• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PERSEBARAN SUMBER DAYA ALAM DI LINGKUNGAN SETEMPAT MELALUI METODE COURSE REVIEW HOREY PADA SISWA KELAS IV MI AL-BIDAYAH CANDI KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN 20152016 SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PERSEBARAN SUMBER DAYA ALAM DI LINGKUNGAN SETEMPAT MELALUI METODE COURSE REVIEW HOREY PADA SISWA KELAS IV MI AL-BIDAYAH CANDI KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN 20152016 SKRIPSI"

Copied!
135
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS

MATERI PERSEBARAN SUMBER DAYA ALAM

DI LINGKUNGAN SETEMPAT MELALUI

METODE COURSE REVIEW HOREY

PADA SISWA KELAS IV MI AL-BIDAYAH CANDI

KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN

SEMARANG TAHUN AJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh:

Nurul Hidayah

NIM 115 11 002

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

(2)
(3)
(4)
(5)

v MOTTO

َىُه

ِهِقأزِر أنِم اىُلُكَو اَهِبِكاَنَم يِف اىُشأماَف الًىُلَذ َضأرَ ألْا ُمُكَل َلَعَج يِذَّلا

ُرىُشُّنلا ِهأيَلِإَو

(6)

vi

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan skripsi ini kepada:

1. Kedua Orang Tua dan Kakak saya (Muhammad Irkham Makmun, S.Gz.)

yang telah memberikan semangat, do’a dan motivasi.

2. Ibu Dra. Nur Hasanah, M.Pd. yang telah memberikan bimbingan dan

memberikan semangat.

3. Bapak Dr. H. Muh. Saerozi, M.Ag. selaku dosen pembimbing akademik

yang memberikan dorangan untuk maju dan memotivasi

4. Teman-teman PGMI Angkatan 2011.

5. Teman-teman kost yang memberikan arahan, semangat dan dorongan agar

(7)
(8)
(9)

ix ABSTRAK

Hidayah, Nurul 2016. Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Pesebaran Sumber Daya Alam di Lingkungan Setempat Melalui Metode Course reviehorey Pada Siswa Kelas IV Di MI AL-Bidayah Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2015/2016 Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Dra. Nur Hasanah, M.Pd.

Kata Kunci : Hasil Belajar dan Model Course review horey

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model Course Review horey

dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi Pesebaran Sumber Daya Alam di Lingkungan Setempat Melalui Metode Course review horey pada siswa kelas IV di MI AL-Bidayah Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2015/2016.

Penelitian ini merupakan penilitian tindakan kelas yang terdiri dari 2 siklus yang masing-masing dilakukan 2 tahap siklus yang terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaa, pengamatan dan refleksi. Metode ini menggunakan Course review Horey agar siswa aktif dalam kelas.

(10)

x DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

LEMBAR BERLOGO... ii

HALAMAN NOTA PEMBIMBING... iii

PENGESAHAN KELULUSAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... v

MOTTO... vi

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Hipotesis... 5

E. Kegunaan Penelitian... 5

F. Definisi Operasional... 5

G. Metode Penelitian... 6

H. Sistematika Penulisan Skripsi ... 12

BAB II LANDASAN TEORI 14 A. Hasil Belajar ... 14

1. Pengertian Hasil Belajar……….. 2. Macam –macam hasil

belajar...

14

16

(11)

xi

B. Pengertian IPS

1. Hakekat IPS………. 33

2. Ruang Lingkup IPS……….. 35

3. Kurikulum MI AL-Bidayah Candi Bandungan………... 35

C. Kekurangan Kelebihan Metode Course review Horey 37 1. Pengertian Metode Course reviw Horey………… 39

2. 2.Manfaat Metode Course reviw Horey……… 55

BAB III HASIL PENELITIAN... 57

A. Gambaran Umum MI AL-Bidayah Candi Bandungan... 57

1. Sejarah Berdirinya ... 57

2. Lokasi MI AL-Bidayah Candi Bandungan... 58 3. Visi dan misi MI AL-Bidayah Candi Bandungan ... 58

4. Struktur Organisasi ... 59

5. Tujuan ... 59

6. Program Pembelajaran MI AL-Bidayah Candi... 60

7. Kurikulum ... 60

8. Data Guru dan Karyawan ... 61

9. Data Kesiswaan ... 62

10.Sarana dan Prasarana ... 63

11.Kegiatan Ekstrakulikuler ... 64

B. Sobyek penelitian 65 C. Waktu penelitian……….. 65

D .Deskripsi data awaldanprasiklus……… 67

BAB IV Penelitian dan Pembahasan 71 Deskripsi Hasil Penelitian 72 1.Deskripsi Data PraSiklus………. 88

2.Deskripsi Data Siklus 1……… 91

(12)

xii

BAB V PENUTUP... 93

A. Kesimpulan ... 93

B. Saran... 94

DAFTAR PUSTAKA

(13)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

IPS adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji berbagai disiplin

ilmu sosial dan humaniora serta kegiatan dasar manusia yang dikemas

secara ilmiah dalam rangka memberi wawasan dan pemahaman yang

mendalam kepada peserta didik khususnya di tingkat dasar dan

menengah.Pentingnya pendidikan memberikan kesempatan kepada

lembaga-lembaga pendidikan yang ada untuk menjadi tempat

menimba ilmu.Salah satunya adalah Madrasah Ibtidaiyah yang

mempunyai peran penting dalam membentuk karakter seorang anak,

supaya menjadi pribadi yang cerdas dan berakhlakul karimah. Selain

itu setiap umat muslim baik laki-laki maupun perempuan diwajibkan

untuk menuntut ilmu sebagai bekal di dunia maupun di akhirat kelak.

Menurut Zuraik (dalam Susanto, 2013:137-138) hakikat IPS

adalah harapan untuk mampu membina suatu masyarakat yang baik di

mana para anggotanya yang benar-benar berkembang sebagai insan

sosial yang rasional dan penuh dengan tanggung jawab sehingga oleh

karenanya akan diciptakan nilai-nilanya.Sosial Teori dan Aplikasi

karya dalam buku pendidikan IPS (Rasimin, 2012: 31) terdapat

pendapat bahwa ilmu pengetahuan sosial adalah suatu bidang kajian

Ilmu pengetahuan yang dilakukan secara terpadu merupakan hasil

dari penyederhanaan, adaptasi, seksi dan modifikasi dari disiplin

(14)

2

keterampilan-keterampilan sejarah, geografi, sosial, antropologi dan

ekonomi, disiplin ilmu humaniora pendidikan dan agama.

Buchari Almah (2003:148) mengemukakan pengertian IPS

sebagai suatu progam pendidikan mempersoalkan manusia dalam

lingkungan alam fisik, maupun dalam lingkungan sosial dan yang

bahasanya diambil dari berbagai ilmu sosial, seperti geografi, sejarah,

ilmu sosial. Dengan mempelajari IPS ini semestinya siswa

mendapatkan bekal pengetahuan yang berharga dalam memenuhi

dirinya sendiri dan orang lain dalam lingkungan masyarakat yang

berbeda tempat maupun waktu,baik secara individu maupun secara

kelompok, untuk menemukan kepentingannya yang ahirnya dapat

terbentuk suatu masyarakat yang baik dan harmonis.Di pihak lain,

dengan memperoleh pendidikan IPS ini,menurut Fraenkes (dalam

Susanto, 2013:142) membantu para siswa menjadi lebih mampu

mengetahui tentang diri mereka dan dimana dunia mereka hidup.

Pendidikan IPS disekolah dasar merpakan bidang studi yang

mempelajari manusia dalam semua aspek kehidupan dan interaksinya

dalam masyarakat .Tujuan pengajaran IPS tentang kehidupan

masyarakat manusia di lakuan secara sistematik, dengan demikian

peranan IPS sangat penting untuk mendidik siswa mengembangkan

pengetahuan,sikap,dan keterampilan agar dapat mengambarkan bagian

secara aktif dalam kehidupannya kelak sebagai anggota masyarakat

dan warga negara yang baik.Adapun tujuan pembelajaran IPS di

(15)

3

pendidikan di lingkungansekolah,bukan hanya memberikan bekal

pengetahuan saja,tetapi juga memberikan bekal nilai dan sikap serta

keterampilan dalam kehidupan peseta didik di masyarakat.

Secara perinci, menurut Mutskin (dalam Susanto,2013:145)

merumuskan tujuan pembelajaran IPS di sekolah sebagai berikut:

1. Memiliki kesadaran dan keperdulian terhadap masyarakat atau

lingkungan,melalui pemahaman terhadap nilai-nilai sejarah dan

kebudayan masyarakat.

2. Mengetahui dan memahami konsep dasar dan mampu

menggunakan metode yang di gunakan untuk memecahkan

masalah-masalah sosial.

Proses pelaksanaan belajar mengajar IPS di MI AL-Bidayah

Candi Kecamatan Bandungan KabupatenSemarang Tahun 2016

cenderung klasikal dan homogen, yang menyebabkan siswa

mengalami kebosanan, secara tidak langsung berimbas pada hasil

belajar siswa yang rendah. Dibuktikan dengan banyak jumlah siswa

yang belum mencapai KKM yaitu dari 39 siswa yang belum tuntas

adalah 21 siswa (53,84%)salah satunya solusi untuk mengatasi hal

tesebut yaitu dengan Penerapan Metode Course Review Horey.

Fakta tersebut memicu peneliti untuk menerapkan Metode

Course Review Horey sebagai upaya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa yang akan dilaksanakan sebagai tema dalam penelitian

ini dalam bentuk Penelitian Tindakan Kelas dengan judul

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI

(16)

4

SETEMPAT MELALUI METODE COURSE REVIEW HOREY PADA SISWA KELAS 1V DI MI AL-BIDAYAH CANDI KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015/2016

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah:

Apakah dengan melalui metode Course ReviewHorey dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi persebaran sumber daya alam di lingkungan setempat

pada siswa kelas IV di MI Al-Bidayah Candi Kecamatan Bandungan

Kabupaten Semarang Tahun 2015/2016.

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini

adalah:

Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS materi persebaran sumber daya alam

di lingkungan setempat pada siswa kelas IV di MI Al-Bidayah Candi

Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2015/2016

(17)

5 D. Hipotesis

Metode Course Review Horey dapat meningkatkan pembelajaran IPS didalammateri persebaran sumber daya alam di lingkungan setempat

melaluimetode Course Review Horeypada siswa kelas IV di MI Al-Bidayah Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang Tahun 2015/2016.

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini secara teoritis di harapkan dapat memberikan

sumbangan pemikirian dalam memperkaya wawasan tentang model

pembelajaran.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa, dapat meningkatkan minat siswa dalam mengikuti

pembelajaran IPS materi persebaran sumber daya alam di lingkungan

setempat.

b. Bagi guru, dapat meningkatkan hasil belajar dan mengembangkan

kreativitas guru dalam melaksanakan proses pembelajaran IPS.

c. Bagi sekolah, untuk motivasi dalam mengembangkan kualitas

pendidikan melalui metode Course Review Horey.

F. Definisi Operasional

1. Hasil Belajar

Hasil belajar yaitu perubahan yang terjadi pada siswa baik

yangmenyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik sebagai hasil

(18)

6

2. Course Review Horey

Course Review Horey merupakan metode pembelajaran yang dapat menciptakan suasana kelas menjadi meriah dan menyenangkan karena

setiap siswa yang dapat menjawab benar diwajibkan berteriak horre!

Metode ini berusaha menguji pemahaman dalam menjawab soal.

G. Metode penelitian

1. Jenis Penelitian

Metode dalam Penelitian ini menggunakan metode Penelitian

Tindakan Kelas (PTK), yakni peningkatkan hasil belajar. Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru

kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki

kinerjanya sehingga hasil belajar siswa meningkat (Aqib, 2010:3)

2. Lokasi dan Waktu Penelitian

a. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian berada di MI Al-Bidayah Candi Bandungan

Kabupaten Semarang.

b. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni-September Tahun

Ajaran 2015/2016 .Pada bulan Juli peneliti menyusun landasan teori

dan bulan Agustus sampai September peneliti menyusun laporan

penelitian. Adapun pelaksanaan penelitian dapat dilihat dari tabel

(19)

7 No Deskripsi

Juni Juli Agustus September IV I-IV I II III IV I-IV

Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan metodeCourse Review Horey, yaitu merupakan metode pembelajaran yang dapat menciptakan suasana kelas menjadi meriah dan menyenagkan karena siswa yang benar

bertiak horee!Penelitian Tindakan Kelas terdiri atas perencanaan,

(20)

8

Penelitian Tindakan Kelas memiliki tahapan kegiatan yang terdiri

dari dua siklus atau lebih, tergantung pada kebutuhannya. Untuk

melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas terdapat empat tahap, sebagai

berikut:

a. Perencanaan (planning)

Penentuan perencanaan dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu

perencanaan umum dan perencanaan khusus.Perencanaan umum

dimaksudkan untuk menyusun rancangan yang meliputi seluruh aspek

yang terkait dengan PTK. Sementara itu perencanaan khusus

dimaksudkan untuk menyusun rancangan dari siklus ke siklus

(Kusumah dan Dwitagama, 2010: 39)

Biasanya perencanaan Peelitian Tindakan Kelas dituangkan

dalam seperangkat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.Perencanaan

dibuat berdasarkan pertimbangan survey awal dan refleksi pada siklus

sebelumnya.

b. Pelaksanaan Tindakan (Acting)

Pelaksanaan tindakan adalah implementasi dari apa

yang telah direncanakan dalam seperangkat Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran. Dalam pelaksanaan tindakan,

dilakukan strategi apa yang akan digunakan, materi apa yang

akan disampaikan, serta media apa yang digunakan sebagai

alat bantu.

c. Pengamatan (Observing)

Pelaksanaan pengamatan dapat dilakukan sendiri oleh

(21)

9

ini peneliti menggunakan Penelitian Tindakan Kelas dengan

bantuan kolaborator. Peneliti melakukan pengamatan

perhatian siswa, keaktifan, kreatifitas serta suasana siswa pada

saat proses pembelajaran.

Berkaitan dengan tolok ukur yang digunakan, peneliti

memakai kriteria sebagai berkut:

1) Terjadinya peningkatan hasil belajar siswa

2) Terjadinya peningkatan keaktifan siswa dalam belajar

3) Tumbuhnya suasana pembelajaran yang riang

d. Refleksi

Pada tahap ini, dilakukan penilaian atas pembelajaran di

kelas. Dari lembar observasi dan hasil evaluasi dinilai apakah

metode Course Review Horeyyang digunakan oleh pendidik menghasilkan perubahan yang signifikan. Apabila dalam

siklus I belum mencapai indikator yang diharapkan, maka

perlu dilanjutkan dalam kegiatan penelitian pada siklus II,

(22)

10

Gambar 1.1 Bagan Rancangan Pelaksanaan PTK model Spiral (Arikunto,dkk., 2008:16).

4. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan dalam

penelitian. Dalam penelitian ini instrumen penelitian yang digunakan oleh

peneliti adalah:

a. Lembar Observasi, digunakan untuk mengamati secara langsung

kegiatan siswa dalam proses pembelajaran dengan metode

CourseReview Horey.

5. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik

pengumpulan data sebagai berikut:

a. Metode Observasi

Observasi adalah proses pengambilan data dalam penelitian,

dimana peneliti atau pengamat melihat situasi penelitian (Kusumah SIKLUS 1

Pengamatan

Perencanaan

SIKLUS 11

Pengamataan Perencanaan

Refleksi

Reflesi Pelaksanaan

Pelaksanaan

(23)

11

dan Dwitagama, 2010:66). Metode ini digunakan untuk

mengumpulkan data dan untuk mendapatakan informasi langsung

dengan melakukan pengamatan terhadap tingkah laku siswa yang

dijadikan objek penelitian.

Tes merupakan seperangkat rangsangan (stimulus) yang

diberikan seseorang dengan maksud untuk mendapatkan

jawaban-jawaban yang dijadikan penetapan angka. Dalam penelitian ini, tes

digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa dalam aspek kognitif.

b. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi digunakan peneliti untuk memperoleh

data tentang jumlah guru, siswa, sarana prasarana, alat atau media

yang digunakan dan lain sebagainya yang dianggap penting.

6. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan rumus sebagai

berikut:

a. Penilaian rata-rata

Peneliti menjumlahkan nilai yang diperoleh oleh siswa,

kemudian membagi dengan jumlah siswa tersebut sehingga diperoleh

nilai rata-rata. Penilaian rata-rata dapat menggunakan rumus sebagai

berikut:

X= ∑

Keterangan:

∑ = Jumlah nilai keseluruhan siswa

(24)

12

=Nilai rata-rata (Aqib, 2010: 204).

H. Sistematika Pembahasan

Laporan penelitian ini terdiri dari lima bab, yaitu:

Bab I, Pendahuluan. Pada Bab I terdiri dari latar belakang, rumusan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, definisi operasional, metodologi

penelitian dan sistematika pembahasan.

Bab II, Kajian Pustaka Pada Bab II dibahas tentang hasil belajar dan

metode Course Review Horey.

Bab III, Pelaksanaan Penelitian. Pada bab ini diuraikan tentang hasil

pengamatan saat penelitian. Bab ini terdiri atas deskripsi pra siklus, deskripsi

siklus I, dan deskripsi siklus II.

Bab IV, Hasil Penelitian dan Pembahasan. Pada bab ini peneliti

menganalisis hasil penelitian yang telah dilakukan. Bab ini terdiri atas

deskripsi hasil belajar per siklus dan pembahasan.

(25)

13 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Hasil Belajar

1. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar siswa adalah kemampuan yang di peroleh anak

setelah melalui kegiatan belajar. Karena belajar itu sendiri merupakan

suatu peroses dari sesorang yang berusaha memproleh sesuatu bentuk

perubahan perilaku yang relatif menetap.

Untuk mengetahui apakah hasil belajar yang dicapai telah sesuai

dengan tujuan yang di kehendaiki dapat di ketahui melalui evaluasi

Sebagaimana di kemukakan oleh Sunal (dalam Susanto, 2013:5 ) bahwa

evaluasi merupakan proses penggunaan informasi untuk membuat

pertimbangan seberapa efektif progam telah memenuhi kebutuhan siswa.

Semua akibat yang dapat terjadi dan dapat dijadikan sebagai

indikator tentang nilai dari penggunaan suatu metode di bawah kondisi

yang berbeda menurut Reigeluth sebagaimana dikutip Keller (dalam

Rusmanto,2012;7) adalah merupakan hasil belajar. Akibat ini dapat berupa

akibat yang sengaja di rencanakan, karena itu merupakan akibat yang di

inginkan dan bisa juga beberapa akibat nyata sebagai hasil penggunaan

metode pengajaran tertentu.

Menurut Snelbeker (dalam Rusmono,2012:8) mengatakan bahwa

perubahan atau kemampuan baru yang diperoleh siswa setelah melakukan

perubahan belajar adalah merupakan berupa hasil belajar, karena belajar

pada dasarnya adalah bagaimana perlaku seseorang berubah sebagai

(26)

14

perubahan yang meliputi ranah, kognitif, afektif, dan psikomotorik. Ranah

kognitif meliputi tujuan-tujuan belajar yang yang berhubungan memanggil

kembali pengetahuan.

Hasil belajar dalam ranah kognitif menurut Bloom (dalam Rosma

:35) ini secara rinci mencakup kemampuan mengingat dan pemecahkan

masalah berdasarkan apa yang telah dipelajai peserta didik. Dalam hal ini

mencakup keterampilan yang merupakan salah satu tugas dan kegiatan

pendidikan yang meliputi pemahaman, penerapan.

Hasil belajar ranah afektifmenekankan pada perasaan, emosi,

apresiasi, pertimbangan, dan kegiatan pendidikan yang meliputi

pengetahuan, pemahaman. Hasilbelajar ranah afektif menekankan pada

perasaan, emosi, apresiasi, pertimbangkan, dan tingkat tingkat penerimaan

terhadap suatu hasil. Hasil belajar ranah afektif ini ditandai adanya

pemerintaan, pemberian respon, penilaian. Perolehan hasil belajar pada

kawasan psikomotor menekankan pada keterampilan motorik dan

manipulasi bahan, maka peserta didik akan memperoleh pengetahuan

antara lain dalam hal imitasi, manipulasi, presis, artikulasi, dan adaptasi.

Sementara itu, kemampuan baru yang di peroleh setelah siswa

belajar menurut Gagene, Briggs, dan Wager (1992:35) adalah kapabilitas

atau penampilan yang dapat diamati sebagai hasil belajar.

Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai,

pengertian-pengertian, sikap-sikap,apresiasi dan keterampilan.Merujuk pemikiran

Gagene, hasilbelajar berupa:

a. Informasi Verbal, yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan

(27)

15

secara spesifik terhadap ramgsangan spesifik.Kemampuan tersebut

tidak memerlukan manipulasi simbol,pemecahan masalah mampu

penerapan aturan.

b. Keterampilan intelektual, yaitu kemampuan mempresentasikan konsep

dan lambang.

c. Srategi kognitif, yaitu kecakapan menyaluran dan mengarahkan

aktivitas kognitifnya sendiri.Kemampuan ini meliputi penggunaan

konsep dan kaidahdalam memecahkan masalah.

d. Keterampilan motorik, yaitu kemampuan melakukan serangkaian

gerakan jasmani dalam urusan dan koordinasi.

Hasil belajar Menurut Nana Sudjana dalam bukunya Penilaian Hasil Proses BelajarMengajar ,bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan belajar yang dicapai oleh siswa sangat erat kaitannya dengan

belajar.

Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh suatu perubahan tingah laku yang baru secara keseluruhan

sebagai pengalaman sendiri dalam interasi dengan lingkungannya

(Slameto,2003:2). Perubahan yang terjadi dalam diri sesorang banyak

sekali baik sikapmaupun jenisnya.Oleh karena itu, tidak setiap perubahan

dalam diri seseorang merupakan perubahan dari arti belajar.

2. Tipe Kegiatan Belajar

Menurut John Travers menggolongkan kegiatan belajar mengajar

belajar gerakan,belajar pengetahuan, belajar memecahkan masalah.

(28)

16

a. Keterampilan

b. Pengetahuan

c. Informasi

d. Konsep

e. Sikap

f. Pemecahan masalah.

3. Ciri-Ciri Belajar

Jika hakikat belajar adalah perubahan tingkah laku,maka ada

beberapa perubahan tertentu yang di masukkan ke dalam ciri-ciri

belajarsebagai berikut:

a. Perubahan yang Tejadi Secara Sadar

Ini berarti individu yang belajar akan menyadari terjadinya

perubahan itu atau sekurang-kurangnya individu merasakan telah terjadi

adanya suatu perubahan dari dirinya.

b. Perubahan dan Belajar Bersifat Fungsional

Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri individu

berlangsung terus menerus.Suatu perubahan yang terjadi akan

menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan

atau poses pelajar.

c. Perubahan dalam Belajar Bersikap Positif dan Aktif.

Dalam perbuatan belajar, perubahan-perubahan itu selalu

(29)

17

Menurut Edi Suardi Sebagai pendidik memiliki tujuan,yakni untuk

membentuk anak didik dalam suatu perkembangan tertentu.Inilah yang

dimaksud belajar secara sadar.

4. Macam-Macam Hasil Belajar

Hasil belajar sebagaimana telah dijelaskan diatas

meliputi:pemahaman konsep (aspek kognitif), keterampilan proses (aspek

psikomontorik), dan sikap siswa (aspek afektif).

Hasil belajar sebagian telah dijelaskan diatas memiliki pemahaman

konsep untuk lebih jelasnya penjelasannya sebagai berikut:

a. Pemahaman konsep menurut Bloom(dalam Susanto, 2013:6) diartikan

sebagai kemampuan untuk menyerap arti dari materi atau bahan yang

dipelajari. Pemahaman menurut Blom ini adalah seberapa besar siswa

mampu menerima,menyerap,dan memahami pelajaran yang di berikan

oleh guru kepada siswa, sejauh mana siswa dapatmemahami apa yang

dibaca yang dilihat yang dialami,atau yang ia rasakan berupa hasil

penelitian atau observasi langsung ia lakukan.

b. Menurut Dorothy J.Seel dan Nursid Sumaatmaja (2005:2-3) konsep

merupakan sesuatu yang di gambarkan dalam pikiran,suatu

pemikiran,gagasan, atau suatu pengertian jadi konsepadalah sesuatu

yang melekat dalam hati. Untuk mengukur hasil belajar siswa yang

berupa pemahaman-pemahaman konsep,guru dapat melakukan

(30)

18

c. Menurut Winkel (dalam Susanto, 2013:8) ini dapatdiketahui bahwa

hasil belajar siswa erat hubungannya dengan tujuan instruksional

(pembelajaran) yang telah direncanakan oleh guru.

Evaluasi produk dapat dilaksanakan dengan mengadakan berbagai

macam tes lisan dan tulisan.Pembelajaran di SD umumnya tes

diselenggarakan dalam berbagi bentuk ulangan,baik ulangan harian,

ulangan semester, maupun ulangan umum.

Menurut Indrawati sebagaimana dikutip oleh Susanto keterampilan

proses merupakan keseluruhan keterampilan ilmiah yang terarah (baik

kognitif maupun psikomotorik)yang dapat digunakan untuk menemukan

suatu konsep atau prinsip atau teori,atau untuk mengembangkan konsep

yang telah ada sebelumnya. Berikut ini adalah macam-macam

keterampilan proses:

a. Sikap

Menurut Lange dalam Azwar(dalam Susanto,2013:10) sikap

tidak hanya merupakan aspekmental semata,melainkan mencakup pula

aspek respons fisik jadi sikap ini harus ada kekompakan antara mental

dan fisik secara serempak. Jika mental saja yangdimunculkan,maka

belum tampak secara jelas sikap sikap seseorang yang ditunjukkan.

Selanjutnya, Azwar(dalam Susanto,2013:10) mengungkapkan tentang

struktur sikap terdiri atas tiga komponen yang saling menunjukan

yaitu:komponen efektif, yaitu perasaan yang menyangkut emosional

(31)

19

Untuk menjelaskan lebih lanjut ada tiga aspek tersebut, Bany

dan Yousda dan Arifin (1993:68) menggunakan model yang dapat

mencapai tiga aspek, yaitu:

1) Teknik pelaporan diri sendiri teknik pelaporan diri berbentuk

responseseorang terhadap sejumlah pertanyaan.

2) Observasi terhadap perilaku yang tampak. Dengan modal

sepertiini,sikapditafsirkan dari perilaku seseorang yang tampak

dengan memperhatikan tiga dimensi,yang arah perilaku(positif

atau negatif), kadar atau derajat tersebut yang memperlihatkan dari

lemah,sedang,dan kuat sekali.

3) Sikapyang disampaikan dari perilaku orang yang bersangkutan

dalam hal kini sikap diperkiraan berdasarkan terhadap perkatan.

Sementara menurut Sardiman (dalam Susanto,2013:11) sikap

merupakan kecenderungan untuk melakukan sesuatu dengan cara

metode,pola,dan teknik tertentu terhadap dunia sekitarnya baik

berupa individu-individu maupun objek-obyek tertentu. Sikap

merujuk pada perubahan,perilaku,atau tindakan seseorang. Dalam

hubungannya dengan hasil belajar siswa diarahkan pada pengertian

pemahaman konsep. Dalam pemahaman konsep maka domain

sangat berperan.

5. Faktor- faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Proses belajar melibatkan berberapa faktor yang sangat komplek.

Oleh sebab itu, masing-masing faktor perlu diperhatikan agar proses

(32)

20

Menurut Suryabrata (dalam Lilik dkk,2009;23), keberhasilan belajar

sangat dipengaruhi oleh banyak faktor. Secara umum keberhasilan belajar

dipengar]uhi oleh esternal daninternal. Masing-masing faktor tersebut

dapat di urakan sebagai berikut.

a. Faktor ekstenal

Faktor ekstenal adalah faktor-faktor yang terdapat di luar diri

individu. Dalam proses belajar di sekolah. Faktor ekstenal terdiri atas

yaitu:

1) Faktor nonsosial

Faktor nonsosial adalah faktor-faktor di luar individu yang

berupa kondisi fisik yang ada di lingkungan belajar .Kondisi fisik

berupa cuaca, alat, gedung, dan sejenisnya.

2) Faktor sosial

Faktor sosial adalah faktor-faktor di luar individu yang

berupa manusia. Faktor eksternal yang besifat sosial, bisa dipilih

dari faktor keluarga lingkungan sekolah dan masyarakat.

b. Faktor internal

Faktor internal adalah faktor-faktor yang ada dalam diri

individu yang sedang belajar. Faktor internal terdiri dari faktor

fisiologi dan faktor psikologis.

1) Faktor fisiologis

Faktor fisiologi adalah kondisi fisika yang terdapat dalam

(33)

21

2) Faktor psikologi

Faktor piskologi adalah faktor psikis yang ada dalam

individu.

Faktor eksternal dan internal mempengaruhi keberhasilan belajar.

Pengaruhnya bisa bersifat positif (mendukung), namun bisa juga negative

(menghambat). Dengan demikian, semakin jelasnya hasil belajar siswa

merupakan hasil dari suatu proses yang didalamnya terlibat sejumlah

faktor yang mempengaruhi. Tinggi rendahnya hasil belajar seseorang di

pengaruhi oleh faktor- faktor itu adalah kecerdasan anak .

Adapun faktor kemampuan siswa besar pengaruhinya terhadap

hasil belajar siswa.

a. Kecerdasan anak

Kemampuan inteligensi seseorang sangat mempengaruhi

terhadap cepat dan lambatnya penerimaan informasi serta terpecahkan

atau tidakanya suatu permasalahan, Kecerdasan siswa sangat

membantu pengajara untuk menentukan apakah siswa mampu

mengikuti pelajaran yang diberikan dan untuk meramalkan

keberhasilan iswa setelah mengikuti pelajaran yang diberikan.

Kemampuan merupakan potensi dasar bagi pencapaian hasil belajar

yang di bawa sejak lahir. Alfred Binnet (dalam Susanto, 2013:15)

membagi inteligensi ke dalam aspek kemampuan

b. Kesiapan atau Kematangan

Kesiapan atau kematangan adalah tingkat perkembangan di

(34)

22

mestinya.Dalam proses belajar, kematangan atau kesiapan ini sangat

menetukan keberhasilan dalam belajar tersebut.

Oleh karena itu setiap upaya akan lebih berhasil jika dilakukan

bersamaan dengan tingkat kematangan individu. Karena kematangan

ini erat hubunganya dengan masalah minat dan kebutuhan anak.

c. Bakat Anak

Menurut Chaplin(dalam Susanto, 2013:13) yang dimaksud

dengan bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang

untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang dengan

demikian sebetulnya orang memiliki bakat dalam artian berpotensi

untuk mencapai prestasi sampaitingkat tertentu.Sehubungan dengan

hal tersebut,maka bakat dapat mempengaruhi tinggi rendahnya prestasi

belajar.

d. Kemampuan Belajar

Salah satu tugas guru yang kerap suka dilaksanakan ialah

membuat anak menjadi kegiatan utuk belajar.keenganan siswa untuk

belajar mungkin disebabkan karena ia belum mengerti belajar sangat

penting bagi kehidupan kelak. Kemampuan belajar yang tinggi disertai

dengan rasa tanggung jawab yang besar tentu adapengaruh yang positif

terhadap hasil belajar yang diraihnya. Karena kemampuan belajar

menjadi salah satu penetuan dalam mencapai keberhasilan belajar.

e. Minat

Secara sederhana,minat berarti kecerdasan dan kegairahan

(35)

23

yang menaruhminat besar terhadap pelajaran akan memusatkan

perhatiannya lebih banyak dari pada siswa lainnya. Kemudian karena

pemusatan perhatian yang intensif terhadap materi itulah yang

memungkinkan siswa tadi untuk belajar lebih giat lagi, dan akhirnya

mencapai prestasiyang diinginkan.

f. Pribadi dan sikap guru

Siswa, begitu juga manusia pada umumnya melakukan belajar

tidak hanya melalui contoh-contoh yang baik dari sikap,tingkah

laku,dan perbuatan. Kepribadian dan sikap guru yang kreatif dan

penuh inovatif dalam perilakunya, maka siswa meniru gurunya yang

yang aktif ini. Pribadi dan sikapguru yang baik bercermin dari siswa

yang ramah, lemah lembut,penuh kasih sayang dan tidak cepat marah.

g. Suasana pengajaran

Faktor lain yang ikut menentukan keberhasilan siswa dalam

belajar adalah suasana pengajar. Suasana pengajaran yang tenang

terjadi dialog yang khusus antara siswa dengan guru dan menimbulkan

suasana yang aktif di dalam kelas.

h. Kompetensi Guru

Guru yang profesonal memiliki kemampuan-kemampuan

tertentu.Kemampuan-kemampuan itu diperlukan dalam membatu siswa

dalam belajar. Keberhasilan siswa belajar akan banyak di pengaruhi

oleh kemampuan guru yang profesonal.Guru profesional adalah guru

(36)

24

bahanyang akan diajarkan serta mampu memilih metode belajar

mengajar yang tepat.

i. Masyarakat

Dalam masyarakat terdapat berbagai macam tingkah laku

manusia dan berbagai macam pendidikan.Oleh karena itu pantaslah

dalam dunia pendidikan lingkunganmasyarakat akan mempengaruhi

kebutuhan siswa.

6. Perwujudan Hasil Belajar

Sementara itu,Syam (dalam Lilik dkk, 2009:20) mengemukakan

hasil belajar akan tampak dalam:

a. Kebiasaan:seperti, peserta didik belajar bahasa berkali-kali

menghidarikecendrungan penggunaan kata atau struktur yang

keliru,sehingga akhirnya ia terbiasa dengan penggunaan bahasa secara

baik dan benar.

b. Keterampilan:seperti, menulis dan berolahraga yang meskipun sifatnya

motorik, keterampilan-keterampilan itu memerlukan koordinasi gerak

yang teliti dan kesadaran yang tinggi.

c. Pengamatan: yaitu proses menerima, menafsirkan, dan memberikan

arti rangsangan yang masuk melalui indra-indra secara objektif

sehingga peserta didik mampu mencapai pengertian yang benar.

d. Befikir asosiatif:yakni pemikiran dengancara mengasosiasikan sesuatu

(37)

25

e. Berfikir rasional dan kritis yakni mengunakan prinsip-prinsip dan

dasar-dasar pemikiran dalam menjawab pertanyan kritis seperti

bagaimana dan mengapa.

f. Sikap yakni kecendrungan yang relatif menetap untuk bereaksi dengan

cara baik dan buruk terhadap prang atau barang tertentu sesuai dengan

penetahuan dan keyakinan.

g. Inhibisi(menghadapi hal yang mubazir).

h. Apresiasi (menghargai karya-karya yang bermutu).

Sedangkan menurut Bloom(dalam Rosma Hartiny,

2010:35),perubahan perilaku yang terjadi sebagi hasi belajar meliputi

perubahan dalam kawasan (domain)kognitif,afektif, dan psikomotorik,

beserta tingkatan aspek-aspeknya.

Berikut beberapa faktor pendorong mengapa manusia memiliki

keinginan untuk belajar:

a. Adanya dorongan rasa ingin tahu.

b. Adanya keinginan untuk menguasai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

sebagai tuntunan zaman dan lingkungan sekitarnya.

c. Mengutip dari istilah Abraham Maslow bahwa segala aktivitas

manusia didasari atas kebutuhan yang harus di penuhi dari kebutuhan

biologis sampai aktualitasi diri.

d. Untuk melakukan penyempurnaan dari apa yang telah di ketahuinya.

e. Untuk mengisi waktu luang

7. Prinsip-prinsip belajar menurut teori Gestalt:

(38)

26

Orang berusaha menghubungkan suatu pebelajaran dengan

pelajaranyang lain sebanyak mungkin. Bahasa pelajaraan tidak

dianggap terpisah, tetapi merupakan satu kesatuan.Bahan pembelajaran

yang telah lama di otak dihubung-hubungkan dengan pelajaran yang

baru.

b. Belajar adalah suatu proses perkembangan

Anak-anak baru dapat mempelajari dan merencanakan bila ia

telah matang untuk menerima bahan ajar.

c. Anak didik sebagai organisasi keseluruhan.

Anak didik belajar tidak hanya intelektualnya saja, tetapi

emosional dan jasmaniahnya.Dalam pengajaran modern,selain

mengajarkan guru mendidik pribadi anak.

B. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

1. Pengertian IPS

Rumusan tentang pengertian IPS telah banyak dikemukakan oleh

para ahli IPS atau social studies. Di sekolah-sekolah Amerika pengajaran IPS dikenal dengan social studies.Jadi, istilah IPS merupakan terjemahan social studies.Dengan demikian IPS diartikan dengan penelaahan atau

kajian tentang masyarakat .

Dalam mengkaji masyarakat,guru dapat melakukan kajian dari

berbagai perspektif sosial,seperti kajian melalui pengajaran sejarah,

(39)

27

Demikian beberapa pengertian yang di kembangkan di Amerika

Serikat oleh beberapa tokoh pendidikan terkenal.Pengembangan IPS di

Indonesia banyak mengambil ide-ide dasar dari pendapat yang

dikembangkan di Amerika Serikat tesebut.Tujuan, materi,dan

penanganannya dikembangkan sendiri sesuai dengan tujuan nasional dan

aspirasi masyarakat Indonesia. Hal ini didasarkan pada realitas,gejala,dan

problema sosial mengaji kajian IPS yang tidak sama dengan negara

lain,Setiap negara meiliki perkembangan dan model pengembangan sosial studiens yang berbeda.

Berikut pengertian IPS yang di kemukakan oleh beberapa ahli

pendidikan dan IPS yang dikemukakan oleh beberapa ahli pendidikan dan

IPS di Indonesia, yaitu:

a. Moeljono Cokrodikardjo mengemukakan bahwa IPS adalah

perwujutan dari suatu pendekatan interdisipliner dari ilmu sosial, ia

merupakan integrasi dari beberapa cabang ilmu sosial yaitu sosiologi.

b. Nu’man Soemantri menyatakan bahwa IPS merupakan pembelajaran ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan untuk pendiikan tingkat SD.

c. S.Nasution mendefisikan IPS sebagai pembelajaran yang merupakan

fungsi atau paduan sejumlah mata pelajaran sosial. Dinyatakan

bahwah IPS merupakan bagian kurikulum sekolah yang berhubungan

peran manusia.

d. Tim IKIP Surabaya mengemukakan bahwa IPS merupakan bidang

studi yang menghormati,mempelajari,mengola,dan membahasan

(40)

28

Dengan demikian,IPS bukan ilmu sosial dan pembelajaran IPS

yang dilaksanakan baik pada pendidikan dasar maupun pada pendidikan

tinggi tidak menekankan pada aspek teoritis keilmuannya,tetapi aspek

praktis dalam mempelajari, menelaah,mengkaji gejala,dan masalah sosial

masyarakat dan keluasanya di sesuaikan denganjenjang pendidikan

masing-masing.

2. Hakikat IPS

Istilah IPS merupakan terjemahan dari apa yang di dunia

pendidikan dasar.IPS boleh saja diartikan penelaahan masyarakat. Para

siswa di sekolah lanjutan pertama melalui pengajaran sejarah,geografi, dan

ekonomi diajak guru untuk menelaah masyarakat manusia,baik yang

terdapat di dekelilingnya maupun yang berada di negri lain baik yang ada

di masa sekarang maupun di masa lampau. Dengan demikian para siswa di

harapkan dapat mengerti masa kontemporer.

Proses pembelajaran IPS berati proses belajar-membelajaran segala

aspek,fenomena,perkembangan, dan permasalahan kehidupan sosial

masyarakat. Oleh karena itu masyarakat menjadi sumber utama dalam

pembelajaran ilmu pengetahuan.

IPS merupakan perpaduan antara ilmu sosial dan kehidupan

manusia yang di dalamnya mencakup antropologi, ekonomi,geografi, dan

psikologi dimana tujuan utamanya membantu kemampuan siswa yang

menyeluruh.Menurut Buchari Alma (dalam Susanto,

2003:148-141)mengemukakan pengertian IPS sebagai suatu progam pendidikan

(41)

29

manusia dalamlingkungan alam fisik,maupun dalamlingkungan sosialnya

yang bahasanya diambil dari berbagai ilmu sosial seperti:geografi, sejarah,

ekonomi, dan antropologi.Dengan mempelajari IPS ini sudah semestinya

siswa mendapatkan bekal pengetahuan yang berharga dalam memahami

diri kita dan orang lain dalam lingkungan masyarakat yang berbeda

tempat maupun waktu baik secara individu maupun kelompok.

3. Ruang Lingkup IPS

IPS sebagai progam pendidikan tidak hanya menyajikan

pengetahuan sosial semata, melainkan harus diarahkan membina siswa

menjadi warga masyarakat dan warga negara yang memiliki tanggung

jawab atas kesejahteran bersama.Oleh sebab itu, siswa yang dibina tidak

hanya cukup pengetahuan dan berkemampuan berfikir tinggi

semata,melainkan harus memiliki kesadaran dan tanggung jawab tinggi

terhadap kesejahteraan masyarakat,bangsa dan negri menurut Arif (dalam

Rasimin, 2013:38)berkaitan dengan pertanyaan tersebut hendaknya pokok

bahasan IPS yang disajikan tidak hanya sekedar maeri yang bersifat

pengetahuan belakang, melainkan juga meliputi nilai-nilai yang wajib

melekat pada diri siswa sebagi warga masyarakat dan warga negara.

Sebagaimana yang dikatakan Somantri(dalam Rasimin,2013:38)

bahwa IPS merupakan progam pendidikan yang memiliki bahan

pendidikan dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humanities yang

diorganisasian dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan

(42)

30

Demikian pula dalam kaitannya dengan KTSP, pemerintahan telah

memberikan arahan yang jelas pada tujuan dan ruang lingkup

pembelajaran IPS, yaitu:

a. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan

masyarakat

b. Memiliki kemampuan dasar untuk berfikir logis dan kritis, rasa ingin

tau dan keterampilan dalam kehidupan sosial.

c. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan

kemanusian.

d. Memiliki kemampuan berkomunikasi ,berkompetensi dalam

masyarakat

4. Tujuan pembelajaran IPS

Tujuan utama IPS ialah untuk mengembangkan potensi peserta

didik agar peka dalam masalah social yang terjadi masyarakat, memiliki

sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi

dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari baik yang

menimpa dirinya maupun yang menimpa masyarakat.

Menurut urian di atas penulisan kira mata pelajaran ini lebih tepat

di berikan label STUDI SOSIAL bukan IPS.Selama ini sudah banyak

penelitian, penataran terhadap guru namun hasilnya sangat minim, mereka

tidak paham, karena sulit mengaplikasikan di sekolah.Dalam teori guru di

beri petunjuk berbagai model pengembangan bahan IPS,seperti:

a. Pengembangan berdasarkan topik,

(43)

31

c. Model integrasi berdasarkan permasalahan.

Tujuan IPS sendiri yang belum dipahami betul oleh guru IPS

yang bersangkutan dan mengakibatkan IPS menjadi mata pelajaran yang

membosankan dan kehilangan makna.Untuk kendala pembelajaran IPS

yang masih kekurangan atau terbatasnya sarana sebenarnya biasa disikapi

oleh kreativitas guru IPS sendiri sesuai dengan kondisi yang ada,karena

untuk sebuah pembelajaran segala sesuatu yang ada dilingkungan siswa

biasa dijadikan media pembelajaran yang menarik.

Sampai saat ini kebanyakan guru IPS hanya sebagai penyampai

informasi yang bersumber hanya dari buku teks.Metode pembelajaran

tidak variatif dan siswa tidak di libatkan dalam pembelajaran.Mereka

hanya berfungsi sebagai pendengar.Guru IPS masih beranggapan yang

penting materi tersampaikan semua sampai berjalan sesuai dengan waktu

pada kurikulum, tanpa memperhatikan kompetensi yang dicapai oleh

siswa.

5. Beberapa Pendapat Tentang Studi Sosial

Dunia sekarang makin mengecil,globalisasi melanda seluruh

wilayah. Informasi datang dan pergi sangat cepat,dan seringkali

meninggalkan masalah sebagai akibat pengaruh arus komunikasi dan

informasi yang kurang baik, serta kurang cernat.Masalah sosial yang ada

dalam masyarakat, tidak bisa dilihat dari satu disiplin ilmu saja,tapi harus

dilihat dari berbagi macam disiplin ilmu-ilmu sosial yang bisanya dikenal

dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

a. Ilmu Klasik yaitu Sejarah dan Geografi

(44)

32

c. Ilmu tingkah laku yaitu Psikologi,Sosiologi,dan Antopologi.

Menurut Sejarah,terbentuknya istilah IPS berasal dari Studi

Sosial.Agar tidak menambah keraguan,alangkah baiknya istilah yang kita

pakai sekarang dan selanjutnya adalah istilah Studi Sosial.Istilah ini

dengan berbagai definisinya telah diungkapkan oleh para pakar IPS

Indonesia yang di kirim ke Amerika Serikat dan Negara lain.Mereka

membawa begitu banyak literature dan berbagi definisi telah di kaji dalam

beberapa PENLOK IPS, P3G Dep. dan K.Prof.Azis Wahab(2009:33) juga

menulis pengertian IPS dan Studi Sosial dianggap sama, namun dalam

rumusan tujuanya walapun secara umum sama namun senatiasa memiliki

beberapa perbedaan. Perkembangan IPS di Indonesa pada tahun 1972

paling tidak telah menetapkan delapan tujuan umum pengajaran IPS di

Indonesia.

a. Meningkatkan kesadaran ekonomi rakyat.

b. Meningkatkan kesejahteran jasmani dan kejejahteran rohani.

c. Meningkatkan efisiensi ,kejujuran,dan keadilan bagi semua warga

Negara.

d. Meningkatkan mutu lingkungan.

e. Menjamin keamanan dan keadilan bagi semua warga Negara.

f. Memberikan pengertian tentang hubungan internasional bagi

kepentingan bangsa Indonesia dan perdamaian dunia.

g. Meningkatkan saling pengertian dan kerukunan agota golongan dan

daerah dalam menciptakan ke satuan dan persatuan dan persatuan

(45)

33

h. Memelihara keraguan sikap-sikap kemanusian, kesejahteran rohaniah,

dan tata susila yang luhur (IPS Dep.P dan K,1973:28).

Substansi materi untuk mencapai tujuan di atas, terkadang berbagai

ilmu sosial. IPS diajarkan maka masing-masing tujuan tersebut harus ada

pada setiapilmu-ilmu sosial, tidak mungkin hasilnya tidak maksimal.Hasil

lebih baik akan di peroleh apabila materi tujuan tesebut di berikan dalam

bentuk pengajaran Studi Sosial. Pengajaran Studi Sosial bentuk-bentuk

mengintergrasikan bahan atau konsep-konsep dari ilmu-ilmu sosial,sejalan

dengan pengertian Studi Sosial itu sendiri.Prof.Nu’man Somantri mengemukakan bahwa Pendidikan IPS adalah suatu progam pendidikan

yang memilih bahan pendidikan dari di siplin ilmu-ilmu sosial dan

humanity yang diorganisasi dan disajikan secara ilmiah dan psikologis

untuk tujuan pendidikan.

6. Tujuan pengajaran IPS

Tujuan pengajaran IPS juga banyak kita baca dari berbagai hal

antara lain:

a. Menyikapi siswa menjadi warga negara yang baik.

b. Menyiapkan siswa memiliki kemampuan berpikir

c. Membantu anak untuk dapat berfikir logis,mengembangkan rasa

toleransi.

d. Membatu anak agar dapat mengemukakan ide-ide secara

selektif,secara lisan maupun tertulis.

e. Membantu anak mengerti dunia hidupnya tidak mengawang-awang

(46)

34

f. Mengembangkan rasa estetika,etik,menghormati orang

lain,memanfaatkan waktu senggang dan sebagainya.

7. Kurikulum MIAl-Bidayah Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten

Semarang

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai

tujuan,isi dan bahan pengajaran serta jalan yang digunakan sebagai

pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan

pendidikan tertentu.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan MI Al-Bidayah Candi

KecamatanBandungan Kabupaten Semarang adalah kurikulum

operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan MI Al-Bidayah Candi

Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang.

Kurikulum MI Al-Bidayah Candi Kecamatan Bandungan

Kabupaten Semarang terdiri dari tujuan, struktur,dan muatan

kurikulum,kalender pendidikan dan silabus dan rencana progam

pembelajaran. Penjelasannya sebagai berikut:

a. Silabus

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan atau

kelompok mata pembelajaran tema tertentu yang mencukup

kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok

pembelajaran,indikator,penilaian,alokasi waktu dan sumber atau bahan

(47)

35

Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan

kompetensi dasar kedalam materi pokok pembelajaran, kegiatan

pembelajaran dan indikator pencapaian kompetensi penilaian.

b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran adalah rencana

pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang

mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi

pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, langkah-langkah

pembelajaran yaitu indikator, penilaian, alokasi waktu, dan

sumber/bahan/alat belajar. Rencana pelaksana pembelajaran adalah

bentuk dari silabus kedalam bentuk langkah-langkah pembelajaran.

c. Kriteria Ketuntasan Minimal(KKM)

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah tingkat pencapaian

standar kompetensi dan kompetensi dasar pada mata

pelajaran.Pencapaian KKM per kompetensi dasar (KD) mata pelajaran

mempertimbangkan tingkat esensial (KD) untuk mencapai standar

kompetensi (SK), tingkat kerumitan dan kesulitan (kompleksitas) per

KD yang harus di capai oleh siswa, tingkat kemampuan rata-rata

(intake) siswa madrasah dalam mencapai KD dan ketersediaan sumber

daya alam pendukung madrasah (tenaga,sarana, dan

pendidikan).Prinsip-prisip pelaksanaan kurikulum

MIAl-BidayahKecamatan Bandungan Kabupaten Semarang, yaitu:

1) Pelaksanaan kurikulum didasari pada potensi,perkembang dan

kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna

(48)

36

kompetensi yang berguna bagi dirinya. Harus mendapatkan

pelayanan yang bermutu,untuk mengekspresikan secara

bebas,dinamis, dan menyenangkan.

2) Kurikulum di laksanakan lima pilar, yaitu:

a) Belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa

b) Belajar untuk memahami dan menghayati

c) Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif

d) Belajar untuk hidup berkerja sama

e) Belajar untuk membentuk jati diri

3) Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengajaran,teknologi dan

seni.

Kurikulum di kembangkan atas dasar kesadaran bahwa

ilmu pengetahuan, teknologi dan seni berkembang secar di

dinamis, dan oleh karena itu semangat dan isi kurikulum

mendorong peserta didik untuk mengikuti dan mengembangkan

secara tepat perkembangan ilmu pengetahuan,teknologi, dan seni.

4) Relevan dengan kebutuhan hidup.

Perkembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan

pemangku kepentingan untuk menjamin relevasi pendidikan dengan

kebutuhan kehidupan, termasuk dalamkebutuhan masyarakat.

(49)

37

Subtansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi

kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pembelajaran yang di

rencanakan dan di sajikan secara berkesinambungan antara semua

jenjang pendidikan.

6) Belajar sepanjang masa

Kurikulum di arahkan kepada poses

perkembangan,pembudayaan perbedaannya peserta didik yang

berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan

antara unsur pendidikan formal dan non formal,dengan

memperkirakan kondisi dan tuntunan lingkungan yang selalu

berkembang secara serta arah perkembangan manusia seutuhnya.

7) Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan

kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membengun

kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara.Kepentingan

nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan

masyarakat,berbangsa, dan bernegara.Kepentingan nasional dan

kepentingan daerah harus saling mengisi dan memperdayakan

sejalan dengan motto Bhinneka Tunggal Ika dalam dalam kerangka

Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Adapun kurikulum mata pelajaran IPS dan Mata pelajaran

Ekonomi adalah sebagai berikut:

a) Isi kurikulum materi IPS dan mata pelajaran IPS

(50)

38

Standar Kompetensi Mata Pelajaran IPS Kelas IV

Secara ringkas isi kurikulum 2006 untuk mata pelajaran IPS pada

satuan pendidikan SD/MI adalah sebagai berikut (dalam Wahidmurni,

2010:70):

Kelas

Semester Sandar kompetensi

I

I Memahami identitas diri dan keluarga, serta sikap

saling menghormati dalam kemajemukan keluarga

II Mendekripsikan lingkungan rumah

II

I Memahhami perstiwa penting dalam keluarga secara

kronologis

III Memahami kedudukan dan peran anggota dalam

keluarga dam lingkungan tetangga

III

I Memahami lingkungan dan melaksanakan

kerjasama di sekitar rumah dan sekolah

II Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang

IV

I Memahami sejarah, kenampakan alam, dan

keragaman suku bangsa di lingkungan

kabupaten/kota dan provinsi

II Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan

kemajuan teknologi dilingkungan kabupaten / kota

dan provinsi.

V

I Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah

(51)

39

Islam, keragaman kenampakan alam dan suku

bangsa, serta kegiatan ekonomi diIndonesia.

II Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat

dalammempersiapkan dan mempertahankan

kemerdekaan Indonesia.

VI

I Memahami perkembangan wilayah Indonesia,

kenampakan alam dan keadaan sosial

negara-negaradiasia Tenggara, serta benua-benua.

II 1. Memahami gejala alam yang terjadi di Indonesia

dan sekitarnya.

(52)

40

C. Materi Persebaran Sumber Daya Alam di Lingkungan Setempat

1. Macam-macam Sumber Daya Alam

Ada banyak sekali sumber daya alam. Semua itu diciptakan oleh

Tuhanuntuk keperluan hidup kita.Sumber daya alam di sekitar kita antara

lain sebagai berikut :

a. Tanah dan segala yang dapat di usahakan di atas tanah. Misalnya

pertanian, perkebunan, pertenakan, dan perikanan.

b. Bahan galian/tambang, yaitu bahan yang terdapat di dalam tanah.

Misalnya minyak bumi, batu bara, besi, dan lain-lain.

c. Kekayaan alam yang ada di laut, sungai, dan danau. Misalnya, ikan,

udang mutimedia, rumput laut, dan garam.

d. Keindahan alam, misalnya pantai pasir putih,danau,lembah,dan

sebagainya.

Berdasarkan sikapnya,kita dapat menggolongkan Sumber daya alam

menjadi dua jenis sumber daya alam, yaitu :

a. Sumber Daya Alam yang dapat Diperbaruhi

Sumber daya alam yang dapat diperbaruhi ialah kekayaan alam

yang dapat di manfaatkan terus-menerus karena dapat tersedia

kembali.SDAitu tersedia kembali karena siklus alam maupun karena

perkembanganbiakan. Contoh: tanah,hutan, air, dan udara.

b. Sumber Daya Alam yang Tidak dapat Diperbaruhi.

Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaruhi sumberdaya alam

yang dapat habis contoh sumber daya alam yang tidak dapat di perbaruhi

(53)

41

1) Persebaran sumber daya alam di Indonesia:

a) Persebaran hasil pertanian,perkebunan,kehutanan, dan pertenakan

b) Persebaran hasil perkebunan.

c) Persebaran hasil peternakan.

2) Manfaat Sumber Daya Alam:

Tanah banyak sekali kegunaanya.Banyak kegiatan ekonomi yang

sangat tergantung pada tanah.Diantaranya kegiatan petanian,

perkebunan,dan industri berbahan baku tanah.

a) Usaha perkebunan

Tanah yang subur juga baik untuk usaha perkebunan. Hasil

perkebunan indonesia antara lain kelapa sawit,karet dan kopi.

b) Usaha peternakan.

Produk-produk usaha peternakan banyak sekali.Berikut ini

antaranya.sapi dan kerbau.

c) Usaha industri berbahan tanah.

Banyak produk industri yang terbuat dari tanah. Contoh

industri dengan bahan baku tanah adalah industri genting, batu bara

dan gerabah.

D. Metode Course Review Horey

1. Pengertian MetodeCourse Review Horey

(54)

42

yang menjawab benar berkata horey dan metode ini berusaha menguji

pemahaman siswa di dalam menjawab soal.

2. Langkah-langkah Metode Pembelajaran Course Review Horey adalah sebagai berikut:

a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai

b. Guru membagikan siswa dalamkelompok-kelompok

c. Guru memberikan soal kepada siswa

d. Guru membagi sebuah pertanyaan dan yang benar berteriak Horey.

e. Nilai siswa di hitung dari jawaban yang benar dan yang banyak

berteriak horee!!

f. Guru memberikan reward pada kelompok yang memperoleh nilai

tertinggi atau yang memperoleh nilai horee!!

3. Kelebihan dan Kekurangan Metode Course Review Horey

a. Course Review Horey memiliki beberapa kelebihan antara lain:

1) Strukturnya yang menarik dan dapat mendorong siswa untuk dapat

terjun ke dalamnya.

2) Metode yang tidak monoton karena di sekelilingi dengan hiburan,

sehingga suasana tidak menegangkan.

3) Semangat belajar yang meningkat karena suasana belajar

menyenangkan.

4) Skil kerja sama antar siswa yang semakin terlatih.

b. Selain kelebihan metode ini juga memiliki kerugian-kerugian tertentu,

yaitu:

(55)

43

2) Adanya peluang untuk curang.

(56)

44 BAB III

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Awal (Pra Siklus)

1. Gambaran Umum MI Al-Bidayah Candi Kecamatan Bandungan

Kabupaten Semarang.

a. Lokasi Penelitian:

Alamat penelitian : MIAl-Bidayah Candi Kecamatan Bandungan

Kabupaten Semarang

Mata pelajaran : IPS

Materi pokok : Pesebaran Sumber Daya Alam di Lingkungan

Setempat.

Kelas/semester : IV/I

b. Visi dan Misi MI Al-Bidayah Candi Kecamatan Bandungan

Kabupaten Semarang.

1) Visi

Madrasah Ibtidaiyah Al-Bidayah Candi Kecamatan

Bandungan Kabupaten Semarang sebagai lembaga pendidikan

dasar yang berciri khas Islam perlu mempertimbangkan harapan

peserta didik, orang tua peserta didik, lembaga pengguna lulusan

madrasah dan masyarakat dalam merumuskan visinya. Madrasah

Ibtidaiyah Al-Bidayah CandiKecamatan Bandungan Kabupaten

Semarang juga diharapkan merespon perkembangan dan

(57)

45

informasi dan global yang sangat cepat. Madrasah Ibtidaiyah Al-

Bidayah Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang ingin

mewujudkan harapan dan respon dalam visi berikut

:“Terwujudnya peserta didik yang unggul dalam prestasi,

terampil dan berakhlakul karimah”.

2) Misi

Untuk mewujudkan visi sekolah, misi yang diemban MI

Al-Bidayah Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten

Semarangadalah :

a) Menyelenggarakan pendidikan dengan pembelajaran yang

efektif dan berkualitas dalam pencapaian prestasi akademik.

b) Menyelenggarakan pendidikan bernuansa Islam dengan

menciptakan lingkungan yang agamis dimadrasah.

c) Menyelenggarakan pembinaan dan pelatihan life skill untuk

menggali dan menumbuhkembangkan minat, bakat peserta

didik yang berpotensi tinggi agar dapat berkembang secara

optimal.

d) Menumbuhkembangkan budaya akhlakul karimah pada

seluruh warga madrasah.

3) Tujuan

a) Siswa naik kelas 100% secara normatif

b) Siswa lulus UM 100 % dengan peningkatan nilai rata-rata

(58)

46

c) Siswa lulus UN 100 % dengan peningkatan nilai rata-rata

UN dari 7.3 menjadi 7.5.

d) Meraih juara pada lomba tingkat Kecamatan, Kabupaten,

Karisidenan, dan Provinsi.

e) Melanjutkan pendidikan di madrasah favorit di Kabupaten

Semarang dan sekitarnya.

f) Hafal asmaul husna, tahlil dan juz ama pada akhir tahun

pendidikan.

g) Membaca Al Qur’an dengan baik dan benar. h) Menjalankan sholat wajib lima waktu.

i) Membiasakan shalat dhuha.

j) Membiasakan bersedekah.

k) Meraih kemenangan dalam setiap lomba di tingkat

Kecamatan/Kabupaten/Provinsi.

l) Menampilkan Kreatifitas seni dalam acara penting.

m) Menanamkan kedisiplinan.

n) Membiasakan berakhlakul karimah.

c. Guru MI Al-Bidayah Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten

Semarang.

No Nama Guru Jabatan Pendidikan

1 Cholid Marwadi,S.Ag Kepala Sekolah S.Ag

2 Umi Rofiah, S.Pd.I Guru Kelas 1 S1

(59)

47

4 Nur ida Wahyunigrum, S.Pd.I Guru Kelas2 S1

5 Ali Murtando, S.Pd.I Guru Kelas 3 S1

6 Niswatun Faizah, S.Pd.I Guru Kelas 4 S1

7 Khiyarotun Naslah, S.Pd.I Guru Kelas 5 S1

8 Wahyu Wulannigsih, S.Pd.I Guru Kelas 6 S1

9 Juniyanto,S.H.I Guru Olahraga S1

d. Kurikulum Madrasah Ibtidaiyah Candi Bandungan Kabupaten

Semarang.

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan

mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan

sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk

mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan MI Al-Bidayah Candi

Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang adalah kurikulum

operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di MI Al-Bidayah

Candi Bandungan Kabupaten Semarang sendiri.Kurikulum MI

Al-Bidayah Candi Bandungan Kabupaten Semarangterdiri dari tujuan,

struktur dan muatan kurikulum, kalender pendidikan dan silabus dan

rencana program pembelajaran.

1) Silabus

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan kelompok

mata pelajaran tema tertentu yang mencakup kompetensi,kompetensi

(60)

48

penilaian, alokasi waktu dan sumber atau bahan alat belajar.Silabus

merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke

dalam materi pokok pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan

indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.

2) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran adalah rencana

pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran atau tema tertentu

yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok

atau pembelajaran, kegiatan pembelajaran, langkah-langkah

pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan

sumber/bahan/alat belajar.Rencana pelaksanaan pembelajaran adalah

bentuk penjabaran dari silabus kedalam bentuk langkah-langkah

pembelajaran.

3) Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah tingkat

pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar mata

pelajaran. Pencapaian KKM per kompetensi dasar (KD) mata

pelajaran ini mempertimbangkan tingkat esensial KD untuk

mencapai standar kompetensi (SK), tingkat kerumitan dan kesulitan

(kompleksitas) per KD yang harus dicapai oleh siswa, tingkat

kemampuan rata-rata siswa madrasah dalam mencapai KD dan

ketersediaan sumber daya pendukung madrasah (tenaga, sarana

(61)

49

4) Prinsip-Prinsip Pelaksanaan Kurikulum MIAl-Bidayah

CandiBandungan Kabupaten Semarang

Dalam pelaksanaan kurikulum di MI AL- Bidayah Candi

menggunakan prinsip-prinsip sebagai berikut:

a) Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan

dan kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang

berguna bagi dirinya. Dalam hal ini peserta didik harus

mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu, serta

memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara

bebas, dinamis dan menyenangkan.

b) Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar

belajar, yaitu:

 Belajar untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa

 Belajar untuk memahami dan menghayati

 Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif

 Belajar untuk hidup bersama

 Belajar untuk membentuk jati diri.

e. Program pengajaran

Pelaksanaan pembelajaran secara efektif dilakukan dengan

berbagai tahap, antara lain:

1) Penambahan jam pelajaran

2) Menelaah SKL US dan UM

(62)

50

4) Melaksanakan bimbingan belajar untuk siswa berprestasi.

5) Melengkapi buku sumber pembelajaran

6) Melengkapi media atau alat peraga pembelajaran.

7) Mengadakan perpustakaan

8) Mengikuti KKG guru kelas tingkat satuan pendidikan, KKM,

Kabupaten dan Provinsi

9) Mengadakan upgrading guru lewat kegiatan, orientasi, workshop,

diklat,seminar dan KKG.

10) Membentuk guru pembimbing untuk pelajaran agama dan

kegiatan keagamaan.

f. Kegiatan yang ada di MI AL- Bidayah Candi Bandungan Kabupaten

Semarang.

Berikut ini adalah beberapa kegiatan yang diadakan MI AL-

Bidayah Candi Bandungan Kabupaten Semarang:

1) Bimbingan belajar khusus untuk siswa berprestasi.

2) Mengadakan bimbingan belajar olimpiade sains.

3) Menyertakan peserta didik dalam acara lomba.

4) Memberikan penghargaan kepada guru yang berprestasi.

5) Memberikan penghargaan kepada siswa yang berprestasi.

6) Memfasilitasi sosialisasi tindak lanjut belajar dari jenjang

pendidikan yang lebih tinggi.

7) Setiap jam 07.00 s.d 07.15 peserta didik membaca asmaul husna.

8) Setiap hari selasa, Rabu, Kamis jam 07.10-07.15 hafalan Juz

Gambar

Gambar 1.1 Bagan Rancangan Pelaksanaan PTK model Spiral (Arikunto,dkk., 2008:16).
Tabel 4.2 Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Pra Siklus
Gambar 4.1 Diagram Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pra Siklus
Tabel 4.3 Daftar Nilai Siswa Siklus1
+7

Referensi

Dokumen terkait

6) Peraturan Menteri ESDM Nomor 28 Tahun 2014 tentang Kualifikasi Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik;.. 7) Peraturan Menteri ESDM Nomor 35 Tahun 2015 tentang Pendelegasian

t hitung = 9,78 t tabel = 1,669 (taraf signifikansi 5 %) Hipotesis diterima Ada pengaruh yang positif dan signifikan model pembelajaran Conceptual Understanding

Persamaan hasil penelitian ini dengan penelian Ferguson (2003), sama-sama menyimpulkan bahwa pendekatan dan strategi pembelajaran merupakan cara yang paling tepat untuk

Salah satu metode yang dikembangkan dalam pengajaran bahasa Arab dewasa ini adalah metode demonstrasi, metode ini dimaksudkan untuk mempermudah siswa dalam

Hasil validasi produk multimedia video pembelajaran pembuatan bouste houder oleh ahli materi pembuatan bouste houder diperoleh nilai dengan persentase kelayakan

Sistem berbasis pengetahuan yang menggunakan pengetahuan manusia untuk memecahkan masalah. Bagian utama dari

Saya sudah lama menjadi kontraktor di Dairi, semenjak jaman bapak saya hingga sekarang kami semua merupakan pengusaha yang bergerak di bidang kontraktor, jujur yang menjadi

(1) In the case of the implementation of the granting of Restitution to the Victim beyond a period of 30 (thirty) days as referred to in Article 31, paragraph (1), Victim,