• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengertian dan Potensi Kemaritiman Indonesia

Dalam dokumen MODUL IPS potensi sumber daya alam Kelas (Halaman 36-40)

Istilah maritim berasal dari bahasa inggris yaitu maritime, yang berarti navigasi. Dari kata ini kemudian lahir istilah maritime power yaitu negara maritim atau negara

samudra. Kemaritim merupakan segala aktivitas pelayaran dan

perniagaan/perdagangan yang berhubungan dengan kelautan. Sedangkan pengertian lain dari kemaritiman yang berdasarkan pada termonologi adalah mencakup ruang/wilayah permukaan laut, pelagik dan mesopelagik yang merupakan daerah subur dimana pada daerah ini terdapat kegiatan seperti pariwisata, lalulintas, pelayaran dan jasa – jasa kemaritiman

Indonesia adalah sebuah negara maritim terbesar dunia. Lebih dari 70 persen luas wilayahnya terdiri dari lautan yang membentang dari ujung utara Pulau Sumatera sampai ke ujung selatan Irian Jaya. Indonesia juga bisa disebut sebagai negara kepulauan terbesar dan terluas dunia, karena semua wilayah daratannya merupakan gugusan pulau-pulau yang membentang antara Benua Asia dan Benua Australia yang sering juga disebut dengan zamrudnya khatulistiwa.

Potensi Sumber Daya Laut (kemaritiman) Indonesia

1. Potensi Perikanan

Sumber : http://www.pemudamaritim.com

Gambar 2.2 potensi perikanan laut indonesia

Potensi perikanan meliputi perikanan laut (tuna/cakalang, udang, demersal, pelagis kecil, dan lainnya), potensi mariculture (rumput laut, ikan, dan kerang-kerangan serta mutiara), perairan umum, tambak, budidaya air tawar, dan potensi bioteknologi kelautan. Saat ini potensi sumberdaya kelautan dan perikanan Indonesia baru sempat digali hanya sekitar 24,5% dari potensi yang ada.

Potensi Sumber Daya Alam, Kemaritiman, Dinamika Kependudukan, dan Distribusinya 27 Produksi subsektor perikanan Indonesia menunjukkan kecenderungan positif namun masih lebih rendah jika dibandingkan dengan negara-negara produsen perikanan lainnya seperti Cina dan Peru. Produksi perikanan yang diperoleh Indonesia hampir sama dengan negara-negara yang luas lautnya jauh lebih kecil dari Indonesia, seperti Jepang dan Cili. Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya produksi adalah terjadinya kerusakan ekosistem pesisir dan laut serta maraknya pencurian ikan di perairan laut Indonesia.

2. Potensi Wisata Bahari

Indonesia memiliki potensi wisata bahari yang sangat besar, selain potensi yang didukung oleh kekayaan alam yang indah dan keanekaragaman flora dan fauna juga didukung oleh kemajemukan budaya. Berbagai obyek dan daya tarik wisata yang dapat dimanfaatkan adalah pantai, keragaman flora dan fauna, taman laut, alam, budaya, maupun olah raga. Saat ini kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia menunjukkan terjadinya peningkatan dalam kurun waktu empat tahun terakhir. Setiap tahun rata-rata pertumbuhan kunjungan wisatawan ke Indonesia meningkat sebesar 7-10%.

Sumber : biz.kompas.com www.ketiknews.com

Gambar 2.3 wisata bahari lampulo (banda aceh)wisata bahari bawah laut (terumbu karang dan biota laut)

3. Potensi Pertambangan dan Energi

Pesisir laut Indonesia memiliki cadangan minyak dan gas, mineral, dan bahan tambang yang besar. Potensi kekayaan tambang dasar laut seperti aluminium, mangan, tembaga, zirconium, nikel, kobalt, biji besi non titanium, vanadium, dan lain sebagainya yang sampai sekarang belum dikelola dengan baik, sehingga diperlukan teknologi yang maju untuk mengembangkan potensi tersebut.

4. Potensi Transportasi Laut

Jumlah kunjungan kapal di seluruh pelabuhan mengalami fluktuasi, meskipun secara umum mengalami pertumbuhan positif. Berdasarkan Statistik Transportasi Indonesia, jumlah kunjungan kapal di seluruh pelabuhan di

Potensi Sumber Daya Alam, Kemaritiman, Dinamika Kependudukan, dan Distribusinya 28 Indonesia pada tahun 2013 mencapai 832,6 ribu unit dengan jumlah total ukuran kapal sebesar 1,550 milyar GT.

Potensi ekonomi bisnis jasa perhubungan laut diperkirakan dan akan menjadi lebih bermakna dan bernilai strategis, seiring dengan kenyataan bahwa pusat kegiatan ekonomi dunia sejak akhir abad-20 telah bergeser dari Poros Atlantik ke Poros Asia-Pasifik. Hampir 70% total perdagangan dunia berlangsung di antara negara-negara di Asia-Pasifik. Lebih dari 75% dari barang-barang diperdagangkan dan diangkut melalui laut, terutama melalui Selat Malaka, Selat Lombok, Selat Makasar, dan laut-laut Indonesia lainnya. Hal ini akan mendorong pertumbuhan industri logistik nasional dengan menggunakan sistem transportasi jalur laut.

Sumber : www.kampus-sipil.blogspot.com

Gambar 2.4 transportasi laut modern dengan menggunakan panel surya dan transportasi laut kapal feri (kapal penyebrangan orang maupun barang)

5. Potensi Industri Maritim

Industri maritim nasional yang cukup potensial untuk dikembangkan adalah industri galangan kapal. Industri ini telah berkembang dan terbagi dalam tiga kategori industri, yaitu: (i) industri pembangunan kapal, (ii) industri mesin, suku cadang, dan komponen yang diperlukan dalam konstruksi kelautan, serta (iii) industri pemeliharaan dan perbaikan kapal.

Dalam masa dua dekade terakhir, ratusan hingga ribuan kapal meliputi kapal niaga, kapal untuk tujuan tertentu, kapal ikan, dan kapal perang telah dibangun oleh galangan kapal nasional. Dalam konteks pemeliharaan, galangan kapal Indonesia belum mampu melakukan perbaikan kapal dengan ukuran lebih besar dari 20.000 DWT, karena ukuran galangan domestik sangat terbatas.

6. Potensi Bangunan Kelautan

Sektor bangunan kelautan merupakan potensi ekonomi maritim dan kelautan yang diantaranya berasal dari kegiatan penyiapan lahan sampai konstruksi bangunan tempat tinggal maupun bukan tempat tinggal di wilayah

Potensi Sumber Daya Alam, Kemaritiman, Dinamika Kependudukan, dan Distribusinya 29 pesisir dan laut. Salah satu bangunan kelautan yang menjadi fokus utama adalah bangunan pelabuhan. Pelabuhan adalah pusat aktivitas perekonomian barang dan jasa (antar pulau, ekspor maupun ekspor), sehingga keberadaannya sangat diperlukan dalam pembangunan kelautan.

Sumber : www.m.merdeka.com www.bali.tribunnewes.com

Gambar 2.5 aktivitas di pelabuhan Bakauheni (Bandar Lampung) dan aktivitas di pelabuhan Gilimanuk (Bali)

Sistem pelabuhan Indonesia disusun menjadi sebuah sistem nasional yang

terdiri atas pelabuhan ‘strategis’ utama, yang dianggap sebagai pelabuhan

komersial dan dioperasikan oleh empat BUMN yakni PT Pelabuhan Indonesia I, II, III and IV maupun pelabuhan lainnya. Selain potensi tersebut aktivitas bangunan kelautan lainnya seperti konstruksi bangunan lepas pantai, pipa dan kabel bawah laut merupakan peluang ekonomi yang sangat potensial bagi Indonesia.

7. Potensi Jasa Kelautan

Jasa kelautan merupakan salah satu sektor yang berpotensi menjadi sumber penerimaan devisa negara melalui beberapa kegiatan yang bersifat menunjang dan memperlancar kegiatan pengangkutan yang meliputi jasa pelayanan pelabuhan, jasa pelayanan keselamatan pelayaran, dan kegiatan yang memanfaatkan kelautan sebagai jasa (perdagangan, pendidikan, pelatihan, penelitian, arkeologi laut dan benda muatan kapal tenggelam, jasa pengelolaan kabel dan pipa di dasar laut) dan jasa lingkungan (keanekaragaman hayati, penyerapan karbon, pengolahan limbah, keindahan alam, dan udara bersih). 8. Potensi Sumberdaya Manusia

Sekitar 60% penduduk Indonesia bermukim di wilayah pesisir, sehingga pusat kegiatan perekonomian, seperti perdagangan, perikanan tangkap, perikanan budidaya, pertambangan, transportasi laut, dan wisata bahari dilakukan di daerah pesisir. Penduduk yang menyebar di pulau-pulau merupakan aset yang strategis untuk peningkatan aktivitas ekonomi antarpulau, sekaligus modal dasar pertahanan dan keamanan negara. Namun sampai saat ini SDM yang

Potensi Sumber Daya Alam, Kemaritiman, Dinamika Kependudukan, dan Distribusinya 30 berkecimpung di bidang kelautan, baik secara kuantitas maupun kualitas, masih sangat kurang.

9. Wilayah Pesisir Lestari

Potensi pesisir yang dimiliki Indonesia berupa keanekaragaman hayati dan non – hayati. Tercatat bahwa panjang pantai di Indonesia mencapai 95.181 km dengan luas wilayah laut 5,4 juta km2, mendominasi total luas teritorial Indonesia sebesar 7,1 juta km2

10.Garam

Garam yang merupakan kebutuhan pokok dalam setiap masakan yang tersaji di atas meja makan, mampu memperolah US$ 28.000.000.000. disamping sebagai bahan masakan yang wajib dimiliki, garam pula dapat berpotensi sebagai salah satu sumber penghasilan Negara. Industry garam pun membantu perekonomian negara.

11.Bioteknologi laut

Tingginya kelimpahan dan keanekaragaman hayati di laut Indonesia, digunakan untuk pengembangan industri bioteknologi bahan pangan, obat-obatan, kosmetika dan bioremediasi. Pemanfaatan di bidang bioteknologi laut ini berpotensi paling besar diantara potensi lainya.

12.Minyak Bumi

Potensi sumber daya alam yang lainya yaitu minyak bumi dan gas offshore,

minyak bumi dan gas offshore ini 70% dari total keseluruhan berasal dari laut. Terdapat sebanyak 40 dari 60 cekungan potensial yang mengandung minyak bumi dan gas yang terletak di lepas pantai. Sedangkan 14 lainya terdapat di pesisir laut dan hanya 6 yang terdapat di daratan.

Dalam dokumen MODUL IPS potensi sumber daya alam Kelas (Halaman 36-40)

Dokumen terkait