Penulis membutuhkan penelitian terdahulu sebagai referensi penulis dalam melakukan penelitian. Berikut adalah penelitian terdahulu yang dijadikan referensi oleh penulis dalam penelitian ini:
39
TABEL 2. 1 SKRIPSI TERDAHULU
No. Penulis Judul Lokasi
Penelitian
Variabel Penelitian
Teknik
Analisis Data Hasil Penelitian Perbedaan dan Persamaan diKota Makassar
- Motivasi (X1) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen atau dapat
dikatakan bahwa motivasi dan kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan
Perbedaan:
40
Analisis Data Hasil Penelitian Perbedaan dan Persamaan Kasus Pada Guru di SMPIT Putra Cendekia
menunjukkan bahwa secara parsial motivasi dan
kepuasan kerja mempunyai pengaruh signifikan
terhadap kinerja karyawan
Perbedaan:
41
Hasil Penelitian Perbedaan dan Persamaan PT. Pos Indonesia
PT. POS
-SPSS 24 Secara parsial diketahui kepuasan kerja memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Pos
Indonesia. Secara parsial diketahui bahwa motivasi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Pos Indonesia. Secara simultan diketahui bahwa kepuasan kerja dan motivasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Pos Indonesia.
Perbedaan:
42
Analisis Data Hasil Penelitian Perbedaan dan Persamaan di Pusat Sains dan Teknologi
Pusat Sains dan Teknologi
Hasil penelitian pada
signifikansi 5% menemukan bahwa: 1) motivasi kerja berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai di PSTA BATAN Yogyakarta, kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai di PSTA BATAN Yogyakarta
43
Analisis Data Hasil Penelitian Perbedaan dan Persamaan Kasus Distrik 2 PTPN IV)
-path analysis Hasil penelitian
menunjukkan bahwa secara parsial, kepuasan kerja dan motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pelaksana di PKS Distrik 2 PTPN IV
44
TABEL 2. 2 JURNAL NASIONAL
No. Penulis Judul Lokasi
Penelitian
Variabel Penelitian
Teknik
Analisis Data Hasil Penelitian Perbedaan dan Persamaan 1. Fatkhurrohman
(2021)
Berdasarkan hasil analisis Motivasi kerja berpengaruh positif signifikan terhatap kinerja karyawan di Universitas Nahdlatul Ulama Surakarta. (2)
Kepuasan kerja berpengaruh positif signifikan terhatap kinerja karyawan di Universitas Nahdlatul Ulama Surakarta.
Perbedaan:
45
Analisis Data Hasil Penelitian Perbedaan dan Persamaan 2. Gilang Arnaldo
dan Kurniati W.
Andani dan Kurniati W.
Andani
-SPSS 3.3.3. Berdasarkan hasil hipotesis penelitian ini dapat
diketahui bahwa motivasi kerja dan kepuasan kerja memiliki pengaruh positif terhadap kinerja karyawan.
Perbedaan:
46
Analisis Data Hasil Penelitian Perbedaan dan Persamaan 3. Kadek Dwi
Balqis Kirani, I Wayan Bagia
-Path Analysis motivasi kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan kepuasan kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, motivasi kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja, motivasi kerja dan kepuasan kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan
Perbedaan:
47
Analisis Data Hasil Penelitian Perbedaan dan Persamaan
Angkasa Pura II (Persero) Kantor Cabang
Kualanamu
PT. Angkasa Pura II (Persero)
Dari hasil penelitian ini menunjukan bahwa secara simultan dapat isimpulkan bahwa motivasi,disiplin dan kepuasan kerja secara simultan mempunyai
48
Analisis Data Hasil Penelitian Perbedaan dan Persamaan
Dari hasil penelitian ini menunjukan bahwa hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan erhadap kinerja karyawan dan kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawa.
49
TABEL 2. 3 JURNAL INTERNASIONAL
No. Penulis Judul Lokasi
Penelitian
Variabel Penelitian
Teknik
Analisis Data Hasil Penelitian Perbedaan dan Persamaan
Dari hasil penelitian ini menunjukan bahwa motivasi berpengaruh terhadap kepuasan karyawan, (2) motivasi tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan, (3) kepuasan kerja
berpengaruh terhadap kinerja karyawan, dan (4) motivasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan melalui kepuasan kerja karyawan
50
Analisis Data Hasil Penelitian Perbedaan dan Persamaan
Motivasi dan kepuasan kerja secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada perguruan tinggi swasta di Bandung. Motivasi dan pekerjaan kepuasan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada swasta universitas di bandung.
Perbedaan:
51
Analisis Data Hasil Penelitian Perbedaan dan Persamaan Discipline at PT.
Bamboo Tirta Engineering
PT. Bamboo Tirta Engineering
-Path Analysis 1) ada pengaruh motivasi dan kepuasan kerja terhadap disiplin kerja, 2) ada
pengaruh motivasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan, 3) ada pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan dan 4) tidak ada pengaruh antara motivasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan melalui disiplin kerja (X2) dan Kinerja Karyawan (Y)
52
Analisis Data Hasil Penelitian Perbedaan dan Persamaan
The Influence of Motivation on Employee Performance at Marriott Cafe in Medan
-SPSS Kesimpulannya, motivasi dan kinerja karyawan memiliki hubungan yang kuat dan motivasi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
53
Analisis Data Hasil Penelitian Perbedaan dan Persamaan
The Influence of Motivation and Job Satisfaction on Employee Performance in PT. Son Karella Mare
PT. Putra Karella
Mare - Motivasi (X1)
motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja, motivasi berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kinerja, kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja, motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja jika dimediasi oleh
kepuasan kerja
54 2.3 Kerangka Penelitian
Menurut Sugiyono (2017:60) mengemukakan bahwa Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai hal yang penting. Sedangkan menurut Menurut Nurdin &
Hartati (2019:125) kerangka pemikiran merupakan dasar pemikiran dari penelitian yang disintetiskan dari fakta-fakta, observasi dan kajian kepustakaan. Maka dari itu kerangka berpikir memuat teori atau konsep-konsep yang akan dijadikan dasar dalam suatu penelitian.
Variabel motivasi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagaimana dimensi yang dijelaskan oleh Mc Clelland dalam (Sujarwo & Wahjono, 2017) terdapat tiga bentuk kebutuhan manusia agar dapat meningkatkan motivasinya untuk mempunyai prestasi, hal ini adalah (1) kebutuhan prestasi (need of achievement) (2) kebutuhan affiliasi (need of affiliation) (3) Keinginan berkuasa (need of power) dikarenakan masih banyak kebutuhan dorongan kepada karyawan untuk lebih termotivasi agar tercapainya kinerja yang maksimal. Sedangkan variabel kepuasan kerja yang dipilih karena sesuai dengan kondisi yang ada yaitu menurut Sutrisno dalam (Arda, 2017) mengatakan bahwa dimensi kepuasan kerja meliputi faktor psikologis, faktor sosial, dan faktor fisik, seperti kebutuhan karyawan terhadap faktor psikologis agar kinerja lebih maksimal. Sedangkan variabel yang akan digunakan teorinya adalah Bernardin dalam Nashrullah & Saragih, (2020) dikarenakan sesuai dengan keadaan perusahaan saat ini seperti masih banyak karyawan yang belum dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik dan benar.
Dengan memperhatikan lebih baik karyawannya dalam hal motivasi dan kepuasan kerja masing – masing pekerjanya, maka kinerja yang baik dan maksimal akan tercapai dengan mudah dikarenakan variabel tersebut sangat positif dan signifikan terhadap tingkat kinerja karyawan. Berikut adalah kerangka pemikiran yang telah digunakan:
55
Gambar 2. 1 Kerangka Pemikiran Sumber: Olahan Data Penulis (2021)
2.4 Hipotesis Penelitian
Terdapat pendapat dalam pengujian hipotesis untuk menilai apakah faktor independen dan variabel dependen memiliki pengaruh yang cukup besar berdasarkan penelitian sebelumnya. Sugiyono (2018:242) mengemukakan hipotesis sebagai pernyataan tentang status populasi (parameter) yang akan diuji kebenarannya dengan menggunakan data dari sampel penelitian (statistik). Akibatnya, tujuannya adalah untuk memperkirakan keadaan populasi menggunakan data sampel.
2.5 Ruang Lingkup Penelitian
Agar pembahasan memiliki Batasan untuk menjaga konsistensi penelitian maka dibutuhkan Batasan masalah agar tidak meluas. Ruang lingkup peneltian meliputi:
a. Variabel dan Dimensi Penelitian
Penulis menggunakan 3 (tiga) variabel pada penelitian ini yaitu dua variabel X atau variabel independent dengan dimensi:
4. Faktor Finansial
diambil dari buku langsung teorinya
mana hipotesisnya ?
56
1) Motivasi (X1) : Need for achievement (kebutuhan untuk berprestasi), Need for affiliation (kebutuhan akan afiliasi) dan Need for power (kebutuhan akan kekuasaan).
2) Kepuasan Kerja (X2) : Faktor psikologis, Faktor sosial, dan Faktor fisik.
3) Kinerja Karyawan (Y) atau variabel variabel dependent yaitu: Kualitas, Kuantitas, Ketepatan waktu, Efektivitas biaya, Kebutuhan supervisi dan Dampak interpersonal.
b. Lokasi dan Objek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kantor PT. Menara Maritim Indonesia yang berlokasi di Gedung Cabang Pelabuhan, Tj. Priok, Jl. Raya Pelabuhan No.9, Tanjung Priok, North Jakarta City, Jakarta 14310
c. Waktu Penelitian
Waktu yang dilakukan penulis untuk melakukan penelitian adalah bulan Juni 2021 hingga saat ini.
57 BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2017:254) yang dimaksud dengan metode deskriptif ialah “Statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa maksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum dan generalisasi”.
Sedangkan kuantitatif menurut Sugiyono (2019:13) dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif / statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Metode kuantitatif dipilih dalam penelitian ini karena data yang diolah berupa angka dan terdapat adanya perhitungan untuk mengolah data.
Oleh karena itu, metode kuantitatif merupakan metode yang tepat dalam mengukur penelitian ini.
3.2 Operasional dan Skala Pengukuran
Menurut Sugiyono (2017:38) “Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya” Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel independen dan satu variabel dependen.
Yang dimaksud dengan variabel independen (variabel X) menurut Sugiyono (2019:39) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya varibael dependent (terikat). Sedangkan variabel dependen (variabel Y) menurut Sugiyono (2019:39) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Motivasi (X1) dan Kepuasan Kerja (X2), untuk variabel independent dalam penelitian ini adalah Kinerja Karyawan (Y).
58 3.2.1 Variabel Operasional
Menurut Sugiyono (2017:66) variabel merupakan atribut seseorang atau obyek, yang memiliki variasi antara satu dengan yang lainnya. Variabel juga dapat diartikan Kuantitatif Deskriptif Kausal Tidak Mengintervensi Data Individu sebagai segala sesuatu dengan segala bentuk yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga informasi yang diperoleh dapat ditarik kesimpulannya.
Operasional variabel menurut Sugiyono (2017:124) yaitu suatu proses menurunkan variabel-variabel yang terkandung di dalam masalah penelitian menjadi bagian-bagian terkecil sehingga dapat diketahui klasifikasi ukuranya.
TABEL 3. 1 OPERASIONAL VARIABEL
Variabel Dimensi Indikator Item Skala
Motivasi
Memiliki kesempatan dalam mengembangkan
keterampilan pekerjaan
1 Ordinal 2
Mendapat pujian dari atasan atas pekerjaan yang telah dilakukan
3
Ordinal 4
Mendapatkan penghargaan bagi karyawan berprestasi
5 Ordinal 6
Kebutuhan akan afiliasi
Hubungan sosial terjalin dengan baik
7 Ordinal 8
Berperan aktif dalam kegiatan penting perusahaan
9 Ordinal 10
Mudah menyesuaikan diri dengan rekan kerja
11 Ordinal 12
Kebutuhan akan kekuasaan
Dihormati oleh rekan di tempat kerja
13 Ordinal 14
59
Posisi jabatan saat ini memotivasi untuk lebih semangat kerja
Terdapat kesesuaian minat dengan pekerjaan yang dikerjakan
Gelisah ketika pekerjaan belum selesai
21 Ordinal 22
Faktor Sosial Hubungan sosial yang baik 23
Ordinal
Terdapat hubungan baik diluar pekerjaan
27 Ordinal 28
Faktor Fisik Kesesuaian waktu kerja dan istirahat
29 Ordinal 30
Faktor Finansial Gaji yang sesuai 31
Ordinal 32
Tunjangan bagi karyawan 33
Ordinal 34
Pemberian bonus atas prestasi yang dicapai
Kualitas Mengerjakan tugas dengan maksimal
37 Ordinal 38
Dapat meminimalisir kesalahan dalam pekerjaan
39 Ordinal 40
Kuantitas Mengerjakan pekerjaan sesuai target
41 Ordinal 42
43 Ordinal
60
(2020) Bekerja melebihi jumlah yang
ditetapkan 44
Ketepatan Waktu Bekerja lebih cepat 45
Ordinal 46
Dapat mengatur waktu dengan baik dan efisien
47 Ordinal 48
Efektivitas Biaya Menggunakan barang dengan baik
49 Ordinal 50
Kebutuhan Supervisi
Selalu memberi pengawasan terhadap perusahaan
51 Ordinal 52
Dampak Interpersonal
Dapat bekerja dalam tim tanpa memandang jabatan
53 Ordinal 54
3.2.2 Skala Pengukuran
Pada penelitian ini, penulis menggunakan skala likert Menurut Sugiyono (2019:146) skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Indikator tersebut kemudian digunakan sebagai titik tolak untuk membuat item instrumen, yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan, dengan memberikan bobot berikut pada kriteria jawaban:
TABEL 3. 2 SKALA PENGUKURAN
Pernyataan Skor
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Cukup Setuju (CS) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Sumber: Sugiyono (2018)
61 3.3 Tahapan Penlitian
Untuk memudahkan proses perolehan data dan melakukan analisis data, dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa tahapan penelitian, berikut adalah tahapan penelitian yang penulis lakukan:
Gambar 3. 1 Tahapan Penelitian Sumber: Data Olahan Penulis (2022)
3.4 Populasi dan Sampel 3.4.1 Populasi
Sugiyono (2019:80) menyatakan bahwa “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri akan obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Adanya populasi ini bertujuan untuk mempermudah dalam menentukan besarnya anggota sampel yang diambil dari anggota populasi dan membatasi berlakunya daerah generalisasi. Populasi dari penelitian ini adalah 34 karyawan PT. Menara Maritim Indonesia.
3.4.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi. Menurut Sugiyono (2019:81) “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah karyawan PT. Menara Maritim Indonesia
62
yang berjumlah 34 orang. Adapun teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampling jenuh yang termasuk dalam non-probability sampling yaitu berjumlah 34 orang. sebagaimana yang disebutkan oleh Sugiyono (2017:85) pengertian dari sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi dijadikan sampel, hal ini dilakukan bila jumlah populasi relative kecil, kurang dari 30, atau penelitian ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini penggunaan data primer dan sekunder dipilih oleh penulis dalam mendapatkan berbagai informasi dan data pendukung, Menurut Sugiyono (2017;193) yang dimaksud data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Sedangkan data sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. Beberapa sumber data yang digunakan antara lain:
3.5.1 Sumber data primer
Teknik pengumpulan data primer yang peneliti lakukan adalah sebagai berikut:
a. Kuesioner
Menurut Sugiyono (2019:199), Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya
3.5.2 Sumber data sekunder
Data pendukung yang dibutuhkan oleh penulis dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari:
a. Studi Kepustakaan
Menurut Sugiyono (2019:199), Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya
63 3.6 Uji Validitas dan Reabilitas
3.6.1 Uji Validitas
Menurut (Sugiyono 2019:361) validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadipada obyek penelitiandengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian data yang valid adalah data “yang tidak berbeda” antar data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian.
Dalam penelitian ini untuk mencari validitas, penelitian ini menggunakan pendekatan korelasi Product Moment yang rumusnya (Arikunto 2019:213) sebagai berikut:
Keterangan:
r = koefisien validitas butir pertanyaan yang dicari n = Banyaknya data atau responden
X = Skor yang diperoleh subyek dari seluruh item Y = Skor total yang diperoleh dari seluruh item
∑X = Jumlah skor dalam distribusi X
∑Y = Jumlah skor dalam distribusi Y
∑!2 = jumlah kuadrat masing-masing X ∑"2 = jumlah kuadrat masing-masing Y
Angka yang diperoleh harus dibandingkan dengan standar nilai korelasi validitas, menurut Sugiyono (2017:125) nilai standar dari validitas adalah sebesar 0,3.
Jika angka korelasi yang diperoleh lebih besar daripada nilai standar maka pertanyaan tersebut valid (Signifikan).
64 3.6.2 Uji Reabilitas
Uji Reliabilitas adalah “sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik”. (Arikunto 2019:221) Instrument yang baik tidak akan bersifat tendensius atau mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Instrument yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kalipun diambil, tetap akan sama. Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. Reliabel artinya, dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan. Alat untuk mengukur reliabilitas, kuesioner dalam penelitian ini adalah Metode Alpha. (Arikunto 2019:238) yaitu:
Keterangan:
rij = reliabilitas instrument
K = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
å
s b2 = jumlah varians butir pertanyaan#2 = varians skor tes
Apabila Cronbac’h Alpha > atau = 0,60 maka variabel tersebut dikatakan reliabel. Begitu juga sebaliknya jika alpha < dari 0,60 maka variabel tersebut dikatakan tidak reliabel
3.7 Teknik Analisis Data 3.7.1 Analisis Deskriptif
Menurut Sugiyono (2019) menyatakan bahwa statistika deskriptif adalah statistika yang digunakan dengan cara menganalisis data dengan cara mendeskripsian atau menggambarkan data yang telah terkumpul tanpa bermaksud membuat kesimpulan
65
yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Penulis menggunakan analisis deskriptif untuk mengetahui Pengaruh Motivasi (X1) dan Kepuasan Kerja (X2) Terhadap Kinerja Karyawan (Y). Penulis menggunakan kuesioner dengan menyebarkan langsung kuesioner kepada karyawan PT. Menara Maritim Indonesia. Alat ukur dalam kuesioner berisi lima pilihan yang harus diisi dan dianggap sesuai dengan keadaan responden pada saat mengisi kuesioner.
Berdasarkan pilihan yang dijawab oleh responden, penulis menyusun kriteria penilaian untuk setiap item pernyataan berdasarkan persentase sebagai berikut:
1. Nilai kumulatif adalah jumlah dari setiap pertanyaan yang merupakan jawaban dari 30 orang responden.
2. Presentase adalah nilai kumulatif item dibagi nilai frekuensinya dikalikan 100%.
3. Jumlah responden adalah 30 orang dengan nilai skala pengukuran terkecil adalah 1 dan skala pengukuran terbesar adalah 5, sehingga diperoleh:
a.) Jumlah nilai terbesar =30 x 5 = 150 b.) Jumlah nilai terkecil = 30 x 1 = 30
c.) Nilai presentase terbesar = (150:150)x 100% = 100%
d.) Nilai presentase terkecil= (30:150)x 100% = 20%
e.) Nilai rentangnya adalah (100% - 20%):5 = 16%.
Nilai interval presentase adalah hasil nilai rentang di bagi dengan jumlah skala pengukuran lima, yaitu menghasilkan nilai interval persentase sebesar 16%. Dari nilai tersebut kriteria yang didapatkan adalah:
TABEL 3. 3 KRITERIA PRESENTASE Presentase Kategori Presentase 20% - 36% Sangat Tidak Baik
36% - 52% Tidak Baik
52% - 68% Cukup Baik
68% - 84% Baik
Sumber: Data Olahan Penulis (2022)
66
Berikut adalah garis kontinum untuk melihat hasil kriteria interprestasi skor dari setiap variabel:
Gambar 3. 2 Kriteria Penilaian Garis Kontinum Sumber: Data Olahan Penulis (2022)
Perhitungan skor total untuk setiap data indikator adalah sebagai berikut:
1. Skor Total : (Responden menjawab sangat setuju x 5) + (Responden menjawab setuju x 4) + (Responden menjawab netral x 3) + (Responden menjawab tidak setuju x 2) + (Responden menjawab sangat tidak setuju x 1).
2. Skor Ideal : 30 x 5= 150 (jika seluruh responden menjawab sangat setuju).
3.7.2 Method of Successive Interval
Penelitian ini menggunakan Method of Succesive, MSI merupakan transformasi proporsi kumulatif setiap variabel dalam kategori ke nilai kurva normal standar, transformasi mengubah data ordinal menjadi data interval.
Langkah transformasi MSI menurut ridwan dalam Tsaniya (2017)yaitu:
1. Temukan berapa banyak orang yang mendapat skor 1,2,3, dan 4 dari setiap butir pertanyaan pada kuesioner, yang disebut frekuensi.
2. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut dengan responden. Tentukan proporsi kumulatif.
3. Dengan menggunakan tabel distribusi normal baku, hitung nilai zt abel untuk setiap nilai z yang diperoleh tabel.
4. Tentukan nilai identitas untuk setiap nilai z yang diperoleh dari tabel.
5. Tentukan nilai skala (NS )dengan menggunakan rumus:
67
Tentukan nilai transformasi (Y) dengan menggunakan rumus:
$=&'+ [&'!"#]
3.8 Uji Asumsi Klasik
Menurut Indrawati dalam Agustine (2017) saat menggunakan analisis regresi berganda, harus melakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu sebelum melakukan pengujian hipotesis, seperti Uji Normalitas Data, Uji Multikolinearitas, dan Uji Heteroskedastitas dan Uji Autokorelasi. Namun menurut Kurniawan dalam Agustine (2017) berpendapat tidak semua pada uji asumsi klasik harus dilakukan, misalnya uji autokorelasi. Oleh karena itu Uji Korelasi tidak dilakukan dalam penelitian ini.
1. Uji Normalitas
Menurut Kurniawan dalam (Atsiilah, 2019), uji normalitas adalah untuk melihat apakah nilai residual terdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki nilai residual yang berdistribusi normal. Jadi uji normalitas bukan dilakukan pada masing-masing variabel tetapi pada nilai residualnya.
2. Uji Multikolinearitas
Menurut Priyatno dalam Akila (2017) uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan kolerasi antar variabel bebas.
3. Uji Heteroskedastitas
Menurut Ghozali dalam Akila (2017), uji heteroskedastitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan yang lain.
68 3.8.1 Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui adanya hubunan antara variabel X1 (Motivasi Kerja), X2 (Kepuasan Kerja), dan Y (Kinerja Karyawan).
TABEL 3. 4 KRITERIA KORELASI ANTAR VARIABEL
Kriteria Korelasi Nilai
Tidak ada korelasi < 0,20
Korelasi rendah 0,20 - <0,40
Korelasi sedang 0,40 - < 0,70
Korelasi tinggi 0,70 - < 0,90
Korelasi sangat tinggi 0,90 - < 1,00
Korelasi sempurna 1,00
Sumber: Indriwati (2015:188)
Untuk menganalisis pengaruh tersebut, penulis menggunakan model analisa regresi linier berganda dengan rumus sebagai berikut:
Deskripsi :
Y = Variabel dependent (Kinerja Karyawan) A = Konstanta
B1,b2 = Koefisien variabel regresi bebas X1 = Variabel independent (Motivasi Kerja) X2 = Variabel independent (Kepuasan Kerja)
69 3.9 Pengujian Hipotesis
Menurut Sugiyono dalam Satriayuda (2014:35), hipotesis diartikan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Sedangkan secara statistik hipotesis diartikan sebagai pernyataan mengenai keadaan populasi (parameter) yang akan diuji kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh dari sampel penelitian (statistik).
3.9.1 Uji Parsial (Uji t)
Dalam penelitian ini, uji t bertujuan untuk mengetahui apakah motivasi kerja dan kepuasan kerja secara parsial memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT.
Menara Maritim Indonesia. Berikut hipotesis variabel Motivasi Kerja sebagai berikut:
H0 ≤ Motivasi Kerja tidak berpengaruh secara signifikan positif terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Menara Maritim Indonesia secara parsial.
H1 > Motivasi Kerja berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Menara Maritim Indonesia secara parsial.
Selanjutnya hipotesis untuk menguji variabel Lingkungan Kerja sebagai berikut:
H0 ≤ Kepuasan Kerja tidak berpengaruh positif terhadap Kinerja Karyawan pada PT.
Menara Maritim Indonesia secara parsial
H1 > Kepuasan Kerja berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Menara Maritim Indonesia secara parsial.
Langkah selanjutnya dalam menentukan uji t adalah menentukan t table, yang dapat dilihat pada table statistik pada signifikansi 0,05. Kemudian kriteria pengujian untuk
Langkah selanjutnya dalam menentukan uji t adalah menentukan t table, yang dapat dilihat pada table statistik pada signifikansi 0,05. Kemudian kriteria pengujian untuk