• Tidak ada hasil yang ditemukan

46 Pelaksanaan Konstruksi Bangunan Gedung

Pengelolaan Perubahan Pekerjaan Bangunan Gedung

A. Indikator Keberhasilan

Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta mampu menjelaskan perubahan pekerjaan.

B. Penyiapan jenis pekerjaan tambah-kurang

Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 dalam Pasal 51 mengatur ketentuan kontrak lump sum tidak dijinkan timbulnya pekerjaan tambah atau kurang. Namun perubahan kontrak dicantumkan dalam pasal 87 yaitu:

1. Bila terdapat perbedaan kondisi lapangan dengan gambar dan/atau spesifikasi teknis yang ditentukan dalam dokumen kontrak, maka pihak berkepentingan melakukan perubahan kontrak berupa:

a. Menambah atau mengurangi volume pekerjaan yang tercantum dalam kontrak;

b. Menambah dan/atau mengurangi jenis pekerjaan;

c. Merubah spesifikasi teknis pekerjaan sesuai kebutuhan lapangan; atau d. Mengubah jadwal pelaksanaan.

e. Pekerjaan tambah dapat dilaksanakan bila:

f. Penambahan biaya maksimal 10 % dari harga kotrak awal; g. Anggaran tersedia.

Terjadinya perubahan pekerjaan dapat disebabkan oleh adanya perubahan gambar, perubahan spesifikasi dan eskalasi harga. Proyek-proyek pemerintah multi

year biasanya sudah mencantumkan rumus eskalasi seperti kenaikan harga BBM

atau kenaikan mendadak yang cukup besar dari satu jenis bahan yang diperlukan pada pekerjaan tersebut. Kenaikan bahan/BBM tersebut mengakibatkan melonjaknya anggaran pelaksanaan pekerjaan, bila tidak ada penyesuaian harga kontrak, dikhawatirkan jalannya pelaksanaan proyek akan terganggu.

Oleh karena itu, kemampuan finansial dari Pelaksana Pekerjaan terbatas, bisa berakibat berhentinya proyek.

Pelaksanaan konstruksi, kerapkali terjadi perubahan lingkup pekerjaan yang berupa pengurangan atau penambahan pekerjaan. Perubahan tersebut dapat terjadi karena perbedaan kondisi di lapangan dengan memperhitung diatas kertas atau pe

Pelaksanaan Konstruksi Bangunan Gedung 47

rubahan fungsi bangunan yang diminta oleh pemilik. Apabila terjadi perubahan lingkup pekerjaan dari pihak kontraktor, kontraktor harus mengajukan variation

order beserta alasannya kepada pemilik.

Persetujuan dari pihak pemilik diperlukan supaya kontraktor segera memberikan konsep baru yang ditawarkan secara lengkap berupa detail pekerjaan kepada konsultan perencanaan untuk diteliti. Konsultan perencana berdiskusi dengan pemilik untuk menentukan perubahan yang diajuka oleh kontraktor. Apabila perubahan tersebut dietujui oleh pemilik, pemilik akan menyampaikan perubahan pekerjaan tersebut kepada konsultan Manajemen Konstruksi.

Keputusan dari pihak pemilik yang terlalu lama dapat menyebabkan perubahan jangka waktu penyelesaian konstruksi. Oleh karena itu, dibutuhkan koordinasi antara kontraktor, konsultan perencana, konsultan MK dan pemilik agar perubahan lingkup pekerjaan dapat dibicarakan bersama sesuai dengan tanggung jawab masing-masing sehingga perubahan tersebut sedikit dampak pada pelaksanaan konstruksi.

C. Perhitungan Volume dan Harga Pekerjaan Tambah-Kurang

Setelah dicapai kesepakatan perubahan oleh pihak pemilik, maka dilakukan perhitungan-perhitungan jumlah volume pekerjaan pada pekerjaan tambah dan pekerjaan kurang.

Pekerjaan Tambah/Kurang terjadi akibat adanya perubahan pekerjaan yang terbagi menjadi empat jenis yaitu:

1. Pekerjaan Tambah/Kurang dengan nilai kontrak tetap. 2. Pekerjaan Tambah/Kurang dengan nilai kontrak bertambah.

3. Pekerjaan Tambah/Kurang dengan nilai kontrak tetap, target/sasaran berubah.

4. Pekerjaan Tambah/Kurang dengan nilai kontrak bertambah, terget/sasaran berubah.

Cara pembuatan laporan pekerjaan tambah kurang adalah dengan

membandingkan volume kontrak dengan volume perubahan artinya jika volume kontrak (OE Owner Estimate) sama dengan volume lapangan (EE Engineering

Estimate) maka tidak ada perubahan, Jika volume OE lebih kecil maka artinya ada

penambahan volume begitu juga sebaliknya jika volume OE lebih besar maka terdapat pengurangan volume. Besarnya selisih volume ini yang akan mempengaruhi nilai kontrak pekerjaan tambah kurang, apakah nilai kontrak tetap,

48 Pelaksanaan Konstruksi Bangunan Gedung

nilai kontrak bertambah, nilai kontrak tetap, target/sasaran berubah atau nilai kontrak bertambah, terget/sasaran berubah.

Harga satuan dalam pekerjaan tambah dan kurang dapat menggunakan harga satuan kontrak yang telah disepakati, sehingga waktu yang diperlukan tidak berpengaruh terhadap waktu pelaksanaan.

Permasalahan pekerjaan konstruksi berupa volume pekerjaan, bagian pekerjaan yang belum dapat dipastikan pada saat penambahan kontrak, penambahan / pengurangan pekerjaan karena kesalahan dalam perencanaan.

Contoh: Perencanaan volume penimbunan tanah tertulis 30 m3 seharusnya 300 m3

atau sebaliknya volume timbunan yang seharusnya 300 m3 tertulis 30 m3. Bila Kesalahan tersebut tidak dilakukan penambahan / pengurangan pekerjaan dapat menimbulkan bangunan tidak berfungsi sempurna. Kesalahan perencanaan tersebut tidak boleh dibiarkan walaupun menggunakan kontrak lump sum.

Mengapa penambahan/pengurangan pekerjaan tetap harus dilakukan?

Karena pekerjaan konstruksi harus selesai dan mampu berfungsi sempurna sehingga perlu diupayakan pencegahan kerugian negara dan terlaksananya pelaksanaan serah terima hasil pekerjaan.

D. Berita Acara Perubahan

Berita acara perubahan pekerjaan memuat detail kronologi perubahan pekerjaan yang dapat disebabkan oleh adanya perubahan gambar, perubahan spesifikasi dan eskalasi harga. Berita acara perubahan pekerjaan dapat mengarah pada pekerjaan tambah kurang di lapangan harus memiliki dokumen-dokumen pendukung untuk menghindari perselisihan yang tidak diinginkan, dokumen-dokumen tersebut biasanya berupa Instruksi Kerja. Dasarnya adalah harga satuan pekerjaan (Unit

Price) yang ada dalam kontrak dan kuantitas pekerjaan. Bila harga satuan belum

ada dalam kontrak, maka perlu dinegosiasi untuk mendapatkan persetujuan dari kedua belah pihak.

Pelaksanaan Konstruksi Bangunan Gedung 49

E. Amandemen/Addendum Kontrak

Amandemen kontrak adalah ketentuan mengenai perubahan kontrak yang dapat terjadi apabila:

1. Perubahan pekerjaan disebabkan oleh sesuatu hal yang dilakukan oleh para pihak dala kontrak sehingga mengubah lingkup pekerjaan dalam kontrak; 2. Perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan akibat adanya perubahan pekerjaan; 3. Perubahan harga kontrak akibat adanya perubahan pekerjaan dan perubahan

pelaksanaan pekerjaan.

4. Amandemen bisa dilaksanakan apabila disetujui oleh para pihak yang membuat kontrak tersebut.

Berdasarkan ketentuan-ketentuan yang ada Addendum dan Amandemen Kontrak merupakan istilah yang sama, namun Amandemen dapat diartikan suatu perubahan kontrak tanpa ada penambahan atau pengurangan klausul kontrak sedangkan Addendum adalah perubahan kontrak dengan penambahan atau pengurangan klausul kontrak. Amandemen dan Adendum merupakan produk lanjutan dari CCO (Contract Change Order). Jika terjadi CCO berarti akan terjadi Addendum atau Amandemen Kontrak.

Berikut adalah dasar hukum pelaksanaannya.

Perpres 54 tahun 2010 Pasal 87 Ayat 1 tentang Perubahan Kontrak menyatakan sebagai berikut:

1. Dalam hal terdapat perbedaan antara kondisi lapangan pada saat pelaksanaan, dengan gambar dan/atau spesifikasi teknis yang ditentukan dalam Dokumen Kontrak, PPK bersama Penyedia Barang/Jasa dapat melakukan perubahan. Kontrak yang meliputi:

a. Menambah atau mengurangi volume pekerjaan yang tercantum dalam Kontrak;

b. Menambah dan/atau mengurangi jenis pekerjaan;

c. Mengubah spesifikasi teknis pekerjaan sesuai dengan kebutuhan lapangan; atau

50 Pelaksanaan Konstruksi Bangunan Gedung

F. Latihan

1. Bagaimana cara menghitung pekerjaan tambah kurang! 2. Jalaskan apa yang dimaskud dengan Addendum kontrak! 3. Jelaskan apa yang mendasari dilakukannya Addendum Kontrak!

G. Rangkuman

Perubahan pada suatu proyek bangunan gedung merupakan hal yang sangat sering terjadi khususnya pada bangunan konstruksi. Jarang sekali ditemukan suatu proyek yang sama sekali tidak mengalami perubahan pada keseluruhan tahapan proyek. Perubahan tersebut bisa saja terjadi pada awal,pertengahan dan akhir. Tetapi yang paling sering terjadi adalah pada saat pertengahan proyek. Dimana hal hal yang paling diperhitungkan pada tahap perencanaan tidak bisa lagi ditemukan pada saat dilapangan.

Perubahan yang terjadi pada saat pembangunan atau konstruksi disebut Change

Order. Biasanya ini adalah dokumen tertulis yang berisi tentang perubahan yang

diperlukan, yang disetujui oleh semua pihak setelah diadakan persetujuan kontrak di awal proyek (The American Institute Of Architects, 1997). Change Order bisa saja berisi perubahan pada harga kontrak, ketentuan pembayaran dan juga perubahan pada perencanaan bangunan gedung terutama pada desain nya.

Pelaksanaan Konstruksi Bangunan Gedung 51

BAB 6

Dokumen terkait