i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS
MATERI PERSEBARAN SUMBER DAYA ALAM
DI LINGKUNGAN SETEMPAT MELALUI
METODE COURSE REVIEW HOREY
PADA SISWA KELAS IV MI AL-BIDAYAH CANDI
KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN
SEMARANG TAHUN AJARAN 2015/2016
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh:
Nurul Hidayah
NIM 115 11 002
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
v MOTTO
َىُه
ِهِقأزِر أنِم اىُلُكَو اَهِبِكاَنَم يِف اىُشأماَف الًىُلَذ َضأرَ ألْا ُمُكَل َلَعَج يِذَّلا
ُرىُشُّنلا ِهأيَلِإَو
vi
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan skripsi ini kepada:
1. Kedua Orang Tua dan Kakak saya (Muhammad Irkham Makmun, S.Gz.)
yang telah memberikan semangat, do’a dan motivasi.
2. Ibu Dra. Nur Hasanah, M.Pd. yang telah memberikan bimbingan dan
memberikan semangat.
3. Bapak Dr. H. Muh. Saerozi, M.Ag. selaku dosen pembimbing akademik
yang memberikan dorangan untuk maju dan memotivasi
4. Teman-teman PGMI Angkatan 2011.
5. Teman-teman kost yang memberikan arahan, semangat dan dorongan agar
ix ABSTRAK
Hidayah, Nurul 2016. Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Pesebaran Sumber Daya Alam di Lingkungan Setempat Melalui Metode Course reviehorey Pada Siswa Kelas IV Di MI AL-Bidayah Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2015/2016 Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Dra. Nur Hasanah, M.Pd.
Kata Kunci : Hasil Belajar dan Model Course review horey
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model Course Review horey
dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi Pesebaran Sumber Daya Alam di Lingkungan Setempat Melalui Metode Course review horey pada siswa kelas IV di MI AL-Bidayah Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2015/2016.
Penelitian ini merupakan penilitian tindakan kelas yang terdiri dari 2 siklus yang masing-masing dilakukan 2 tahap siklus yang terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaa, pengamatan dan refleksi. Metode ini menggunakan Course review Horey agar siswa aktif dalam kelas.
x DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL... i
LEMBAR BERLOGO... ii
HALAMAN NOTA PEMBIMBING... iii
PENGESAHAN KELULUSAN ... iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... v
MOTTO... vi
A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Rumusan Masalah... 4
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Hipotesis... 5
E. Kegunaan Penelitian... 5
F. Definisi Operasional... 5
G. Metode Penelitian... 6
H. Sistematika Penulisan Skripsi ... 12
BAB II LANDASAN TEORI 14 A. Hasil Belajar ... 14
1. Pengertian Hasil Belajar……….. 2. Macam –macam hasil
belajar...
14
16
xi
B. Pengertian IPS
1. Hakekat IPS………. 33
2. Ruang Lingkup IPS……….. 35
3. Kurikulum MI AL-Bidayah Candi Bandungan………... 35
C. Kekurangan Kelebihan Metode Course review Horey 37 1. Pengertian Metode Course reviw Horey………… 39
2. 2.Manfaat Metode Course reviw Horey……… 55
BAB III HASIL PENELITIAN... 57
A. Gambaran Umum MI AL-Bidayah Candi Bandungan... 57
1. Sejarah Berdirinya ... 57
2. Lokasi MI AL-Bidayah Candi Bandungan... 58 3. Visi dan misi MI AL-Bidayah Candi Bandungan ... 58
4. Struktur Organisasi ... 59
5. Tujuan ... 59
6. Program Pembelajaran MI AL-Bidayah Candi... 60
7. Kurikulum ... 60
8. Data Guru dan Karyawan ... 61
9. Data Kesiswaan ... 62
10.Sarana dan Prasarana ... 63
11.Kegiatan Ekstrakulikuler ... 64
B. Sobyek penelitian 65 C. Waktu penelitian……….. 65
D .Deskripsi data awaldanprasiklus……… 67
BAB IV Penelitian dan Pembahasan 71 Deskripsi Hasil Penelitian 72 1.Deskripsi Data PraSiklus………. 88
2.Deskripsi Data Siklus 1……… 91
xii
BAB V PENUTUP... 93
A. Kesimpulan ... 93
B. Saran... 94
DAFTAR PUSTAKA
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
IPS adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji berbagai disiplin
ilmu sosial dan humaniora serta kegiatan dasar manusia yang dikemas
secara ilmiah dalam rangka memberi wawasan dan pemahaman yang
mendalam kepada peserta didik khususnya di tingkat dasar dan
menengah.Pentingnya pendidikan memberikan kesempatan kepada
lembaga-lembaga pendidikan yang ada untuk menjadi tempat
menimba ilmu.Salah satunya adalah Madrasah Ibtidaiyah yang
mempunyai peran penting dalam membentuk karakter seorang anak,
supaya menjadi pribadi yang cerdas dan berakhlakul karimah. Selain
itu setiap umat muslim baik laki-laki maupun perempuan diwajibkan
untuk menuntut ilmu sebagai bekal di dunia maupun di akhirat kelak.
Menurut Zuraik (dalam Susanto, 2013:137-138) hakikat IPS
adalah harapan untuk mampu membina suatu masyarakat yang baik di
mana para anggotanya yang benar-benar berkembang sebagai insan
sosial yang rasional dan penuh dengan tanggung jawab sehingga oleh
karenanya akan diciptakan nilai-nilanya.Sosial Teori dan Aplikasi
karya dalam buku pendidikan IPS (Rasimin, 2012: 31) terdapat
pendapat bahwa ilmu pengetahuan sosial adalah suatu bidang kajian
Ilmu pengetahuan yang dilakukan secara terpadu merupakan hasil
dari penyederhanaan, adaptasi, seksi dan modifikasi dari disiplin
2
keterampilan-keterampilan sejarah, geografi, sosial, antropologi dan
ekonomi, disiplin ilmu humaniora pendidikan dan agama.
Buchari Almah (2003:148) mengemukakan pengertian IPS
sebagai suatu progam pendidikan mempersoalkan manusia dalam
lingkungan alam fisik, maupun dalam lingkungan sosial dan yang
bahasanya diambil dari berbagai ilmu sosial, seperti geografi, sejarah,
ilmu sosial. Dengan mempelajari IPS ini semestinya siswa
mendapatkan bekal pengetahuan yang berharga dalam memenuhi
dirinya sendiri dan orang lain dalam lingkungan masyarakat yang
berbeda tempat maupun waktu,baik secara individu maupun secara
kelompok, untuk menemukan kepentingannya yang ahirnya dapat
terbentuk suatu masyarakat yang baik dan harmonis.Di pihak lain,
dengan memperoleh pendidikan IPS ini,menurut Fraenkes (dalam
Susanto, 2013:142) membantu para siswa menjadi lebih mampu
mengetahui tentang diri mereka dan dimana dunia mereka hidup.
Pendidikan IPS disekolah dasar merpakan bidang studi yang
mempelajari manusia dalam semua aspek kehidupan dan interaksinya
dalam masyarakat .Tujuan pengajaran IPS tentang kehidupan
masyarakat manusia di lakuan secara sistematik, dengan demikian
peranan IPS sangat penting untuk mendidik siswa mengembangkan
pengetahuan,sikap,dan keterampilan agar dapat mengambarkan bagian
secara aktif dalam kehidupannya kelak sebagai anggota masyarakat
dan warga negara yang baik.Adapun tujuan pembelajaran IPS di
3
pendidikan di lingkungansekolah,bukan hanya memberikan bekal
pengetahuan saja,tetapi juga memberikan bekal nilai dan sikap serta
keterampilan dalam kehidupan peseta didik di masyarakat.
Secara perinci, menurut Mutskin (dalam Susanto,2013:145)
merumuskan tujuan pembelajaran IPS di sekolah sebagai berikut:
1. Memiliki kesadaran dan keperdulian terhadap masyarakat atau
lingkungan,melalui pemahaman terhadap nilai-nilai sejarah dan
kebudayan masyarakat.
2. Mengetahui dan memahami konsep dasar dan mampu
menggunakan metode yang di gunakan untuk memecahkan
masalah-masalah sosial.
Proses pelaksanaan belajar mengajar IPS di MI AL-Bidayah
Candi Kecamatan Bandungan KabupatenSemarang Tahun 2016
cenderung klasikal dan homogen, yang menyebabkan siswa
mengalami kebosanan, secara tidak langsung berimbas pada hasil
belajar siswa yang rendah. Dibuktikan dengan banyak jumlah siswa
yang belum mencapai KKM yaitu dari 39 siswa yang belum tuntas
adalah 21 siswa (53,84%)salah satunya solusi untuk mengatasi hal
tesebut yaitu dengan Penerapan Metode Course Review Horey.
Fakta tersebut memicu peneliti untuk menerapkan Metode
Course Review Horey sebagai upaya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa yang akan dilaksanakan sebagai tema dalam penelitian
ini dalam bentuk Penelitian Tindakan Kelas dengan judul
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI
4
SETEMPAT MELALUI METODE COURSE REVIEW HOREY PADA SISWA KELAS 1V DI MI AL-BIDAYAH CANDI KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015/2016
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah:
Apakah dengan melalui metode Course ReviewHorey dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi persebaran sumber daya alam di lingkungan setempat
pada siswa kelas IV di MI Al-Bidayah Candi Kecamatan Bandungan
Kabupaten Semarang Tahun 2015/2016.
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini
adalah:
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS materi persebaran sumber daya alam
di lingkungan setempat pada siswa kelas IV di MI Al-Bidayah Candi
Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2015/2016
5 D. Hipotesis
Metode Course Review Horey dapat meningkatkan pembelajaran IPS didalammateri persebaran sumber daya alam di lingkungan setempat
melaluimetode Course Review Horeypada siswa kelas IV di MI Al-Bidayah Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang Tahun 2015/2016.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini secara teoritis di harapkan dapat memberikan
sumbangan pemikirian dalam memperkaya wawasan tentang model
pembelajaran.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa, dapat meningkatkan minat siswa dalam mengikuti
pembelajaran IPS materi persebaran sumber daya alam di lingkungan
setempat.
b. Bagi guru, dapat meningkatkan hasil belajar dan mengembangkan
kreativitas guru dalam melaksanakan proses pembelajaran IPS.
c. Bagi sekolah, untuk motivasi dalam mengembangkan kualitas
pendidikan melalui metode Course Review Horey.
F. Definisi Operasional
1. Hasil Belajar
Hasil belajar yaitu perubahan yang terjadi pada siswa baik
yangmenyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik sebagai hasil
6
2. Course Review Horey
Course Review Horey merupakan metode pembelajaran yang dapat menciptakan suasana kelas menjadi meriah dan menyenangkan karena
setiap siswa yang dapat menjawab benar diwajibkan berteriak horre!
Metode ini berusaha menguji pemahaman dalam menjawab soal.
G. Metode penelitian
1. Jenis Penelitian
Metode dalam Penelitian ini menggunakan metode Penelitian
Tindakan Kelas (PTK), yakni peningkatkan hasil belajar. Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru
kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki
kinerjanya sehingga hasil belajar siswa meningkat (Aqib, 2010:3)
2. Lokasi dan Waktu Penelitian
a. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian berada di MI Al-Bidayah Candi Bandungan
Kabupaten Semarang.
b. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni-September Tahun
Ajaran 2015/2016 .Pada bulan Juli peneliti menyusun landasan teori
dan bulan Agustus sampai September peneliti menyusun laporan
penelitian. Adapun pelaksanaan penelitian dapat dilihat dari tabel
7 No Deskripsi
Juni Juli Agustus September IV I-IV I II III IV I-IV
Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan metodeCourse Review Horey, yaitu merupakan metode pembelajaran yang dapat menciptakan suasana kelas menjadi meriah dan menyenagkan karena siswa yang benar
bertiak horee!Penelitian Tindakan Kelas terdiri atas perencanaan,
8
Penelitian Tindakan Kelas memiliki tahapan kegiatan yang terdiri
dari dua siklus atau lebih, tergantung pada kebutuhannya. Untuk
melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas terdapat empat tahap, sebagai
berikut:
a. Perencanaan (planning)
Penentuan perencanaan dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu
perencanaan umum dan perencanaan khusus.Perencanaan umum
dimaksudkan untuk menyusun rancangan yang meliputi seluruh aspek
yang terkait dengan PTK. Sementara itu perencanaan khusus
dimaksudkan untuk menyusun rancangan dari siklus ke siklus
(Kusumah dan Dwitagama, 2010: 39)
Biasanya perencanaan Peelitian Tindakan Kelas dituangkan
dalam seperangkat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.Perencanaan
dibuat berdasarkan pertimbangan survey awal dan refleksi pada siklus
sebelumnya.
b. Pelaksanaan Tindakan (Acting)
Pelaksanaan tindakan adalah implementasi dari apa
yang telah direncanakan dalam seperangkat Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran. Dalam pelaksanaan tindakan,
dilakukan strategi apa yang akan digunakan, materi apa yang
akan disampaikan, serta media apa yang digunakan sebagai
alat bantu.
c. Pengamatan (Observing)
Pelaksanaan pengamatan dapat dilakukan sendiri oleh
9
ini peneliti menggunakan Penelitian Tindakan Kelas dengan
bantuan kolaborator. Peneliti melakukan pengamatan
perhatian siswa, keaktifan, kreatifitas serta suasana siswa pada
saat proses pembelajaran.
Berkaitan dengan tolok ukur yang digunakan, peneliti
memakai kriteria sebagai berkut:
1) Terjadinya peningkatan hasil belajar siswa
2) Terjadinya peningkatan keaktifan siswa dalam belajar
3) Tumbuhnya suasana pembelajaran yang riang
d. Refleksi
Pada tahap ini, dilakukan penilaian atas pembelajaran di
kelas. Dari lembar observasi dan hasil evaluasi dinilai apakah
metode Course Review Horeyyang digunakan oleh pendidik menghasilkan perubahan yang signifikan. Apabila dalam
siklus I belum mencapai indikator yang diharapkan, maka
perlu dilanjutkan dalam kegiatan penelitian pada siklus II,
10
Gambar 1.1 Bagan Rancangan Pelaksanaan PTK model Spiral (Arikunto,dkk., 2008:16).
4. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan dalam
penelitian. Dalam penelitian ini instrumen penelitian yang digunakan oleh
peneliti adalah:
a. Lembar Observasi, digunakan untuk mengamati secara langsung
kegiatan siswa dalam proses pembelajaran dengan metode
CourseReview Horey.
5. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik
pengumpulan data sebagai berikut:
a. Metode Observasi
Observasi adalah proses pengambilan data dalam penelitian,
dimana peneliti atau pengamat melihat situasi penelitian (Kusumah SIKLUS 1
Pengamatan
Perencanaan
SIKLUS 11
Pengamataan Perencanaan
Refleksi
Reflesi Pelaksanaan
Pelaksanaan
11
dan Dwitagama, 2010:66). Metode ini digunakan untuk
mengumpulkan data dan untuk mendapatakan informasi langsung
dengan melakukan pengamatan terhadap tingkah laku siswa yang
dijadikan objek penelitian.
Tes merupakan seperangkat rangsangan (stimulus) yang
diberikan seseorang dengan maksud untuk mendapatkan
jawaban-jawaban yang dijadikan penetapan angka. Dalam penelitian ini, tes
digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa dalam aspek kognitif.
b. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi digunakan peneliti untuk memperoleh
data tentang jumlah guru, siswa, sarana prasarana, alat atau media
yang digunakan dan lain sebagainya yang dianggap penting.
6. Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan rumus sebagai
berikut:
a. Penilaian rata-rata
Peneliti menjumlahkan nilai yang diperoleh oleh siswa,
kemudian membagi dengan jumlah siswa tersebut sehingga diperoleh
nilai rata-rata. Penilaian rata-rata dapat menggunakan rumus sebagai
berikut:
X= ∑
∑
Keterangan:
∑ = Jumlah nilai keseluruhan siswa
12
=Nilai rata-rata (Aqib, 2010: 204).
H. Sistematika Pembahasan
Laporan penelitian ini terdiri dari lima bab, yaitu:
Bab I, Pendahuluan. Pada Bab I terdiri dari latar belakang, rumusan
masalah, tujuan dan manfaat penelitian, definisi operasional, metodologi
penelitian dan sistematika pembahasan.
Bab II, Kajian Pustaka Pada Bab II dibahas tentang hasil belajar dan
metode Course Review Horey.
Bab III, Pelaksanaan Penelitian. Pada bab ini diuraikan tentang hasil
pengamatan saat penelitian. Bab ini terdiri atas deskripsi pra siklus, deskripsi
siklus I, dan deskripsi siklus II.
Bab IV, Hasil Penelitian dan Pembahasan. Pada bab ini peneliti
menganalisis hasil penelitian yang telah dilakukan. Bab ini terdiri atas
deskripsi hasil belajar per siklus dan pembahasan.
13 BAB II
LANDASAN TEORI
A. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar siswa adalah kemampuan yang di peroleh anak
setelah melalui kegiatan belajar. Karena belajar itu sendiri merupakan
suatu peroses dari sesorang yang berusaha memproleh sesuatu bentuk
perubahan perilaku yang relatif menetap.
Untuk mengetahui apakah hasil belajar yang dicapai telah sesuai
dengan tujuan yang di kehendaiki dapat di ketahui melalui evaluasi
Sebagaimana di kemukakan oleh Sunal (dalam Susanto, 2013:5 ) bahwa
evaluasi merupakan proses penggunaan informasi untuk membuat
pertimbangan seberapa efektif progam telah memenuhi kebutuhan siswa.
Semua akibat yang dapat terjadi dan dapat dijadikan sebagai
indikator tentang nilai dari penggunaan suatu metode di bawah kondisi
yang berbeda menurut Reigeluth sebagaimana dikutip Keller (dalam
Rusmanto,2012;7) adalah merupakan hasil belajar. Akibat ini dapat berupa
akibat yang sengaja di rencanakan, karena itu merupakan akibat yang di
inginkan dan bisa juga beberapa akibat nyata sebagai hasil penggunaan
metode pengajaran tertentu.
Menurut Snelbeker (dalam Rusmono,2012:8) mengatakan bahwa
perubahan atau kemampuan baru yang diperoleh siswa setelah melakukan
perubahan belajar adalah merupakan berupa hasil belajar, karena belajar
pada dasarnya adalah bagaimana perlaku seseorang berubah sebagai
14
perubahan yang meliputi ranah, kognitif, afektif, dan psikomotorik. Ranah
kognitif meliputi tujuan-tujuan belajar yang yang berhubungan memanggil
kembali pengetahuan.
Hasil belajar dalam ranah kognitif menurut Bloom (dalam Rosma
:35) ini secara rinci mencakup kemampuan mengingat dan pemecahkan
masalah berdasarkan apa yang telah dipelajai peserta didik. Dalam hal ini
mencakup keterampilan yang merupakan salah satu tugas dan kegiatan
pendidikan yang meliputi pemahaman, penerapan.
Hasil belajar ranah afektifmenekankan pada perasaan, emosi,
apresiasi, pertimbangan, dan kegiatan pendidikan yang meliputi
pengetahuan, pemahaman. Hasilbelajar ranah afektif menekankan pada
perasaan, emosi, apresiasi, pertimbangkan, dan tingkat tingkat penerimaan
terhadap suatu hasil. Hasil belajar ranah afektif ini ditandai adanya
pemerintaan, pemberian respon, penilaian. Perolehan hasil belajar pada
kawasan psikomotor menekankan pada keterampilan motorik dan
manipulasi bahan, maka peserta didik akan memperoleh pengetahuan
antara lain dalam hal imitasi, manipulasi, presis, artikulasi, dan adaptasi.
Sementara itu, kemampuan baru yang di peroleh setelah siswa
belajar menurut Gagene, Briggs, dan Wager (1992:35) adalah kapabilitas
atau penampilan yang dapat diamati sebagai hasil belajar.
Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai,
pengertian-pengertian, sikap-sikap,apresiasi dan keterampilan.Merujuk pemikiran
Gagene, hasilbelajar berupa:
a. Informasi Verbal, yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan
15
secara spesifik terhadap ramgsangan spesifik.Kemampuan tersebut
tidak memerlukan manipulasi simbol,pemecahan masalah mampu
penerapan aturan.
b. Keterampilan intelektual, yaitu kemampuan mempresentasikan konsep
dan lambang.
c. Srategi kognitif, yaitu kecakapan menyaluran dan mengarahkan
aktivitas kognitifnya sendiri.Kemampuan ini meliputi penggunaan
konsep dan kaidahdalam memecahkan masalah.
d. Keterampilan motorik, yaitu kemampuan melakukan serangkaian
gerakan jasmani dalam urusan dan koordinasi.
Hasil belajar Menurut Nana Sudjana dalam bukunya Penilaian Hasil Proses BelajarMengajar ,bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan belajar yang dicapai oleh siswa sangat erat kaitannya dengan
belajar.
Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingah laku yang baru secara keseluruhan
sebagai pengalaman sendiri dalam interasi dengan lingkungannya
(Slameto,2003:2). Perubahan yang terjadi dalam diri sesorang banyak
sekali baik sikapmaupun jenisnya.Oleh karena itu, tidak setiap perubahan
dalam diri seseorang merupakan perubahan dari arti belajar.
2. Tipe Kegiatan Belajar
Menurut John Travers menggolongkan kegiatan belajar mengajar
belajar gerakan,belajar pengetahuan, belajar memecahkan masalah.
16
a. Keterampilan
b. Pengetahuan
c. Informasi
d. Konsep
e. Sikap
f. Pemecahan masalah.
3. Ciri-Ciri Belajar
Jika hakikat belajar adalah perubahan tingkah laku,maka ada
beberapa perubahan tertentu yang di masukkan ke dalam ciri-ciri
belajarsebagai berikut:
a. Perubahan yang Tejadi Secara Sadar
Ini berarti individu yang belajar akan menyadari terjadinya
perubahan itu atau sekurang-kurangnya individu merasakan telah terjadi
adanya suatu perubahan dari dirinya.
b. Perubahan dan Belajar Bersifat Fungsional
Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri individu
berlangsung terus menerus.Suatu perubahan yang terjadi akan
menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan
atau poses pelajar.
c. Perubahan dalam Belajar Bersikap Positif dan Aktif.
Dalam perbuatan belajar, perubahan-perubahan itu selalu
17
Menurut Edi Suardi Sebagai pendidik memiliki tujuan,yakni untuk
membentuk anak didik dalam suatu perkembangan tertentu.Inilah yang
dimaksud belajar secara sadar.
4. Macam-Macam Hasil Belajar
Hasil belajar sebagaimana telah dijelaskan diatas
meliputi:pemahaman konsep (aspek kognitif), keterampilan proses (aspek
psikomontorik), dan sikap siswa (aspek afektif).
Hasil belajar sebagian telah dijelaskan diatas memiliki pemahaman
konsep untuk lebih jelasnya penjelasannya sebagai berikut:
a. Pemahaman konsep menurut Bloom(dalam Susanto, 2013:6) diartikan
sebagai kemampuan untuk menyerap arti dari materi atau bahan yang
dipelajari. Pemahaman menurut Blom ini adalah seberapa besar siswa
mampu menerima,menyerap,dan memahami pelajaran yang di berikan
oleh guru kepada siswa, sejauh mana siswa dapatmemahami apa yang
dibaca yang dilihat yang dialami,atau yang ia rasakan berupa hasil
penelitian atau observasi langsung ia lakukan.
b. Menurut Dorothy J.Seel dan Nursid Sumaatmaja (2005:2-3) konsep
merupakan sesuatu yang di gambarkan dalam pikiran,suatu
pemikiran,gagasan, atau suatu pengertian jadi konsepadalah sesuatu
yang melekat dalam hati. Untuk mengukur hasil belajar siswa yang
berupa pemahaman-pemahaman konsep,guru dapat melakukan
18
c. Menurut Winkel (dalam Susanto, 2013:8) ini dapatdiketahui bahwa
hasil belajar siswa erat hubungannya dengan tujuan instruksional
(pembelajaran) yang telah direncanakan oleh guru.
Evaluasi produk dapat dilaksanakan dengan mengadakan berbagai
macam tes lisan dan tulisan.Pembelajaran di SD umumnya tes
diselenggarakan dalam berbagi bentuk ulangan,baik ulangan harian,
ulangan semester, maupun ulangan umum.
Menurut Indrawati sebagaimana dikutip oleh Susanto keterampilan
proses merupakan keseluruhan keterampilan ilmiah yang terarah (baik
kognitif maupun psikomotorik)yang dapat digunakan untuk menemukan
suatu konsep atau prinsip atau teori,atau untuk mengembangkan konsep
yang telah ada sebelumnya. Berikut ini adalah macam-macam
keterampilan proses:
a. Sikap
Menurut Lange dalam Azwar(dalam Susanto,2013:10) sikap
tidak hanya merupakan aspekmental semata,melainkan mencakup pula
aspek respons fisik jadi sikap ini harus ada kekompakan antara mental
dan fisik secara serempak. Jika mental saja yangdimunculkan,maka
belum tampak secara jelas sikap sikap seseorang yang ditunjukkan.
Selanjutnya, Azwar(dalam Susanto,2013:10) mengungkapkan tentang
struktur sikap terdiri atas tiga komponen yang saling menunjukan
yaitu:komponen efektif, yaitu perasaan yang menyangkut emosional
19
Untuk menjelaskan lebih lanjut ada tiga aspek tersebut, Bany
dan Yousda dan Arifin (1993:68) menggunakan model yang dapat
mencapai tiga aspek, yaitu:
1) Teknik pelaporan diri sendiri teknik pelaporan diri berbentuk
responseseorang terhadap sejumlah pertanyaan.
2) Observasi terhadap perilaku yang tampak. Dengan modal
sepertiini,sikapditafsirkan dari perilaku seseorang yang tampak
dengan memperhatikan tiga dimensi,yang arah perilaku(positif
atau negatif), kadar atau derajat tersebut yang memperlihatkan dari
lemah,sedang,dan kuat sekali.
3) Sikapyang disampaikan dari perilaku orang yang bersangkutan
dalam hal kini sikap diperkiraan berdasarkan terhadap perkatan.
Sementara menurut Sardiman (dalam Susanto,2013:11) sikap
merupakan kecenderungan untuk melakukan sesuatu dengan cara
metode,pola,dan teknik tertentu terhadap dunia sekitarnya baik
berupa individu-individu maupun objek-obyek tertentu. Sikap
merujuk pada perubahan,perilaku,atau tindakan seseorang. Dalam
hubungannya dengan hasil belajar siswa diarahkan pada pengertian
pemahaman konsep. Dalam pemahaman konsep maka domain
sangat berperan.
5. Faktor- faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Proses belajar melibatkan berberapa faktor yang sangat komplek.
Oleh sebab itu, masing-masing faktor perlu diperhatikan agar proses
20
Menurut Suryabrata (dalam Lilik dkk,2009;23), keberhasilan belajar
sangat dipengaruhi oleh banyak faktor. Secara umum keberhasilan belajar
dipengar]uhi oleh esternal daninternal. Masing-masing faktor tersebut
dapat di urakan sebagai berikut.
a. Faktor ekstenal
Faktor ekstenal adalah faktor-faktor yang terdapat di luar diri
individu. Dalam proses belajar di sekolah. Faktor ekstenal terdiri atas
yaitu:
1) Faktor nonsosial
Faktor nonsosial adalah faktor-faktor di luar individu yang
berupa kondisi fisik yang ada di lingkungan belajar .Kondisi fisik
berupa cuaca, alat, gedung, dan sejenisnya.
2) Faktor sosial
Faktor sosial adalah faktor-faktor di luar individu yang
berupa manusia. Faktor eksternal yang besifat sosial, bisa dipilih
dari faktor keluarga lingkungan sekolah dan masyarakat.
b. Faktor internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang ada dalam diri
individu yang sedang belajar. Faktor internal terdiri dari faktor
fisiologi dan faktor psikologis.
1) Faktor fisiologis
Faktor fisiologi adalah kondisi fisika yang terdapat dalam
21
2) Faktor psikologi
Faktor piskologi adalah faktor psikis yang ada dalam
individu.
Faktor eksternal dan internal mempengaruhi keberhasilan belajar.
Pengaruhnya bisa bersifat positif (mendukung), namun bisa juga negative
(menghambat). Dengan demikian, semakin jelasnya hasil belajar siswa
merupakan hasil dari suatu proses yang didalamnya terlibat sejumlah
faktor yang mempengaruhi. Tinggi rendahnya hasil belajar seseorang di
pengaruhi oleh faktor- faktor itu adalah kecerdasan anak .
Adapun faktor kemampuan siswa besar pengaruhinya terhadap
hasil belajar siswa.
a. Kecerdasan anak
Kemampuan inteligensi seseorang sangat mempengaruhi
terhadap cepat dan lambatnya penerimaan informasi serta terpecahkan
atau tidakanya suatu permasalahan, Kecerdasan siswa sangat
membantu pengajara untuk menentukan apakah siswa mampu
mengikuti pelajaran yang diberikan dan untuk meramalkan
keberhasilan iswa setelah mengikuti pelajaran yang diberikan.
Kemampuan merupakan potensi dasar bagi pencapaian hasil belajar
yang di bawa sejak lahir. Alfred Binnet (dalam Susanto, 2013:15)
membagi inteligensi ke dalam aspek kemampuan
b. Kesiapan atau Kematangan
Kesiapan atau kematangan adalah tingkat perkembangan di
22
mestinya.Dalam proses belajar, kematangan atau kesiapan ini sangat
menetukan keberhasilan dalam belajar tersebut.
Oleh karena itu setiap upaya akan lebih berhasil jika dilakukan
bersamaan dengan tingkat kematangan individu. Karena kematangan
ini erat hubunganya dengan masalah minat dan kebutuhan anak.
c. Bakat Anak
Menurut Chaplin(dalam Susanto, 2013:13) yang dimaksud
dengan bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang
untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang dengan
demikian sebetulnya orang memiliki bakat dalam artian berpotensi
untuk mencapai prestasi sampaitingkat tertentu.Sehubungan dengan
hal tersebut,maka bakat dapat mempengaruhi tinggi rendahnya prestasi
belajar.
d. Kemampuan Belajar
Salah satu tugas guru yang kerap suka dilaksanakan ialah
membuat anak menjadi kegiatan utuk belajar.keenganan siswa untuk
belajar mungkin disebabkan karena ia belum mengerti belajar sangat
penting bagi kehidupan kelak. Kemampuan belajar yang tinggi disertai
dengan rasa tanggung jawab yang besar tentu adapengaruh yang positif
terhadap hasil belajar yang diraihnya. Karena kemampuan belajar
menjadi salah satu penetuan dalam mencapai keberhasilan belajar.
e. Minat
Secara sederhana,minat berarti kecerdasan dan kegairahan
23
yang menaruhminat besar terhadap pelajaran akan memusatkan
perhatiannya lebih banyak dari pada siswa lainnya. Kemudian karena
pemusatan perhatian yang intensif terhadap materi itulah yang
memungkinkan siswa tadi untuk belajar lebih giat lagi, dan akhirnya
mencapai prestasiyang diinginkan.
f. Pribadi dan sikap guru
Siswa, begitu juga manusia pada umumnya melakukan belajar
tidak hanya melalui contoh-contoh yang baik dari sikap,tingkah
laku,dan perbuatan. Kepribadian dan sikap guru yang kreatif dan
penuh inovatif dalam perilakunya, maka siswa meniru gurunya yang
yang aktif ini. Pribadi dan sikapguru yang baik bercermin dari siswa
yang ramah, lemah lembut,penuh kasih sayang dan tidak cepat marah.
g. Suasana pengajaran
Faktor lain yang ikut menentukan keberhasilan siswa dalam
belajar adalah suasana pengajar. Suasana pengajaran yang tenang
terjadi dialog yang khusus antara siswa dengan guru dan menimbulkan
suasana yang aktif di dalam kelas.
h. Kompetensi Guru
Guru yang profesonal memiliki kemampuan-kemampuan
tertentu.Kemampuan-kemampuan itu diperlukan dalam membatu siswa
dalam belajar. Keberhasilan siswa belajar akan banyak di pengaruhi
oleh kemampuan guru yang profesonal.Guru profesional adalah guru
24
bahanyang akan diajarkan serta mampu memilih metode belajar
mengajar yang tepat.
i. Masyarakat
Dalam masyarakat terdapat berbagai macam tingkah laku
manusia dan berbagai macam pendidikan.Oleh karena itu pantaslah
dalam dunia pendidikan lingkunganmasyarakat akan mempengaruhi
kebutuhan siswa.
6. Perwujudan Hasil Belajar
Sementara itu,Syam (dalam Lilik dkk, 2009:20) mengemukakan
hasil belajar akan tampak dalam:
a. Kebiasaan:seperti, peserta didik belajar bahasa berkali-kali
menghidarikecendrungan penggunaan kata atau struktur yang
keliru,sehingga akhirnya ia terbiasa dengan penggunaan bahasa secara
baik dan benar.
b. Keterampilan:seperti, menulis dan berolahraga yang meskipun sifatnya
motorik, keterampilan-keterampilan itu memerlukan koordinasi gerak
yang teliti dan kesadaran yang tinggi.
c. Pengamatan: yaitu proses menerima, menafsirkan, dan memberikan
arti rangsangan yang masuk melalui indra-indra secara objektif
sehingga peserta didik mampu mencapai pengertian yang benar.
d. Befikir asosiatif:yakni pemikiran dengancara mengasosiasikan sesuatu
25
e. Berfikir rasional dan kritis yakni mengunakan prinsip-prinsip dan
dasar-dasar pemikiran dalam menjawab pertanyan kritis seperti
bagaimana dan mengapa.
f. Sikap yakni kecendrungan yang relatif menetap untuk bereaksi dengan
cara baik dan buruk terhadap prang atau barang tertentu sesuai dengan
penetahuan dan keyakinan.
g. Inhibisi(menghadapi hal yang mubazir).
h. Apresiasi (menghargai karya-karya yang bermutu).
Sedangkan menurut Bloom(dalam Rosma Hartiny,
2010:35),perubahan perilaku yang terjadi sebagi hasi belajar meliputi
perubahan dalam kawasan (domain)kognitif,afektif, dan psikomotorik,
beserta tingkatan aspek-aspeknya.
Berikut beberapa faktor pendorong mengapa manusia memiliki
keinginan untuk belajar:
a. Adanya dorongan rasa ingin tahu.
b. Adanya keinginan untuk menguasai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
sebagai tuntunan zaman dan lingkungan sekitarnya.
c. Mengutip dari istilah Abraham Maslow bahwa segala aktivitas
manusia didasari atas kebutuhan yang harus di penuhi dari kebutuhan
biologis sampai aktualitasi diri.
d. Untuk melakukan penyempurnaan dari apa yang telah di ketahuinya.
e. Untuk mengisi waktu luang
7. Prinsip-prinsip belajar menurut teori Gestalt:
26
Orang berusaha menghubungkan suatu pebelajaran dengan
pelajaranyang lain sebanyak mungkin. Bahasa pelajaraan tidak
dianggap terpisah, tetapi merupakan satu kesatuan.Bahan pembelajaran
yang telah lama di otak dihubung-hubungkan dengan pelajaran yang
baru.
b. Belajar adalah suatu proses perkembangan
Anak-anak baru dapat mempelajari dan merencanakan bila ia
telah matang untuk menerima bahan ajar.
c. Anak didik sebagai organisasi keseluruhan.
Anak didik belajar tidak hanya intelektualnya saja, tetapi
emosional dan jasmaniahnya.Dalam pengajaran modern,selain
mengajarkan guru mendidik pribadi anak.
B. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
1. Pengertian IPS
Rumusan tentang pengertian IPS telah banyak dikemukakan oleh
para ahli IPS atau social studies. Di sekolah-sekolah Amerika pengajaran IPS dikenal dengan social studies.Jadi, istilah IPS merupakan terjemahan social studies.Dengan demikian IPS diartikan dengan penelaahan atau
kajian tentang masyarakat .
Dalam mengkaji masyarakat,guru dapat melakukan kajian dari
berbagai perspektif sosial,seperti kajian melalui pengajaran sejarah,
27
Demikian beberapa pengertian yang di kembangkan di Amerika
Serikat oleh beberapa tokoh pendidikan terkenal.Pengembangan IPS di
Indonesia banyak mengambil ide-ide dasar dari pendapat yang
dikembangkan di Amerika Serikat tesebut.Tujuan, materi,dan
penanganannya dikembangkan sendiri sesuai dengan tujuan nasional dan
aspirasi masyarakat Indonesia. Hal ini didasarkan pada realitas,gejala,dan
problema sosial mengaji kajian IPS yang tidak sama dengan negara
lain,Setiap negara meiliki perkembangan dan model pengembangan sosial studiens yang berbeda.
Berikut pengertian IPS yang di kemukakan oleh beberapa ahli
pendidikan dan IPS yang dikemukakan oleh beberapa ahli pendidikan dan
IPS di Indonesia, yaitu:
a. Moeljono Cokrodikardjo mengemukakan bahwa IPS adalah
perwujutan dari suatu pendekatan interdisipliner dari ilmu sosial, ia
merupakan integrasi dari beberapa cabang ilmu sosial yaitu sosiologi.
b. Nu’man Soemantri menyatakan bahwa IPS merupakan pembelajaran ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan untuk pendiikan tingkat SD.
c. S.Nasution mendefisikan IPS sebagai pembelajaran yang merupakan
fungsi atau paduan sejumlah mata pelajaran sosial. Dinyatakan
bahwah IPS merupakan bagian kurikulum sekolah yang berhubungan
peran manusia.
d. Tim IKIP Surabaya mengemukakan bahwa IPS merupakan bidang
studi yang menghormati,mempelajari,mengola,dan membahasan
28
Dengan demikian,IPS bukan ilmu sosial dan pembelajaran IPS
yang dilaksanakan baik pada pendidikan dasar maupun pada pendidikan
tinggi tidak menekankan pada aspek teoritis keilmuannya,tetapi aspek
praktis dalam mempelajari, menelaah,mengkaji gejala,dan masalah sosial
masyarakat dan keluasanya di sesuaikan denganjenjang pendidikan
masing-masing.
2. Hakikat IPS
Istilah IPS merupakan terjemahan dari apa yang di dunia
pendidikan dasar.IPS boleh saja diartikan penelaahan masyarakat. Para
siswa di sekolah lanjutan pertama melalui pengajaran sejarah,geografi, dan
ekonomi diajak guru untuk menelaah masyarakat manusia,baik yang
terdapat di dekelilingnya maupun yang berada di negri lain baik yang ada
di masa sekarang maupun di masa lampau. Dengan demikian para siswa di
harapkan dapat mengerti masa kontemporer.
Proses pembelajaran IPS berati proses belajar-membelajaran segala
aspek,fenomena,perkembangan, dan permasalahan kehidupan sosial
masyarakat. Oleh karena itu masyarakat menjadi sumber utama dalam
pembelajaran ilmu pengetahuan.
IPS merupakan perpaduan antara ilmu sosial dan kehidupan
manusia yang di dalamnya mencakup antropologi, ekonomi,geografi, dan
psikologi dimana tujuan utamanya membantu kemampuan siswa yang
menyeluruh.Menurut Buchari Alma (dalam Susanto,
2003:148-141)mengemukakan pengertian IPS sebagai suatu progam pendidikan
29
manusia dalamlingkungan alam fisik,maupun dalamlingkungan sosialnya
yang bahasanya diambil dari berbagai ilmu sosial seperti:geografi, sejarah,
ekonomi, dan antropologi.Dengan mempelajari IPS ini sudah semestinya
siswa mendapatkan bekal pengetahuan yang berharga dalam memahami
diri kita dan orang lain dalam lingkungan masyarakat yang berbeda
tempat maupun waktu baik secara individu maupun kelompok.
3. Ruang Lingkup IPS
IPS sebagai progam pendidikan tidak hanya menyajikan
pengetahuan sosial semata, melainkan harus diarahkan membina siswa
menjadi warga masyarakat dan warga negara yang memiliki tanggung
jawab atas kesejahteran bersama.Oleh sebab itu, siswa yang dibina tidak
hanya cukup pengetahuan dan berkemampuan berfikir tinggi
semata,melainkan harus memiliki kesadaran dan tanggung jawab tinggi
terhadap kesejahteraan masyarakat,bangsa dan negri menurut Arif (dalam
Rasimin, 2013:38)berkaitan dengan pertanyaan tersebut hendaknya pokok
bahasan IPS yang disajikan tidak hanya sekedar maeri yang bersifat
pengetahuan belakang, melainkan juga meliputi nilai-nilai yang wajib
melekat pada diri siswa sebagi warga masyarakat dan warga negara.
Sebagaimana yang dikatakan Somantri(dalam Rasimin,2013:38)
bahwa IPS merupakan progam pendidikan yang memiliki bahan
pendidikan dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humanities yang
diorganisasian dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan
30
Demikian pula dalam kaitannya dengan KTSP, pemerintahan telah
memberikan arahan yang jelas pada tujuan dan ruang lingkup
pembelajaran IPS, yaitu:
a. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan
masyarakat
b. Memiliki kemampuan dasar untuk berfikir logis dan kritis, rasa ingin
tau dan keterampilan dalam kehidupan sosial.
c. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan
kemanusian.
d. Memiliki kemampuan berkomunikasi ,berkompetensi dalam
masyarakat
4. Tujuan pembelajaran IPS
Tujuan utama IPS ialah untuk mengembangkan potensi peserta
didik agar peka dalam masalah social yang terjadi masyarakat, memiliki
sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi
dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari baik yang
menimpa dirinya maupun yang menimpa masyarakat.
Menurut urian di atas penulisan kira mata pelajaran ini lebih tepat
di berikan label STUDI SOSIAL bukan IPS.Selama ini sudah banyak
penelitian, penataran terhadap guru namun hasilnya sangat minim, mereka
tidak paham, karena sulit mengaplikasikan di sekolah.Dalam teori guru di
beri petunjuk berbagai model pengembangan bahan IPS,seperti:
a. Pengembangan berdasarkan topik,
31
c. Model integrasi berdasarkan permasalahan.
Tujuan IPS sendiri yang belum dipahami betul oleh guru IPS
yang bersangkutan dan mengakibatkan IPS menjadi mata pelajaran yang
membosankan dan kehilangan makna.Untuk kendala pembelajaran IPS
yang masih kekurangan atau terbatasnya sarana sebenarnya biasa disikapi
oleh kreativitas guru IPS sendiri sesuai dengan kondisi yang ada,karena
untuk sebuah pembelajaran segala sesuatu yang ada dilingkungan siswa
biasa dijadikan media pembelajaran yang menarik.
Sampai saat ini kebanyakan guru IPS hanya sebagai penyampai
informasi yang bersumber hanya dari buku teks.Metode pembelajaran
tidak variatif dan siswa tidak di libatkan dalam pembelajaran.Mereka
hanya berfungsi sebagai pendengar.Guru IPS masih beranggapan yang
penting materi tersampaikan semua sampai berjalan sesuai dengan waktu
pada kurikulum, tanpa memperhatikan kompetensi yang dicapai oleh
siswa.
5. Beberapa Pendapat Tentang Studi Sosial
Dunia sekarang makin mengecil,globalisasi melanda seluruh
wilayah. Informasi datang dan pergi sangat cepat,dan seringkali
meninggalkan masalah sebagai akibat pengaruh arus komunikasi dan
informasi yang kurang baik, serta kurang cernat.Masalah sosial yang ada
dalam masyarakat, tidak bisa dilihat dari satu disiplin ilmu saja,tapi harus
dilihat dari berbagi macam disiplin ilmu-ilmu sosial yang bisanya dikenal
dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Ilmu Klasik yaitu Sejarah dan Geografi
32
c. Ilmu tingkah laku yaitu Psikologi,Sosiologi,dan Antopologi.
Menurut Sejarah,terbentuknya istilah IPS berasal dari Studi
Sosial.Agar tidak menambah keraguan,alangkah baiknya istilah yang kita
pakai sekarang dan selanjutnya adalah istilah Studi Sosial.Istilah ini
dengan berbagai definisinya telah diungkapkan oleh para pakar IPS
Indonesia yang di kirim ke Amerika Serikat dan Negara lain.Mereka
membawa begitu banyak literature dan berbagi definisi telah di kaji dalam
beberapa PENLOK IPS, P3G Dep. dan K.Prof.Azis Wahab(2009:33) juga
menulis pengertian IPS dan Studi Sosial dianggap sama, namun dalam
rumusan tujuanya walapun secara umum sama namun senatiasa memiliki
beberapa perbedaan. Perkembangan IPS di Indonesa pada tahun 1972
paling tidak telah menetapkan delapan tujuan umum pengajaran IPS di
Indonesia.
a. Meningkatkan kesadaran ekonomi rakyat.
b. Meningkatkan kesejahteran jasmani dan kejejahteran rohani.
c. Meningkatkan efisiensi ,kejujuran,dan keadilan bagi semua warga
Negara.
d. Meningkatkan mutu lingkungan.
e. Menjamin keamanan dan keadilan bagi semua warga Negara.
f. Memberikan pengertian tentang hubungan internasional bagi
kepentingan bangsa Indonesia dan perdamaian dunia.
g. Meningkatkan saling pengertian dan kerukunan agota golongan dan
daerah dalam menciptakan ke satuan dan persatuan dan persatuan
33
h. Memelihara keraguan sikap-sikap kemanusian, kesejahteran rohaniah,
dan tata susila yang luhur (IPS Dep.P dan K,1973:28).
Substansi materi untuk mencapai tujuan di atas, terkadang berbagai
ilmu sosial. IPS diajarkan maka masing-masing tujuan tersebut harus ada
pada setiapilmu-ilmu sosial, tidak mungkin hasilnya tidak maksimal.Hasil
lebih baik akan di peroleh apabila materi tujuan tesebut di berikan dalam
bentuk pengajaran Studi Sosial. Pengajaran Studi Sosial bentuk-bentuk
mengintergrasikan bahan atau konsep-konsep dari ilmu-ilmu sosial,sejalan
dengan pengertian Studi Sosial itu sendiri.Prof.Nu’man Somantri mengemukakan bahwa Pendidikan IPS adalah suatu progam pendidikan
yang memilih bahan pendidikan dari di siplin ilmu-ilmu sosial dan
humanity yang diorganisasi dan disajikan secara ilmiah dan psikologis
untuk tujuan pendidikan.
6. Tujuan pengajaran IPS
Tujuan pengajaran IPS juga banyak kita baca dari berbagai hal
antara lain:
a. Menyikapi siswa menjadi warga negara yang baik.
b. Menyiapkan siswa memiliki kemampuan berpikir
c. Membantu anak untuk dapat berfikir logis,mengembangkan rasa
toleransi.
d. Membatu anak agar dapat mengemukakan ide-ide secara
selektif,secara lisan maupun tertulis.
e. Membantu anak mengerti dunia hidupnya tidak mengawang-awang
34
f. Mengembangkan rasa estetika,etik,menghormati orang
lain,memanfaatkan waktu senggang dan sebagainya.
7. Kurikulum MIAl-Bidayah Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten
Semarang
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan,isi dan bahan pengajaran serta jalan yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan MI Al-Bidayah Candi
KecamatanBandungan Kabupaten Semarang adalah kurikulum
operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan MI Al-Bidayah Candi
Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang.
Kurikulum MI Al-Bidayah Candi Kecamatan Bandungan
Kabupaten Semarang terdiri dari tujuan, struktur,dan muatan
kurikulum,kalender pendidikan dan silabus dan rencana progam
pembelajaran. Penjelasannya sebagai berikut:
a. Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan atau
kelompok mata pembelajaran tema tertentu yang mencukup
kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok
pembelajaran,indikator,penilaian,alokasi waktu dan sumber atau bahan
35
Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan
kompetensi dasar kedalam materi pokok pembelajaran, kegiatan
pembelajaran dan indikator pencapaian kompetensi penilaian.
b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran adalah rencana
pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang
mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, langkah-langkah
pembelajaran yaitu indikator, penilaian, alokasi waktu, dan
sumber/bahan/alat belajar. Rencana pelaksana pembelajaran adalah
bentuk dari silabus kedalam bentuk langkah-langkah pembelajaran.
c. Kriteria Ketuntasan Minimal(KKM)
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah tingkat pencapaian
standar kompetensi dan kompetensi dasar pada mata
pelajaran.Pencapaian KKM per kompetensi dasar (KD) mata pelajaran
mempertimbangkan tingkat esensial (KD) untuk mencapai standar
kompetensi (SK), tingkat kerumitan dan kesulitan (kompleksitas) per
KD yang harus di capai oleh siswa, tingkat kemampuan rata-rata
(intake) siswa madrasah dalam mencapai KD dan ketersediaan sumber
daya alam pendukung madrasah (tenaga,sarana, dan
pendidikan).Prinsip-prisip pelaksanaan kurikulum
MIAl-BidayahKecamatan Bandungan Kabupaten Semarang, yaitu:
1) Pelaksanaan kurikulum didasari pada potensi,perkembang dan
kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna
36
kompetensi yang berguna bagi dirinya. Harus mendapatkan
pelayanan yang bermutu,untuk mengekspresikan secara
bebas,dinamis, dan menyenangkan.
2) Kurikulum di laksanakan lima pilar, yaitu:
a) Belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa
b) Belajar untuk memahami dan menghayati
c) Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif
d) Belajar untuk hidup berkerja sama
e) Belajar untuk membentuk jati diri
3) Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengajaran,teknologi dan
seni.
Kurikulum di kembangkan atas dasar kesadaran bahwa
ilmu pengetahuan, teknologi dan seni berkembang secar di
dinamis, dan oleh karena itu semangat dan isi kurikulum
mendorong peserta didik untuk mengikuti dan mengembangkan
secara tepat perkembangan ilmu pengetahuan,teknologi, dan seni.
4) Relevan dengan kebutuhan hidup.
Perkembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan
pemangku kepentingan untuk menjamin relevasi pendidikan dengan
kebutuhan kehidupan, termasuk dalamkebutuhan masyarakat.
37
Subtansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi
kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pembelajaran yang di
rencanakan dan di sajikan secara berkesinambungan antara semua
jenjang pendidikan.
6) Belajar sepanjang masa
Kurikulum di arahkan kepada poses
perkembangan,pembudayaan perbedaannya peserta didik yang
berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan
antara unsur pendidikan formal dan non formal,dengan
memperkirakan kondisi dan tuntunan lingkungan yang selalu
berkembang secara serta arah perkembangan manusia seutuhnya.
7) Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan
kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membengun
kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara.Kepentingan
nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan
masyarakat,berbangsa, dan bernegara.Kepentingan nasional dan
kepentingan daerah harus saling mengisi dan memperdayakan
sejalan dengan motto Bhinneka Tunggal Ika dalam dalam kerangka
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Adapun kurikulum mata pelajaran IPS dan Mata pelajaran
Ekonomi adalah sebagai berikut:
a) Isi kurikulum materi IPS dan mata pelajaran IPS
38
Standar Kompetensi Mata Pelajaran IPS Kelas IV
Secara ringkas isi kurikulum 2006 untuk mata pelajaran IPS pada
satuan pendidikan SD/MI adalah sebagai berikut (dalam Wahidmurni,
2010:70):
Kelas
Semester Sandar kompetensi
I
I Memahami identitas diri dan keluarga, serta sikap
saling menghormati dalam kemajemukan keluarga
II Mendekripsikan lingkungan rumah
II
I Memahhami perstiwa penting dalam keluarga secara
kronologis
III Memahami kedudukan dan peran anggota dalam
keluarga dam lingkungan tetangga
III
I Memahami lingkungan dan melaksanakan
kerjasama di sekitar rumah dan sekolah
II Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang
IV
I Memahami sejarah, kenampakan alam, dan
keragaman suku bangsa di lingkungan
kabupaten/kota dan provinsi
II Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan
kemajuan teknologi dilingkungan kabupaten / kota
dan provinsi.
V
I Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah
39
Islam, keragaman kenampakan alam dan suku
bangsa, serta kegiatan ekonomi diIndonesia.
II Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat
dalammempersiapkan dan mempertahankan
kemerdekaan Indonesia.
VI
I Memahami perkembangan wilayah Indonesia,
kenampakan alam dan keadaan sosial
negara-negaradiasia Tenggara, serta benua-benua.
II 1. Memahami gejala alam yang terjadi di Indonesia
dan sekitarnya.
40
C. Materi Persebaran Sumber Daya Alam di Lingkungan Setempat
1. Macam-macam Sumber Daya Alam
Ada banyak sekali sumber daya alam. Semua itu diciptakan oleh
Tuhanuntuk keperluan hidup kita.Sumber daya alam di sekitar kita antara
lain sebagai berikut :
a. Tanah dan segala yang dapat di usahakan di atas tanah. Misalnya
pertanian, perkebunan, pertenakan, dan perikanan.
b. Bahan galian/tambang, yaitu bahan yang terdapat di dalam tanah.
Misalnya minyak bumi, batu bara, besi, dan lain-lain.
c. Kekayaan alam yang ada di laut, sungai, dan danau. Misalnya, ikan,
udang mutimedia, rumput laut, dan garam.
d. Keindahan alam, misalnya pantai pasir putih,danau,lembah,dan
sebagainya.
Berdasarkan sikapnya,kita dapat menggolongkan Sumber daya alam
menjadi dua jenis sumber daya alam, yaitu :
a. Sumber Daya Alam yang dapat Diperbaruhi
Sumber daya alam yang dapat diperbaruhi ialah kekayaan alam
yang dapat di manfaatkan terus-menerus karena dapat tersedia
kembali.SDAitu tersedia kembali karena siklus alam maupun karena
perkembanganbiakan. Contoh: tanah,hutan, air, dan udara.
b. Sumber Daya Alam yang Tidak dapat Diperbaruhi.
Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaruhi sumberdaya alam
yang dapat habis contoh sumber daya alam yang tidak dapat di perbaruhi
41
1) Persebaran sumber daya alam di Indonesia:
a) Persebaran hasil pertanian,perkebunan,kehutanan, dan pertenakan
b) Persebaran hasil perkebunan.
c) Persebaran hasil peternakan.
2) Manfaat Sumber Daya Alam:
Tanah banyak sekali kegunaanya.Banyak kegiatan ekonomi yang
sangat tergantung pada tanah.Diantaranya kegiatan petanian,
perkebunan,dan industri berbahan baku tanah.
a) Usaha perkebunan
Tanah yang subur juga baik untuk usaha perkebunan. Hasil
perkebunan indonesia antara lain kelapa sawit,karet dan kopi.
b) Usaha peternakan.
Produk-produk usaha peternakan banyak sekali.Berikut ini
antaranya.sapi dan kerbau.
c) Usaha industri berbahan tanah.
Banyak produk industri yang terbuat dari tanah. Contoh
industri dengan bahan baku tanah adalah industri genting, batu bara
dan gerabah.
D. Metode Course Review Horey
1. Pengertian MetodeCourse Review Horey
42
yang menjawab benar berkata horey dan metode ini berusaha menguji
pemahaman siswa di dalam menjawab soal.
2. Langkah-langkah Metode Pembelajaran Course Review Horey adalah sebagai berikut:
a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
b. Guru membagikan siswa dalamkelompok-kelompok
c. Guru memberikan soal kepada siswa
d. Guru membagi sebuah pertanyaan dan yang benar berteriak Horey.
e. Nilai siswa di hitung dari jawaban yang benar dan yang banyak
berteriak horee!!
f. Guru memberikan reward pada kelompok yang memperoleh nilai
tertinggi atau yang memperoleh nilai horee!!
3. Kelebihan dan Kekurangan Metode Course Review Horey
a. Course Review Horey memiliki beberapa kelebihan antara lain:
1) Strukturnya yang menarik dan dapat mendorong siswa untuk dapat
terjun ke dalamnya.
2) Metode yang tidak monoton karena di sekelilingi dengan hiburan,
sehingga suasana tidak menegangkan.
3) Semangat belajar yang meningkat karena suasana belajar
menyenangkan.
4) Skil kerja sama antar siswa yang semakin terlatih.
b. Selain kelebihan metode ini juga memiliki kerugian-kerugian tertentu,
yaitu:
43
2) Adanya peluang untuk curang.
44 BAB III
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Awal (Pra Siklus)
1. Gambaran Umum MI Al-Bidayah Candi Kecamatan Bandungan
Kabupaten Semarang.
a. Lokasi Penelitian:
Alamat penelitian : MIAl-Bidayah Candi Kecamatan Bandungan
Kabupaten Semarang
Mata pelajaran : IPS
Materi pokok : Pesebaran Sumber Daya Alam di Lingkungan
Setempat.
Kelas/semester : IV/I
b. Visi dan Misi MI Al-Bidayah Candi Kecamatan Bandungan
Kabupaten Semarang.
1) Visi
Madrasah Ibtidaiyah Al-Bidayah Candi Kecamatan
Bandungan Kabupaten Semarang sebagai lembaga pendidikan
dasar yang berciri khas Islam perlu mempertimbangkan harapan
peserta didik, orang tua peserta didik, lembaga pengguna lulusan
madrasah dan masyarakat dalam merumuskan visinya. Madrasah
Ibtidaiyah Al-Bidayah CandiKecamatan Bandungan Kabupaten
Semarang juga diharapkan merespon perkembangan dan
45
informasi dan global yang sangat cepat. Madrasah Ibtidaiyah Al-
Bidayah Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang ingin
mewujudkan harapan dan respon dalam visi berikut
:“Terwujudnya peserta didik yang unggul dalam prestasi,
terampil dan berakhlakul karimah”.
2) Misi
Untuk mewujudkan visi sekolah, misi yang diemban MI
Al-Bidayah Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten
Semarangadalah :
a) Menyelenggarakan pendidikan dengan pembelajaran yang
efektif dan berkualitas dalam pencapaian prestasi akademik.
b) Menyelenggarakan pendidikan bernuansa Islam dengan
menciptakan lingkungan yang agamis dimadrasah.
c) Menyelenggarakan pembinaan dan pelatihan life skill untuk
menggali dan menumbuhkembangkan minat, bakat peserta
didik yang berpotensi tinggi agar dapat berkembang secara
optimal.
d) Menumbuhkembangkan budaya akhlakul karimah pada
seluruh warga madrasah.
3) Tujuan
a) Siswa naik kelas 100% secara normatif
b) Siswa lulus UM 100 % dengan peningkatan nilai rata-rata
46
c) Siswa lulus UN 100 % dengan peningkatan nilai rata-rata
UN dari 7.3 menjadi 7.5.
d) Meraih juara pada lomba tingkat Kecamatan, Kabupaten,
Karisidenan, dan Provinsi.
e) Melanjutkan pendidikan di madrasah favorit di Kabupaten
Semarang dan sekitarnya.
f) Hafal asmaul husna, tahlil dan juz ama pada akhir tahun
pendidikan.
g) Membaca Al Qur’an dengan baik dan benar. h) Menjalankan sholat wajib lima waktu.
i) Membiasakan shalat dhuha.
j) Membiasakan bersedekah.
k) Meraih kemenangan dalam setiap lomba di tingkat
Kecamatan/Kabupaten/Provinsi.
l) Menampilkan Kreatifitas seni dalam acara penting.
m) Menanamkan kedisiplinan.
n) Membiasakan berakhlakul karimah.
c. Guru MI Al-Bidayah Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten
Semarang.
No Nama Guru Jabatan Pendidikan
1 Cholid Marwadi,S.Ag Kepala Sekolah S.Ag
2 Umi Rofiah, S.Pd.I Guru Kelas 1 S1
47
4 Nur ida Wahyunigrum, S.Pd.I Guru Kelas2 S1
5 Ali Murtando, S.Pd.I Guru Kelas 3 S1
6 Niswatun Faizah, S.Pd.I Guru Kelas 4 S1
7 Khiyarotun Naslah, S.Pd.I Guru Kelas 5 S1
8 Wahyu Wulannigsih, S.Pd.I Guru Kelas 6 S1
9 Juniyanto,S.H.I Guru Olahraga S1
d. Kurikulum Madrasah Ibtidaiyah Candi Bandungan Kabupaten
Semarang.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan MI Al-Bidayah Candi
Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang adalah kurikulum
operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di MI Al-Bidayah
Candi Bandungan Kabupaten Semarang sendiri.Kurikulum MI
Al-Bidayah Candi Bandungan Kabupaten Semarangterdiri dari tujuan,
struktur dan muatan kurikulum, kalender pendidikan dan silabus dan
rencana program pembelajaran.
1) Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan kelompok
mata pelajaran tema tertentu yang mencakup kompetensi,kompetensi
48
penilaian, alokasi waktu dan sumber atau bahan alat belajar.Silabus
merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke
dalam materi pokok pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan
indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.
2) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran adalah rencana
pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran atau tema tertentu
yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok
atau pembelajaran, kegiatan pembelajaran, langkah-langkah
pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan
sumber/bahan/alat belajar.Rencana pelaksanaan pembelajaran adalah
bentuk penjabaran dari silabus kedalam bentuk langkah-langkah
pembelajaran.
3) Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah tingkat
pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar mata
pelajaran. Pencapaian KKM per kompetensi dasar (KD) mata
pelajaran ini mempertimbangkan tingkat esensial KD untuk
mencapai standar kompetensi (SK), tingkat kerumitan dan kesulitan
(kompleksitas) per KD yang harus dicapai oleh siswa, tingkat
kemampuan rata-rata siswa madrasah dalam mencapai KD dan
ketersediaan sumber daya pendukung madrasah (tenaga, sarana
49
4) Prinsip-Prinsip Pelaksanaan Kurikulum MIAl-Bidayah
CandiBandungan Kabupaten Semarang
Dalam pelaksanaan kurikulum di MI AL- Bidayah Candi
menggunakan prinsip-prinsip sebagai berikut:
a) Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan
dan kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang
berguna bagi dirinya. Dalam hal ini peserta didik harus
mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu, serta
memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara
bebas, dinamis dan menyenangkan.
b) Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar
belajar, yaitu:
Belajar untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa
Belajar untuk memahami dan menghayati
Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif
Belajar untuk hidup bersama
Belajar untuk membentuk jati diri.
e. Program pengajaran
Pelaksanaan pembelajaran secara efektif dilakukan dengan
berbagai tahap, antara lain:
1) Penambahan jam pelajaran
2) Menelaah SKL US dan UM
50
4) Melaksanakan bimbingan belajar untuk siswa berprestasi.
5) Melengkapi buku sumber pembelajaran
6) Melengkapi media atau alat peraga pembelajaran.
7) Mengadakan perpustakaan
8) Mengikuti KKG guru kelas tingkat satuan pendidikan, KKM,
Kabupaten dan Provinsi
9) Mengadakan upgrading guru lewat kegiatan, orientasi, workshop,
diklat,seminar dan KKG.
10) Membentuk guru pembimbing untuk pelajaran agama dan
kegiatan keagamaan.
f. Kegiatan yang ada di MI AL- Bidayah Candi Bandungan Kabupaten
Semarang.
Berikut ini adalah beberapa kegiatan yang diadakan MI AL-
Bidayah Candi Bandungan Kabupaten Semarang:
1) Bimbingan belajar khusus untuk siswa berprestasi.
2) Mengadakan bimbingan belajar olimpiade sains.
3) Menyertakan peserta didik dalam acara lomba.
4) Memberikan penghargaan kepada guru yang berprestasi.
5) Memberikan penghargaan kepada siswa yang berprestasi.
6) Memfasilitasi sosialisasi tindak lanjut belajar dari jenjang
pendidikan yang lebih tinggi.
7) Setiap jam 07.00 s.d 07.15 peserta didik membaca asmaul husna.
8) Setiap hari selasa, Rabu, Kamis jam 07.10-07.15 hafalan Juz