TINJAUAN PUSTAKA
A. Ruang Lingkup Audit Internal 1.Pengertian Audit
3. Pengertian Auditor Inte rnal
Pada mulanya, audit hanya terbatas pada kegiatan menguji, mencocokan dan membuat laporan mengenai kewajaran laporan keuangan
23 suatu perusahaan. Dalam tahap ini, audit lebih banyak berperan pada bidang finansial dimana bertujuan menemukan dan mencegah kecurangan serta menemukan dan mencegah kesalahan. Auditor internal seluruh dunia melakukan pekerjaan mereka secara berbeda, tergantung pada lingkup audit yang diinginkan manajemen senior. Akibatnya, sulit mendefinisikan berbagai aktivitas yang dilakukan auditor.
Menurut Mulyadi (2008:29), auditor internal adalah auditor yang bekerja dalam perusahaan (perusahaan negara maupun perusahaan swasta) yang tugas pokoknya adalah menentukan apakah kebijakan dan prosedur yang ditetapkan oleh manajemen puncak telah dipenuhi, menentukan baik atau tidaknya penjagaan terhadap kekayaan organisasi, menentukan efisiensi dan efektivitas prosedur kegiatan organisasi, serta menentukan keandalan informasi yang dihasilkan oleh berbagai organisasi. Menurut Tunggal (2008:2), konsorsium organisasi profesi auditor internal di indonesia mendefinisikan internal audit adalah kegiatan assurance dan konsultasi yang independen dan objektif, yang dirancang untuk memberikan nilai tambah dan meningkatkan kegiatan operasi organisasi. Audit internal membantu organisasi untuk mencapai tujuannya, melalui suatu pendekatan yang sistematis dan teratur untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas pengelolaan risiko, pengendalian, dan proses governance.
Institute of Internal Auditors dalam Boynton and Kell (2003), telah menetapkan lima standar praktik pemeriksaan yang mengikat
anggota-24 anggotanya, yang meliputi masalah independensi, keahlian profesional, ruang lingkup pekerjaan, pelaksanaan pekerjaan audit, dan pengelolaan departemen auditing internal. Norma pemeriksaan tersebut merupakan indikator yang menentukkan kualitas jasa auditor internal dalam melaksanakan praktik pemeriksaan. Kalau dikaitkan dengan tugas auditor internal yang melakukan penilaian atas efektivitas pengendalian intern perusahaan, semakin lengkap indikator tersebut dipatuhi oleh auditor internal, semakin berkualitaslah hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh auditor internal dan semakin meningkatkan pengendalian intern yang berlaku dalam perusahaan.
Institute of Internal Auditors (2001), mendefinisikan audit internal sebagai fungsi penilaian independen yang dibentuk dalam perusahaan untuk mempelajari dan mengevaluasi berbagai aktivitasnya sebagai layanan bagi perusahaan. Audit internal adalah kegiatan penilaiaan yang bebas dalam organisasi dan dilakukan dengan cara memeriksa akuntansi, keuangan, dan kegiatan operasional lainnya, dengan tujuan untuk membantu semua anggota manajemen dan melaksanakan tanggung jawab mereka dengan cara menyajikan, analisis, penilaian rekomendasi, bimbingan, dan komentar-komentar penting mengenai kegiatan-kegiatan tersebut Audit internal merupakan suatu alat bantu manajemen dalam meningkatkan efektivitas intern perusahaan yang memberikan analisis, rekomendasi, bimbingan serta informasi yang berhubungan dengan aktivitas yang diperiksanya, melalui riview informasi, ketaatan terhadap
25 kebijakan, penggunaan sumber-sumber, serta riview program yang telah dilaksanakan.
Definisi diatas jika diartikan sebagai berikut, auditor internal adalah suatu aktivitas yang independen, objektif, memberikan jaminan dan konsultasi yang dibuat untuk memberikan nilai serta meningka tkan operasi suatu organisasi. Auditor internal membantu suatu organisasi untuk mencapai tujuannya dengan membawa pendekatan yang sistematis dan disiplin untuk mengevaluasi dan meningkatkan keefektifan sistem informasi akuntansi. auditor internal adalah profesi yang dinamis dan berkembang yang mengantisipasi perubahan di dalam struktur organisasi, profesi dan teknologi. Profesionalisme dan komitmen yang unggul dilakukan di dalam kerangka kerja pelaksanaan yang telah ditetapkan oleh The Institute of Internal Auditors.
Definisi terbaru tersebut bisa diketahui betapa auditor internal sudah berkembang dan berubah dari hanya proses reperforming controls menjadi suatu aktivitas yang memberikan nilai bagi perusahaan. Auditor internal membentuk perusahaan dengan memeriksa sistem informasi akuntansi tersebut Auditor internal diharapkan mampu membantu mengantisipasi perubahan di dalam lingkungan usahanya dan melalui peran mereka, perusahaan mampu menyesuaikan dirinya terhadap lingkungan yang berubah. Tidak hanya itu saja, auditor yang dulunya hanya melakukan pemeriksaan terhadap laporan keuangan historis, sekarang auditor berkepentingan untuk memberikan nilai yang berguna bagi perusahaan
26 untuk masa sekarang dan juga yang akan datang. Auditor diharapkan mampu memberikan saran dan kontribusi bagi manajemen perusahaan atas keputusan yang akan diambilnya dimasa yang akan datang juga dilibatkan dalam perencanaan keputusan strategis perusahaan.
Pengertian tersebut mengandung beberapa hal, yaitu:
a. Internal menunjukkan bahwa auditing adalah dikerjakan dalam suatu organisasi oleh para internal auditor.
b. Fungsi penilaian independen membuat auditing menjadi jelas bahwa tidak ada keterbatasan atau rintangan pada pertimbangan auditor. c. Ditetapkan menyatakan bahwa entitas secara khusus memberikan
kewenangan terhadap fungsi internal audit.
d. Menguji dan mangevaluasi menjelaskan sifat internal auditing pertama mencari fakta dan evaluasi hasil.
e. Aktivitas menunjukan bahwa seluruh aktivitas organisasi berada dalam lingkup internal audit, dan
f. Jasa kepada organisasi mengindikasikan bahwa internal auditing ada untuk membantu atau memberi manfaat kepada organisasi.
Sistem pengendalian intern merupakan faktor yang menentukan dapat dipercaya atau tidaknya laporan yang dihasilkan perusahaan. Dengan demikian perlu adanya konsep-konsep yang mendasarinya, yaitu tanggung jawab manajemen, jaminan yang memadai, metode pengolahan data dan keterbatasan pengendalian. Auditor internal adalah proses pemeriksaan audit yang dilakukan oleh bagian auditor internal terhadap pelaksanaan
27 keuangan perusahaan dan pelaksanaan kebijakan perusahaan sehingga dapat dipercaya (Irawati, Yuke, dan Thio Anastaia Petrolina Mukhlasin 2008:6).
Dari beberapa ciri penting di atas, dapat disimpulkan bahwa ada 3 elemen fundamental auditor internal, yaitu:
a. Seorang auditor harus independen.
b. Auditor bekerja mengumpulkan bukti (evidence) untuk mendukung pendapatnya.
c. Hasil pekerjaan auditor adalah laporan (report).
Jadi, kesimpulan dari keseluruhan penjelasan tersebut adalah audit internal dilakukan oleh auditor internal yang profesional dan memiliki pemahaman secara mendalam mengenai budaya kerja, sistem, dan kegiatan operasional perusahaan. Aktivitas audit internal memberikan jaminan bahwa pengendalian internal yang dijalankan perusahaan telah cukup memadai untuk memperkecil terjadinya risiko, dan menjamin bahwa kegiatan operasional perusahaan telah berjalan secara efektif dan efisien, serta memastikan bahwa sasaran dan tujuan perusahaan telah tercapai. Aktivitas audit internal yang dijalankan secara efektif akan menjadi sesuatu yang sangat berharga di mata manajemen.