• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Diri Seorang Agen Asuransi Syariah 1.Pengertian Pengembangan Diri

BAB IV HASIL PENELITIAN

PENGEMBANGAN DIRI AGEN ASURANSI SYARIAH DALAM MENCAPAI PRODUKTIFITAS

C. Pengembangan Diri Seorang Agen Asuransi Syariah 1.Pengertian Pengembangan Diri

Pengembangan karier pada dasarnya berorientasi pada perkembangan sebuah perusahaan dalam menjawab tantangan bisnis di masa mendatang. Setiap perusahaan akan mengalami kemunduran dan akhirnya dapat tersisih karena ketidakmampuan menghadapi pesaing. Kondisi seperti inilah yang mengharuskan perusahaan untuk melakukan pengembangan karier bagi para pekerjanya terutama agen asuransi yang harus dilaksanakan secara berkelanjutan.

Dalam hal ini, pembinaan karier yang dilakukan oleh perusahaan tidak lepas kaitannya dengan perencanaan SDM, rekrutmen, dan seleksi dalam menetukan jenjang karier berikutnya. Dari kegiatan-kegiatan inilah, harus diperoleh sejumlah

agen-agen yang potensial dengan kualitas terbaik. Tenaga kerja (agen) seperti itulah yang harus diberi kesempatan untuk mengembangkan kualitas kerja terhadap dirinya (diri seorang agen asuransi), agar dengan kemampuannya yang terus meningkat sesuai dengan tuntutan perusahaan, tidak saja mempertahankan eksistensi perusahaan, tetapi juga mampu mengembangkan dan mempertahankan kualitas kerjanya.28

Pengembangan diri adalah usaha yang dilakukan secara formal dan berkelanjutan untuk sebuah perubahan nilai-nilai, sikap, dan motivasi kerja yang terjadi pada seseorang, karena pertambahan usia yang menjadikan seseorang semakin matang dalam menentukan arah dan tujuan karier yang embannya.29

Pengertian ini menunjukkan bahwa fokus seorang agen terhadap pengembangan yang dilakukan kepada dirinya adalah kemampuan dalam meningkatkan mental untuk memasyarakatkan dan memasarkan asuransi, termasuk menjelaskan, menyelesaikan masalah yang dihadapi calon nasabah maupun yang telah menjadi nasabah perusahaan. Selain itu juga diharapkan berdampak pada pengetahuan dan perluasan wawasan akan persaingan yang semakin marak didunia bisnis, sehingga menjadi pemicu untuk melakukan pengembangan diri agar tidak tersingkir oleh arus persaingan agen-agen yang ada terutama dalam hal asuransi.

Pengembangan diri bertujuan untuk memperbaiki kinerja masing-masing individu/agen, serta meningkatkan efektivitas pelaksanaan kualitas kerja agar

28

Hadari Nawawi, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis Yang Kompetitif (Yogyakarta: Gadjah Mada university Press, anggota IKAPI, 2003), hal. 289

29 Ibid.

semakin mampu memberikan kontribusi terbaik dalam mewujudkan tujuan bisnis perusahaan dan produktivitas seorang agen. Produktivitas yang dimiliki agen dapat menjadikan peluang yang besar untuk memperoleh posisi/jabatan yang diharapkan.

Tingkat efesiensi dan efektifitas kualitas kerja, sangat ditentukan dari pengembangan yang dilakukan para agen asuransi, yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, sikap, kerjasama dalam tim, pemecahan masalah dan berbagai kemampuan lainnya. Dari pengembangan dan peningkatan itu, diharapkan hasil sebagai muaranya adalah terwujudnya seorang agen yang memiliki produktifitas yang tinggi.

2. Tujuan Pengembangan Diri

Adapun tujuan dalam pengembangan diri pada agen asuransi, antar lain30 : 1. Meningkatkan penghayatan jiwa dan idiologi.

2. Meningkatkan produktivitas kerja. 3. Meningkatkan kualitas kerja.

4. Meningkatkan ketetapan perencanaan sumberdaya manusia. 5. Meningkatkan sikap moral dan semangat kerja.

6. Meningkatkan rangsangan agar tenaga kerja/agen asuransi mampu berprestasi secara maksimal.

7. Meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja. 8. Menghindarkan keusangan.

9. Meningkatkan perkembangan pribadi.

30

Anwar Prabu Mangkunegara, Perencanaan dan Pengembangan SDM (Bandung : PT. Refika Aditama, 2006), hal. 52.

3. Langkah-langkah Pengembangan Diri Agen Asuransi

Dalam melaksanakan manajemen diri sendiri, sebagai perwujudan tanggung jawab dalam meningkat kualitas kerja, maka setiap agen dalam merencanakan pengembangan diri mereka dapat melakukan langkah-langkah sebagai berikut31 :

1. Menulis Hasil Interview dengan Diri Sendiri

Pada dasarnya, untuk mewujudkan pengembangan karier seorang agen perlu melakukan interview pada diri sendiri, dengan mengajukan berbagai pertanyaan. Seperti, kesenangan dan kepuasan terhadap kerja yang di dapat, kejadian-kejadian penting yang ada pada saat prospek dan memasarkan asuransi yang diperkirakan berpengaruh pada kinerja seorang agen.

Diskusi ini dilakukan pada diri sendiri dan harus dijawab dengan jujur, dan semua jawaban yang ada perlu dicatat, untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam merencanakan pengembangan karier/diri selanjutnya.

2. Inventarisasi Kemampuan yang Dimiliki

Dari interview dan diskusi dengan diri sendiri berusahalah untuk menemukan fakta-fakta yang benar mengenai kemampuan yang dimiliki pada saat melakukan tugas sebagai seorang Finansial Consulting. Semua kemampuan yang telah ditemukan dalam diri perlu dikembangkan oleh seorang agen, sedangkan kekurangan/kelemahan dapat diperbaiki dan ditingkatkan. Untuk itu, perlu adanya

31

Hadari Nawawi, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis Yang Kompetitif (Yogyakarta: Gadjah Mada university Press, anggota IKAPI, 2003), hal.297.

perbandingan kinerja dengan agen-agen yang sukses dalam bidang yang sama, untuk dijadikan contoh dan teladan bagi seorang agen asuransi.

3. Pelajari Nilai-nilai

Di dalam sebuah perusahaan, memiliki budaya bisnis yang bervariasi, berlaku berbagai jenis norma atau nilai-nilai. Untuk itu setiap agen harus mempelajari dan memilih nilai-nilai budaya yang kompetitif dan relatif kuat untuk mendukung pencapaian kualitas kerja sebagai agen yang produktif. Nilai-nilai itu di antaranya ada yang bersifat teoritis, ekonomis, estetis, sosial, politis, dan religius (keagamaan), dan perlu dijadikan pedoman/pegangan dalam bekerja.

4. Buat Buku Harian 24 jam

Pekerja keras dan disiplin adalah pekerja yang menginginkan pencapaian karier yang sukses. Begitu juga seorang agen asuransi sebagai penjual jasa, harus lebih aktif dalam mencapai target yang telah ditentukan oleh perusahaan. Untuk menunjang dalam pencapaian target tersebut, hendaknya seorang agen membuat catatan kegiatan, seperti daftar nama yang akan diprospek dan membuat laporan dari hasil prospek yang telah dijumpai/hubungi.

5. Interview dengan Pekerja Lain

Setiap agen perlu memperoleh kritikan dari rekan kerjanya atau suami/istri, anggota keluarganya, atau siapa saja yang dianggap tepat untuk menilai tentang kualitas kerja yang telah dilakukan. Hal ini dilakukan agar mendapat informasi

seberapa sukses pekerjaan yang menjadi tanggung jawab sebagai seorang agen asuransi.

6. Memperbaiki Penampilan dalam Bekerja

Dalam pengembangan karier diri sendiri dilakukan dengan memperbaiki penampilan diri dalam bergaul dan bekerja. Seperti, sifat sepele tetapi langsung atau tidak langsung dapat berpengaruh pada usaha pengembangan diri. Misalnya, cara berpakaian dan memperbaiki cara berbicara dalam menyampaikan sebuah produk asuransi, jangan sampai seorang agen menyepelekan calon nasabah karena ketidaktahuan mereka tentang asuransi.

D. Strategi Pengembangan Diri Agen Asuransi Syariah

Dokumen terkait