• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Lithos Filling Machine

Dalam dokumen Laporan Kp Pertamina Edit (Halaman 52-60)

ANALISA, MAINTENANCE DAN PENGEMBANGAN LITHOS FILLING MACHINE

5.3 Pengembangan Lithos Filling Machine

Lithos filling machine merupakan salah satu mesin yang bisa dikatakan mesin paling modern dan canggih pada LOBP Pertamina, mesin ini memiliki keunggulan dalam menghasilkan produksi pelumas terutama dalam hal pengepakan pelumas yang siap untuk dipasarkan dengan cepat. Sebenarnya mesin tersebut sudah cukup baik dalam memaksimalkan proses produksi. Hanya saja ada beberapa hal yang sebenarnya masih bisa ditingkatkan lagi kinerjanya. Setelah kami melakukan pengamatan pada lithos filling machine, ada beberapa bagian yang dapat dikembangkan, antara lain:

1. Pembuatan sistem pendingin untuk lithos filling machine terutama pada bagian panel box. Seperti yang telah kita ketahui, di dalam ruangan filling lithos suhunya cukup tinggi. Terutama pada panel box yang terhubung dengan heatsink dari inverter. Dengan jumlah kipas pendingin yang hanya berjumlah satu buah pada setiap panel box, kinerja dari kipas tersebut tidak cukup untuk mendinginkan panel box yang berisi inverter. Sehingga jika kondisi lingkungan dari peralatan elektronik tersebut semakin panas, maka life time dari peralatan elektronik akan semakin pendek. Terutama jika kerusakan tersebut terjadi pada bagian bagian vital seperti inverter yang mengatur kecepatan dari motor penggerak mesin dan konveyor, hal tersebut otomatis akan menghentikan proses filling lithos.

Dari kondisi diatas, kami mencoba untuk membuat sistem pendingin mesin khususnya pada panel box dengan menggunakan AC outdoor yang dimana udara dingin dari AC tersebut akan dialirkan dengan corong yang dihubungkan dengan pipa-pipa menuju panelbox-panelbox pada mesin. Pipa yang digunakan dilapisi menggunakan bahan isolator panas (seperti glasswoll atau sterofoam) untuk mencegah agar udara dingin dari AC tidak naik suhunya akibat suhu

dalam ruangan yang cukup panas. Diagram blok dari sistem pendingin adalah sebagai berikut:

Gambar 17. Diagram blok sistem pendingin

Dalam peletakan AC tersebut juga akan sangat lebih baik jika

diletakkan di dekat kipas blower untuk ventilasi, sehingga AC tersebut juga terjaga suhu kerjanya.

2. Pembuatan mesin stempel otomatis pada lithos filling machine. Kita tahu bahwa produk dari pelumas terutama dalam bentuk lithos, yang mana setelah produk itu siap untuk dipasarkan maka pada kardus pembungkus harus diberikan stempel dari QC (Quality Control). Stempel ini bertujuan untuk memberi tanda bahwa produk yang sudah jadi layak untuk dipasarkan. Selama ini pemberian stempel dilakukan secara manual dengan tenaga manusia yang mana hasil dari stempelnya tidak sama satu dengan yang lain (posisinya). Oleh karena itu kami mencoba untuk membuat suatu pengembangan alat stempel secara otomatis, sehingga hasil yang ada bisa seragam dan

AC OUTDOOR Panel mesin sticker Panel mesin filling Panel mesin carton stiker Penel rotary capper Panel robotic loading arm

efisien. Rencananya mesin stempel otomatis ini diletakkan diantara konveyor carton sealer machine dan palletizing machine. Desain dari mesin secara garis besar adalah sebagi berikut:

Gambar 18. Desain mesin stempel otomatis Keterangan dari gambar diatas adalah sebagai berikut:

1. Solenoid , merupakan sebuah aktuator yang di dalamnya terdapat induktor dan batang baja yang bila inductor tersebut dikenai tegangan listrik akan membuat batang besi tersebut keluar, dan bila tegangan listrik hilang, batang besi akan masuk ke dalam solenoid. Gambar dari solenoid adalah sebagai berikut: Gambar 19. Solenoid 4 1 2 5 3 6

2. Kepala stempel. 3. Tempat tinta stempel. 4. Lengan pneumatic. 5. Sensor photoelectric. 6. Carton sealer machine.

Cara kerja dari mesin ini adalah sebagai berikut:

1. Sensor photoelectric akan mendeteksi kardus yang masuk ke konveyor.

2. Jika sensor photoelectric sudah mendeteksi kardus, maka selang mili detik, kontroler akan mengirimkan sinyal ke solenoid sehingga stempel turun dan mengenai kardus.

3. Jika sudah beberapa kali stempel, misalkan 5 kali, maka setelah proses stempel ke-5 selesai, maka dengan segera stempel naik, dan lengan pneumatic yang ujungnya terdapat bantalan yang basah dengan tinta akan maju, dan kontroler akan memberikan sinyal ke solenoid untuk turun.

3. Pembuatan alat pendeteksi volume pelumas dalam botol lithos, pada proses filling lithos kadang-kadang kita jumpai kondisi dimana volume pada botol pelumas kurang terhadap ukuran yang diharapkan. Hal ini bisa dikarenakan pelumas tumpah dari botol karena goncangan, pembuka nozzle pada saat pengisian hanya terbuka separuh (macet) dan juga bisa karena terjadi error pada flow meter sehingga pelumas yang mengalir tidak sesuai dengan yang diharapkan. Walaupun kejadiannya hanya 1 : 1000, tetapi jika jumlah yang sedikit itu jatuh ke tangan konsumen maka dapat merusak citra dan pasaran dari produk pelumas yang dihasilkan. Untuk itu perlu adanya suatu sistem atau alat yang dapat mendeteksi jumlah volume pelumas yang terisi pada botol lithos sesuai dengan yang diharapkan.

Dari kasus tersebut, kami mencoba mencari solusi dengan merancang alat pendeteksi jumlah volume pelumas pada botol lithos, yang mana kami menggunakan sensor ultrasonik sebagai sensor yang digunakan. Sensor ini bekerja mendeteksi ketinggian pelumas dalam botol lithos, yang mana memanfaatkan pantulan gelombang dari sensor ultrasonik. Jika hasil pembacaan jarak antara sensor dengan permukaan pelumas oleh ultrasonik melebihi batas yang ditentukan berarti volume pelumas dalam botol kurang, kemudian botol tersebut akan didorong oleh lengan pneumatic keluar dari konveyor. Diagram blok dari alat tersebut adalah sebagai berikut:

Gambar 20. Diagram blok alat

Sedangkan gambar sederhana dari alat tersebut adalah sebagai berikut: MIKROKONTROLL ER MIKROKONTROLL ER SENSO R US SENSO R US PHOTO ELECTR IC PHOTO ELECTR IC DISPLAY DISPLAY LENGAN PENEUMATI C LENGAN PENEUMATI C 2 1

Gambar 21. Desain alat secara sederhana. Keterangan dari gambar diatas adalah sebagai berikut:

1. Tombol setting. Tombol setting terdiri dari 3 tombol, yaitu tombol start kalibrasi, kalibrasi ok, dan tombol run. Fungsi dari tombol start kalibrasi adalah untuk masuk ke fungsi kalibrasi dari alat tersebut. Fungsi dari tombol kalibrasi ok adalah untuk menyimpan angka hasil kalibrasi ke dalam memory dari mikrokontroller. Fungsi dari tombol run adalah untuk starting alat.

2. Display LCD. Fungsi dari LCD adalah untuk menampilkan nilai kalibrasi (saat masuk fungsi kalibrasi), dan ketika alat beroperasi, LCD akan menampilkan jumlah botol yang tidak lolos (volume pelumas dalam botol kurang).

3. Sensor US (ultrasonik). Adalah sensor yang digunakan untuk mendeteksi ketinggian pelumas dalam botol dan mencocokannya dengan nilai kalibrasi. Sensor yang dipakai disini adalah sensor ultrasonik dengan jarak jangkauan rendah sehingga diharapkan nilainya lebih presisi. Untuk lebih jelasnya perhatikan datas datasheet sensor dibawah ini:

Gambar 22. Sensor US (Ultrasonik) Datasheet dari sensor ultrasonic adalah sebagai berikut:

3 4

4. Sensor photoelectric. Fungsi dari sensor photoelectric ini digunakan untuk mendeteksi adanya botol atau tidak. Jika ada botol maka sensor US (ultrasonik) akan aktif dan mendeteksi pelumas dalam botol. Begitu juga sebaliknya.

5. Lengan pendorong. Fungsi dari lengan pendorong ini adalah mendorong botol yang volumenya kurang atau tidak sama dengan yang diharapkan. Apabila sensor ultrasonik mendeteksi volume isi botol kurang, maka

lengan pendorong ini akan bekerja mensortir botol lithos tersebut. Sistem lengan pendorongnya menggunakan pneumatic.

(Halaman ini sengaja dikosongkan)

BAB VI

Dalam dokumen Laporan Kp Pertamina Edit (Halaman 52-60)

Dokumen terkait