• Tidak ada hasil yang ditemukan

LANDASAN TEORI A.Hasil Belajar

B. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

1. Pengertian IPS

Rumusan tentang pengertian IPS telah banyak dikemukakan oleh para ahli IPS atau social studies. Di sekolah-sekolah Amerika pengajaran IPS dikenal dengan social studies.Jadi, istilah IPS merupakan terjemahan social studies.Dengan demikian IPS diartikan dengan penelaahan atau kajian tentang masyarakat .

Dalam mengkaji masyarakat,guru dapat melakukan kajian dari berbagai perspektif sosial,seperti kajian melalui pengajaran sejarah, geografi,ekonomi,sosiologi,antopologi.

27

Demikian beberapa pengertian yang di kembangkan di Amerika Serikat oleh beberapa tokoh pendidikan terkenal.Pengembangan IPS di Indonesia banyak mengambil ide-ide dasar dari pendapat yang dikembangkan di Amerika Serikat tesebut.Tujuan, materi,dan penanganannya dikembangkan sendiri sesuai dengan tujuan nasional dan aspirasi masyarakat Indonesia. Hal ini didasarkan pada realitas,gejala,dan problema sosial mengaji kajian IPS yang tidak sama dengan negara lain,Setiap negara meiliki perkembangan dan model pengembangan sosial studiens yang berbeda.

Berikut pengertian IPS yang di kemukakan oleh beberapa ahli pendidikan dan IPS yang dikemukakan oleh beberapa ahli pendidikan dan IPS di Indonesia, yaitu:

a. Moeljono Cokrodikardjo mengemukakan bahwa IPS adalah perwujutan dari suatu pendekatan interdisipliner dari ilmu sosial, ia merupakan integrasi dari beberapa cabang ilmu sosial yaitu sosiologi. b. Nu’man Soemantri menyatakan bahwa IPS merupakan pembelajaran

ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan untuk pendiikan tingkat SD. c. S.Nasution mendefisikan IPS sebagai pembelajaran yang merupakan

fungsi atau paduan sejumlah mata pelajaran sosial. Dinyatakan bahwah IPS merupakan bagian kurikulum sekolah yang berhubungan peran manusia.

d. Tim IKIP Surabaya mengemukakan bahwa IPS merupakan bidang studi yang menghormati,mempelajari,mengola,dan membahasan hal-hal yang berhubungan dengan masalah.

28

Dengan demikian,IPS bukan ilmu sosial dan pembelajaran IPS yang dilaksanakan baik pada pendidikan dasar maupun pada pendidikan tinggi tidak menekankan pada aspek teoritis keilmuannya,tetapi aspek praktis dalam mempelajari, menelaah,mengkaji gejala,dan masalah sosial masyarakat dan keluasanya di sesuaikan denganjenjang pendidikan masing-masing.

2. Hakikat IPS

Istilah IPS merupakan terjemahan dari apa yang di dunia pendidikan dasar.IPS boleh saja diartikan penelaahan masyarakat. Para siswa di sekolah lanjutan pertama melalui pengajaran sejarah,geografi, dan ekonomi diajak guru untuk menelaah masyarakat manusia,baik yang terdapat di dekelilingnya maupun yang berada di negri lain baik yang ada di masa sekarang maupun di masa lampau. Dengan demikian para siswa di harapkan dapat mengerti masa kontemporer.

Proses pembelajaran IPS berati proses belajar-membelajaran segala aspek,fenomena,perkembangan, dan permasalahan kehidupan sosial masyarakat. Oleh karena itu masyarakat menjadi sumber utama dalam pembelajaran ilmu pengetahuan.

IPS merupakan perpaduan antara ilmu sosial dan kehidupan manusia yang di dalamnya mencakup antropologi, ekonomi,geografi, dan psikologi dimana tujuan utamanya membantu kemampuan siswa yang menyeluruh.Menurut Buchari Alma (dalam Susanto, 2003:148-141)mengemukakan pengertian IPS sebagai suatu progam pendidikan yang merupakan sesuatu keseluruhan yang pokoknya mempersoalkan

29

manusia dalamlingkungan alam fisik,maupun dalamlingkungan sosialnya yang bahasanya diambil dari berbagai ilmu sosial seperti:geografi, sejarah, ekonomi, dan antropologi.Dengan mempelajari IPS ini sudah semestinya siswa mendapatkan bekal pengetahuan yang berharga dalam memahami diri kita dan orang lain dalam lingkungan masyarakat yang berbeda tempat maupun waktu baik secara individu maupun kelompok.

3. Ruang Lingkup IPS

IPS sebagai progam pendidikan tidak hanya menyajikan pengetahuan sosial semata, melainkan harus diarahkan membina siswa menjadi warga masyarakat dan warga negara yang memiliki tanggung jawab atas kesejahteran bersama.Oleh sebab itu, siswa yang dibina tidak hanya cukup pengetahuan dan berkemampuan berfikir tinggi semata,melainkan harus memiliki kesadaran dan tanggung jawab tinggi terhadap kesejahteraan masyarakat,bangsa dan negri menurut Arif (dalam Rasimin, 2013:38)berkaitan dengan pertanyaan tersebut hendaknya pokok bahasan IPS yang disajikan tidak hanya sekedar maeri yang bersifat pengetahuan belakang, melainkan juga meliputi nilai-nilai yang wajib melekat pada diri siswa sebagi warga masyarakat dan warga negara.

Sebagaimana yang dikatakan Somantri(dalam Rasimin,2013:38) bahwa IPS merupakan progam pendidikan yang memiliki bahan pendidikan dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humanities yang diorganisasian dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan.

30

Demikian pula dalam kaitannya dengan KTSP, pemerintahan telah memberikan arahan yang jelas pada tujuan dan ruang lingkup pembelajaran IPS, yaitu:

a. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat

b. Memiliki kemampuan dasar untuk berfikir logis dan kritis, rasa ingin tau dan keterampilan dalam kehidupan sosial.

c. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusian.

d. Memiliki kemampuan berkomunikasi ,berkompetensi dalam masyarakat

4. Tujuan pembelajaran IPS

Tujuan utama IPS ialah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar peka dalam masalah social yang terjadi masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa dirinya maupun yang menimpa masyarakat.

Menurut urian di atas penulisan kira mata pelajaran ini lebih tepat di berikan label STUDI SOSIAL bukan IPS.Selama ini sudah banyak penelitian, penataran terhadap guru namun hasilnya sangat minim, mereka tidak paham, karena sulit mengaplikasikan di sekolah.Dalam teori guru di beri petunjuk berbagai model pengembangan bahan IPS,seperti:

a. Pengembangan berdasarkan topik,

31

c. Model integrasi berdasarkan permasalahan.

Tujuan IPS sendiri yang belum dipahami betul oleh guru IPS yang bersangkutan dan mengakibatkan IPS menjadi mata pelajaran yang membosankan dan kehilangan makna.Untuk kendala pembelajaran IPS yang masih kekurangan atau terbatasnya sarana sebenarnya biasa disikapi oleh kreativitas guru IPS sendiri sesuai dengan kondisi yang ada,karena untuk sebuah pembelajaran segala sesuatu yang ada dilingkungan siswa biasa dijadikan media pembelajaran yang menarik.

Sampai saat ini kebanyakan guru IPS hanya sebagai penyampai informasi yang bersumber hanya dari buku teks.Metode pembelajaran tidak variatif dan siswa tidak di libatkan dalam pembelajaran.Mereka hanya berfungsi sebagai pendengar.Guru IPS masih beranggapan yang penting materi tersampaikan semua sampai berjalan sesuai dengan waktu pada kurikulum, tanpa memperhatikan kompetensi yang dicapai oleh siswa.

5. Beberapa Pendapat Tentang Studi Sosial

Dunia sekarang makin mengecil,globalisasi melanda seluruh wilayah. Informasi datang dan pergi sangat cepat,dan seringkali meninggalkan masalah sebagai akibat pengaruh arus komunikasi dan informasi yang kurang baik, serta kurang cernat.Masalah sosial yang ada dalam masyarakat, tidak bisa dilihat dari satu disiplin ilmu saja,tapi harus dilihat dari berbagi macam disiplin ilmu-ilmu sosial yang bisanya dikenal dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

a. Ilmu Klasik yaitu Sejarah dan Geografi

32

c. Ilmu tingkah laku yaitu Psikologi,Sosiologi,dan Antopologi.

Menurut Sejarah,terbentuknya istilah IPS berasal dari Studi Sosial.Agar tidak menambah keraguan,alangkah baiknya istilah yang kita pakai sekarang dan selanjutnya adalah istilah Studi Sosial.Istilah ini dengan berbagai definisinya telah diungkapkan oleh para pakar IPS Indonesia yang di kirim ke Amerika Serikat dan Negara lain.Mereka membawa begitu banyak literature dan berbagi definisi telah di kaji dalam beberapa PENLOK IPS, P3G Dep. dan K.Prof.Azis Wahab(2009:33) juga menulis pengertian IPS dan Studi Sosial dianggap sama, namun dalam rumusan tujuanya walapun secara umum sama namun senatiasa memiliki beberapa perbedaan. Perkembangan IPS di Indonesa pada tahun 1972 paling tidak telah menetapkan delapan tujuan umum pengajaran IPS di Indonesia.

a. Meningkatkan kesadaran ekonomi rakyat.

b. Meningkatkan kesejahteran jasmani dan kejejahteran rohani.

c. Meningkatkan efisiensi ,kejujuran,dan keadilan bagi semua warga Negara.

d. Meningkatkan mutu lingkungan.

e. Menjamin keamanan dan keadilan bagi semua warga Negara.

f. Memberikan pengertian tentang hubungan internasional bagi kepentingan bangsa Indonesia dan perdamaian dunia.

g. Meningkatkan saling pengertian dan kerukunan agota golongan dan daerah dalam menciptakan ke satuan dan persatuan dan persatuan nasional.

33

h. Memelihara keraguan sikap-sikap kemanusian, kesejahteran rohaniah, dan tata susila yang luhur (IPS Dep.P dan K,1973:28).

Substansi materi untuk mencapai tujuan di atas, terkadang berbagai ilmu sosial. IPS diajarkan maka masing-masing tujuan tersebut harus ada pada setiapilmu-ilmu sosial, tidak mungkin hasilnya tidak maksimal.Hasil lebih baik akan di peroleh apabila materi tujuan tesebut di berikan dalam bentuk pengajaran Studi Sosial. Pengajaran Studi Sosial bentuk-bentuk mengintergrasikan bahan atau konsep-konsep dari ilmu-ilmu sosial,sejalan dengan pengertian Studi Sosial itu sendiri.Prof.Nu’man Somantri

mengemukakan bahwa Pendidikan IPS adalah suatu progam pendidikan yang memilih bahan pendidikan dari di siplin ilmu-ilmu sosial dan humanity yang diorganisasi dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan.

6. Tujuan pengajaran IPS

Tujuan pengajaran IPS juga banyak kita baca dari berbagai hal antara lain:

a. Menyikapi siswa menjadi warga negara yang baik. b. Menyiapkan siswa memiliki kemampuan berpikir

c. Membantu anak untuk dapat berfikir logis,mengembangkan rasa toleransi.

d. Membatu anak agar dapat mengemukakan ide-ide secara selektif,secara lisan maupun tertulis.

e. Membantu anak mengerti dunia hidupnya tidak mengawang-awang mengetahui mengerti hak dan kewajibannya sebagai warga negara.

34

f. Mengembangkan rasa estetika,etik,menghormati orang lain,memanfaatkan waktu senggang dan sebagainya.

7. Kurikulum MIAl-Bidayah Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,isi dan bahan pengajaran serta jalan yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan MI Al-Bidayah Candi KecamatanBandungan Kabupaten Semarang adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan MI Al-Bidayah Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang.

Kurikulum MI Al-Bidayah Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang terdiri dari tujuan, struktur,dan muatan kurikulum,kalender pendidikan dan silabus dan rencana progam pembelajaran. Penjelasannya sebagai berikut:

a. Silabus

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan atau kelompok mata pembelajaran tema tertentu yang mencukup

kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok

pembelajaran,indikator,penilaian,alokasi waktu dan sumber atau bahan alat untuk belajar.

35

Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar kedalam materi pokok pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan indikator pencapaian kompetensi penilaian.

b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran yaitu indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Rencana pelaksana pembelajaran adalah bentuk dari silabus kedalam bentuk langkah-langkah pembelajaran. c. Kriteria Ketuntasan Minimal(KKM)

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah tingkat pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar pada mata pelajaran.Pencapaian KKM per kompetensi dasar (KD) mata pelajaran mempertimbangkan tingkat esensial (KD) untuk mencapai standar kompetensi (SK), tingkat kerumitan dan kesulitan (kompleksitas) per KD yang harus di capai oleh siswa, tingkat kemampuan rata-rata (intake) siswa madrasah dalam mencapai KD dan ketersediaan sumber daya alam pendukung madrasah (tenaga,sarana, dan pendidikan).Prinsip-prisip pelaksanaan kurikulum MIAl-BidayahKecamatan Bandungan Kabupaten Semarang, yaitu:

1) Pelaksanaan kurikulum didasari pada potensi,perkembang dan kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya.Dalam hal ini peserta didik untuk menguasai

36

kompetensi yang berguna bagi dirinya. Harus mendapatkan pelayanan yang bermutu,untuk mengekspresikan secara bebas,dinamis, dan menyenangkan.

2) Kurikulum di laksanakan lima pilar, yaitu:

a) Belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

b) Belajar untuk memahami dan menghayati

c) Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif d) Belajar untuk hidup berkerja sama

e) Belajar untuk membentuk jati diri

3) Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengajaran,teknologi dan seni.

Kurikulum di kembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni berkembang secar di dinamis, dan oleh karena itu semangat dan isi kurikulum mendorong peserta didik untuk mengikuti dan mengembangkan secara tepat perkembangan ilmu pengetahuan,teknologi, dan seni. 4) Relevan dengan kebutuhan hidup.

Perkembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan untuk menjamin relevasi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk dalamkebutuhan masyarakat. 5) Menyeluruh dan berkesinambungan

37

Subtansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pembelajaran yang di rencanakan dan di sajikan secara berkesinambungan antara semua jenjang pendidikan.

6) Belajar sepanjang masa

Kurikulum di arahkan kepada poses

perkembangan,pembudayaan perbedaannya peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur pendidikan formal dan non formal,dengan memperkirakan kondisi dan tuntunan lingkungan yang selalu berkembang secara serta arah perkembangan manusia seutuhnya. 7) Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membengun kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara.Kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan masyarakat,berbangsa, dan bernegara.Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan memperdayakan sejalan dengan motto Bhinneka Tunggal Ika dalam dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Adapun kurikulum mata pelajaran IPS dan Mata pelajaran Ekonomi adalah sebagai berikut:

a) Isi kurikulum materi IPS dan mata pelajaran IPS b)Isi kurikulum 2006 untuk mata pelajaran Ekonomi

38

Standar Kompetensi Mata Pelajaran IPS Kelas IV

Secara ringkas isi kurikulum 2006 untuk mata pelajaran IPS pada satuan pendidikan SD/MI adalah sebagai berikut (dalam Wahidmurni, 2010:70):

Kelas

Semester Sandar kompetensi

I

I Memahami identitas diri dan keluarga, serta sikap saling menghormati dalam kemajemukan keluarga II Mendekripsikan lingkungan rumah

II

I Memahhami perstiwa penting dalam keluarga secara kronologis

III Memahami kedudukan dan peran anggota dalam keluarga dam lingkungan tetangga

III

I Memahami lingkungan dan melaksanakan

kerjasama di sekitar rumah dan sekolah

II Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang

IV

I Memahami sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi

II Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi dilingkungan kabupaten / kota dan provinsi.

V

I Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala nasional pada masa Hindu-Budha dan

39

Islam, keragaman kenampakan alam dan suku bangsa, serta kegiatan ekonomi diIndonesia.

II Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalammempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

VI

I Memahami perkembangan wilayah Indonesia, kenampakan alam dan keadaan sosial negara-negaradiasia Tenggara, serta benua-benua.

II 1. Memahami gejala alam yang terjadi di Indonesia dan sekitarnya.

40

Dokumen terkait