• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berikut adalah beberapa saran dari penulis:

1. Untuk masyarakat agar penelitian ini bermanfaat dan bisa diterapkan serta diajarkan kepada orang-orang terdekat agar penelitian ini menjadi manfaat bagi banyak orang.

2. Untuk peneliti selanjutnya, agar dapat memanfaatkan channel YouTube ini sebagai penelitiannya dikarenakan luasnya isi dari episode-episode yang ada

pada channel YouTube ini sehingga menarik untuk dijadikan bahan penelitian, dan dapat mengembangkan lebih dalam lagi penelitian serupa dari sudut pandang yang berbeda.

DAFTAR PUSTAKA

Abraham A. (2011). Sukses Menjadi Artis Dengan YouTube.

Surabaya: Reform Media.

Adib Bisri, M. A.-B. (1999). Kamus Arab-Indonesia. Surabaya:

Pustaka Progressif.

Agus Purwanto, d. (2020). Studi Eksplorasi Dampak Pandemi COVID 19 terhadap Proses Pembelajaran Online di Sekolah Dasar. 12.

Al-Ghazali, I. U. (2012). Menghidupkan Kembali Ilmu-Ilmu Agama.

Jakarta: Republika Penerbit.

Aminuddin. (2005). Pendidikan Agama Islam: Untuk Perguruan Tinggi Umum. Bogor: Ghalia Indonesia.

Arifin, M. (2009). Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, S. (1989). Prosedur Penelitian Pendekatan Praktik. Jakarta:

PT. Bina Aksara.

AS, A. (2000). Pengantar Studi Akhlak. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Bulaeng, A. (2004). Metode Penelitian Komunikasi Kontemporer.

Yogyakarta: Andi Offset.

Bungin, B. (2003). Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Bungin, B. (2004). Metode Penelitian Kualitatid. Jakarta: Bumi Aksara.

Bungin, B. (2004). Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Bumi Aksara.

Depdikbud, T. P. (2001). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:

Balai Pustaka.

Djafar, M. (1993). Pengantar Ilmu Fiqih. Malang: Kalam Mulia.

el-Bantanie, M. S. (2009). Dahsyatnya Syukur. Jakarta: Qultum Media.

Gayo, N. M. (2004). Kamus Istilah Agama Islam. Jakarta: Progress.

Gunawan, I. (2013). Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Bumi Aksara.

Handayani, F. (2020). Analisis Pesan Dakwah dalam Program Animasi Islam Indonesia Serial “Riko the Series” (Episode Lebih Baik Memaafkan di Akun Youtube Riko the Series).

Skripsi S-1.

Hari, A. H. (2015). Peran Nilai-Nilai Personal (Personal Values) Terhadap Sikap Konsumen. 37.

Hidayatullah, T. P. (1992). Ensiklopedi Islam Indonesia. Jakarta:

Djambatan.

Jumroni. (2006). Metode-metode Penelitian Komunikasi. Jakarta: UIN Jakarta Press.

Lintang Citra Christiani, P. N. (2020). Generasi Z dan Pemeliharaan Relasi Antar Generasi dalam Perspektif Budaya Jawa. Jurnal Komunikasi dan Kajian Media,( Vol. 2, No. 4 Oktober 2020), 85.

Mcquail, D. (2011). Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Salemba Humanika.

Mubarok, Z. (2009). Membumikan Pendidikan Nilai. Bandung:

Alfabeta.

Mulyana, R. (2004). Mengartikulasikan Pendidikan Nilai . Bandung:

Alfabeta.

Nasional, D. P. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi 3.

Jakarta: Balai Pustaka.

Nasrullah, R. (2017). Media Sosial Perspektif Komunikasi, Budaya, dan Sosioteknologi . Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Nata, A. (2011). Studi Islam Komprehensif. Jakarta: Kencana.

O.R, H. (1968). Content Analysis. Vol.II, 601.

Poerwadarminta, W. (1984). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta:

Balai Pustaka.

Qutb, S. (2002). Tafsir Fi’ Zilal Al-Qur’an III. Jakarta: Gema Insani Press.

Rakhmat, J. (2002). Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT.

Rosdakarya.

Rakhmat, J. (2002). Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

Ramadayanti. (2021). Analisis Pesan Komunikasi Dakwah Dalam Animasi Anak “Riko The Series” Melalui Youtube. Skripsi S-1.

Rifai, A. (2005). Konsep al-Qur’an tentang al-Salam. Tesis S-2.

Rizqy Dwi Rahmayanti, Y., & R. Panji Hermoyo. (2021). Pendidikan Karakter dalam Film Animasi Riko the Series Produksi Garis Sepuluh. Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, Vol. 7 No. 1.

Rokeach, M. (1973). The Nature of Human Values. New York: The Free Press.

Ruslan. (2016). Manajemen Public Relations & Media Kominikasi : Konsep dan Aplikasi. Jakarta: Rajawali Press.

Sabiq, S. S. (2009). Fiqih Sholat. Bandung: Penerbit Jabal.

Sanafiah. (1989). Format-format Penelitian sosial: Dasar-Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Rajawali Press.

Sarosa, S. (2012). Penelitian Kualitatif Dasar-Dasar. Jakarta: Indeks.

Sayekti, L. (2020). Dalam Menghadapi Pandemi: Memastikan Keselamatan dan Kesehatan di Tempat kerja,. 7.

Shihab, M. Q. (2021). Menyingkap Tabir Ilahi: Asma Al-Husna dalam Perspektif al-Qur’an. Jakarta: Lentera Hati.

Soewarno Handaya Ningrat. (1980). Pengantar Ilmu Studi dan Manajemen. Jakarta: CV Haji Massagung.

Suwaid, M. (2006). Mendidik Anak Bersama Nabi SAW Panduan Lengkap Pendidikan Anak disertai Teladan Kehidupan para Salaf . Solo: Pustaka Arafah.

Thaha, C. (1996). Kapita Selekta Pendidikan Islam. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Yani, A. (2007). Be Excellent: Menjadi Pribadi Terpuji. Jakarta: Al-Qalam.

Zulkarnain. (2008). Transformasi Nilai-Nilai Pendidikan Islam.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.

Sumber Website:

https://www.beritasatu.com/digital/733355/data-ini-media-sosial-paling-populer-di-indonesia-20202021

https://surabaya.liputan6.com/read/4044295/kasus-kekerasan-anak-kepada-ibu-di-surabaya-selesai-dengan-kekeluargaan

https://nasional.sindonews.com/read/313886/13/deretan-kasus-anak-tuntut-orang-tua-didominasi-karena-harta-1611615693 https://quran.kemenag.go.id/sura/17

https://uad.ac.id/id/berbakti-kepada-allah-dan-orang-tua/

https://quran.kemenag.go.id/sura/5

https://media.neliti.com/media/publications/71271-ID-none.pdf

https://www.indonesiastudents.com/pengertian-nilai-menurut-para-ahli/

http://www.unpas.ac.id/apa-itu-sosial-media/

https://glints.com/id/lowongan/animasi-adalah/#.YXD-DSFBzDc https://id.wikipedia.org/wiki/YouTube

https://usatoday30.usatoday.com/tech/news/2006-10-11-youtube-karim_x.htm

https://id.wikipedia.ord/wiki/Me_at_the_zoo

https://www.idntimes.com/hype/entertainment/elisya-nurd/potret-jordan-pengisi-suara-kartun-riko-the-series-c1c2-1 https://www.youtube.com/riko+the+series

https://quran.kemenag.go.id/sura/42

https://muslimah.or.id/1861-ibumu-kemudian-ibumu-kemudian-ibumu.html

https://kbbi.web.id/pandemi

http://pm.unida.gontor.ac.id/hukum-menjawab-salam-dari-seorang-muslim

https://www.stit-alkifayahriau.ac.id/keutamaan-memberi-dan-menjawab-salam

https://quran.kemenag.go.id/sura/3

https://www.radiorodja.com/46755-hadits-tentang-memaafkan-dan-anjuran-memaafkan-orang-yang-menyakiti-kita/

https://www.rukita.co/stories/manfaat-memaafkan

https://dalamislam.com/dasar-islam/sifat-marah-dalam-islam https://quran.kemenag.go.id/sura/3

https://quran.kemenag.go.id/sura/8

https://dalamislam.com/akhlaq/larangan/akibat-pertengkaran-dalam-islam

https://quran.kemenag.go.id/sura/42

http://iqt.unida.gontor.ac.id/keutamaan-menahan-amarah-dalam-al-quran/

http://inforepublik.com/hukum-marah-lebih-dari-3-hari-menurut-pandangan-islam

LAMPIRAN 1

1. Wawancara via whatsapp video call dengan Mas Bima selaku produser dan penulis naskah Riko the Series (29 Juli 2021)

2. Wawancara via whatsapp video call dengan Kak Arlette selaku subscriber channel YouTube Riko the Series, sekaligus penonton episode “Aku Sayang Bunda” dan

“Ayahku Pahlawanku” (29 September 2021)

3. Wawancara via whatsapp video call dengan Kak Jasmine selaku subscriber channel YouTube Riko the Series, sekaligus penonton episode “Aku Sayang Bunda” dan

“Ayahku Pahlawanku” (30 September 2021)

• Wawancara dengan Mas Bima (Produser & Penulis Naskah Riko the Series)

Leica: Assalamu’alaikum Mas Bima, mohon maaf mengganggu waktunya, mungkin langsung masuk pertanyaan pertama saja ya mas untuk mempersingkat waktu. Jadi begini mas, apa saja nilai-nilai islam yang ingin disampaikan dalam episode “Aku Sayang Bunda” dan

“Ayahku Pahlawanku”?

Mas Bima: Jadi begini, tujuan utama dibuatnya Riko the Series ini awalnya ingin anak-anak menjadi serba tahu karena anak-anak memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Melihat yang terjadi hari ini, tayangan yang memiliki nilai edukasi sudah jarang disentuh. Pada kedua episode ini sebenarnya tidak dibuat dalam waktu yang berdekatan, tapi bisa dilihat sendiri ya kedua episode ini pastinya tentang kedua orang tua.

kedua episode ini dibuat dengan tidak meninggalkan sense of dramanya. Sudah jarang tayangan yang mengambil tema tentang hormat terhadap bundanya. Disini bisa dilihat ya, pentingnya mendahulukan panggilang orang tua, karena orang tua biasanya memanggil pasti karena ada sesuatu, kita mau kasih lihat ke penonton bahwa akibat dari perbuatan tidak biak terhadap orang tua kita bisa terjadi secara

langsung. Jadi anak-anak yang menonton pun akan mudah megambil pelajaran yang ada pada episode Aku Sayang Bunda.

Kalau di episode Ayahku Pahlawanku ini awalnya kita ingin menghadirkan sosok Ayah, yang awalnya belum ada. Konflik pada episode ini sangat umum ya, jadi ya bagi yang mengalami hal serupa kita bisa memetik pesan kalau keluarga memang penting tapi masyarakat juga lebih penting. Kedua episode ini pesan utamanya untuk menghormati kedua orang tua, untuk nilai-nilai Islam lainnya seperti, jangan mudah marah, sholat, berpuasa, mengucapkan salam mungkin bisa dilihat secara jelas ya dalam kedua episode ini.

Sengaja membuat dramatis agar bis amenarik perhatian penonton

Leica: Oke baik mas bima, terimakasih. Untuk pertanyaan selanjutnya mas Apakah saat membuat kedua episode ini memiliki keterkaitan satu sama lain?

Mas Bima: Tentu memiliki keterkaitan, terutama tentang menghormati kedua orang tua ya, dan pada kedua episode ini bisa dilihat sama-sama memiliki poin penyesalan yang pada kedua

episode ini sama-sama dialami oleh Riko.

Leica: Baik mas bima, pertanyaan selanjutnya Bagaimana isi pesan yang ingin disampaikan , dan kepada siapa saja khusunya pesan ini ingin disampaikan?

Mas Bima: Karena kedua episode ini saling berkaitan, sebenarnya pesan intinya tentunya adalah menghormati kedua orang tua atau berbuat baik kepada orang tua ya. Pada kedua episode ini juga sudah diselipkan ayat yang berhubungan dengan episodenya. Tidak hanya kedua episode ini ya untuk ayat, semua episode Riko the Series pasti ada ayat yang menunjukkan dasar dari pesan –pesan yang ada pada episodenya. Pesan sih banyak banget ya, terutama kedua episode ini bisa meningkatkan bonding antar keluarga, dan banyak nilai-nilai Islam yang bisa di teliti ya kalau untuk penelitian seperti ini. Sehingga selain bisa mengambil makna tersurat, banyak juga makna tersirat yang membuat Riko the Series ini kaya akan pesan dan nilai-nilai islam yang baik.

Kalau kepada siapanya tentunya kepada semua kalangan masyarakat ya, dari umur berapapun. Targetnya awalnya anak sd sampai

akhirnya banyak remaja juga. Setelah riset 4-8 tahun adalah penonton terbesar.

Namun harapannya sih memang untuk anak-anak hingga remaja ya karena pada umur segitu kalau kita bisa mengambil nilai-nilai islam yanga da tentunya akan terus teringat dan akan kita bawa serta kita praktekan dimanapun kita berada.

Leica: Baik mas bima, mungkin pertanyaan terakhir mas, Apa saja harapan yang diinginkan dengan diciptakannya kedua episode ini?

Mas Bima: Sesuai dengan pesan utama kedua episode ini ya, kita ingin anak-anak bisa lebih cinta terhadap kedua orang tuanya, bisa berlaku hormat, dan selalu berbuat baik kepada orang tuanya. kita juga berharap, setiap ayat yang selalu kita selipkan pada semua episode Riko the Series dapat membuat kita tahu bahwa apapun yang ada pada Riko the Series ini mendasar dan tidak sembarangan.

Kedua episode ini memilki jumlah penonton yang tinggi dan menjadi beragam terutama orang tua ya, jadi kita juga mengharapkan kepada ornag tua bahwa kedua episode ini dapat memberikan edukasi juga bahwa harus seperti apa sih orang tua agar semuanya

berjalan dengan baik seperti yang kita perlihatkan pada kedua episode ini.

• Wawancara dengan Arlette Genevieve (Subscriber YouTube Riko the Series)

Leica: Selamat Sore Kak Arlette, terimakasih suda bersedia menjadi narasumber untuk penelitian saya. Mungkin kita langsung masuk pertanyaan pertama ya kak untuk mempersingkat waktu. Jadi begini Kak, sebagai salah satu subscriber channel Riko the Series dan penonton episode “Aku Sayang Bunda”, dan “Ayahku Pahlawanku”

menurut Kakak apa saja nilai yang tampak dan tersembunyi yang bisa Kakak ambil pada kedua episode ini?

Kak Arlette:

Halo Leica selamat sore. Oke langsung saja aku jawab ya. Menurutku, pesan yang tampak pada kedua episode ini pastinya lebih banyak daripada pesan yang tidak tampak. Pada episode “Aku Sayang Bunda” aku menemukan banyak sekali pesan yang tampak ya, seperti sabar, mengucap salam ketika memasuki ruangan, baik dirumah maupun ditempat manapun, meminta maaf, memaafkan, disini terlihat jelas menurutku. Ada juga beberapa pesan yang hanya di ucap sekali, namun pasti langsung bisa ditangkap oleh

seluruh penonton menurutku. Seperti contohnya ketika Bunda menyuruh Kak wulan sabar, dan sikap Riko dan Kak Wulan ketika dinasihati oleh Bundanya ya. Anak dibawah umur apabila di bimbing oleh orang tua nya ketika menonton episode ini pasti akan langsung paham meskipun hanya terucap sekali.

Pesan yang tersembunyi juga ada, menurutku itu mendengarkan nasihat orang tua, jangan menunda panggilan orang tua, dan jangan marah.

Aku bisa bilang ini pesan yang tidak tampak, karena mungkin untuk penonton dibawah umur, perlu bimbingan atau pengawasan dari orang tua untuk mengetahui pesan tersebut, karena tidak dijelaskan langsung secara tekstual, tapi bisa dilihat dari visual dan sikap yang ditunjukkan oleh karakter-karakter yang ada didalamnya.

Untuk episode “Ayahku Pahlawanku” banyak pesan-pesan yang hampir mirip, seperti harus mengucap salam ketika memasuki rumah atau ruangan, meminta maaf, dan jangan marah.

Bedanya pada episode ini terdapat nilai ibadahnya juga, yaitu sholat dan puasa. Kalau untuk pesan yang tampak dan tidak pada episode ini menurutku yang tampak itu pesan untuk sholat dan puasa, mengucapkan, salam, meminta

maaf, dan jangan berselisih. Bisa dibilang tampak karena, kebetulan aku nonton episode ini bersama keponakanku waktu itu, saat ada dialog tentang sholat dan puasa, walaupun hanya terucap satu kali, keponakanku langsung bertanya terus seperti, “Sholat tuh kapan aja sih kak?” “Puasa itu anak kecil udah harus juga?”

dari pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan keponakanku aku jadi bisa melihat kalau pesan itu tampak dan mudah dicerna oleh usia berapapun. Untuk pesan yang tidak tampak itu ada jangan marah dan bersyukur. Mungkin untuk penonton usia remaja keatas, pesan ini dapat dengan mudah diambil dengan melihat dialognya, namun untuk anak dibawah umur, pesan ini perlu didalami sehingga perlu bimbingan orang tua untuk mengetahui kedua pesan ini. Seperti itu ya menurutku.

Leica: Oke baik Kak Arlette, terimakasih.

Peratanyaan selanjutnya apa alasan yang membuat Kak Arlette menentukan itu pesan tampak atau tidak tampak? Tapi sepertinya sudah terjawab ya Kak di atas.

Kak Arlette:

Iya benar leica, seperti yang sudah aku jelaskan diatas. Terutama pada episode

“Ayahku Pahlawanku” karena aku nonton

bareng keponakan, jadi aku tahu apa yang bisa ditangkap anak-anak atau tidak. Tapi mungkin tidak semuanya sama ya.

Leica: Oke baik Kak Arlette, untuk pertanyaan terakhir, apa harapan Kak Arlette untuk para penonton Riko the Series, khususnya kedua episode ini?

Kak Arlette:

Harapan aku makin banyak yang nonton Riko the Series, khususnya kedua episode ini.

Semua episode Riko the Series sangat bagus dan informatif. Tapi kedua episode ini merupakan yang paling penting menurutku karena tentang kedua orang tua. Melihat fenomena sekarang, banyak anak-anak yang tidak sopan terhadap orang tua ya, kedua episode ini tentunya sangat menunjang dan bisa dijadikan bahan untuk mengajarkan anak-anak. Untuk yang sudah menonton, ambil dan terapkan nilai-nilai yang ada pada kedua episode ini dalam kehidupan sehari-hari. Mungkin itu aja ya. Ada lagi leica?

Leica: Baik mas bima Kak Arlette, mungkin cukup itu saja. Terimaka kasih banyak sudah bersedia menjadi narasumber pada penelitian ini. Sehat selalu Kak Arlette, selamat sore.

Kak Baik, Sama-sama semoga dilancarkan dan

Arlette: segera lulus ya, selama sore.

• Wawancara dengan Ananda Jasmine dan Ela (Subscriber) Leica: Selamat Sore Kak Jasmine, Wah berdua ya

Kak wawancaranya. Sebelumnya terimakasih suda bersedia menjadi narasumber untuk penelitian saya. Mungkin kita langsung masuk pertanyaan pertama ya kak untuk mempersingkat waktu. Jadi, sebagai salah satu subscriber channel Riko the Series dan penonton episode “Aku Sayang Bunda”, dan “Ayahku Pahlawanku”

menurut Kakak apa saja nilai yang tampak dan tersembunyi yang bisa Kakak ambil pada kedua episode ini?

Kak Jasmine:

Halo Kak Leica, selamat sore juga. Baik kak, menurutku pesan yang tampak pada episode

“Aku Sayang Bunda” itu ada sabar,meminta maaf, mengucapkan salam, dan memaafkan.

Kalau untuk yang tidak tampak itu ada tidak boleh menunda panggilan orang tua, harus mendengarkan nasihat orang tua, dan jangan marah. Kalau untuk episode “Ayahku Pahlawanku” lebih banya ya kak yang tampak. Seperti jangan marah, tidak boleh bertengkar, meminta maaf, Sholat, dan Puasa. Diepisode ini ada nilai ibadahnya kak,

walaupun hanya terucap sekali tapi sangat jelas bisa dipahami. Aku nonton kedua episode ini bersama adikku kebetulan, sebelum wawancara ini aku berniat untuk ajak adikku tapi karena tidak bisa aku Tanya duluan ke adikku. Menurut adikku dia saat aku bertanya pertanyaan serupa dia menjawab ” di sini harus nurut orang tua, terus harus solat, harus puasa, tidak boleh bertengkar, harus sabar kalau ada yang jahat sama kita. Terus kalau masuk rumah orang harus ucap salam, dan tidak boleh bilang nanti-nanti terus kalo dipanggil papi atau mami”. Kurang lebih seperti itu.

Leica: Wah, jadi dapat sudut pandang baru lagi, terima kasih banyak ya Kak Jasmine.untuk pertanyaan selanjutnya, Apa alasan yang menentukan pesan tersebut tampak dan tidak tampak?

Kak Jasmine:

Selain karena jelas pesannya di aku, aku juga nilai dari pandnagan Ela. Kalau dia bisa menyebutkan apa saja, berarti pesan tersebut tampak dan kemungkinan bisa ditangkap juga oleh anak-anak seusia Ela. Untuk pesan yan tidak tampak, karena anak seusia ela tidak mampu mengidentifikasi, jadi perlu

dijelaskan kalau misalnya pada scene ini

tokohnya lagi marah, atau pada scene ini kita harus bersyukur. Mungkin seperti itu

Kak.Apa ada lagi Kak?

Leica: Oke Kak Jasmine terima kasih banyak mungkin cukup kak karena keterbatasan waktu. Maaf sudah menganggu waktunya, dan terimakasih sudah bersedia untuk menjadi salah satu narasumber aku ya, Kak.

Kak Jasmine:

Iya Kak Leica, mohon maaf juga ya Kak waktunya terbatas. Sama-sama Kak, sukses selalu.

Dokumen terkait