• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

5

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem

Pemahaman mengenai konsep dasar sistem ini memerlukan

pendekatanpendekatan mengenai sistem. pendekatan atau penekanan sistem ini

meliputi definisi/pengertian, karakteristik sistem, klasifikasi sistem, dan sistem

informasi. Metode pengembangan perangkat lunak dan basis data juga akan

diuraikan karena masih berkaitan dengan perancangan sistem.

A. Pengertian Sistem

Menurut (Fitri, Saputri, & Permana, 2015), Suatu sistem pada dasarnya

adalah “sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang

berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.”

Menurut Kusrini dalam Machmud (2013), informasi adalah data yang

sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang berguna bagi pengguna yang

bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendukung sumber

informasi

.

(Aprianti & Maliha, 2016).

Berdasarkan pendapat dari para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa

“sistem merupakan kumpulan dari elemen/komponen yang saling berhubungan, bekerja sama dan membentuk satu kesatuan dalam upaya mencapai tujuan”.

(2)

B. Karakteristik Sistem

Bahwa Model umum sebuah sistem adalah input, proses dan output. Hal

ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem

dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu, sebuah sistem

memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang mencirikan bahwa hal tersebut

bisa dikatakan sebagai suatu sistem. (Fitri et al., 2015).

1. Komponen Sistem (Component)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang

artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem

dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

2. Batasan Sistem (Boundary)

Penggambaran dari suatu elemen atau unsur mana yang termasuk di dalam

sistem dan mana yang diluar sistem.

3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

Segala sesuatu diluar sistem, lingkungan yang menyediakan asumsi, kendala,

dan input terhadap suatu sistem.

4. Penghubung Sistem (Interface)

Penghubung sistem merupakan media penghubung antara suatu sistem

dengan subsistem lainnya.

(3)

Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem yang dapat

berupa masukan perawatan (maintenance input) ataupun masukan signal

(signal input).

6. Keluaran Sistem (Output)

Keluaran adalah hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi

keluaran yang berguna.

7. Pengolah Sistem (Process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah

masukan menjadi keluaran.

8. Sasaran Sistem (Objective)

Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat

deterministik. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi

sitem tidak ada gunanya.

C. Klasifikasi Sistem

Beberapa aspek dari sistem ini membuat pengguna sistem dapat

mengklasifikasikan sistem yang relevan sesuai dengan arah pandang pengguna

sistem. Klasifikasi sistem (Tyoso, 2016:5), terdiri dari:

1. Sistem alamiah

Sistem alamiah (natural system) muncul secara alamiah tanpa campur

(4)

2. Sistem tiruan

Sistem tiruan (artificial system) diciptakan untuk mendukung tujuan

tertentu.

3. Sistem deterministik

Sistem deterministik (deterministic system), bekerjanya sistem ini dapat

diramalkan sebelumnya. Masukan untuk sistem ini secara pasti

menentukan jenis keluarannya.

4. Sistem probabilistik

Sistem probabilistik (probabilistic system) dapat dilacak hanya dengan

menggunakan nilai distribusi probabilitas, selalu ada nilai ketidakpastian

yang sesungguhnya pada sembarang waktu.

5. Sistem tertutup

Sistem tertutup (closed system), pada sistem ini tidak terjadi pertukaran

atau penggunaan sumber daya dengan atau dari lingkungannya,

mengingat sistem ini tidak menggunakan input dari lingkungannya, maka

output dari sistem ini tidak berkaitan dengan lingkungannya pula.

6. Sistem terbuka

Sistem terbuka (opened system) menggunakan sumber daya dari

lingkungannya sehingga keluarannya berkaitan dengan lingkungannya

(5)

D. Sistem Informasi

Menurut Sutabri, “Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang

mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial.” (Sistem &

Pendataan, 2013).

Sistem informasi juga merupakan seperangkat komponen saling

berhubungan dan berintegrasi yang berfungsi memproses, mendistribusikan, serta

menyimpan informasi guna mendukung keputusan dan pengawasan di dalam

suatu organisasi. (Iswandy, Sekolah, Manajemen, Komputer, & Balantai, 2015).

Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa “sistem merupakan suatu

kombinasi dari orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur dan

pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting,

mengolah data menjadi informasi yang berguna bagi pemakai”.

E. Monitoring

Monitoring, dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah pemantauan.

Monitoring merupakan sebuah kegiatan untuk menjamin akan tercapainya semua

tujuan organisasi dan manajemen. Dalam kesempatan lain, monitoring juga

didefinisikan sebagai langkah untuk mengkaji apakah kegiatan yang dilaksanakan

telah sesuai dengan rencana, mengidentifikasi masalah yang timbul agar langsung

dapat diatasi, melakukan penilaian apakah pola kerja dan manajemen yang

digunakan sudah tepat untuk mencapai tujuan, mengetahui kaitan antara kegiatan

(6)

Dengan kata lain, monitoring merupakan salah satu proses didalam

kegiatan organisasi yang sangat penting yang dapat menentukan terlaksana atau

tidaknya sebuah tujuan organisasi. Tujuan dilakukannya monitoring adalah untuk

memastikan agar tugas pokok organisasi dapat berjalan sesuai dengan rencana

yang telah ditentukan. (Herliana & Rasyid, 2016).

F. Penilaian Kinerja Guru (PKG)

Menurut Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009, penilaian kinerja guru adalah

penilaian dari tiap butir kegiatan tugas utama guru dalam rangka pembinaan karir,

kepangkatan, dan jabatannya. Sistem penilaian kinerja guru adalah sebuah sistem

pengelolaan kinerja berbasis guru yang didesain untuk mengevaluasi tingkatan

kinerja guru secara individu dalam rangka mencapai kinerja sekolah secara

maksimal yang berdampak pada peningkatan prestasi peserta didik. (Purba et al.,

2013).

2.2. Teori Pendukung

Adapun teori pendukung yang digunakan untuk menjadi dasar penelitian

tugas akhir ini bersumber pada buku dan jurnal penelitian, sebagai referensi untuk

menunjang atau memperdalam pemahaman terhadap informasi-informasi yang

disajikan.

G. UML (Unified Modeling Language)

Unified Modeling Language (UML) adalah standarisasi bahasa pemodelan

untuk membangun perangkat lunak yang dibangun dengan menggunakan teknik

(7)

Diagram-diagram yang digunakan pada UML antara lain adalah class

diagram, object diagram, use case diagram, activity diagram, dan sequence

diagram. (Aprianti & Maliha, 2016).

1. Use Case Diagram

Use Case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor

dengan sistem informasi yang akan dibuat. (Rosa dan Shalahuddin, 2013).

Tabel II.1.

Simbol-simbol Diagram Use Case

No Simbol Deskripsi

1 Use Case Fungsionalitas yang disediakan sistem

sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor.

2 Aktor / Actor Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat, jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang.

3

Asosiasi / Association Komunikasi antara aktor dan use case yang berpartisipasi pada use case atau use case memiliki interaksi dengan aktor.

4 Ekstensi / Extend

<<extend>>

...>

Relasi use case tambahan ke sebuah use case dimana use case yang ditambahkan dapat berdiri sendiri walau tanpa use case tambahan itu.

5 Generalisasi /

Generalization

Hubungan generalisasi dan spesialisasi antara dua buah use case dimana fungsi yang satu adalah fungsi yang lebih umum dari lainnya.

Nama use case

(8)

6 Menggunakan / Include

/ Uses

<<include>>

...>

Relasi use case tambahan ke sebuah use case dimana use case yang ditambahkan untuk menjalankan fungsinya atau sebagai syarat dijalankan use case ini.

Include berarti use case yang ditambahkan akan selalu dipanggil saat

use case tambahan dijalankan. Sumber: Shalahuddin dan Rosa (2013)

2. Class Diagram

Class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendifinisian

kelas-kelas yang akan di buat untuk membangun sistem. Kelas memiliki apa yang

disebut atribut dan metode atau operasi.

Tabel II.2.

Simbol-simbol Class Diagram

No Simbol Deskripsi

1 Kelas

nama_kelas

+atribut

+operasi()

Kelas pada struktur sistem.

2 Antarmuka / Interface

nama_interface

Sama dengan konsep interface dalam pemrograman berorientasi objek.

3 Asosiasi / Association Relasi antarkelas dengan makna umum, Asosiasi biasanya juga disertai dengan

multiplicity.

4 Asosiasi berarah / Relasi antarkelas dengan makna kelas yang satu digunakan oleh kelas yang lain,

(9)

Directed association

asosiasi biasanya juga disertai dengan

multiplicity.

5 Generalisasi Relasi antarkelas dengan makna

generalisasispesialisasi (umum khusus).

6 Kebergantungan /Dependency Relasi antarkelas dengan makna kebergantungan antarkelas.

7 Relasi antarkelas dengan makna

semua-bagian (whole-part). Sumber: Shalahuddin dan Rosa (2013)

3. Activity Diagram

Activity Diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) dari sebuah

sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak.

Tabel II.3.

Simbol-simbol Activity Diagram

No Simbol Deskripsi

1 Status awal Status awal aktivitas sistem, sebuah diagram aktivitas memiliki sebuah status awal.

2 Aktivitas Aktivitas yang dilakukan sistem, aktivitas biasanya diawali dengan kata kerja.

3 Percabangan / Decision Asosiasi percabangan dimana jika ada ada pilihan aktivitas lebih dari satu.

4 Penggabungan / Join Asosiasi penggabungan dimana lebih dari satu aktivitas digabungkan menjadi satu.

(10)

5 Status akhir Status akhir yang dilakukan sistem, sebuah diagram aktivitas memiliki sebuah status akhir.

6 Swimlane

Nama swimkane

Memisahkan organisasi bisnis yang bertanggung

jawab terhadap aktivitas yang terjadi.

Sumber: Shalahuddin dan Rosa (2013)

4. Sequence Diagram

Sequence diagram menggambarkan kelakuan objek pada Use Case dengan

mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima

antar objek (Shalahuddin dan Rosa, 2013).

Tabel II.4.

Simbol-simbol Sequnce Diagram

No Simbol Deskripsi

1 Aktor

nama actor

Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri.

2 Garis hidup / Lifeline Menyatakan kehidupan suatu objek.

3 Objek Menyatakan objek yang berinteraksi

pesan. Nama objek : nama kelas

(11)

4 Waktu aktif Menyatakan objek dalam keadaan aktif dan berinteraksi, semua yang terhubung dengan waktu aktif ini adalah sebuah tahapan yang dilakukan di dalamnya 5 Pesan tipe create

<<create>>

Menyatakan suatu objek membuat objek lain, arah panah mengarah pada objek yang dibuat.

6 Pesan tipe call

1: nama_metode()

Menyatakan suatu objek memanggil operasi / metode yang ada pada objek lain atau dirinya sendiri.

7 Pesan tipe send

1: masukan

Menyatakan bahwa suatu objek mengirimkan data / masukan / informasi ke objek lainnya, arah panah mengarah pada objek yang dikirimi.

8 Pesan tipe return

1: keluaran

...>

Menyatakan bahwa suatu objek yang telah menjalankan suatu operasi atau metode menghasilkan suatu kembalian ke objek tertentu, arah panah mengarah pada objek yang menerima kembalian.

9 Pesan tipe destroy

<<destroy>>

Menyatakan suatu objek mengakhiri hidup objek lain, arah panah mengarah pada objek yang diakhiri,sebaiknya jika ada create maka ada destroy.

Sumber: Shalahuddin dan Rosa (2013)

H. Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram (ERD) adalah bagian yang menunjukkan

hubungan antara entity yang ada dalam sistem. Simbol-simbol yang digunakan

(12)

Tabel II.5.

Komponen Entity Relationship Diagram (ERD)

Sumber: (Yulianto, 2015)

I. Metode SAW (Simple Additive Weighting)

Menurut Fishburn dan MacCrimmon dalam (Munthe, 2013)

mengemukakan bahwa Metode Simple Additive Weight (SAW), sering juga

dikenal dengan istilah metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode

Simple Additive Weight (SAW) adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating

kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut. (Metode, Additive, & Saw,

(13)

Formula untuk melakukan normalisasi tersebut adalah sebagai berikut:

Dimana :

Rij = Rating kinerja ternormalisasi

Maxij = Nilai maksimum dari setiap baris dan kolom

Minij = Nilai minimum dari setiap baris dan kolom

Xij = Baris dan kolom dari matriks dengan Rij adalah rating kinerja

ternormalisasi dari alternatif Ai pada atribut Cj; i =1,2,…m dan j = 1,2,…,n.

Sumber: (Metode et al., 2016)

Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternatif Ai lebih terpilih.

Dimana :

Vi = Nilai akhir dari alternatif

Wi = Bobot yang telah ditentukan

Rij = Normalisasi matriks nilai yang lebih besar mengindikasikan bahwa

Gambar

Tabel II.1.
Tabel II.2.
Tabel II.3.
Tabel II.4.
+2

Referensi

Dokumen terkait

Melalui belajar sejarah guru sejarah bisa menanamkan nilai karakter pada siswa, hal ini sesuai dengan Permendiknas no 22 Tahun 2002 yang menyatakan tujuan

5) Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk mencapai KD dan beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yaang tersedia dalam silabus dan KD

1.3 Kedudukan RPIJM Rencana Progam Terpadu dan Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Bidang Cipta Karya atau disingkat sebagai RPIJM Cipta Karya adalah dokumen rencana dan

Evaluasi teknis dilakukan dengan membandingkan kelengkapan dan kesesuaian persyaratan teknis yang dilampirkan dengan persyaratan teknis dalam dokumen pengadaan.. Dan

Penelitian ini dibuat berdasarkan permasalahan : Adakah pengaruh pelayanan sarana dan prasarana terhadap peningkatan prestasi peserta didik di SMP Hj. Adapun

Surya (1983) dalam Soetjipto dan Raflis Kosasi (2004:107) mengemukakan bahwa dalam konsep baru balajar-mengajar guru mempunyai tugas untuk merangsang, membimbing,

Pada laporan PERFITRI tahun 2012, Klinik Melati berada pada urutan kedelapan dari 19 pusat pelayanan bayi tabung di Indonesia berdasarkan jumlah pasien

Menyatakan tidak sah dan batal serta tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Padang Lawas Nomor