• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengertian Hak Cipta

Dalam dokumen BAB I - NASKAH BUKU HAK CIPTA.... (Halaman 30-33)

KEKAYAAN INTELEKTUAL A.Tinjauan Umum Tentang HKI

B. Tinjauan Umum Tentang Hak Cipta 1. Sejarah dan Dasar Hukum Hak Cipta

2. Pengertian Hak Cipta

31

Hak cipta pertama kali disebut dengan Auteurswet. Pengertian hak cipta menurut ketentuan Auteurswet 1912 dapat dilihat dalam Pasal 1-nya yang menyebutkan, pengertian hak cipta adalah hak tunggal dari pada pencipta, atau hak dari yang mendapat hak tersebut, atas hasil ciptaannya dalam lapangan kesusasteraan, pengetahuan dan kesenian untuk rnengumumkan dan memperbanyak dengan mengingat pembatasan-pembatasan yang ditentukan oleh undang-undang.112 Menurut Widyopramono hak cipta seringkali dikatakan sebagai hak khusus atau hak eksklusif. Karena hak cipta adalah hak eksklusif maka dia harus dilindungi. Jika tidak akan berbahaya bagi pertumbuhan ekonomi.113 Namun demikian istilah hak cipta telah diusulkan untuk pertama kalinya oleh Prof. St. Moh. Syah, SH. Pada Kongres Kebudayaan di Bandung tahun 1951 (yang kemudian diterima oleh Kongres tersebut) sebagai penganti istilah hak pengarang yang dianggap kurang luas cakupan pengertiannya. Istilah hak pengarang itu sendiri merupakan terjemahan dari istilah bahasa Belanda Auteurs Rechts.114 Dinyatakan "kurang luas" karena istilah hak pengarang itu memberikan kesan "penyempitan arti", seolah-olah yang dicakup oleh hak pengarang itu hanyalah hak dari pengarang saja, atau yang ada sangkut pautnya dengan karang mengarang. Sedangkan istilah hak cipta itu lebih luas, dan ia mencakup juga tentang karang mengarang.

Menurut ketentuan Pasal 2 Undang-undang No 6 tahun 1982 tentang Hak Cipta ini, hak cipta adalah hak khusus bagi pencipta maupun penerima hak untuk mengumumkan atau mernperbanyak citaannya maupun memberi izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan-peraturan perundang-undangan yang berlaku.115 Sedangkan menurut perjanjian hak cipta sedunia pada tahun 1955 (Universal copyright convention 1955) article V menyebutkan apa yang di sebut dengan hak cipta, yaitu :

Copyright shall include the exclusive right of the auther to make publish and authorize the making and publication of translation of work practected under this convention” (hak cipta meliputi hak tunggal pencipta untuk membuat, menerbitkan dan memberikan kuasa untuk membuat, menerbitkan terjemahan dari karya-karya yang dilindungi oleh perjanjian ini). Adapun yang dimaksud dengan hak cipta menurut ketentuan Pasal 2 Undang-undang No. 12 Tahun 1997 adalah hak khusus bagi pencipta maupun memberi izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Dan di dalam Undang-undang Hak Cipta No. 19 tahun 2002 pasal 1 ayat 1 menyebutkan bahwa Hak Cipta adalah hak eksklusif bagi pencipta atau penerima untuk mengumumkan atau memperbanyak Ciptaannya atau memberikan izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. Selanjutnya dalam Undang-undang Hak Cipta No. 28 tahun 2014 (diundangkan tanggal 16 September 2014), dijelaskan; “Hak cipta adalah hak eksklusif pencipta yang timbul secara

otomatis berdasarkan prinsip deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam bentuk nyata tanpa mengurangi pembatasan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Ciri-ciri utama dari hak cipta menurut ketentuan Undang- undang Nomor 28 Tahun 2014 tersebut adalah : 1) Hak Cipta dianggap sebagai benda bergerak (Pasal 16 ayat 1 Undang- undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta); 2) Hak Cipta dapat beralih atau dialihkan, baik seluruhnya maupun sebagian karena: (Pasal 16 ayat 2 Undang-undang nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta).

a. Pewarisan b. Hibah

c. Wakaf

32

e. Perjanjian tertulis; atau

f. Sebab lain yang dibenarkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.

Kalau kita tinjau pasal 3 Undang-undang No. 6 Tahun 1982 tentang hak cipta juga memberikan ciri-ciri yang hampir sama dengan ciri-ciri yang diuraikan dalam Undang-undang Nomor 19 tahun 2002 dan Undang-Undang-undang Nomor 28 tahun 2014, diatas yaitu hak cipta dianggap sebagai benda bergerak yang dapat beralih atau dialihkan baik selurulmya maupun sebagian. Dari rumusan diatas, dapat diketahui bahwa didalam hak cipta terkandung pengertian ide dan konsepsi hak milik. Jika dibandingkan dengan hak milik maka hak cipta hanya berlaku selarna hidup si pencipta dan 50 tahun sesudah ia meninggal dunia. (ketentuan ini dapat dilihat dalam UU hak cipta Nomor 19 tahun 2002). Sementara dalam Pasal 58 ayat 2 UU Hak Cipta Nomor 28 tahun 2014 perlindungan diberikan selama 70 tahun sesudah ia meninggal. Hak cipta tersebut dilindungi dari siapa saja yang melakukan pelanggaran. Hak cipta juga memberikan hak untuk menyita benda yang diumumkan bertentangan dengan hak cipta itu, serta perbanyakan yang tidak diperbolehkan dengan cara dan dengan memperhatikan ketentuan yang ditetapkan untuk penyitaan barang bergerak, baik untuk penyerahan benda tersebut menjadi miliknya ataupun menuntut supaya benda itu dimusnahkan atau dirusak sehingga tidak dapat dipakai lagi dan sebagainya. Dengan demikian dalam hak cipta terdapat konsep hak milik, dalam artian hak itu dapat dipertahankan terhadap siapa saja yang menganggu, sebab dinegara-negara lainpun hak cipta di pandang sebagai " property" (hak milik).

Jika dicermati beberapa pengertian tentang hak cipta diatas maka pada dasarnya pengertian hak cipta yang di disimpulkan hampir memberikan pengertian yang sama. Dalam

Auteurswet 1912 maupun Universal Copyright Convention menggunakan istilah "hak tunggal". Sedangkan UHC No 28 tahun 2014 mengunakan istilah "hak khusus" bagi pencipta. Seseorang yang telah memenuhi syarat yang ditentukan dalam UUHC mempunyai hak khusus terhadap suatu hasil karya cipta. Sebagai hak khusus, pencipta dan atau pemegang hak cipta memmpunyai hak untuk diantaranya memperbanyak ciptaannya artinya pencipta atau pemegang dapat menambah jumlah ciptaan dengan perbuatan yang sama, hampir sama atau menyerupai ciptaan-ciptaan tersebut dengan mempergunakan bahan bahan yang sama maupun tidak sama termasuk mengalihwujudkan ciptaan.

“Memperbanyak dan mengumumkan serta memberi izin pada pihak lain sesungguhnya menjadi hak si pencipta atas karya cipta. Tanpa izin disamakan dengan pelanggaran bidang hak cipta”.116

“Dalam penjelasan pasal 2 UU HC No 6/1982, yang diperbaharui dengan UHC No 7 Tahun 1987 yang dimaksud dengan hak khusus dari pencipta ialah tidak satupun orang lain dapat melakukan hak itu tanpa izin pencipta. Perkataan "tidak ada orang lain" yang digaris bawahi diatas mempunyai pengertian yang sama dengan hak tunggal yang menunjukkan hanya pencipta saja yang boleh melakukan hak itu. lnilah yang disebut dengan hak yang bersifat eksekutif.117 Menurut Hutauruk ada unsur penting yang terkandung dari rumusan pengertian hak cipta yang termuat dalam UUHC yaitu : 1) Hak yang dapat dipindahkan, dialihkan kepada pihak lain. 2) Dan tidak dapat ditinggalkan dari padanya dalam keadaan bagaimanapun, yang dala hal ini dikenal dengan hak moral. Termasuk juga untuk hal pencatuman nama samarannya dan mempertahankan keutuhan atau integritas ceritanya)”.118

Dalam dokumen BAB I - NASKAH BUKU HAK CIPTA.... (Halaman 30-33)