• Tidak ada hasil yang ditemukan

URAIAN TEORITIS

2.2 Kerangka Teori

2.2.3 Front Office

2.2.6.1. Pengertian AIDDA

Menurut Kasali (1992, 83-86), A-A Procedure ini sebenarnya adalah penyederhanaan dari suatu proses yang disingkat AIDDA.

1. A = Attention (Perhatian) 2. I = Interest (Daya Tarik) 3. D = Desire (Hasrat) 4. D = Decision (Keputusan) 5. A = Action (tindakan)

Onong Effendy dalam bukunya Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek (2005:305), menyebutkan bahwa para ahli komunikasi cenderung untuk sama-sama berpendapat bahwa dalam melancarkan komunikasi lebih baik mempergunakan pendekatan yang disebut A-A Procedure ataufrom Attention to Action Procedure yang dikemukakan oleh Wilbur Schramm. A-A Procedure ini sebenarnya penyederhanaan dari suatu proses yang disingkat dengan AIDDA, yaitu attention (perhatian), interest (ketertarikan), desire (keinginan), decision (keputusan), dan action (tindakan).

Selain AA Procedure dikenal juga rumus klasik AIDDA sebagai adoption process, yaitu Attention, Interest, Desire, Decision dan Action. Artinya dimulai dengan membangkitkan perhatian (Attention), kemudian menumbuhkan daya tari (Interest), sehingga khalayak memilki hasrat (Desire) untuk menerima pesan yang dirasangkan oleh komunikator dan akhirnya diambil keputusan (Decision) untuk mengamalkannya dalam tindakan (Action). Jadi proses tersebut harus bermula dari perhatian sehingga pesan komunikasi yang tidak menarik perhatian tidak akan menciptakan efektivitas (Fajar, 2009:193).

Seorang komunikator akan mempunyai kemampuan untuk melakukan perubahan sikap, pendapat dan tingkah laku komunikasi melalui mekanisme daya tarik jika pihak komunikan merasa bahwa komunikator ikut serta dengannya atau pihak komunikan merasa adanya kesamaan antara komunikator dengannya, sehingga dengan demikian komunikan bersedia untuk taat pada pesan yang dikomunikasikan oleh komunikator. Sikap komunikator yang berusaha menyamakan diri dengan komunikan ini akan menimbulkan simpati komunikan pada komunikator.

Teori AIDDA disebut A-A Procedure atau from Attention to Action Procedure merupakan akronim dari (Effendy, 2003:104):

1. Attention: keinginan seseorang untuk mencari dan melihat sesuatu.

2. Interest: perasaan ingin mengetahui lebih dalam tentang suatu hal yang menimbulkan daya tarik bagi konsumen.

3. Desire: kemauan yang timbul dari hati tentang suatu yang menarik perhatian.

4. Decision: kepercayaan untuk melakukan sesuatu hal.

5. Action: suatu kegiatan untuk merealisasikan keyakinan dan ketertarikan terhadap sesuatu.

Dalam penelitian ini, peneliti ini menerapkan model AIDDA yang di uraikan sebagai berikut:

1. Attention ( perhatian)

Dalam tahap ini pelanggan mempunyai perhatian terhadap suatu produk. Minat, yaitu suatu keinginan yang kuat ataupun kecenderungan hati yang sangat tinggi terhadap sesuatu, yang merupakan derajat yang lebih tinggi dari perhatian.petugas front office memberikan informasi yang terpercaya kepada pelanggan. Dalam attention ini petugas front office haruslah mampu membuat sebuah media informasi agar mengandung daya tarik bagi pelanggan. Membuat suatu pernyataan yang mengungkap perhatian orang, membuat kata atau gambar yang bisa menarik perhatian hingga orang berhenti dan memperhatikan isi pesan berikutnya.

2. Interest (Daya Tarik)

Tahap ini Pelanggan memiliki minat untuk memiliki barang yang ditawar atau pelanggan merasa tertarik untuk membeli dan menginap di Toledo Inn. Minat muncul karena apa yang ditawarkan adalah sesuatu yang baru dan belum pernah dilihat sebelumnya. Bisa juga karena barang yang ditawar kemasaan menarik, sehingga menimbulkan minat calon pembeli untuk memiliknya. Pelanggan tertarik dengan fasilitas dan suasana tempat dan keramahan karyawan.

3. Desire (kemauan/keinginan)

Proses yang terjadi setelah timbul perhatian calon terhadap barang yang ditawarkan. Pada tahap ini pembeli berkeinginan untuk memiliki setelah menimbang manfaat atau kegunaanya. Para penjual berusaha memberi sentuhan kejiwaan (psiko) calon pembeli dengan cara-cara yang lebih persuasif, sehingga berkeinginan itu makin timbul untuk memilkinya atau mengikuti anjuran jika apa yang ditawarkan itu berupa gagasan dari seorang penyuluh. Pelanggan menunjukan sikap suka atau tidak suka terhadap suatu produk. Pelanggan menunjukan timbul keinginan untuk berkunjung di Toledo Inn. Sampai pada tahap ini, petugas front office telah berhasil menggungah hati pelanggan. Sejumlah calon pelanggan sudah mulai goyah dan emosinya mulai tersentuh.

4. Decision (keputusan)

Ialah tindakan yang dilakukan oleh calon pembeli dalam bentuk eksekusi, yakni memutuskan untuk memiliki barang yang ditawarkan tadi setelah menimbang manfaat serta melihat kemungkinan dana yang tersedia.

Di sini pengambil keputusan secara tunggal dilakukan oleh calon pembeli.

Tentu saja hal itu terjadi setelah proses kesadaran akan manfaat, perhatian terhadap kemasaan dan juga mungkin harga yang ditawarkan bisa terjangkau, sehingga ada minat untuk memiliknya. Pelanggan sudah merasa yakin terhadap keputusan untuk melakukan pembelian yang dinginkan.

Rencana pelanggan menginap dan pelanggan memberikan keputusan unutk menginap di Toledo Inn.

5. Action (tindakan)

Merupakan suatu tindakan yang diambil untuk membeli atau tidak membeli produk tersebut. Perlakuan yang dibuat oleh pembeli setelah memilki barang itu dalam bentuk aksi. Pelanggan datang dan menginap di Toledo Inn dan melakukan kunjungan kembali di Toledo Inn. Tindakan, yaitu perbuatan atau sesuatu yang dilaksanakan untuk mengatasi/memenuhi sesuatu hasrat dan keinginan dalam diri. Dalam tindakan (action) ini yaitu yang salah satu upaya terakhir untuk membujuk calon pembeli agar sesegera mungkin melakukan tindakan secara nyata pembelian atau bagian dari proses itu juga dengan memilih kata yang tepat agar calon pembeli atau target melakukan respon sesuai yang diharapkan.

Dari uraian teori tersebut dapat disimpulkan bahwa minat berkunjung kembali seseorang terhadap suatu produk dapat dilihat dati penjabaran teori AIDDA tersebut. Dalam model AIDDA ini yang harus kita lakukan adalah membangkitkan perhatian dari komunikan. Bagaimana cara untuk mendapatkan perhatian dari komunikan melalui komunikasi.

Proses pentahapan komunikasi ini mengandung maksud bahwa komunikasi hendaknya dimulai dengan membangkitkan perhatian. Dalam hubungan ini komunikator harus menimbulkan daya tarik. Pada dirinya harus terdapat faktor daya tarik komunikator (source attractiveness) yang juga pernah disinggung di muka.

Seorang komunikator akan mempunyai kemampuan untuk melakukan perubahan sikap, pendapat dan tingkah laku komunikasi melalui mekanisme daya tarik jika pihak komunikan merasa bahwa komunikator ikut serta denganya, dengan lain perkataan pihak komunikan merasa adanya kesamaan antara komunikator dengannya, sehingga dengan demikian komunikan bersedia untuk taat pada pesan yang dikomunikasikan oleh komunikator. Sikap komunikator yang berusaha menyamakan diri dengan komunikan ini akan menimbulkan simpati komunikan kepada komunikator (Effendy, 1993:304). Inti dari model AIDDA adalah rangkaian proses menyusun penyampaian pesan yang mampu membangkitkan, menggugah rasa tertarik khalayak sehingga timbul keinginan untuk berminat berkunjung kembali.

Dokumen terkait