• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Tugas Akhir Taufik Yulianto M3207031

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Tugas Akhir Taufik Yulianto M3207031"

Copied!
126
0
0

Teks penuh

(1)

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Program Diploma III Manajemen Informatika

Oleh :

TAUFIK YULIANTO NIM. M3207031

PROGRAM DIPLOMA III MANAJEMEN INFORMATIKA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

(2)

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

PETA WISATA KARESIDENAN SURAKARTA BERBASIS

FLASH

Disusun Oleh

TAUFIK YULIANTO NIM. M3207031

Tugas Akhir ini disetujui untuk dipresentasikan pada Ujian TA

pada tanggal 22 Juli 2010

Pembimbing,

(3)

iii

HALAMAN PENGESAHAN

PETA WISATA KARESIDENAN SURAKARTA BERBASIS

FLASH

Tugas Akhir ini telah diterima dan disahkan oleh dewan penguji Tugas Akhir Program Diploma III Imu Komputer pada hari ______ tanggal ______________

(4)

iv ABSTRACT

Taufik Yulianto.2010.Residence of Surakarta Tourism Map Based on Flash. Computer Science Diploma III Management Informatics Program. Faculty of Mathematics and Natural Science Sebelas Maret University of Surakarta. Information technology is very influential in the life. Many city and district use the digital map to introduce existing tourist attractions.. There are currently no tourist map which covers all Residence of Surakarta attractions, so need to be socialized attractions including Surakarta can evolve. The aim of this final project is to develop a Tourism Map Based on Flash about existing tourism in Residence of Surakarta.

Data collection methods used in the preparation of this final task were observation and literature study method. These steps has been completed the applications and this research was to design concepts, to collect data, to prepare of hardware software, making the application, testing, repairing and final settlement process applications.

It can be concluded Residence of Surakarta Tourism Map Based on Flash has been developed. It has been included Residence of Surakarta specifically Surakarta City, District of Boyolali , District of Sukoharjo, District of Wonogiri, District of Sragen, District of Karanganyar and District of Klaten.

(5)

v ABSTRAKSI

Taufik Yulianto.2010.Peta Pariwisata Karesidenan Surakarta Berbasis Flash.Program Diploma III Ilmu Komputer Manajemen Informatika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret.

Teknologi Informasi sangat berpengaruh dalam kehidupan. Banyak kota atau kabupaten menggunakan sarana peta digital untuk mengenalkan wisata yang ada. Belum ada peta wisata yang mengulas obyek wisata seluruh Karesidenan Surakarta, sehingga perlu disosialisasikan agar obyek wisata yang mencakup Karesidenan Surakarta dapat berkembang.Tujuan dibuatnya tugas akhir ini adalah untuk membuat aplikasi multimedia Peta Pariwisata Karesidenan Surakarta Berbasis Flash mengenai pariwisata yang ada di Karesidenan Surakarta.

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penyusunan Tugas Akhir ini adalah metode observasi dan studi pustaka. Langkah–langkah menyelesaikan aplikasi dan penelitian ini adalah merancang konsep, pengumpulan data, persiapan

hardware software, pembuatan aplikasi, testing, perbaikan dan yang terakhir proses penyelesaian aplikasi.

Dapat disimpulkan bahwa telah dibuat Peta Pariwisata Karesidenan Surakarta Berbasis Flash. Peta tersebut mencakup Kota Surakarta, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Sragen, Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Klaten

(6)

vi

HALAMAN MOTTO

When you want something you've never had, you have to do something you've never done

Negara Republik Indonesia ini bukan milik sesuatu golongan, bukan milik sesuatu agama, bukan milik sesuatu suku, bukan milik sesuatu golongan adat-istiadat, tetapi milik kita semua dari Sabang sampai

Merauke!

“Bung Karno”

"Seribu orang tua hanya dapat bermimpi, satu orang pemuda dapat mengubah dunia."

“Bung Karno

Apabila dua orang selalu sepakat dalam segala hal, itu berarti cuma satu orang yang berpikir.

(7)

vii

HALAMAN PERSEMBAHAN

(8)

viii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, hidayah dan inayah-Nya yang senantiasa memberikan petunjuk dan pertolongan sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan Tugas Akhir

dengan judul “PETA WISATA KARESIDENAN SURAKARTA BERBASIS FLASH”.

Laporan Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan kelulusan Diploma III Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Dalam proses penyusunan tugas akhir ini, penulis memperoleh bantuan dari berbagai pihak. Dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberi bimbingan dan bantuan kepada penulis sehingga Tugas Akhir ini dapat diselesaikan. Untuk itu, atas segala bantuan dan bimbingannya, penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Drs. Y. S. Palgunadi, M.Sc selaku ketua Program Studi DIII Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Bapak Drs. Syamsurizal selaku pembimbing akademik.

3. Bapak Fendi Aji Purnomo, S.Si selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan, saran dan petunjuk dalam pembuatan tugas akhir ini. 4. Teman-teman mahasiswa DIII Ilmu Komputer FMIPA UNS khususnya

jurusan Manajemen Informatika angkatan 2007.

Penulis menyadari bahwa laporan tugas akhir ini masih jauh dari sempurna, Oleh karena itu sangat diharapkan saran dan kritik yang membangun untuk perbaikan di masa mendatang. Akhirnya, penulis berharap semoga tugas akhir ini bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.

Surakarta, Juni 2010

(9)

ix

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 1

1.3 Batasan Masalah... 1

1.4 Tujuan Penelitian ... 1

1.5 Manfaat Penelitian ... 2

1.6 Metodologi Penelitian ... 2

1.7 Sistematika Penulisan ... 2

BAB II LANDASAN TEORI ... 4

2.1 Sejarah Karesidenan Surakarta ... 4

2.2 Multimedia ... 76

2.2.1 Sejarah Multimedia ... 76

(10)

x

2.2.3 Komponen Multimedia ... 77

2.3 Adobe Flash CS3 ... 81

3.1 Analisis Kebutuhan ... 85

3.1.1 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 85

3.1.2 Analisis Kebutuhan Non Fungsional (Bagi Pengguna) ... 85

3.2 Langkah – Langkah Penyelesaian Masalah ... 86

3.3 Analisa Perancangan ... 87

3.3.1 Rancangan Halaman Menu ... 88

3.3.2 Rancangan Halaman Map ... 88

3.3.3 Rancangan Halaman Event ... 89

3.3.4 Rancangan Halaman History... 90

3.3.5 Rancangan Halaman Others ... 90

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ... 91

4.1 Pembuatan Aplikasi ... 91

(11)

xi

4.2.3 Tampilan Halaman Event ... 98

4.2.4 Tampilan Halaman History ... 98

4.2.5 Tampilan Halaman Others ... 99

4.3 Evaluasi Aplikasi ... 100

4.2.1 Kelebihan Aplikasi ... 100

4.2.2 Kekurangan Aplikasi ... 100

BAB V PENUTUP ... 101

5.1 Kesimpulan ... 101

5.2 Saran ... 101

(12)

xii

Gambar 2. 5. Gedung Wayang Orang Sriwedari ... 7

Gambar 2. 6. Museum Radya Pustaka ... 7

Gambar 2. 7. Taman Balekambang ... 8

Gambar 2. 8. Stadion Manahan ... 9

Gambar 2. 9. Pasar Depok... 9

Gambar 2. 10. Rumah Makan Adem Ayem ... 10

Gambar 2. 11. Monumen Pers... 11

Gambar 2. 12. Pasar Kembang ... 11

Gambar 2. 13. Pasar Kadipolo ... 12

Gambar 2. 14. Batik Semar ... 12

Gambar 2. 15. Terminal Tirtonadi ... 13

Gambar 2. 16. Pasar Nusukan ... 14

Gambar 2. 17. RRI Surakarta ... 14

Gambar 2. 18. Batik Danarhadi... 15

Gambar 2. 19. Pasar Singosaren ... 16

Gambar 2. 20. Stasiun Balapan ... 17

Gambar 2. 21. Villa Park ... 17

Gambar 2. 22. Pura Mangkunegaran... 18

Gambar 2. 23. Ngarsopuro ... 19

Gambar 2. 24. Pasar Triwindu ... 19

Gambar 2. 25. Batik Keris... 20

Gambar 2. 26. Pasar Harjodaksino ... 21

Gambar 2. 27. Kampung Batik Kauman ... 21

(13)

xiii

Gambar 2. 29. Masjid Agung ... 23

Gambar 2. 30. Pasar Mojosongo ... 23

Gambar 2. 31. Balaikota Surakarta ... 24

Gambar 2. 32. Kantor Pos Surakarta ... 24

Gambar 2. 33. Gedung Bank Indonesia ... 25

Gambar 2. 34. Pasar Gede ... 25

Gambar 2. 35. Gladak Langen Bogan ... 26

Gambar 2. 36. Pusat Grosir Solo ... 26

Gambar 2. 37. Beteng Trade Center... 27

Gambar 2. 38. Pasar Gading ... 28

Gambar 2. 39. Stasiun Jebres ... 28

Gambar 2. 40. Taman Satwa Jurug ... 29

Gambar 2. 41. Stasiun Sangkrah ... 30

Gambar 2. 42. Pasar Klithikan Notoharjo ... 30

Gambar 2. 43. Bengawan Sport ... 31

Gambar 2. 44. Tirtomoyo Manahan ... 31

Gambar 2. 45. Loji Gandrung ... 32

Gambar 2. 46. Langgar Merdeka ... 33

Gambar 2. 47. HAILAI ... 33

Gambar 2. 48. Keraton Surakarta ... 34

Gambar 2. 49. Patung Slamet Riyadi ... 35

Gambar 2. 50. Stasiun Purwosari ... 35

Gambar 2. 51. Panorama Gunung Merapi – Merbabu ... 36

Gambar 2. 52. Airt Terjun Kedung Kayang ... 36

Gambar 2. 53. Kerajinan Tembaga dan Kuningan Cepogo ... 37

Gambar 2. 54. Umbul Tlatar ... 38

Gambar 2. 55. Wisata Kedung Ombo ... 38

Gambar 2. 56. Umbul Pengging ... 39

Gambar 2. 57. Waduk Cengklik ... 39

Gambar 2. 58. Bandara Udara Adi Soemarmo ... 40

(14)

xiv

Gambar 2. 60. Boyolali Kota ... 41

Gambar 2. 61. Bekas Kraton Kartosuro ... 42

Gambar 2. 62. Pandawa Water World ... 42

Gambar 2. 63. Candi Sonosewu ... 43

Gambar 2. 64. Pemandian Langenharjo ... 43

Gambar 2. 65. Stasiun Sukoharjo ... 44

Gambar 2. 66. Keramba Waduk Mulur ... 45

Gambar 2. 67. Umbul Pacinan Batu Seribu ... 45

Gambar 2. 68. Pasar Kartosuro ... 46

Gambar 2. 69. Sukoharjo Kota ... 46

Gambar 2. 70. Hutan Wisata Gunung Bromo ... 47

Gambar 2. 71. Pabrik Gula Tasikmadu ... 47

Gambar 2. 72. Air Panas Pablengan ... 48

Gambar 2. 73. Air Terjun Jumog ... 49

Gambar 2. 74. Candi Sukuh ... 49

Gambar 2. 75. Candi Ceto ... 50

Gambar 2. 76. Taman Ria Balekambang ... 51

Gambar 2. 77. Air Terjun Grojogan Sewu ... 51

Gambar 2. 78. Stasiun Palur ... 52

Gambar 2. 79. Karanganyar Pusat Kota ... 53

Gambar 2. 80. Tugu Pusaka ... 53

Gambar 2. 81. Padepokan Bei Tani ... 54

Gambar 2. 82. Hutan Wisata (Kethu)... 54

Gambar 2. 83. Plintheng Semar ... 55

Gambar 2. 84. Stasiun Wonogiri ... 56

Gambar 2. 85. Cagar Alam Danalaya ... 56

Gambar 2. 86. Goa Ngantap ... 57

Gambar 2. 87. Setren Girimanik ... 57

Gambar 2. 88. Waduk Gajah Mungkur ... 58

Gambar 2. 89. Goa Putri Kencana ... 58

(15)

xv

Gambar 2. 91 Kahyangan ... 59

Gambar 2. 92. Pantai Sembukan ... 60

Gambar 2. 93. Pantai Nambu ... 61

Gambar 2. 94. Wonogiri Kota ... 61

Gambar 2. 95. Museum Sangiran ... 62

Gambar 2. 96. Gunung Kemukus ... 62

Gambar 2. 97. Kedung Ombo ... 63

Gambar 2. 98. Desa Batik Kliwonan ... 64

Gambar 2. 99. Pemandian Air Panas Bayanan ... 64

Gambar 2. 100. Kolam Renang Kartika ... 65

Gambar 2. 101. Stasiun Sragen Kota ... 65

Gambar 2. 102. Taman Ndayu Asri ... 66

Gambar 2. 103. Sragen Kota ... 67

Gambar 2. 104. Janti ... 67

Gambar 2. 105. Pemandian Cokro ... 68

Gambar 2. 106. Desa Wisata Soran Duwet ... 68

Gambar 2. 107. Stasiun Klaten ... 69

Gambar 2. 108. Rowo Jombor ... 70

Gambar 2. 109. Pabrik Gula Gondang Baru ... 70

Gambar 2. 110. Bekas Pesanggrahan PB X ... 71

Gambar 2. 111. Deles Indah ... 71

Gambar 2. 112. Candi Sewu ... 72

Gambar 2. 113. Candi Lumbung ... 73

Gambar 2. 114. Candi Bubrah ... 73

Gambar 2. 115. Candi Plaosan ... 74

Gambar 2. 116. Candi Sojiwan ... 75

Gambar 2. 117. Candi Prambanan ... 75

Gambar 2. 118. Klaten Kota ... 76

Gambar 2. 119. Tombol Flash ... 81

Gambar 2. 120. Screenshoot Corel Draw X4 ... 84

(16)

xvi

Gambar 3. 2. Analisa Rancangan ... 88

Gambar 3. 3. Desain Menu ... 88

Gambar 3. 4. Desain Map ... 89

Gambar 3. 5. Desain Event ... 89

Gambar 3. 6. Desain History ... 90

Gambar 3. 7. Desain Others ... 90

Gambar 4. 1. Pembuatan obyek dan background Adobe Flash ... 92

Gambar 4. 2. Navigasi ... 92

Gambar 4. 3. Halaman Menu ... 97

Gambar 4. 4. Halaman Map ... 98

Gambar 4. 5. Halaman Event ... 98

Gambar 4. 6. Halaman History ... 99

(17)

1

Pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi saat ini semakin berkembang pesat. Teknologi Informasi juga sangat berpengaruh dalam kehidupan. Penggunaan produk teknologi informasi diharapkan dapat membantu dan mendukung sektor pariwisata sebuah kota. Banyak kota atau kabupaten menggunakan sarana peta digital untuk mengenalkan wisata yang ada. Saat ini perkembangan pariwisata cukup pesat di Karesidenan Surakarta. Karesidenan Surakarta belum memiliki sebuah peta digital pariwisata yang mencakup seluruh wilayah Karesidenan Surakarta yakni Kota Surakarta, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Sragen, Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Klaten yang menarik, mudah digunakan serta dapat dibawa kemana mana. Oleh karena itu diperlukan sebuah peta digital pariwisata yang berbasis flash dimana pemrograman flash merupakan pemrograman khusus untuk animasi sehingga peta yang dibuat terlihat lebih menarik untuk digunakan. Dengan menggunaan peta digital ini pengguna lebih nyaman ketika mencari sebuah lokasi pariwisata karena dilengkapi search engine untuk mencari lokasi pariwisata, serta lebih efisien daripada harus membawa peta berbentuk kertas yang isi konten pariwisatanya terbatas.

1.2. Perumusan Masalah

Adapun perumusan masalahnya adalah “Bagaimana membuat aplikasi multimedia berbentuk peta digital dengan konsep menarik dan mudah dipahami dari mulai mendesain hingga teknik-teknik pembuatannya yang dapat digunakan Turis yang berkunjung sebagai Tour Guide Map”.

(18)

Batasan masalah dalam laporan ini yakni mengulas pembuatan dari mulai mendesain hingga teknik-teknik pembuatan aplikasi multimedia berbentuk Peta Pariwisata Karesidenan Surakarta Berbasis Flash.

1.4. Tujuan dan manfaat Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah membuat aplikasi multimedia Peta Pariwisata Karesidenan Surakarta Berbasis Flash mengenai pariwisata yang ada di Karesidenan Surakarta yaitu mencakup Kota Surakarta, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Sragen, Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Klaten. Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah peta digital pariwisata ini dapat digunakan oleh pengguna untuk melihat deskripsi dan lokasi obyek wisata Karesidenan Surakarta, yang mudah digunakan dan dapat dibawa kemana-mana ketika berkunjung ke obyek wisata di Karesidenan Surakarta.

1.5. Metodologi Penelitian

Adapun penelitiannya adalah sebagai berikut : 1.Observasi

Metode pengumpulan data dengan melakukan pengamatan secara langsung pada suatu objek.

2.Studi Pustaka

Metode pengumpulan data dengan browsing website resmi masing masing kabupaten serta membaca literatur kemudian mengambil data yang ada hubungannya dengan permasalahan yang dijadikan obyek penelitian.

1.6. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini terdiri dari beberapa bab dan sub bab sebagai berikut :

(19)

Pendahuluan dalam bab I ini terdiri dari beberapa sub bab, yang berisi latar belakang masalah, rumusan masalah yang menjadi kajian program ini, tujuan yang hendak dicapai, manfaat, metode penelitian yang digunakan, serta sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Landasan teori dalam bab II ini terdiri dari kerangka teori yang mendukung

dalam penulisan tugas akhir ini yang terdiri dari sejarah surakarta, pengenalan multimedia, pengenalan Flash, dan pengenalan Corel Draw.

BAB III : PERANCANGAN

Bab III ini terdiri dari desain dan perancangan sistem yang dibuat.

BAB IV : IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Bab IV ini terdiri dari implementasi aplikasi beserta evaluasinya.

BAB V : PENUTUP

Bab penutup disajikan dengan kesimpulan dari hasil aplikasi dan saran.

DAFTAR PUSTAKA

(20)

4

Soerakarta) di Jawa Tengah pada masa kolonial Belanda dan beberapa tahun setelahnya. Wilayahnya mencakup daerah kekuasaan Kasunanan Surakarta dan Praja Mangkunegaran mencakup luas 5.677 km2. Residen Surakarta merupakan kepanjangan tangan administrasi gubernur jenderal yang berkedudukan di Batavia, khususnya pada masa kolonial. Pada tahun 1885 tercatat berpenduduk 1.053.985 jiwa.

Pada masa setelah Proklamasi Kemerdekaan RI, wilayah keresidenan ini menjadi Daerah Istimewa Surakarta, dengan gubernur Sri Susuhunan Pakubuwono XII dan wakil gubernur Sri Mangkunegoro VIII (bersamaan dengan berdirinya DI Yogyakarta). Status ini tidak berumur panjang karena terjadi revolusi sosial yang didalangi oleh Tan Malaka untuk menentang berkuasanya kekuatan aristokrasi dan feodalisme di wilayah ini, sehingga setelah pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda Surakarta kehilangan otonominya dan wilayah ini menjadi Karesidenan Surakarta

Pada 16 Juni 1946, dibentuk Karesidenan Surakarta dan terdiri dari daerah-daerah berikut:

 Kota Praja Surakarta dengan lokasi pariwisata sebagai berikut : 1. Pasar Sidodadi

(21)

Pasar Sidodadi berlokasi di Jalan Slamet Riyadi, Kalurahan Karangasem, Kecamatan Laweyan Kota Surakarta. Pasar tersebut tidak mempunyai spesifikasi khusus, tetapi mampu menyediakan berbagai kebutuhan pokok masyarakat. Setelah adanya perubahan luas lahan, hasil dari pembebasan tanah makam Kleco, pada tahun 2007 Pasar Sidodadi dibangun kembali oleh pemerintah Kota Surakarta.

2. Pasar Kabangan

Gambar 2. 2. Pasar Kabangan

Terletak di daerah Solo Barat tepatnya berada di Utara Balai Kampung Laweyan. Sesuai dengan namanya yang agak aneh ditelinga orang luar Solo sebenarnya pasar ini telah ada sejak zaman penjajahan Belanda dulu. Lokasi tepatnya pasar ini ada di Kelurahan Sondakan berada di sudut persimpangan antara Jalan Perintis Kemerdekaan dengan Jalan Dr. Rajiman.

(22)

3. Solo GrandMall

Gambar 2. 3. Solo Grand Mall

Terletak di lokasi yang strategis Jl.Slamet Riyadi.dengan konsep One Stop Shopping, di mal ini tersedia berbagai macam kebutuhan konsumen. Mulai dari kebutuhan sandang, pangan, elektronik hingga hiburan. Uniknya barang ataupun fasilitas yang ditawarkan di sini lebih murah dari standard harga mal. Maka tak heran tempat ini tak pernah sepi dari pengunjung.

4. Solo Square

Gambar 2. 4. Solo Square

(23)

bus dan pangkalan taksi. Di tempat ini terdapat supermarket, food court, dan counter-counter dari produk berkelas dan berkualitas.

5. Gedung Wayang Orang Sriwedari

Gambar 2.5. Gedung Wayang Orang Sriwedari

Tempat ini menyajikan seni pertunjukan daerah wayang orang yang menyajikan cerita wayang berdasarkan pada cerita Ramayan dan Mahabarata yang mengandung filosofi yang tertanam dalam jiwa bangsa Indonesia.

Tempat ini menyajikan seni pertunjukan daerah wayang orang yang menyajikan cerita wayang berdasarkan pada cerita Ramayan dan Mahabarata yang mengandung filosofi yang tertanam dalam jiwa bangsa Indonesia. pada kesempatan tertentu di gelar cerita wayang orang gabungan antara wayang orang sriwedari dengan wayang orang RRI Surakarta dan bahkan dengan seniman2 wayang orang Jakarta, Semarang, ataupun Surabaya.

(24)

Gambar 2. 6. Museum Radya Pustaka

Museum Radya Pustaka adalah museum tertua di Indonesia. Museum ini terletak di Jalan Slamet Riyadi, Kompleks Sriwedari, Kota Surakarta (Solo). Tak banyak orang yang mengetahui tentang museum yang menyimpan benda-benda peninggalan sejarah Kraton Surakarta dan kebudayaan Jawa ini.

Museum yang berdiri pada tanggal 28 Oktober 1890 Masehi atau pada hari Selasa Kliwon tanggal 15 Maulud 1820 Ehe (tahun Jawa)ini menyimpan berbagai koleksi dari R.T.H. Djojohadiningrat II, sang pemrakarsa Perkumpulan Paheman Radya Pustaka ini, didirikan oleh K.R.A. Sosrodiningrat IV yang saat itu menjabat sebagai patih pada masa pemerintahan Sri Susuhunan Paku Buwana IX.

(25)

Gambar 2. 7. Taman Balekambang

Taman yang terletak di Jl. Ahmad Yani ini dahulu bernama Pratinah Bosch dan dibangun oleh kerabat Mangkunegaran. Kemudian dinamakan Bale Kambang, karena di taman tersebut terdapat sebuah kolam ikan dan kolam renang yang di tengahnya terdapat rumah istirahat yang nyaman, dan dikelilingi kebun bunga yang sangat indah. Disamping itu ditempat ini terdapat pula Gedung Kesenian Ketoprak Tradisional Bale dan kafe yang dikelola oleh seniman muda Surakarta. Hal ini menjadikan perpaduan kesenian tradisional dan modern dalam suatu tempat yang menjadikannya suatu keunikan tersendiri.

8. Stadion Manahan

Gambar 2. 8. Stadion Manahan

Stadion Manahan adalah sebuah stadion sepak bola yang berada di kota Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia. Stadion berkapasitas 35.000 penontonini merupakan markas dari klub Persis Solo.

Pada tahun 2007 menjadi tempat pertandingan Piala Champion Asia karena klub Indonesia mengikuti kejuaraan tersebut, Arema dan Persik. Mengacu aturan FIFA stadion tersebut memenuhi syarat sebagai tempat penyelenggaraan internasional antara lain karena dekat dengan bandara internasional.

(26)

Gambar 2. 9. Pasar Depok

Pada awalnya dan sampai sekarang Pasar Depok dikenal luas sebagai Pasar Burung. Namun demikian hal ini tidak membatasi para penjualnya untuk berimprovisasi dengan menjual juga beberapa jenis hewan lain, seperti: kadal, biawak, tokek, ular, bahkan anjing, serta jenis-jenis serangga dan hewan lain untuk pakan burung semisal: jangkrik, kecoak, kelabang, kroto, dll. Setiap hari Pasar Depok ramai dikunjungi pembeli atau sekedar orang-orang yang datang untuk mencari hiburan atau sekadar melihat-lihat beraneka macam burung dengan kicauan yang beraneka ragam pula. Jam-jam pulang sekolah/pulang kerja dan hari Minggu menjadi waktu-waktu yang banyak dipilih oleh masyarakat, menyebabkan pasar Depok dipenuhi pengunjung pada waktu-waktu tersebut.

10. Rumah Makan Adem Ayem

(27)

Berdiri di Kota Solo pada tahun 1969. Saat ini Rumah Makan Adem Ayem telah membuka 2 cabang, yaitu di Denpasar (Bali) dan Yogyakarta. Rumah Makan Adem Ayem cabang Yogyakarta diresmikan oleh GKR. Hemas (permaisuri Sri Sultan Hamengkubuwono X) pada tanggal 29 September 2001.

Rumah makan ini juga menyajikan masakan khas yang terkenal di kalangan Kraton Yogyakarta dan Kraton Surakarta; seperti nasi langgi, nasi liwet, ayam goreng, nasi timlo, gudeg kendil dan aneka masakan cina. Ada juga aneka kopi, fantasi kopi, serta juice dari buah-buahan segar. Semua bahan-bahan yang dipergunakan diolah dari bahan-bahan segar, alami, dan teristimewa ayam kampung.

11. Monumen Pers

Gambar 2. 11. Monumen Pers

(28)

Monumen Pers Nasional merupakan tempat yang tepat untuk wisata pendidikan.

12. Pasar Kembang

Gambar 2. 12. Pasar Kembang

Pasar Kembang adalah pasar tempat jual beli bunga untuk sesaji, seperti bunga setaman, bunga boreh, bunga warna-warni untuk upacara tradisional dann untuk pemakaman.

13. Pasar Kadipolo

Gambar 2. 13. Pasar Kadipolo

Pasar Kadipolo berlokasi di jalan Dr. Rajiman, Kalurahan Panularan, Kecamatan Laweyan Kota Surakarta yang berada diatas lahan seluas lebih kurang 1.500 m2.

(29)

pedagang dipindahkan ke Pasar Kabangan karena Pasar Kadipolo tersebut akan digunakan untuk menampung pedagang dari Pasar Singosaren yang hendak dipindah karena Pasar Singosaren akan dijadikan pasar semi modern.

Pasar Kadipolo tidak lagi sebagai pasar yang menjual dagangan alat-alat kebutuhan rumah tangga dari logam tetapi menjadi pasar yang menjual aneka jenis kebutuhan sehari-hari.

14. Batik Semar

Gambar 2. 14. Batik Semar

BATIK SEMAR didirikan oleh keluarga Kasigit pada tahun 1947. Selain mengembangkan usaha batik, salah satu tujuannya adalah mempertahankan seni warisan Budaya Bangsa Indonesia

Pada mulanya Perusahaan BATIK SEMAR memproduksi batik dengan nama BATIK BODRONOYO yang tak lain dalah nama dari SEMAR itu sendiri. Tetapi karena nama SEMAR lebih dikenal di-masyarakat umum, maka dipakailah nama tersebut pada tahun 1966 sebagai BATIK SEMAR. Alasan dipilihnya nama tersebut karena SEMAR merupakan sosok panutan dalam dunia Pewayangan, yang diakui sebagai BATARA ISMAYA, sekaligus menjadi pengasuh keluarga Pandawa.

(30)

Gambar 2. 15. Terminal Tirtonadi

Terletak di bagian utara kota dan dekat dengan stasiun kereta api (berjarak sekitar 1km). Terdapat bus malam (ber-AC) yang menghubungkan Solo dari Jakarta, Bogor, Bandung, Banyuwangi, dan Denpasar. Terdapat pula hubungan bus jarak sangat jauh yang menghubungkan Solo dengan Bandarlampung, Palembang, Pekanbaru, Medan, Padang di sisi barat, dan dengan Mataram dan Bima di arah timur. Hubungan dengan Kalimantan dan Sulawesi dilakukan melalui kapal yang bersandar di Semarang atau Surabaya.

16. Pasar Nusukan

Gambar 2. 16. Pasar Nusukan

(31)

pada tahun 1958. Setelah mengalami beberapa kali renovasi, pada tahun 1986 ada perubahan luas lahan dari hasil pembebasan tanah kantor Kelurahan dan Gedung Bioskop Nusukan. Pada tahun 2004 Pasar Nusukan mengalami musibah kebakaran dan dibangun kembali pada tahun 2006. Pada tahun ini juga Pemerintah Kota Surakarta mengalokasikan dana yang diperuntukkan sebagai bantuan subsidi kepada pedagang lama Pasar.

Pasar Nusukan menyediakan berbagai macam kebutuhan sehari-hari, baik kebutuhan pangan maupun sandang. Ativitas pasar dimulai dari dini hari hingga malam. Pedagang sayur-mayur kebanyakan datang dari luar kota Solo seperti Boyolali, Sragen, Purwodadi dan Karanganyar.

17. RRI Surakarta

Gambar 2. 17. RRI Surakarta

(32)

PK2MN terasa kurang memuaskan bagi pengurusnya, maka akhirnya membentuk perhimpunan siaran radio pada tanggal 1 April 1933 di Surakarta lahir Solose Radio Vereneging ( SRV ), dan sejak itu semangat keradioan bangsa Indonesia sendiri semakin kuat.

Tanggal 15 Januari 1935 SRV mengadakan konggres diantaranya menghasilkan keputusan : SRV harus memiliki gedung studio yang memadai untuk menyelenggarakan siarannya. Sri Paduka Mangkunegoro VII menghadiahkan sebidang tanah seluas kurang lebih 5000 meter persegi di jalan Marconi 1 atau jalan Abdul Rachman Saleh No. 51 Suarakarta. Tanggal 29 Agustus 1936 gedung studio SRV diresmikan oleh putri SriPaduka Mangkunegoro VII, Gusti Siti Noeroel Kamaril Ngasarati Koesoema Wardhani.

18. Museum Batik Danarhadi

Gambar 2. 18. Museum Batik Danarhadi

Museum Batik Danar Hadi mengisahkan sejarah batik melalui jalinan warna dan motif yang terwujud dalam helai-helai kain batik yang indah. Di musium ini tersaji 600 helai batik kuno hingga batik kontemporer, yang masing-masing coraknya dan kehalusannya akan memukau pengunjung.

(33)

dapat mempengaruhi keragaman batik. Ada pula motif-motif unik hasil perpaduan cerita dongeng asing dengan batik. Jangan lewatkan kesempatan melihat langsung proses pembuatan batik tulis maupun batik cap, serta proses pewarnaannya di area produksi batik Danar Hadi.

19. Pasar Singosaren

Gambar 2. 19. Pasar Singosaren

(34)

Gambar 2. 20. Stasiun Solo Balapan

Nama "Balapan" diambil dari nama kampung yang terletak di sebelah utara komplek setasiun. Stasiun ini terletak di jalur kereta api yang menghubungkan Kota Bandung, Jakarta, Surabaya, serta Semarang. Pembangunan stasiun ini dilakukan oleh jaringan kereta api masa kolonial NIS pada abad ke-19 (tepatnya 1873) dan merupakan salah satu stasiun besar tertua di Indonesia (setelah Stasiun Semarang Tawang). Pembangunannya dilakukan pada masa pemerintahan Mangkunagara IV, dan merupakan stasiun untuk wilayah Kadipaten Praja Mangkunagaran. Stasiun besar di Solo untuk wilayah Kasunanan adalah Stasiun Solo Jebres. Pembangunannya dirancang oleh Herman Thomas Karsten, seorang arsitek kenamaan beraliran Indisch.

(35)

Gambar 2. 21. Villa Park

Awalnya tempat ini merupakan kawasan lapang untuk latihan berkuda prajurit Mangkunegaran. Kemudian pada tanggal 31 Oktober 1973 dibangun Monumen Perjuangan 45 Banjarsari. Monumen ini sebagai peringatan atas jasa para pejuang Surakarta yang gugur pada pertempuran empat hari di kota Surakarta saat mempertahankan kemerdekaan dari penjajahan Belanda. Kini selain sebagai monumen peringatan, masyarakat Surakarta juga dapat memanfaatkannya sebagai taman kota dan tempat rekreasi.

22. Pura Mangkunegaran

Gambar 2. 22. Pura Mangkunegaran

Pura (Puro) Mangkunegaran adalah istana tempat kediaman Sri Paduka Mangkunagara di Surakarta dan dibangun setelah tahun 1757 dengan mengikuti model keraton yang lebih kecil.

(36)

Mas Said terus memberontak pada VOC (Kumpeni) dan atas dukungan sunan mendirikan kerajaan sendiri tahun 1757. Raden Mas Said memakai gelar Mangkunegoro I dan membangun wilayah kekuasaannya di sebelah barat tepian Sungai Pepe (Kali Pepe) di pusat kota yang sekarang bernama Solo.

23. Ngarsopuro Night Market

Gambar 2. 23. Ngarsopuro

Kawasan ngarsopuro menjadi salah satu target kawasan yang akan dijadikan sebagai icon kota Solo. Ngarsopuro merupakan kawasan cagar budaya, hal ini didukung dengan adanya kraton mangkunegaran. Namun karena letaknya dekat dengan pusat kota, kawasan ini juga diperuntukkan sebagai district perdagangan. Bisa dilihat dari banyaknya toko-toko kecil dan beberapa shopping centre yang ada disana. Ngarsopuro terdiri dari tiga pasar, yaitu Pasar Elektronik, Pasar Ngarsapuro, dan Pasar Windujenar.

(37)

Gambar 2. 24. Pasar Triwindu

Pasar Triwindu di jantung kota Surakarta, Jawa Tengah, telah menjadi pusat daya tarik bagi pemburu seni sejak tahun 1960-an. Ini jelas tempat yang harus dikunjungi untuk wisatawan dari luar pasar Indonesia. Terletak di Jl. Diponegoro antara Jl. Slamet Riyadi dan Mangkunegaran Castle.

Pasar yang dibangun pada masa pemerintahan Mangkunegara VII, memiliki beberapa perubahan untuk tidak hanya melihat tetapi juga menawarkan barang-barang antik itu. Banyak objek dijual hari ini didominasi oleh perunggu atau kuningan imitasi barang asli. Berbagai patung dan gambar Buddha, Ganesha dan Nyantuka (katak berkanopi) dapat ditemukan di baris. Porselen dan keramik telah digunakan untuk memproduksi barang palsu klasik Cina kuno dan topeng kayu yang unik. item lainnya termasuk lampu dalam berbagai ukuran, lilin tongkat, patung, gelas, makan malam dan dekorasi set bahan rapuh. Harga item di Triwindu tergantung pada keterampilan tawar-menawar dengan harga tetap tidak ditentukan oleh penjual

(38)

Gambar 2. 25. Batik Keris

Batik Keris merupakan salah satu pabrik (perusahaan) yang khusus bergerak dalam bidang konveksi. Produk utamanya adalah fashion-fashion yang bermotifkan batik baik itu motif batik asli maupun dicetak dengan mesin, dipadu dengan kain sutra, membuat baju batik ini sangat nyaman, sehingga harganya juga relatif lebih tinggi dibandingkan yang dijual di pasar batik tradisional.

26. Pasar Harjodaksino

Gambar 2. 26. Pasar Harjodaksino

(39)

Pasar Gemblegan yang berada di bekas terminal bus Gemblegan yang merupakan pelabuhan dari Pasar Dawung dan Pasar Gading.

Pada tahun 2006 Pasar Harjodaksino melakukan pembangunan kios baru bagian depan. Disamping menyediakan kebutuhan sehari-hari, Pasar Harjodaksino juga menyediakan berbagai barang kebutuhan upacara (ubo rampe) perkawinan atau Temanten.

27. Kampung Batik Kauman

Gambar 2. 27. Kampung Batik Kauman

Kampung Batik Kauman yang menyandang Kampung Wisata Batik berada di kelurahan Kauman, Kecamatan Pasar Kliwon, Surakarta. Letak kelurahan ini mendiami areal tanah seluas 20.10 hektare. Menurut data yang diperoleh dari Kelurahan Kauman, hingga bulan Juni 2009 terdapat 735 kepala keluarga dengan total warga 7.461 jiwa.

Lahirnya Kampung Kauman ada setelah Pemerintahan Keraton Kartusuro berpindah ke Desa Solo yang kemudian berubah nama menjadi Kasunanan. Kauman menurut namanya jelas merupakan tempat para kaum ulama tinggal di mana lapisan masyarakat di dalamnya terdiri atas penghulu tafsir anom, ketip, modin serta suronoto. Karena adanya kaum yang menjadi penduduk mayoritas wilayah ini maka daerah ini disebut Kauman.

(40)

Gambar 2. 28. Pasar Klewer

Pasar Klewer pada awalnya dinamakan pasar Slompretan. Letaknya di sebelah selatan alun-alun utara, sebelah selatan Masjid Agung. Dahulu tempat itu dipergunakan untuk menyimpan dan berhentinya kereta. Pada pendudukan Jepang, tempat itu dipergunakan untuk berdagang bagi kalangan miskin yang tidak punya tempat berjualan. Para pedagang menawarkan dagangannya dengan disampirkan di bahu, sehingga tampak berkeleweran di pinggir jalan, maka pasar ini disebut Pasar Klewer 29. Masjid Agung Solo

Gambar 2. 29. Masjid Agung

(41)

Sala pada masa pemerintahan Sri Susuhunan Pakubuwana III. Masjid ini dibangun sebagai fasilitas publik yang melengkapi Istana Kasunanan Surakarta.

30. Pasar Mojosongo

Gambar 2. 30. Pasar Mojosongo

Pasar Mojosongo terletak di jalan Brigjen Katamso, Kalurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres Kota Surakarta, diatas lahan seluas lebih kurang 1.120m2. Pasar ini dibangun pada tahun 1976. Setelah mengalami beberapa kali perbaikan, pada tahun 2007 pasar tersebut direnovasi kembali oleh pemerintah Kota Surakarta.

Pasar Mojosongo menyediakan kebutuhan sehari-hari masyarakat. 31. Balaikota Surakarta

Gambar 2. 31. Balaikota Surakarta

(42)

merupakan Kantor Gubernur yang pernah dibakar hingga hangus kemudian dibangun kembali pada tahun 1952 kemudian sekarang berubah fungsi menjadi Balaikota Surakarta. Terletak di Kelurahan Kampung Baru yang dulunya bernama Lojiwurung, yang berubah menjadi Kelurahan Kampung Baru ketika terjadi Agresi Militer Belanda pada tahun 1948.

32. Kantor Pos Surakarta

Gambar 2. 32. Kantor Pos Surakarta

Letaknya bersebelahan dengan gedung Bank Indonesia, juga dekat dengan balaikota. Gedung ini pernah dibumihanguskan oleh pasuka Slamet Riyadi untuk mencegah dipergunakan kembali oleh belanda. 33. Bank Indonesia

(43)

Dulu bernama Javasche Bank. Merupakan kantor cabang karya arsitek Hulswit, Fermont dan Ed. Cuipers dengan standart gaya neoklasik. Sekelompok pemuda pernah menggunakan gedung ini untuk menculik PM Syahrir pada masa revolusi.

34. Pasar Gede

Gambar 2. 34. Pasar Gede

Pasar Gede merupakan pasar besar yang berada di pusat kota. Pada tahun 1927 Pasar Gede direhabilitasi menjadi lantai dua yang kemudian diberi nama Pasar Gede Harjanagara. Pada waktu pembukaan pasar dirayakan secara besar-besaran.

35. Gladak Langen Bogan

(44)

Sebuah terobosan baru yang dilakukan pemerintah kota Solo adalah harinya dapat dikunjungi antara 1500 – 2000 orang dan dapat meningkat hingga dua kali lipat pada hari sabtu / minggu / libur, pengunjung tempat inipun bahkan tidak hanya dari kota Solo melainkan juga dari kota-kota disekitar Solo. Keunikan dari tempat wisata kuliner ini adalah lokasinya yang terletak di jalan raya, wisatawan kuliner dapat menikmati makanan di tengah jalan yang bersih dan telah ditutup bagi kendaraan.

36. Pusat Grosir Solo

Gambar 2. 36. Pusat Grosir Solo

(45)

disamping ruang usaha yang nyaman yang didukung fasilitas-fasilitas seperti eskalator, lift barang, tempat bongkar muat, parkir di tiap lantai, foodcourt, dll.

Berbagai macam produk tersedia di sini mulai dari batik, konveksi, textile, sepatu, tas, aksesoris, ATK, dll. Semua itu dapat didapatkan dengan harga yang bersaing dan kualitas terjamin.

37. Beteng Trade Center

Gambar 2. 37. Beteng Trade Center

BTC adalah pasar modern yang secara spesifik menjual barang barang seperti sepatu, tas, dompet dan kain. Hal yang menarik dari tempat ini adalah pada seni tawar-menawar antara penjual dan pembeli, semakin mahir anda menawar semakin murah dan banyak barang yang dapat dibeli. Tentu yang tak kalaha menariknya barang yang dijual cukup

up to date.

(46)

Gambar 2. 38. Pasar Gading

Salah satu pasar tradisional di Solo yang terletak di sebelah selatan Keraton Kasunan Surakarta ini memiliki lantai dasar dan lantai atas. Dengan luas 1.746 m2, pasar gading ini mampu menyumbang pendapatan asli daerah hingga mencapai lebih dari Rp 14 miliar per tahun. Berbagai macam barang kebutuhan pokok diperdagangkan di sana.

39. Stasiun Jebres

Gambar 2. 39. Stasiun Jebres

(47)

Stasiun Solojebres terletak di daerah kekuasaan Kasunanan Surakarta. Didirikan pada tahun 1884 oleh Staats Spoorwegen, Stasiun Solojebres dahulu adalah stasiun besar untuk Staatsspoorwegen.

40. Taman Satwa Jurug

Gambar 2. 40. Taman Satwa Jurug

Taman Satwa Taru Jurug merupakan salah satu objek wisata di Kota Surakarta. Taman Jurug menawarkan lokasi yang indah untuk beristirahat, di dalamnya terdapat berbagai spesies hewan dan tumbuhan. Dengan konsep wisata alam, jalan-jalan di dalam taman dikelilingi pohon-pohon besar dan rindang. Di dalam lokasi taman, kita akan sering menjumpai kawanan monyet dan berbagai jenis spesies burung.

Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) berlokasi di timur kota Solo, dekat perbatasan dengan Karanganyar. Taman wisata yang dahulu sempat menjadi primadona pariwisata di kota Solo ini, kini seakan kehilangan pamornya karena kurangnya pengelolaan selama bertahun-tahun

(48)

Gambar 2. 41. Stasiun Sangkrah

Stasiun Solo-Kota (STA) merupakan stasiun kereta api yang terletak di Sangkrah, Pasar Kliwon, Surakarta. Karena letaknya itulah, stasiun ini juga disebut sebagai Stasiun Sangkrah. Stasiun Solo-Kota dibangun pada tahun 1922 oleh Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij. Stasiun yang terletak pada ketinggian +85 m dpl ini terletak di Daerah Operasi 6 Yogyakarta. Stasiun ini terletak di wilayah kekuasaan Kasunanan Surakarta.

Hanya ada 1 kereta api yang berhenti di stasiun ini, yakni kereta api Feeder Wonogiri.

Ke arah Sukoharjo, terdapat 2 buah halte, yakni Kronelan dan Kalisamin. Meskipun tak beroperasi, masyarakat sering naik kereta api dari halte itu. 42. Pasar Klithikan Notoharjo

(49)

Pasar Notoharjo dibangun pada tahun 2006 oleh Pemerintah Kota Surakarta. Pasar ini terletak di Kalurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta, diatas lahan seluas 1.800m2. Pasar Klithikan Notoharjo dibangun menampung pedagang kaki lima diarea Taman Monumen 45 Banjarsari yang berjumlah 909 pedagang.

Pasar Notoharjo lebih dikenal dengan nama Pasar Klithikan karena pasar tersebut sebagai wadah bagi pedagang kaki lima yang menjual berbagai barang bekas, seperti elektronik, pakaian, ponsel, sparepart kendaraan dan barang-barang lainnya. Pasar ini cukup unik karena disini pengunjung bisa menemukan barang-barang bekas yang dengan kreatifitas para pedagang maka barang-barang tersebut dimanfaatkan kembali.

43. Bengawan Sport

Gambar 2. 43. Bengawan Sport

Merupakan Tempat Olahraga Yang berada di tengah kota. Di dalamnya terdapat kolam renang, lapangan futsal, lapangan tenis, dan arena bowling. Tempat ini sangat ramai pengunjung pada minggu atau hari libur.

(50)

Gambar 2. 44. Tirtomoyo Manahan

Terletak di dekat stadion Manahan. Kolam renang ini secara geografis terletak di Selatan Taman Balekambang. Namun saat ini tempat ini kurang diminati pengunjung, entah apa penyebabnya. Karena mengalami kerugian setiap tahun, timbul wacana untuk mendirikan

Water Boom di tempat ini. 45. Loji Gandrung

Gambar 2. 45. Loji Gandrung

(51)

keleluasaan kepada ormas-ormas tersebut untuk mem-bon (meminjam) para tapol dari tempat-tempat penahanan, diantaranya dari Balaikota, dan membawanya ke Loji Gandrung untuk diinterogasi dan disiksa. Unsur militer yang menguasai Loji Gandrung belum teridentifikasi. Namun setidaknya pada 14 Agustus 1967, pasukan CPM dari Pomdam Semarang (diantaranya, Letda Untung Suwardi dan Letda Dimyati), menggunakan tempat ini untuk menginterogasi dan menyiksa seorang tapol. Mereka juga melibatkan anggota GPTP (Sigit) dalam proses interogasi.

46. Langgar Merdeka

Gambar 2. 46. Langgar Merdeka

Langgar Merdeka dibangun pada masa Djoko Tingkir sekitar tahun 1546. Merupakan masjid pertama di Kerajaan Pajang. Awalnya merupakan pura agama Hindu dengan seorang biksu sebagai pemimpin. Namun dengan pendekatan secara damai, seiring dengan banyaknya rakyat yang mulai memeluk agama Islam, bangunan dirubah fungsinya menjadi Masjid.

(52)

47. HAILAI

Gambar 2. 47. HAILAI

Hailai International Executive Club adalah sebuah club modern untuk para eksekutif dan keluarga untuk menjamu relasi serta kerabat kerjanya untuk menikmati hidangan dan hiburan. Tempat yang ideal untuk wedding, event-event besar dengan kapasitas 165 meja set table sampai dengan 3500 orang.

Hailai memiliki karaoke, health club, diskotik, jokey lounge restaurant.

48. Keraton Surakarta

(53)

Keraton Surakarta atau lengkapnya dalam bahasa Jawa disebut Keraton Surakarta Hadiningrat adalah istana Kasunanan Surakarta. Keraton ini didirikan oleh Susuhunan Pakubuwono II (Sunan PB II) pada tahun 1744 sebagai pengganti Istana/Keraton Kartasura yang porak-poranda akibat Geger Pecinan 1743. Istana terakhir Kerajaan Mataram didirikan di desa Sala (Solo), sebuah pelabuhan kecil di tepi barat Bengawan (sungai) Beton/Sala. Setelah resmi istana Kerajaan Mataram selesai dibangun, nama desa itu diubah menjadi Surakarta Hadiningrat. Istana ini pula menjadi saksi bisu penyerahan kedaulatan Kerajaan Mataram oleh Sunan PB II kepada VOC di tahun 1749. Setelah Perjanjian Giyanti tahun 1755, keraton ini kemudian dijadikan istana resmi bagi Kasunanan Surakarta.

49. Patung Slamet Riyadi

Gambar 2. 49. Patung Slamet Riyadi

(54)

Gambar 2. 50. Stasiun Purwosari

Stasiun Purwosari dibangun pada tahun 1875, dan merupakan stasiun tertua di Surakarta. Pembangunannya ditangani oleh NISM. Stasiun Purwosari berada di wilayah Mangkunegaran.

Stasiun Purwosari merupakan stasiun percabangan jalur KA, antara arah Surabaya dengan Wonogiri. Jalur yang menuju Surabaya termasuk kelas utama, sedangkan yang ke Wonogiri termasuk kelas sekunder. Sampai Stasiun Sangkrah, jalur ini termasuk unik karena menjadi satu-satunya jalur KA di Indonesia yang berjejer berdampingan dengan jalan raya. Dahulu sepanjang jalur Purwosari-Sangkrah terdapat 8 buah halte, yakni Pesanggrahan, Ngadisuran, Bando, Ngapeman, Pasarpon, Cayudan, Kauman dan Lojiwetan. Halte-halte tersebut sekarang sudah tidak ada lagi.

 Kabupaten Boyolali dengan lokasi pariwisata sebagai berikut : 1. Panorama Gunung Merapi – Merbabu (SELO)

(55)

Terletak 25 km dari Kota Boyolali kearah barat. Obyek Wisata Gunung Merapi salah satu gunung yang teraktif di dunia,selain itu pemandangan alamnya sangat indah serta panorama alam masih asli.

Bagi pecinta alam yang senang berpetualang merupakan jalur terpendek untuk mencapai puncak gunung Merapi 4 jam dan untuk mencapai puncak gunung Merbabu 8 jam. Dengan mendaki puncak Merapi para pendaki dapat melihat matahari terbit Sun Rise.

2. Air Terjun Kedung Kayang

Gambar 2. 52. Air Terjun Kedung Kayang

Objek wisata ini terletak di Desa Klakah yang berjarak lima kilometer ke arah barat dari Kecamatan Selo. Daerah wisata ini memiliki pemandangan alam berupa air terjun yang terletak di antara dua kabupaten, yaitu Boyolali dan Magelang.

Air Terjun Kedung Kayang yang memiliki ketinggian 30 meter ini masih alami dan belum dieksploitasi besar-besaran, mengingat jalan menuju ke objek wisata tersebut seperti layaknya jalan di daerah perkampungan.

Di sekitar objek wisata ini terdapat tanah datar yang cocok untuk area perkemahan.

(56)

Gambar 2. 53. Kerajinan Tembaga dan Kuningan Cepogo

Ketika Anda mengunjungi Tumang Cepogo Boyolali Jawa Tengah tepatnya di daerah lereng gunung merapi, sempatkan untuk berhenti di desa kerajinan tembaga dan kuningan Tumang Cepogo Boyolali. Tempat ini merupakan sentra penghasil kerajinan tembaga dan kuningan yang cukup terkenal baik di tingkat lokal, regional, maupun manca Negara. Jenis produk yang dihasilkan sangat beragam, antara lain lampu hias, relief, bak mandi, kaligrafi, tempat buah, vas bunga, aksesoris, dan lain sebagainya. Produk ini sebagaian sudah dieskpor ke beberapa Negara seperti, Belanda, Prancis, Korea, dan Kanada.

4. Umbul Tlatar

Gambar 2. 54. Umbul Tlatar

(57)

Nuansa pesona alam terhampar dengan latar belakang Budaya Desa dan air yang melimpah, aroma kelezatan masakan ikan air tawar yang disajikan baik secara goreng maupun bakar sambil memancing dan duduk santai sungguh merupakan rekreasi menyegarkan di Obyek Wisata Tlatar.

Pemandian ini adalah pemandian untuk keluarga. Setiap dua hari menjelang bulan Puasa diadakan even Padusan.Upacara Padusan ini juga diselenggarakan di Umbul Pengging dan Pantaran. Acara ini bertujuan untuk mensucikan diri sebelum melaksanakan ibadah puasa.

5. Wisata Kedung Ombo

Gambar 2. 55. Wisata Kedung Ombo

Objek wisata yang menjanjikan rekreasi hutan dan air yang menyegarkan ini terletak di Desa Wonoharjo, Kecamatan Kemusu sekitar 65 kilo meter ke arah utara dari Kota Boyolali. Fasilitas yang ada di objek wisata ini adalah bumi perkemahan, rumah makan terapung, pemancingan, wisata air, dan hutan wisata.

(58)

Gambar 2. 56. Umbul Pengging

Umbul pengging terletak 15 km sebelah timur Kota Boyolali. Kawasan ini bersejarah bagi Kabupaten Boyolali dan memiliki hubungan erat dengan Kerajaan Surakarta Hadiningrat. Menawarkan pemandangan yang indah dan pemandian (umbul) alami serta suasana khas tempo dulu oleh sebab tempat ini dipakai oleh raja-raja Kerajaan Surakarta serta kerabatnya pada saat itu untuk beristirahat

7. Waduk Cengklik

Gambar 2. 57. Waduk Cengklik

(59)

berdekatan dengan Bandara Adi Sumarmo, Asrama Haji Donohudan, Monumen POPDA, dan Lapangan Golf. Fasilitas: Wisata Air/ Water Resort, Pemancingan/ Fishing Area, Rumah Makan Lesehan/ Floating Restaurant.

8. Bandara Adi Soemarmo

Gambar 2. 58. Bandara Udara Adi Soemarmo

Bandar Udara Adisumarmo adalah bandara yang melayani kota Surakarta (Solo) 57108, Jawa Tengah yang dioperasikan PT (Persero) Angkasa Pura I.

Bandara ini melayani penerbangan Garuda, Sriwijaya Air, Lion Air, dan Batavia Air untuk penerbangan Jakarta-Solo Pulang Pergi, dan Silk Air untuk penerbangan Solo-Singapura PP serta Air Asia untuk penerbangan Solo-Kuala Lumpur, di samping penerbangan langsung ke Mekkah atauJeddah, Arab Saudi dikarenakan Solo sebagai kota embarkasi Haji untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY.Sebagaimana bandara yang lain, bandara Adisumarmo ini terletak di luar kota Solo tepatnya di Ngemplak, Boyolali. Bandara ini juga berfungsi sebagai pangkalan TNI AU.

(60)

Gambar 2. 59. Waduk Badhe

Terletak di Desa Bade Kecamatan Klego sekitar 40 km ke arah utara dari Kota Boyolali sebagai sarana irigasi bagi pertanian dan perikanan bagi masyarakat sekitar, memiliki pemandangan alam yang mempesona 10. Boyolali Kota

Gambar 2. 60. Boyolali Kota

Kabupaten Boyolali (Bahasa Jawa: Bayalali, arti harafiah: "lupa dari marabahaya"), adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibukotanya adalah Boyolali, terletak sekitar 25 km sebelah barat Kota Surakarta. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Grobogan di utara; Kabupaten Sragen, Kabupaten Karanganyar, dan Kota Surakarta (Solo) di timur; Kabupaten Klaten di selatan; serta Kabupaten Magelang dan Kabupaten Semarang di barat.

(61)

Gambar 2. 61. Bekas Kraton Kartosuro

Kraton Kartosuro merupakan cikal bakal dari Kraton Surakarta Hadiningrat. Pembangunan Kraton Kartosuro merupakan kelanjutan dari timbulnya kemelut perebutan kekuasaan di Mataram pada masa Amungkurat tahun 1680.

Peninggalan (petilasan) yang membuktikan keberadaan Kraton Kartosuro, antara lain : Alun - alun, Kolam Segaran (sekarang menjadi lapangan), Gedong obat (dahulu gudang mesiu), Tembok berlubang akibat geger Pacinan, Sumur Madusaka yang digunakan untuk memandikan pusaka - pusaka kerajaan, Makam BRAy.Sedah Mirah, Tembok beteng dari batu bata setebal 2 - 3 meter, Masjid yang dibangun Sunan Paku Buwono II.

2. Pandawa Water World

(62)

Objek wisata yang diberi nama Pandawa Water World (PWW) ini letaknya hanya 1 kilometer dari Kota Solo arah selatan. Bila dari Jl Tanjung Anom, Solo menuju ke arah selatan, dalam waktu beberapa menit, pengunjung akan sampai di lokasi.

Memasuki objek wisata ini, pengunjung langsung menatap dunia pewayangan dalam ukuran raksasa. Patung pandawa lima yang dibangun untuk memperindah pemandangan dibuat dalam ukuran besar. Kresna setinggi 37 meter nampak gagah menghiasi gua buatan yang di bawahnya yang dikitari genangan air kolam..

3. Candi Sonosewu

Gambar 2. 63. Candi Sonosewu

Obyek wisata Sahasra Adhi Pura atau lebih dikenal dengan sebutan Candi Sonosewu ini berada di Desa Wirun Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo.

Selain sebagai Pura untuk beribadah masyarakat pemeluk agama Hindu, tempat ini juga dikenal sebagai tempat meditasi yang sebagian pengikutnya adalah warga negara asing.

(63)

Gambar 2. 64. Pemandian Langenharjo

Berlokasi di sebelah utara Sungai Bengawan Solo. Pesanggrahan Langenharjo didirikan oleh Sunan Paku Buwono IX tahun 1870 dan dilanjutkan oleh Sunan Paku Buwono X. Saat itu tempat ini digunakan oleh keluarga Kasunanan Surakarta untuk rekreasi. Sebuah ruangan khusus bernama Sanggar Pamujan dipergunakan oleh Raja untuk bermeditasi guna mendapatkan ilham dalam mengambil keputusan penting yang berhubungan dengan permasalahan yang dihadapi raja atau masyarakat. Pada bagian belakang bangunan utama terdapat tempat pemandian yang diyakini oleh masyarakat air tersebut mengandung belerang yang dapat menyembuhkan penyakit kulit.

5. Stasiun Sukoharjo

Gambar 2. 65. Stasiun Sukoharjo

(64)

Ke arah Stasiun Pasar Nguter, terdapat 4 buah halte, yakni Gayam, Kepuh, Songgorunggi, dan Nguter. Meskipun tidak dioperasikan lagi, masyarakat sering menggunakan bangunan tua itu untuk naik kereta api. 6. Keramba Waduk Mulur

Gambar 2. 66. Keramba Waduk Mulur

Waduk MULUR berlokasi di kecamatan bendosari Sukoharjo. Tempat ini bukan waduk tetapi sungai yang di bendung. Di tempat ini adalah lokasi pemancingan yang cukup terkenal. Target ikan yang dapat dipancing yakni : ikan gabus, wader, betik, lele. dll.

7. Umbul Pacinan Batu Seribu

Gambar 2. 67. Umbul Pacinan Batu Seribu

(65)

pemandian dan hutan wisata yang menakjubkan. Di bagian timur obyek wisata batu seribu terdapat gunung sepikul. Konon, gunung ini ditinggalkan oleh Bandung Bondowoso yang tidak tercapai maksud tujuannya membuat patung di Candi Prambanan.

8. Pasar Kartosuro

Gambar 2. 68. Pasar Kartosuro

Pasar Kartosuro menjual kebanyakan adalah kebutuhan pangan. DI tempat ini biasa didapati delman di sekitar karena, merupakam transportasi favorit bagi para petani maupun pedagang untuk mengangkut beragam komoditasnya dari dan ke pasar.

9. Sukoharjo Kota

(66)

Kabupaten Sukoharjo (Bahasa Jawa: Sukaharja), adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibukotanya adalah Sukoharjo, sekitar 10 km sebelah selatan Kota Surakarta. Kabupaten ini berbatasan dengan Kota Surakarta di utara, Kabupaten Karanganyar di timur, Kabupaten Wonogiri dan Daerah Istimewa Yogyakarta di selatan, serta Kabupaten Klaten di barat.

 Kabupaten Karanganyar dengan lokasi pariwisata sebagai berikut : 1. Hutan Wisata Gunung Bromo

Gambar 2. 70. Hutan Wisata Gunung Bromo

Wisata Bromo terletak 5 km dari Kota Karanganyar dan 17 km dari kota Solo. Kawasan ini merupakan hutan penelitian yang ditumbuhi berbagai jenis pohon, termasuk pohon-pohon langka, seperti : Cendana. Selain itu hal yang paling menarik adalah dalam kawasan hutan ini terdapat sejenis pohon yang tidak hanya langka tetapi juga khas / ajaib, yaitu : sejenis pohon kayu jati yang tumbuh dikelilingi oleh pohon beringin, dikenal dengan nama "Jati Kurung'".

Tepat dibawah "Jati Kurung" ini terdapat sebuah petilasan yang konon merupakan petilasan "Nyai Ageng Serang" (istri dari P Diponegoro) sewaktu mengungsi pada masa penjajahan Belanda. Karena adanya petilasan ini, pada hari-hari tertentu banyak dikunjungi oleh para peziarah.

(67)

Gambar 2. 71. Pabrik Gula Tasikmadu

Sondokoro di kompleks Pabik Gula Tasikmadu Karanganyar yang dikembangkan menjadi suatu objek wisata. Pabrik gula ini dibangun pada zaman pemerintahan KPAA Mangkunegaran IV. Di pabrik itu banyak terdapat peninggalan Raja Mangkunegaran IV di antaranya, Kremoon yakni gerbong kereta yang digunakan oleh Mangkunegaran IV untuk meninjau perkebunan tebu, Lorri Bader yang sarat dengan mistis, dan Loko Doen.

3. Air Panas Pablengan

(68)

Sebuah fenomena alam yang biasa terjadi di sebuah gunung berapi, tetapi yang membuat beda di tempat ini adalah terdapat tujuh buah sumber mata air yang berbeda, yaitu: air bleng, air mati, air hidup, air urus-urus, air kasekten, air soda dan air tenang dan masing-masing sumber mata air mempunyai rasa dan kasiat yang berbeda. Dengan luas area sekitar tujuh hektare dan fasilitas tempat pemandian pribadi, wisatawan dapat menikmati kehangatan air Sapta Tirta Pablengan. Dengan sejarah keberadaannya yang sangat erat dengan Pangeran Sambar Nyawa, tempat ini juga memiliki sisi spiritual yang sangat bernilai.

4. Air Terjun Jumog

Gambar 2. 73. Air Terjun Jumog

Air Terjun Jumog terletak di Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar. Berbeda dengan Air Terjun Grojogan Sewu di daerah Tawangmangu yang telah lebih dulu diikembangkan, air terjun Jumog tampak lebih sederhana. Air terjunnya pun tidak terlalu tinggi, namun tetap memancarkan keindahan khas wisata alam. Konon, setiap pukul sepuluh pagi, muncul pelangi di air terjun ini.

(69)

yang ditawarkan di tempat wisata ini cukup lengkap. Di samping kita bisa menikmati indahnya air terjun yang dikelilingi bukit dengan pepohonan hijau yang asri, disediakan pula arena mainan dan kolam renang anak-anak.

5. Candi Sukuh

Gambar 2. 74. Candi Sukuh

Candi Sukuh adalah sebuah kompleks candi agama Hindu yang terletak di Kabupaten Karanganyar, eks Karesidenan Surakarta, Jawa Tengah. Candi ini dikategorikan sebagai candi Hindu karena ditemukannya obyek pujaan lingga dan yoni. Candi ini digolongkan kontroversial karena bentuknya yang kurang lazim dan karena banyaknya obyek-obyek lingga dan yoni yang melambangkan seksualitas.

Situs candi Sukuh dilaporkan pertama kali pada masa pemerintahan Britania Raya di tanah Jawa pada tahun 1815 oleh Johnson, Residen Surakarta. Johnson kala itu ditugasi oleh Thomas Stanford Raffles untuk mengumpulkan data-data guna menulis bukunya The History of Java. Setelah masa pemerintahan Britania Raya berlalu, pada tahun 1842, Van der Vlis, arkeolog Belanda, melakukan penelitian. Pemugaran pertama dimulai pada tahun 1928.

(70)

Gambar 2. 75. Candi Ceto

Candi Cetho (ejaan bahasa Jawa: cethå) merupakan sebuah candi bercorak agama Hindu peninggalan masa akhir pemerintahan Majapahit (abad ke-15). Laporan ilmiah pertama mengenainya dibuat oleh Van de Vlies pada 1842. A.J. Bernet Kempers juga melakukan penelitian mengenainya. Ekskavasi (penggalian) untuk kepentingan rekonstruksi dilakukan pertama kali pada tahun 1928 oleh Dinas Purbakala Hindia Belanda. Berdasarkan keadaannya ketika reruntuhannya mulai diteliti, candi ini memiliki usia yang tidak jauh dengan Candi Sukuh. Lokasi candi berada di Dusun Ceto, Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar, pada ketinggian 1400m di atas permukaan laut. Sampai saat ini, komplek candi digunakan oleh penduduk setempat yang beragama Hindu sebagai tempat pemujaan dan populer sebagai tempat pertapaan bagi kalangan penganut agama asli Jawa/Kejawen.

7. Taman Ria Balekambang

(71)

Jarak 20 km arah timur Kota Karanganyar. Arena rekreasi keluarga yang menawan hati dengan udara sejuk dan nyaman karena masih termasuk dalam Kawasan Wisata Tawangmangu, hanya berjarak 100 meter dari Hutan Wisata Grojogan Sewu. Taman Rekreasi Hutan Pinus yang dilengkapi sarana pendukung diantaranya : Kolam Renang, Lapangan Tenis, Sanggar Lukis, Arena bermain anak-anak (dilengkapi dengan berbagai patung binatang, kios bunga, dan sebagainya).

8. Air Terjun Grojogan Sewu

Gambar 2. 77. Air Terjun Grojogan Sewu

Suasana segar dan sejuk merupakan hal yang akan Anda rasakan saat berada di dekat air terjun. Bagaimana bila air terjun yang ada tidak hanya satu? Tentu akan menambah kesegarannya. Itulah yang akan Anda rasakan saat berada di air terjun Grojogan Sewu, Karanganyar, Jawa Tengah. Tempat wisata yang merupakan hutan wisata dengan air terjun dan beberapa fasilitas lain yang disediakan pengelola dapat Anda jadikan salah satu tujuan wisata Anda.

(72)

Gambar 2. 78. Stasiun Palur

Stasiun Palur (kode: PL,+96 m dpl) adalah salah satu stasiun kereta api (KA) yang dikelola oleh Daerah Operasi 6 Yogyakarta. Meskipun dinamakan Palur (suatu desa di Kabupaten Sukoharjo), stasiun ini berada dalam wilayah administrasi Desa Dagen, Jaten, Karanganyar. Lokasi stasiun ini memang berada di perbatasan kedua desa tersebut. Stasiun ini terletak di petak jalur KA utama selatan Jawa menghubungkan Bandung dengan Surabaya. Untuk mencapai stasiun ini sangat mudah karena ia terletak di tepi jalan raya utama Solo-Surabaya, di dekat pintu perlintasan kereta api persimpangan jalan raya yang menuju Karanganyar dan Ngawi.

(73)

Gambar 2. 79. Karanganyar Pusat Kota

Kabupaten Karanganyar, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibukotanya adalah Karanganyar, sekitar 14 km sebelah timur Kota Surakarta. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Sragen di utara, Kabupaten Ngawi dan Kabupaten Magetan (Jawa Timur) di timur, Kabupaten Wonogiri di selatan, serta Kabupaten Boyolali, Kota Surakarta, dan Kabupaten Sukoharjo di barat. Kabupaten Karanganyar memiliki sebuah kecamatan exclave yang terletak diantara Kabupaten Boyolali, Kabupaten Sukoharjo, dan Kota Surakarta.

 Kabupaten Wonogiri dengan lokasi pariwisata sebagai berikut : 1. Tugu Pusaka

(74)

Kisah dibalik keberadaan benda-benda pusaka tersebut di Selogiri, berawal ketika Raden Mas Said berusaha mempertahankan daerahnya dari penjajah Belanda yang mulai masuk ke daerah sekitar Gunung Wijil. Dalam peperangan mempertahankan daerahnya itu, Raden Mas Said yang menggunakan senjata-senjata pusaka tersebut dan dibantu oleh rakyat Selogiri berhasil mengusir pasukan Belanda.

2. Museum Wayang Kulit di Padepokan Bei Tani

Gambar 2. 81. Padepokan Bei Tani

Objek wisata Museum Wayang Kulit Indonesia ini terletak di Wuryantoro. Kurang lebih 15 km dari Ibu Kota Kabupaten Wonogiri. Terletak di pinggir jalan raya, tepatnya di Padepokan Pak Bei Tani. Museum Wayang Kulit ini adalah satu-satunya di Jawa Tengah.

3. Hutan Wisata Kethu

(75)

Obyek Wisata Alas Kethu terletak ditengah-tengah jantung Kota Wonogiri dengan panorama hutan jati, mahoni dan kayu putih seluas kurang lebih 40 Ha selain sebagai tempat wisata juga sebagai paru-paru kota Wonogiri dengan tumbuhan yang besar-besar dan rindang. Alas Kethu sangat cocok untuk shoting pembuatan film dan sinetron laga, karena dekat dengan keraton Surakarta dan Mangkunegaran, selain itu akses untuk mencapai lokasi sangat mudah untuk dijangkau.

4. Taman Selopadi (Plintheng Semar)

Gambar 2. 83. Plintheng Semar

(76)

5. Stasiun Wonogiri

Gambar 2. 84. Stasiun Wonogiri

Stasiun Wonogiri adalah stasiun kereta api yang terletak di Giripurwo, Wonogiri, Wonogiri. Stasiun berketinggian +144 m dpl ini termasuk ke dalam Daerah Operasi 6 Yogyakarta. Satu-satunya kereta api yang melayani stasiun ini adalah KA Feeder Wonogiri. Stasiun ini terletak di belakang pasar dan terminal MPU.

Setelah penutupan trayek ke Baturetno akibat pembangunan Bendungan Gajah Mungkur pada tanggal 1 Mei 1978, secara otomatis Stasiun Wonogiri adalah stasiun terakhir di lintas Purwosari-Wonogiri. Setelah stasiun ini, rel ke arah selatan masih ada, namun hanya berhenti di tepi waduk.

(77)

Gambar 2. 85. Cagar Alam Danalaya

Obyek wisata cagar alam hutan jati Danalaya adalah sangat sakral. Kayu jati di hutan ini khusus diperuntukkan membangun istana raja Surakarta. Apabila Raja Surakarta membutuhkan kayu jati untuk membangun atau memperbaiki keraton maka diambilah kayu dari hutan jati Danalaya ini. Obyek wisata ini banyak dikunjungi oleh wisatawan minat khusus atau pecinta alam.

7. Goa Ngantap

Gambar 2. 86. Goa Ngantap

(78)

ini mempunyai stalagnit dan stalagmite sangat indah, dan terletak di gugusan Karst yang membentang dari Giritontro sampai Pracimantoro. 8. Setren Girimanik

Gambar 2. 87. Setren Girimanik

Kawasan wisata Girimanik merupakan kawasan wisata alam yang berudara sejuk dan panorama alam yang sangat indah. Di kawasan wisata ini terdapat 3 buah air terjun yang dinamakan Air Terjun Manik Moyo yang mempunyi ketinggian 70 meter, Air Terjun Tinjo Moyo yang mempunyai ketinggian 30 meter, dan Air Terjun Condromoyo. Tidak jauh dari Air Terjun Manik Moyo terdapat sebuah tempat sakral peninggalan atau petilasan Raden Mas Said yang dikenal dengan nama Batu Resi.

9. Waduk Gajah Mungkur

Gambar 2. 88. Waduk Gajah Mungkur

(79)

Wonogiri. Dikawasan obyek wisata ini juga dikembangkan Agrowisata berupa pembudidayaan berbagai jenis ikan tawar.

10.Goa Putri Kencana

Gambar 2. 89. Goa Putri Kencana

Goa Putri Kencono terletak di Desa Wonodadi Kecamatan Pracimantoro berjarak 40 km dar kota Wonogiri. Yang mempunyai keindahan yang sangat bagus serta unik karena mempunyai Luas sekitar kurang lebih 1.000 m2 dan tembus pada bukit yang ada di sebaliknya bukit. Tempat ini memiliki kelebihan berupa keindahan stalagtit dan stalagmit. Jarak antara goa Putri Kencana dengan Kecamatan Pracimantoro kurang lebih 9 Km.

11. Umbul Naga

Gambar 2. 90. Umbul Naga

(80)

lokasi, tempat parkir luas telah dibangun beberapa rumah untuk peristirahatan suasana alamnya asri dan nyaman cocok sebagai tempat obyek wisata. Desa Karanglor juga merupakan pusat pemerintahan Kecamatan Manyaran dan terdapat kantor pelayanan masyarakat, Kantor Kecamatan, Puskesmas, Pasar, dan berbagai kantor pelayanan masyarakat lainnya.

12. Kahyangan

Gambar 2. 91. Kahyangan

Wisata ritual Kahyangan adalah tempat petilasan pertapaan Raja-raja tanah Jawa. Ditempat inilah Danang Suto Wijoyo mendapatkan wahyu Raja dan kemudian setelah menjadi Raja bergelar Panembahan Senopati. Di tempat ini pulalah Danang Suto Wijoyo mengadakan perjanjian dengan Kanjeng Ratu Kidul untuk bersama-sama membangun Pemerintahan di Jawa ( Mataram).

(81)

Gambar 2. 92. Pantai Sembukan

Pantai Sembukan terletak di Kecamatan Paranggupito kurang lebih 40 Km arah selatan Kota Wonogiri atau 2 jam perjalanan.Pantai sembukan terkenal sebagai pantai ritual yang ramai dikunjungi orang untuk bermeditasi dan ngalab berkah.

Pantai sembukan yang jaraknya dari Kantor Kecamatan Parnggupito kurang lebih berjarak 3,5 km, juga pada waktu-waktu tertentu diadakan acara larung yang juga dilanjutkan dengan acara wayangan. Jika ingin berwisata di pantai sembukan jangan lupa membawa kail karena disana banyak orang yang mengail mencari ikan sambil menikmati indahnya pemandangan alam laut yang menawan. Disamping itu juga ada tempat peribadatan yang ada di puncak gunung yang terletak tidak jauh dari pantai Sembukan tersebut

14. Pantai Nampu

(82)

Pantai Nampu sangat elok dan alami dengan hamparan pasir putih dan pantai yang sangat panjang cocok untuk rekreasi keluarga dengan minuman kas air kelapa muda. Jarak dari Kecamatan Paranggupito kurang lebih 15 km. disamping itu ditepi pantai juga ada sumber mata air, sehingga apabila sehabis bermain di pantai bisa langsung mandi dengan air tawar yang ada di dekat pantai tersebut.

15. Wonogiri Kota

Gambar 2. 94. Wonogiri Kota

Wonogiri, (bahasa Jawa: wanagiri, secara harfiah "Hutan di Gunung"), adalah sebuah daerah kabupaten di Jawa Tengah. Secara geografis lokasi Wonogiri berada di bagian tenggara Provinsi Jawa Tengah. Bagian utara berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Sukoharjo, bagian selatan langsung di bibir Pantai Selatan, bagian barat berbatasan dengan Wonosari di provinsi Yogyakarta, Bagian timur berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Timur, yaitu Kabupaten Ponorogo dan Kabupaten Pacitan. Ibu kotanya terletak di Wonogiri Kota. Luas kabupaten ini 1.822,37 km² dengan populasi 1,5 juta jiwa.

Gambar

Gambar 2. 20. Stasiun Solo Balapan
Gambar 2. 27. Kampung Batik Kauman
Gambar 2. 35. Gladak Langen Bogan
Gambar 2. 36. Pusat Grosir Solo
+7

Referensi

Dokumen terkait

- Menggambar pada peta Kampung Nelayan, bangunan- bangunan yang terdapat di Kampung Nelayan Integrasi terhadap pengguna - Interpretasi masyarakat setempat terkait

Kertas dengan perlakuan lama ekstraksi daun Rhoeo discolor 24 jam menggunakan pelarut etanol 95% berwarna hijau setelah di uji dengan basa kuat berwarna hijau

Hasil penelitian menunjukan bahwa Kompetensi mempunyai pengaruh signifikan terhadap motivasi; Lingkungan kerja mempunyai pengaruh positif signifikan

Untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun, maka model sistem monitoring QoS yang digunakan untuk pengukuran parameter megunakan software Axence NetTools pada jaringan

Tes pengujian penguatan yang diantaranya merupakan pengukuran acak dari range 40-70dB pada tes poin penguat 2 sebesar 50x yang dilakukan penulis pertama kali

Bagian Tata Pemerintahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf a, mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan Daerah, pengoordinasian perumusan

Dengan menggunakan modul ini, diharapkan peserta diklat ( siswa ) dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran secara lebih efektif tanpa harus banyak dibimbing oleh guru, yaitu

2 Aktor / Actor Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat, jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi