahraga, dan kesehatan.

Kurikulum Kompetensi Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik

SMK TAMANSISWA KOTA SUKABUMI

3.4.2. Beban Belajar Kegiatan Praktik Kerja Lapangan

Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) atau yang biasanya diistilahkan sebagai Praktik Kerja Industri (Prakerin) dalam rangka implementasi PSG (Pendidikan Sistem Ganda) adalah pola penyelenggaraan pendidikan yang dikelola bersama-sama antara SMK dengan industri/asosiasi profesi sebagai institusi pasangan (IP), mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga tahap evaluasi dan sertifkasi yang merupakan satu kesatuan program dengan menggunakan berbagai bentuk alternatif pelaksanaan, seperti day release, block release, dan lain sebagainya. Durasi pelatihan di industri dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan sampai dengan 1 (satu) tahun pada industri dalam dan luar negeri. Pola pendidikan sistem ganda diterapkan dalam proses penyelenggaraan SMK dalam rangka lebih mendekatkan mutu lulusan dengan kemampuan yang diminta oleh dunia usaha/industri. Tujuan Praktik Kerja Lapangan (PKL) antara lain sebagai berikut:

1. Mengaktualisasikan model penyelenggaraan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) antara SMK dan Institusi Pasangan (DU/DI) yang memadukan secara sistematis dan sistemik program pendidikan di sekolah (SMK) dan program latihan penguasaan keahlian di dunia kerja (DU/DI).

2. Membagi topik-topik pembelajaran dari Kompetensi Dasar yang dapat dilaksanakan di sekolah (SMK) dan yang dapat dilaksanakan di Institusi Pasangan (DU/DI) sesuai dengan sumber daya yang tersedia di masing-masing pihak.

3. Memberikan pengalaman kerja langsung (real) kepada peserta didik dalam rangka menanamkan (internalize) iklim kerja positif yang berorientasi pada peduli mutu proses dan hasil kerja.

4. Memberikan bekal etos kerja yang tinggi bagi peserta didik untuk memasuki dunia kerja dalam menghadapi tuntutan pasar kerja global Pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja Industri siswa SMK Tamansiswa dilaksanakan selama 2 bulan, pada bulan Juli sampai dengan September atau bulan Januari sampai dengan Maret untuk setiap Kompetensi Kejuruan saat siswa telah berada di kelas XI dengan ciri/operasionalisasi pemelajaran di dunia kerja/industri adalah sebagai berikut :

Kurikulum Kompetensi Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik

SMK TAMANSISWA KOTA SUKABUMI a.Peserta didik yang mengikuti pelatihan di industri adalah mereka yang memenuhi persyaratan minimal yang telah ditetapkan, baik pada saat penerimaan maupun pada saat pemilihan kompetensi kejuruan dan telah mengikuti kegiatan pembekalan Prakerin oleh sekolah.

b.Industri dapat melakukan pemilihan peserta dan memberikan pembekalan kemampuan tambahan, agar benar-benar siap dan memenuhi standar minimal sesuai dengan persyaratan kerja yang ada.

c.Kegiatan pelatihan di industri dilaksanakan sesuai dengan program bersama yang telah disepakati.

d.Kegiatan peserta di industri merupakan kegiatan bekerja langsung pada pekerjaan yang sesungguhnya, untuk menguasai kompetensi yang benar dan terstandar, sekaligus menginternalisasi sikap dan etos kerja yang positif sesuai dengan persyaratan tenaga kerja propesional pada bidangnya.

e.Lamanya peserta berada di industri, ditentukan atas dasar jumlah waktu latihan yang dipersyaratkan untuk menguasai kompetensi yang akan dipelajarinya. Waktunya berkisar antara 2 bulan sampai 3 bulan.

f. Pelaksanaan pemelajaran di industri dilengkapi dengan perangkat antara lain: jurnal kegiatan peserta, termasuk daftar kemajuan hasil belajar peserta; perangkat monitoring; kontrak kerja/perjanjian peserta (jika diperlukan); asuransi kecelakaan kerja bagi peserta; lain- lain yang dianggap perlu.

g.Kegiatan pemelajaran berbasis kompetensi dilakukan setelah penyiapan komponen-komponen/sarana pemelajaran dipastikan kesiapannya, untuk mengantisipasi terjadinya hambatan dalam pelaksanaan proses pemelajaran.

h.Selama pelaksanaan Praktik Kerja Industri, semua siswa diwajibkan hadir ke sekolah 2 pekan sekali pada setiap hari Sabtu untuk kegiatan pembelajaran Kelompok A (Muatan Naional), Kelompok B (Muatan Kewilayahan), dan Muatan Lokal.

Pelaksanaan pembelajaran baik di sekolah maupun di industri untuk mencapai penguasaan sejumlah kompetensi yang telah direncanakan dalam program pembelajaran oleh peserta didik. Semua perolehan dan hal- hal penting yang terkait, terekam dalam data base pendidikan.

Beban belajar kegiatan praktik kerja di SMK diatur sebagai berikut:

1)2 (dua) jam praktik di sekolah setara dengan 1 (satu) jam tatap muka, dan

Kurikulum Kompetensi Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik

SMK TAMANSISWA KOTA SUKABUMI 2)4 (empat) jam praktik di dunia usaha dan industri setara dengan 1

(satu) jam tatap muka.

Analisis lamanya praktik di DU/DI adalah sebagai berikut : 12 pekan = 12 x 5 hari kerja

= 60 hari kerja = 60 x 8 jam kerja = 480 jam kerja = 480 x 3/4 jam pelajaran = 360 jam pelajaran = 360/4 jam struktur = 90 jam struktur

90 jam struktur didistribusikan dalam setiap pekan, sehingga diperoleh:

90 jam/12 pekan = 7,5 jam/pekan  8 jam/pekan

3.4.3. Beban Belajar Tambahan

SMK Tamansiswa dapat menambah beban belajar per pekan sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik dan sewaktu-waktu dapat berubah sesuai kondisi di lapangan. Konsekuensi penambahan beban belajar ini menjadi tanggung jawab sekolah. Salain itu peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar wajib mengikuti kegiatan remedial pada semester berjalan hingga mencapai ketuntasan belajar. Sedangkan bagi peserta didik yang telah mencapai ketuntasan belajar dan memiliki kecepatan belajar di atas rata-rata yang telah ditetapkan dapat diberikan pengayaan dan pendalaman materi.

Penambahan jam pelajaran khusus menjelang Uji Kompetensi dan Ujian Nasional di atur secara khusus dan terprogram selama 60 sampai dengan 90 menit per mata pelajaran yang diUjian Nasional-kan.

Dalam dokumen BUKU 1 KTSP UPDATE 2017 LISTRIK.New (Halaman 111-115)