• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN INDEKS KEPEKAAN EKOLOGI (IKE) EKOSISTEM MANGROVE

Pendahuluan

Ekosistem mangrove merupakan ekosistem penting di kawasan pesisir, sehingga keberadaan dan kelestariannya harus tetap terjaga. Kondisi sulitnya mengatasi tumpahan minyak yang memasuki mangrove, menjadikan tumpahan minyak menjadi salah satu ancaman yang serius bagi kelestarian ekosistem mangrove. Indeks kepekaan Ekologi (IKE) ekosistem mangrove merupakan salah satu alat penting yang dibutuhkan bagi pengendalian tumpahan di kawasan mangrove. Indeks ini dapat dijadikan alat untuk mendeteksi tingkat kepekaan suatu ekosistem mangrove apabila terkena tumpahan minyak. Lokasi yang secara ekologi memiliki nilai kepekaan yang tinggi (sangat peka dan peka) maka lokasi tersebut mendapat prioritas utama dalam penegendalian tumpahan minyak di kawasan tersebut.

Indeks kepekaan Ekologi (IKE) ekosistem mangrove akan mampu memberikan penilaian yang tepat apabila kriteria-kriteria sebuah indeks yang baik terpenuhi dalam indeks ini. Curral et al. (1999) mempersyaratkan sebuah indeks yang baik adalah indeks tersebut tidak memiliki variabel-variabel yang saling tumpang tindih. Dale dan Bayeler ( 2001) menambahkan persyaratan indeks yang baik adalah indeks tersebut memiliki variabel yang sederhana akan tetapi tetap mampu mewakili kondisi ekosistem seluruhnya.

Untuk mewujudkan indeks kepekaan ekologi (IKE) ekosistem mangrove yang ideal, maka dalam penyusunan indeks ini perlu dilakukan telaah mendalam terhadap variabel-variabel yang telah dipilih. Telaah tersebut dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya tumpang tindih antara variabel, maupun tumpang tindih peran dalam suatu variabel. Analisis ini dapat dilakukan melalui berbagai pendekatan, diantaranya adalah pendekatan studi literatur dan analisis korelasi.

Reduksi variabel adalah proses mengurangi jumlah variabel, sehingga formulasi indeks yang terbentuk menjadi lebih sederhana. Reduksi variabel perlu dilakukan untuk menyederhanakan variabel indeks kepekaan Ekologi (IKE) ekosistem mangrove. Proses reduksi variabel harus memperhatikan aspek keterwakilan variabel pembentuk komponen ekosistem, yang tergambar dalam 26 variabel terpilih. Konsep reduksi variabel yang demikian akan mampu menghasilkan variabel dalam jumlah yang sederhana, akan tetapi tetap mampu menggambarkan kondisi ekosistem yang sebenarnya.

Hasil akhir reduksi variabel diperoleh variabel-variabel utama penentu indeks kepekaan ekologi (IKE) ekosistem mangrove terhadap tumpahan minyak. Indeks dengan variabel yang sederhana akan memudahkan dalam pengambilan data, sehingga akan mengefisienkan biaya dan mempercepat proses pengambilan keputusan yang terkait. Hasil reduksi variabel adalah terbentuknya indeks kepekaan ekologi (IKE) ekosistem mangrove dengan variabel yang sedikit akan tetapi tetap mampu mencerminkan karakteristik kepekaan ekosistem mangrove.

Penelitian pada tahap ini akan menghasilkan produk akhir berupa formula indeks kepekaan ekologi (IKE) ekosistem mangrove. Faktor penting yang harus dipertimbangkan dengan baik adalah penetapan nilai koefisien indeks yang tepat.

23 Indeks kepekaan ekologi (IKE) ekosistem mangrove dengan variabel indeks yang sederhana dan koefisien yang tepat akan memberikan penilaian yang akurant terhadap kondisi kepekaan suatu ekosistem mangrove.

Tujuan penelitian tahap ini adalah merumuskan variabel-variabel utama (variabel-variabel kunci) dan formula indeks kepekaan ekologi (IKE) ekosistem mangrove terhadap tumpahan minyak.

Tabel 4. Kriteria tingkat kepekaan variabel-variabel IKE ekosistem mangrove

No Variabel Kriteria tingkat kepekaan Pustaka

Tidak Peka (1) Kurang Peka (2) Cukup Peka (3) Peka (4) Sangat Peka (5)

1 Tipe Pasut - Ganda Campuran

condong ganda

Campuran Condong

tunggal

Tunggal Wyrkti (1961)

2 Rentang Pasut >6 4,1 – 6 2-4 1 - 1,9 <1 Thieler et al. (2000)

3 Tinggi Gelombang >1,25 1,05 – 1,25 0,85-1,05 0,55– 0,85 <0,55 Thieler et al. (2000) 4 Curah hujan >3.000 mm/th 2.500-3.000 mm/th 2.000-2.500

mm/th

1.500-2.000

mm/th <1.500 mm/th Khadiyanto (2005) 5 Hari Hujan >270 hari 210 – 270 hari 150 – 210 hari 90 – 150 hari < 90 hari Oldeman (1975)

6 Jenis Substrat Berbatu

/berkerikil Pasir berkerikil Pasir

Lumpur

berpasir Lumpur Sloan 1993

7

Lama waktu

penggenangan air pasang

1 hari/bulan 2-9 hari/bulan 10-15 hari/bulan 15-20

hari/bulan >20 hari/bulan Van Loon et al. (2007)

8 Jenis flora mangrove

Acanthus, Nypa, Inocarpus, Acrostichum Hibiscus, Ficus, Thespesia, Merope, Inocarpus, Pandanus Bruguiera, Ceriops, Xylocarpus, Heritera Rhizophora Avicennia Sonneratia Freedman dan Hutchinson (1976); Baker (1969) Duke dan Burn 1999) 9 Jumlah jenis flora

mangrove 1 2 3 4 5 Suharnoto (2000)

10 Umur Mangrove - Pohon

Campuran (Pohon, anakan, semai) Anakan Semai atau campuran anakan dan semai Proffitt, 1996 11 Kerapatan Pohon Mangrove <600 idv/Ha 600-900 idv/Ha 900-1.200 idv/Ha 1.200-1.500 idv/Ha >1.500 idv/Ha KepMen LH No. 201 tahun 2004 12 Kerapatan Anakan Mangrove <1.000 1.000-<1.500 1.500-<2.000 2.000-<2.500 ≥2.500 Dephut (2005) 13 Kerapatan Semai Mangrove <2.000 2.000-<3.000 3.000-<4.000 4.000-<5.000 ≥5.000 Dephut (2005) 14 Perbandingan Kerapatan Anakan & Pohon Mangrove

<1,5 1,5-<2,5 2,5-<3,5 3,5-<4,5 ≥4,5 Modifikasi Dephut

(2005) 15 Tipologi mangrove Hummock forest Basin mangrove

forest Riverine mangrove forest Fringe mangrove forest Overwash

mangrove forest Hoff et al. (2002) 16 Kondisi ekosistem

mangrove Sangat Rusak Rusak Sedang Baik Sangat Baik

Modifikasi Men LH (2004) 17 Keberadaan flora mangrove yang dilindungi

Tidak ada - - - Ada NOAA (2002)

18 Keberadaan flora

invasif Tidak ada - - - Ada

Ministry of Water,

Land and Air

Protection (2004)

19 Jenis fauna

mangrove Mamalia, reptil Burung Campuran ikan Avertebrata

Zakaria dan Rapjar

(2015), IPIECA

(1993,), O'Sullivan dan Jacques, (2001). 20 Ruang hidup fauna

mangrove Tajuk Batang Akar Perairan Substrat

Duke, Burn (1999) Culbertson et al.. (2007), Melville et al.. (2009)

21 Kemampuan gerak

fauna mangrove Bivalva Gastropoda Kepiting Ikan, Udang Hewan teresterial

Duke, Burn (1999),

Fingas (2001)

Sinderman (2006)

22 Umur fauna

mangrove - Dewasa - Campuran - Larva/anakan Fingas (2001)

23

Keberadaan fauna

mangrove yang

dilindungi

Tidak ada - - - Ada NOAA (2002)

24 Keberadaan nursery

habitat Tidak ada - - - Ada Peters et al. (1997) 25 Keberadaan

Spawning ground Tidak ada - - - Ada Peters et al. (1997) 26

Status perlindungan

24

Metode Sumber Data

Penelitian pada tahap ini menggunakan data sekunder. Data utama berasal dari berbagai skripsi, tesis, disertasi, dan jurnal ilmiah. Data lain untuk melengkapi kekurangan dari sumber utama berasal dari BPS, BMKG, BIG, KKP, RTRW, dan RZWP3K (Lampiran 4). Data ini mencakup 100 stasiun pengambilan data yang berasal dari 24 Kabupaten (Lampiran 2).

Data dalam penelitian ini berupa data kuantitatif dan kualitatif. Data-data tersebut dikonversi ke dalam nilai kepekaan, sehingga akan menjadi data ordinal. Kriteria nilai kepekaan setiap variabel disajikan dalam Tabel 4.

Tahapan Penelitian

Penelitian ini meliputi dua tahap, yaitu tahap penentuan variabel-variabel utama Indeks Kepekaan Ekologi (IKE) ekosistem mangrove dan perumusan formula IKE ekosistem mangrove. Penentuan variabel-variabel utama merupakan tahap reduksi variabel untuk mendapatkan jumlah variabel terkecil yang masih mampu mencerminkan karakteristik keseluruhan ekosistem. Penentuan variabel- variabel utama Indeks Kepekaan Ekologi (IKE) ekosistem mangrove dilakukan melalui dua tahap, yaitu tahap pembentukan kombinasi-kombinasi kelompok variabel dan pemilihan kombinasi variabel terbaik.

Penentuan Variabel-variabel Utama IKE Ekosistem Mangrove Perumusan Alternatif kombinasi variabel IKE Ekosistem Mangrove

Menurut Dale dan Bayeler (2001), indeks yang baik memiliki jumlah variabel yang sederhana akan tetapi mampu mewakili karakteristik ekosistem secara kompleks. Jumlah variabel yang sederhana dapat diperoleh melalui reduksi variabel. Pendekatan reduksi variabel dilakukan melalui analisis cluster dan pembentukan alternatif kombinasi variabel (Gambar 5).

Analisis cluster akan menghasilkan pengelompokan variabel. Setiap kelompok variabel akan dipilih salah satu variabel berdasarkan nilai rangking tertinggi. Variabel-variabel terpilih dari setiap kelompok akan dianalisis karakteristik kesamaannya. Pengelompokkan variabel berdasarkan karakteristik ekosistem akan mencerminkan kemampuan variabel-variabel IKE ekosistem mangrove dalam mewakili kompleksitas karakteristik ekosistem mangrove.

Variabel-variabel yang memiliki kesamaan akan dikelompokkan menjadi satu kelompok baru. Setiap variabel dari kelompok baru akan disusun menjadi kombinasi-kombinasi variabel sebagai alternatif kombinasi variabel. Pembentukan beberapa alternatif kombinasi variabel yang didasarkan pada pengelompokkan variabel-variabel menurut karakteristik ekosistem. Alternatif-alternatif kombinasi varaiabel tersebut selanjutnya dilakukan uji statistik untuk mengetahui tingkat kesamaannya dengan variabel asal hasil analisis cluster. Kombinasi variabel (alternatif) yang memiliki kesamaan dengan variabel hasil analisis cluster ditetapkan sebagai kombinasi variabel terpilih, dengan anggota variabelnya menjadi variabel-variabel utama IKE ekosistem mangrove.

25

Analisis Data Analisis Cluster

Analisis cluster dilakukan untuk mendapatkan pengelompokkan variabel, sehingga dapat diperoleh jumlah variabel yang lebih sedikit. Proses analisis cluster dilakukan menggunakan software IBM SPSS 20. Pada setiap cluster yang terbentuk akan dilakukan seleksi variabel sebagai wakil dari cluster tersebut. Dasar seleksi variabel pada setiap cluster adalah nilai rangking, sehingga variabel yang terpilih mewakili suatu cluster adalah variabel yang memiliki nilai rangking tertinggi.

Uji Statistik

Beberapa alternatif kombinasi kelompok variabel yang terbentuk, salah satunya akan dipilih sebagai kombinasi variabel terbaik untuk menjadi variabel- variabel utama IKE ekosistem mangrove. Pemilihan kombinasi kelompok variabel dilakukan melalui uji statistik yang meliputi analisis ragam (ANOVA) menggunakan uji Friedman dan uji lanjut menggunakan uji Wilcoxon. Tahapan analisis data tersebut adalah sebagai berikut:

1. Apabila hasil analisis ragam menunjukkan kondisi yang tidak berbeda nyata (P>0,05), maka kombinasi variabel terkecil dipilih sebagai kombinasi variabel terbaik IKE ekosistem mangrove.

2. Apabila hasil analisis ragam menunjukkan kondisi yang berbeda nyata (P<0,05), maka dilakukan uji lanjut Wilcoxon. Analisis lebih lanjut dari uji Wilcoxon adalah sebagai berikut:

a. Apabila hasil uji lanjut menunjukkan antara kombinasi kelompok variabel seluruhnya berbeda nyata maka maka kombinasi variabel terbesar terpilih sebagai kombinasi variabel IKE ekosistem mangrove terbaik.

Gambar 5 Pendekatan Studi Perumusan Formula IKE ekosistem mangrove

26

b. Apabila ada beberapa variabel yang tidak berbeda nyata dengan kombinasi kelompok variabel terbesar, maka variabel tersebut terpilih sebagai kombinasi variabel IKE ekosistem mangrove terbaik.

Perumusan Formula

Perumusan formula IKE ekosistem mangrove dilakukan melalui penentuan koefisien indeks dan pemilihan komposisi formula terbaik. Koefisien indeks dibangun dengan memperhitungkan perbandingan nilai rangking setiap variabel dengan jumlah nilai rangking dalam sebuah kombinasi variabel. Pemilihan komposisi formula terbaik didasarkan pada hasil pemilihan kombinasi kelompok variabel terbaik.

Formula IKE ekosistem mangrove disusun menggunakan variabel-variabel yang telah direduksi melalui analisis ragam (ANOVA) dan uji lanjut. Setiap variabel akan diberikan nilai bobot berdasarkan perbandingan nilai rangking dengan jumlah nilai rangking seluruh variabel terpilih.

Persamaan indeks yang disusun berupa persamaan linier dengan formula: IKEem=∑wiXi

IKEem: indeks kepekaan ekologi (IKE) ekosistem mangrove

Wi: bobot variabel ke i Xi: Variabel ke i

Hasil dan Pembahasan

Penentuan Variabel-variabel Utama IKE Ekosistem mangrove

Variabel-variabel IKE ekosistem mangrove hasil studi literatur berjumlah 26 variabel. Jumlah variabel tersebut terlalu banyak, sehingga perlu direduksi untuk mendapatkan jumlah variabel yang lebih sedikit. Proses reduksi variabel dilakukan melalui empat tahap, yaitu analisis cluster, pemilihan variabel sebagai wakil dari setiap cluster, evaluasi variabel berdasarkan kelompok karakteristik ekosistem, dan uji statistik.

Hasil analisis cluster telah mengelompokkan 26 variabel IKE ekosistem mangrove menjadi 12 kelompok variabel (Gambar 6 dan Tabel 5). Cluster yang terbentuk terdiri atas cluster yang beranggotakan variabel tunggal dan cluster yang beranggotakan lebih dari satu variabel. Cluster yang beranggotakan lebih dari satu variabel berjumlah empat cluster yaitu cluster 1 terdiri atas variabel KNH, KSG, JSb, dan TGl; cluster 6 terdiri atas variabel KPM dan KEM; cluster 7 terdiri atas variabel GFM, RFM, UFM, JFM, UMg, JHH, TPS, TMg, SLM, dan RPs; serta cluster 11 terdiri atas variabel KML dan KFI. Cluster yang beranggotakan variabel tunggal berjumlah delapan cluster, yaitu cluster 2 (JMg), cluster 3 (LPP), cluster 4 (KAM), cluster 5 (PAP), cluster 8 (CHj), cluster 9 (JJM), cluster 10 (KSM), dan cluster 12 (KFL).

Pada cluster yang berupa kelompok variabel dilakukan pemilihan salah satu variabel sebagai wakil dari cluster tersebut. Variabel yang dipilih sebagai perwakilan cluster adalah variabel yang memiliki nilai rangking tertinggi. Nilai rangking yang dimaksud adalah nilai rangking variabel IKE ekosistem mangrove yang diperoleh melalui hasil survei pakar (Gambar 4). Berdasarkan kriteria nilai rangking tertinggi maka cluster 1 diwakili oleh variabel KNH, cluster 6 diwakili

27 oleh variabel KPM, cluster 7 diwakili oleh variabel UMg, dan cluster 11 diwakili oleh variabel KML. Hasil akhir analisis cluster menghasilkan 12 variabel IKE ekosistem mangrove yang terdiri atas variabel KNH, KPM, UMg, KML, JMg, LPP, KAM, PAP, CHj, JJM, KSM, dan KFL.

Beberapa variabel yang memiliki nilai rangking tinggi seperti KSG dan TMg, tereduksi disebabkan variabel tersebut berada dalam satu cluster dengan variabel lain yang memiliki nilai rangking yang lebih tinggi. Variabel KSG berada dalam cluster yang sama dengan KNH yang memiliki nilai rangking yang lebih tinggi dibanding KSG, sedangkan variabel TMg berada dalam cluster yang sama dengan UMg yang memiliki nilai rangking yang lebih tinggi dibanding TMg. Variabel KSG mewakili fungsi ekologi dan variabel TMg mewakili aspek lingkungan, maka sekalipun dua variabel tersebut tidak terpilih kualitas indeks kepekaan ekologi (IKE) eksosistem mangrove yang terbentuk tetap baik, karena masih terdapat variabel KNH yang mewakili fungsi ekologi dan variabel LPP yang mewakili aspek lingkungan.

Beberapa variabel hasil analisis cluster memiliki kesamaan karakteristik, sehingga dapat kelompokkan kembali dan dapat direduksi lebih lanjut. Variabel- variabel yang memiliki kesamaan karakteristik diantaranya adalah variabel LPP dan CHj yang dikategorikan sebagai kelompok lingkungan yang memiliki kesamaan karakteristik yaitu menentukan lama minyak tinggal di dalam ekosistem mangrove (Fingas 2001; Souza et al. 2009). Variabel KPM, KAM, KSM, dan PAP juga memiliki kesamaan karakteristik dan dikategorikan sebagai kerapatan vegetasi mangrove yang memiliki kesamaan sifat menentukan tingkat kesulitan membersihkan minyak yang masuk ke dalam ekosistem mangrove (Souza et al.

Gambar 6 Dendogram hasil analisis cluster variabel IKE ekosistem mangrove

28

2009). Variabel-variabel yang memiliki kesamaan karakteristik akan dipilih salah satu diantara variabel-variabel tersebut sebagai variabel IKE ekosistem mangrove. Dasar seleksi dalam pemilihan variabel ini adalah uji statistik terhadap kombinasi- kombinasi variabel yang mengikutsertakan salah satu variabel yang memiliki kesamaan karakteristik tersebut.

Tabel 5 Distribusi variabel pada setiap cluster

Cluster Variabel

Variabel Rangking

tertinggi

Karakteristik ekosistem yang terwakili oleh Variabel Cluster 1 KNH, KSG, TGl, JSb KNH Fungsi ekologi

Cluster 2 JMg JMg Jenis Flora Mangrove

Cluster 3 LPP LPP Lingkungan

Cluster 4 KAM KAM Kerapatan mangrove

Cluster 5 PAP PAP Kerapatan mangrove

Cluster 6 KPM, KEM KPM Kerapatan mangrove

Cluster 7 GFM, RFM, UFM, JFM, UMg, JHH, TPS, TMg, SLM, RPs

UMg Umur mangrove

Cluster 8 CHj CHj Lingkungan

Cluster 9 JJM JJM Keragaman jenis mangrove

Cluster 10 KSM KSM Kerapatan vegetasi

Cluster 11 KML, KFI KML Flora dilindungi

Cluster 12 KFL KFL Fauna dilindungi

Pada tahap selanjutnya, untuk mereduksi variabel disusun sebanyak delapan kelompok kombinasi variabel sebagai alternatif pilihan variabel. Setiap kelompok kombinasi variabel terdiri atas delapan variabel dengan dua variabel diantaranya merupakan variabel dari kelompok lingkungan dan variabel dari kelompok kerapatan vegetasi mangrove. Alternatif pilihan kombinasi kelompok variabel tersebut adalah sebagai berikut:

- Kombinasi variabel 1 terdiri atas variabel KNH, JMg, UMg, LPP, KAM, JJM, KML, dan KFL

- Kombinasi variabel 2 terdiri atas variabel KNH, JMg, UMg, CHj, KAM, JJM, KML, dan KFL

- Kombinasi variabel 3 terdiri atas variabel KNH, JMg, UMg, LPP, PAP, JJM, KML, dan KFL

- Kombinasi variabel 4 terdiri atas variabel KNH, JMg, UMg, CHj, PAP, JJM, KML, dan KFL

- Kombinasi variabel 5 terdiri atas variabel KNH, JMg, UMg, LPP, KPM, JJM, KML, dan KFL

- Kombinasi variabel 6 terdiri atas variabel KNH, JMg, UMg, CHj, KPM, JJM, KML, dan KFL

- Kombinasi variabel 7 terdiri atas variabel KNH, JMg, UMg, LPP, KSM, JJM, KML, dan KFL

- Kombinasi variabel 8 terdiri atas variabel KNH, JMg, UMg, CHj, KSM, JJM, KML, dan KFL

29 Kombinasi variabel terbaik dipilih melalui uji statistik (uji Wilcoxon). Uji statistik dilakukan terhadap nilai indeks kepekaan ekologi dan kategori indeks kepekaan ekologi antara alternatif kombinasi variabel (delapan variabel) dengan variabel-variabel hasil analisis cluster (12 variabel). Kombinasi variabel terbaik adalah kombinasi variabel yang memiliki hasil uji stastistik yang tidak berbeda nyata dengan variabel-variabel hasil analisis cluster (12 variabel), baik dalam nilai maupun kategori indeks kepekaan ekologi.

Hasil uji statistik diperoleh lima kombinasi variabel yang tidak berbeda nyata dengan variabel-variabel hasil analisis cluster baik dalam nilai IKE maupun kategori IKE (Tabel 6 dan Lampiran 3). Kombinasi variabel yang tidak berbeda nyata adalah kombinasi variabel 2, kombinasi variabel 3, kombinasi variabel 4, kombinasi variabel 5, dan kombinasi variabel 6. Seleksi untuk memilih satu diantara lima kombinasi variabel tersebut adalah total nilai rangking. Kombinasi variabel 5 terpilih sebagai kombinasi variabel terbaik karena memiliki total nilai rangking yang lebih tinggi dibanding empat kombinasi variabel lainnya.

Tabel 6 Seleksi kombinasi variabel berdasarkan uji Wilcoxon dan nilai rangking

Keterangan: B= Berbeda nyata (Sig < 0,05) T= Tidak berbeda nyata (Sig > 0,05)  = Kombinasi variabel terpilih

Tabel 7 Pengelompokkan karakteristik variabel hasil analisis cluster dan variabel hasil uji Wilcoxon

Kategori Karakteristik ekologi

Variabel terpilih hasil analisis

cluster

Variabel terpilih hasil uji Wilcoxon

Lingkungan Lingkungan LPP, CHj LPP

Flora Jenis flora mangrove JMg JMg

Umur mangrove UMg UMg

Kerapatan mangrove KAM, PAP, KPM, KSM KPM Keragaman jenis mangrove JJM JJM Flora dilindungi KML KML

Fauna Fauna dilindungi KFL KFL

Ekosistem Fungsi ekologi KNH KNH

Kombinasi variabel Hasil Uji Wilcoxon Total nilai rangking Nilai IKE Kategori IKE

Kombinasi Variabel 1 B (Sig 0,000) B (Sig 0,000) 129,8 Kombinasi Variabel 2 T (Sig 0,682) T (Sig 0,617) 147,5 Kombinasi Variabel 3 T (Sig 0,443) T (Sig 1,000) 146,6 Kombinasi Variabel 4 T (Sig 0,222) T (Sig 0,353) 144,2 Kombinasi Variabel 5* T (Sig 0,475) T (Sig 0,491) 147,6 Kombinasi Variabel 6 T (Sig 0,134) T (Sig 0,077) 145,2 Kombinasi Variabel 7 T (Sig 0,056) B (Sig 0,041) 151,4 Kombinasi Variabel 8 T (Sig 0,690) B (Sig 0,041) 149,0

30

Hasil akhir diperoleh variabel pembentuk kombinasi variabel alternatif 5 sebagai variabel utama IKE ekosistem mangrove yang terdiri atas variabel KNH, JMg, UMg, LPP, KPM, JJM, KML, dan KFL. Kombinasi variabel ini mampu memenuhi kriteria indeks yang baik sebagaimana dipersyaratkan oleh Dale dan Bayeler (2001) yaitu memiliki variabel sederhana dan mampu mewakili karakteristik ekosistem mangrove. Variabel-variabel tersebut mampu mewakili empat karakteristik ekosistem mangrove secara umum yaitu lingkungan (LPP), flora (JMg, UMg, KPM, JJM dan KML), fauna (KFL), dan fungsi ekologi (KNH) (Tabel 7).

Pengembangan Formula Indeks Kepekaan Ekologi (IKE) Ekosistem Mangrove

Formula indeks kepekaan ekologi (IKE) ekosistem mangrove dibangun menggunakan variabel-variabel hasil reduksi. Variabel-variabel tersebut adalah KNH, JMg, UMg, LPP, KPM, LPP, KML dan KFL. Persamaan tersebut menggambarkan IKE sebagai hasil penjumlahan dari perkalian antara bobot variabel dan nilai variabel. Bobot variabel diperoleh dari nilai rangking variabel utama yang diperoleh dari survei pakar. Bobot variabel merupakan nilai rangking variabel dibagi total nilai keseluruhan variabel pembentuk indeks (Tabel 8).

Tabel 8 Nilai bobot variabel-variabel utama IKE ekosistem mangrove

No Variabel-variabel utama IKE ekosistem mangrove

Rataan Nilai

Rangking Bobot

1 Keberadaan nursery habitat (KNH) 7,09 0,18

2 Jenis flora mangrove (JMg) 4,74 0,12

3 Umur flora mangrove (UMg) 5,90 0,15

4 Lama penggenangan pasang (LPP) 4,98 0,13

5 Kerapatan pohon mangrove (KPM) 3,48 0,09

6 Jumlah jenis flora mangrove (JJM) 3,59 0,09

7 Keberdaan flora yang dilindungi (KML) 3,87 0,10

8 Keberdaan fauna yang dilindungi (KFL) 5,21 0,13

Jumlah 38,85 1,00

Persamaan indeks kepekaan ekologi (IKE) ekosistem mangrove terhadap tumpahan minyak secara lengkap adalah sebagai berikut:

Keterangan: - IKEem: Indeks kepekaan ekologi (IKE) ekosistem mangrove - KNH : Keberadaan nursery habitat

- JMg : Jenis flora mangrove - UMg : Umur flora mangrove - LPP : Lama penggenangan pasang - KPM : Kerapatan pohon mangrove - JJM : Jumlah jenis flora mangrove

- KML : Keberadaan flora mangrove dilindungi - KFL : Keberadaan fauna dilindungi

IKEem=0,18KNH+0,12JMg+0,15UMg+0,13LPP+0,09KPM+0,09JJM

31 Kemampuan formula indeks kepekaan ekologi (IKE) ekosistem mangrove yang terbentuk diuji menggunakan data sekunder yang berasal dari 100 stasiun penelitian. Formula IKE ekosistem mangrove ini mampu membedakan 100 stasiun kedalam empat kategori IKE yaitu kurang peka, cukup peka, peka dan sangat peka (Lampiran 7). Kemampuan formula IKE ekosistem mangrove membedakan 4 kategori IKE menunjukkan formula ini mampu membedakan karakteristik ekosistem mangrove dengan baik sesuai dengan tingkat kepekaannya.

Simpulan

Penelitian ini menghasilkan variabel utama IKE ekosistem mangrove yang terdiri atas variabel KNH, JMg, UMg, LPP, KPM, JJM, KML, dan KFL. Delapan variabel ini mewakili karakteristik ekosistem yang lengkap meliputi aspek lingkungan (LPP), flora (JMg, UMg, KPM, JJM, dan KML), fauna (KFL), dan fungsi ekosistem mangrove (KNH), sehingga akan mampu memberikan penilaian kepekaan ekologi ekosistem mangrove dengan tepat.

Formulasi IKE ekosistem mangrove yang terbentuk berdasarkan variabel- variabel kunci dan pembobotan berdasarkan nilai rangking adalah:

Kemampuan formula IKE ekosistem mangrove ini dalam membedakan 4 kategori IKE ekosistem mangrove (kurang peka, cukup peka, peka dan sangat peka) menunjukkan formula ini mampu membedakan karakteristik ekosistem mangrove dengan baik sesuai dengan tingkat kepekaannya, sehingga dapat diaplikasikan pada ekosistem mangrove di lokasi manapun.

IKEem=0,18KNH+0,12JMg+0,15UMg+0,13LPP+0,09KPM+0,09JJM

4. APLIKASI INDEKS KEPEKAAN EKOLOGI (IKE)

EKOSISTEM MANGROVE DI KABUPATEN CILACAP DAN

PESISIR KABUPATEN INDRAMAYU

Dokumen terkait