• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA

A. Konsep Kepemimpinan Kepala Sekolah

1. Pengertian Kepemimpinan Kepala Sekolah

Kepemimpinan secara etimologi berasal dari kata dasar “pemimpin”. Dalam bahasa Inggris, leadership yang berarti kepemimpinan, dari kata dasar “leader” berarti pemimpin dan akar katanya “to lead” yang terkandung beberapa arti yang saling erat berhubungan: bergerak lebih awal, berjalan di awal, mengambil langkah awal, berbuat paling dulu, memelopori, mengarahkan pikiran-pendapat orang lain, membimbing, menuntun, dan menggerakkan orang lain melalui pengaruhnya.44 Hakikat kepemimpinan itu ialah suatu kegiatan seseorang menggerakkan orang lain, agar orang lain itu berkenan melaksanakan tugas-tugasnya.45

Adapun beberapa pengertian kepemimpinan menurut para pakarnya antara lain:

a. Kepemimpinan ialah sebuah proses mempengaruhi dalam suatu kelompok untuk mencapai tujuan orang secara bersama.46

b. Kepemimpinan ialah suatu kepribadian (personality) seseorang yang mendatangkan keinginan pada kelompok orang-orang untuk mencontohnya atau mengikutinya, atau yang memancarkan suatu pengaruh yang tertentu, suatu kekuatan atau wibawa, yang demikian rupa sehingga membuat sekelompok orang-orang mau melakukan apa yang dikehendakinya.47

c. Kepemimpinan ialah mengenai penciptaan cara bagi orang untuk ikut berkontribusi dalam mewujudkan sesuatu yang luar biasa.48

d. Kepemimpinan ialah proses mempengaruhi orang untuk mengarahkan usaha-usahanya ke arah pencapaian beberapa tujuan khusus.49

44

Baharuddin dan Umiarso, Kepemimpinan Pendidikan Islam Antara Teori & Praktek, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012), hlm. 47.

45 Ibrahim Bafadal, Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah Dasar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), hlm. 44.

46 Mulyadi, Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Mengembangkan Budaya Mutu, (Malang: UIN-Maliki Press, 2010), hlm. 1.

47 Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010), hlm. 25-26.

48Kouzes dan Posner, The Leadership Challenge, terj. Revyani Sjahrial, (Cet. 3; Jakarta: Erlangga, 2004), hlm. 3.

49Mukhtar dan Iskandar, Orientasi Baru Supervisi Pendidikan, (Jakarta: Gaung Persada (GP Press), 2009), hlm. 76.

21 e. Kepemimpinan ialah keseluruhan proses mempengaruhi, mendorong, mengajak, menggerakkan, dan menuntun orang lain dalam proses kerja agar berpikir, bersikap, dan bertindak sesuai dengan aturan yang berlaku dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.50

f. Kepemimpinan ialah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi.51

Dari beberapa pengertian kepemimpinan di atas, dapat dirumuskan bahwa kepemimpinan mengandung prinsip-prinsip pengertian, yakni: adanya unsur pemimpin (leader), adanya unsur pengikut (follower), adanya unsur hubungan timbal balik atau interaksi (interaction), dan adanya tujuan yang hendak dicapai (goal

centered). Sehingga, keempat faktor ini secara simultan berproses dan tidak dapat

dipisahkan. Dengan demikian, arti kepemimpinan baru bisa dipahami bila telah berfungsi dalam proses interaksi antara pribadi seorang pemimpin dengan lingkungan sosialnya yang bercorak dinamis, yang menyebabkan adanya perubahan positif ke arah tujuan yang ingin dicapai.

Di atas, dipaparkan mengenai definisi kepemimpinan yang memiliki beragam definisi, namun secara keseluruhannya mengandung makna yang sama. Begitu juga, untuk memahami arti atau pun definisi dari kepemimpinan kepala sekolah. Terlebih dahulu, harus memahami dan mengetahui apa itu kepala sekolah.

Ada dua buah kata kunci yang dapat dipakai sebagai landasan untuk memahami lebih jauh mengenai kepala sekolah, yaitu „kepala‟ dan „sekolah‟. Kata „kepala‟ dapat diartikan „ketua‟ atau „pemimpin‟ dalam suatu organisasi atau sebuah lembaga. Sedangkan kata „sekolah‟ adalah sebuah lembaga di mana menjadi tempat menerima dan memberi pelajaran.52 Kepala sekolah merupakan orang yang paling penting di suatu sekolah yang mana sebagai pengelola satuan pendidikan yang bertugas menghimpun, memanfaatkan, dan menggerakkan secara optimal seluruh potensi dan sumber dana yang terbatas untuk membina sekolah dan masyarakat sekolah, yang dikelolanya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.53

Dengan demikian, kepala sekolah dapat didefinisikan sebagai “seorang tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah di mana

50 Ibrahim Bafadal, Manajemen Peningkatan MutuSekolah Dasar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), hlm. 44.

51 Toto Tasmara, Spiritual Centered Leadeship, (Jakarta: Gema Insani, 2006), hlm. 17.

52 Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Perum Balai Pustaka, Jakarta, 1988, hlm. 420 dan 796.

53 Mukhtar dan Iskandar, Orientasi Baru Supervisi Pendidikan, (Jakarta: Gaung Persada (GP Press), 2009), hlm. 274.

22 diselenggarakan proses belajar mengajar, atau tempat di mana terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang menerima pelajaran.”

Definisi kepemimpinan dan kepala sekolah sudah kita pahami dari paparan di atas. Kepemimpinan kepala sekolah ialah cara atau usaha kepala sekolah dalam mempengaruhi, mendorong, membimbing, mengarahkan, dan menggerakkan guru, staf, siswa, orang tua siswa, dan pihak lain yang terkait, untuk bekerja atau berperan serta guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.54

Secara sederhana, dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan kepala sekolah adalah suatu usaha kepala sekolah dalam mengajak dan mempengaruhi seluruh komponen yang ada di sekolah untuk mengikuti arahannya agar tujuan yang telah ditetapkan bersama dapat dicapai.

Sehingga, berdasarkan definisi kepemimpinan kepala sekolah di atas, Peters dan Austin dalam Sallis memberikan pertimbangan spesifik mengenai kepemimpinan pendidikan yang dalam hal ini kepala sekolah yang merupakan pemimpin di sekolah membutuhkan perspektif sebagai berikut:55

a. Visi dan simbol, guru kepala atau kepala sekolah harus mengomunikasikan nilai-nilai institusi kepada stafnya, siswa, dan masyarakat luas.

b. Management by walking about yang merupakan gaya kepemimpinan bagi setiap institusi.

c. For the kids (untuk anak-anak). Istilah dalam pendidikan yang berarti ekuivalen dengan dekat pada pelanggan.

d. Autonomi, pengalaman dan dukungan terhadap kegagalan. Pemimpin pendidikan harus mendorong inovasi di antara stafnya dan siap terhadap kegagalan yang pasti muncul dalam melakukan inovasi.

e. Menciptakan rasa “kekeluargaan‟ pemimpin suatu perasaan sebagai komunitas diantara siswa, murid, orang tua, guru dan staf pendukung.

f. Rasa sebagai keseluruhan, ritme, keinginan kuat, intensitas, dan antusiasme.

Kepemimpinan seorang pemimpin harus berdasarkan kompetensi atau kemampuan dasar untuk menjadi pemimpin suatu lembaga pendidikan atau sekolah.

54 Eko Djatmiko, The Effect of the Principal‟s Leadership and Facilities on the Teacher‟s Performance of State Junior High Schools of Semarang Municipality, (Jurnal Fokus Ekonomi Vol. 1 No. 2 Desember 2006: 19-30, ISSN: 1907-6304), hlm. 23.