• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.5. Perilaku Penjamah

Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme (makhluk hidup) yang bersangkutan. Oleh sebab itu, dari sudut pandang biologis semua makhluk hidup berperilaku karena mereka semua mempunyai aktivitas masing-masing. Sehingga yang dimaksud dengan perilaku manusia, pada hakikatnya adalah tindakan atau

aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai kegiatan yang sangat luas (Notoatmodjo, 1993).

Pada beberapa penelitian membuktikan dimana perilaku penjamah makanan ada hubungan dalam proses pengolahan terhadap cemaran mikroba, Zulaikhah (2005). Pada penelitian yang lain di kantin, pedagang kaki lima di lingkungan Kampus Universitas Indonesia, Depok memaparkan bahwa perilaku penjamah makanan belum berperilaku hidup bersih dan sehat Susanna dkk, (2003).

Meskipun perilaku adalah bentuk respon atau reaksi terhadap stimulus atau rangsangan dari luar organisme (orang), namun dalam memberikan respon sangat tergantung pada karakteristik atau faktor-faktor lain dari orang yang bersangkutan. Hal ini berarti bahwa meskipun stimulusnya sama bagi beberapa orang, namun respon terhadap stimulus yang berbeda disebut determinan perilaku. Determinan perilaku ini dapat dibedakan menjadi dua, yakni :

1. Determinan atau faktor internal, yakni karakteristik orang yang bersangkutan yang bersifat given atau bawaan, misalnya : tingkat kecerdasan, tingkat emosional, jenis kelamin, dan sebagainya.

2. Determinan atau faktor eksternal, yakni lingkungan, baik lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, politik, dan sebagainya. Faktor lingkungan ini merupakan faktor yang dominan yang mewarnai perilaku seseorang.

Menurut Bloom (1908) dalam Notoatmodjo (2003), membagi perilaku manusia itu ke dalam tiga dominan yaitu kognitif (cognitive), afektif (affective), dan

psikomotor (pshycomotor). Dalam perkembangannya, teori Bloom ini dimodifikasi untuk pengukuran hasil pendidikan kesehatan yakni :

1. Pengetahuan (knowledge) 2. Sikap (attitude)

3. Praktek atau tindakan (practice) 2.5.2. Pengetahuan

Pengetahuan (knowledge) adalah hasil tahu dari manusia, yang sekedar menjawab pertanyaan ”apa” (what). Pengetahuan merupakan hasil tahu dan hal ini terjadi setelah orang yang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu (Notoatmodjo, 2003).

Menurut Rogers (1974) dalam Notoatmodjo (2003) tingkat pengetahuan dibagi menjadi enam tingkatan, yaitu :

1. Mengetahui

Mengetahui artinya dapat mengingat suatu materi yang dipelajari sebelumnya. Mengetahui merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Seseorang dikatakan tahu apabila ia dapat menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan dan menyatakan materi tersebut.

2. Memahami

Memahami artinya kemampuan untuk menjelaskan dengan benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Seseorang yang paham haruslah dapat menejelaskan, menyebut contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari.

3. Aplikasi

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi yang sebenarnya (riil).

4. Analisis

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih dalam struktur organisasi tersebut dan kaitannya satu sama lain.

5. Sintesis

Menunjukkan pada suatu kemampuan meletakkan atau menghubungkan bagian- bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Seseorang dapat merencanakan, meringkaskan, menyesuaikan dan sebagainya terhadap suatu teori. 6. Evaluasi

Evaluasi yaitu kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap suatu objek. Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi (penilaian) terhadap suatu objek materi atau objek penilaian berdasarkan kriteria yang ditentukan sendiri atau responden.

Dalam Notoatmodjo (2003), pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya :

1. Pendidikan

Pendidikan adalah sebuah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok dan juga usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan, yang bertujuan untuk mencerdaskan manusia.

2. Media

Media adalah sarana yang dapat dipergunakan oleh seseorang dalam memperoleh pengetahuan. Contohnya televisi, radio, koran dan majalah.

3. Paparan Informasi

Informasi adalah data yang diperoleh dari observasi terhadap lingkungan sekitar yang diteruskan melalui komunikasi dalam kehidupan sehari-hari.

2.5.3. Sikap

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek (Notoatmodjo, 2003).

Sikap belum berbentuk tindakan atau aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku. Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap objek di lingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap objek (Notoatmodjo, 2003).

Menurut Allport (1954) seperti yang dikutip dalam Notoatmodjo (2005), sikap mempunyai tiga komponen pokok, yakni :

1. Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek 2. Kepercayaan dan ide terhadap suatu objek

3. Kecenderungan untuk bersikap

Seperti halnya dengan pengetahuan, Rogers (1974) dalam Notoatmodjo (2003), juga membagi sikap dalam beberapa tingkatan, yaitu:

1. Menerima

Menerima diartikan bahwa orang (subjek) mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan (objek).

2. Merespon

Suatu usaha untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang diberikan, terlepas dari pekerjaan itu benar atau salah.

3. Menghargai

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah. 4. Bertanggung Jawab

Bertanggung jawab atas segala sesutu yang telah dipilihnya dengan segala resiko. 2.5.4. Tindakan

Tindakan merupakan suatu proses lanjutan untuk mempraktikkan atau melaksanakan pa yang diketahui atau disikapinya (dinilai baik) (Notoatmodjo,2003).

Tindakan dibagi menjadi beberapa tingkatan seperti yang dikutip dalam Notoatmodjo (2003) sebagai berikut:

1. Persepsi

Mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang akan diambil.

2. Respon Terpimpin

Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar dan sesuai dengan contoh.

3. Mekanisme

Seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis, atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan.

4. Adopsi

Adopsi adalah suatu praktek atau tindakan yang sudah berkembang dengan baik. 2.5.5. Indikator Perilaku Kesehatan

Dikutip dari Notoatmodjo (2003), indikator praktik kesehatan mencakup beberapa hal, yaitu :

1. Perilaku sehubungan dengan penyakit

Perilaku ini mencakup : a) pencegahan penyakit, mengimunisasikan anaknya, melakukan pengurasan bak mandi seminggu sekali, menggunakan masker pada waktu kerja di tempat yang berdebu dan sebagainya, dan b) penyembuhan penyakit, misalnya : minum obat sesuai petunjuk dokter, melakukan anjuran- anjuran dokter, berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan yang tepat dan sebagainya.

2. Perilaku pemeliharaan dan peningkatan kesehatan

Perilaku ini mencakup antara lain : mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang, melakukan olah raga teratur, tidak merokok, tidak minum minuman keras, memakai narkoba dan sebagainya.

3. Perilaku kesehatan lingkungan

Perilaku ini mencakup : membuang air besar di jamban (WC), membuang sampah pada tempatnya, menggunakan air bersih untuk mandi, masak, cuci dan sebagainya.

Dokumen terkait