• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II FAKULTAS EKONOMI SUMATERA UTARA

A. Pengertian Biaya dan Klasifikasi Biaya

Biaya (cost) dapat diartikan dalam arti sempit dan luas. Biaya dalam arti sempit hanya meliputi pengertian harga pokok (cost), sedangkan biaya dalam arti yang luas meliputi pengertian dari harga pokok (cost) dan beban (expense). Biaya dapat juga diartikan sebagai pengorbanan sumber ekonomi baik yang berwujud maupun tidak berwujud yang dapat diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi (expired cost) atau akan terjadi (pired cost) untuk mencapai tujuan tertentu. Para ahli mengemukakan pendapat yang berbeda mengenai pengertian biaya itu sendiri. Adapun beberapa pendapat para ahli yang berkaitan dengan definisi biaya itu sendiri:

Sumarsan (2013:103) mengemukakan bahwa “Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis, yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan organisasi termasuk harga pokok yang dikorbankan didalam usaha untuk memperoleh keuntungan”.

Dari pengertian biaya diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa biaya merupakan suatu pengorbanan ekonomis yang harus dilakukan untuk memperoleh barang atau jasa. Hal ini membuktikan bahwa betapa pentingnya biaya yang

dikeluarkan agar operasi organisasi dapat berjalan dengan baik, sehingga pengorbanan tersebut mendapatkan hasil atau laba.

Blocher (2000:96) mengemukakan bahwa “Biaya operasional adalah merupakan semua biaya yang dikeluarkan dan dianggap habis dalam masa tahun buku. Dimana biaya operasional tersebut harus disusun didalam anggaran untuk dipergunakan sebagai alat membuat rencana anggaran di masa yang akan datang”.

2. Klasifikasi biaya

Penggolongan biaya tergantung untuk apa biaya tersebut digolongkan, untuk tujuan yang berbeda diperlukan cara penggolongan biaya yang berbeda pula. Klasifikasi biaya menurut Bustami dan Nurlela (2006 : 6) diartikan sebagai ”suatu proses pengelompokan biaya secara sistematis atas keseluruhan elemen biaya yang ada ke dalam golongan-golongan tertentu yang lebih ringkas untuk dapat memberikan informasi yang lebih ringkas dan penting”...……… Pengukuran biaya tergantung kepada kemampuan untuk menelusuri biaya tersebut ke objek biaya. Penelusuran biaya ke objek biaya dapat membedakan biaya menjadi biaya langsung dan biaya tidak langsung. Bustami dan Nurlela (2006 : 6) mengemukakan bahwa “Biaya langsung adalah biaya yang dapat ditelusuri secara langsung ke sasaran biaya atau objek biaya. Sedangkan Biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak dapat ditelusuri secara langsung ke sasaran biaya atau objek biaya”. Berdasarkan fungsi utama kegiatan perusahaan, Mulyadi (2009:13) dalam bukunya Akuntansi Biaya memberikan beberapa cara penggolongan biaya, yaitu :

Dalam cara penggolongan ini, nama objek pengeluaran merupakan dasar penggolongan biaya. Misalnya nama objek pengeluaran adalah bahan bakar, maka semua pengeluaran yang berhubungan dengan bahan bakar disebut “biaya bahan bakar”.

b. Penggolongan biaya menurut fungsi pokok dalam perusahaan

Dalam perusahaan manufaktur, ada tiga fungsi pokok, yaitu fungsi produksi, fungsi pemasaran, dan fungsi administrasi & umum. Oleh karena itu dalam perusahaan , biaya dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok:

Biaya produksi, merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual.

Biaya pemasaran, merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran produk.

Biaya administrasi dan umum, merupakan biaya-biaya untuk mengkoordinasi kegiatan produksi dan pemasaran produk.

c. Penggolongan biaya menurut hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai Sesuatu yang dibiayai dapat berupa produk atau departemen. Dalam hubungannya dengan sesuatu yang dibiayai, biaya dapat dikelompokkan menjadi dua golongan :

Biaya langsung, biaya yang terjadi, yang penyebab satu-satunya adalah karena adanya sesuatu yang dibiayai.

Biaya tidak langsung, biaya yang terjadi tidak harus disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai. Biaya tidak langsung dalam hubungannya dengan produk disebut dengan istilah biaya produksi

tidak langsung atau biaya overhead pabrik (factory overhead costs).

d. Penggolongan biaya menurut perilakunya dalam hubungannya dengan perubahaan volume aktivitas

Dalam hubungannya dengan perubahan volume aktivitas, biaya dapat digolongkan menjadi :

• Biaya variabel, biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan.

• Biaya semivariabel, biaya yang berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan.

• Biaya semifixed, biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan pada volume produksi tertentu.

• Biaya tetap, biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisar volume kegiatan tertentu.

e. Penggolongan biaya atas dasar jangka waktu manfaatnya

Atas dasar jangka waktu manfaatnya, biaya dapat dibagi menjadi dua :

• Pengeluaran modal (capital expenditures), biaya yang mempunyai manfaat lebih dari satu periode akuntansi (satu tahun kalender).

• Pengeluaran pendapatan (revenue expenditures), biaya yang hanya mempunyai manfaat dalam periode akuntansi terjadi pengeluaran

Kartadinata (2000 : 25) mendefinisikan dalam bukunya akuntansi dan analisis biaya mengklasifikasikan biaya pada suatu organisasi menjadi :

a. Biaya administrasi dan umum yaitu semua biaya yang berkaitan dengan fungsi administrasi dan umum. Adapun yang termasuk dalam pengelompokan biaya ini antara lain, belanja pegawai, belanja perjalanan, belanja pemeliharaan, dan belanja barang untuk bahan, inventaris, langganan daya dan jasa, serta penyelenggaraan.

b. Biaya keuangan adalah biaya yang berkaitan dengan fungsi penyediaan dana, misalnya ; biaya administrasi bank, biaya bunga, dan biaya provisi kredit.

Kartadinata (2000 : 25) mengemukakan bahwa Biaya juga dapat dikelompokkan dalam biaya pemasaran dan biaya administrasi. “Biaya pemasaran adalah biaya-biaya dalam rangka penjualan produk sampai dengan pengumpulan piutang menjadi kas. Biaya administrasi dan umum adalah semua biaya yang berhubungan dengan fungsi administrasi dan umum”. Yang termasuk kedalam biaya administrasi dan umum adalah gaji dan upah, kesejahteraan pegawai, biaya reperasi dan pemeliharaan, biaya penyusutan aktiva tetap, dan biaya financial.

Dalam mengadakan perencanaan dan pengawasan biaya sangat perlu diketahui sifat-sifat biaya. Menurut Carter dan Milton (2006 : 57) Pada dasarnya dikenal tiga macam biaya yaitu :

a. Biaya tetap (fixed cost), yaitu biaya-biaya yang cenderung bersifat konstan secara total dari bulan ke bulan tanpa terpengaruh oleh volume kegiatan. Diantaranya adalah gaji, pajak, kekayaan, asuransi dan penyusutan.

b. Biaya variabel (variable cost), yaitu biaya yang secara total selalu mengalami perubahan, dimana organisasai searah dan sebanding dengan perubahan tingkat kegiatan. Diantaranya adalah biaya bahan mentah langsung, biaya tenaga kerja langsung dan tenaga (tower).

c. Biaya semivariabel (semivariable cost), yaitu biaya-biaya yang tidak bersifat variable. Biaya ini mengalami perubahan tetapi tidak sebanding

dengan perubahan tingkat kegiatan. Diantaranya adalah biaya tenaga kerja tidak langsung, biaya pemeliharaan dan biaya peralatan.

Dokumen terkait