• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN PENGELOLAAN BLU DAN MANAJEMEN INVESTASI

A. Pengelolaan BLU

Sesuai dengan Pasal 68 dan Pasal 69 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, yang pada prinsipnya mengatur bahwa instansi pemerintah yang tugas pokok dan fungsinya memberi pelayanan kepada masyarakat dapat menerapkan pola pengelolaan keuangan yang fleksibel dengan menonjolkan produktivitas, efisiensi dan efektivitas sebagai Badan Layanan Umum (BLU).

Dengan pola pengelolaan keuangan BLU, fleksibilitas diberikan dalam rangka pelaksanaan

anggaran, termasuk pola pengelolaan

pendapatan dan belanja, pengelolaan kas dan pengadaan barang/jasa. Kepada BLU juga diberikan kesempatan untuk memperkerjakan tenaga profesional Non-PNS serta kesempatan pemberian imbalan jasa kepada pegawai sesuai

dengan kontribusinya. Tetapi sebagai

pengimbang, BLU dikendalikan secara ketat dalam perencanaan dan penganggarannya, serta pertanggungjawabannya.

Dalam penyusunan laporan pertanggungjawaban, BLU dapat menerapkan standar akuntansi industri yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan atau standar akuntansi yang ditetapkan oleh Asosiasi Profesi Akuntan Indonesia, apabila

belum ada standar akuntansi yang mengaturnya. Kekayaan BLU merupakan kekayaan yang tidak terpisahkan dari kekayaan pemerintah pusat sehingga laporan keuangan yang disajikan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

Laporan Keuangan Kementerian

Negara/Lembaga.

Laporan Keuangan BLU yang disusun berdasarkan SAK menjadi lampiran bagi Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga, sedangkan untuk tujuan konsolidasian (pengintegrasian) Laporan Keuangan BLU ke dalam Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga perlu dilakukan mapping ke dalam perkiraan berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintahan.

1. BLU Pusat

Sampai saat ini belum terdapat satker Instansi Pusat yang menjadi Badan Layanan Umum di Provinsi Kalimantan Tengah.

2. BLU Daerah

a. Profil dan Jenis Layanan BLU Daerah

Pada wilayah kerja Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Kalimantan Tengah terdapat 1 satker daerah yang menjadi BLUD di sektor kesehatan, yaitu RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya.

Tabel IV.1 Profil dan Jenis Layanan BLU Daerah di Provinsi Kalimantan Tengah

No. Jenis

Layanan Satker BLUD Nilai Aset Pagu PNBP Pagu RM Total Pagu

1 Kesehatan RSUD dr. Doris

Sylvanus 109,954,708,510 39,650,813,005 99,709,164,906 139,359,977,911

(sumber: Laporan Keuangan RS Doris Sylvanus

Tabel IV.2 Perkembangan Aset Badan Layanan Umum Daerah Tahun 2012 (Dalam Jutaan Rupiah)

No. Nama BLUD Jenis/sektor

Layanan

Perkembangan Aset

2011 2012

1. RSUD dr. Doris Sylvanus Kesehatan 96.087 109,955

(sumber: Laporan Keuangan RS Doris Sylvanus)

Tabel IV.3 Perkembangan Realisasi Anggaran Badan Layanan Umum Daerah (Dalam Jutaan Rupiah)

2011 2012 RM PNBP % PNBP Terhadap Pagu RM PNBP % PNBP Terhadap Pagu 91.057 28.773 24 % 113.780 34.138 23%

(sumber: Laporan Keuangan RS Doris Sylvanus)

Adapun profil dan Jenis Layanan BLUD sebagaimana tercantum pada Tabel IV.1.

b. Perkembangan Pengelolaan Aset, PNBP dan RM BLU Daerah

RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya menjadi BLU Daerah terhitung sejak Januari 2011. Selama dua tahun terakhir telah banyak

mengalami perkembangan,

termasuk peningkatan aset sebesar

14 % atau dari Rp.96.087.485.035,- tahun 2011 menjadi Rp.109.954.708.510,- pada tahun 2012.

Perkembangan aset dan realisasi anggaran dapat terlihat dari Tabel IV.2.

Sedangkan perkembangan Realisasi anggaran PNBP dan RM dapat dilihat sebagaimana Tabel IV.3.

c. Jenis Layanan BLUD

Sebagai Rumah sakit pemerintah daerah provinsi

Kalimantan Tengah yang salah satu tujuannya adalah mensejahterakan masyarakat, BLUD RSUD dr. Doris Sylvanus memberikan

beberapa jenis layanan

sebagaimana Tabel IV.4 berikut ini:

TabeIV.4 Jenis Layanan Badan Layanan Umum Daerah.

No. Jenis Layanan Ket 1 Pelayanan Rawat

Jalan

Klinik Penyakit Dalam

Klinik Kebidanan dan Kandungan Klinik Bedah Klinik Jantung Klinik Mata Klinik THT (Telinga-hidung-tenggorok) Klinik Saraf

Klinik Gigi dan Mulut Klinik Kulit dan Kelamin

Klinik Rehabilitasi Medis Klinik Anak

Klinik Kesehatan Jiwa Hemodialisa VCT

Klinik Bedah Urologi (bedah Saluran Kemih)

Klinik Bedah Orthopedi ( bedah Tulang dan Trauma)

2 Pelayanan Rawat Inap

RSUD dr.Doris Sylvanus dalam melaksanakan pelayanan rawat inap menyediakan 254 tempat tidur yang memenuhi kebutuhan masyarakat dari pelayanan rawat inap kelas III sampai VIP. Karena RSUD dr.Doris Sylvanus merupakan rumah sakit pemerintah daerah Provinsi Kalimantan Tengah dengan salah satu tujuan mensejahterakan

masyarakatnya maka pelayanan rawat inap kelas III untuk memenuhi kebutuhan masyarakat kurang mampu disediakan 190 tempat tidur atau sebanyak 74,8 % dari seluruh tempat tidur yang ada 3 Instalasi Gawat

Darurat

IGD mempunyai gedung baru yang disesuaikan dengan standar, terdiri dari : Ruang Tindakan bedah minor, Ruang Operasi, Ruang Non bedah, Ruang Resusitasi, Ruang Triase 4 Instalasi Bedah

Sentral

Instalasi Bedah Sentral awalnya memiliki 2 kamar operasi yang kemudian dikembangkan pada tahun 2005 menjadi 4 kamar operasi. Kegiatan operasi rutin dilaksanakan pada jam kerja maupun diluar jam kerja 5 Instalasi Radiologi Instalasi Radiologi mempunyai

beberapa peralatan seperti : USG, Dental X-Rays, X-Rays Radiography, Panoramic X-Rays, Fluoroscopy

6 Instalasi Laboratorium

Instalasi laboratorium dilengkapi dengan beberapa peralatan seperti : Mikroskop binokuler dan Centrifuge Otomatis, Hematology analyzer, Clinical chemistry analyzer, Urine analyser, Spektrofotometer, Elektrolit analyser

7 Instalasi Farmasi Instalasi Farmasi melayani obat bagi pasien dari dalam maupun dari luar rumah sakit 24 jam nonstop.

8 Instalasi Gizi Pelayanan gizi untuk pasien rawat dilaksanakan di ruang rawat inap pasien masing-masing, sedangkan untuk pelayanan konsultasi gizi pasien rawat jalan dilaksanakan di ruang konsultasi gizi di gedung poliklinik rawat jalan

9 Pelayanan Hemodialisa

Gedung hemodialisa dibangun pada tahun 2006 dan mulai beroperasi pada tahun 2007. Pelayanan hemodialisa ini untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan fasilitas cuci darah.

Gedung hemodialisa awalnya mempunyai 3 alat cuci darah yang berasal dari anggaran/bantuan APBN tahun 2005, kemudian pada tahun 2006-2007 berkembang menjadi 8 alat cuci darah. Pada saat ini rata-rata setiap hari alat cuci darah digunakan oleh 12 pasien rutin

10 Rehabilitasi Medik

Pelayanan Rehabilitasi Medis awalnya menempati ruangan poliklinik kecil yang kemudian berkembang menjadi gedung rehabilitasi medis, yang dilengkapi dengan gymnasium. Dalam melaksanakan pelayanan dipimpin oleh dokter spesialis rehabilitasi medis yang dibantu oleh fisioterapis dan tenaga ahli lainnya. Dilengkapi dengan beberapa peralatan canggih dalam memberikan pelayanan rehabilitasi penyakit paru-paru, rehabilitasi anak, rehabilitasi neuromuskuler

11 Klinik VCT Klinik VCT ini merupakan program pelayanan unggulan dengan memberikan konseling kepada penderita ODHA untuk mencegah meluasnya kasus HIV/AIDS dan sekaligus memberikan pengobatan gratis bagi penderita.

12 Ruang Khusus Flu Burung

Untuk pasien dengan flu burung (Avian influenza) disediakan ruang isolasi khusus, yang digunakan juga untuk penyakit menular lewat udara

13 Fasilitas

Pendidikan dan Pelatihan

Gedung Pendidikan dan Penelitian di bangun untuk melengkapi sarana dan prasarana RSUD dr.Doris

Tabel IV.5 Analisis Legal Aspek Pengelolaan BLU Daerah Di Provinsi Kalimantan Tengah.

(sumber: Laporan Keuangan RS Doris Sylvanus) Sylvanus. Fasilitas yang

disediakan berupa asrama dengan kapasitas 60 Kamar, ruang pertemuan, ruang makan dll

RSUD dr.Doris Sylvanus walaupun merupakan rumah sakit tipe B non pendidikan tapi menjalin kerjasama dengan institusi pendidikan, seperti pelatihan dan penelitian dalam bentuk praktek kerja lapangan (PKL) dari mahasiswa Akademi Perawat, Akademi Kebidanan, Akademi Gizi dan mahasiswa lain yang mengadakan penelitian dari tingkat SMU sampai S2 baik dari Kota Palangka Raya maupun dari luar kota Palangka Raya

(sumber: Lap Keu Doris Sylanus)

d. Analisis Legal

Dalam pengelolaan Badan Layanan Umum Daerah terdapat beberapa peraturan yang mengatur terkait ketentuan pengelolaan BLU. Untuk BLUD RSUD dr. Doris Sylvanus Provinsi Kalimantan Tengah telah ditetapkan melalui Keputusan Gubernur Kalimantan Tengah. Peraturan-peraturan tersebut telah sinkron dengan peraturan induk pengelolaan BLU yaitu PP Nomor 23/2005 jo PP Nomor 74/2012 tentang Pengelolaan BLU, dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61/2007 tentang Pedoman Teknis

Pengelolaan Keuangan BLUD. Beberapa

peraturan daerah yang menjadi dasar

pelaksanaan pengelolaan BLU Daerah

sebagaimana terlihat pada Table IV.5 berikut:

Dokumen terkait