Pengembangan kapasitas penelitian dilakukan salah satunya dengan manajemen
internal. Secara berkala dilakukan evaluasi secara komprehensif dengan mempertimbangkan
aspek kinerja unit, kontribusi terhadap kinerja dan reputasi akademik secara keseluruhan serta
efektifitas penyelenggaraan unit. Evaluasi secara menyeluruh selama ini telah dilakukan
secara periodik dengan mengoptimalkan sistem penjaminan mutu yang dapat digunakan
sebagai pengembangan yang tepat untuk masing-masing unit.
Kebijakan UII dalam menjamin keberlanjutan program penelitian dituangkan dalam
serangkaian peraturan yang melekat pada seluruh dosen di lingkungan UII, di antaranya
Peraturan Universitas No. 14/PU/Rek/VII/2010 tentang Jabatan Fungsional, Pangkat dan
Angka Kredit Dosen Universitas Islam Indonesia. Peraturan lainnya yang menguatkan
penjaminan keberlanjutan program penelitian di UII adalah Peraturan Rektor Universitas
Islam Indonesia No. 12/PR/DOSDM/IV/2011 tentang Rubrik Beban Kerja Dosen UII.
Peraturan tersebut sudah disosialisasikan kepada seluruh dosen semenjak mereka
diterima/terdaftar sebagai dosen baru di UII. Setiap dosen berkewajiban melaksanakan
penelitian dan PkM selain pengajaran untuk menunjang jenjang karir akademiknya dan
sebagai bentuk pertanggungjawaban terhadap masyarakat luas. Monitoring dan evaluasi
kinerja penelitian dosen UII dilakukan melalui Audit Mutu Internal (AMI) setiap tahun sekali.
Selain itu setiap semester seluruh dosen UII dinilai Nilai Kinerja Dosen (NKD) dan Beban
Kinerja Dosen (BKD)-nya. Hal ini dilakukan untuk menjamin keberlanjutan kegiatan
penelitian di UII. Kebijakan lain dalam rangka mendukung keberlanjutan program penelitian
berupa pengalokasian dana penelitian internal setiap tahun untuk seluruh dosen baik yang
dikoordinasi oleh DPPM UII, maupun dana penelitian yang langsung dikelola oleh berbagai
macam pusat studi di tingkat fakultas/prodi. Selain menyediakan dana internal, UII juga
memfasilitasi seluruh dosen untuk berkompetisi dalam mendapatkan dana hibah penelitian
dari eksternal baik lembaga nasional maupun internasional.
Salah satu program pembinaan penelitian bagi dosen UII adalah workshop metodologi
penelitian, dan metode penulisan proposal penelitian untuk meraih dana penelitian internal
dan eksternal. Perluasan jejaring penelitian yang dilakukan dosen-dosen UII dilakukan
melalui mekanisme penelitian kerjasama. Sesuai dengan Buku Pedoman PPM, UII
mengapresiasi penelitian yang dilakukan kolaboratif dengan dosen dari perguruan tinggi dan
atau instansi relevan lainnya. Peneliti yang melakukan penelitian kerjasama akan
mendapatkan prioritas untuk didanai dengan dana internal, terlebih lagi penelitian yang
mendapatkan dana bantuan dari luar negeri. Beberapa penelitian kolaboratif yang telah
dilaksanakan oleh beberapa pusat studi di UII antara lain yang sudah dilakukan oleh Pusat
Studi Hak Asasi Manusia (PUSHAM) UII bekerjasama dengan Norwegian Centre for Human
Right Universitas Oslo, Norwegia, yang berkolaborasi dalam penelitian “Penggunaan Buku
Ajar Hukum HAM (Assessing the Use of the Human Right Law Textbook (2011-2012).”
PUSHAM UII bekerjasama dengan Raoul Wallenberg Institute of Human Rights and
Humanitarian Law (RWI), Universitas Lund, Swedia, dalam Riset Penyusunan Mekanisme
Penanganan Laporan Pelanggaran HAM yang diterima oleh PUSHAM dan KOMNAS HAM
RI (2011).” Capaian dari penelitian-penelitian tersebut berupa kegiatan PkM berupa berbagai
macam training tentang HAM dan penerbitan buku HAM.
Dalam rangka menjamin keberlanjutan pembiayaan penelitian di UII, seluruh dosen
dihimbau untuk aktif menjalin kerjasama penelitian dengan pihak eksternal (nasional dan
internasional). Selain itu seluruh dosen dihimbau untuk mengikuti berbagai kompetisi
penelitian di tingkat nasional dan internasional. Upaya pencarian dana eksternal dilakukan
dengan mekanisme penyebarluasan informasi, workshop penguatan kapasitas dosen dalam
metodologi penelitian dan penyusunan proposal, ceramah dari beberapa pakar yang dapat
memberikan strategi untuk meraih dana dari pihak eksternal, serta pemberian insentif bagi
dosen yang menyusun proposal untuk memperoleh dana penelitian dari pihak eksternal.
Selain itu untuk mendorong dosen dalam berkompetisi meraih dana penelitian eksternal, UII
memberikan penghargaan (research award), insentif publikasi di jurnal internasional dan
insentif karya ilmiah dosen yang dimasukkan dalam database karya ilmiah secara online di
website DPPM UII (dppm.uii.ac.id).
Komitmen UII dalam pengembangan penelitian ditunjukkan melalui penyediaan dana
penelitian internal setiap tahun untuk seluruh dosen baik yang dikoordinasi oleh DPPM,
maupun dana penelitian yang langsung dikelola oleh berbagai pusat studi di tingkat
fakultas/program studi. Selain menyediakan dana internal, UII juga memfasilitasi seluruh
dosen untuk berkompetisi dalam mendapatkan dana penelitian eksternal baik dari lembaga
nasional maupun internasional.
Pada tiga tahun terakhir, UII mendapatkan dana penelitian yang besar dari berbagai
lembaga eksternal, baik di tingkat nasional maupun internasional. Di tingkat nasional, UII
mendapatkan dana penelitian dari Pemerintah seperti Ditlitabmas Dikti Kemdikbud,
Kementerian Riset dan Teknologi, Kementerian Agama, Kementerian Perdagangan,
Mahkamah Konstitusi, Komisi Yudisial, dan Ditjen Perhubungan Transportasi. Adapun di
tingkat internasional, UII juga mendapatkan dana penelitian, di antaranya dari CORD AID
Belanda tentang Penguatan Pemahaman dan Sikap Keagamaan Adil Jender dalam Keluarga
selama 5 tahun (2007-2012) yang dilaksanakan oleh Pusat Studi Islam (PSI) UII dan
melibatkan masyarakat luas lintas agama dan budaya, Chemistry UKM Malaysia tentang
kerjasama riset dengan Fakultas Saintek UKM untuk pengembangan Laboratorium Organik
dan Minyak Atsiri 2009-2011, Norwegian Centre Human Rights, University of Oslo, Norway,
Universitas Hokaido, The Government of Turkmenistan, TIFA Foundation, dan The Asia
Foundation, Technologiezentrum Wasser (TZW) Germany). Semua dana yang bersumber dari
lembaga eksternal tersebut diperuntukkan sepenuhnya untuk berbagai kegiatan penelitian
sesuai dengan proposal kegiatan yang disetujui. Setiap tahun ke depan, dukungan pendanaan
penelitian dari lembaga luar nasional maupun internasional, diusahakan untuk ditingkatkan
dan dikembangkan secara meluas sehingga diharapkan banyak penelitian yang dapat
dilaksanakan dan menghasilkan luaran yang bermanfaat bagi masyarakat luas di tingkat
nasional maupun internasional.
UII aktif menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi, instansi pemerintah, organisasi
dan industri baik di dalam negeri maupun luar negeri khususnya negara-negara maju.
Kerjasama tersebut merupakan salah satu upaya UII dalam mewujudkan Visi UII sebagai
rahmatan lil ‘alamin (rahmat bagi semesta alam), memiliki komitmen pada kesempurnaan di
bidang pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat serta dakwah, setingkat
universitas yang berkualitas di negara-negara maju, serta melaksanakan Misi UII dalam
menegakkan Quran dan Sunnah sebagai sumber kebenaran abadi. Perluasan jejaring
kerjasama juga merupakan pelaksanaan Renstra UII 2010-2014 khususnya tujuan strategi ke-
2 “Menguatkan keunggulan dan Kualitas Akademik”, serta tujuan strategi ke-3 “Menjadikan
UII Sebagai World Class University”.
Dalam rangka menuju Visi UII khususnya menjadikan UII setingkat universitas
berkualitas di negara-negara maju, maka mulai tahun 2011 yang lalu, dua program studi di
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) melakukan inisiasi untuk akreditasi
Internasional. Kedua program studi tersebut adalah program studi Teknik Sipil dan program
studi Arsitektur. Pada tahun 2016, program studi Teknik Sipil telah mendapatkan akreditasi
internasional dari Japan Accreditation Board for Engineering Education (JABEE) dimana
JABEE ini adalah salah satu badan akreditasi yang diakui Washington Accord, sebuah
perjanjian Internasional yang dilakukan badan akreditasi-badan akreditasi untuk pendidikan
keteknikan (The Washington Accord is an international agreement among bodies responsible
for accrediting engineering degree programs. Ref: http://www.washingtonaccord.org/).
Sementara program studi Arsitektur melakukan inisiasi akreditasi ke Korea Architecture
Accrediting Board (KAAB) dimana KAAB adalah salah satu badan akreditasi yang diakui
Canberra Accord, sebuah perjanjian Internasional yang dilakukan badan akreditasi-badan
akreditasi untuk pendidikan profesional arsitektur (The Canberra Accord recognizes the
substantial equivalency of accreditation/validation systems in architectural education. The
Canberra Accord focuses exclusively on the substantial equivalency of accreditation systems
for professional degree programs in architecture. The term “substantial equivalency”
identifies a program as comparable in educational outcomes in all significant aspects, and
indicates that it provides an educational experience meeting acceptable standards, even
though such program may differ in format or method of delivery. Ref:
http://www.canberraaccord.org/).
Program Studi lain yang menginisiasi akreditasi internasioal adalah Program Studi
Manajemen. Program Studi Manajemen merujuk pada AACSB (The Association to Advanced
Collegiate of Business) untuk akreditasi internasional dengan mempertimbangkan reputasi
internasional dan kesesuaian standar lembaga tersebut dengan kompetensi yang
dikembangkan di Program Studi Manajemen. Usaha melakukan inisiasi tersebut,
menunjukkan bahwa proses UII menuju universitas berkualitas setara universitas berkualitas
di negara-negara maju dimulai dan akan terus dilaksanakan hingga dapat di akreditasi badan
akreditasi Internasional untuk menjamin kualitas lulusan UII.
UII telah menjalin kerjasama dengan berbagai perguruan tinggi di tingkat internasional
dalam berbagai bentuk, antara lain pertukaran pelajar dan dosen (student and staff exchange),
pertukaran budaya (cultural exchange), conference programs, serta kerjasama dalam bidang
penelitian (joint research). Untuk menjamin terlaksananya dan keberlanjutan kerjasama, UII
menerbitkan Peraturan Universitas No. 05/PU/Rek/XI/2008, tanggal 19 Nopember 2008.
Peraturan tersebut menjamin pelaksanaan kerjasama di bidang catur dharma UII dengan pihak
lain, baik di dalam maupun di luar negeri.
Pelaksanaan kerjasama, khususnya yang dipayungi oleh Memorandum of
Understanding (MoU) dimonitor dan dievaluasi secara periodik setiap tahun melalui Audit
Mutu Internal (AMI) yang dilakukan oleh BPM. Monitoring dan evaluasi ditujukan agar MoU
benar-benar memberikan manfaat dalam mewujudkan Visi dan melaksanakan Misi UII yang
dirinci dalam Sasaran Mutu UII, yaitu publikasi ilmiah internasional minimal 5%, jumlah
dosen asing minimal 1% serta jumlah mahasiswa baru dari luar negeri minimal 1%. Dari hasil
AMI dapat diketahui ketercapaian dari MoU yang telah ditandatangani, serta
permasalahannya apabila MoU tersebut tidak mencapai tujuan dan sasaran yang hendak
dicapai.
Pelaksanaan kerjasama tersebut, yang dilaksanakan oleh fakultas, program studi, dan
institusi di lingkungan UII, mendapat monitoring dan evaluasi melalui Audit Mutu Internal
UII secara periodik setiap tahun, agar kerjasama memberikan manfaat kedua belah pihak dan
mewujudkan amanah visi dan misi yang diemban UII yang dituangkan dalam Sasaran Mutu
UII bidang kerjasama, jumlah dosen asing minimal 1% serta jumlah mahasiswa baru dari luar
negeri minimal 1%. Target dalam rangka mencapai sasaran mutu yang ditetapkan oleh
Direktorat Pemasaran, Kerjasama dan Alumni setiap tahun, di monitor dan di evaluasi (Audit
Mutu Internal) oleh Badan Penjaminan Mutu pada setiap pertengahan tahun. AMI ini
dilakukan untuk mengukur capaian dari kerjasama yang telah ditandatangani, serta melakukan
identifikasi permasalahan apabila kerjasama tersebut tidak mencapai tujuan dan sasaran yang
hendak dicapai.
Sampai saat ini telah dilaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai bentuk implementasi
kerjasama yang mengacu pada catur dharma UII: pendidikan, penelitian, pengabdian kepada
masyarakat dan dakwah islamiyah. Dengan bentuk kegiatan mengacu pada catur dharma UII
ini, maka relevansi implementasi kerjasama terhadap visi UII dapat dijamin.
Selama 3 tahun terakhir di semua fakultas, tercatat ada 9 dosen asing yang mengajar
minimal 1 semester di UII, sementara dosen asing yang memberikan kuliah <1 semester
cukup banyak, dalam bentuk kuliah umum dan teleconference. Mengacu pada sasaran mutu,
jumlah dosen asing minimal 1%, sementara jumlah dosen UII sebesar 529 orang, maka
jumlah dosen asing baik yang mengajar minimal 1 semester maupun yang memberikan kuliah
umum dan teleconference sudah mencapai target (> 6%). Untuk mahasiswa asing, sasaran
mutu yang ditetapkan adalah minimal 1% jumlah mahasiswa UII. Bila mahasiswa UII per
tahun kurang lebih 3000 orang, maka setiap tahun ada minimal 30 orang mahasiswa asing.
Selama 3 tahun terakhir jumlah mahasiswa asing kurang lebih 24 orang per tahun, baik yang
mengambil kuliah 1 semester maupun yang melakukan transfer kredit setelah mengikuti
kuliah <1 semester, baik dari jenjang S1, S2 maupun S3. Jumlah ini belum memenuhi sasaran
mutu yang ditetapkan. Diperlukan upaya lebih untuk menarik mahasiswa asing agar studi di
UII. Salah satu upaya yang dilakukan adalah membuka KKN Internasional. Upaya ini muncul
setelah melihat bahwa banyak negara menerapkan peraturan mahasiswanya untuk
melaksanakan fieldwork ke luar negeri. Tentunya upaya ini didukung dengan mempersiapkan
sarana dan prasarana yang memadai. Selain dosen asing dan mahasiswa asing, UII juga cukup
sering menerima volunteer dari negara sahabat untuk magang di UII. Volunteer ini berasal
dari beberapa negara, namun yang paling sering adalah dari Australia. Sebagai contoh tahun
2012 UII memiliki 2 orang staf volunteer yang merupakan hasil kerjasama dengan lembaga
International Internship. Kedua orang volunteer berasal dari Australia dan Amerika. Pada
umumnya staf asing magang di UII untuk periode waktu 1 semester.
Pelaksanaan/implementasi kerjasama selama ini cukup tinggi, beberapa impact factor
adanya kerjasama, baik yang tertuang dalam naskah kerjasama maupun yang tidak dipayungi
naskah kerjasama cukup besar. Sebagai contoh adalah dengan diundangnya dosen dan
mahasiswa UII untuk mengikuti workshop Search and Rescue di Near East University,
Turkish Republic of Northern Cyprus serta dibentuknya International Search and Rescue
Council dimana anggotanya berasal dari universitas beberapa negara di dunia termasuk UII.
Selain itu juga mengirimkan mahasiswa ke beberapa Negara/universitas, antara lain ke untuk
mengikuti workshop tentang lingkungan di Hokkaido University, serta mengikuti program
pengiriman mahasiswa ke Jepang dalam program “Jenesys”. Implementasi program-program
yang disebutkan dibiayai sepenuhnya oleh pemerintah Negara yang dituju. Lebih jauh
dilakukan pengiriman dosen ke beberapa seminar internsional sebagai narasumber, antara lain
Internasional Conference of Islamic Leadership di Malaysia dan Near East University. Pada
tahun 2012 dan awal tahun 2013, kembali staf/dosen/mahasiswa UII diundang untuk
mengikuti workshop dan conference di Near East University serta Internasional Conference
of Islamic Leadership. Undangan sebagai narasumber dan pengiriman mahasiswa ini
menandakan bahwa implementasi kerjasama mendatangkan manfaat bagi kedua belah pihak
yang bermitra.
Sebagian naskah kerjasama adalah naskah yang diperbaharui (renewable), hal ini
membuktikan bahwa pihak mitra berkeinginan untuk melanjutkan kerjasama dengan UII.
Implementasi kerjasama yang sampai saat ini dilakukan yang paling banyak adalah pertukaran
dosen dan mahasiswa, serta adanya staf asing yang magang di UII. Untuk masa yang akan
datang, direncanakan untuk meningkatkan kegiatan akademik gelar bersama (twin
degree/joint degree) dan gelar ganda (double degree). Selain itu juga dilakukan penelitian
bersama (joint research) baik dengan mitra perguruan tinggi, maupun mitra industri. Sebagai
contoh saat ini sedang dilakukan inisiasi penelitian bersama antara 2 orang dosen UII dengan
1 dosen di University of Sydney, dimana penelitian ini diajukan sebagai bagian dari hibah dari
DIKTI. Perkembangan terbaru, sebagai kelanjutan kemenangan UII dalam lomba inovasi
material konstruksi pada 10 Oktober 2012, pihak mitra menjanjikan untuk membiayai
penelitian dimana penelitian tersebut harus berbasis pemberdayaan masyarakat dan hasilnya
adalah produk yang bermanfaat bagi masyarakat.
Dalam dokumen
RENSTRA PENELITIAN UII 2016 2020 final.ff.web
(Halaman 30-36)