• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode adalah cara yang tepat untuk melakukan sesuatu. Penelitian adalah suatu kegiatan untuk mencari, mencatat, merumuskan dan menganalisis sampai menyusun laporannya (Narbuko, 1999:1)

Penelitian adalah penyelidikan yang hati-hati dan kritis dalam mencari fakta dan prinsip-prinsip, suatu penyelidikan yang amat cerdik untuk menetapkan sesuatu (Nazir, 1985:13)

Sudjana (1989:16) menekankan pentingnya metode dalam suatu penelitian yaitu “prosedur dan cara melakukan verifikasi data yang diperlukan untuk memecahkan atau menjawab masalah penelitian, termasuk untuk menguji hipotesis”.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa metode penelitian adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang membicarakan/mempersoalkan mengenai cara-cara melaksanakan penelitian, yaitu meliputi kegiatan-kegiatan mencari, mencatat, merumuskan, menganalisis sampai menyusun laporannya berdasarkan fakta-fakta atau gejala-gejala secara alamiah.

B. Materi Penelitian 1. Pola Penelitian

Pola penelitian adalah rencana tentang cara mengumpulkan dan menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara ekonomis serta sesuai dengan tujuan penelitian. Pola penelitian ini berguna sebagai pegangan bagi penulis dalam melakukan penelitiannya (Nasution, 1983:97).

Poerwodarminto (1988:325) pola penelitian adalah cara kerja atau suatu sistem dan penelitian adalah pemeriksaan yang teliti, penelitian.

Macam-macam pola penelitian menurut Azwar (2001:54), antara lain:

a. Ditinjau dari pendekatan analisis, penelitian terdiri atas dua macam yakni:

1) Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistik.

2) Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menekankan analisisnya pada proses penyimpulan deduktif dan induktif serta pada analisis

terhadap dinamika hubungan antarfenomena yang diamati dengan menggunakan logika ilmiah.

b. Ditinjau dari kedalaman analisisnya, penelitian dikategorikan kedalam dua macam yakni :

1) Penelitian deskriptif adalah penelitian yang melakukan analisis hanya sampai pada taraf deskripsi, yang menganalisis dan menyajikan data fakta secara sistematik sehingga lebih mudah untuk dipahami dan disimpulkan.

2) Penelitian inferensial adalah penelitian yang menganalisis hubungan antarvariabel dengan pengujian hipotesis.

c. Ditinjau dari tujuannya, penelitian dikategorikan menjadi tujuh macam antara lain:

1) Penelitian deskriptif ialah penelitian yang bertujuan menggambarkan secara sistematik dan akurat fakta serta karakteristik mengenali populasi atau mengenai bidang tertentu. Dalam penelitian ini, data yang dikumpulkan semata-mata bersifat deskriptif sehingga tidak bermaksud mencari penjelasan, menguji hipotesis, membuat prediksi, maupun mempelajari implikasi.

2) Penelitian perkembangan ialah penelitian yang bertujuan pola dan urutan perkembangan dan atau perubahan sejalan dengan berlangsungnya perubahan waktu.

3) Studi kasus atau penelitian lapangan ialah penelitian yang bertujuan mempelajari secara intensif latar belakang, status terakhir dan

interaksi lingkungan yang terjadi pada suatu satuan sosial seperti individu, kelompok, lembaga, atau komunitas.

4) Penelitian korelasional ialah penelitian yang bertujuan menyelediki sejauh mana variasi pada suatu variabel berkaitan dengan variasi pada satu atau lebih variabel lain berdasarkan koefisien korelasi.

5) Penelitian kausal-komparatif ialah penelitian yang bertujuan meneliti hubungan sebab akibat lewat pengamatan terhadap konsekuensi yang sudah terjadi dan melihat kembali data yang ada untuk menemukan faktor-faktor penyebab yang mungkin terdapat di sana.

6) Penelitian eksperimental murni ialah penelitian yang bertujuan meneliti kemungkinan adanya hubungan sebab akibat diantara variabel-variabel dengan cara menghadapkan kelompok eksperimental pada beberapa macamkondisi perlakuan dan membandingkan akibat (hasilnya) dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai perlakuan.

7) Penelitian semi-eksperimental ialah penelitian ini meniru kondisi penelitian eksperimental murni semirip mungkin, akan tetapi tidak semua variabel yang relevan dapat dikendalikan dan dimanipulasi.

Karena, pengendalian atau manipulasi tidak sepenuhnya berada di tangan peneliti maka ciri unik penelitian ini adalah adanya metode kontrol parsial yang berdasarkan pada identifikasi yang seksama terhadap faktor-faktor yang dicurigai akan mempengaruhi validitas internal dan eksternalnya.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat penulis simpulkan pola penelitian adalah cara kerja atau sistem yang dipakai oleh peneliti untuk melakukan penelitian yang teliti. Ditinjau dari uraian diatas pola penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. “Penelitian deskriptif melakukan analisis hanya sampai pada taraf deskriptif, yaitu menganalisa dan menyajikan fakta secara sistematik sehingga dapat lebih mudah untuk di mengerti dan disimpulkan. Kesimpulan yang diberikan selalu jelas dasar faktualnya sehingga selalu dapat dikembalikan langsung pada data yang diperoleh dan kebanyakan pengolahan datanya didasarkan pada analisis presentase dan analisis kecenderungan atau trend (Azwar, 2001:6)

2. Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2003:2) variabel adalah “gejala yang menjadi fokus peneliti untuk diamati”. Hadi (2002:18) berpendapat bahwa variabel penelitian adalah “objek penelitian yang bervariasi” dan Arikunto (2002:9), mengemukakan bahwa variabel adalah “objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian”. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa variabel adalah objek penelitian yang bervariasi yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.

Menurut Sugiyono (2003:3) berdasarkan hubungan antara satu variabel dengan variabel lain, maka macam-macam variabel dalam penelitian dapat dibedakan menjadi:

a. Variabel Kontinu (Continue)

Adalah variabel yang dapat tentukan nilainya dalam jarak jangkau tertentu dengan desimal yang tidak terbatas. Contoh variabel ini misalnya berat, tinggi, luas, pendapatan, dan sebagainya.

b. Variabel Diskret (Descrete)

Adalah konsep yang nilainya tidak dapat dinyatakan dalam bentuk pecahan atau desimal dibelakang koma. Misalnya, jenis kelamin, terdiri dari laki-laki dan perempuan.

c. Variabel terikat (Dependent Variabel)

Adalah kondisi atau karakteristik yang berubah atau muncul ketika penelitian mengintroduksi, mengubah atau mengganti variabel bebas.

d. Variabel bebas (Independent Variabel)

Adalah kondisi-kondisi atau karakteristik-karakteristik yang oleh peneliti dimanipulasi dalam rangka untuk menerangkan hubungannya dengan fenomena yang diobservasi.

e. Variabel Moderator

Variabel moderator adalah variabel yang mempengaruhi (memperkuat atau memperlemah) hubungan antara variabel Independen dan Dependen.

f. Variabel Intervening

Variabel Intervening adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi (memperkuat atau memperlemah) hubungan antara variabel independen dan dependen, tetapi tidak diukur.

g. Variabel Kontrol

Variabel kontrol merupakan variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan, sehingga tidak akan mempemgaruhi variabel utama yang diteliti. Variabel ini ditetapkan oleh peneliti, bila peneliti akan melakukan penelitian terutama dengan menggunakan metode eksperimen yang bersifat membuat perbandingan.

Penelitian ini menggunakan tiga variabel yaitu dua variabel bebas (independent variabel) dan satu variabel terikat (dependent variabel) yang dapat dijabarkan sebagai berikut :

a. Variabel bebas

1) Keterampilan Komunikasi Konselor (X1) 2) Keterbukaan Konseli (X2)

b. Variabel terikat

Keberhasilan Konseling (Y) 3. Populasi, sampel dan teknik sampling

a. Populasi

Populasi adalah keseluruhan anggota subyek penelitian yang menjadi perhatian pengamat dan mempunyai kesamaan karakteristik (Nurgiyantoro, 2002:20). Populasi juga didefinisikan sebagai keseluruhan anggota subjek penelitian yang memiliki kesamaan karakteristik. Jadi dapat disimpulkan bahwa populasi adalah sejumlah elemen yang digunakan dalam penelitian berupa individu, keluarga,

rumah tangga, kelompok sosial, sekolah, kelas, organisasi yang mempunyai sifat sama.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X dan XI SMK Negeri 1 Geger Madiun tahun ajaran 2013/2014 yang pernah mendapat layanan konseling berdasarkan buku pribadi siswa dan buku kinerja konselor dalam memberikan layanan konseling individual pada bulan Januari 2013 - Maret 2014 sebanyak 83 siswa.

b. Sampel

Sampel adalah sebagian dari subyek populasi yang dianggap dapat mewakili populasi (Arikunto, 2002:109). Dalam penelitian ini sampel yang diambil dengan memperhatikan kaidah ukuran sampel.

Arikunto (2002:98) menyebutkan bahwa “apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subyeknya besar, dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih. Berdasarkan kaidah yang dikemukakan Arikunto apabila subyeknya kurang dari 100, maka penelitian ini mengambil seluruh subyek dari populasi yang berjumlah 83 siswa.

c. Teknik Sampling

Arikunto (2002:17), mendefinisikan tekhnik sampling sebagai

“cara mengambil sampel”. Pengambilan sampel ini harus representatif, artinya sampel yang diperoleh harus benar-benar dapat

berfungsi sebagai contoh atau dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya.

Menurut Hadi (dalam Narbuko, 1999:111) teknik sampling dikelompokkan menjadi dua teknik yaitu:

1) Random Sampling

Teknik random sampling adalah teknik pengambilan sampel di mana semua individu dalam populasi baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama diberi kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Random sampling juga diberi istilah pengambilan sampel secara rambang atau acak yaitu pengambilan sampel tanpa dipilih-pilih.

Menurut Hadi (dalam Narbuko, 1999:112) teknik random sampling dibedakan menjadi tiga cara, yaitu:

a) Cara undian

Pengambilan sampel secara undian ialah seperti layaknya orang melaksanakan undian. Adapun langkah-langkahnya adalah :

(1) Membuat daftar yang berisi semua subyek, obyek, peristiwa atau kelompok-kelompok yang akan diselidiki.

(2) Memberi kode yang berupa angka-angka untuk semua yang akan diselidiki dalam nomor (1).

(3) Menulis kode tersebut masing-masing pada selembar kertas kecil.

(4) Menggulung setiap kertas kecil berkode tersebut.

b) Cara ordinal

Cara ini dilakukan dengan memilih nomor-nomor genap atau gasal atau kelipatan tertentu, langkahnya :

(1) Membuat daftar yang berisi semua subyek, obyek peristiwa atau kelompok yang akan diselidiki lengkap dengan nomor urutnya.

(2) Mengambil nomor tertentu, misalnya nomor-nomor gasal semua atau genap semua atau nomor-nomor-nomor-nomor kelipatan tertentu.

c) Cara randomisasi dari tabel bilangan random

Cara ini menuntun para peneliti untuk memilih anggota sampel dengan langkah :

(1) Membuat daftar nomor dan nama subyek.

(2) Membuat tabel yang berisi nomor-nomor subyek.

(3) Menjatuhkan pensil secara sembarang pada petak-petak tabel yang berisi nomor-nomor sampai diperoleh sebanyak anggota sampai yang dibutuhkan.

2) Non Random Sampling

Teknik non random sampling adalah cara pengambilan sampel yang tidak semua anggota populasi diberi kesempatan untuk dipilih menjadi sampel. Teknik non random sampling dibedakan menjadi :

a) Sampling Sistematis

Teknik ini penentuan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi ynag telah diberi nomor urut.

b) Sampling Kuota

Teknik untuk menentukan sampel dari populasi ynag mempunyai ciri-ciri tertentu sampai sejumlah yang diinginkan.

c) Sampling Aksidental

Teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandnag orang yang secara kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.

d) Sampling Purposive

Teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.

e) Sampling Jenuh

Teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.

f) Snowball Sampling

Teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian sampel ini disuruh memilih teman-temannya untuk dijadikan sampel.

Berdasarkan uraian macam-macam teknik sampling diatas, maka pada penelitian ini penulis menggunakan teknik sampling jenuh

yaitu semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Dengan demikian diketahui bahwa jumlah sampel yang diteliti sebanyak 83 diambil dari siswa yang pernah mendapat layanan konseling berdasarkan buku kinerja konselor dalam memberikan layanan konseling dan buku pribadi siswa pada bulan Januari 2013-Maret 2014.

C. Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data

Dokumen terkait