• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengertian Pajak

Dalam dokumen Moch. Iqbal Sany F3309072 (Halaman 42-47)

BAB I PENDAHULUAN

E. MANFAAT PENELITIAN

1. Pengertian Pajak

Ilyas dalam Suhendi (2008:33) menjelaskan bahwa penerimaan pemerintah yang digunakan dalam membiayai pembangunan berasal dari beberapa sumber yang dapat dibedakan antara penerimaan pajak dan bukan pajak. Penerimaan bukan pajak salah satunya adalah penerimaan pemerintah yang berasal dari pinjaman pemerintah, baik pinjaman dalam negeri maupun luar negeri dan penerimaan dari badan usaha milik pemerintah sedangkan sumber penerimaan yang lainnya adalah berasal dari pajak.

Masalah pajak adalah masalah masyarakat dan Negara. Dengan demikian setiap orang yang hidup dalam suatu Negara pasti dan harus berurusan dengan pajak baik mengenai pengertiannya, kegunaan dan manfaat serta mengetahui hak dan kewajibannya sebagai wajib pajak. Pajak sebagai sumber penerimaan yang besar bagi Negara dan juga merupakan salah satu sumber pendapatan daerah yang termasuk penting untuk membiayai pembiayaan umum pemerintah dan segala kegiatan kenegaraan, dimana dana adalah merupakan penggerak segala kegiatan dan aktivitas yang sedang dan yang akan dilaksanakan. Salah satu sumber pendapatan daerah di Kota Surakarta yang memberikan andil besar

commit to user

dibanding pendapatan daerah lainnya yaitu pemungutan pajak hotel yang berada di wilayah Kota Surakarta.

Sebelum Penulis membahas tentang uraian hambatan sistem penerimaan kas pajak hotel, terlebih dahulu Penulis uraikan beberapa pengertian tentang pajak menurut ahli di bidang ekonomi, antara lain sebagai berikut.

a. Menurut Soemitro dalam Mardiasmo (2006;1), pajak adalah iuran

rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum.

b. Menurut Soemahamidjaja dalam Suandy (2005;10), pajak adalah

iuran wajib, berupa uang atau barang, yang dipungut oleh penguasa berdasarkan norma-norma hukum, guna menutupi biaya produksi barang-barang dan jasa-jasa kolektif dalam mencapai kesejahteraan umum.

c. Menurut Smeets dalam Suandy (2005;10), pajak adalah prestasi

kepada pemerintah yang terutang melalui norma-norma umum dan yang dapat dipaksakan, tanpa ada kalanya kontrapestasi yang dapat ditunjukan dalam hal yang individual: maksudnya adalah untuk membiayai pengeluaran pemerintah.

d. Menurut Djajadiningrat dalam Munawir (2003:1).pajak adalah suatu

commit to user

disebabkan suatu keadaan, kejadian, dan perbuatan yang memberikan kedudukan tertentu, tetapi bukan sebagai hukuman, menurut peraturan-peraturan yang ditetapkan pemerintah serta dipaksakan, tetapi tidak ada jasa timbal balik dari negara secara langsung untuk memelihara kesehjahteraan umum.

e. Menurut Adriani dalam Resmi (2003;2), pajak adalah iuran

masyarakat kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan umum (undang-undang) dengan tidak mendapat prestasi kembali yang langsung dapat ditunjuk dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubung tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintahan.

f. Menurut Fieldmann dalam Resmi (2003;1) pajak adalah prestasi

yang dipaksakan sepihak oleh dan terutang kepada penguasa (menurut norma-norma yang ditetapkannya secara umum), tanpa adanya kontraprestasi, dan semata-mata digunakan untuk menutup pengeluaran- pengeluaran umum.

g. Menurut Prakoso dalam Rahmanto (2007;22) pengertian Pajak

adalah iuran wajib anggota masyarakat kepada negara karena Undang-Undang, dan atas pembayaran tersebut pemerintah tidak memberikan balas jasa yang langsung dapat ditunjuk.

h. Menurut Resmi dalam Resmi (2003;.2). mengatakan pajak dipungut

commit to user

berdasarkan atau dengan kekuatan undang-undang serta aturan

pelaksanaannya, dimana diperuntukkan bagi pengeluaran-

pengeluaran pemerintah, yang bila dari pemasukannya masih terdapat surplus, dipergunakan untuk membiayai public investment.

i. Menurut Djajadiningrat dalam Tjahjono dan Husein (2005;2) pajak

sebagai suatu kewajiban menyerahkan sebagian daripada kekayaan ke kas negara disebabkan suatu keadaan, kejadian dan perbuatan yang memberikan kedudukan tertentu, tetapi bukan sebagai hukuman, menurut peraturan yang ditetapkan pemerintah serta dapat dipaksakan, tetapi tidak ada jasa timbal balik dari negara secara langsung, untuk memelihara kesejahteraan umum,

j. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989;636)

pajak adalah pungutan wajib, biasanya berupa uang yang harus dibayar oleh penduduk sebagai sumbangan wajib kepada Negara atau pemerintah sehubungan dengan pendapatan, pemilikan harga beli barang dan sebagainya.

Penulis menemukan ada dua hal yang penting yaitu pertama iuran yang dapat dipaksakan, artinya iuran yang mau tidak mau harus dibayar oleh rakyat yang dikenakan membayar kewajiban tersebut. Seandainya rakyat atau badan hukum yang oleh pemerintah dikenakan kewajiban membayar iuran tersebut (lazim disebut wajib pajak) tidak melaksanakan pembayaran tersebut, maka wajib pajak yang bersangkutan dapat dikenakan tindakan hukum oleh pemerintah berdasarkan Undang-Undang atau dengan

commit to user

perkataan lain wajib pajak tersebut dapat dipaksakan oleh pemerintah untuk memenuhi kewajiban perpajakannya dengan menggunakan Surat Paksa dan Sita. Kedua tanpa jasa timbal atau kontra prestasi atau imbalan langsung, yang dapat ditunjukan mengandung arti bahwa wajib pajak yang membayar iuran kepada Negara tidak ditunjukan secara langsung imbalan apa yang diperolehnya dari pemerintah atas pembayaran iuran tersebut. Dari berbagai definisi pajak menurut para ahli diatas, baik pengertian secara ekonomis (pajak sebagai pengalihan sumber dari sektor swasta ke sektor pemerintah) atau pengertian secara yuridis (pajak adalah iuran yang dapat dipaksakan) dapat ditarik kesimpulan tentang cirri-ciri yang terdapat pada pengertian pajak, antara lain sebagai berikut.

a. Pajak dipungut oleh Negara baik pemerintah pusat atau pemerintah

daerah berdasarkan atas Undang-Undang serta aturan pelaksananya.

b. Pemungutan pajak mengisyaratkan adanya alih dana (sumber daya)

dari sektor swasta (wajib pajak membayar pajak) ke sektor Negara

(pemungut pajak/administrator pajak).

c. Pemungutan pajak diperuntukan bagi keperluan pembiayaan umum

pemerintah dalam rangka menjalankan fungsi pemerintahan, baik rutin mauapun pembangunan.

d. Tidak dapat ditunjukan adanya imbalan kontraprestasi individual

oleh pemerintah terhadap pembayaran pajak yang dilakukan oleh para wajib pajak.

commit to user

e. Selain fungsi budgeter (anggaran) berfungsi mengisi kas

Negara/anggaran Negara yang diperlukan untuk menutup

pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan, pajak juga berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksakan kebijakan Negara dalam lapangan ekonomi dan sosial (fungsi mengatur).

Dalam dokumen Moch. Iqbal Sany F3309072 (Halaman 42-47)

Dokumen terkait