• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengertian Rumah Sakit dan Korporasi Rumah Sakit

BAB II TINJAUAN UMUM TINJAUAN UMUM

2.2 Pengertian Rumah Sakit dan Korporasi Rumah Sakit

Istilah rumah sakit berasal dari bahasa Belanda yaitu Zeikenhuis. Ziek berarti sakit, zeiken yang berarti banyak orang sakit, sehingga diterjemahkan menjadi rumah

48

Moch Faisal Salam, 2001, Hukum Acara Pidana Dalam Teori dan Praktek, Mandar Maju, Bandung, h. 392.

49

para orang sakit dan dipersingkat menjadi rumah sakit.50 Pada kamus lengkap bahasa Indonesia yang menyebutkan bahwa rumah sakit adalah gedung tempat merawat orang sakit atau gedung tempat menyediakan dan memberikan pelayanan kesehatan yang meliputi berbagai masalah kesehatan.51

Ensiklopedi Nasional Indonesia memberikan definisi bahwa rumah sakit adalah:

“Sarana yang menyediakan pelayanan kesehatan rawat jalan dan rawat inap. Rawat jalan berupa klinik yang bergantung padabesarnya rumah sakit yang dapat bersifat tunggal atau terdiri dari banyak bagian sesuai pelayanan spesialistik. Sedangkan yang ada pada rawat inap adalah melayani pasien yang perlu dirawat, yang biasanya terbagi dalam bagian-bagian sesuai jenis

penyakit, kelompok umur, dan jenis kelamin”.52

Menurut rumusan World Health Organization (WHO), rumah sakit adalah usaha yang menyediakan pemondokan yang memberikan jasa pelayanan medik jangka pendek dan jangka panjang yang terdiri atas tindakan observasi, diagnotik, terapeutik, dan rehabilitatif untukorang-orang yang menderita sakit, terluka, dan untuk mereka yang melahirkan.

Pengertian rumah sakit menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 340/ MENKES/ PER/III/2010 tentang Klasifikasi Rumah Sakit dalam Pasa1 ayat (1) menyatakan :

50

Amir Ilyas, op.cit, h. 9.

51

Rizky Maulana dan Putri Amelia, 2013, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Cahaya Agency, Surabaya, h. 360.

52 Ibid.

“Rumah sakit adalah sarana upaya kesehatan yang menyelenggarakan

pelayanan kesehatan serta dapat dimanfaatkan untuk pendidikan tenaga kesehatan dan penelitian. Upaya pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh rumah sakit meliputi pelayanan rawat inap, rawat jalan, pelayanan gawat

darurat,pelayanan medik, dan pelayanan penunjang medik dan non medik”.

Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa rumah sakit merupakan suatu instansi yang menyediakan jasa di bidang pelayanan kesehatan baik secara rawat jalan ataupun rawat inap, serta rumah sakit juga berfungsi sebagai tempat pendidikan tenaga kesehatan. Rumah sakit bukan lagi menjadi sekedar wadah, sarana tempat dilakukannya pelayanan kesehatan namun juga sebagai subjek hukum, penyelenggaraan rumah sakit di dasarkan pada pancasila, nilai kemanusian, etika dan profesionalitas, manfaat, keadilan, persamaan hak, serta UU Rumah sakit. Sebagai subjek hukum maka rumah sakit memiliki hak dan kewajiban sebagaimana diatur

dalam Pasal 4 UU Rumah Sakit yang menyebutkan “rumah sakit mempunyai tugas

memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna”. Untuk menjalankan

tugasnya sebagaimana disebutkan dalam Pasal 4 UU Rumah Sakit, maka rumah sakit memiliki fungsi sebagaimana diatur dalam Pasal 5 UU Rumah Sakit yaitu :

a. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit;

b. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis;

c. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan;

d. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan.

Pada dasarnya rumah sakit adalah suatu organisasi yang sifatnya memang sudah kompleks, dengan adanya perkembangan zaman dan teknologi maka semakin lama semakin bertambah kompleks serta bertambah padat modal, padat tenaga, padat teknologi, dan padat persoalan dalam berbagai bidang antara lain yaitu, hukum, ekonomi, etik, HAM, teknologi dan lain-lainnya. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kedokteran yang penerapannya dilakukan dirumah sakit membuat bertambah kompleksnya manajemen di rumah sakit sehingga masyarakat bertambah kritis terhadap pelayanan yang diberikan pihak rumah sakit. Maka perlu dipersiapkan adanya langkah-langkah terhadap dampak hukum yang mungkin timbul terhadap manajemen rumah sakit akibat tuntutan dari pihak pasien baik secara perdata maupun pidana.

Rumah sakit pada hakekatnya adalah sebuah organisasi yang dibentuk oleh suatu badan hukum (pemerintah, perjan, yayasan, perseroan terbatas, dan perkumpulan). Maka dari itu rumah sakit merupakan sebagai subjek hukum pidana karena diakunya korporasi, dan korporasi juga sebagai subyek hukum pidana sebagaimana diatur dalam Pasal 47 Rancangan Undang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (selanjutnya disingkat RUU KUHP Tahun 2012). Pengaturan tentang tindak pidana korporasi dalam RUU KUHP terletak pada Buku I Bagian II Pertanggungjawaban Pidana Paragraf 6 Korporasi pada Pasal 48 RUU KUHP, Pasal 49 RUU KUHP, Pasal 50 RUU KUHP, dan Pasal 51 RUU KUHP.53

53

2.2.1 Jenis-Jenis Rumah Sakit

Rumah sakit merupakan pelayanan kesehatan rujukan, artinya pelayanan rumah sakit tipe dan tingkat apapun utamanya melayani rujukan dari berbagai bentuk pelayanan primer atau pelayanan kesehatan dasar. Pelayanan primer yang dilakukan oleh rumah sakit biasanya dilakukan untuk penderita gawat darurat

(emergency) atau pada bagian rawat jalan (out patiet). Berdasarkan hal ini, maka dapat dilihat rumah sakit terbagi atas beberapa jenis yaitu:

a. Berdasarkan jenis penyakit atau masalah kesehatan penderita, rumah sakit dibedakan menjadi 2, yaitu:

1. Rumah Sakit Umum (RSU) adalah rumah sakit yang melayani segala jenis masalah kesehatan atau penyakit dari masyarakat;

2. Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang hanya melayani salah satu jenis masalah kesehatan atau penyakit dari masyarakat. Misalnya: rumah sakit jiwa, rumah sakit kusta, rumah sakit ibu dan anak, dan rumah sakit jantung.

b. Berdasarkan kepemilikannya rumah sakit dibedakan menjadi 5, yaitu: Rumah sakit yang dikelola dan dimiliki oleh Departemen Kesehatan; 1. Rumah sakit yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah (RSUD), yang

terbagi menjadi 2, yaitu rumah sakit umum daerah provinsi dan rumah sakit umum daerah kabupaten.

2. Rumah sakit yang dikelola dan dimiliki oleh TNI dan POLRI, yang terbagi menjadi 4, yaitu rumah sakit angkatan darat (AD), rumah sakit angkatan laut (AL), rumah sakit angkatan dara (AU), dan rumah sakit POLRI

3. Rumah sakit yang dikelola dan dimiliki oleh Departemen lain dan BUMN, yang terbagi menjadi 3, yaitu rumah sakit pertamina, rumah sakit PELNI, dan rumah sakit perkebunan

4. Rumah sakit yang dikelola dan dimiliki oleh swasta terbagi menjadi2 yaitu ,rumah sakit yayasan dan rumah sakit perusahaan (PT)54

54

Dokumen terkait