LANDASAN TEOR
2.7 Teori tentang Pengembangan Karir
2.7.1 Pengertian Pengembangan Karir dan Faktor yang Harus Diperhatikan dalam Pengembangan Karir
Pengembangan karir terdiri atas semua pekerjaan yang dipegang seseorang selama
kehidupan pekerjaannya. Untuk beberapa orang, pekerjaan-pekerjaan tersebut
sebagai bagian dari sebuah perencanaan yang disiapkan secara terarah sedangkan
untuk yang lainnya bisa jadi sebuah karir dikatakan sebagai peristiwa
keberuntungan. Keputusan karir memang hendaknya didasarkan pada ukuran
objektif tetapi tidak jarang muncul karena unsur subjektivitasnya dari kalangan
otoritas tertentu. Uraian pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan yang jelas di dalam
perusahaan akan dapat menghindari adanya keputusan karir yang bersifat
subjektif.
Nawawi (2008) menyatakan bahwa: “Uraian pekerjaan dan spesifikasi
pekerjaan mempunyai manfaat: (1) pekerja yang tidak mampu memenuhi
harus bersedia mengundurkan diri daripada menghadapi resiko yang dapat
merugikan diri sendiri, instansi/perusahaan dan lingkungan sekitarnya, (2) para
pekerja yang ternyata memenuhi persyaratan fungsi esensial perjalanan berhak
memperoleh kompensasi dan akomodasi yang layak melebihi pekerja lainnya.
Sedangkan para manajer berkewajiban memenuhinya agar tidak kehilangan
tenaga kerja yang langka dan mampu meningkatkan kompetitif perusahaan”.
Nawawi (2008) mengartikan pengembangan karir dalam tiga hal, yaitu:
a. Pengembangan karir adalah suatu rangkaian (urutan) posisi atau jabatan
yang ditempati seseorang selama masa kehidupan tertentu. Pengertian ini
menempatkan posisi/jabatan seseorang di lingkungan suatu
instansi/organisasi, sebagai bagian dari posisi/jabatan yang ditempatinya
selama masa kehidupannya sebagai pekerja.
b. Pengembangan karir adalah perubahan nilai-nilai, sikap, dan motivasi
yang terjadi pada seseorang karena dengan penambahan/peningkatan
usianya akan menjadi semakin matang. Pengertian ini menunjukkan
bahwa fokus pengembangan karir adalah peningkatan kemampuan mental
yang terjadi karena pertambahan usia. Oleh karena perubahan itu
berkenaan sebagai proses mental yang berada didalam diri seseorang
maka disebut juga pengertian subjektif.
c. Pengembangan karir adalah usaha yang dilakukan secara formal dan
berkelanjutan dengan difokuskan pada peningkatan dan penambahan
kemampuan seorang pekerja.
Dari ketiga pengertian ini dapat disimpulkan bahwa pengembangan karir
diperjuangkan. Mangkuprawira (2008) menyatakan bahwa komponen utama dari
karir terdiri dari:
a. Alur karir adalah pola pekerjaan yang berurutan yang membentuk karir
yang membentuk karir seseorang.
b. Tujuan karir merupakan pernyataan tentang posisi masa depan di mana
seseorang berupaya mencapainya sebagai bagian dari karir hidupnya.
Tujuan ini menunjukkan kedudukan seseorang sepanjang karir
pekerjaannya.
c. Perencanaan karir merupakan proses di mana seseorang menyeleksi
tujuan karir dan arus karir untuk mencapai tujuan tersebut.
d. Pengembangan karir meliputi perbaikan-perbaikan personal yang
dilakukan untuk mencapai rencana dan tujuan karir.
Ada lima faktor yang terkait dengan karir menurut Davis dan Werther
(2008), yaitu:
a. Keadilan dalam karir
Para pegawai/karyawan menghendaki keadilan dalam sistem promosi
dengan kesempatan sama untuk peningkatan karir.
b. Kesadaran tentang penempatan
Para pegawai/karyawan menghendaki pengetahuan tentang
kesempatan untuk peningkatan karir.
c. Minat pekerja
Para pegawai/karyawan membutuhkan sejumlah informasi berbeda
dalam peningkatan karir yang tergantung pada beragam faktor.
Para pegawai/karyawan tegantung pada usia dan kedudukan mereka
memiliki tingkat kepuasan berbeda.
Betapa pun baiknya suaru perencanaan karir yang telah dibuat oleh seorang
pekerja disertai oleh tujuan karir yang wajar dan realistik, rencana tersebut tidak
akan menjadi kenyataan tanpa adanya pengembangan karir yang sistematik dan
programatik. Karena per defenisi perencanaan, termasuk perencanaan karir adalah
keputusan yang diambil sekarang tentang hal-hal yang akan dikerjakan dimasa
depan, berarti seseorang yang sudah menetapkan rencana karirnya, perlu
mengambil langkah-langkah tertentu guna mewujudkan rencana tersebut. Berbagi
langkah yang perlu ditempuh itu dapat diambil atas prakarsa pekerjaan sendiri,
tetapi dapat pula kegiatan yang disponsori oleh instansi/organisasi, ataupun
gabungan dari keduanya.
Perlu ditekankan lagi bahwa meskipun bagian pengelola sumber daya
manusia dapat turut berperan dalam pengembangan tersebut, sesungguhnya yang
paling bertanggung jawab adalah pekerja yang bersangkutan sendiri karena dialah
yang paling berkepentingan dan dialah yang kelak akan memetik dan menikmati
hasilnya. Hal ini merupakan salah satu prinsip pengembangan karir yang sangat
fundamental sifatnya.
Menurut Fathoni (2006), jika seseorang sudah siap memikul tanggung
jawab demikian, tujuh hal yang perlu mendapat perhatiannya, yaitu:
a. Prestasi kerja yag memuaskan
Pangkal tolak pengembangan karir seseorang adalah prestasi kerjanya
melakukan tugas yang dipercayakan kepadanya sekarang. Tanpa prestasi
atasannya agar dapat dipertimbangkan untuk dipromosikan ke pekerjaan
atau jabatan yang lebih tinggi dimasa depan. Oleh karena itu agar
terbuka kemungkinan bagi seseorang untuk mewujudkan rencana dan
tujuan karirnya, prestasi kerjanya haruslah sedemikianrupa sehingga
bukan hanya memenuhi berbagi standar yang telah ditentukan tetapi
juga sedapat mungkin digunakan sebagai bukti bahwa seseorang sudah
berupaya semaksimal mugkin dan bahwa usaha tersebut merupakan
indikator bahwa pegawai yang akan bersangkutan memiliki potensi yang
dapat dikembangkan.
b. Pengenalan oleh pihak lain
Yang dimaksudkan dengan pengenalan oleh pihak lain disini adalah
bahwa berbagai pihak yang berwenang memutuskan layak tidaknya
seseorang dipromosikan seperti atasan langsung dan pimpinan bagian
kepegawaian mengetahui kemampuan dan prestasi kerja pegawai yang
ingin merealisasikan rencana karirnya. Sikap yang tepat bagi seorang
pekerja untuk dikenal adalah merendah dengan prestasi kerja yang
memuaskan. Selain dengan prestasi kerja cara lain untuk dikenal adalah
dengan cara pekerja tersebut bersedia dan siap terlibat dengan berbagai
kegiatan organisasi yang sebenarnya berada diluar tuntutan tugas
pokoknya.
c. Kesetiaan terhadap organisasi
Per defenisi pengembangan karir berarti bahwa seorang pegawai ingin
terus berkarya dalam organisasi tempatnya bekerja dalam jangka waktu
eksekutif dalam organisasi sukar diharapkan memberikan dukungan
pada seorang pegawai yang diduga memiliki tingkat kesetiaan yang
rendah kepada organisasi. Akan tetapi, yang harus diperhatikan adalah
selama seorang berkarya dalam suatu instansi/organisasi, selama itu pun
ia berkewajiban menunjukkan loyalitasnya kepada instansi/organisasi
tersebut.
d. Pemanfaatan mentor dan sponsor
Pengalaman menunjukkan bahwa pengembangan karir seseorang
berlangsung lebih mulus apabila ada orang lain dalam
instansi/organisasi yang dengan berbagai cara dan jalur bersedia
memberikan nasihat kepadanya dalam usaha meniti karir. Nasihat
tersebut dapat berupa informasi tentang kesempatan yang tersedia untuk
dimanfaatkan. Pemberi nasihat dapat berupa atasan langsung atau teman
sekerja yang bertugas dalam satuan kerja lain dalam instansi/organisasi.
Mereka inilah yang berperan sebagai mentor. Sedangkan sponsor adalah
seseorang yang bersedia mencalonkan pegawai yang bersangkutan
untuk mengikuti program pengembangan karir tertentu yang
diselenggarakan instansi/organisasi. Adapun sponsor sendiri dapat
berupa atasan langsung, pejabat senior, teman disuatu instansi/organisasi
lain dalam instansi/organisasi atau pejabat dalam bagian kepegawaian.
e. Dukungan para bawahan
Bagi mereka yang sudah menduduki posisi manajerial tertentu dan
mempunyai rencana karir yang ingin diwujudkan, dukungan para
dikembalikan kepadda definisi klasik manejemen yaitu kemampuan dan
kiat memperoleh hasil melalui kegiatan para bawahan dalam rangka
pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
f. Pemanfaatan kesempatan untuk bertumbuh
Telah berulang kali ditekankan bahwa pada akhirnya tanggung jawab
dalam pengembangan karir terletak pada masing-masing pekerja. Berarti
terserah pada pegawai yang bersangkutan apakah akan memanfaatkan
berbagai kesempatan mengembangkan diri sendiri atau tidak.
g. Berhenti atas permintaan dan kemauan sendiri
Dalam banyak hal, berhenti atas kemauan dan permintaan sendiri
mungkin pula merupakan salah satu cara terbaik untuk mewujudkan
rencana karir seseorang. Artinya, bukanlah hal yang mustahil bahwa
dalam suatu organisasi seperti dalam organisasi yang kecil jenjang karir
yang mugkin dinaiki demikian terbatasnya sehingga jalan yang dilalui
menjadi sangat terbatas betapa pun besarnya instansi/organisasi untuk
membantu para pegawainya mengembangkan karir dalam
instansi/organisasi tersebut.