• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM ( PDAM ) TIRTA ULI PEMATANG SIANTAR TAHUN 1978 – 2001

3.2 Pengembangan Mutu Tenaga Kerja

Dalam pasal 1 Undang – Undang No. 14 Tahun 1960 tengtang ketentuan – ketentuan pokok mengenai ketenagakerjaan disebutkan bahwa tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan baik diluar maupun didalam hubungan kerja dengan alat produksinya yaitu tenaganya sendiri, baik fisik maupun pikiran.16

Pada awalnya istilah tenaga kerja dikenal dengan nama buruh. Istilah ini sudah dipergunakan sejak lama bahkan mulai dari zaman penjajahan Belanda. Pada Zaman belanda yang dimaksud dengan buruh adalah pekerja kasar seperti kuli, tukang, mandor yang melakukan pekerjaan kasar dan orang – orang yang melakukan pekerjaan ini disebut

Blue Collar. Sedangkan yang melakukan pekerjaan dikantor pemerintahan maupun di

swasta disebut pegawai atau White Collar, setelah mereka tidak ada lagi perbedaan antara buruh halus dan buruh kasar. Semua orang yang bekerja disektor swasta baik pada orang maupun badan hukum disebut buruh. Dalam perkembangannya, istilah buruh diupayakan untuk diganti dengan istilah pekerja, sebagaimana yang diusulkan oleh Departemen Tenaga Kerja ( Depnaker ) pada waktu kongres FBSI II tahun 1985. Alasan pemerintah berupaya mengubah istilah buruh disebabkan karena istilah ini kurang sesuai dengan kepribadian bangsa, buruh lebih sering menunjukkan pada golongan yang selalu ditekan dan berada di bawah pihak lain yakni majikan. Buruh sekarang ini tidak lagi sama dengan buruh masa lalu yang hanya bekerja pada sektor non formal seperti kuli, tukang dan sejenisnya, tetapi juga sektor formal seperti Bank, Hotel, dan lain – lain. Karena itu istilah buruh lebih tepat jika disebut dengan istilah tenaga kerja atau pekerja.17

16

. Undang – Undang No.14 Tahun 1969 Pasal 1 Tentang Ketentuan Pokok Ketenaga Kerjaan. 17

Ibid., hal. 21 - 22

Didalam Undang – Undang Nomor 5 Tahun 1962 dan Peraturan Daerah Kotamadya Pematang Siantar Nomor 9 Tahun 1976 pada Bab XIII pasal 21 Pendirian PDAM Tirtauli Pematang

Siantar, dimana kedudukan hukum pegawai, gaji pensiunan dari Direksi, pegawai / pekerja perusahaan, diatur dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Pematang Siantar secara tersendiri yang disesuaikan dengan kemampuan Perusahaan dan berpedoman kepada ketentuan undang – undang atau peraturan Kepegawaian yang ada seperti PGPS 1968 dan PP No. 23 Tahun 1967 tentang Peraturan Gaji Perusahaan Negara. Mengenai tunjangan lainnya, cukup diatur oleh Direksi yang berlaku setelah mendapat persetujuan dari Badan Pengawas.

Sebuah pembangunan dalam pengembangan dari suatu perusahaan mengandung arti yang lebih besar dari hanya sekedar terpenuhinya dana yang cukup, sistem – sistem tehnik atau adsminitratif yang memadai, atau merekrut angkatan kerja dengan mengeluarkan sejumlah peraturan sebagaimana pada umunya sering dipraktekkan oleh kebanyakan Perusahaan Air Minum. Hal ini berarti bahwa perlu diadakan sebuah kegiatan yang dapat mengembangkan mutu tenaga kerja agar terciptanya kinerja yang lebih efektif. Pengembangan tenaga kerja ini didasarkan pada kenyataan bahwa seorang pegawai akan membutuhkan serangkaian pengetahuan, keahlian dan kemampuan yang berkembang supaya bekerja dengan baik dan sukses. Sehingga degan adanya pengembangan yang dilakukan akan memperbaiki dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia baik pengetahuan, kemampuan, sikap dan sifat-sifat kepribadian. Suatu perusahaan menyadari pengembangan karyawan merupakan hal yang terpenting bagi kelangsungan suatu perusahaan atau orgnisasi perusahaan yang ingin maju akan merubah karyawannya mempunyai mutu serta kinerja yang baik agar membuat mereka lebih produktip dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka.18

18

. Handoko, Maajemen Personalia Dan Sumber Daya Manusia, Yogyakarta : BPEE 2000, hal 23.

Untuk menjamin pemanfaatan secara maksimal dan profesional dari sarana – sarana yang dimiliki oleh Perusahaan Air Minum perlu ditindaklanjuti dengan pemanfaatan unsur organisatornya sebagai pengelola yang langsung bertanggung jawab terhadap pengurus dan pemeliharaan sarana yang dimiliki pihak perusahaan. Untuk memantapkan organisasi pengelola tersebut sangat diperlukan kemampuan dan ketrampilan dari tenaga kerja yang ada yaitu tenaga administratif, tenaga lapangan dan tenaga penunjang lainnya sebagai unsur – unsur yang harus dimiliki. Skill tenaga kerja merupakan salah satu unsur mutlak dalam mencapai efisiensi pelaksanaan tugas seorang tenaga kerja. Karena itu penting sekali menetapkan terlebih dahulu bentuk skill.19

1. kekurangan atau rendahnya mutu skill

Adapun langkah – langkah yang telah dicapai oleh PDAM Tirtauli untuk menunjang dan meningkatkan kualitas dari perusahaan adalah dengan cara pengembangan mutu tenaga kerja melalui pendidikan formal, forum komunikasi, job

training dan lain sebagainya. Dari sudut kemampuan bekerja, maka skill dapat

merupakan salah satu permasalahan bagi kelancaran jalannya sebuah Badan Usaha / kerja, apabila didalam terdapat :

2. tidak terdapat keaktifan atau tidak berkembangnya skill 3. tidak terpeliharanya atau diterimanya skill

4. Tidak adanya dorongan atau unsur negatip lainnya seperti keadaan sosial ekonomi, menuju pada tekad kearah peningkatan skill.20

Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan staf dan pegawai PDAM Tirtauli diselenggarakan beberapa pelatihan kerja. Pelatihan kerja dilaksanakan dengan

19

Achmad Ichsan, Tata Admistrasi Kekaryawanan, Jakarta : Penerbit Djambatan, 1969, Hal. 180. 20

memperhatikan kebutuhan pasar kerja dan dunia usaha, baik didalam maupun diluar hubungan kerja diselenggarakan berdasarkan program pelatihan yang mengacu pada standar kualifikasi ketermpilan atau keahlian dan dilakukan secara berjenjang. Setiap pekerja berhak untuk meningkatkan ketrampilan atau keahlian kerja sesuai dengan bidang tugasnya. Tenaga kerja yang telah melaksanakan pelatihan kerja ini nantiya akan berhak memperoleh pengakuan kualifikasi keterampilan dari pihak penyelenggara melalui sertifikasi keterampilan. Sehingga bentuk kegiatan ini sangatlah didukung yang dilihat berdasarkan kondisi yang ada di Perusahaan ini, bahwasanya sangat minim sekali Sumber Daya Manusia ( SDM ) yang dimiliki oleh stiap pegawai – pegawai PDAM Tirtauli. Dimana pegawai – pegawai tersebut 75 % hanyalah tamatan SLTA / STM ataupun yang sederajatnya.21

URAIAN

Pegawai PDAM Tirtauli sampai sekarang berjumlah 643 dimana pegawai tetap sebanyak 413 dan pegawai honor sebanyak 230 ( lihat tabel I ).

Tabel IIa :

Banyaknya Jumlah Pegawai PDAM Tirtauli Tahun 2001

STATUS PEGAWAI

JUMLAH

TETAP HONOR

DIREKSI 3 3

BAGIAN KEUANGAN 34 8 42

BAGIAN PUBLIK RELATION 62 39 101

BAGIAN UMUM 40 14 54

BAGIAN SPI 7 1 8

BAGIAN LITBANG 11 5 16

BAGIAN PERSONALIA 35 9 44

BAGIAN PRODUKSI 23 16 39

BAGIAN TRANSMISI / DISTRIBUSI 82 79 161

BAGIAN PERENCANA 26 6 32

BAGIAN PERALATAN 35 48 83

BAGIAN CABANG 54 5 59

J U M L A H 413 230 643 sumber : Laporan Jumlah Daftar Pegawai, Bagian Personalia PDAM Tirtauli 2001

21

Wawancara dengan Kepala Seksi Kepegawaian Ibu Marlina Hutauruk, Tanggal 12 April 2010 dikantor PDAM Tirtauli Kotamadya Pematang Siantar.

Dalam menunjang peningkatan kapasitas sumber daya manusia di tubuh PDAM Tirtauli, dilakukan kebijakan untuk melibatkan setiap pegawai staf dari perusahaan ini untuk mengikuti pelatihan, penataran maupun pendidikan kerja yang dilaksanakan. Pelatihan yang diikuti oleh pegawai PDAM Tirtauli dimulai sejak tahun 1999-2001. Berdasarkan data yang diperoleh, pada tahun 1999 pelatihan yang diikuti meliputi Pelatihan Nasional Peraturan Protokol Badan Usaha, Lokakarya Perpajakan, Pendidikan Sosialisasi Dan Sertifikasi Ahli Pengadaan Nasional. Pada tahun 2000 pendidikan dan pelatihan yang diikuti untuk meningkatkan kapasitas staf PDAM Tirtauli terdiri dari Pendidikan Pelatihan Dasar Satuan Pengaman, Pelatihan Manajemen Resiko Dan Pelatihan Komputer. Memasuki tahun 2001 PDAM Tirtauli mendelegasikan beberapa stafnya untuk megikuti kegiatan Sosialisasi Dan Workshop Dibidang Perpajakan, Bintek Dan Ujian Sertifikasi Ahli Pengadaan Nasional, Serta Bimbigan Teknis Dibidang Pengisian LHKPN Bagi Direksi, Komisi Serta Dewan Pengawas BUMD dan serta bentuk Bintek Insentif lainnya. Disamping kegiatan pendidikan dan pelatihan, PDAM tirtauli juga memberikan beasiswa pendidikan bagi staf yang berprestasi. Adapun staf dari PDAM Tirtauli yang telah mengikuti pelatihan, penataran maupun pendidikan kerja berjumlahkan 83 orang. Untuk rincian nama dan tempat pelaksanaan kegiatan pelatihan dapat dilihat pada tabel IIb di halaman lampiran.

Pelaksanaan pelatihan ini kesemuanya dilaksanakan dengan baik oleh tiap – tiap staf pegawai sehingga mereka mendapat nilai yang baik pula. Didalam buku Achmad Ichsan, bahwa pelatihan secara umum dari segi pengusahaan dapat ditinjau dari berbagai jurusan seperti :

1. Sebagai follow up adanya seleksi tenaga kerja, seleksi adalah tindakan pertama untuk memilih calon tenaga kerja yang cocok dengan tugas yang akan diserahkan padanya. Tindakan ini merupakan bagian daripada tindakan pembinaan karyawan yang mental dan fisiknya cakap.

2. Sebagai proses pendidikan untuk mencapai suatu taraf kecakapan atau kemampuan dalam bidang kerjanya, karena setiap orang mempunyai cara – cara sendiri untuk belajar. Agar pendidikan berjalan secara efektif perlu adanya rencana secara sistematis. Oleh karena itu untuk pendidikan para karyawan perlu diperhatikan para pelajarnya ( tenaga kerjanya ), jabatan atau tugas mana yang perlu dididik, para pelatih atau guru serta metode atau cara yang digunakan untuk mendidik / melatihnya.

3. Sebagai alat itu untuk mencapai suatu hasil kerja yang lebih besar, karena penggunaan tenaga yang terdidik / terlatih akan menimbulkan efesiensi kerja yang lebih besar pula.22

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan dan latihan yang diberikan sebelum para tenaga kerja diserahi tugasnya perlu diadakan kegiatan dalam rangka pembinaan tenaga kerja agar dapat menghasilkan tenaga kerja yang handal dan berkualitas. Pendidikan dan latihan kerja yang diberikan PDAM Tirtauli ini merupakan program kerja yang harus lebih ditingkatkan di masa – masa mendatang, karena hal ini juga dapat dijadikan sebagai penanaman modal utama pada faktor tenaga kerja.

3.3Sistem Penyaluran dan Distribusi Air

Dokumen terkait