• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation Dalam bagian ini akan dijelaskan uraian teori yang berkaitan dengan Dalam bagian ini akan dijelaskan uraian teori yang berkaitan dengan

LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

1. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation Dalam bagian ini akan dijelaskan uraian teori yang berkaitan dengan Dalam bagian ini akan dijelaskan uraian teori yang berkaitan dengan

definisi pembelajaran kooperatif, perspektif teoritis pembelajaran kooperatif, dan pembelajaran kooperatif tipe group investigation.

a. Definisi Pembelajaran Kooperatif secara Umum

Pembelajaran kooperatif merupakan aktivitas pembelajaran kelompok yang melibatkan interaksi siswa dalam mengerjakan tugas akademik demi mencapai tujuan bersama. Agus (2009:57) menyatakan pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru. Kelompok bukanlah semata-mata sekumpulan orang, kumpulan disebut kelompok apabila ada interaksi, mempunyai tujuan, berstruktur. Roger, dkk. (Miftahul 2011:29) menyatakan aktivitas

pembelajaran kelompok yang diorganisir oleh suatu prinsip bahwa pembelajaran harus didasarkan pada perubahan informasi sosial di antara kelompok pembelajaran yang di dalamnya setiap pembelajar bertanggung jawab atas pembelajarannya untuk meningkatkan pembelajaran anggota-anggota lain.

Parker dalam (Miftahul 2011:29) mendefinisikan kelompok kecil kooperatif sebagai suasana pembelajaran dimana siswa saling berinteraksi dalam kelompok-kelompok kecil untuk mengerjakan tugas akademik demi mencapai tujuan bersama. Sementara itu, Artz dan Newman dalam (Huda 2011:32) mendefinisikan pembelajaran kooperatif sebagai small group of learners working together as a team to solve a problem, complete a task, or accomplish a common goal (siswa bekerjasama dalam kelompok kecil/tim untuk mengatasi suatu masalah menyelesaikan sebuah tugas, atau mencapai suatu tujuan bersama). Dalam penelitian ini diharapkan siswa kelas IV A SD Jetis Bantul dapat menumbuhkan minat dan menciptakan kondisi kelas yang aktif dalam proses pembelajaran, serta memahami dan menyampaikan gagasan pemikiran yang didapat dari materi pembelajaran di kelas dan kepada setiap anggotanya.

Dengan demikian, pembelajaran kooperatif bergantung terhadap efektivitas kelompok siswa tersebut. Dengan pembelajaran ini siswa diharapkan dapat bekerjasama untuk memaksimalkan pembelajaran, masing-masing anggota kelompok bertanggung jawab mempelajari apa yang disajikan dan membantu teman-teman anggota untuk mempelajarinya.

b. Unsur-unsur Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif tidak sama dengan sekedar belajar dalam kelompok Roger & David (dalam Agus, 2009:58) mengatakan bahwa tidak semua belajar kelompok dapat dianggap pembelajaran kooperatif, untuk mencapai hasil yang maksimal, lima unsur dalam model pembelajaran kooperatif harus diterapkan:

1) Positive interdependence (ketergantungan positif) 2) Personal responsibility (tanggung jawab individu) 3) Face to face (interaksi promotif)

4) Interpersonal skill (keterampilan sosial) 5) Group processing (pemrosesan kelompok)

Berikut adalah penjelasan masing masing unsur Pembelajaran Kooperatif: 1) Positive interdependence (ketergantungan positif)

Unsur ini menunjukkan bahwa dalam pembelajaran kooperatif ada dua pertanggungjawaban kelompok. Pertama, mempelajari bahan yang ditugaskan kepada kelompok. Kedua, menjamin semua anggota kelompok secara individu mempelajari bahan yang ditugaskan tersebut. 2) Personal responsibility (tanggung jawab individu)

Pertanggungjawaban ini muncul jika dilakukan pengukuran terhadap keberhasilan kelompok. Tujuan pembelajaran kooperatif adalah membentuk semua anggota kelompok menjadi pribadi yang kuat.

Tanggung jawab perseorangan adalah kunci untuk menjamin semua anggota yang diperkuat oleh kegiatan belajar bersama.

3) Face to face (interaksi promotif)

Unsur ini penting karena dapat menghasilkan saling ketergantungan positif. Ciri-ciri interaksi promotif adalah saling membantu secara efektif dan efisien, saling memberi informasi dan sarana yang diperlukan, memproses informasi bersama secara lebih efektif dan efisien, saling mengingatkan, saling membantu dalam merumuskan dan mengembangkan argumentasi serta meningkatkan kemampuan wawasan terhadap masalah yang dihadapi, saling percaya, saling memotivasi untuk memproleh keberhasilan bersama.

4) Interpersonal skill (keterampilan sosial)

Untuk mengoordinasikan kegiatan peserta didik dalam pencapaian tujuan peserta didik harus saling mengenal dan mempercayai, mampu berkomunikasi secara akurat dan tidak ambisius, saling menerima dan saling mendukung, mampu menyelesaikan konflik secara konstruksi. 5) Group processing (pemrosesan kelompok)

Melalui pemrosesan kelompok dapat diidentifikasi dari urutan atau tahap kegiatan kelompok dan kegiatan dari anggota kelompok.

Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai hasil belajar berupa prestasi akademik, toleeransi, menerima keragaman, dan pengembangan keterampilan sosial. Untuk mencapai hasil belajar itu model

pembelajaran kooeratif menuntut kerjasama peserta didik dalam struktur tugas, struktur tujuan, dan struktur reward-nya

.

c. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation Metode yang berasal dari Dewey (dalam Miftahul, 2011:123) dan dikembangkan oleh Sharan dan Shlomo tahun 1976, dan Rachel-lazarowitz di Israel lebih menekankan untuk menghadapi berbagai masalah kehidupan yang kompleks. Siswa dibentuk dalam kelompok kecil dan kemudian diberikan tugas atau proyek, siswa mendiskusikan informasi yang dikumpulkan, bagaimana mengolahnya, bagaimana menelitinya dan bagaimana menyajikannya. Selama proses penelitian atau investigasi ini, mereka akan terlibat dalam aktivitas berpikir, seperti membuat hipotesis, ringkasan, kesimpulan, dan menyajikan hasil belajar.

Slavin (2005:215) mengatakan tipe group investigation tidak akan diimplementasikan dalam lingkungan pendidik yang tidak mendukung dialog interpersonal atau tidak memperhatikan dimensi rasa sosial dari pembelajaran di kelas. Komunikasi dan interaksi kooperatif di antara sesama teman sekelas akan mencapai hasil terbaik apabila dilakukan dalam kelompok.

Group investigation sangat cocok untuk proyek-proyek studi yang berhubungan dengan hal-hal seperti penguasaan, analisis, mensintesiskan informasi sehubungan dengan upaya menyelesaikan masalah. Slavin (2005:216) menyatakan group investigation sangat ideal untuk mengajari tentang pelajaran sejarah dan budaya dari sebuah negara atau tentang

pelajaran biologi, tetapi tidak sesuai digunakan untuk mempelajari kemampuan pemetaan atau unsur-unsur periodik. Sebagai bagian dari investigation, para siswa mencari informasi dari berbagai sumber baik di dalam maupun di luar kelas. Sumber-sumber, seperti (macam-macam buku, film). Selanjutnya siswa mengevaluasikan, mensintesiskan informasi dan bertukar pikiran supaya dapat menghasilkan buah karya kelompok.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation sebagai model pembelajaran yang melibatkan siswa untuk berinteraksi siswa dalam pembelajaran, serta meningkatkan aktivitas berpikir dalam berdiskusi, menganalisis, membuat kesimpulan, dan menyajikan hasil belajar.

d. Kelebihan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation Setiawan (2006:9) mendeskripsikan beberapa kelebihan dari pembelajaran kooperatif tipe group investigation, yaitu sebagai berikut:

1) Secara Pribadi

a) dalam proses belajarnya dapat bekerja secara bebas b) memberi semangat untuk berinisiatif, kreatif, dan aktif c) rasa percaya diri dapat lebih meningkat

d) dapat belajar untuk memecahkan, menangani suatu masalah 2) Secara Sosial / Kelompok

a) meningkatkan belajar bekerja sama

b) belajar berkomunikasi baik dengan teman sendiri maupun guru c) belajar berkomunikasi yang baik secara sistematis

d) belajar menghargai pendapat orang lain

e) meningkatkan partisipasi dalam membuat suatu keputusan 3) Secara Akademis

a) siswa terlatih untuk mempertanggungjawabkan jawaban yang diberikan

b) bekerja secara sistematis

c) mengembangkan dan melatih keterampilan dalam berbagai bidang d) merencanakan dan mengorganisasikan pekerjaanya

e) mengecek kebenaran jawaban yang mereka buat

f) selalu berfikir tentang cara atau strategi yang digunakan sehingga didapat suatu kesimpulan yang berlaku umum.

Teori diatas menyatakan kelebihan dari model pembelajaran kooperatif tipe group investigation yang akan digunakan peneliti terhadap upaya peningkatan minat dan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPS.