• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.2. Pengertian Industri Rumah Tangga

Pada kenyataannya di dunia ini masih ada hal menjanjikan yang dapat kita harapkan dari salah satu kegiatan ekonomi yang berlabel industri rumah tangga untuk menanggulangi beberapa permasalahan kependudukan dan ekonomi Negara. Kegiatan ini akan lebih berkembang jika pemerintah juga mendukung dan membantu dalam bentuk modal awal yang dibutuhkan industri rumah tangga serta memberi fasilitas, sarana dan prasarana dalam pengembangannya. Koperasi Pemerintah misalnya. Campur tangan Koperasi sangat memberi manfaat dalam pengembangan perekonomian di Indonesia.

Rumah berarti tempat tinggal, ataupun kampung halaman. Sedang industri, dalam Kamus Ilmiah Populer yang diterbitkan oleh ARKOLA – Surabaya dapat diartikan sebagai kerajinan, usaha produk barang dan ataupun perusahaan. Singkatnya, industri rumah tangga adalah rumah usaha produk barang atau juga perusahaan kecil.

Dikatakan sebagai perusahaan kecil karena jenis kegiatan ekonomi ini dipusatkan di rumah (Selawati, 2007).

Bertambahnya jumlah keluarga tentu saja akan menambah jumlah kebutuhan dalam memenuhi keperluan anggota keluarga itu sendiri. Kebutuhan keluarga ini akan terasa ringan terpenuhi jika ada usaha yang mendatangkan penghasilan keluarga untuk menutupi kebutuhan tersebut. Industri rumah tangga pada umumnya berawal dari usaha keluarga yang turun menurun dan pada akhirnya dapat bermanfaat menjadi mata pencaharian penduduk kampung di sekitarnya. Kegiatan ini biasanya tidak begitu menyita waktu, sehingga memungkinkan pelaku usaha membagi waktunya untuk keluarga dan pekerjaan tetap yang di embannya (Selawati, 2007).

2.2.1. Penggolongan Industri Rumah Tangga

Berdasarkan jumlah tenaga kerja yang digunakan, industri dapat dibedakan menjadi (Daud, 2009) :

a. Industri rumah tangga, yaitu industri yang menggunakan tenaga kerja kurang dari empat orang. Ciri industri ini memiliki modal yang sangat terbatas, tenaga kerja berasal dari anggota keluarga, dan pemilik atau pengelola industri biasanya kepala rumah tangga itu sendiri atau anggota keluarganya. Misalnya : industri anyaman, industri kerajinan, industri tempe/tahu, dan industri makanan ringan. b. Industri kecil, yaitu industri yang tenaga kerjanya berjumlah sekitar 5 sampai 19

orang. Ciri industri kecil adalah memiliki modal yang relative kecil, tenaga kerjanya berasal dari lingkungan sekitar atau masih ada hubungan saudara. Misalnya : industri genteng, industri batubata, dan industri pengolahan rotan.

c. Industri sedang, yaitu industri yang menggunakan tenaga kerja sekitar 20 sampai 99 orang. Ciri industri sedang adalah memiliki modal yang cukup besar, tenaga kerja memiliki keterampilan tertentu, dan pimpinan perusahaan memiliki kemampuan manajerial tertentu. Misalnya : industri konveksi, industri bordir, dan industri keramik.

d. Industri besar, yaitu industri dengan jumlah tenaga kerja lebih dari 100 orang. Ciri industri besar adalah memiliki modal besar yang dihimpun secara kolektif dalam bentuk pemilikan saham, tenaga kerja harus memiliki keterampilan khusus, dan pimpinan perusahaan dipilih melalui uji kemampuan dan kelayakan (fit and profer test). Misalnya : industri tekstil, industri mobil, industri besi baja, dan industri pesawat terbang.

Berdasarkan penggolongan diatas maka indsutri rumah tangga pliek u termasuk ke dalam golongan industri rumah tangga karena jumlah tenaga kerja yang digunakan biasanya antara satu sampai empat orang.

Industri berdasarkan skala produksi dan tingkat teknologi yang digunakan dapat dikelompokan menjadi empat yaitu; kelompok industri besar, kelompok industri menengah, kelompok industri kecil dan industri rumah tangga (Daud, 2009).

Jamur merupakan mikroorganisme utama penyebab kerusakan bahan pangan. Jamur digolongkan menjadi jamur lapangan yang merusak tanaman, jamur gudang yang merusak bahan pangan yang disimpan dan jamur busuk yang menyerang biji-

bijian. Jamur dari genus Aspergillus, Fusarium dan Penicillium merupakan kontaminan utama dalam bahan pangan yang disimpan (Suparjo, 2008).

2.2.2 Industri Rumah Tangga Pliek u

Industri rumah tangga pliek u merupakan industri yang memanfaatkan buah kelapa sebagai bahan baku utama. Industri rumah tangga pliek u merupakan industri rumah tangga karena mempunyai tenaga kerja 1 - 4 orang. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan industri rumah tangga pliek u yaitu suatu proses produksi yang di dalamnya terdapat perubahan bentuk dari benda yang berupa buah kelapa menjadi bentuk lain (pliek u), sehingga lebih berdaya guna.

Sebagaimana diketahui pliek u dalam bahasa kerennya disebut Patarana merupakan salah satu menu utama untuk masakan kuah pliek u ditambah sejumlah menu lainnya baik sayur-sayuran maupun tiram, bahkan ada yang menambah dengan kacang tanah sehingga rasa kuah pliek u semakin legit dilidah (Bustami, 2009).

Di Aceh, hampir 70 persen kaum ibu menggeluti profesi pembuatan pliek u. Memproduksi pliek u ada sebagian yang telah menjadi pekerjaan pokok. Harga pliek u sekarang Rp10 ribu/kg sedangkan bulan-bulan tertentu harga melonjak. Sedangkan keuntungan mereka juga hampir sama dengan standar harga. kalau musim sekarang, Rp1000/butir dibeli bekerja lima hari kerja, itupun termasuk harga minyak yang telah dimasak. Minyak dibeli Rp8.000/kg. Harga pliek u dan minyak tergantung cuaca. kalau musim penghujan menghabiskan waktu 15 hari untuk menjemur pliek u, kalau cuaca normal hanya lima hari saja sudah bisa dipasarkan (Bustami, 2009).

Berdasarkan tuntutan jaman yang memerlukan biaya dalam memenuhi kehidupan , pembuatan pliek u dapat membantu ekonomi keluarga. Dan masalah yang dihadapi industri rumah tangga pliek u adalah masalah modal yang kecil dan sulit.

Dengan adanya permasalahan mengenai modal yang dialami oleh pekerja, maka dapat disimpulkan bahwa industri rumah tangga pliek u ini dapat berlangsung bila ada kesinambungan antara modal, bahan baku, dan tenaga kerja. Modal sebagai penggerak usaha digunakan untuk pembelian atat-alat dan pembayaran tenaga kerja. Sedangkan bahan baku sebagai bahan yang akan diolah untuk pliek u. Jadi, ketiga hal tersebut saling berhubungan satu dengan yang lain.

Industri rumah tangga pliek u sebagai industri rumah tangga mempunyai ciri-ciri yaitu: 1) modal kecil, 2) usaha dimiliki pribadi, 3) menggunakan teknologi dan peralatan yang sederhana, 4) jumlah tenaga kerja relatif sedikit. Sedangkan sifat industri rumah tangga pliek u adalah bersifat tidak berbadan hukum.

Sampai saat industri yang dikembangkan dari komoditas kelapa masih berupa minyak goreng dan tepung kelapa. Padahal baik inti kelapa hinga limbah ikutannya dapat dimanfaatkan dan menjadi nilai jual yang cukup lumayan harganya. Seperti batang kelapa, dapat dijadikan industri meubel, lidi kelapa bisa bernilai ekspor, demikian pula dengan batok kelapa yang diolah menjadi arang kelapa. Dari industri rumah tangga juga bisa dihasilkan serbuk kelapa untuk bahan dasar kompos atau media tanam intensif. Sementara sabut atau serat kelapa yang telah dipisahkan dari serbuknya tersebut dapat diolah menjadi karpet.

Dokumen terkait