• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ilmu Kealaman Dasar. SAHLAN.,S.P.,M.Si.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Ilmu Kealaman Dasar. SAHLAN.,S.P.,M.Si."

Copied!
247
0
0

Teks penuh

(1)

i

Ilmu Kealaman

Dasar

(2)

ii

© 2020

Ilmu Kealaman Dasar

Penulis: Sahlan.,S.P.,M.Si. Editor: Ahmad Kindi ISBN: 978-979-762-944-1 Setting/Layout: Mujahid Grafis Desain Cover: Mujahid Grafis Penerbit Mujahid Press

Jl. Tambakan No. 06 Bojongkunci Pameungpeuk Bandung 40376

Telp./Fax. (022) 5943620 SMS. 081 2205 6466 e-mail: percetakanmujahidpress@yahoo.co.id

URL: //www.mujahidpress.com Anggota IKAPI Jabar No. 144/JBA/04

Cetakan Pertama Desember 2017 Cetakan Ke-2 Oktober 2018 Cetakan Ke-3 Oktober 2019 Cetakan Ke-4 Desember 2020 Hak Cipta dilindungi Undang Undang Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit

(3)

iii

PENGANTAR

Pada hakikatnya ilmu alamiah dasar adalah bukan suatu ilmu yang berdiri sendiri, melainkan merupakan kumpulan pengetahuan tentang konsep-konsep dasar dalam bidang iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi). Jadi ilmu alamiah dasar tidak dapat berdiri sendiri tanpa adanya ilmu-ilmu lainnya.

Ilmu alamiah atau sering disebut ilmu pengetahuan alam (natural science) merupakan pengetahuan yang mengkaji tentang gejala-gejala dalam alam semesta, termasuk di muka bumi ini, sehingga terbentuk konsep dan prinsip.

Kajian konsep-konsep dan prinsip-prinsip dasar yang esensial saja. Sebenarnya kita sudah tidak asing lagi dengan disiplin ilmu ini, karena secara tidak sadar sudah kita temukan dimana saja, dan kapan saja, serta dalam bentuk apa saja.

(4)

iv

DAFTAR ISI

PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

BAB 1 ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA (NATURAL PEOPLE'S THOUGHTS AND THEIR DEVELOPMENT) ... 1

A. Pengertian IAD (Definition of IAD) ... 1

B. Hakikat dan Rasa Keingintahuan Manusia (Human Nature and Curiosity) ... 2

C. Perkembangan Alam Pikir Manusia (Natural Development of Human Thinking) ... 7

D. Sejarah Pengetahuan Pada Manusia (History of Knowledge in Humans) ... 9

BAB 2 PERKEMBANGAN DAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (DEVELOPMENT AND DEVELOPMENT OF NATURAL SCIENCE) ... 13

A. Metode Ilmiah (Scientific Method) ... 13

B. Perkembangan IPA (Development of Natural Sciences) ... 14

C. Pengembangan IPA (Science Development) ... 19

BAB 3 MITOS, PENALARAN, PENGETAHUAN (MYTH, ADMINISTRATION, KNOWLEDGE) ... 21

A. Pengertian (Definition) ... 21

B. Contoh Mitos, Legenda, Cerita Rakyat (Examples of Myths, Legends, Folklore) ... 30

C. Legenda si Tanggang ... 35

D. Keterbatasan Penalaran Dan Keingintahuan (Limitations Of Reasoning And Curiosity) ... 37

BAB 4 BUMI DAN ALAM SEMESTA (EARTH AND THE UNIVERSE) ... 42

A. Bumi (Earth) ... 42

B. Alam Semesta (The Universe) ... 54

C. Bagian-bagian Galaksi Dan Tata Surya (Parts of the Galaxy and Solar System) ... 69

BAB 5 KEANEKARAGAMA MAKHLUK HIDUP DAN PERSEBARANNYA (THE RELATIONSHIP OF LIVING LIFE AND ITS SPREAD) ... 84

A. Biosfer Dan Makhluk Hidup (Biosphere and Living Things) .... 85

B. Asal Mula Kehidupan Di Bumi (The Origin of Life on Earth) .. 93 C. Keanekaragaman Makhluk Hidup (Diversity of Living Things) . 97

(5)

v D. Penyebaran Makhluk Hidup Dan Sejarah Perkembangan

Manusia (Spread of Living Things and the History of Human

Development)... 138

BAB 6 MAKHLUK HIDUP DALAM EKOSISTEM ALAMI (LIVING BEINGS IN NATURAL ECOSYSTEM) ... 149

A. Populasi dan Komunitas Makhluk Hidup (Population and Community of Living Things) ... 149

B. Bentuk Ekosistem Alami (Forms of Natural Ecosystems) ... 150

C. Aliran Energi Dan Materi Dalam Ekosistem Alami (Energy and Material Flow in Natural Ecosystems) ... 153

D. Macam-Macam Bentuk Pola Kehidupan (Various Kinds of Patterns of Life) ... 156

BAB 7 SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN (NATURAL AND ENVIRONMENTAL RESOURCES) ... 159

A. Klasifikasi Sumber Daya Alam Dan Lingkungan (Classification of Natural and Environmental Resources) ... 159

B. Konsep-Konsep Pengelolaan Sumber Daya Alam (Concepts of Natural Resource Management) ... 162

C. Masalah Kependudukan Dan Lingkungan (Population and Environmental Problems) ... 166

D. Prinsip Dan Usaha Pelestarian Sumber Daya Alam Dan Lingkungan (Principles and Efforts to Preserve Natural Resources and the Environment) ... 179

BAB 8 ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN TEKNOLOGI BAGI KEHIDUPAN MANUSIA (NATURAL SCIENCE AND TECHNOLOGY FOR HUMAN LIFE) ... 185

A. Sejarah Peradaban Manusia dan Perkembangan Teknologi (History of Human Civilization and Technological Development) ... 185

B. Ilmu Pengetahuan Alam Sebagai Dasar Perkembangan Teknologi (Natural Sciences as the Basis of Technology Development) ... 187

C. Perkembangan Teknologi (Technological Development) ... 189

D. Manfaat dan Dampak dari Ilmu Pengetahuan Alam dan Teknologi (Benefits and Impact of Natural Science and Technology) ... 190

E. Ilmu Pengetahuan Alam dan Teknologi Masa Depan (Natural Science and Technology of the Future) ... 192

BAB 9 PERKEMBANGAN TEKNOLOGI TECHNOLOGICAL DEVELOPMENT ... 194

A. Bioteknologi (Biotechnology) ... 194

B. Teknologi Informasi (Information Technology) ... 197

(6)

vi

D. Peran Teknologi Informasi (The Role of Information

Technology) ... 200

E. Kemajuan Teknologi dan Pengaruhnya (Technological Progress and Its Effect) ... 206

F. Dampak Positif dan Negatif Perkembangan Teknologi (Positive and Negative Impacts of Technology Development) ... 213

BAB 10 PENCEMARAN LINGKUNGAN (ENVIRONMENTAL POLLUTION) ... 221

A. Definisi Lingkungan Hidup (Definition Of The Environment) ... 221

B. Macam-Macam Pencemaran Lingkungan (Various Types of Environmental Pollution) ... 222

C. Penyebab Terjadinya Pencemaran Lingkungan (Causes of Environmental Pollution) ... 225

D. Penanganan Pencemaran Lingkungan (Handling of Environmental Pollution) ... 228

BAB 11 ISU LINGKUNGAN (ENVIRONMENTAL ISSUES) ... 230

A. Isu Lingkungan Global (Global Environmental Issues) ... 231

B. Isu Lingkungan Nasional (National Environmental Issues) ... 235

C. Isu Lingkungan Lokal (Local Environmental Issues)... 237

(7)

1

BAB 1

ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN

PERKEMBANGANNYA

(NATURAL PEOPLE'S THOUGHTS AND THEIR

DEVELOPMENT)

A. Pengertian IAD (Definition of IAD)

Ilmu alamiah dasar (IAD) sering disebut ilmu pengetahuan alam (IPA) dan ada yang menyebut ilmu kealaman yang dalam bahasa inggris disebut natural science atau science. Kata tersebut dalam bahasa Indonesia di sebut sains. Maskoeri Yasin dalam bukunya mendefinisikan ilmu alamiah dasar (IAD) adalah “ilmu pengetahuan yang mengkaji gejala-gejala dalam alam semesta ini, termasuk bumiyang terbentuk. Dengan menggunkan konsep dan prinsip ilmu dasar”. Jadi singkatnya, ilmu alamiah dasar (IAD) adalah ilmu yang mengkajikonsep-konsep dan prinsip dasar yang esensial sajadan hanya menjelaskan tentang metode-metode ilmu kealaman dan gejala gejala alam yang lebih secara filososfi. Contohnya seperti Biologi, Fisika, dan Kimia, ketiga ilmu tersebut juga memiliki turunan lagi.

Ilmu Alamiah Dasar merupakan disiplin ilmu yang dapat berubah sesuai kemajuan peradaban manusia. Menurut Abdulah Aly dan Eny Rahma (2006:V) “Ilmu Alamiah Dasar merupakan kumpulan pengetahuan tentang konsep-konsep dasar dalam bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Teknologi” yang pembahasannya mencakup pengenalan IPA dan ruang lingkupnya, perkembangan teknologi dan dampaknya, serta hubungannya dengan kelangsungan hidup manusia.

Ilmu alamiah dasar adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari konsep dasar dari ilmu pengetahuan itu sendiri. Ilmu alamiah dasar atau disebut IAD ini dapat dianalogikan seperti pohon besar. Akar dan pohonnya sebagai ilmu alamiah dasar, sedangkan cabang-cabangnya itulah bentuk

(8)

2

dari pengembangan dari batang tersebut. Itulah gambaran secara singkat kedudukan tentang ilmu alamiah dasar.

Ilmu alamiah dasar merupakan jurusan ilmu yang dapat digambarkan sebagai akan pohon, sedangkan filsafat sebagai batang utama pohon tersebut. Ilmu lain seperti bahasa Indonesia, IPA, IPS, dan beberapa ilmu lain sebagai batang-batang cabangnya. Setiap batang masih memiliki ranting-ranting kecil yang dapat menggambarkan sosiologi, psikologi, antropologi, dan lain sebagainya sebagai cabang dari IPS. Dapat disimpulkan bahwa IAD adalah akan dari segala ilmu yang ada dan berkembang di alam semesta ini.

B. Hakikat dan Rasa Keingintahuan Manusia (Human Nature and

Curiosity)

Hakikat Manusia

1. Pengertian Hakikat Manusia

Hakikat Manusia adalah makhluk yang kuat, ada juga yang menyebut hakikat manusia adalah makhluk yang sempurna , ada juga yang menyebutnya makhluk paling cerdas dari semua itu menunjukan bahwa hakikat manusia adalah mahkluk yang positif. Manusia dengan segala sifat dan karakternya, diciptakan dengan sebegitu sempurnanya. Hakikat manusia adalah sebagai berikut :

a. Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.

b. Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial.

c. Mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.

d. Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai (tuntas) selama hidupnya.

(9)

3 e. Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati.

f. Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas.

g. Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan jahat.

h. Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusiaannya tanpa hidup di dalam lingkungan sosial.

2. Hakikat Manusia Sebagai Makhluk yang Kuat

Hakikat manusia sebagai mahluk yang kuat tentu karena manusia dicipta

dengan diberikan akal. Dengan akalnya manusia bisa mengalahkan terbangnya burung yang terbang ke angkasa, dengan akalnya manusia bisa berenang di dasar laut seperti ikan. Dibanding makhluk lainnya manusai mempunyai kelebihan-kelebihan yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Kelebihan manusia adalah kemampuan untuk bergerak dalam ruang yang bagaimanapun, baik didarat, dilaut, maupun diudara. Sedangkan binatang bergerak diruang yang terbatas. Walaupun ada binatang yang bergerak didarat dan dilaut, namun tetap saja mempunyai keterbatasan dan tidak bisa melampaui manusia.

3. Hakikat Manusia Sebagai Makhluk yang Bertanggung Jawab

Sesungguhnya hakikat manusia adalah mahluk yang bertanggung jawab

atas tindakannya dan manusia diberi naluri. Naluri adalah semacam dorongan alamiah dari dalam diri manusia untuk memikirkan serta menyatakan suatu tindakan. Setiap makluk hidup memiliki dorongan yang dapat diekspresikan secara spontan sebagai tanggapannya kepada stimulus

(10)

4

yang muncul dari dalam diri atau dari luar dirinya. Naluri ini tidak setiap waktu muncul yang baik tetapi kadang muncul naluri kejahata. Namun pada hakikatnya atas tindakan kebaikan maupun kejahatan manusia memiliki tanggung jawab.

4. Hakikat Manusia Dalam Wujud dan Sifatnya

Mengenai wujud sifat hakikat manusia (yang tidak dimiliki oleh hewan), akan

dipaparkan oleh paham eksistensialisme dengan tujuan agar menjadi masukan dalam membenahi konsep pendidikan, yaitu:

a. Kemampuan Menyadari Diri

Kaum rasional menunjuk kunci perbedaan manusia dengan hewan pada adanya kemampuan menyadari diri yang dimiliki oleh manusia. Berkat adanya kemampuan menyadari diri yang dimiliki oleh manusia, maka manusia menyadari bahwa dirinya memiliki ciri khas atau karakteristik diri. Hal ini menyebabkan manusia dapat membedakan dirinya dengan yang lain dan dengan lingkungan fisik di sekitarnya. b. Kemampuan Bereksistensi

Kemampuan bereksistensi adalah kemampuan menempatkan diri dan menerobos. Justru karena manusia memiliki kemampuan bereksistensi inilah maka pada manusia terdapat unsur kebebasan. Dengan kata lain, manusia bukan ”berada” seperti hewan dan tumbuh-tumbuhan, melainkan “meng-ada” di muka bumi. Jika seandainya pada diri manusia ini tidak terdapat kebebasan, maka manusia itu tidak lebih dari hanya sekedar “esensi” belaka, artinya ada hanya sekedar “ber-ada” dan tidak pernah “meng-ada” atau “ber-eksistensi”. Adanya kemampuanbereksistensi inilah yang membedakan manusia sebagai makhluk human dari hewan selaku mahkluk infra human, dimana hewan menjadi orderdil dari lingkungan, sedangkan manusia menjadi manajer terhadap lingkungannya.

(11)

5 c. Kata Hati

Kata hati atau conscience of man juga sering disebut dengan istilah hati nurani, lubuk hati, suara hati, pelita hati, dan sebagainya.

Conscience ialah “pengertian yang ikut serta” atau “pengertian yang

mengikut perbuatan”. Manusia memiliki pengertian yang menyertai tentang apa yang akan, yang sedang, dan yang telah dibuatnya, bahkan mengerti juga akibatnya, bagi manusia sebagai manusia. d. Moral

Jika kata hati diartikan sebagai bentuk pengertian yang menyertai perbuatan, maka yang dimaksud dengan moral (yang sering juga disebut etika) adalah perbuatan itu sendiri. Disini tampak bahwa masih ada jarak antara kata hati dengan moral.

Untuk menjembatani jarak yang mengantarai keduanya masih ada aspek yang diperlukan yaitu kemauan. Bukankah banyak orang yang memiliki kecerdasan akal tetapi tidak cukup memiliki moral. Itulah sebabnya maka pendidikan moral juga sering disebut pendidikan kemauan.

e. Tanggung Jawab

Kesedian untuk menanggung segenap akibat dari perbuatan yang menuntut tanggung jawab, merupakan pertanda dari sifat orang yang bertanggung jawab. Wujud bertanggung jawab bermacam-macam. Ada tanggung jawab kepada diri sendiri, tanggung jawab kepada masyarakat, dan tanggung jawab kepada Tuhan. Dengan demikian tanggung jawab dapat diartikan sebagai keberanian untuk menentukan bahwa sesuatu perbuatan sesuai dengan tuntunan kodrat manusia, dan bahwa hanya karena itu perbuatan tersebut dilakukan, sehingga sanksi apapun yang dituntutkan (oleh kata hati,

(12)

6

masyarakat, norma-norma agama), diterima dengan penuh kesadaran dan kerelaan.

f. Rasa Kebebasan

Merdeka adalah rasa bebas (tidak merasa terikat oleh sesuatu), tetapi sesuai dengan tuntunan kodrat manusia. Kemerdekaan dalam arti yang sebenarnya memang berlangsung dalam keterikatan. Artinya, bebas berbuat sepanjang tidak bertentangan dengan tuntunan kodrat manusia. Kemerdekaan berkaitan erat dengan kata hati dan moral. Seseorang mengalami rasa merdeka apabila segenap perbuatanya (moralnya) sesuai dengan apa yang dikatakan oleh kata hatinya, yaitu kata hati yang sesuai dengan kodrat manusia.

Sifat Keingintahuan Manusia

Pengetahuan adalah segala sesuatu yang telah diketahui. Untuk mengetahui sesuatu, manusia dapat menghgunakan indranya dengan cara mendengar, melihat, merasa, mencium, dan sebagainya. Semua pengetahuan yang didasarkan secara indrawi dikategorikan sebagai pengetahuan empiris, artinya pengetahuan yang bersumber dari pengalaman.

Manusia memiliki rasa ingin tahu atau kurioritas yang terus tumbuh dan berkembang sangat pesat. Rasa ingin tahu manusia tidak pernah dapat terpuaskan, apabila suatu masalah dapat dipecahkan akan timbul masalah lainnya yang menunggu pemecahanya. Manusia akan terus bertanya setelah mengetahui apa, bagaimana, dan mengapa.

Manusia dengan rasa ingin tahunya yang besar ,selalu berusaha mencari keterangan tentang fenomena alam yang teramati. Untuk menjawab semua rasa ingin tahu manusia sering mereka – reka jawaban mereka sendiri . Pengetahuan seperti inilah yang disebut pseudo science. Ilmu

(13)

7 pengetahuan juga berkembang sesuai dengan zamannya dan sejalan dengan cara berpikir dan alat bantu yang ada pada saat itu .

C. Perkembangan Alam Pikir Manusia (Natural Development of

Human Thinking)

Akal pikir manusia berkembang seiring dengan perkembangan umur dan waktu dimana manusia tersebut hidup. Pada zaman pra sejarah manusia hidup dari berburu dan berladang yang berpindah dari satu tempat ke tempat lain, kemudian meningkat menjadi petani dan peternak yang menetap. Sampai pada abad 20 dikenal metode kultur jaringan, dimana memperbanyak tanaman dapat dilakukan dari satu helai daun atau sepotong ranting yang masih muda untuk menghasilkan banyak tanaman. Hal ini disebabkan tanaman memiliki sel bersifat totipoten, dimana satu sel tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang menjadi tumbuhan utuh jika berada pada medium tanam yang sesuai.

Ada satu macam perkembangan alam pikir manusia, yakni perkembangan alam pikiran manusia sejak dilahirkan sampai akhir hayatnya.

(14)

8

Cara orang dewasa mencari pengetahuan umumnya sangat dipengaruhi oleh pengembangan pengetahuan pada masa kanak – kanak.

1. Masa bayi ( 0 – 2 tahun )

Masa ini disebut periode sensorimotorik. Pada periode ini perkembangan kecerdasan bayi sangat cepat.

2. Masa kanak – kanak ( 3 – 5 tahun )

Masa ini disebut periode praoperasional. Pada periode ini dorongan keingintahuan anak sangat besar, sehingga banyak orang yang mengatakan bahwa anak pada periode ini adalah “ masa bertanya “. 3. Masa usia sekolah ( 6 – 12 tahun )

Masa ini disebut periode operasional nyata. Pada masa anak sangat aktif, ditandai dengan perkembangan fisik dan motorik yang baik. Masa ini merupakan “ masa tenang “ karena proses perkembangan emosional anak telah mendapatkan kepuasaan maksimal sesuai dengan kemampuannya.

4. Masa remaja ( 13 – 20 tahun )

Masa ini disebut periode preoperasional formal. Masa ini merupakan masa pertentangan ( konflik ), baik dengan dirinya sendiri maupun dengan orang dewasa.

5. Masa dewasa ( < 20 tahun )

Masa ini ditandai dengan kemampuan individu untuk berdiri sendiri. Mereka mampu mengendalikan perilaku dengan baik, menempatkandirinya dengan anggota dalam kelompok serta merupakan individu yang bertanggung jawab.

(15)

9

D. Sejarah Pengetahuan Pada Manusia (History of Knowledge in

Humans)

1. Sejarah Manusia

Secara umum, ada berbagai perdebatan tentang apakah manusia modern

sekarang ini berkembang di Afrika, dan kemudian menyebar ke seluruh dunia atau berkembang dari manusia Neanderthal di Eropa. Dalam hal ini, berhadapan dengan suatu periode waktu yang sangat panjang dan tidak bisa begitu saja dipastikan. Para peneliti pernah menemukan lukisan gua di Perancis Selatan yang diperkirakan sudah ada sejak 30.000 tahun sebelum Masehi. Paparan tersebut menyatakan bahwa terdapat problem fundamental di dalam penelitian ilmiah tentang asal usul manusia, yakni bahwa suatu bukti fisik yang kecil seringkali dijadikan suatu pondasi bagi teori besar tentang perkembangan dan proses migrasi manusia purba. Sehingga dapat dikatakan, satu batu kecil bisa jadi titik awal bagi suatu teori masif tentang asal usul manusia. Berikut merupakan jenis-jenis manusia:

1. Homo Sapiens

Homo sapiens adalah makhluk yang berfikir sehingga merupakan makhluk yang cerdas dan bijaksana. Dengan daya pikirnya manusia dapat berfikir apakah sebaiknya dilakukan pada masa lalu yang merupakan pengalaman. Pemikiran yang sifatnya abstrak merupakan salah satu wujud budaya manusia yang kemudian diikuti wujud budaya lain, berupa tindakan atau perilaku, ataupun kemampuan mengerjakan suatu tindakan.

(16)

10

2. Homo Faber

Homo faber adalah manusia yang dapat membuat alat-alat dan mempergunakannya atau disebut sebagai manusia kerja dengan salah satu tindakan atau wujud budayanya berupa manusia (artifact). Manusia menciptakan alat-alat kerena menyadari kemampuan inderanya terbatas, sehingga diupayakan membuat peralatan sebagai sarana pembantu untuk mencapai tujuan.

3. Homo Languens

Homo languens adalah manusia yang dapat berbicara sehingga apa yang menjadi pemikiran dalam otaknya dapat disampaikan melalui bahasa kepada manusia lain. Bahasa sebagai ekspresi dalam tingkat biasa adalah bhasa lisan.

4. Homo Socius

Homo socius adalah manusia yang dapat hidup bermasyarakat, bukan bergerombol seperti binatang yang hanya mengenal hukum rimba, yaitu yang kuat yang berkuasa. Manusia bermasyarakat diatur dengan tata tertib demi kepentingan bersama.

5. Homo Ecconomicus

Homo ecconomicus adalah manusia yang dapat mengadakan usaha atas dasar perhitungan ekonomi. Salah satu prinsip dalam hukum ekonomi adalah bahwa semua kegiatan harus atas dasar untung dan rugi. Dalam tingkat sederhana manusia mencukupi kebutuhannya sendiri, kemudian atas dasar jasa maka dikembangkan sistem pasar sehingga hasil produksinya dijual dipasaran.

6. Homo Religius

Homo religius adalah manusia yang menyadari adanya kekuatan gaib yang memiliki kemampuan lebih hebat daripada kemampuan manusia, sehingga menjadikan manusia berkepercayaan atau beragama.

(17)

11 7. Homo Humanus dan Homo Aesteticus

Homo humanus adalah manusia yang berbudaya, sedangkan homo aesteticus adalah manusia yang tahu akan keindahan. Dari perbedaan- perbedaan yang sedemikian banyak makin nyata bahwa manusia memang memiliki sifat-sifat yang unik, jauh berbeda dari pada hewan apalagi tumbuhan. Sehingga manusia tidak dapat disamakan dengan binatang atau tumbuhan.

Sekitar empat juta tahun yang lalu muncul suatu spesies di Afrika yang merupakan percabangan dari kera. Spesies inilah yang nantinya berkembang menjadi homo sapiens, atau manusia sekarang ini.

2. Cara Manusia Memperoleh Ilmu Pengetahuan

Pada zaman dahulu kemampuan manusia masih terbatas baik peralatan

maupun pemikiran. Keterbatasan itu menyebabkan pengamatan menjadi kurang seksama, dan cara pemikiran yang sederhana menyebabkan hasil pemecahan masalah memberikan kesimpulan yang kurang tepat. Dengan demikian, pengetahuan yang terkumpul belum memberikan kepuasan terhadap rasa ingin tahu manusia dan masih jauh dari kebenaran. Berbagai pengetahuan baru yang bermunculan dan merupakan gabungan dari pengalaman dan kepercayaan. Rasa ingin tahu manusia ternyata tidak dapat terpuaskan atas dasar pengamatan maupun pengalamannya saja untuk memuaskan alam pikirannya. Menurut Auguste Comte (1798-1857 M), dalam sajarah perkembangan jiwa manusia baik sabagai individu maupun sebagai keseluruhan yang berlangsung tiga tahap, yaitu:

1. Tahap teologi atau fiktif. 2. Tahap filsafat atau metafisik. 3. Tahap positif atau ilmiah ril.

Dalam manusia curiosity (rasa ingin tahu) yang merupakan pikiran manusia berkembang dari waktu kewaktu. Rasa ingin tahunya atau pengetahuannya

(18)

12

selalu bertambah sehingga terjadi timbunan pengetahuan. Rasa ingin tahu manusia berasal dari ingin mengenal dirinya sendiri, yang akhirnya disadari bahwa dirinya terdiri atas dua unsur yaitu rohani dan jasmani. Perkembangan selanjutnya adalah keingintahuan manusia pada alam sekitanya. Dengan kemampuan bahasa, manusia berkomunikasi dan bertukar pengalaman tentang segala hal yang ada di alam serta kegunaan bagi manusia.

(19)

13

BAB 2

PERKEMBANGAN DAN PENGEMBANGAN ILMU

PENGETAHUAN ALAM

(DEVELOPMENT AND DEVELOPMENT OF NATURAL

SCIENCE)

A. Metode Ilmiah (Scientific Method) 1. Definisi Metode Ilmiah

Metode ilmiah adalah langkah langkah yang ditempuh oleh peneliti dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan atas masalah masalah dan keingintahuannya terhadap fenomena-fenomena yang terjadi sehingga dihasilkan jawaban yang akurat dan objektif sehingga mampu diterima secara universal dan dianggap valid.

2. Pendekatan Saintifik dan Kaitannya dengan Metode Ilmiah

Pembelajaran dengan pendekatan saintifik merupakan pembelajaran yang mengadopsi langkah-langkah saintis dalam

membangun pengetahuan melalui metode ilmiah. Model pembelajaran yang diperlukan adalah yang

memungkinkan terbudayanya kecakapan berpikir sains, berkembangnya “sense of inquiry” dan kemampuan berpikir kreatif siswa. Model pembelajaran yang dibutuhkan adalah yang mampu menghasilkan kemampuan untuk belajar, bukan saja diperolehnya sejumlah pengetahuan, keterampilan, dan sikap, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana pengetahuan, keterampilan, dan sikap itu diperoleh peserta didik.

3. Metode Pengembangan Ilmu Pengetahuan Alam

Metode yang digunakan adalah Metode Ilmiah, yang merupakan dasar Ilmu Pengetahuan Alam.

(20)

14

B. Perkembangan IPA (Development of Natural Sciences) 1. Penelitian dan Kaitannya dengan Perkembangan Ilmu

Ilmu pengetahuan adalah usaha yang bersifat multi dimensional, sehingga dapat didefinisikan dalam berbagai cara dan tidak baku. Walau demikian ilmu pengetahuan perlu dilihat sebagai suatu dasar (basic) proses berpikir manusia dalam melaksanakan berbagai penelitian. Untuk itu ilmu pengetahuan dapat dihubungkan dengan metode dan proses penelitian tersebut.

Relevansi penelitian dengan ilmu pengetahuan, berkembang dari upaya manusia menc`ri jawaban atas berbagai pertanyaan seperti “ini apa?”; “itu apa?”; “mengapa begini?”; “mengapa begitu?” dan selanjutnya berkembang menjadi pertanyaan “bagaimana hal itu terjadi?” serta “bagaimana memecahkannya?”. Dengan dorongan ingin tahu tersebut manusia selalu ingin mendapatkan pengetahuan mengenai permasalahan yang tidak diketahuinya sehingga pada akhirnya muncul pengetahuan-pengetahuan baru yang dikenal sebagai ilmu pengetahuan (knowledgement) yang sistematis dan terorganisir. Dengan menggunakan akal dan pikiran yang reflektif, manusia merasa mampu memecahkan masalah yang dihadapi.

Pendekatan yang digunakan dapat bersifat ilmiah dan non-ilmiah. Pendekatan ilmiah dapat berupa penelitian-penelitian sedangkan pendekatan non-ilmiah dapat berupa akal sehat, prasangka, intuisi, penemuan kebetulan atau coba-coba (trial and error) dan mendapat otoritas ilmiah atau pikiran kritis. Penelitian merupakan proses sedangkan hasilnya adalah ilmu.

Dari semua penjelasan tersebut, jelaslah sudah bahwa terdapat keterkaitan antara ilmu pengetahuan dengan penelitian. Melakukan penelitian memang dibutuhkan ilmu pengetahuan dan tidak akan muncul pengetahuan baru bila tidak ada sebuah penelitian.

(21)

15 Dapat diketahui bahwa dari ilmu pengetahuan itu akan muncul permasalahan-permasalahan baru yang harus dipecahkan melalui penelitian, dengan ilmu pengetahuan pula penelitian dapat dikerjakan, dan hasil pemecahan masalah dari penelitian tersebut juga dapat dijadikan sebagai sebuah ilmu pengetahuan baru.

2. Pengertian IPA dan Ruang Lingkup Kajiannya

IPA adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang alam sekitar beserta isinya. Hal ini berarti IPA mempelajari semua benda yang ada di alam, peristiwa, dan gejala-gejala yang muncul di alam. Ilmu dapat diartikan sebagai suatu pengetahuan yang bersifat objektif. Jadi dari sisi istilah IPA adalah suatu pengetahuan yang bersifat objektif tentang alam sekitar beserta isinya. IPA dibedakan menjadi dua, yaitu:

a. IPA Klasik

Pada IPA klasik, teori dan eksperimen memiliki peran saling melengkapi dan memperkuat. IPA klasik memiliki kajian yang bersifat makroskopik, yaitu mengacu pada hal-hal yang berskala besar dan kaidah pengkajiannya menggunakan cara tradisional. Selain itu, ciri lainnya dari IPA klasik adalah lebih mendahulukan eksperimen dari pada teori.

b. IPA Modern

Berbeda dengan IPA klasik, pada IPA modern penekanan terhadap teori lebih banyak dari pada praktek. IPA modern memiliki kajian yang bersifat mikroskopik, yaitu sesuatu yang bersifat detail dan berskala kecil. Selain itu, IPA modern menerapkan teori eksperimen. IPA modern menggunakan teori yang telah ada untuk eksperimen selanjutnya.

(22)

16

Ruang lingkup IPA itu terdiri dari alam semesta dan sistem tata surya.

1) Alam Semesta

Pengertian alam semesta mencakup tentang mikrokosmos dan makrokosmos. Dalam mikrokosmos kita mempelajari benda-benda yang memiliki ukuran sangat kecil, misalnya atom, elektron, sel dan sebagainya. Sedangkan makrokosmos mempelajari benda-benda yang memiliki ukuran sangat besar, misalnya bintang, planet, galaksi dan sebagainya. Teori terbentuknya alam semesta yaitu Teori Dentuman dan Teori Ekspansi dan Kontraksi.

Alam semesta terdiri dari semua materi, termasuk tenaga dan radiasi serta segala hal yang telah diketahui dan baru dalam tahap percaya bahwa pasti ada di antariksa. Bumi, Bulan, planet-planet, galaksi, dan bintang. Matahari merupakan salah satu bintang diantara 200 milyar bintang lain yang bergerak dalam satu sistem disebut Galaksi Bimasakti. Perhitungan sampai angka 200 milyar bintang ini merupakan perkiraan dari sebuah galaksi (yakni Bimasakti) yang memiliki garis tengah sekitar 100.000 tahun cahaya.

2) Sistem Tata Surya

Sistem tata surya merupakan suatu sistem organisasi yang teratur pada matahari dimana matahari sebagai pusat peredaran dan dikelilingi pengikut-pengikutnya (planet, satelit, asteroid, komet, dan meteor).

Matahari adalah bintang kuning, berbentuk bola, dengan diameter 865.000 mi (1 mi = 1,609 km), lebih dari 100X diameter bumi. Salah satu bintang anggota galaksi Milky Way (Bima Sakti).

(23)

17 Planet adalah Benda langit yang tidak memiliki sumber cahaya sendiri. Bumi memiliki garis tengah ekuatorial : 7.923 mil. Sedangkan antarkutub 7.900 mil. Berat jenis : 5,5 dan beratnya 6,6 x 1021 ton. Inti dalam bumi tebalnya 815 mil, inti luar 1.360 mil, mantel bumi 1.800 mil dan lapisan lithosfer 20 mil. Lapisan bumi yang cair disebut hidrosfer yang menutupi 71% muka bumi dengan kedalaman rata-rata 4.000 meter. Sedangkan lapisan yang berupa gas disebut atmosfer, terdiri dari troposfer setebal 10 mil.

3. Perkembangan IPA terhadap Disiplin Ilmu Lain

Perkembangan interdisiplin IPA pun cukup banyak dan berkembang dengan sangat pesat sebagai contoh adalah bioteknologi,teknologi informasi dan ilmu material.Ilmu yang dikembangkan berdasarkan interdisiplin ilmu tetapi karma dampak sosialnya juga perlu diperhitungkan, sehingga pembahasannya berubah menjadi multidisiplin ilmu.sebagai contoh perlunya etika pada penelitian bioteknologi terutama yang menyangkut manusia (cloning), dampak teknologi informasi (internet,multimedia) terhadap perkembangan anak serta dampak material baru (sebagai contoh plastic,pestisida )terhadap lingkungan

Beberapa contoh pembentukan ilmu interdisiplin yang berakar dari ilmu Kimia, Fisika, dan Biologi serta didukung pengembangannya oleh ilmu Matematika, Statistika dan Informasi.

4. Kaitan IPA dengan Ilmu Lain dan Teknologi

a. Kaitan IPA dengan Ilmu Lain

Hubungan Ilmu Kimia dengan Ilmu geologi

Penentuan lokasi tambang merupakan salah satu hubungannya. Dengan ilmu kimia, para peneliti meneliti struktur tanah yang ada pada suatu lokasi. Dengan penentuan

(24)

18

tersebuat maka akan diketahui lokasi atau tempat yamg mengandung kandungan tambang, semisal minyak.

Keterkaitan Ilmu Biologi dengan Ilmu Arkeologi

Arkeologi adalah ilmu yang mempelajari tentang tulang belulang maka biologi akan memiliki keterkaitan dan pengaruh yang sangat kuat dengan bidang ini karena ada bidang / cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang struktur dan susunan tulang.

Keterkaitan Ilmu Biologi dengan Ilmu Geografi

Saat kita belajar biologi tentu kita akan belajar mengenai respirasi atau pernapasan , maka saat kita belajar geografi ada keterkaitan saat mempelajari tentang tinggi rendah suatu daerah dan akan berlanjut dengan pengaruh tinggi rendah daerah tinggal ke cara seseorang bernapas / respirasi.

b. Kaitan IPA dengan Teknologi

Pada mulanya antara ilmu pengetahuan dan teknologi itu tidak selalu mempunyai kaitan. Misalnya, dulu manusia membuat perahu,untuk membuat perahu dan belum mengenal teknologi membuat perahu.

Namun dalam kehidupan manusia dewasa ini tidak dapat terlepas dari ilmu amiah dan teknologi dalam berbagai bidang. Misalnya,sejak dalam kandungan manusia mendapat perawatan secara medis melalui pemeriksaan berkala di puskesmas atau di BKIA(Balai Kesehatan Ibu dan Anak).Setelah lahir,si anak mendapat Vaksinasi untuk memperoleh kekebalan terhadap berbagai macam penyakit atau sering di sebut dengan Imunisasi. Pakaian,pensil,jam tangan atau buku tulis yang kita pakai adalah hasil dari teknologi.Ilmu alamiah murni memang tidak

(25)

19 secara langsung berperan dalam kehidupan manusia tetapi antara ilmu murni dan ilmu terapan(Terknologi) mempunyai keterkaitan yang erat.Dari konsep atau prinsip ilmu murni dapat di kembangkan ilmu terapan(teknologi) begitu juga sebaliknya teknologi atau ilmu terapan memberikan sumbangan penemuan-penemuannya pada prinsip yang baru dan seterusnya.

C. Pengembangan IPA (Science Development)

Ilmu Pengetahuan Alam, yang membahas tentang alam semesta dengan semua isinya dan selanjutnya terbagi atas:

a. Fisika, mempelajari benda tak hidup dari aspek wujud dengan perubahan yang bersifat sementara. Seperti : bunyi cahaya, gelombang magnet, teknik kelistrikan, teknik nuklir

b. Kimia, mempelajari benda hidup dan tak hidup dari aspek sususan materi dan perubahan yang bersifat tetap. Kimia secara garis besar dibagi kimia organik (protein, lemak) dan kimia anorganik (NaCl), hasil dari ilmu ini dapat diciptakan seperti plastik, bahan peledak

c. Biologi, yang mempelajari makhluk hidup dan gejala-gejalanya.

 Botani, ilmu yang mempelajari tentang tumbuh-tumbuhan

 Zoologi ilmu yang mempelajrai tentang hewan

 Morfologi ilmu yang mempelajari tentang struktur luar makhluk hidup

 Anatomi suatu studi tentang struktur dalam atau bentuk dalam mahkhluk hidup.

 Fisiologi studi tentang fungsi atau faal/organ bagian tubuh makhluk hidup.

 Sitologi ilmu yang mempelajari tentang sel secara mendalam.

(26)

20

 Histologi studi tentang jaringan tubuh atau organ makhluk hidup yang merupakan serentetan sel sejenis.

 Palaentologi studi tentang makhluk hidup masa lalu.

Selain beberapa jenis di atas, IPA juga berkembang dan membahasa tentang Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa dan Ilmu sosial dan budaya.

(27)

21

BAB 3

MITOS, PENALARAN, PENGETAHUAN

(MYTH, ADMINISTRATION, KNOWLEDGE)

A. Pengertian (Definition) MITOS

Mitos adalah imajinasi manusia yang berusaha untuk menerangkan gejala-gejala pada alam sekitar pada saat tertentu yang kemudian dikaitkan dengan kepercayaan adanya kekuatan gaib. Namun, dikarenakan adanya keterbatasan manusia dalam menjelaskan hal tersebut, maka manusia pada masa itu mengumpamakan imajinasi tersebut dengan seorang dewa atau dewi, tokoh misteri dan hal-hal yang berbau mistis. Oleh karena itu, pengetahuan yang dihasilkan bersifat subyektif atau menurut pandangan (perasaan) sendiri.

Rasa ingin tahu seorang tidaklah terpenuhi secara cepat dan tidak langsung merasakan suatu kepuasan terhadap sebuah jawaban, karena itulah manusia menerka sendiri jawaban terhadap keingintahuannya itu. Contohnya seperti: “Apakah pelangi itu?”, karena pertanyaan tersebut tak terjawab, manusia mulai menerka jawaban tersebut dengan mengatakan bahwa pelangi adalah selendang dari bidadari. Jadi, muncul pengetahuan baru. yaitu bidadari. Contoh lainnya: “Mengapa gunung meletus?” ank arena tidak tahu jawabannya, manusia menerka lagi bahwa “Yang berkuasa dari gunung itu sedang marah”. Dengan menggunakan jalan pemikiran yang sama, maka muncul anggapan-anggapan tersebut. Oleh sebab itu pengetahuan bermunculan dan kepercayaan itulah yang kita sebut sebagai mitos. Cerita yang berdasarkan atas mitos disebut legenda.

(28)

22

Contoh Mitos

1. Foto

Tiga orang yang berfoto bersama maka selalu dimitoskan orang yang posisinya berada di tengah akan meninggal.

2. Menyapu

Perempuan yang saat menyapu tidak bersih maka akan mendapatkan pasangan yang memiliki banyak bulu.

3. Duduk di Depan Pintu

Orang yang duduk di depan pintu akan akan menghalangi datangnya jodoh, maka orang tersebut tidak akan mendapat jodoh.

4. Kejatuhan Cicak

Jika seseorang kejatuhan cicak, maka menandakan bahwa kerabatnya akan ada yang meninggal atau dirinya akan mendapat sial. 5. Kupu-kupu Masuk ke Rumah

Jika ada kupu–kupu yang masuk ke dalam rumah, artinya akan ada tamu yang datang.

Mitos bisa disebabkan karena keterbatasan alat indera manusia, misalnya:

1. Alat Penglihatan

Misalnya seperti banyaknya benda yang bergerak begitu cepat sehingga tidak terlihat jelas oleh mata. Mata tidak dapat membedakan benda-benda tersebut. Demikian juga jika benda tersebut terlalu jauh, maka hasilnya manusia tidak mampu melihatnya.

2. Alat Pendengaran

Misalnya dengan keterbatasan pendengaran manusia yang pada getaran mempunyai frekuensi dari 30 sampai 30.000 per detik. Sehingga getaran di bawah 30 atau di atas 30.000 per detik tidak dapat didengar oleh manusia.

(29)

23 3. Alat Pencium dan Pengecap

Bau dan rasa tidak dapat memasitkan benda yang dikecap atau diciumnya karena manusia hanya bisa membedakan 4 jenis rasa, yaitu rasa manis, asam, asin dan pahit. Bau seperti parfum dan bau-bauan yang lain dapat dikenali oleh hidung kita. Melalui bau juga, manusia dapat membedakan satu benda dengan benda yang lainnya, tetapi tidak semua orang bisa melakukannya.

4. Alat Perasa

Yang dimaksud disini adalah kulit. Manusia dapat membedakan panas atau dingin namun sangat relatif sehingga tidak bisa dipakai sebagai alat observasi yang tepat.

Alat-alat indera tersebut yang sudah dijelaskan di atas sangat berbeda satu sama lain. diantaranya seperti ada yang sangat tajam dalam penglihatannya dan ada pula yang tidak. Dalam penciumannya, ada yang kuat dan ada yang lemah. Akibat dari keterbatasan alat indera inilah kemungkinan salah informasi itu cukup besar.

Dalam Harun Yahya (2009) disebutkan bahwa berdasarkan penelitiana terhadap indra, manusia mempunyai kisaran (range) batas yang sangat terbatas.

1. Penglihatan, terutama terhadap cepat atau lambatnya benda bergerak (riak air, kecepatan cahaya, atau penglihatan kita sewaktu naik kereta api yang di sampingnya terdapat pohon.

2. Pendengaran, manusia mempunyai kemampuan pendengaran dengan kisaran frekuensinya range 30-30.000 hertz.

3. Pengecapan dan pembauan, manusia selain mempunyai kemampuan tersebut juga mempunyai keterbatasan pembauan dan pengecapan terhadap benda yang ada di alam.

4. Indra kulit, manusia mampu membedakan antara panas dan dingin secara kasar, namun manusia mempunyai keterbatasan sehingga

(30)

24

penginderaan sering menimbulkan salah kesan dan informasi seperti perpindahan seseorang dari ruang panas kedingin dibanding dengan orang yang berada di ruang yang tidak begitu panas.

Mitos itu dapat diterima oleh masyarakat, karena:

1. Keterbatasan pengetahuan yang disebabkan karena keterbatasan penginderaan baik secara langsung, maupun dengan alat.

2. Keterbatasan penalaran manusia. 3. Hasrat ingin tahunya terpenuhi.

Menurut Auguste Comte (1798-1857), dalam sejarah perkembangan jiwa manusia, baik sebagai individu maupun sebagai keseluruhan, berlangsung tiga tahap, yaitu:

1. Tahap Teologi atau Aktif

Dalam tahap ini, manusia berusah untuk mencari atau menemukan sebab pertama dan tujuan yang terakhir dari segala sseuatu tersebut dan selalu menghubungkannya dengan kekuatan gaib. Gejala alam yang begitu menarik perhatiannya selalu diletakkan dalam sebuah sumber yang mutlak dan selalu beranggapan bahwa setiap gejala dari peristiwa itu dikuasai oleh para dewa atau kekuatan gaib lainnya.

2. Tahap Filsafat atau Metafisik atau Abstrak

Dalam tahap ini, manusia masih mencari sebab utama dan tujuan akhir tersebut, tetapi manusia tidak lagi menghubungkan masalah dengan kepercayaan akan adanya kekuatan gaib, tatapi kepada akalnya sendiri. Akal yang telah melakukan abstraksi untuk menemukan hakikat dari segala sesuatu.

3. Tahap Positif atau Ilmiah Riel

Dalam tahap ini, manusia telah mampu berfikir secara positif atau riel atas dasar pengetahuan yang telah didapatnya yang kemudian dikembangkan lagi secara positif melalui sebuah pengamatan, percobaan dan perbandingan.

(31)

25

LEGENDA

Legenda adalah sebuah cerita yang telah dirangkai secara turun-temurun dan dipercayai oleh masyarakat karena terbukti secara logis dalam pendeskripsian ceritanya dan cenderung mengemukakan kehadiran seorang tokoh yang dikaitakan dengan terbentuknya suatu daerah.

Legenda terbagi menjadi : 1. Legenda Keagamaan

Legenda keagamaan adalah legenda orang-orang yang dianggap suci. Karya semacam itu termasuk foklor karena versi asalnya masih tetap hidup dikalangan masyarakat sebagai tradisi lisan.

2. Legenda Alam Gaib

Legenda semacam ini biasanya berbentuk kisah yang dianggap benar-benar terjadi dan pernah dialami seseorang. Fungsi legenda semacam ini adalah untuk meneguhkan kebenaran ”tahayul” atau kepercayaan rakyat.

3. Legenda Perseorangan

Legenda perseorangan merupakan cerita mengenai tokoh-tokoh tertentu yang dianggap benar-benar terjadi.

4. Legenda Setempat

Legenda setempat adalah cerita yang berhubungan dengan suatu tempat, nama tempat dan bentuk topografi, yaitu bentuk permukaan suatu tempat, berbukit-bukit, berjurang dan sebagainya. Legenda setempat yang berhubungan dengan nama suatu tempat misalnya, legenda Kuningan. Kuningan adalah nama suatu kota kecil yang terletak di lereng Gunung Ceremai, disebelah selatan kota Cirebon, Jawa Barat.

(32)

26

Contoh Legenda

1. Legenda Keagamaan

Salah satu contohnya adalah legenda Wali Sembilan (Wali Songo) mereka adalah Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Bonang, Sunan Giri, Sunan Drajat, Sunan Kalijaga, Sunan Kudus, Sunan Muria, dan Sunan Gunung Jati.

2. Legenda Alam Gaib

Contoh legenda ini yaitu kepercayan terhadap adanya hantu atau hal gaib, seperti: genderuwo, sundel bolong serta Nyi Blorong.

3. Legenda Perseorangan

Suatu jenis legenda perseorangan mengenai perampok seperti Robin Hood, yang merampok penguasa korupsi atau orang kaya untuk didermakan kepada rakyat miskin.

4. Legenda setempat

Legenda setempat yang berhubungan dengan nama suatu tempat misalnya, legenda Kuningan. Kuningan adalah nama suatu kota kecil yang terletak di lereng Gunung Ceremai, disebelah selatan kota Cirebon, Jawa Barat.

Cerita Rakyat

Cerita rakyat merupakan suatu peristiwa yang dikisahkan untuk menjelaskan akan terjadinya suatu benda atau tempat yang ada di dunia ini.

Contoh Cerita Rakyat

Lutung Kasarung.

Pada jaman dahulu kala di Tatar Pasundan ada sebuah kerajaan yang pimpin oleh seorang raja yang bijaksana, beliau dikenal sebagai Prabu Tapak Agung. Prabu Tapa Agung mempunyai dua orang putri cantik yaitu Purbararang dan adiknya Purbasari.

(33)

27 Pada saat mendekati akhir hayatnya Prabu Tapak Agung menunjuk Purbasari, putri bungsunya sebagai pengganti. “Aku sudah terlalu tua, saatnya aku turun tahta,” kata Prabu Tapa.

Purbasari memiliki kakak yang bernama Purbararang. Ia tidak setuju adiknya diangkat menggantikan Ayah mereka. “Aku putri Sulung, seharusnya Ayahanda memilih aku sebagai penggantinya,” gerutu Purbararang pada tunangannya yang bernama Indrajaya. Kegeramannya yang sudah memuncak membuatnya mempunyai niat mencelakakan adiknya. Ia menemui seorang nenek sihir untuk memanterai Purbasari. Nenek sihir itu memanterai Purbasari sehingga saat itu juga tiba-tiba kulit Purbasari menjadi bertotol-totol hitam. Purbararang jadi punya alasan untuk mengusir adiknya tersebut. “Orang yang dikutuk seperti dia tidak pantas menjadi seorang Ratu!” ujar Purbararang.

Perbedaan Mitos,Legenda dan Cerita Rakyat

Perbedaan antara mitos, legenda dan cerita rakyat yaitu mitos adalah cerita yang belum jelas terjadinya karena tidak ada bukti otentik yang bisa membuktikan kebenarannya. Sedangkan legenda adalah cerita rakyat dimasa lampau yang benar-benar terjadi dan biasanya memiliki bukti otentik. Dan cerita rakyat itu biasanya cerita tentang kebudayaan asal muasal suatu tempat atau kejadian.

Contoh Cerita Rakyat 1. Lutung Kasarung

Pada jaman dahulu kala di Tatar Pasundan ada sebuah kerajaan yang pimpin oleh seorang raja yang bijaksana, beliau dikenal sebagai Prabu Tapak Agung. Prabu Tapa Agung mempunyai dua orang putri cantik yaitu Purbararang dan adiknya Purbasari.

(34)

28

Pada saat mendekati akhir hayatnya Prabu Tapak Agung menunjuk Purbasari, putri bungsunya sebagai pengganti. “Aku sudah terlalu tua, saatnya aku turun tahta,” kata Prabu Tapa.

Purbasari memiliki kakak yang bernama Purbararang. Ia tidak setuju adiknya diangkat menggantikan Ayah mereka. “Aku putri Sulung, seharusnya Ayahanda memilih aku sebagai penggantinya,” gerutu Purbararang pada tunangannya yang bernama Indrajaya. Kegeramannya yang sudah memuncak membuatnya mempunyai niat mencelakakan adiknya. Ia menemui seorang nenek sihir untuk memanterai Purbasari. Nenek sihir itu memanterai Purbasari sehingga saat itu juga tiba-tiba kulit Purbasari menjadi bertotol-totol hitam. Purbararang jadi punya alasan untuk mengusir adiknya tersebut. “Orang yang dikutuk seperti dia tidak pantas menjadi seorang Ratu!” ujar Purbararang.

Penalaran : 1. Penalaran Deduktif

Penalaran Deduktif adalah cara berpikir yang bertolak dari pernyataan yang bersifat umum untuk menarik kesimpulan yang bersifat khusus dan menggunakan pola berpikir silogisme.

2. Penalaran Induktif

Penalaran Induktif adalah cara berpikir yang bertolak dari pernyataan yang bersifat khusus untuk menarik kesimpulan yang bersifat umum dan terkait dengan pengetahuan empirisme.

Menurut Charles Price ada 4 macam cara untuk memperoleh pengetahuan, yaitu:

1. Percaya : Seseorang akan mendapat pengatahuan karena ia percaya bahwa hal tersebut adalah benar.

2. Wibawa : Sesuatu akan dianggap benar, apabila seseorang yang berwibawa menyatakan benar.

(35)

29 3. Apriori : Merupakan suatu keyakinan atau pendirian atau anggapan sebelum mengetahui, melihat, mendengar, dan menyelidiki keadaan tertentu.

4. Metode Ilmiah : Sesuatu dianggap ilmiah apabila memiliki patokan yang merupakan rambu-rambu untuk menentukan benar atau salah.

Ada 2 pokok untuk memperoleh pengetahuan, yaitu:

1. Empiris, yaitu pengetahuan yang disusun berdasarkan pada pengalaman, paham yang dikembangkan disebut Empiris. Bagi kaum rasionalis berpendapat pengetahuan manusia diperoleh melalui penalaran rasional yang abstrak, namun diperoleh melalui pengalaman yang konkrit.

2. Rasionalisme, yaitu suatu cara yang didasarkan pada suatu rasio. Padanganya menyatakan rasio merupakan sumber dan pangkal dari segala pengertian hanya rasio sajalah yang dapat membawa orang kepada kebenaran dan dapat memberi petunjuk dalam segala jalan pikiran.

Secara umum, yaitu: 1. Prasangka

Prasangka berarti membuat keputusan sebelum mengetahui fakta yang benar. Awalnya istilah ini merujuk pada penilaian berdasarkan pikiran seseorang sebelum memiliki informasi yang benar, yang bisa dijadikan dasar penilaian tersebut.

2. Intuisi

Intuisi adalah istilah untuk kemampuan memahami sesuatu tanpa melalui penalaran rasional dan intelektualitas. Sepertinya pemahaman itu tiba-tiba saja datangnya dari dunia lain dan di luar kesadaran. Misalnya, seseorang tiba-tiba terdorong untuk membaca sebuah buku. Ternyata, di dalam buku itu ditemukan keterangan yang dicarinya selama

(36)

bertahun-30

tahun. Atau misalnya, merasa bahwa ia harus pergi ke sebuah tempat, ternyata disana ia menemukan penemuan besar yang mengubah hidupnya. 3. Trial and Error

Trial and error adalah salah satu metode yang bisa digunakan dalam mencari solusi sebuah masalah. Metode ini banyak ditemukan dalam bidang informatika atau ilmu komputer. Trial and error menggunakan pendekatan aplikatif dari sebuah algoritma yang akan digunakan untuk menyelesaikan suatu masalah.

B. Contoh Mitos, Legenda, Cerita Rakyat (Examples of Myths,

Legends, Folklore)

Secara sederhana, definisi mitos adalah suatu informasi yang sebenarnya salah tetapi dianggap benar karena telah beredar dari generasi ke generasi. Begitu luasnya suatu mitos beredar di masyarakat sehingga masyarat tidak menyadari bahwa informasi yang diterimanya itu tidak benar. Karena begitu kuatnya keyakinan masyarakat terhadap suatu mitos tentang sesuatu hal, sehingga mempengaruhi perilaku masyarakat.

Mitos atau mite (myth) adalah cerita prosa rakyat yang di tokohi oleh para dewa atau makhluk setengah dewa yang terjadi di dunia lain (kahyangan) pada masa lampau dan dianggap benar-benar terjadi oleh yang punya cerita atau penganutnya. Mitos juga disebut Mitologi, yang kadang diartikan Mitologi adalah cerita rakyat yang dianggap benar-benar terjadi dan bertalian dengan terjadinya tempat, alam semesta, para dewa, adat istiadat, dan konsep dongeng suci. Mitos juga merujuk kepada satu cerita dalam sebuah kebudayaan yang dianggap mempunyai kebenaran mengenai suatu peristiwa yang pernah terjadi pada masa dahulu. Jadi, Mitos adalah cerita tentang asal-usul alam semesta, manusia, atau bangsa yang diungkapkan dengan cara-cara gaib dan mengandung arti yang dalam. Mitos juga mengisahkan petualangan para dewa, kisah percintaan mereka, kisah

(37)

31 perang mereka dan sebagainya. Mengapa Mitos di Percaya? Sebab masyarakat beranggapan mitos sangat berpengaruh pada kehidupan masyarakat, khususnya masyarakat tradisional yang masih sangat kental budaya kedaerahannya.

Mereka kebanyakan mengabaikan logika dan lebih mempercayai hal-hal yang sudah turun temurun dari nenek moyang. Pada dasarnya, mitos orang zaman dahulu memiliki tujuan yang baik untuk kelangsungan hidup keturunannya Ada masyarakat yang mempercayai mitos tersebut, ada juga masyarakat yang tidak mempercayainya. Jika mitos tersebut terbukti kebenarannya, maka masyarakat yang mempercayainya merasa untung. Tetapi jika mitos tersebut belum terbukti kebenarannya, maka masyarakat bisa dirugikan. Mitos dipercaya sebagai ajaran nenek moyang tentang apa yang tidak boleh dilakukan agar tidak tertimpa daerah.

a. Pengertian Mitos

Mitos atau mite (myth) adalah cerita prosa rakyat yang ditokohi oleh para dewa atau makhluk setengah dewa yang terjadi di dunia lain (kahyangan) pada masa lampau dan dianggap benar-benar terjadi oleh yang empunya cerita atau penganutnya. Mitos juga disebut Mitologi, yang kadang diartikan Mitologi adalah cerita rakyat yang dianggap benar-benar terjadi dan bertalian dengan terjadinya tempat, alam semesta, para dewa, adat istiadat, dan konsep dongeng suci. Jadi, mitos adalah cerita tentang asal-usul alam semesta, manusia, atau bangsa yang diungkapkan dengan cara-cara gaib dan mengandung arti yang dalam. Mitos juga mengisahkan petualangan para dewa, kisah percintaan mereka, kisah perang mereka dan sebagainya.

b. Contoh-contoh Mitos

Begitu banyak contoh-contoh mitos yang ada di dindonesia. karena kita tahu sendiri bahwa memang Mitos sangat berhubungan dengan terjadinya tempat, alam semesta, para dewa, adat istiadat, dan konsep dongen suci. ini adalah beberapa contoh Mitos yang ada di Indonesia.

(38)

32

1. Cerita terjadinya mado-mado atau marga di Nias (Sumatra Utara) 2. Cerita barong di Bali.

3. Cerita pemindahan Gunung Suci Mahameru di India oleh para dewa ke Gunung Semeru yang dianggap suci oleh orang Jawa dan Bali.

4. Cerita Nyai Roro Kidul (Ratu Laut Selatan) 5. Cerita Joko Tarub

6. Cerita Dewi Nawangwulan contoh lainnya:

1. Tertimpa cicak tandanya sial . Sial di sini maksudnya dari tertimpa cicak itu sendiri. Siapa yang tidak sial kalau sedang enak – enak duduk tiba – tiba tertimpa cicak.

2. Wanita tidak boleh duduk di depan pintu pamali . Zaman dahulu wanita masih menggunakan rok, belum ada yang memakai celana. Jadi, kalau ada wanita yang duduk di depan pintu pasti akan terlihat…ya gitu deh. Pasti banyak mengundang hawa nafsu.

3. Jangan bersiul pada malam hari karena mengundang setan. Maksudnya adalah agar tidak mengganggu orang – orang yang sedang tidur.

4. Memakai payung di dalam rumah berarti sial. Ya sial kalau lagi ada banyak orang di dalam rumah dan kita memakai payung. Mungkin orang – orang di sekitar Anda akan merasa terganggu atau tercolok matanya.

Cerita mitologi yang paling luas persebarannya hampir di seluruh Asia Tenggara adalah mitologi Dewi Padi atau Dewi Sri. Yaitu cerita tentang asal usul beras yang dikaitkan dengan cerita Dewi Sri. Hampir seluruh daerah di Indonesia, mitologi tentang beras selalu dikaitkan dengan cerita Dewi Sri. Walaupun tema ceritanya sama, yaitu Dewi Sri, tetapi setiap daerah memiliki cerita yang berbeda tentang tokoh Dewi Sri ini. Baiklah, berikut ini akan sedikit disampaikan cerita tentang Dewi Sri dengan versi cerita yang

(39)

33 berbeda. Menurut versi di daerah Surabaya, Dewi Sri adalah seorang putri dari Kerajaan Purwacarita. Ia mempunyai seorang saudara laki-laki yang bernama Sadana. Pada suatu hari selagi tidur, kedua anak raja itu disihir oleh ibu tiri mereka. Sadana diubah menjadi seekor burung layang-layang, dan Sri diubah menjadi ular sawah. Dengan demikian, Sri menjadi dewi padi dan kesuburan.

Ada pula daerah lain, memili versi yang berbeda tentang cerita Dewi Sri. Menurut ceritanya, padi berasal dari jenazah Dewi Sri, istri Dewa Wisnu. Selain padi masih ada tanaman-tanaman lainnya, yang juga berasal dari jenazah Dewi Sri. Dari tubuhnya tumbuh pohon aren, dari kepalanya tumbuh pohon kelapa, dari kedua tangannya tumbuh pohon buah-buahan, dan dari kedua kakinya tumbuh tanaman akar-akaran seperti ubi jalar dan ubi talas. Dewi Sri meninggal karena dirongrong terus-menerus oleh raksasa yang bernama Kala Gumarang. Raksasa ini wataknya sangat keras hati, sehingga setelah meninggal ia masih berkesempatan untuk menjelma menjadi rumput liar, yang selalu mengganggu tanaman padi (jelmaan Dewi Sri), yang menjadi kecintaannya itu.

Dari contoh mitologi tentang Dewi Sri tersebut, menunjukkan bagaimana masyarakat pada masa sebelum tulisan menjelaskan tentang asal usul padi sebagai suatu bentuk kejadian alam. Kita tidak bisa melacak dengan menggunakan sumber-sumber tertulis, sebab tidak ditemukan sumber-sumbernya. Yang kita temukan adalah suatu cerita rakyat tentang Dewi Sri dalam bentuk tradisi lisan. Cerita ini sudah mengalami pewarisan dari generasi ke generasi. Bahkan sampai sekarang di beberapa daerah, tokoh Dewi Sri dianggap sebagai dewi yang memberi kesuburan pada penanaman padi, sehingga kalau habis panen diadakan upacara sebagai bentuk ucapan terima kasih kepada Dewi Sri.

(40)

34

Beberapa alasan mengapa manusia mudah menerima mitos.

Keterbatasan pengetahuan manusia, pada umunya manusia

memperoleh informasi dari cerita orang yang mengetahui akan suatu hal. Kemudian hal ini bepindah telinga kepada manusia yang lain. yang menjadi masalah adalah kebenaran tentang informasi atau pengetahuan yang muncul dan telah menyebar tersebut.

Keterbatasan manusia dalam menalarkan sesuatu, ini dikarenakan kemampuan berpikir manusia pada saat itu masih latih. Sehingga pemikiran yan dihasilkan dapat benar dan dapat pula salah.

Keingintahuan manusia yang telah terpenuhi untuk sementara,

mengadung pengertian bahwa ketika manusia tlah mampu menalarkan sedikit hal yang ada dalam pikirannya maka disitulah letak kepuasan manusia yang diterimanya secara intuisi.

Keterbatasan alat indera manusia, selain beberapa hal diatas

keterbatasan manusia terhadap bagaimana Ia menggunakan alat inderanay masih terbatas sehingga jangkauan yang sangat detail dalam suatu penciptaan hal yang baru masih bisa diragukan.

Si Tanggang adalah sebuah cerita dongeng masyarakat Melayu yang mengisahkan kehidupan seorang pemuda bernama Si Tanggang yang mendurhakai ibunya, dan akhirnya berubah menjadi batu karena dikutuk oleh si ibu dengan makbul Tuhan.

Si Tanggang adalah antara dongeng yang paling populer di kalangan orang Melayu. Ia diceritakan melalui lisan secara turun-temurun.

Beberapa tempat di Kepulauan Melayu dikaitkan dengan dongeng Si Tanggang. Diantaranya adalah Jong Batu di Brunei, Batu Caves di Malaysia, dan Batu Malin Kundang di Pantai Air Manis, Padang, Sumatera Barat. Tempat-tempat ini, menurut kepercayaan masyarakat setempat, berisi cerita sejarah Si Tenggang menjadi batu.

(41)

35

C. Legenda si Tanggang

Pada suatu waktu, Si Talang dan Si Deruma memiliki seorang anak lelaki bernama Si Tanggang. Kehidupan mereka sekeluarga amatlah miskin. Si Tanggang selalu berkhayal untuk menjadi kaya dan terkenal. Pada suatu hari, Si Tanggang terlihat sebuah kapal besar berlabuh di muara sungai yang dekat dengan rumahnya. Si Tanggang pergi bertemu dengan Nakhoda kapal itu dan meminta untuk dijadikan krunya. Nakhoda kapal itu langsung setuju karena telah melihat efisiensi Si Tanggang bersampan dan bekerja. Meskipun Si Talang dan Si Deruma sangat keberatan untuk melepaskan Si Tanggang berlayar sesuai kapal Nakhoda itu, mereka terpaksa mengalah. Si Tanggang berjanji akan kembali ke desa setelah menjadi kaya. Si Tanggang melakukan apa saja pekerjaan yang diperintahkan oleh Nakhoda. Nakhoda sangat suka dengannya karena dia rajin bekerja. Lalu, Si Tanggang pun diambil sebagai anak angkat. Bila Nakhoda menjadi uzur, maka Si Tanggang ditunjuk menjadi nakhoda baru. Dia disebut Nakhoda Tanggang.

Si Tanggang efisien dan pandai berbisnis. Namanya menjadi terkenal. Jadi dia diundang oleh Sultan ke istana. Tidak lama kemudian, Si Tanggang pun menikah dengan putri Sultan. Si Tanggang membawa istrinya berlayar ke banyak tempat di seluruh negeri. Pada suatu hari, kapal Si Tanggang berlabuh di muara sungai desa asal-usulnya. Orang kampung mengetahui nakhoda kapal itu Si Tanggang. Mereka pun mengatakan kepada orang tuanya. “Anak kita sudah pulang. Marilah kita pergi tengok “kata Si Talang. “Ya, aku rindukan Si Tanggang. Kabarnya dia sudah kaya sekarang, “kata Deruma dengan gembira. Si Talang dan Si Deruma pun pergilah mengayuh sampan menuju ke kapal Nakhoda Tanggang. Si Deruma membawa makanan favorit Si Tanggang, yaitu pisang salai. Ketika tiba di kapal, seorang anak kapal melarang mereka naik. Seketika kemudian, Si Tanggang muncul dengan istrinya. “Siapakah kedua orang tua ini?” Tanya Si Tanggang kepada krunya. “Mereka mengaku sebagai orang tua tuan,”

(42)

36

jawab anak kapal itu. “Betulkah mereka ini orang tua kanda?” Tanya istri Si Tanggang. Si Tanggang malu untuk mengaku orang tua itu orangtuanya. Kesusahan dan kemiskinan membuat Si Talang dan Si Deruma terlihat begitu lemah dan daif sekali.

“Orangtua kanda? Oh, tidak! Kanda tidak memiliki orang tua lagi. Mereka bukan orang tua kanda. Jangan biarkan kedua pengemis ini naik ke kapal! “Hardik Si Tanggang. Mukanya merah padam karena malu dan marah. “Oh, anakku, Si Tanggang! Aku ibumu. Ibu ada bawakan pisang salai kegemaranmu, nak “kata Si Deruma. “Pergi! “Teriak Si Tanggang. Dia memukul jari ibunya yang bergayut pada bagian tepi kapal. Pisang salai yang dibawa ibunya, dibuang ke laut.

Si Talang dan Si Deruma merasa terlalu sedih dan kecewa. Sungguh tidak disangka anak kesayangan mereka telah berubah. Mereka pun mendayung ke tepi.

Ketika tiba di daratan, Si Deruma memandang ke langit. Sambil mengangkat kedua belah tangan dia berseru “Oh, Tuhan! Tunjukkanlah kepada Si Tanggang bahwa akulah ibu kandungnya. “ Tiba-tiba petir berbunyi. Angin bertiup kencang. Kapal yang sedang berlabuh itu terombang-ambing. Ketika itulah, Si Tanggang merasa kesal. Dia sadar Tuhan telah mengabulkan doa ibunya. Dia akan menerima balasannya karena telah memberontak.

“Oh, ibu! Maafkan Tanggang. Tanggang mengaku, Tanggang anak ibu! ‘ teriak Si Tanggang.

Akan tetapi, Si Tanggang sudah terlambat. Gelombang yang kuat memecahkan kapalnya. Ketika badai reda, kapal Si Tanggang menjadi batu. Semua kru juga berubah menjadi batu. Si Tanggang dan istrinya turut menjadi batu.

(43)

37

D. Keterbatasan Penalaran Dan Keingintahuan (Limitations Of

Reasoning And Curiosity)

Menurut Charles Price ada 4 macam cara untuk memperoleh pengetahuan yaitu:

1. Percaya

Seseorang akan mendapat pengatahuan karena ia percaya pada hal tersebut adalah benar.

2. Wibawa

Sesuatu akan dianggap benar,apa bila seseorang yg berwibawa menyatakan benar

3. Apriori

Merupakan suatu keyakinan/pendirian/anggapan sebelum mengetahui (melihat, mendengar, menyelidiki) keadaan tertentu.

4. Metode Ilmiah

Seseuatu dianggap ilmiah apa bila memiliki patokan yg merupakan rambu2 untuk menentukan benar atau salah.

Ilmu pengetahuan alam bermula dari rasa ingin tahu yang merupakan ciri khas manusia. Manusia mempunyai rasa ingin tahu tentang benda-benda di alam sekitarnya, bulan, bintang, dan matahari, bahkan ingin tahu tentang dirinya sendiri (antroposentris).

Dengan pertolongan akal budinya manusia menemukan berbagai cara untuk melindungi diri terhadap pengaruh lingkungan yang merugikan. Tetapi adanya akal budi itu juga menimbulkan rasa ingin tahu yang selalu berkembang. Rasa ingin tahu itu tidak pernah dapat dipuaskan. Kalau salah satu soal dapat dipecahkan maka timbul soal lain yang menunggu penyelesaian. Akal budi manusia tidak pernah puas dengan pengetahuan yang dimilikinya.

(44)

38

Rasa ingin tahu mendorong manusia untuk melakukan berbagai kegiatan yang bertujuan untuk mencari jawaban atas berbagai persoalan yang muncul dalam pikirannya. Kegiatan yang dilakukan manusia itu kadang-kadang kurang serasi dengan tujuannya. Sehingga tidak dapat menghasilkan pemecahan. Tetapi kegagalan biasanya tidak menimbulkan rasa putus asa, bahkan seringkali justru membangkitkan semangat yang lebih menyala-nyala untuk memecahkan persoalan. Dengan semangat yang makin berkobar ini diadakanlah kegiatan-kegiatan lain yang dianggap lebih serasi dan dapat diharapkan akan menghasilkan penyelesaian yang memuaskan. Kegiatan untuk mencari pemecahan dapat berupa:

a. Penyelidikan langsung.

b. Penggalian hasil-hasil penyelidikan yang sudah pernah diperoleh orang lain.

c. Kerja sama dengan penyelidik-penyelidik lain yang juga sedang memecahkan soal yang sama atau yang sejenis.

Rasa ingin tahu manusia ternyata tidak dapat terpuaskan hanya atas dasar pengamatan ataupun pengalaman. Untuk itulah, manusia mereka-reka sendiri jawaban atas keingintahuannya itu. Sebagai contoh: “Apakah pelangi itu?”, karena tak dapat dijawab, manusia mereka-reka jawaban bahwa pelangi adalah selendang bidadari. Jadi muncul pengetahuan baru yaitu bidadari. Contoh lain: “Mengapa gunung meletus?”, karena tak tahu jawabannya, manusia mereka-reka sendiri dengan jawaban: “Yang berkuasa dari gunung itu sedang marah”. Dengan menggunakan jalan pemikiran yang sama muncullah anggapan adanya “Yang kuasa” di dalam hutan lebat, sungai yang besar, pohon yang besar, matahari, bulan, atau adanya raksasa yang menelan bulan pada saat gerhana bulan. Pengetahuan baru yang bermunculan dan kepercayaan itulah yang kita sebut dengan mitos. Cerita yang berdasarkan atas mitos disebut legenda.

(45)

39 Mitos itu timbul disebabkan antara lain karena keterbatasan alat indera manusia misalnya:

1. Alat Penglihatan

Banyak benda-benda yang bergerak begitu cepat sehingga tak tampak jelas oleh mata. Mata tidak dapat membedakan benda-benda. Demikian juga jika benda yang dilihat terlalu jauh, maka tak mampu melihatnya. 2. Alat Pendengaran

Pendengaran manusia terbatas pada getaran yang mempunyai frekuensi dari 30 sampai 30.000 perdetik. Getaran di bawah 30 atau di atas 30.000 perdetik tak terdengar.

3. Alat Pencium dan Pengecap

Bau dan rasa tidak dapat memastikan benda yang dicecap maupun diciumnya . manusia hanya bisa membedakan 4 jenis masa yaitu rasa manis,masam ,asin dan pahit.

Bau seperti parfum dan bau-bauan yang lain dapat dikenal oleh hidung kita bila konsentrasi di udara lebih dari sepersepuluh juta bagian. Melalui bau, manusia dapat membedakan satu benda dengan benda yang lain namun tidak semua orang bisa melakukannya.

4. Alat Perasa

Alat perasa pada kulit manusia dapat membedakan panas atau dingin namun sangat relatif sehingga tidak bisa dipakai sebagai alat observasi yang tepat.

Alat-alat indera tersebut di atas sangat berbeda-beda, di antara manusia: ada yang sangat tajam penglihatannya, ada yang tidak. Demikian juga ada yang tajam penciumannya ada yang lemah. Akibat dari keterbatasan alat indera kita maka mungkin timbul salah informasi, salah tafsir dan salah pemikiran. Untuk meningkatkan kecepatan dan ketepatan alat indera tersebut dapat juga orang dilatih untuk itu, namun tetap sangat terbatas. Usaha-usaha lain adalah penciptaan alat. Meskipun alat yang

(46)

40

diciptakan ini masih mengalami kesalahan. Pengulangan pengamatan dengan berbagai cara dapat mengurangi kesalahan pengamatan tersebut. Jadi, mitos itu dapat diterima oleh masyarakat pada masa itu karena:

a. Keterbatasan pengetahuan yang disebabkan karena keterbatasan penginderaan baik langsung maupun dengan alat.

b. Keterbatasan penalaran manusia pada masa itu. c. Hasrat ingin tahunya terpenuhi

Menurut Auguste comte,dalam sejarah perkembangan jiwa manusia, baik sebagai individu maupun sebagai keseluruhan, berlangsung tiga tahap:

1. Tahap teologi atau fiktif

2. Tahap filsafat atau metafisik atau abstrak 3. Tahap positif atau ilmiah riel

Pada tahap teologi atau fiktif manusia berusaha untuk mencaari atau menemukan sebab yang pertama dan tujuan yang terakhir dari segala sesuatu,dan selalu dihubungkan dengan kekuatan ghaib. Gejala alam yang menarik perhatiannya selalu diletakkan dalam kaitannya dengan sumber yang mutlak. Mempunyai anggapan bahwa setiap gejala dan peristiwa dikuasi dan diatur oleh para dewa atau kekuatan ghaib lainnya.

Tahap metafisika atau abstrak merupakan tahap dimana manusia masih tetap mencari sebab utama dan tujuan akhir, tetapi manusia tidak lagi menyadarkan kepada kepercayan akan adanya kekuatan ghaib , melainkan kepada akalnya sendiri,akal yang telah mampu melakukan abstraktasi guna menemukan hakikat segala sesuatu.

Tahap positif atau riel merupakan tahap dimana manusia telah mampu berfikir secara positif atau riel,atas dasar pengetahuan yang telah dicapainya yang dikembangkan secara positif ,melalui pengamatan , percobaan dan perbandingan.

(47)

41 Mitos adalah pengetahuan yang diperoleh melalui pengalaman dan pemikiran sederhana serta dikaitkan dengan kepercayaan akan adnya kekuatan ghaib. Sehingga pengetahuan yang diperoleh bersifat subyektif.

Gempa bumi diduga terjadi karena Atlas (raksasa yang memikul bumi pada bahunya )memindahkan bumi dri bahu yang satu kebahu yang lain. Gerhana bulan diduga terjadi karena dimakan oleh raksasa. Menurut dongeng raksasa itu takut pada bunyi – bunyian, maka pada waktu gerhana bulan manusia memukul apa saja yang dapat menimbulkan bunyi. Supaya raksasa itu takut dan memuntahkan kembali bulan purnama. Bunyi guntur dikira ditimbulka oleh adanya kereta yang dikendarai dewa melintas langit.

Gambar

Gambar 1.2 Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui
Gambar 2.1 Penghijauan
Gambar 2. 2 Sengkedan
Gambar 2.4 Pengelolaan air limbah
+7

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi yang sangat pesat, terutama dibidang teknologi informasi. Teknologi informasi menjadi kebutuhan yang paling

Tahap Kegiatan Pelaksanaan Program IbM Perkembangan teknologi khususnya teknologi informasi yang berkembang pesat ditandai dengan tingginya minat masyarakat akan

Perkembangan teknologi dan informasi saat ini telah berkembang sangat pesat, begitu juga ilmu pengetahuan, salah satunya yaitu di bidang matematika yang sangat erat dengan

Perkembangan Teknologi informasi berkembang sangat begitu pesat saat ini dan menghasilkan inovasi-inovasi baru seiring dengan perkembangan pola pikir manusia yang

Perkembangan ilmu kedokteran nuklir yang sangat pesat tersebut dimungkinkan berkat dukungan dari perkembangan teknologi instrumentasi untuk pembuatan

Dewasa ini persaingan industri telekomunikasi semakin kompetitif, teknologi informasi berkembang dengan pesat dimana perkembangan teknologi digital dengan percepatan akses

RANCANG BANGUN GAME INTERAKTIF PEMBELAJARAN IPA MENGENAI RANTAI MAKANAN BERBASIS FLIPBOOK Pendahuluan Perkembangan teknologi 4.0 telah berkembang dengan pesat, teknologi yang dapat

RANCANG BANGUN GAME INTERAKTIF PEMBELAJARAN IPA MENGENAI RANTAI MAKANAN BERBASIS GAME PADA SMARTPHONE Pendahuluan Perkembangan teknologi 4.0 telah berkembang dengan pesat, teknologi