• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nilai-nilai Islam pada episode “Ayahku Pahlawanku”

Episode ini dibuat untuk mengahdirkan sosok Ayah dalam serial animasi keluarga Riko the Series. Ayah dalam serial animasi ini memiliki profesi sebagai dokter yang menangani kasus pasien Covid-19 karena episode ini dibuat saat kasus Covid-19 sedang marak-maraknya terjadi di Indonesia. Covid-19 atau Coronavirus Disease merupakan salah satupenyakit menular yang disebabkan oleh virus corona yang baru ditemukan dan dikenal sebagai

sindrom pernafasan akut atau parah virus corona 2 (SARSCoV-2).2 Sosok ayah pada serial ini digambarkan sebagai dokter yang menangani pasien Covid-19. Tayang pada channel youtube Riko the Serier pada 25 Mei 2020, episode ini berhasil mendapatkan 2.

753,253 juta penonton terhitung pada tanggal 4 Agustus 2021.

Menurut keterangan narasumber, episode ini diciptakan untuk meningkatkan kepekaan masyarakat terhadap pandemi yang sedang marak terjadi saat itu. Kata pandemi sendiri menurut KBBI berarti wabah yang berjangkit serempak di mana-mana, meliputi daerah geografi yang luas.3 Pandemi juga bisa diartikan sebagai wabah penyakit yang menjangkit secara serempak dimana-mana, meliputi daerah geografis yang luas. Pandemi merupakan epidemi yang menyebar hampir ke seluruh negara atau pun benua dan biasanya mengenai banyak orang. Peningkatan angka penyakit diatas normal yang biasanya terjadi, penyakit ini pun terjadi secara tibatiba pada populasi suatu area geografis tertentu.4

Dengan scene pada menit awal yaitu Ayah Riko sedang membaca Koran dengan judul “Wabah Telah Berakhir”

narasumber berharap hal demikian terjadi kepada kehidupan nyata karena dampak yang diberikan oleh pandemi ini sangat banyak, salah satunya adalah tidak bisa bertemu dengan sanak saudara di kampung halaman. Episode “Ayahku Pahlawanku” merupakan

2 Lina Sayekti, Dalam Menghadapi Pandemi: Memastikan Keselamatan dan Kesehatan di Tempat kerja, (ILO, 2020), h.7.

3 https://kbbi.web.id/pandemi Diakses pada 4 Agustus 2021.

4 Agus Purwanto, dkk, Studi Eksplorasi Dampak Pandemi COVID 19 terhadap Proses Pembelajaran Online di Sekolah Dasar, (Tangerang: Universitas Pelita Harapan, 2020), h.12

salah satu episode dengan durasi panjang dalam serial ini yaitu 17.11 menit dengan banyak nilai-nilai Islam yang tampak maupun tidak tampak.

1. Nilai yang tampak (manifest) a. Jangan berselisih

Berselisih merupakan hal yang dilarang oleh Islam.

Berselisih dapat menyebabkan kehancuran, dan membuat hati tidak akan tenang. Oleh karena itu, Islam menganjurkan untuk setiap umatnya untuk tidak berselisih satu sama lain, terutama pada lingkup terdekat yaitu keluarga. Tidak hanya bagi umat muslim, larangan berselisih tentunya harus dilakukan semua orang untuk menciptakan perdamaian antar sesama, seperti yang bisa dilihat pada scene 8 menit ke 1.10 sampai 1.26 sebagaimana tabel berikut ini:

Tabel 4.8 Pesan larangan berselisih (Scene 8)

Visual Isi Dialog

(Terlihat Riko, Bunda, Q110, dan Kak Wulan sedang menonton TV) Riko: “Kak! Gantian dong, masa nonton ini terus”

Kak Wulan: “Ini channelnya seru tahu,

jam segini tuh gak ada kartun”

Bunda:”Ehh kok malah berantem, nanti Bunda matiin lho TVnya”

Riko& Kak Wulan:

“Jangann!”

Riko:”Tuh kan Kakak, ishh”

Pada scene ini peneliti menemukan pesan secara jelas, yaitu larangan berselisih. Pesan ini bisa dilihat dari dialog “ehh kok malah berantem” yang diucapkan oleh Bunda. Selain itu pesan ini juga bisa dilihat dari raut wajah Riko dan Kak Wulan. Menurut keterangan narasumber, scene ini ada berdasarkan kejadian sehari-hari yang biasa terjadi didalam keluarga, yaitu perselisihan antara Kakak dan Adik.

b. Mengucap dan menjawab salam

Mengucap dan menjawab salam merupakan nilai yang diajurkan bagi setiap muslim, dan sangat dianjurkan untuk dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam episode ini, nilai tersebut dapat dilihat pada scene 11 menit ke 10.17 sampai 10.19 dan scene 12 menit ke 13.54 sampai 13.57 sebagaimana tabel berikut ini:

Tabel 4.11 Pesan kewajiban mengucap dan menjawab salam (Scene 11)

Visual Isi Dialog

(Ayah memasuki kamar Riko)

Ayah:

“Assalamu’alaikum”

Riko:

“Wa’alaikumsalam”

Table 4.12 Pesan kewajiban mengucap dan menjawab salam (Scene 12)

Visual Isi Dialog

(Riko, Bunda, Kak Wulan, dan Q110 mengunjungi Ayah di Rumah Sakit)

Riko:

“Assalamu’alaikum”

Ayah:

“Wa’alaikumsalam”

Pesan untuk mengucap dan menjawab salam terdapat dua kali pada episode ini bisa dilihat dari dialog di atas. Bisa dilihat bahwa mengucapkan salam bisa dilakukan dimana saja bahkan ketika memasuki kamar sendiri sekalipun. Mengucap dan menjawab salam juga merupakan nilai Islam sekaligus adab seseorang ketika mengunjungi suatu tempat. Menurut narasumber ia ingin pesan ini dapat dipraktikan dalam kehidupan sehari-hari tanpa terkecuali, dan penting untuk orang tua untuk menanamkan dan mengajarkannya sejak dini.

c. Meminta maaf

Meminta maaf merupakan nilai yang diajurkan bagi semua orang, tanpa terkecuali. Dalam Islam, meminta merupakan nilai yang sangat penting dan harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Terutama pada lingkungan sosial. Dalam episode ini, nilai tersebut dapat dilihat pada scene 13 menit ke 10.42 sampai 10.44 dan scene 14 menit ke 14.04 sampai 14.08 sebagaimana tabel berikut ini:

Tabel 4.13 Pesan tentang meminta maaf (Scene 13)

Visual Isi Dialog

(Terlihat Ayah

memasuki kamar Riko setelah menerima telepon dari Rumah Sakit )

Ayah: “Riko, Ayah minta maaf ya, Ayah ada pekerjaan mendadak.

Ayah harus balik ke Rumah Sakit jadi kemungkinan mudik besok kita batalin ya?”

Riko: “Ya sudah”

Tabel 4.14 Pesan tentang meminta maaf (Scene 14)

Visual Isi Dialog

(Terlihat Riko langsung memeluk Ayahnya setelah mengucap salam) Riko: “Maafin Riko yah, kemarin marah-marah sama Ayah”

Ayah: “Iya,iya Riko jangan sedih lagi ya”

Terdapat dua kali pesan meminta maaf pada episode ini. Permintaan maaf diucapkan secara jelas sehingga peniliti bisa menentukan pesan dan nilai Islam yang ada pada scene ini. Menurut narasumber, kedua scene ini dibuat untuk menunjukkan bahwa meminta maaf bukan hanya kewajiban seorang anak saja, tetapi untuk semua usia, apabila memiliki kesalahan ataupu sudah membuat orang kecewa, permintaan maaf wajib dilakukan.

Meminta maaf juga termasuk salah satu nilai Islam yang bisa mencegah perpecahan antar manusia.

2. Nilai yang tidak tampak (latent) a. Jangan marah

Jangan marah merupakan nilai yang diajurkan bagi semua orang, tanpa terkecuali. Dengan tidak marah,masalah yang sedang dihadapi akan lebih mudah dihadapi. Dalam Islam, jangan marah merupakan nilai yang sangat penting dan harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam episode ini, nilai tersebut dapat dilihat pada scene 15 menit ke 10.58 sampai 11.31 sebagaimana tabel berikut ini:

Tabel 4.15 Pesan larangan marah (Scene 15)

Visual Isi Dialog

(Ayah menghampiri Riko ke kamarnya) Ayah: “Ayah mau ngobrol sebentar sama Riko, boleh gak?”

Riko: “Boleh”

Ayah: “Riko, Ayah minta maaf ya, Ayah ada pekerjaan mendadak.

Ayah harus balik ke Rumah Sakit jadi kemungkinan mudik besok kita batalin ya?”

Riko: “Ya sudah”

*Riko membanting mainannya*

Ayah: “Riko, Ayah belum sele..”

Riko: “Riko gak mau ngobrol sama Ayah”

Pada scene ini, pesan mengenai jangan marah tidak diucapkan secara terang-terangan. Marah pada scene ini bisa dilihat dari kata-kata yang Riko ucapkan, yang bisa

dilihat pada dialog diatas, serta nada bicara apabila mendengarkan scene ini. Narasumber mengatakan scene ini ditujukan untuk orang tua dan anak, dimana pada kehidupan nyata sebenarnya sering sekali orang tua mengecewakan anaknya, yang akhirnya membuat anaknya marah. Tapi narasumber juga mengingnkan setiap anak yang menonton scene ini agar tidak langsung marah dan tetap mencoba mendengarkan penjelasan orang tua.

b. Bersyukur

Bersyukur merupakan nilai yang diajurkan bagi semua orang, tanpa terkecuali. Dengan bersyukur ,segala sesuatu yang sedang dijalankan akan terasa lebih mudah.

Dalam Islam, bersyukur merupakan nilai yang sangat penting dan harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam episode ini, nilai tersebut dapat dilihat pada scene 16 menit ke 12.30 sampai 13.07 sebagaimana tabel berikut ini:

Tabel 4.16 Pesan tentang bersyukur (Scene 16)

Visual Isi Dialog

(Terlihat Bunda memasuki kamar Riko yang masih marah dengan Ayahnya)

Bunda: “Riko maskud Ayah bukan kayak yang kamu pikirin, Ayah itu kan Dokter, tugasnya nolongin orang sakit”

(Riko masih termenung sambil mendengarkan Bunda)

Bunda: “Bunda mau kasih tau sesuatu sama kamu, banyak lho diluar sana yang gak bisa merayakan lebaran.

Coba deh Riko liat, kayak pasien-pasien Ayah di Rumah Sakit, mereka gak bisa merayakan lebaran karena mereka sakit, mereka gak bisa kumpul keluarga, iya kan?”

(Riko langsung memeluk Bunda)

Pesan bersyukur pada scene ini baru bisa dilihat ketika peneliti menganalisis dialog yang dilakukan antara Bunda dan Riko. Seperti isi dialog yang ada diatas Inti dari penjelasan Bunda kepada Riko adalah bahwa masih banyak orang yang mengalami masalah dan kesulitan dari apa yang sedang Riko hadapi, sehingga Bunda meminta pengertian Riko untuk bersyukur karena masih bisa merayakan lebaran bersama keluarganya dengan lengkap, walaupun tidak jadi pergi mudik.

Hal ini sesuai dengan pernyataan narasumber, isi dialog tersebut memang benar perintah untuk bersyukur sekaligus untuk memperlihatkan kepada penonton, bagaimana cara menjelaskan sesuatu terhadap anak yang sedang marah sehingga apa yang diucapkan bisa diterima dengan baik.

84 BAB V PEMBAHASAN

A. Nilai-nilai Akhlak dalam episode “Aku Sayang Bunda”

Penanaman nilai-nilai Islam merupakan ajaran yang bersumber dari Alquran dan Hadis yang perlu diberikan kepada anak sejak dini. Dalam episode ini, ditemukan banyak sekali nilai-nilai Islam terkhusus untuk nilai akhlak. Seperti yang sudah dijelaskan pada bab 2, menurut Rokeach nilai merupakan suatu tipe kepercayaan bagaimana seseorang bertindak atau menghindari suatu tindakan yang tidak pantas dikerjakan. Sebagai keyakinan, nilai terbagi menjadi 3 aspek yaitu:

1. Nilai kognisi, yaitu tentang apa yang diinginkan, opini, dan pemikiran seseorang tentang apa yang diinginkan.

2. Nilai afektif, dimana seseorang memiliki emosi terhadap apa yang diinginkan, sehingga nilai menjelaskan perasaan seseorang terhadap apa yang diinginkan.

3. Nilai komponen tingka laku, nilai memiliki ariabel untuk memengaruhi seseorang dalam melakukan tingkah laku yang diinginkan

Contoh yang bisa menjelaskan ketiga aspek tersebut, salah satunya pada episode “Ayahku Pahlawanku” ketika Riko sangat ingin mudik, kemudian Ayahnya mewujudkan kemauannya, Riko pun merasa bahagia. Tapi ketika terjadi kendala, dan kegiatan mudik terpaksa dibatalkan, Riko langsung sedih dan marah. Nilai kognisi yang bisa dilihat adalah keinginan Riko untuk mudik, nilai

afektif yang bisa dilihat adalah perasaan senang Riko karena akan berangkat mudik. Nilai tingkah laku yang bisa dilihat adalah perilaku riko yang langsung marah ketika mendengar kabar bahwa mudik dibatalkan.

Dalam Islam, nilai memiliki dua kategori yaitu dilihat dari segi normatif dan operatif. Dua kategori ini saling berhubungan dimana dalam segi normatif yaitu tentang baik dan buruk, benar dan salah, hak dan bathil, diridhoi dan dikutuk oleh Allah SWT. Sedangkan nilai operatif adalah hal-hal yang mendasari segi normatif tersebut.

Setelah dilakukan analisis isi, ditemukan bahwa pada episode ini hanya terdapat nilai Akhlak yang dimana hal tersebut merupakan nilai dari segi normatif. Sedangkan dari segi operatif, contohnya seperti nilai ibadah, dimana kegiatan tersebut didasari oleh prinsip standarisasi perilaku manusia, seperti wajib; sunah; mubah;

makruh; dan haram. Nilai pada segi operatif ini menjadi dasar dan prinsip untuk mengetahui nilai pada segi normatif, sehingga dapat diketahui mana hal baik yang harus dikerjakan, dan mana yang tidak boleh dikerjakan.

Seperti yang sudah dijelaskan pada bab 2, nilai secara garis besar nilai dibagi dalam dua kelompok, yaitu nilai-nilai nurani (values of being) dan nilai-nilai memberi (values of giving).1 Nilai-nilai nurani adalah Nilai-nilai yang ada dalam diri manusia kemudian berkembang menjadi perilaku serta cara kita memperlakukan orang lain. Nilai-nilai memberi adalah kejujuran, keberanian, cinta damai,

1Zaim Mubarok, Membumikan Pendidikan Nilai, (Bandung: Alfabeta, 2009), Cet. Kw- 2, H.7.

keandalan diri, potensi, disiplin, tahu batas, kemurnian, dan kesesuaian. Pada episode ini, nilai-nilai nurani (values of being) contohnya adalah mendengarkan nasihat orang tua. Dengan mendengar nasihat orang tua, nantinya nasihat tersebut akan diterapkan dalam perilaku sehari-hari. Sedangkan nilai-nilai memberi (values of giving) contohnya adalah, menahan amarah, berani meminta maaf, mencegah perselisihan, dan lainnya.

Episode ini merupakan cara dari produser Riko the Series untuk menunjukkan lagi apa pentingnya menghormati kedua orang tua terutama Ibu. Pentingnya menghormati kedua orang tua pada episode ini semakin diperjelas pada scene ketika ayah Riko menjelaskan; “Riko, kamu tahu gak? Salah satu amalan utama dalam islam, karena Allah ingin para anak bisa membalas budi kebaikan kedua orang tua, yang telah merawat dan menjaga mereka sejak bayi hingga besar” bisa disimpulkan bahwa kalimat yang disampaikan Ayah Riko tersebut memiliki pesan bahwa harus memuliakan dan mendahulukan orang tua.

Setelah menganalisis nilai yang tampak dan tidak tampak , peneliti akan mengelompokkan nilai tersebut ke dalam nilai-nilai Akhlak:

1. Mengucap dan menjawab salam

Kata ملسلا As-Salaam berasal dari kata ملس Salima yang berarti selamat. Salam adalah salah satu Asmaul Husna yang artinya bahwa Allah yang maha selamat dari segala kekurangan dan sifat-sifat tertentu salah satu dari

rukun Shalat, yaitu ketika mengucapkan salam ketika menoleh ke kanan dan ke kiri.2

Mengucap dan menjawab salam sebagai nilai akhlak memiliki sifat keyakinan deskriptif seperti yang dikatakan oleh Rokeach bahwa nilai keyakinan deskriptif yaitu keyakinan yang mampu menjadi benar atau salah.3 Mengucap dan menjawab salam termasuk kepada nilai keyakinan deskriptif karena tentunya perlu diajarkan, dicontohkan, dan dipraktikan agar terciptanya nilai sebagai keyakinan tersebut bahwa mengucap dan menjawab salam ada nilai yang harus dilakukan dan apabila tidak dilakukan akan bertentangan dengan nilai yang berlaku.

Pakar tafsir indonesia M. Quraish Shihab secara implisit mendefinisikan kata salam yang dikutip dari al-Biqa'i dalam kitab Nazmu al-Dular dengan "batas antara keharmonisan dan perpisahan, serta batas antara rahmat dan siksaan.4 Kalimat salam yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW adalah ucapan "assalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh" yang artinya "semoga keselamatan, rahmat, dan barakah Allah tercurah padamu".

doa yang diajarkan didalamnya tidak hanya tentang keselamatan, keamanan, dan kedamaian dalam hidup saja, melainkan juga rahmat atau kasih sayang dan barakah atau

2Nogarsyah mode gayo, kamus istilah agama islam, (Jakarta: Progress, 2004) h..413

3 Milton Rokeach, The Nature of Human Values, (New York: The Free Press, 1973), h. 7.

4M. Quraish Shihab, Menyingkap Tabir Ilahi: Asma Al-Husna dalam Perspektif al-Qur’an, (Jakarta: Lentera Hati,2021), cet. IV, h.46.

bertambahnya banyak kebaikan dalam hidup dari-Nya juga.5 Dari Abu Hurairah berkata, bahwa Rasululah SAW bersabda:

, ُّقح ِمِلْسُمْلا ىَلَع ِمِلْسُمْلا سْمَخ ُّد َر ِم َلَسلا, ُةَداَيِع َو ِضي ِرَمْلا . ُعاَب ِتا َو ِزِئاَنَجْلا, ُةَباَجِإ َو ِة َوْعَدلا, ُتيِمْشَت َو ِسِطاَعْلا

“Hak sesama Muslim ada lima: membalas salamnya, menjenguknya ketika ia sakit, mengikuti jenazahnya yang dibawa ke kuburan, memenuhi undangannya dan ber-tasymit ketika ia bersin” (HR.

Bukhari no.1164, Muslim no.4022). 6 Kalimat dalam salam terbagi 3 macam, yaitu:7

1) Assalamu’alaikum artinya selamat atas kamu, setiap orang yang berada didepan atau mendengar orang yang mengucapkan salam dengan kata assalamu’alaikum, maka orang yang menjawab salam tersebut dengan kata wa’alaikum salam.

Siapa yang melakukan seperti itu maka ia mendapatkan 10 pahala.

2) Assalamu’alaikum warahmatullahi artinya selamat atas kamu dan mendapatkan rahmat Allah SWT. Orang yang mengucapkan salam seperti ini

5Ahmad Rifai, Konsep al-Qur’an tentang al-Salam, (Tesis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,2005), h.138.

6 http://pm.unida.gontor.ac.id/hukum-menjawab-salam-dari-seorang-muslim/ Diakses pada 31 Juli 2021.

7 https://www.stit-alkifayahriau.ac.id/keutamaan-memberi-dan-menjawab-salam/ Diakses pada 31 Juli 2021.

maka ia mendapatkan 20 pahala, kemudian orang yang dihadapan atau mendengarnya membalas dengan kalimat yang sama yaitu “Wa’alaikum salam warahmatullahi” atau ditambah dengan yang lain. Artinya selain daripada do’a selamat juga meminta pada Allah SWT. juga mendapatkan rahmat dari Allah SWT.

3) Ketiga, Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuhu artinya semoga keselamatan dan rahmat Allah serta keberkahanNya melimpah kepada kalian”. Orang yang mengucapkan salam seperti ini maka ia mendapatkan 30 pahala, kemudian orang yang dihadapan atau mendengarnya membalas dengan kalimat yang sama yaitu “Wa’alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh” atau ditambah dengan yang lain (waridhwaana). Artinya selain daripada do’a selamat juga meminta pada Allah SWT.

mendapatkan rahmat serta keberkahan dari Allah SWT. Dalam perkara menjawab salam, Allah telah memerintahkan kita untuk membalas dengan lebih baik setidaknya sepadan.

Para ulama umumnya sepakat bahwa memberi salam kepada sesama muslim adalah sunnah, sedangkan menjawabnya adalah wajib, dengan jawaban yang lebih baik, atau minimalnya sama dengan salam yang diterima (as-salam 'alaikum dijawab dengan wa 'alaikum salam,

atau dengan wa 'alaikum salam wa rahmat Allah wa barakatuh).8

2. Meminta maaf

Manusia merupakah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri dan selalu membutuhkan bantuan orang lain.

Menjalani kehidupan sosial tentunya tidak jarang konflik hadir dalam kehidupan. Tidak semua konflik berujung tidak baik, banyak konflik yang justru akhirnya semakin mendekatkan hubungan seseorang dengan yang lainnya.

Dalam kehidupan ini, konflik tidak hanya sering terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, dari lingkup terdekat seperti keluarga, tentunya sering terjadi konflik didalamnya dan tidak jarang konflik tersebut membuat perasaan menjadi tidak nyaman.

Dalam sifat nilai Rokeach, meminta maaf memiliki sifat a value is a conception of something9 seperti yang sudah dijelaskan, ketika banyak orang yang melakukan nilai tersebut dan menyebarluaskannya, bukan berarti nilai tersebut dimaksutkan agar nilai tersebut dilakukan juga oleh orang lain, tetapi tergantung bagaimana cara menyebarluaskannya, nilai tersebut akan sama maksutnya.

Contohnya ”meminta maaf itu harus dan merupakan sikap

8 Tim Penulis IAIN Syarif Hidayatullah, Ensiklopedi Islam Indonesia, (Jakarta:Djambatan, 1992), h. 833.

9 Milton Rokeach, The Nature of Human Values, (New York: The Free Press, 1973), h. 10.

terpuji” apabila diterjemahkan pada bahasa nilai akan lebih tepat menjadi “meminta maaf itu harus apabila kita melakukan kesalahan yang merugikan dan menyakiti hati orang lain, dengan meminta maaf hati dan keadaan akan menjadi tenang dan damai” dengan itu nilai tersebut akan mudah diterima.

Pada scene ini diperlihatkan bahwa riko meminta maaf kepada Ayah dan Bundanya karena menurut riko bundanya masuk kerumah sakit akibat ia menunda panggilan dari bundanya. Dari kejadian pada scene ini diharapkan bahwa meminta maaf merupakan hal yang harus dilakukan apabila mempunyai salah, tidak perlu menunggu untuk disuruh dan perasaan bersalah harus datang dari dalam hati. Islam juga mengajarkan tentang memohon ampunan atau meminta maaf atas dosa dan salah yang sudah diperbuat. Allah SWT berfirman:

ِ راَس َو ْْٓوُع ا ِ ىَل إ ِ ة َر فْغَم ْن ِم ْمُكِ ب َر ةَنَج َو اَهُض ْرَع ُت ٰو ٰمَسلا ُ ض ْرَ ْلّا َو ْتَدِعُا َ نْيِقَتُمْلِل - ١٣٣

Artinya: Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa, (Q.S Ali-Imran:

133).10`

Minta maaf adalah sifat yang sangat mulia. Dalam hadits disebutkan, bahwa orang yang lebih dulu meminta

10https://quran.kemenag.go.id/sura/3

maaf derajatnya dihadapan Allah SWT lebih tinggi dan lebih dicintai Allah SWT dari yang dimintai maaf. Maka dari itu jangan minta maaf hanya disaat kita bersalah. Jika kita bermasalah dengan saudara atau teman, maka bersegeralah meminta maaf biarpun kita dalam posisi benar, itulah kemuliaan.

3. Memaafkan

Selain memintaa maaf, Islam juga mengajarkan kita untuk memaafkan. Seperti yang diperlihatkan pada scene ini, Bunda Riko memaafkan dengan ikhlas tanpa adanya kekesalam sedikitpun terhadap apa yang sudah dilakukan oleh Riko.

Sama dengan nilai meminta maaf, memaafkan juga termasuk dalam sifat nilai a value is conception of something apabila diajarkan dan diterapkan dengan benar, nilai tersebut akan diyakini dan dilakukan. Contohnya

“memaafkan orang yang meminta maaf adalah wajib”

apabila diterjemahkan kedalam bahasa nilai tentunya akan lebih nyaman didengar apabila kalimatnya menjadi

”memaafkan orang yang sudah meminta maaf adalah wajib, dengan memaafkan hati kita akan tenang dan akan dijauhkan dari kegelisahan” apabila dijelaskan manfaat atau akibatnya, orang lain yang mendengar akan lebih tertarik untuk mengikuti nilai yang sudah diyakini tersebut.

Memaafkan akan membuat hati tenang, bila sulit untuk memaafkan, biasanya perasaan akan diliputi

perasaan gelisah. Kewajiban orang yang berakal adalah hendaknya ia menguatkan jiwanya untuk senantiasa memaafkan sesame manusia dan tidak membalas keburukannya dengan keburukan lagi. Salah satu hadis riwayat Muslim mengatakan:

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, ada seorang laki-laki datang kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, lalu ia berkata: “Wahai Rasulullah, sama memiliki kerabat, saya sambung tapi mereka malah meutuskan, mereka berbuat buruk kepada saya tapi saya berusaha untuk berbuat baik kepada mereka. Mereka berbuat jahil kepada saya tapi saya sabar tidak ingin membalas dengan yang sama. Maka Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, ‘jika yang kamu katakan itu benar, maka

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, ada seorang laki-laki datang kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, lalu ia berkata: “Wahai Rasulullah, sama memiliki kerabat, saya sambung tapi mereka malah meutuskan, mereka berbuat buruk kepada saya tapi saya berusaha untuk berbuat baik kepada mereka. Mereka berbuat jahil kepada saya tapi saya sabar tidak ingin membalas dengan yang sama. Maka Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, ‘jika yang kamu katakan itu benar, maka

Dokumen terkait