• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

B. Kajian Teori

1. Pengertian Efektivitas

Efektivitas memiliki kata dasar “efek” dan digunakan dalam istilah efektivitas yang berkaitan dengan sebab akibat. Agar lebih memahami tentang Efektivitas maka, berikut ini akan dikemukakan beberapa konsep tentang Efektivititas.

Selanjutnya Mardiasmober pendapat bahwa Efektivitas yaitu tingkat hasil program dengan target yang ditetapkan, secara sederhana efektivitas merupakan perbandingan masukan dengan keluaran.31

Menurut Campbell Efektifitas dapat diartikan sebagai tingkat pengukuran keberhasilan suatu Instansi atau Lembaga dalam mencapai sasaran atau tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.32

Berdasarkan beberapa pengertian Efektifitas diatas dapat disimpulkan bahwa efektifitas itu adalah sebuah hal yang digunakan untuk mengukur berhasilnya sebuah program yang dijalankan oleh

31 Mardiasmo, manajemen publik, Jakarta:Grasindo, 2009, 136

32 Koeriyah, teori organisasi, (Bandung, 2021, 120)

organisasi atau pemerintah, jika outcome sebuah program dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat maka program itu dapat dikatakan efektif, oleh karenanya efektivitas ini sangat penting keberadaannya dalam sebuah organisasi. Jika suatu organisasi telah berhasil mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya, maka organisasi itu dapat dikatakan telah mencapai efektivitas.

Dengan demikian, efektivitas pada hakikatnya berpedoman pada pencapaian tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Tingkat efektifitas dapat diukur dengan membandingkan target yang telah ditentukan sebelumnya dengan hasil yang telah dicapai. Jika hasilnya sesuai dengan target yang telah ditetapkan maka organisasi itu dapat dikatakan efektif.

Namun jika target yang ditetapkan sebelumnya tidak tercapai maka organisasi itu bisa dikatakan tidak efektif.

Menurut Campbell cara untuk mengukur dan menentukan apakah program yang dijalankan sudah efektif atau belum efektif dapat dilihat melalui hal-hal dibawah ini :

a. Keberhasilan program b. Keberhasilan sasaran

c. Kepuasaan terhadap program d. Tingkat output dan input e. Pencapaian tujuan menyeluruh.

Jadi efektivitas suatu program dapat di ukur dan dilihat melalui bagaimana keberhasilan program, keberhasilan sasaran, kepuasan

terhadap program, Tingkat output dan input, serta pencapain tujuan menyeluruh. Kegiatan mengukur efektivitas program bukanlah sebuah kegiatan yang mudah, karna efektivitas dapat diamati dari berbagai sudut pandang tergantung siapa yang menganalisisnya.

2. Konsep Bantuan Langsung Tunai Dana Desa

Mekanisme pendataan dan Penyaluran Bantuan Langsung Tunai Dana Desa menurut Campbell,

a. Mekanisme pendataan Bantuan langsung tunai dana Desa

Berikut adalah beberapa mekanisme pendataan Bantuan langsung tunai Dana Desa yang dilakukan:

1) mekanisme pendataan dilakukan oleh relawan Desa terhadap Covid-19 setelah pendataan dilakukan, selanjutnya pendataan akan fokus pada lingkup RT, RW, dan Desa.

2) Kemudian, hasil pendataan sasaran keluarga miskin akan dibahas melalui Musyawarah Desa khusus dalam musyawarah ini dibahas satu agenda yaitu validasi dan finalisasi data.

3) Setelah mekanisme validasi dan pendataan dilakukan, BLT Dana Desa akan ditandatangani oleh Kepala Desa.

4) Hasil verifikasi dokumen tersebut selanjutnya akan dilaporkan ke tingkat yang lebih tinggi yaitu Bupati atau Walikota melalui camat.

5) Terakhir, Program BLT Dana Desa dapat dilaksanakan paling lambat 5 hari kerja terhitung sejak diterima di Kecamatan.33

b. Adapun Mekanisme penyaluran BLT Dana Desa beserta Alokasinya:

1) Pertama, untuk Desa penerima Dana Desa sebesar Rp 800 juta, Alokasi BLT Dana Desa maksimal 25 persen dari total Dana Desa.

2) Selanjutnya mekanisme penyaluran BLT Dana Desa yang diterima sebesar Rp. 800 juta sampai Rp. 1,2 miliar, bisa mengalokasikan maksimal 30 persen.

3) Ketiga, bagi Desa yang memiliki jumlah keluarga miskin lebih besar dari anggaran yang diterima, dapat mengajukan tambahan Dana setelah disetujui oleh pemerintah kabupaten/kota.

4) Jangka waktu penyaluran BLT Dana Desa dapat dilakukan selama 3 bulan terhitung sejak April 2020.34

Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar menyebutkan bahwa sasaran penerima BLT-Dana Desa paling utama adalah keluarga miskin non program keluarga harapan, masyarakat yang belum mendapatkan manfaat kartu prakerja, kehilangan mata pencaharian akibat covid-19.

Besaran Bantuan Langsung Tunai Dana Desa bagi KPM (Keluarga penerima manfaat) masa pandemi Covid-19 Tahun 2020 sampai Tahun 2022.

33 Risnawati, efektivitas Program Bantuan Langsung Tunai Dana Desa Latimojong, Kecamatan Buntu Batu Kabupaten Enrekang, Universitas Muhammadiyah,2022 hal 19

34 Risnawati, efektivitas Program Bantuan Langsung Tunai Dana Desa Latimojong, Kecamatan Buntu Batu Kabupaten Enrekang, Universitas Muhammadiyah,2022 hal 21

a) Setiap keluarga penerima BLT Dana Desa akan menerima Rp 600 ribu per bulan. Besaran ini hanya berlaku pada Triwulan II (April, Mei, dan Juni) Tahun 2020. Pada bulan Juli, Agustus, September, Oktober, November dan Desember Tahun 2020 besaran Dana diterima setiap Keluarga Penerima Manfaat berkurang menjadi Rp.300.000.

b) Meski demikian pada bulan berikutnya di Tahun yang sama (Juli, Agustus, September, Oktober, November dan Desember) Tahun 2020 besaran dana diterima setiap Keluarga Penerima Manfaat berkurang menjadi Rp.300.000 besaran ini berlaku sampai Desember 2022.35 3. Efektifitas Dalam Perspektif Islam

Dalam Islam pengaturan segala sesuatu dilakukan dengan baik, tepat dan tuntas merupakan hal yang disyariatkan oleh Islam Kata ihsan bermakna melakukan sesuatu secara maksimal dan optimal. Tidak boleh seorang muslim melakukan sesuatu tanpa perencanaan, tanpa ada pemikiran dan tanpa adanya penelitian.

Akan tetapi pada umumnya dari hal yang kecil hingga hal yang besar harus dilakukan secara ihsan, secara optimal, baik, benar dan tuntas.

Dengan demikian ketika melakukan sesuatu dengan benar, baik, terencana dan terorganisasi dengan rapi maka akan terhindar dari keraguan.36

35 Risnawati, efektivitas Program Bantuan Langsung Tunai Dana Desa Latimojong, Kecamatan Buntu Batu Kabupaten Enrekang, Universitas Muhammadiyah,2022 hal 28

36 Yusi S.P, “Pendekatan Prinsip Good Corporate Governance Dalam Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Insani (SDI)”, Jurnal Ekonomi Syariah, Vol 6, No 2 (2016) : 99-107

Sedangkan ukuran efektifitas menurut manajemen ajaran islam bagi seorang muslim dalam mengatur hidupnya agar efektif adalah sebagai berikut:

a. Prinsip Keseimbangan

Maksudnya dalam menjalankan program bantuan langsung tunai dana desa dilakukan dengan adil dimana masyarakat yang sudah mendapatkan bantuan lain saat pandemi Covid-19 tidak boleh mendapatkan bantuan langsung tunai dana desa. Dan masyarakat yang menerima bantuan ini memang benar orang yang membutuhkan.

Keseimbangan dalam konsep kejayaan dunia dan akhirat hanya dapat dipenuhi jika keseluruhan aktifitas yang dilakukan manusia bertujuan untuk beribadah kepada Allah SWT. Kesejahteraan dan kemakmuran tidak dijadikan sebagai tujuan hidup, namun ditujukan sebagai wasilah atau perantara untuk mewujudkan perintah Allah SWT.

Tujuan hidup yang hakiki berpedoman pada nilai-nilai Islam. Dasar bahwa keadilan sosilan dan pemeliharaan keseimbangan ekonomi diwujudkan untuk semua individu dan masyarakat Islam. Allah SWT berfirman dalam (QS Al-Hasyr ayat 7)













































































Artinya:Harta rampasan (fai') dari mereka yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya (yang berasal) dari penduduk beberapa negeri, adalah untuk Allah, Rasul, kerabat (Rasul), anak-anak yatim, orang-orang miskin dan untuk orang-orang yang dalam perjalanan, agar harta itu jangan hanya beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu. Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah sangat keras hukuman-Nya.37 Ayat ini menerangkan bahwa harta fai‟ yang berasal dari orang kafir, seperti harta-harta Bani Nadhir, penduduk Fadak dan Khaibar, kemudian diserahkan Allah kepada Rasul-Nya, dan digunakan untuk kepentingan umum, tidak dibagi-bagikan kepada tentara kaum Muslimin.

Kemudian diterangkan pembagian harta fai itu untuk Allah, Rasulullah, kerabat-kerabat Rasulullah dari Setelah Rasulullah SAWwafat, maka bagian Rasul yang empat perlima dan yang seperlima dari seperlima itu digunakan untuk keperluan orang- orang yang melanjutkan tugas kerasulan, seperti para pejuang di jalan Allah, para dai, dan sebagainya. Sebagian pengikut Syafi‟i berpendapat bahwa bagian Rasulullah itu diserahkan kepada badan-badan yang mengusahakan kemaslahatan kaum Muslimin dan untuk Menegakkan Agama Islam.38

37 Departemen Agama RI Al-quran Karim dan Terjemahannya, Semarang: Toha Putra, 1996, 436

38 Kementrian Agama RI, " QS. Al Hasyr (Pengusiran) – surah 59 ayat 7 [QS.

59:7]", Tafsir Kemenag, diakses dari https://risalahmuslim.id/quran/al-hasyr/59-7/, pada (26 April 2022)

b. Prinsip Mencapai Kemanfaatan

Maksudnya penyaluran bantuan sosial dari pemerintah harus memberikan manfaat bagi masyarakat yang terdampak Covid-19 dalam pemenuhan kebutuhan pokok saat pandemi Covid-19. Seorang muslim dalam menjalankan kegiatan usaha harus bermanfaat bagi dirinya, bagi orang lain, bagi lingkungan, dan bermanfaat bagi agamanya.

Islam memberikan perlindungan hak kepemilikan individu sementara untuk kepentingan masyarakat didukung dan diperkuat dengan tetap menjaga keseimbangan kepentingan publik dan individu serta menjaga moralitas. Islam merupakan sistem kehidupan yang bersifat komprehensif, yang mengatur semua aspek, baik dalam sosial, ekonomi, dan politik maupun kehidupan yang bersifat spritual.

Akhlak yang kokoh (matinul khuluq) atau akhlak yang mulia merupakan sikap dan prilaku yang harus dimiliki oleh setiap muslim, baik dalam hubungannya kepada Allah maupun dengan makhluk- makhluk-Nya. Dengan akhlak yang mulia, manusia akan bahagia dalam hidupnya, baik di dunia apalagi di akhirat. Bermanfaat bagi orang lain (nafi‟un lighoirihi) merupakan sebuah tuntutan kepada setiap muslim. Manfaat yang dimaksud tentu saja manfaat yang baik sehingga dimanapun dia berada, orang disekitarnya merasakan keberadaannya karena bermanfaat besar. Maka jangan sampai seorang muslim adanya tidak menggenapkan dan tidak adanya tidak

mengganjilkan. Ini berarti setiap muslim itu harus selalu berpikir, mempersiapkan dirinya dan berupaya semaksimal untuk bisa bermanfaat dalam hal-hal tertentu sehingga jangan sampai seorang muslim itu tidak bisa mengambil peran yang baik dalam masyarakatnya. Allah SWT berfirman dalam (QS. Al-Isra:7)

















































Artinya:Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat, maka (kerugian kejahatan) itu untuk dirimu sendiri. Apabila datang saat hukuman (kejahatan) yang kedua, (Kami bangkitkan musuhmu) untuk menyuramkan wajahmu lalu mereka masuk ke dalam masjid (Masjidil Aqsa), sebagaimana ketika mereka memasukinya pertama kali dan mereka membinasakan apa saja yang mereka kuasai.39

Allah menegaskan bahwa apabila Bani Israil berbuat baik, maka hasil kebaikan itu untuk mereka sendiri. Dengan demikian, apabila manusia berbuat baik atau berbuat kebajikan, maka balasan dari kebajikan itu akan dirasakannya, baik di dunia maupun di akhirat.Kebaikan yang akan mereka terima di dunia ialah mereka akan menjadi umat yang kuat mempertahankan diri dari maksud jahat yang direncanakan oleh para musuh mereka.

Mereka akan memperoleh kesempatan untuk melipat gandakan harta sebagai sarana hidup, dan melanjutkan keturunan sebagai

39 Departemen Agama RI, Al-quran Karim dan terjemahannya, Semarang: Toha Putra, 1996, 225

khalifah di muka bumi. Mereka akan menjadi bangsa yang kuat, yang dapat mewujudkan budaya yang tinggi untuk lebih menggairahkan kehidupan mereka, dan menjamin kelancaran usaha dan ibadah mereka kepada Allah Sedangkan kebahagiaan yang abadi adalah surga yang penuh dengan kenikmatan yang disediakan dan dijanjikan kepada mereka, sebagai bukti keridaan Allah atas kebajikan yang mereka lakukan.

Apabila mereka berbuat jahat dengan melakukan perbuatan yang bertentangan dengan wahyu dan fitrah kejadian mereka sendiri, seperti menentang kebenaran dan norma-norma dalam tata kehidupan mereka sendiri, maka akibat dari perbuatan mereka itu adalah kemurkaan Allah kepada mereka.

Dengan demikian, mereka akan menjadi bangsa yang bercerai-berai karena diperbudak hawa nafsu, sehingga kelompok yang satu berusaha menundukkan kelompok yang lain. Itulah sebabnya mereka tidak dapat mempertahankan kelangsungan hidup dan diri mereka dari kehancuran dan maksud-maksud jahat musuh mereka akan menjadi bangsa yang tertindas dan terjajah. Sedang keburukan yang mereka rasakan di akhirat ialah azab api neraka sebagai siksaan yang paling pedih.40

40 Gabjar Mutaqin, "Tafsir Al-Isra‟ 26-27 Larangan Bersikap Boros dan Perintah Menolong yang Kesulitan", BincangSyariah.Com, 2020, https://bincangsyariah.com/kalam/tafsir-al-isra-26-27-larangan-bersikap-boros-dan- perintah-menolong-yang-kesulitan/, diakses pada 26 April 2022

4. Pengertian Perekonomian Masyarakat

Perekonomian masyarakat adalah sekumpulan kelompokmanusia yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma,adat istiadat yang dialami dalam lingkungannya.41 Maksud dari peningkatan perekonomian ini adalah perbaikan jenjang perekonomian melalui usaha mandiri yang produktif dengan memperhatikan manajemen dalam usahanya. Menurut Zulkarnain, ekonomi kerakyatan adalah suatusistem ekonomi yang harus dianut sesuai dengan falsafah Negara kita yang menyangkut dua aspek, yakni keadilan dan demokrasiekonomi, serta berpihak kepada rakyat.42

Pemahaman tentang ekonomi rakyat dapat dipandang dari dua pendekatan, yaitu: pertama, pendekatan kegiatan ekonomi dari pelaku ekonomi berskala kecil yang disebut perekonomian rakyat. Berdasarkan pendekatan ini, pemberdayaan ekonomi rakyat dimaksudkan adalah pemberdayaan pelaku ekonomi usaha kecil. Kedua, pendekatan sistem ekonomi, yaitu demokrasi ekonomi atau sistem pembangunan yang demokratis disebutpembangunan partisipatif (participatory development).

Berdasarkan pendekatan yang kedua ini, maka pemberdayaan ekonomi rakyat dimaksudkan untuk menerapkan prinsip-prinsip demokrasi dalam pembangunan.

Hal ini bermakna bahwa ekonomi rakyat adalah sistem ekonomi yang mengikutsertakan seluruh lapisan masyarakat dalam proses

41 Ismail Nawawi, Ekonomi Islam-Perspektif Teori, Sistem dan Aspek Hukum (Surabaya : Putra Media Nusantara, 2009),

42 Zulkarnain, Membangun Ekonomi Rakyat : Persepsi Tentang Pemberdayaan Ekonomi Rakyat, (Yogyakarta : Adicita Karya Nusa, 2003), 98

pembangunan dimana seluruh lapisan tersebut tanpa terkecuali sebagai penggerak pembangunan. Pendekatan kedua ini, sering disebut sebagai ekonomi kerakyatan.43

Dokumen terkait