• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN LITERATUR

C. Online Public Access Catalog (OPAC)

1. Pengertian Katalog Online (OPAC)

Katalog merupakan istilah umum yang sering diartikan sebagai

suatu daftar barang atau benda yang terdapat pada tempat tertentu.10 Di

dunia perpustakaan, katalog adalah daftar sistematis dari sejumlah buku atau bahan lain yang ada di perpustakaan dengan dilengkapi keterangan judul buku, pengarang, edisi, penerbit, tahun terbit, tempat terbit, penampilan fisik, bidang subjek, ciri-ciri khusus, dan tempat buku atau

bahan ini disimpan.11

Menurut Sulistyo-Basuki dalam bukunya yang berjudul Pengantar Ilmu Perpustakaan, katalog merupakan daftar bahan perpustakaan atau

9

Taslimah Yusuf, Manajemen Perpustakaan Umum (Jakarta: Universitas Terbuka, 1996), h.18.

10

Yaya Suhendar, Pedoman Katalogisasi: Cara Mudah Membuat Katalog Perpustakaan (Jakarta: Kencana, 2007), h. 2.

11

Pawit M.Yusup dan Priyo Subekti, Teori dan Praktik Penelusuran Informasi (Information Retrieval) (Jakarta: Kencana, 2010), h. 215.

buku yang terdapat di sebuah tempat.12 Menurut kamus istilah perpustakaan, katalog adalah daftar buku, peta, atau bahan lainnya, yang disusun menurut aturan tertentu; di dalam daftar itu dicatat, diperikan, dan diindeks bahan-bahan dalam suatu koleksi, satu perpustakaan, atau

beberapa perpustakaan.13

Dalam Dictionary for Library and Information Science

menjelaskan bahwa katalog merupakan sebuah daftar lengkap dari buku-buku, majalah, peta, dan bahan lainnya dalam koleksi yang diberikan, diatur secara sistematis untuk memudahkan temu kembali (biasanya abjad

penulis, judul, dan/atau subjek).14

Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa katalog perpustakaan merupakan daftar koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan baik tercetak maupun non tercetak dan disusun secara sistematis, alfabetis, atau menurut sistem tertentu.

2. Tujuan dan Fungsi Katalog a. Tujuan Katalog

Tujuan utama katalog adalah membantu pemakai perpustakaan

memperoleh dokumen seefisien mungkin.15Alasan utama perpustakaan

dalam menyediakan katalog adalah untuk memungkinkan dan

12

Sulistyo-Basuki, Materi Pokok Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka Depdikbud, 1993), h. 272.

13 Nurhaidi Magetsari. dkk, “Kamus Istilah Perpustakaan dan Dokumentasi”, dari

http://www.pnri.go.id/IstilahPerpustakaanAdd.aspx?id=590, diakses pada tanggal 19 Mei 2015. 14

Joan M. Reitz. Dictionary for Library and Information Science, dari http://www.abc-clio.com/ODLIS/odlis_c.aspx, diakses pada tanggal 19 Mei 2015.

15

membantu memudahkan pemustaka dalam melakukan pencarian yang

mereka inginkan di perpustakaan.16

Menurut Charless Cutter dalam buku The Organization of

Information karangan Arlene G.Taylor yang menjelaskan tujuan katalog sebagai berikut:

“Charless Cutter gave his “Objects” of a catalog in 1904, speaking only of library catalogs in which book were represented. These objects is broadened to archives, museums, and the likes.”17

Pada kalimat tersebut Charless Cutter (1904) memberikan pengertian tujuan katalog yaitu merepresentasikan dimana buku atau koleksi berada di perpustakaan. Tidak hanya perpustakaan, akan tetapi di lembaga arsip, museum, dan lembaga informasi lainnya.

Charles Ami Cutter dalam karyanya Rules for a Dictionary

Catalog (1876) yang dikutip oleh L.K. Somadikarta merumuskan

tujuan katalog yang sampai kini masih berlaku sebagai berikut:18

1) Untuk memungkinkan pengguna menemukan dokumen,

biarpun yang diketahui hanya salah satu unsur dokumen berikut yaitu: nama pengarang; judul ; subjek

2) Untuk menunjukkan karya-karya yang terdapat dalam

koleksi perpustakaan: oleh pengarang tertentu; mengenai subjek tertentu; dalam jenis atau bentuk sastra tertentu

3) Untuk membantu pemilihan dokumen dari segi: edisi;

(bibliografis); karakteristik (fiksi atau faktual)

16

J.H Bowman, Essential Cataloguing (London: Facet Publishing, 2003), h. 5.

17

Arlene G.Taylor, The Organization of Information, 2nd ed (London: Libraries Unlimited Inc, 2004), h.34.

18

L.K. Somadikarta, Titik Akses Subjek dalam Organisasi Informasi di Perpustakaan, no.2 (Universitas Indonesia: Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Sastra, 1998), h. 5.

Tujuan katalog nomor (2) dan (3) dicapai dengan pembuatan cantuman bibliografi untuk setiap dokumen yang terdapat dalam koleksi perpustakaan. Cantuman bibliografi tersebut dituangkan pada entri katalog yang disusun dalam katalog sebagai wakil dokumen. Untuk memenuhi tujuan katalog nomor (1) perpustakaan harus menyiapkan satu perangkat atau satu sistem katalog yang terdiri atas 3 macam susunan katalog, yaitu katalog pengarang, katalog judul, dan

katalog subjek.19

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan katalog adalah untuk membantu pemustaka dalam mencari koleksi yang ada di suatu perpustakaan seefisien mungkin.

b. Fungsi Katalog

Katalog sangat penting bagi perpustakaan, karena katalog merupakan petunjuk bagi pemustaka sebagai awal pencarian sebelum mencari di rak koleksi. Sama halnya seperti dijelaskan dalam buku karangan J.H.Bowman menjelaskan seberapa pentingnya katalog di perpustakaan sebagai berikut:

“Why are catalogues important? Why do they matter? They are important because they provide a systematic means of retrieval of items in a collection, and because they bring order to the arrangement of that collection.”20

Maksud kalimat di atas adalah, mengapa katalog penting?

Mengapa mereka berarti? Katalog penting karena mereka

menyediakan sarana sistematis untuk menemukan barang di dalam

19

L.K. Somadikarta, Titik Akses Subjek dalam Organisasi Informasi di Perpustakaan, no.2, h. 5.

20

suatu koleksi, dan karena mereka juga membantu dalam penataan koleksi secara tersusun.

Dalam penyediaan katalog di perpustakaan, dalam penyusunan juga harus ditampilkan secara terstruktur dan jelas, agar pemustaka dapat memahami dan mudah dalam menelusuri informasi yang mereka butuhkan. Berikut ini adalah fungsi katalog:

1) Untuk menunjukkan kepada pemustaka apa saja informasi yang

tersedia di perpustakaan. Katalog sebagai petunjuk yang di dalamnya terdapat daftar koleksi yang disusun oleh perpustakaan.

2) Untuk membantu pemustaka bahwa katalog sebagai pilihan

yang tepat dengan tersedianya semua informasi didalam katalog, pemustaka juga bisa mendapatkan informasi yang terkait seperti penulis, judul, penerbit, tanggal publikasi, subjek tergolong, dan format materi seperti buku, rekaman video, dan file komputer.

3) Untuk memberikan petunjuk dalam bentuk katalog dengan

memberikan kode berupa judul, penulis atau subjek. Lokasi penempatan buku di rak kemudian ditandai dengan huruf dan

simbol nomor disebut sebagai nomor panggilan.21

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi katalog perpustakaan adalah sebagai sarana temu kembali informasi, sistem komunikasi, dan juga sebagai daftar inventaris bahan pustaka.

21

Mary Liu Kao, Cataloging and Classification for Library Technicians (Newyork: The Haworth Press, 1995), h. 9.

3. Bentuk Katalog Perpustakaan

Hadirnya katalog perpustakaan terdiri atas berbagai macam bentuk

fisik antara lain, katalog buku (book catalog), katalog kartu (card catalog),

katalog mikro (microform catalog), dan katalog komputer terpasang

(online computer catalog).22 Dalam buku The Organization of Information karangan Arlene G.Taylor yang menjelaskan pengertian katalog buku sebagai berikut:

”Book catalogs originally were just handwritten list. After the invention of printing with moveable type, book catalogs were printed, but no always in a discernible order, eventually, entries were printed in alphabetical or classified order, but they were very expensive and could not be reproduced and updated often.”23

Katalog buku awalnya hanya daftar tulisan tangan. Setelah penemuan cetakan dalam berbagai jenis, katalog buku pun dicetak, tetapi tidak selalu tersusun rapi seusai urutan, bahkan susunan entri dapat dicetak dalam urutan abjad atau sesuai klasifikasinya, tetapi semua itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit serta tidak dapat dikembangkan dan diperbaruhi.

Bentuk fisik katalog perpustakaan lainnya adalah katalog kartu. Selama lebih dari seratus tahun hingga akhir 1980-an, katalog kartu merupakan jenis katalog yang paling banyak digunakan. Katalog kartu menggunakan kartu 3x5 inci yang diajukan dalam urutan abjad kemudian

diletakkan di laci yang sesuai dalam lemari yang telah dirancang khusus.24

22

Arlene G. Taylor, Introduction to Cataloging and Classification, 10th.ed (London: Libraries Unlimited 2006), h. 9.

23

Arlene G.Taylor, The Organization of Information, 2nded, h. 36.

24

Selain bentuk katalog buku dan katalog kartu, terdapat juga bentuk

katalog COM (Computer Output Microform). Dalam format katalog ini,

catatan bibliografi difoto dan kemudian direkam dalam microfilm atau microfiche, katalog COM ini bisa dinilai relatif murah, karena dapat menghemat ruang dibandingkan dengan katalog kartu dan format katalog

buku.25 Penciptaan katalog COM terjadi pada tahun 1960. Mereka

diproduksi dalam kedua format yaitu microfiche atau mikrofilm dan memerlukan mesin pembaca microform agar dapat menggunakan katalog tersebut. Namun, karena mereka tidak disusun di atas kertas dan terikat, katalog ini benar-benar direproduksi atau diperbarui setiap tiga bulan sekali.26

Bentuk katalog perpustakaan lainnya yang hingga saat ini sudah banyak digunakan oleh perpustakaan adalah katalog komputer terpasang (online computer catalog) sering disebut juga dengan online public access catalogue (OPAC). OPAC dapat diintegrasikan dengan bidang pekerjaan lain seperti pengatalogan, pengadaan, dan sirkulasi. Dengan sistem yang terintegrasi pemakai tidak hanya mampu menemukan suatu koleksi namun

juga mengetahui kapan koleksi baru tersedia.27

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bentuk katalog

perpustakaan terdapat beberapa macam yaitu: katalog buku (book

catalog), katalog kartu (card catalog), katalog mikro (microform catalog),

25

Mary Liu Kao, Cataloging and Classification for Library Technicians, h. 11.

26

Arlene G.Taylor, The Organization of Information, 2nded, h. 37.

27

Lois Mai Chan, Cataloging and Classfication: An Introduction, Second Edition (New York: McGrraw-Hill, 1994), h. 8.

dan katalog komputer terpasang (online computer catalog) atau OPAC yang sampai saat ini digunakan oleh berbagai perpustakan.

C. Online Public Access Catalog (OPAC) 1. Pengertian Katalog Online (OPAC)

Dalam kamus istilah Dictionary for Library Infromation Science

menjelaskan bahwa OPAC adalah sebagai berikut:

“An acronym for online public access catalog, a database composed of bibliographic records describing the books and other materials owned by a library or library system, accessible via public terminals or workstations usually concentrated near the reference desk to make it easy for users to request the assistance of a trained reference librarian. Most online catalogs are searchable by author, title, subject, and keywords and allow users to print, download, or export records to an e-mail account”28

Maksud kalimat di atas menjelaskan bahwa OPAC merupakan

akronim untuk akses katalog online bagi publik. OPAC merupakan sebuah

database yang terdiri dari catatan bibliografi dengan menggambarkan buku-buku dan bahan-bahan lain yang dimiliki oleh sistem perpustakaan

atau perpustakaan, diakses melalui terminal umum atau workstation

biasanya terkonsentrasi di dekat meja referensi untuk memudahkan bagi pengguna dalam meminta bantuan dari pustakawan referensi. Katalog online kebanyakan ditelusuri melalui pengarang, judul, subyek, kata kunci

dan memungkinkan pengguna untuk mencetak, men-download, atau

ekspor catatan ke account e-mail.

Dewasa ini setiap perpustakaan pasti memiliki katalog yang

kebanyakan sudah online (OPAC). Pemustaka bisa mengkases secara

28

Joan M. Reitz. Dictionary for Library and Information Science, dari http://www.abc-clio.com/ODLIS/odlis_o.aspx, diakses pada tanggal 19 Mei 2015.

remote via web atau LAN atau langsung lewat komputer anjungan yang disediakan khusus untuk kataog online di suatu perpustakaan. Mengakses

katalog, baik online maupun tradisional, adalah salah satu realitas fisik.29

Menurut Lucy A.Tedd, OPAC adalah sistem katalog terpasang yang dapat diakses secara umum, dan dapat digunakan pemakai untuk

menelusur pangkalan data katalog, untuk memastikan apakah

perpustakaan menyimpan karya tertentu, untuk mendapatkan infomasi tentang lokasinya, dan jika sistem katalog dihubungkan dengan sistem sirkulasi, maka pemakai dapat mengetahui apakah bahan pustaka yang

sedang dicari, sedang tersedia di perpustakaan atau sedang dipinjam.30

Menurut Abdul Rahman Saleh dan B. Mustafa, katalog online (OPAC) adalah sistem katalog perpustakaan yang menggunakan komputer, pangkalan datanya biasanya dirancang dan dibuat sendiri oleh perpustakaan baik menggunakan perangkat lunak buatan sendiri ataupun

perangkat lunak komersial.31 Sedangkan menurut Mary Liu Kao, OPAC

adalah sebuah katalog dari daftar bahan pustaka pada pangkalan

komputer.32

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa OPAC (Online Public Access Catalog) merupakan suatu alat bantuan penelusuran via katalog komputer yang berisikan cantuman bibliografi dan dapat

29Maks Agustinus, “Optimalisasi Katalog Online”, Visi Pustaka: Majalah Perpustakaan, Vol. 14, No.3, (Jakarta: Perpustakaan Nasional, 2012).

30

Lucy A. Tedd, An Introduction to Computer-based Library Systems (Chichester: Jhon Willey & Sons, 1993), h. 141.

31

Abdul Rahman Saleh dan B. Mustafa, “Penggunaan Komputer Untuk Pelayanan Informasi di Perpustakaan”, dalam Kepustakawanan Indonesia: Potensi dan Tantangan (Jakarta: Kesaint Blanc, 1992), h. 112.

32

diakses secara umum untuk menemukan koleksi di suatu perpustakaan, toko buku, maupun unit informasi lainnya.

Dokumen terkait