• Tidak ada hasil yang ditemukan

B. Pendidikan Multikultural

1. Pengertian Multikultural dan Pendidikan Multikultural

Salah satu fakta sosial yang tidak dapat dipungkiri dalam masyarakat modern dan postmodern yang ditopang oleh kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi adalah munculnya kehidupan multikultural. Istilah multikultural mempunyai arti adanya berbagai macam budaya pada suatu wilayah atau masyarakat. Budaya-budaya tersebut berasal dari kelompok-kelompok dalam masyarakat yang memiliki latar belakang berbeda seperti kelas sosial, ras, etnis, adat istiadat, gender dan agama.32

Diskursus multikultural pada dasarnya terlahir dari multikulturalisme. Akar kata multikulturalisme adalah kebudayaan. Secara etimologis, multikulturalisme dibentuk dari kata multi (banyak), kultur (budaya) dan isme

31 Aziz, Abd, Orientasi Sistem …, hlm. 49.

(aliran/paham).33 Irwan Abdullah sebagaimana yang dikutip Choirul Mahfud menjelaskan, multikulturalisme adalah sebuah paham yang menekankan pada kesederajatan dan kesetaraan budaya-budaya lokal dengan tanpa mengabaikan hak-hak dan eksistensi budaya yang ada. Dengan kata lain, penekanan utama multikulturalisme adalah kesetaraan budaya.34

Choirul Mahfud dalam bukunya yang berjudul Pendidikan Multikultural, mengeksplanasikan multikultural sebagai pengakuan akan martabat manusia yang hidup dalam komunitasnya dengan kebudayaannya masing-masing yang unik. Dengan demikian, ada penghargaan terhadap setiap diri individu, sehingga merasa ada tanggung jawab untuk hidup bersama komunitasnya.35

Berdasarkan definisi tersebut, maka istilah multikulturalisme dapat diartikan sebagai sebuah pemahaman dan sikap atas realitas masyarakat yang memiliki budaya atau kultur yang beragam yang menuntut adanya pengakuan, kesetaraan, saling menghargai dan toleransi terhadap nilai-nilai yang terdapat dalam setiap kebudayaan.

Secara etimologis, istilah pendidikan multikultural terdiri dari dua kata, yaitu pendidikan dan multikultural. Kata “pendidikan” dalam beberapa referensi diartikan sebagai proses pengembangan sikap dan tata laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran, pelatihan, proses, perbuatan dan cara-cara yang mendidik. Sementara itu, kata “multikultural” merupakan kata sifat yang dalam bahasa Inggris berasal dari dua kata, yaitu “multi” dan “culture”.

33 Mahfud, Choirul, Pendidikan …, hlm. 75.

34 Mahfud, Choirul, Pendidikan …, hlm. 90.

Secara umum, kata “multi” berarti banyak, ragam dan atau aneka. Sedangkan kata “culture” dalam bahasa Inggris memiliki beberapa makna, yaitu kebudayaan, kesopanan dan atau pemeliharaan. Dengan demikian, secara etimologis pendidikan multikultural didefinisikan sebagai pendidikan yang memerhatikan keragaman budaya para peserta didik.36

Adapun secara terminologis, definisi pendidikan multikultural sangat beragam rumusannya. Dari sekian banyak rumusan para pakar tentang definisi pendidikan multikultural, Abdullah Aly mengelompokkannya menjadi dua kategori, yaitu: (a) definisi yang dibangun berdasarkan prinsip demokrasi, kesetaraan dan keadilan; (b) definisi yang dibangun berdasarkan sikap sosial, yaitu pengakuan, penerimaan dan penghargaan.37 Pendidikan multikultural merupakan suatu wacana yang lintas batas, karena terkait dengan masalah-masalah keadilan sosial (social justice), demokrasi dan hak asasi manusia. Asyumardi Azra, sebagaimana dikutip oleh Abd Aziz Albone mendefinisikan, pendidikan multikultural dapat didefinisikan sebagai pendidikan untuk atau tentang keragaman kebudayaan dalam merespon perubahan demografi dan kultur lingkungan masyarakat tertentu atau bahkan dunia secara keseluruhan.38

36 Abdullah Aly, Pendidikan Islam Multikultural di Pesantren: Telaah Terhadap Kurikulum Pondok Pesantren Modern Islam Assalam Surakarta (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011), hlm. 104-105.

37 Aly, Abdullah, Pendidikan Islam …, hlm. 105.

38 Abd Aziz Albone, Pendidikan Agama Islam dalam Perspektif Multikulturalisme (Jakarta: Balai Bitbang Agama Jakarta, 2008), hlm. 48.

Menurut Tobroni dkk pendidikan multikultural dikaitkan dengan tiga hal, yaitu; 39

a. Pendidikan multikultural sebagai sebuah konsep atau ide

James Banks, sebagaimana dikutip oleh Tobroni dkk menyatakan bahwa pendidikan multikultural berarti pendidikan yang memberikan kesempatan yang sama kepada semua siswa (tanpa mengecualikan jenis kelamin, kelas sosial, etnis, ras atau karakteristik budaya yang lain) dalam belajar di sekolah. Sedangkan Gorski mendefinisikan pendidikan multikultural sebagai sebuah pendekatan yang progresif dalam mengubah pendidikan yang secara holistik membahas adanya kekurangan-kekurangan, kegagalan dan praktik-praktik diskriminasi dalam pendidikan.

b. Pendidikan multikultural sebagai sebuah gerakan

Pendidikan multikultural mencoba untuk mengubah sekolah dan institusi-institusi pendidikan agar memberikan kesempatan yang sama kepada semua siswa untuk belajar.

c. Pendidikan multikultural sebagai sebuah proses

Pendidikan multikultural merupakan sebuah proses yang terus menerus. Persamaan, kebebasan dan keadilan dalam pendidikan tujuan ideal di mana manusia harus terus berusaha untuk mencapai tanpa pernah berhenti. 2. Tujuan Pendidikan Multikultural

Pendidikan multikultural bertujuan mengembangkan manusia Indonesia yang cerdas. Manusia cerdas tidak hanya cerdik dan berkemampuan untuk

menguasai ilmu pengetahuan dan menyelesaikan masalah, tetapi juga bermoral, bersikap demokratis dan empeti terhadap orang lain. Manusia cerdas menghargai diri sendiri dan orang lain dari berbagai latar belakang berbeda.40

Gollnick dan Chinn dalam Abdullah Aly menyatakan ada lima tujuan pendidikan multikultural. Tujuan ini juga menekankan isu-isu di atas batas-batas isu etnis dan ras. Tujuan tersebut adalah:

a. Peningkatan kekuatan dan nilai keragaman budaya.

b. Sebuah penekanan terhadap hak asasi manusia dan penghormatan kepada mereka yang berbeda dari lainnya.

c. Penerimaan terhadap alternative pilihan kehidupan untuk manusia. d. Mendorong keadilan sosial dan persamaan bagi semua manusia.

e. Sebuah penekanan pada distribusi kekuasaan dan income yang imbang di antara kelompok manusia.41

Sedangkan Ainul Yaqin dalam bukunya “Pendidikan Multikultural”, menyatakan pendidikan multikultural mempunyai dua tujuan, yakni tujuan awal dan tujuan akhir.42 Tujuan awal pendidikan multikultural yaitu membangun wacana pendidikan multikultural di kalangan guru, dosen, ahli pendidikan, pengambil kebijakan dalam dunia pendidikan dan mahasiswa. Harapannya adalah ketika mereka mempunyai wacana pendidikan multikultural yang baik, maka mereka tidak hanya mampu membangun

40

Albone, Abd Aziz, Pendidikan Agama …, hlm. 193.

41 Aly, Abdullah, Pendidikan Islam …, hlm. 160.

42 M. Ainul Yaqin, Pendidikan Multikultural: Cross-Cultural Understanding untuk Demokrasi dan Keadilan (Yogyakarta:Pilar Media, 2005), hlm. 26.

kecakapan dan keahlian siswa terhadap mata pelajaran yang diajarkan, tetapi juga mampu menjadi transformator pendidikan multikultural yang menanamkan nilai-nilai pluralisme, humanisme dan demokrasi secara langsung di sekolah kepada para peserta didiknya.

Sedangkan tujuan akhirnya adalah bahwa peserta didik tidak hanya mampu memahami dan menguasai materi pelajaran. Tapi yang lebih penting, peserta didik akan mempunyai karakter yang kuat untuk selalu bersikap dan berperilaku humanis, pluralis dan demokratis. Hingga akhirnya apa yang menjadi cita-cita bersama, yakni kehidupan bersama secara damai dan toleran akan mampu terwujud.