BAB 3 MITOS, PENALARAN, PENGETAHUAN (MYTH,
A. Pengertian (Definition)
(MYTH, ADMINISTRATION, KNOWLEDGE)
A. Pengertian (Definition) MITOS
Mitos adalah imajinasi manusia yang berusaha untuk menerangkan gejala-gejala pada alam sekitar pada saat tertentu yang kemudian dikaitkan dengan kepercayaan adanya kekuatan gaib. Namun, dikarenakan adanya keterbatasan manusia dalam menjelaskan hal tersebut, maka manusia pada masa itu mengumpamakan imajinasi tersebut dengan seorang dewa atau dewi, tokoh misteri dan hal-hal yang berbau mistis. Oleh karena itu, pengetahuan yang dihasilkan bersifat subyektif atau menurut pandangan (perasaan) sendiri.
Rasa ingin tahu seorang tidaklah terpenuhi secara cepat dan tidak langsung merasakan suatu kepuasan terhadap sebuah jawaban, karena itulah manusia menerka sendiri jawaban terhadap keingintahuannya itu. Contohnya seperti: “Apakah pelangi itu?”, karena pertanyaan tersebut tak terjawab, manusia mulai menerka jawaban tersebut dengan mengatakan bahwa pelangi adalah selendang dari bidadari. Jadi, muncul pengetahuan baru. yaitu bidadari. Contoh lainnya: “Mengapa gunung meletus?” ank arena tidak tahu jawabannya, manusia menerka lagi bahwa “Yang berkuasa dari gunung itu sedang marah”. Dengan menggunakan jalan pemikiran yang sama, maka muncul anggapan-anggapan tersebut. Oleh sebab itu pengetahuan bermunculan dan kepercayaan itulah yang kita sebut sebagai mitos. Cerita yang berdasarkan atas mitos disebut legenda.
22
Contoh Mitos
1. Foto
Tiga orang yang berfoto bersama maka selalu dimitoskan orang yang posisinya berada di tengah akan meninggal.
2. Menyapu
Perempuan yang saat menyapu tidak bersih maka akan mendapatkan pasangan yang memiliki banyak bulu.
3. Duduk di Depan Pintu
Orang yang duduk di depan pintu akan akan menghalangi datangnya jodoh, maka orang tersebut tidak akan mendapat jodoh.
4. Kejatuhan Cicak
Jika seseorang kejatuhan cicak, maka menandakan bahwa kerabatnya akan ada yang meninggal atau dirinya akan mendapat sial. 5. Kupu-kupu Masuk ke Rumah
Jika ada kupu–kupu yang masuk ke dalam rumah, artinya akan ada tamu yang datang.
Mitos bisa disebabkan karena keterbatasan alat indera manusia, misalnya:
1. Alat Penglihatan
Misalnya seperti banyaknya benda yang bergerak begitu cepat sehingga tidak terlihat jelas oleh mata. Mata tidak dapat membedakan benda-benda tersebut. Demikian juga jika benda tersebut terlalu jauh, maka hasilnya manusia tidak mampu melihatnya.
2. Alat Pendengaran
Misalnya dengan keterbatasan pendengaran manusia yang pada getaran mempunyai frekuensi dari 30 sampai 30.000 per detik. Sehingga getaran di bawah 30 atau di atas 30.000 per detik tidak dapat didengar oleh manusia.
23 3. Alat Pencium dan Pengecap
Bau dan rasa tidak dapat memasitkan benda yang dikecap atau diciumnya karena manusia hanya bisa membedakan 4 jenis rasa, yaitu rasa manis, asam, asin dan pahit. Bau seperti parfum dan bau-bauan yang lain dapat dikenali oleh hidung kita. Melalui bau juga, manusia dapat membedakan satu benda dengan benda yang lainnya, tetapi tidak semua orang bisa melakukannya.
4. Alat Perasa
Yang dimaksud disini adalah kulit. Manusia dapat membedakan panas atau dingin namun sangat relatif sehingga tidak bisa dipakai sebagai alat observasi yang tepat.
Alat-alat indera tersebut yang sudah dijelaskan di atas sangat berbeda satu sama lain. diantaranya seperti ada yang sangat tajam dalam penglihatannya dan ada pula yang tidak. Dalam penciumannya, ada yang kuat dan ada yang lemah. Akibat dari keterbatasan alat indera inilah kemungkinan salah informasi itu cukup besar.
Dalam Harun Yahya (2009) disebutkan bahwa berdasarkan penelitiana terhadap indra, manusia mempunyai kisaran (range) batas yang sangat terbatas.
1. Penglihatan, terutama terhadap cepat atau lambatnya benda bergerak (riak air, kecepatan cahaya, atau penglihatan kita sewaktu naik kereta api yang di sampingnya terdapat pohon.
2. Pendengaran, manusia mempunyai kemampuan pendengaran dengan kisaran frekuensinya range 30-30.000 hertz.
3. Pengecapan dan pembauan, manusia selain mempunyai kemampuan tersebut juga mempunyai keterbatasan pembauan dan pengecapan terhadap benda yang ada di alam.
4. Indra kulit, manusia mampu membedakan antara panas dan dingin secara kasar, namun manusia mempunyai keterbatasan sehingga
24
penginderaan sering menimbulkan salah kesan dan informasi seperti perpindahan seseorang dari ruang panas kedingin dibanding dengan orang yang berada di ruang yang tidak begitu panas.
Mitos itu dapat diterima oleh masyarakat, karena:
1. Keterbatasan pengetahuan yang disebabkan karena keterbatasan penginderaan baik secara langsung, maupun dengan alat.
2. Keterbatasan penalaran manusia. 3. Hasrat ingin tahunya terpenuhi.
Menurut Auguste Comte (1798-1857), dalam sejarah perkembangan jiwa manusia, baik sebagai individu maupun sebagai keseluruhan, berlangsung tiga tahap, yaitu:
1. Tahap Teologi atau Aktif
Dalam tahap ini, manusia berusah untuk mencari atau menemukan sebab pertama dan tujuan yang terakhir dari segala sseuatu tersebut dan selalu menghubungkannya dengan kekuatan gaib. Gejala alam yang begitu menarik perhatiannya selalu diletakkan dalam sebuah sumber yang mutlak dan selalu beranggapan bahwa setiap gejala dari peristiwa itu dikuasai oleh para dewa atau kekuatan gaib lainnya.
2. Tahap Filsafat atau Metafisik atau Abstrak
Dalam tahap ini, manusia masih mencari sebab utama dan tujuan akhir tersebut, tetapi manusia tidak lagi menghubungkan masalah dengan kepercayaan akan adanya kekuatan gaib, tatapi kepada akalnya sendiri. Akal yang telah melakukan abstraksi untuk menemukan hakikat dari segala sesuatu.
3. Tahap Positif atau Ilmiah Riel
Dalam tahap ini, manusia telah mampu berfikir secara positif atau riel atas dasar pengetahuan yang telah didapatnya yang kemudian dikembangkan lagi secara positif melalui sebuah pengamatan, percobaan dan perbandingan.
25
LEGENDA
Legenda adalah sebuah cerita yang telah dirangkai secara turun-temurun dan dipercayai oleh masyarakat karena terbukti secara logis dalam pendeskripsian ceritanya dan cenderung mengemukakan kehadiran seorang tokoh yang dikaitakan dengan terbentuknya suatu daerah.
Legenda terbagi menjadi : 1. Legenda Keagamaan
Legenda keagamaan adalah legenda orang-orang yang dianggap suci. Karya semacam itu termasuk foklor karena versi asalnya masih tetap hidup dikalangan masyarakat sebagai tradisi lisan.
2. Legenda Alam Gaib
Legenda semacam ini biasanya berbentuk kisah yang dianggap benar-benar terjadi dan pernah dialami seseorang. Fungsi legenda semacam ini adalah untuk meneguhkan kebenaran ”tahayul” atau kepercayaan rakyat.
3. Legenda Perseorangan
Legenda perseorangan merupakan cerita mengenai tokoh-tokoh tertentu yang dianggap benar-benar terjadi.
4. Legenda Setempat
Legenda setempat adalah cerita yang berhubungan dengan suatu tempat, nama tempat dan bentuk topografi, yaitu bentuk permukaan suatu tempat, berbukit-bukit, berjurang dan sebagainya. Legenda setempat yang berhubungan dengan nama suatu tempat misalnya, legenda Kuningan. Kuningan adalah nama suatu kota kecil yang terletak di lereng Gunung Ceremai, disebelah selatan kota Cirebon, Jawa Barat.
26
Contoh Legenda
1. Legenda Keagamaan
Salah satu contohnya adalah legenda Wali Sembilan (Wali Songo) mereka adalah Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Bonang, Sunan Giri, Sunan Drajat, Sunan Kalijaga, Sunan Kudus, Sunan Muria, dan Sunan Gunung Jati.
2. Legenda Alam Gaib
Contoh legenda ini yaitu kepercayan terhadap adanya hantu atau hal gaib, seperti: genderuwo, sundel bolong serta Nyi Blorong.
3. Legenda Perseorangan
Suatu jenis legenda perseorangan mengenai perampok seperti Robin Hood, yang merampok penguasa korupsi atau orang kaya untuk didermakan kepada rakyat miskin.
4. Legenda setempat
Legenda setempat yang berhubungan dengan nama suatu tempat misalnya, legenda Kuningan. Kuningan adalah nama suatu kota kecil yang terletak di lereng Gunung Ceremai, disebelah selatan kota Cirebon, Jawa Barat.
Cerita Rakyat
Cerita rakyat merupakan suatu peristiwa yang dikisahkan untuk menjelaskan akan terjadinya suatu benda atau tempat yang ada di dunia ini.
Contoh Cerita Rakyat
Lutung Kasarung.
Pada jaman dahulu kala di Tatar Pasundan ada sebuah kerajaan yang pimpin oleh seorang raja yang bijaksana, beliau dikenal sebagai Prabu Tapak Agung. Prabu Tapa Agung mempunyai dua orang putri cantik yaitu Purbararang dan adiknya Purbasari.
27 Pada saat mendekati akhir hayatnya Prabu Tapak Agung menunjuk Purbasari, putri bungsunya sebagai pengganti. “Aku sudah terlalu tua, saatnya aku turun tahta,” kata Prabu Tapa.
Purbasari memiliki kakak yang bernama Purbararang. Ia tidak setuju adiknya diangkat menggantikan Ayah mereka. “Aku putri Sulung, seharusnya Ayahanda memilih aku sebagai penggantinya,” gerutu Purbararang pada tunangannya yang bernama Indrajaya. Kegeramannya yang sudah memuncak membuatnya mempunyai niat mencelakakan adiknya. Ia menemui seorang nenek sihir untuk memanterai Purbasari. Nenek sihir itu memanterai Purbasari sehingga saat itu juga tiba-tiba kulit Purbasari menjadi bertotol-totol hitam. Purbararang jadi punya alasan untuk mengusir adiknya tersebut. “Orang yang dikutuk seperti dia tidak pantas menjadi seorang Ratu!” ujar Purbararang.
Perbedaan Mitos,Legenda dan Cerita Rakyat
Perbedaan antara mitos, legenda dan cerita rakyat yaitu mitos adalah cerita yang belum jelas terjadinya karena tidak ada bukti otentik yang bisa membuktikan kebenarannya. Sedangkan legenda adalah cerita rakyat dimasa lampau yang benar-benar terjadi dan biasanya memiliki bukti otentik. Dan cerita rakyat itu biasanya cerita tentang kebudayaan asal muasal suatu tempat atau kejadian.
Contoh Cerita Rakyat 1. Lutung Kasarung
Pada jaman dahulu kala di Tatar Pasundan ada sebuah kerajaan yang pimpin oleh seorang raja yang bijaksana, beliau dikenal sebagai Prabu Tapak Agung. Prabu Tapa Agung mempunyai dua orang putri cantik yaitu Purbararang dan adiknya Purbasari.
28
Pada saat mendekati akhir hayatnya Prabu Tapak Agung menunjuk Purbasari, putri bungsunya sebagai pengganti. “Aku sudah terlalu tua, saatnya aku turun tahta,” kata Prabu Tapa.
Purbasari memiliki kakak yang bernama Purbararang. Ia tidak setuju adiknya diangkat menggantikan Ayah mereka. “Aku putri Sulung, seharusnya Ayahanda memilih aku sebagai penggantinya,” gerutu Purbararang pada tunangannya yang bernama Indrajaya. Kegeramannya yang sudah memuncak membuatnya mempunyai niat mencelakakan adiknya. Ia menemui seorang nenek sihir untuk memanterai Purbasari. Nenek sihir itu memanterai Purbasari sehingga saat itu juga tiba-tiba kulit Purbasari menjadi bertotol-totol hitam. Purbararang jadi punya alasan untuk mengusir adiknya tersebut. “Orang yang dikutuk seperti dia tidak pantas menjadi seorang Ratu!” ujar Purbararang.
Penalaran : 1. Penalaran Deduktif
Penalaran Deduktif adalah cara berpikir yang bertolak dari pernyataan yang bersifat umum untuk menarik kesimpulan yang bersifat khusus dan menggunakan pola berpikir silogisme.
2. Penalaran Induktif
Penalaran Induktif adalah cara berpikir yang bertolak dari pernyataan yang bersifat khusus untuk menarik kesimpulan yang bersifat umum dan terkait dengan pengetahuan empirisme.
Menurut Charles Price ada 4 macam cara untuk memperoleh pengetahuan, yaitu:
1. Percaya : Seseorang akan mendapat pengatahuan karena ia percaya bahwa hal tersebut adalah benar.
2. Wibawa : Sesuatu akan dianggap benar, apabila seseorang yang berwibawa menyatakan benar.
29 3. Apriori : Merupakan suatu keyakinan atau pendirian atau anggapan sebelum mengetahui, melihat, mendengar, dan menyelidiki keadaan tertentu.
4. Metode Ilmiah : Sesuatu dianggap ilmiah apabila memiliki patokan yang merupakan rambu-rambu untuk menentukan benar atau salah.
Ada 2 pokok untuk memperoleh pengetahuan, yaitu:
1. Empiris, yaitu pengetahuan yang disusun berdasarkan pada pengalaman, paham yang dikembangkan disebut Empiris. Bagi kaum rasionalis berpendapat pengetahuan manusia diperoleh melalui penalaran rasional yang abstrak, namun diperoleh melalui pengalaman yang konkrit.
2. Rasionalisme, yaitu suatu cara yang didasarkan pada suatu rasio. Padanganya menyatakan rasio merupakan sumber dan pangkal dari segala pengertian hanya rasio sajalah yang dapat membawa orang kepada kebenaran dan dapat memberi petunjuk dalam segala jalan pikiran.
Secara umum, yaitu: 1. Prasangka
Prasangka berarti membuat keputusan sebelum mengetahui fakta yang benar. Awalnya istilah ini merujuk pada penilaian berdasarkan pikiran seseorang sebelum memiliki informasi yang benar, yang bisa dijadikan dasar penilaian tersebut.
2. Intuisi
Intuisi adalah istilah untuk kemampuan memahami sesuatu tanpa melalui penalaran rasional dan intelektualitas. Sepertinya pemahaman itu tiba-tiba saja datangnya dari dunia lain dan di luar kesadaran. Misalnya, seseorang tiba-tiba terdorong untuk membaca sebuah buku. Ternyata, di dalam buku itu ditemukan keterangan yang dicarinya selama
bertahun-30
tahun. Atau misalnya, merasa bahwa ia harus pergi ke sebuah tempat, ternyata disana ia menemukan penemuan besar yang mengubah hidupnya. 3. Trial and Error
Trial and error adalah salah satu metode yang bisa digunakan dalam mencari solusi sebuah masalah. Metode ini banyak ditemukan dalam bidang informatika atau ilmu komputer. Trial and error menggunakan pendekatan aplikatif dari sebuah algoritma yang akan digunakan untuk menyelesaikan suatu masalah.