• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA

A. Ketas tan Beragama

1. Pengertian Ketaatan Beragama

Ketaatan adalah kepatuhan, kesalehan, kesetiaan. Kepatuhan adalah sifat yang suka menurut perintah. Kesalehan adalah kesungguhan hati dalam menjalankan agama atau kebaikan hidupnya.

Sedangkan kesetiaan adalah kesungguhan hati dalam penghambaan

aiau persahabatan (Poerwodanninto, 2006 :1197).

C alam al-qur’an al-qur’an surat annisa’ ayat 59

X-» j ^ ^ ^ ^

^ I . U 3 d a ] T b

‘//a / orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul

(, tya), dan ulil amri di antara kamu

Dijelaskan ketaatan adalah suatu sifat yang selalu menurut,

teguh dan sungguh-sungguh dalam melaksanakan perintah dan

meninggalkan larangan (Allah, Rosul, Pemerintah, Penguasa).

Dalam sebuah hadist Rosulullah SAW bersabda;

«.1» U U ' J a j l M j a S j yalLa oO Ig ‘iba

« 1papun yang telah Saya larang kepada kalian maka jauhilah, dan ai apun yang telah Saya suruh kepada kalian maka lakukanlah Simaksimal mungkin ”.(HR. Bukhori dan Muslim)

Hidist di atas menjelaskan tentang perintah Allah SWT agar selalu

m ematuhi segala perintah dan larangan yang dicegahkannya oleh nabi S \W . (Alkaf,- :9).

Agama menurut M. Hasbi Ash Shidiqy adalah aturan-aturan

d iri Tuhan Yang Maha Esa untuk petunjuk kepada manusia, agar dapat

S 4 lamat dan sejahtera/bahagia hidupnya di dunia dan akhirat dengan

P ;tujuk-petunjuk serta teladan-teladan pekerjaan nabi-nabi serta

b2serta kitab-kitabnya.

Agama adalah suatu kumpulan peraturan-peraturan yang

d iciptakan Tuhan (Allah) untuk menarik dan menuntun para ummat

ying berakal kuat yang suka tunduk dan patuh kepada kebaikan,

s jpaya mereka memperoleh kebahagiaan dunia dan kejayaan

kesentosaan akhirat, negeri abadi supaya dapat mendiami syurga

ji innatul khulud, mengecap kelezatan yang tak ada tolak bandinganya

s ;rta kekal selama-lamanya (Marimba, 1986 : 127-128).

Thomas F.O, Dea dalam bukunya The Sociology of Relegion

r lendefinisikan agama adalah pendayagunaan sarana-sarana supra

empiris untuk maksud-maksud non empiris atau supra empiris

It

19

Menurut R. H. Thoules agama adalah proses hubungan

anusia yang dirasakan terhadap sesuatu yang diyakininya bahwa

s suatu itu lebih tinggi dari pada manusia (Darajat, 1970 : 24).

s

Ketaatan beragama adalah sifat yang selalu menurut, teguh dan

ingguh-sungguh dalam melaksanakan perintah dan meninggalkan

li rangan (Allah, Rosul, Perintah, atau Penguasa).

F irman Allah dalam al-qur’an surat Annisa’ ayat 131, yang berbunyi

s ;bagai berikut;

} ^l^SsJT ijjjl (jialt" (j Lj 1 C.

6<

C .

iul \jij\ (jl

Dan kepunyaan Allah-lah apa yang di langit dan yang di bumi, dan

Sungguh kami Telah memerintahkan kepada orang-orang yang diberi

/Jtab sebelum kamu dan (juga) kepada kamu; bertakwalah kepada

S llah

I

Taqwa adalah menjalankan perintah Allah dan menjauhi

irangan Allah (Sunarto, 1983 : 120 ) . Seseorang yang bertaqwa adalah

( rang yang jauh dari perbuatan congkak, takabur, durhaka, tidak

$embrono dalam melakukan kewajiban dan mempergunakan hak, serta

1andai menghargai kewajiban-kewajiban dan nilai-nilai luhur dengan

perintah dan melaksanakan larangan Tuhan. Karena seorang yang

be rtaqwa adalah seseorang yang taat beragama

2. F ingsiAgama

Agama sebagai sumber nilai merupakan petunjuk, pedoman

dan pendorong bagi manusia untuk memecahkan berbagai masalah

hidupnya yang akhirnya menuju keridhoan Tuhan.oungsi agama bagi

manusia atau masyarakat pada dasarnya memberi petunjuk pedoman

dan pendorong bagi manusia dalam menghadapi dan memecahkan

masalah hidupnya sehingga mendapat keridhoan Tuhan dan mendapat

kebahagiaan dunia dan akhirat.

Menurut James (1993 : 155) fungsi agama yaitu memenuhi

kebutuhan pribadi yang penting dan dalam perjuangan pribadi untuk

mengembangkan kehidupan, menghalalkan keberadaanya.

Sidangkan menurut Drs. D. Hendropuspito, O.C. dalam bukunya

Sosiologi Agama (1983 :38-56) fungsi agama adalah sebagai berikut:

a Fungsi Edukatif

Agama dianggap sanggup memberikan pengajaran yang

otoritatif bahkan dalam agama yang sakral tidak dapat salah. Tugas

bimbingan bahwa pengalaman dan masa kemasa mengukuhkan dan

membenarkan apa yang didapat dari pengajaran tentang agama.

Sebagai orang beragama berkeyakinan bahwa akan mencapai

Keberhasilan pendidikan agama terletak pada nilai-nilai rohani yang merupakan pkokok kepercayaan agama diantaranya yaitu, makna dan tujuan hidup, hati nurani dan rasa tanggung jawab terhadap Tuhan, hidup kekal, ganjaran atau hukuman yang

setimpal atas perbuatan yang baik dan jahat.

Agama memberi pengajaran dan bimbingan kepada umat

manusia untuk menuju akhlaq yang mulia, untuk membentuk

kepribadian yang terpuji sehingga dapat membimbing dirinya

sendiri dan orang lain menuju keselamatan lahir batin dunia dan

akhirat.

b. Fungsi Penyelamat

Bahwa agama memberi jaminan keselamatan dan

kebahagiaan kepada pemeluknya yang taat. Ajaran-ajaran yang ada

didalamnya merupakan jalan menuju keselamatan dan kebahagiaan

umat manusia. Agama sebagai penyelamat juga mempunyai fungsi

yang eksklusif sebagai berikut:

1) Agama membantu manusia untuk mengenal yang “sakral” dan

“makhluk tertinggi“ atau Tuhan, dan berkomunikasi

denganNya.

2) Agama sanggup mendamaikan kembali manusia yang “salah“

dengan Tuhan dengan jalan pengumpulan dan penyucian.

Apabila dua syarat itu terpenuhi maka manusia merasa bahagia

intinya tidak lain ialah menemukan (kembali) dirinya sendiri. 21

c. Fungsi Pengawasan Sosial

Agama bertanggung jawab atas adanya norma-norma susila

yang baik dilakukan atas masyarakat umumnya, maka agama

menyeleksi kaidah-kaidahsusila yang ada dan mengukuhkan yang

baik dan menolak kaidah yang buruk untuk ditinggalkan sebagai

larangan atau tabu.

Agama akan memberi sangsi-sangsi yang dijatuhkan kepada orang

yang melanggar kaidah-kaidah atau norma agama dan juga

mengadakan pengawasan yang ketat atas pelaksanaannya.

Kaiadah-kaidah moral yang asli tercantum dalam hukum

adat yang merupkan cetusan hati nurani masyarakat yang hidup

dalam kesadaran masyarakat dinilai sebagai pustaka suci yang

berasal dari para leluhur yang menerimanya dari Tuhan.

Sehingga fungsi agama bagi masyarakat dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1) Agama meneguhkan kaidah-kaidah susila dari adat

yang dipandang baik bagi kehidupan moral warga

masyarakat

2) Agama mengamankan dan melestarikan kaidah-kaidah

moral (yang dianggap baik) dan serbuan destruktif dari

23

3) Dimana nilai hukum adat yang baik masih dapat

ditingkatkan atau disempurnakan agama-agama

mengadakan inkulturasi

4) Pelanggaran terhadap hukum adat (asli) maupun hukum

Negara yang berdimensi moral dikenai sangsi-sangsi.

d. Fungsi Memupuk Persaudaraan

Agama mempunyai andil yang sangat besar dalam

mempersatukan umat manusia yang bersuku-suku bangsa,

beraneka ragam ras menjadi golongan yang besar yaitu umat

beragama, seperti umat islam, umat Kristen, umat Budha, dan umat

Hindhu.

Agama dapat memupuk persaudaraan sesuai firman Allah SWT

dalam Al-qur’an surat Al-Imron ayat 103 :

Jjdli -f i

“Dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu

(masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, Maka Allah mempersatukan

hatimu, lalu menjadilah kamu Karena nikmat Allah, orang-orang

yang bersaudara”

Nikmat yang dimaksud adalah berupa agama yang diturunkan oleh

Dasar dari kesatuan yang tangguh untuk mempersatukan umat manusia adalah sebagai berikut:

1) Kesatuan kuantitatif dan kesatuan organik (biologis) Kesatuan kuantitatif merupakan bentuk kesatuan yang terendah karena terdiri dari bagian-bagian homogen (seperti kesatuan batu). Kesatuan organik seperti yang terdapat pada organ biologis missal tubuh manusia .tetapi kedua kesatuan ini tidak dapat dipakai sebagai pemersatu kesatuan karena manusia bukan atom-atom dan manusia bukan makhluk organik.

2) Kesatuan sosiologis adalah kesatuan yang menjadi pusat perhatian, yaitu :

a) Kesatuan sosi logis yang tertua adalah kesatuan manusia-manusia yang didirikan diatas unsurr-unsur kesamaan darah, bahasa dan nasib yang sama

b) Kesatuan persaudaraan berdasarkan biologi yang sama

c) Kesatuan persaudaraan yang berdasarkan system politik yang sama

d) Kesatuan atas darah pragmatis

e) Kesatuan imam keagamaan. Kesatuan ini adalah kesatuan yang tertinggi yang dapat dikenal manusia di dunia ini.

Di dalam islam prisip persatuan dan persaudaraan harus dibangun atas dasar keimanan yang benar, aqidah yang mumi, sikap mengutamakan kepentingan sesamanya dan harus dibangun berdasarkan ilmu,

e Fungsi Transformasi

Fungsi transformasi dari agama berarti mengubah bentuk

kehidupan masyarakat lama dalam bentuk kehidupan baru, ini

berarti pula mengganti nilai-nilai lama dengan menanam nilai-nilai

baru. Atau dengan transformatif dari agama adalah menyampaikan

kaidah-kaidah yang sesuai ajaran Tuhan untuk mengubah bentuk

kehidupan manusia (masyarakat) atau menambahkan nilai-nilai

yang baru dalam masyarakat yang sesuai dengan nilai-nilai Tuhan.

Melihat fungsi agama yang begitu penting kehidupan, maka

agama sangat perlu untuk didiajarkan kepada anak mulai sejak

dini. Pendidikan agama diajarkan melalui pedidikan formal

maupun non formal, agar lebih mengena kepada anak dan dapat

dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.

Dokumen terkait