• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengertian Malpraktik Secara Etimologi dan Menurut

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG MALPRAKTIK

2.1.1 Pengertian Malpraktik Secara Etimologi dan Menurut

bagi mereka terutama berkecimpung atau bahkan sedang mengalami dan berurusan kondisi kesehatan fisik dan psikis seseorang. Dalam masyarakat ketika seseorang mengalami penderitaan kesehatan sebagai akibat dari pihak tenaga medis (kesehatan) seperti dokter, perawat ataupun petugas kesehatan lainnya

timbul kecenderungan menyebut dengan istilah telah terjadi “malpraktek”, atau disambung dengan ikutan kata “medik”, menjadilah sebutan istilah “malpraktik medik”.

Berbicara mengenai malpraktik atau malpractice berasal dari kata “mal

yang berarti “buruk” Sedangkan kata “practice” berarti suatu tindakan atau

praktik. Dengan demikian secara harfiah dapat diartikan sebagai suatu tindakan

medik “buruk”.1

Bagi negara Indonesia, istilah malpraktik yang sudah sangat dikenal oleh para tenaga kesehatan sebenarnya hanyalah merupakan suatu bentuk Medical Malpractice, yaitu Medical Negligence yang dalam bahasa Indonesia disebut sebagai Kelalaian Medik.2 Menurut Martin Basiang “Malpractice” diartikan

1 Hendrojono Soewono, Op Cit, hlm : 12 2 Hendrojono Soewono, Loc Cit

kealpaan profesi3. Menurut Azrul Azwar dalam makalahnya yang dibawakan pada sidang KONAS IV Perhimpunan Hukum Kesehatan Indonesia di Surabaya, 1996, dengan mengambil beberapa pendapat para pakar dikatakan bahwa malpraktik adalah :

1. Malpraktik adalah setiap kesalahan profesional yang diperbuat oleh dokter, oleh karena pada waktu melakukan pekerjan profesionalnya, tidak memeriksa, tidak menilai, tidak berbuat atau meninggalkan hal-hal yang diperiksa, dinilai, diperbuat atau dilakukan oleh dokter pada umumnya, di dalam situsai dan kondisi yang sama; atau

2. Malpraktik adalah setiap kesalahan yang di perbuat oleh dokter, oleh karena melakukan pekerjaan kedokteran di bawah standar yang sebenarnya secara rata-rata dan masuk akal, dapat dilakukan oleh setiap dokter dalam situasi atau tempat yang sama

3. Malpraktik adalah setiap kesalahan profesional yang diperbuat oleh seorang dokter, yang didalamnya termasuk kesalahan karena perbuatan-perbuatan yang tidak masuk akal serta kesalahan karena ketrampilan ataupun kesetiaan yang kurang dalam menyelenggarakan kewajiban dan ataupun kepercayaan profesional yang dimilikinya.4

Adanya istilah malpraktik secara etimologi seperti tersebut diatas, mengandung komponen unsur seperti : adanya tindakan, dilakukan oleh dokter, ada indikasi kesalahan, berakibat buruk, ada seseorang atau pihak yang merasa dirugikan, ada sebab dan akibat. Dari unsur – unsur tersebut akan berakibat timbulnya hubungan hukum diantara pihak-pihak. Ada pihak sebagai pelaku atau pembuat tindakan, sesuatu dalam hal ini pihak tenaga medis atau dokter. Sedangkan pihak kedua yakni seseorang yang memerlukan bantuan medis demi kesehatannya yakni pasien. Malpraktik tidak hanya dapat dilakukan oleh dokter namun juga oleh tenaga medis lainnya. Disebutkan pula medical malpractice cases are generally sought by patients who have been harmed or injured due to

3 Martin Basiang, 2009, Law Dictionary, Red and White Publishing, h. 280 4 Hendrojono Soewono, Op Cit, h. 13

poor medical treatment or mistaken diagnosis from a medical provider such as a doctor, nurse, technician, hospital or medical worker.5 (Kasus malpraktik medis

umumnya dicari oleh pasien yang telah dirugikan atau terluka karena perawatan medis yang buruk atau diagnosis keliru dari penyedia medis seperti dokter, perawat, teknisi, rumah sakit atau pekerja medis).

Sulit untuk memahami apa yang dimaksud dengan malpraktek, bisa saja terjadi kesimpangsiuran pengertian antara malpraktek, pelanggaran kode etik atau pelanggaran hukum. Secara etimologis malpraktek berasal dari kata mal artinya salah, jadi malpraktek ini adalah salah melakukan prosedur yang berujung pada

kerugian pasien atau bahkan sampai fatal. Atau bisa juga melakukan tindak pidana seperti abortus provokatus.6 Malpraktek harus memenuhi unsur kecerobohan, kesem-bronoan, kekurang hati-hatian (Professional Misconduct) atau kekurangmampuan yang tidak pantas (Unreasonable' lack of skill) yang hanya dilakukan oleh pengemban profesi Dokter, Advokat, Notaris, dan lain-lain. Suatu perbuatan malpraktek hanya bisa dilakukan oleh seseorang-profesional yang mempunyai karakteristik tertentu.

Black Law ; dictionary sebagaimana dikutip oleh HM Soedjatmiko; merumuskan malpraktek sebagai: "any professional misconduct, unreasonable lack of skill or fidelity in professional or judiary duties, evil practice, or illegal or immoral conduct...

5 Findlaw, 2016, First Steps in a Medical Malpractice Case, Available at

http://injury.findlaw.com/medical-malpractice/first-steps-in-a-medical-malpractice-case.html, accessed 7th July 2016.

6 Edi Setiadi, Pertanggungjawaban pidana Dalam Kasus Mal Praktek Dokter, Makalah

pada seminar sehari Penegakan Hukum Terhadap Malpraktek, kerjasama antara IKAHI dan IDI Cabang Sekayu di Sekayu, 27 Mei 2006

(perbuatan jahat dari seseorang ahli, kekurangan dalam keterampilan yang di bawah standar, atau tidak cermatnya seorang ahli dalam menjalankan kewajibannya secara hukum, praktek yang jelek atau illegal atau perbuatan yang tidak bermoral)7.

Ada beberapa pendapat dari kalangan para ahli atau doktrin yang memberikan batasan pengertian serta makna dari istilah malpraktik medik atau

medical malpractice seperti berikut :

1. Vironika ; malpraktek berasal dari kata "malpractice" yang pada hakekatnya adalah kesalahan dalam menjalankan profesi yang timbul sebagai akibat adanya kewajiban-kewajiban yang harus dilakukan dokter. Dengan demikian

medical malpractice atau kesalahan dalam menjalankan profesi medik yang tidak sesuai dengan standar profesi medik dalam menjalankan profesinya8.

2. Hermien Hadiati Koeswadji ; malpractice secara harfiah berarti bad practice

atau praktek buruk yang berkaitan dengan praktek penerapan ilmu dan teknologi medik dalam menjalankan profesi medik yang mengandung ciri-ciri khusus. Karena malpraktek berkaitan dengan "how to practice the medical science and technology", yang sangat erat hubungannya dengan sarana kesehatan atau tempat melakukan praktek dan orang yang melaksanakan

7 HM. Soedjatmiko, 2001 Masalah Hukum Medik Dalam Malpraktek Yuridis, dalam

kumpulan makalah seminar tentang Etika dan Hukum Kedokteran RSUD dr. Syaiful Anwar Malang, h. 3

8 Vironika Komalasari,1998, Hukum dan Etika Dalam Praktek Dokter, Pustaka Sinar

praktek, maka Hermien lebih cenderung menggunakan istilah

"maltreatment"9.

3. Danny Wiradharma ; melihat dari sudut perikatan antara dokter dengan pasien, yaitu dokter tersebut melakukan praktek buruk10.

4. Ngesti Lestari ; mengartikan malpraktek sebagai pelaksanaan atau tindakan yang salah, dengan demikian arti malpraktek medik sebagai tindakan dari tenaga kesehatan yang salah dalam rangka pelaksanaan profesi di bidang kedokteran (profesional misconduct) baik di pandang dari sudut norma etika maupun norma hukum11.

5. John D Blum sebagaimana dikutip oleh Hermien Hadiati Koeswadji; memberikan rumusan tentang medical malpractice sebagai "a form of professional negligence in which measrable injury occurs to a plaintiff patient as the direct result of an act or ommission by the defendant practitioner"

(malpraktek medik merupakan bentuk kelalaian profesi dalam bentuk luka atau cacat yang dapat diukur yang terjadinya pada pasien yang mengajukan gugatan sebagai akibat langsung dari tindakan dokter)12.

6. Anny Isfandyarie ; menyimpulkan sebagai kesalahan dokter karena tidak mempergunakan ilmu pengetahuan dan tingkat keterampilan sesuai

9 Hermien Hadiati Koeswadji, 1996, Hukum Kedokteran (Studi Tentang Hubungan

Hukum Dalam Mana Dokter Sebagai Salah Satu Pihak). Citra Aditya bakti, Bandung, h. 124

10 Danny Wiradharma, 1996, Penuntun Kuliah Hukum Kedokteran, Bina Rupa

Aksara, Jakarta, 1996, h. 87

11 Ngesti Lestari, 2001, Masalah Malpraktek Etika Dalam Praktek Dokter (Jejaring

Biotia dan Humaniora), dalam kumpulan makalah seminar tentang Etika dan Hukum Kedokteran, RSUD dr. Syaiful Anwar Malang, h. 2, 114-115

dengan standar profesinya yang akhirnya mengakibatkan pasien terluka atau cacat badan bahkan meninggal dunia13.

7. Mr. L.D Vorstman mengutip pendapat Prof. Hector Treub dalam R Abdoel Djamal CS ; seorang dokter melakukan kesalahan profesi jika ia tidak melakukan pemeriksaan, tidak mendiagnose, tidak melakukan sesuatu atau membiarkan sesuatu yang oleh dokter yang baik pada umumnya dan dengan situasi kondisi yang sama, akan melakukan pemeriksaan dan diagnose serta melakukaan atau membiarkan sesuatu tersebut14.

8. Coughlin bekas presiden New York State Bar Association; merumuskan sebagai berikut:

Professional misconduct on the part of a professional person, such as a physician, engineer, lawyer, accountant, dentist, or veterinarian. Malpractice may be the result of ignorance, neglect, or lack of skill or fidelity in the performance of professional duties, intentional wrongdoing, or illegal or unethical practice.15

9. Soerjono Soekanto ; menyimpulkan bahwa yang dimaksud dengan medical malpractice adalah, segala sikap tindak yang menyebabkan terjadinya tanggung jawab. Sikap tindak tersebut dilakukan berdasarkan lingkup profesional pelayanan kesehatan16.

13 Anny Isfandyarie, Op Cit, h. 22

14 R Abdoel Djamal & Lenawati Tedjapermana, 1988, Tanggung Jawab Hukum

Seorang Dokter Dalam Menangani Pasien, CV Abardin, h. 119.

15 George Gordon Coughlin, 1982, Dictionary of Law, 1982, New York : Barnes &.

Note Books, termuat dalam Soerjono Soekanto, Loc Cit

10.Zulkifli Muchtar ; menyebutkan bahwa malpraktek profesi kedokteran adalah, setiap kesalahan yang diperbuat oleh dokter karena melakukan suatu pekerjaan di bawah standar yang sebenarnya secara rata-rata dan masuk akal17.

11.M. Yusuf Hanafiah ; Malpraktek Medis adalah, kelalaian seorang dokter untuk mempergunakan tingkat keterampilan dan ilmu pengetahuan yang lazim dipergunakan dalam mengobati pasien atau orang yang terluka menurut ukuran dilingkungan yang sama18.

Setelah mencermati pengertian dan unsur – unsur pengertian malpraktik medik dari para ahli (doktrin) diatas, maka secara definitif tidak kita dapati pengertian malpraktek ini dalam Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran, demikian pula dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan. Akan tetapi makna atau pengertian malpraktek justru kita dapati dalam Pasal 11b dari Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1963 tentang Kesehatan yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tersebut.

Mengacu dari berbagai pendapat diatas maka dapat dikatakan bahwa, seorang dokter telah melakukan praktek yang buruk manakala dia karena dengan sengaja atau akibat kelalaian tidak memenuhi persyaratan-persyaratan yang telah ditentukan baik dalam kode etik kedokteran, standar profesi, maupun standar pelayanan medik, yang berakibat pasien mengalami kerugian.

17 Zulkifli Muchtar, Dokter Dalam Peadilan Dan Hukum Indonesia, Berita Ikatan

Dokter Indonesia, No. 1 3, Juli 1987

18 M. Yusuf Hanafiah & Amri Amir. Etika Kedokteran dan Hukum Kesehtan, EGC.

2.1.2. Asas – Asas Hukum Sebagai Landasan Terkait Adanya Hubungan

Dokumen terkait