• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengelolaan Asset Yang Dipisahkan a Bank Pembangunan Daerah DIY

Dalam dokumen CALK 1 Tahun 2013 (Halaman 54-56)

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER

4) Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah

2.2.3. Pengelolaan Asset Yang Dipisahkan a Bank Pembangunan Daerah DIY

Kinerja Bank BPD DIY pada Tahun 2013 berjalan sesuai yang diharapkan, dimana total aset, dana pihak ketiga, total modal, total pendapatan, dan total laba melebihi dari yang ditargetkan. Pada tahun 2013 telah melakukan penambahan 21 jaringan layanan, yaitu 1 Kantor Cabang Pembantu, 2 Kantor Kas, 16 ATM, 1 ATM Mobil, dan 1 Payment Point. Dengan adanya penambahan jaringan layanan ini jumlah jaringan layanan pada Tahun 2013 sebanyak 250 layanan jaringan.

Pada Tahun 2013 Pemda DIY telah dilakukan tambahan penyertaan modal dari Pemda DIY sebanyak Rp56.000.000.000,00 dalam rangka memenuhi modal dasar PT. BPD DIY untuk pertama kali ditetapkan sebesar Rp1.000.000.000.000,00 dengan komposisi modal 51% dimiliki oleh Pemerintah Daerah DIY atau sebesar Rp510.000.000.000,00, yang harus dipenuhi dari dividen Bank BPD DIY dalam jangka waktu paling lambat 4 tahun. Dengan adanya tambahan penyertaan modal ini modal disetor dari Pemerintah DIY menjadi Rp183.500.000.000,00.

Pada Tahun 2013 BPD DIY dapat menyetorkan PAD sebesar Rp36.153.255.604,50

dengan perincian dividen sebesar Rp27.114.941.703,37 dan dana pembangunan sebesar Rp9.038.313.901,13. Realisasi penyetoran PAD Tahun 2013 ini sesuai dengan target yang

ditetapkan.

b. PT Anindya Mitra Internasional (AMI)

Pada Tahun 2013 PT. AMI melakukan restrukturisasi organisasi menuju organisasi yang efektif dan efisien baik dalam birikrasi maupun penempatan SDM yang sesuai dengan kompetensinya. Diharapkan dengan restruktuisasi ini pembagian kinerja sesuai dengan bidang tugasnya menjadi spesifik dan terarah untuk menghindari tumpang tindih bagian yang satu dengan yang lain. Menjalin kerjasama strategis dengan pihak lain Pembaharuan Bisnis untuk menyehatkan perusahaan dengan cara mengecilkan skala bisnis. Kerjasama yang dilakukan dengan harapan biaya yang dikeluarkan untuk mengelola unit yang dikerjasamakan menjadi lebih kecil, dengan kata lain memindahkan resiko pembiayaan unit. Melakukan revitalisasi existing bisnis dalam rangka meningkatkan kinerja dan laba pada unit-unit usaha yang ada. Bekerjasama dengan lembaga keuangan atau lembaga dana pensiun dalam rangka menjamin kewajiban Perusahaan terhadap para karyawan pada saat yang bersangkutan memasuki usia pensiun. Hal ini dilakukan untuk menghindari pengeluaran yang besar pada suatu waktu tertentu mengingat kondisi cashflow yang ada harus diatur sedemikian rupa untuk menghindari cashflow negative. Menyelesaikan permasalahan perjanjian kerjasama dengan PT. MKU terkait dengan pemanfaatan tanah di Baciro yang selama ini terkatung- katung. Dalam penyelesaian kasus ini sudah dibuat addendum sampai dengan tanggal 31 Agustus 2014, apabila PT MKU tidak melaksanakan maka PT. AMI memiliki hak untuk

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2013

55

mengelola kembali tanah tersebut. Menyelesaikan permasalahan perjanjian perjanjian kerjasama dengan PT WTB terkait dengan pemanfaatan tanah di tanah ex Hotel Trio yang sudah masuk ke dalam ranah hukum. Melakukan kajian pemanfaatan tanah di Jl. Sukonandi, yang akan dijadikan kantor pusat PT. AMI dan sebuah guest house sebagai salan satu unit yang akan dikomersiilkan. Melakukan kajian dan rencana pembangunan komplek kolombo untuk menyediakan tempat berdagang bagi pelaku UMKM yang berwawasan lingkungan. Pembangunan komplek kolombo ini yang bekerjasama dengan pihak ketiga yang diharapkan selesai pada bulan Desember 2014. Melakukan upaya mencari pengganti tanah Sewon yang pada Tahun 2012 dijual, yaitu di daerah kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul. Di samping itu pada Tahun 2013 juga melakukan revitalisasi unit usaha yang ada yaitu pertambangan, pariwisata, Sagan Resto, realty, percetakan dan transportasi.

Pada Tahun 2013, Pemda DIY telah melakukan tambahan penyertaan modal berupa uang tunai sebesar Rp. 700.910.000,00 yang digunakan untuk mendukung operasionalisasi 20 bus Transjogja yang disewakan kepada PT. JTT sampai dengan tahun 2015.

c. PT. Taru Martani

Perubahan bentuk badan hukum PD. Taru Martani sebagaimana diamanatkan dalam Perda Nomor 9 Tahun 2004, pada Tahun 2013 dapat direalisasikan. Pada tanggal 18 Februari 2013, Akta Pendirian PT. Taru Martini disahkan dengan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan Nomor AHU-06889.AH.01.01 Tahun 2013 tentang Pengesahan Badan Hukum Perseroan, dengan usaha produksi cerutu dan tembakau shag, distribusi produk dalam arti yang seluas-luasnya, industri pengolahan dan perdagangan serta usaha lain yang sah. Pendiri Perseroan adalah Pemerintah DIY dan Koperasi Keluarga Besar Bhakti Martani, dengan modal dasar sebesar Rp50.000.000,00 dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor penuh 25% atau sejumlah Rp12.500.000,00 oleh para pendiri dengan perincian Pemerintah DIY sebesar Rp12.000.000,00 dan Koperasi Keluarga Besar Bhakti Martani sebesar Rp500.000,00. Pada tanggal 30 Juni 2013 dilakukan penutupan PD. Taru Martani dan dengan Keputusan Gubernur DIY Nomor 269/KEP/2013 tentang Pengalihan dan Penempatan Kekayaan, Kewajiban, Modal, Badan Pengawas, Direksi dan Pegawai PD. Taru Martani kepada PT. Taru Martani, dilakukan pengalihan dan penempatan kekayaan, kewajiban dan modal PD. Taru Martani kepada PT. Taru Martani per tanggal 1 Juli 2013 yaitu kekayaan sebesar Rp15.425.286.586,00, kewajiban sebesar Rp11.582.786.586,00, dan modal sebesar Rp3.842.500.000,- serta mengalihkan dan menempatkan Badan Pengawas, Direksi dan Pegawai PD. Taru Martani kepada PT. Taru Martani.

Pada bulan Desember 2013 telah dilakukan tambahan penyertaan modal sebesar Rp12.000.000.000,00 sehingga modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh pada PT. Taru Martani menjadi sebesar Rp15.843.000.000,00 dengan perincian Pemerintah DIY sebesar Rp15.842.500.000,00 dan Koperasi Keluarga Besar Bhakti Martani sebesar Rp500.000,00.

Pada Tahun 2013 dapat menyetorkan PAD sebesar Rp682.966.411,00 dengan perincian bagian laba Tahun 2009 sebesar Rp590.393.311,00, bagian laba Tahun 2011 sebesar Rp83.815.737,00 dan bagian laba Tahun 2012 sebesar Rp8.757.363,00.

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2013

56 d. Badan Usaha Kredit Perdesaan (BUKP)

Sesuai Peraturan Daerah Provinsi DIY Nomor 1 tahun 1989 tentang Badan Usaha Kredit Perdesaan Provinsi DIY, lembaga ini mempunyai maksud dan tujuan untuk mengembangkan perekonomian perdesaan dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat perdesaan, dengan menyediakan dana pembangunan dengan prosedur sederhana, cepat, dan murah.

Pada Tahun 2013 telah dilakukan tambahan penyertaan modal pada BUKP DIY sebesar Rp6.413.040.276,00 sehingga penyertaan modal Pemda DIY yang semula sebesar Rp13.586.959.724,00 menjadi sebesar Rp20.000.000.000,00 sedang realisasi penyetoran PAD sebesar Rp3.760.365.522,00 atau 18,80% dari modal disetor dengan perincian bagian laba pemilik modal sebesar Rp3.427.907.025,97, dana pembinaan sebesar Rp189.205.843,34 dan jasa produksi sebesar Rp143.252.652,77. Realisasi penyetoran PAD tersebut meningkat dibanding yang ditargetkan yaitu sebesar Rp3.494.245.358,00.

2.2.4.Pengelolaan Barang Milik Daerah

Dalam dokumen CALK 1 Tahun 2013 (Halaman 54-56)