• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

3. Pengendalian Internal Atas Gaji dan Upah Pada

Pada dasarnya pengertian pengendalian internal pada PT. Bank Sumut adalah usaha untuk mengenda-likan setiap kegiatan agar dapat mencapai tujuan atau sasaran yang hendak dicapai oleh suatu organisasi berdasarkan ketentuan atau standar yang telah ditentukan.

Tujuan Pengendalian Internal Pada PT. Bank Sumut

• Penggunaan sumber daya secara efektif, efisien dan ekonomis.

• Mendorong kelancaran pelaksanaan tugas dalam memberikan jasa pelayanan bagi penerima jasa intern maupun ekstern.

• Mengamankan harta perusahaan dari berbagai risiko.

• Mendorong dipatuhinya kebijakan, sistem dan prosedur secara konsekuen. Indikator Keberhasilan dari penerapan pengendalian atas gaji dan upah yang ada dalam PT. Bank Sumut bisa dilihat, antara lain :

• Menurunnya angka pengaduan atau keluhan nasabah.

• Menurunnya angka penyelewengan/fraud.

• Berkurangnya frekuensi audit khusus.

• Meningkatnya ketrampilan pegawai dalam pelaksanaan pekerjaan.

• Meningkatnya efisiensi pelayanan bank.

• Meningkatnya disiplin pegawai, yg diimbangi dgn meningkatnya gairah kerja, prestasi dan produktivitas kerja.

• Dan akhirnya meningkatnya kesehatan bank secara keseluruhan.

Pengendalian internal merupakan suatu mekanisme pengawasan yang ditetapkan oleh manajemen Bank secara berkesinambungan (On Going Basis),

Guna:

1. Menjaga dan mengamankan harta kekayaan Bank 2. Menjamin tersedianya laporan yang lebih akurat

4. Mengurangi dampak keuangan/kerugian, penyimpangan termasuk kecurangan /Fraud, dan pelanggaran aspek kehati-hatian

5. Meningkatkan efektivitas organisasi dan meningkatkan efisiensi biaya.

Sistem Pengendalian Internal yang efektif merupakan komponen penting dalam manajemen Bank Sumut dan menjadi dasar bagi kegiatan operasional Bank yang sehat dan Aman. Sistem Pengendalian Internal yang efektif dapat membantu pengurus Bank Sumut menjaga asset Bank, menjamin tersedianya pelaporan keuangan dan manajerial yang dapat dipercaya, meningkatkan kepatuhan Bank terhadap ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta mengurangi risiko terjadinya kerugian, penyimpangan dan pelanggaran aspek kehati-hatian.

Pengendalian internal meliputi susunan organisasi, semua cara-cara dan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan untuk menjaga dan mengamankan harta miliknya, memeriksa kecermatan dan kebenaran data administrasi, meningkatkan efisiensi kerja serta mendorong dipatuhinya kebijakan yang ditetapkan oleh top management. Jadii konsep dasar pengendalian internal adalah :

1. Kegiatan pengendalian internal merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan manajemen secara keseluruhan. Hal ini sejalan dengan apa yang digariskan dalam fungsi manajemen yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian.

2. Pengendalian internal berintegrasi dalam sistem dan prosedur setiap kegiatan atau aktivitas, sehingga setiap penyimpangan yang terjadi dapat dilakukan langkah perbaikan oleh unit organisasi yang bersangkutan. Agar pekerjaan

bisa dilaksanakan, perlu ada pedoman kerja atau sistem dan prosedur yang dibakukan bank.

3. Manajemen bank memikul tanggung jawab penuh atas pelaksanaannya. Sesuai dengan fungsi manajemen diatas, maka apabila fungsi ini berjalan baik atau tidak berjalan dengan baik pada akhirnya manajemen bank yang akan bertanggung jawab.

Berdasarkan Buku Pedoman Sistem Pengendalian Internal Bank (SK Direksi No. 523/DIR/DPP-PP/SK/2004), sifat pengendalian internal pada PT. Bank Sumut adalah :

1. Imperatif (sangat urgent dan penting)

Artinya pengendalian internal sifatnya mutlak/keharusan untuk dilaksanakan.

2. Preventif (mencegah, menjaga, mewaspadai, mengantisipasi)

Artinya sebelum penyimpangan terjadi, terlebih dahulu telah diperkirakan atau ditenggarai oleh titik-titik rawan risiko, sehingga dapat dipersiapkan pencegahannya.

3. Repressif (menindak, melakukan tindakan)

Artinya apabila ada suatu penyimpangan, maka harus segera dilakukan langkah-langkah pencegahan agar dimasa yang akan datang tidak terulang lagi, diantaranya menindak pegawai yang terlibat, memperbaiki kesalahan dan menyempurnakan prosedur.

Artinya menciptakan agar iklim pengawasan dapat terpelihara dengan baik (bersikap jujur, lugas, transparan, disiplin dan konsisten).

5. Rekomendatif (memberikan saran)

Artinya sebagai wujud partisipatif atau kepedulian terhadap suatu kegiatan.

Pengendalian internal walaupun dikatakan baik, namun tidak mungkin dapat menjamin bahwa kecurangan, penyelewengan, dan kekeliruan tidak akan terjadi, karena suatu pengendalian internal pada PT. Bank Sumut mempunyai keterbatasan, antara lain :

1. Kelemahan sumber daya manusia dalam penerapan kebijakan dan prosedur perusahaan.

2. Terjadinya kolusi.

3. Dilanggarnya kebijakan dan prosedur yang ada.

PT. Bank Sumut memberikan Defenisi yang berbeda antara gaji dan upah.Walaupun keduanya memiliki maksud dan tujuan yang sama yaitu pemberian balas jasa untuk para karyawan.Gaji ditetapkan untuk karyawan tetap pada PT.Bank Sumut dan telah ada standart yang berbeda antara karyawan satu dengan yang lainnya.Perbedaan ini meliputi jabatan ,lama bekerja dan juga latar belakang pendidikan masing-masing karyawan.

Sedangkan upah ditetapkan untuk karyawan tidak tetap pada PT.Bank Sumut, ini telah ditentukan dengan menggunakan rumus tertentu dengan berdasarkan banyaknya jam kerja. Unsur-unsur gaji untuk karyawan tetap pada PT.Bank

Sumut meliputi gaji pokok,ditambah tunjangan-tunjangan dikurangi dengan potongan-potongan yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.sedangkan upah yang diterima oleh karyawan tidak tetap meliputi upah harian,mingguan dan lamanya order proyek yang dikerjakan.

Selain gaji dan upah, karyawan juga menerima kompensasi lainnya,misalnya tunjangan-tunjangan. Beberapa jenis tunjangan yang diterima seperti berikut:

1. libur, setiap tahun untuk hari-hari libur tertentu bagi kebanyakan perusahaan membayar karyawan yang berlibur dimana mereka mendapat upah sebagaimana pada hari kerja biasa

2. Cuti, hampir semua perusahaan memberikan cuti pada karyawannya, dan selama cuti mereka tetap mendapat gaji. Lamanya cuti ditentukan sesuai dengan masa dinas,misal cuti 2 minggu untuk satu tahun bekerja.

3. Bonus, biasanya bonus dihitung pada akhir tahun. Bonus didasarkan pada seberapa laba yang diterima oleh perusahaan.

4. Asuransi, perusahaan membayar semua atau sebagian premi asuransi karyawan untuk kesehatan, atau asuransi jiwa.

5. Perusahaan menyediakan tunjangan pensiun diakhir masa kerja karyawan.

6. Premi lembur (Overtime premium pay) merupakan tambahan tarif/jam apabila karyawan bekerja melampaui jam kerja normal.

Pada PT. Bank Sumut dalam melaksanakan penghitungan gaji dan upah telah terdapat pemisahan tugas, dimana pencatatan kehadiran pegawai,pencatatan transaksi,dan pembayaran gaji dan upah dilakukan oleh bagian yang berbeda.

Untuk jaminan kehandalan gaji dan upah karyawan,setiap perubahan elemen yang dipakai sebagai dasar perhitungan atas gaji dan upah telah memenuhi sistem penendalian intern penggajian dan pengupahan.

Prosedur pengendalian Internal Atas Gaji dan Upah yang ada pada PT. Bank Sumut adalah sebagai berikut:

a. Melalui daftar gaji dan upah pastikan bahwa komponen gaji telah sesuai dengan ketentuan.

b. Bagi pegawai yang ditunjuk sebagai pelaksana jabatan ,tunjangan diberikan sesuai ketentuan yang berlaku.

c. Bagi pegawai status non aktif dan skorsing,telah diberikn penghasilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

d. Pastikan bahwa kelebihan/kekurangan gaji (bila ada) telah disetorkan/dibayarkan.

e. Pastikan kebenaran pembayaran rapelkepada pegawai telah sesuai perhitungan.

f. Pastikan pembayaran uang makan kepada pegawai

h. Pastikan pembayaran uang lembur kepada pegawai.

Selain diatas,prosedur pengendalian internal atas gaji dan upah pada PT. Bank Sumut dapat juga seperti berikut :

a. Pemisahan Tugas

PT. Bank Sumut ini telah melakukan pemisahan tugas yang jelas antara pembayaran gaji dibagian keuangan dengan yang mencatat transaksi tersebut yaitu bagian akuntansi.Sedangkan bagian personalia bertugas untuk melaksanakan pencatatan waktu hadir dan membuat daftar gaji dan upah yang disusun berdasarkan data yang dikumpulkan .

b. Otorisasi Atas Transaksi dan Aktivitas

Prosedur otorisasi gaji dan upah dimulai dari pengangkatan karyawan.Bagian personalia melakukan beberapa potongan terhadap gaji dan upah,sedangkan bagian keuangan melakukan pembayaran gaji dan upah dan bagian akuntansi melakukan pencatatan atas transaksi pengeluaran kas untuk membayar gaji dan upah.

c. Dokumen dan Catatan yang Memadai

Dokumen dan catatan merupakan objek fisik yang penting.dalam pemberian otorisasi untuk setiap dokumen ,perusahaan ini telah mempunyai sistem yang cukup memadai.setiap transaksi hanya akan terjadi jika telah mendapat otorisasi dari pejabat yang berwenang.otorisasi ini berwujud tanda tangan pada dokumen.

d. Monitoring atas Gaji dan Upah

Langkah – langkah yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempermudah aktivitas monitoring adalah :

1. Menetapkan sistem anggaran biaya gaji dan upah

2. Membangdingkan biaya yang benar-benar terjadi dengan anggaran

3. Hasil perbandingan dan penyimpangan dilaporkan kepada masing-masing bagian.

4. Peranan Audit Internal dalam Menunjang Efektivitas Sistem

Dokumen terkait