• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengerian Verba Agaru, Noboru, Noru .1 Pengertian Veba Agaru

TINJAUAN UMUM TERHADAP VERBA BAHASA JEPANG, PENGERTIAN DAN PEMAKAIAN VERBA AGARU, NOBORU, DAN

3. Shodoushi 所動詞

2.4 Pengerian Verba Agaru, Noboru, Noru .1 Pengertian Veba Agaru

Verba Agaru adalah verba yang termasuk ke dalam kelompok I (語段動詞). Berikut akan dijelaskan tentang pengertian dan pemakaian verba agaru tersebut:

a. Dalam buku Effective Japanese Usage Dictionary, Shoji dan hirotase mengatakan bahwa verba Agaru is to move upward. The focus is on the result of the movement, such as a destination, location, or degree. (2001:3)

低い所から高い所へ移動することです。

移動所、位地、程度など移動のけっかにじゅうてんがある。 Pergerakan, perpindahan dari tempat yang rendah ke tempat yang tinggi. Ada titik fokus sebagai hasil pergerakan seperti tempat perpindahan, posisi, tingkat, dan lain-lain. Dan juga tingkat atau nilai, harga menjadi tinggi.

Contoh: 子供達が一階から二階に上がった。

kodomotachi ga ikkai kara nikkai ni agatta Anak-anak naik dari lantai 1 ke lantai 2.

b. Dalam buku Ruigigo Tsukaiwake Jiten, Izuhara Shoji mengatakan bahwa Agaru merupakan hal berpindah terus menerus sampai selesai dan di fokuskan pada akhir perpindahan dan posisi (2001:14)

Contoh : エレベ-タ-で屋上に上がる。 erebeta de okujoo ni agaru Naik ke tingkat atas dengan lift.

c. Dalam Kamus bahasa Jepang Edisi Bahasa Indonesia, Nomuto Kikuo bahwa agaru adalah hal naik ( tentang suatu barang),pindah dari tempat tinggi, juga pindah dari dalam air, permukaan air ke darat ( 1988 : 4 ).

Contoh : せんすいふが海から船に上がった。

Sensuifu ga umi kara fune ni agatta. Penyelam naik dari laut ke kapal.

2.4.2 Pengertian Verba Noboru

Verba Noboru adalah verba yang termasuk ke dalam kelompok I(

語段動詞) .Berikut akan dijelaskan pengertian dan pemakaian verba noboru tersebut:

a. Dalam buku Effective Japanese Usage Dictionary, Shoji dan Hirotase bahwa Noboru is to move from a low position to hight position. The hight position is considered to be objective and therefore. The focus is on the process of moving to ward it ( 2001 : 5)

低い所から高い所へ移動することです

移動してかて移動していくかていに重点があります。

自分の力で移動する物について使います。

Pergerakan dari tempat yang rendah ke tempat yang tinggi. Poin pentingnya adalah pada proses perpindahannya menuju tempat tinggi itu, biasanya digunakan untuk perpindahan dengan kemauan sendiri.

kodomono koro yoku kono ki ni nobotta. Ketika kecil selalu naik pohon ini.

b. Dalam Kamus Bahasa Jepang Edisi Bahasa Indonesia, Nomoto Kikuo bahwa Noboru adalah merupakan niak menuju ketempat yang tinggi, naik menyusuri permukaan tanah dan permukaan benda .( 1988: 843 ).

Contoh : 今度の休みに山登るのが楽しみだ。

kondo no yasumi ni yama ni noboru no ga tanoshimida. Menyenangkan naik gunung pada liburan yang akan datang.

2.4.3 Pengertian Noru

Verba Noru adalah verba yang termasuk ke dalam verba kelompok I (godan doushi ). Berikut akan dijelaskan pengertian dan pemakaian verba noru tersebut:

a. Dalam Kamus Bahasa Jepang Edisi Bahasa Indonesia, Nomoto Kikuo bahwa Noru adalah merupakan naik ataupun menunggang, mengendarai kendaraan ataupun lainya ( 1988 : 851)

Contoh : 空を飛びたいとき、タケコプタ-に乗る。

Sora o tobitai toki, takekoputa ni noru

Ingin terbang ke langit naik baling-baling bambu

b. Dalam buku Informative Japanese Dictionary,Yukiko Sakata bahwa noru adalah merupakan perpindahan naik ke dalam dan keatas kendaraan. (1995:755).

Contoh : 毎朝9時ごろ電車に乗る。 mai asa 9 ji goro densha ni noru

Setiap pagi jam 9 naik kereta api 2.5 Definisi Semantik

Kata semantik dalam bahasa Indonesia (Inggris : semantics) berasal dari bahasa Yunani sema (kata benda) yang berarti tanda atau lambang. Kata kerjanya adalah semaino yang berarti “menandai” atau “melambangkan”. Yang dimaksud dengan tanda atau lambang disini sebagai padanan kata dari sema itu adalah tanda linguistik. Seperti yang dikemukan oleh Ferdinand De Saussure dalam Chaer (1994:285) bahwa setiap tanda linguistik terdiri dari dua komponen yaitu : (1) komponnen yang mengartikan yang berwujud bentuk-bentuk bunyi bahasa. Misalnya, (Perancis : significant, Inggris : signifier) dan (2) komponen yang diartikan atau makna dari komponen pertama. Misalnya, (Perancis : signifie, Inggris : signified) sebenarnya tidak lain daripada konsep atau makna sesuatu tanda bunyi. Kedua komponen ini adalah merupakan tanda atau lambang, sedangkan yang ditandai atau yang dilambanginya adalah sesuatu yang berada diluar bahasa yang lazim disebut referen atau hal yang ditunjuk.

Kata semantik itu kemudian disepakati sebagai istilah yang digunakan untuk bidang linguistik yang mempelajari hubungan antara tanda-tanda linguistik dengan hal-hal yang ditandainya. Atau dengan kata lain, bidang studi linguistik yang mempelajari makna atau arti bahasa. Oleh karena itu, kata semantik dapat diartikan sebagai ilmu tentang makna atau arti, yaitu salah satu dari tiga tataran analisis bahasa : fonologi, gramatikal dan semantik.

Selain istilah semantik dalam sejarah linguistik ada pula digunakan istilah lain seperti semiotika, semiologi, semasiologi, sememik, dan semik untuk merujuk pada bidang studi yang mempelajari makna atau arti dari suatu tanda atau

lambang. Namun, istilah semantik lebih umum digunakan dalam studi linguistik karena istilah-istilah yang lainnya itu mempunyai cakupan objek yang lebih luas, yakni mencakup makna tanda atau lambang pada umumnya. Termasuk tanda-tanda lalu lintas, kode morse, dan tanda-tanda-tanda-tanda ilmu matematika. Sedangkan cakupan semantik hanyalah makna atau arti yang berkenaan dengan bahasa sebagai alat komunikasi verbal.

Semantik memegang peranan penting dalam berkomunikasi. Karena bahasa yang digunakan dalam berkomunikasi adalah tidak lain untuk menyampaikan suatu makna (Sutedi :2003:103). Misalnya seseorang menyampaikan ide dan pikiran kepada lawan bicara, lalu lawan bicaranya bisa memahami apa yang disampaikan. Hal ini disebabkan karena ia bisa menyerap makna yang disampaikan dengan baik.

Semantik tidak hanya membahas kata-kata yang bermakna leksikal saja, tetapi juga membahas makna kata-kata yang tidak bermakna bila tidak dirangkaikan dengan kata lain seperti partikel atau kata bantu, yang hanya memiliki makna gramatikal.

Dokumen terkait