• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI LIVING QUR’AN

2.1 Pengertian Studi Living Qur’an

BAB II

STUDI LIVING QUR’AN

2.1 Pengertian Studi Living Qur’an

Ditinjau dari segi bahasa, Living Qur’an adalah gabungan dari dua kata yang berbeda, yaitu living, yang berarti ‘hidup’ dan Qur’an, yaitu kitab suci umat Islam. Secara sederhana, istilah Living Qur’an bisa diartikan dengan “(Teks) Al- Qur’an yang hidup di masyarakat”.12

Living Qur’an bermula dari fenomena Qur’an in everyday life, yang berarti

makna dan fungsi yang riil, nyata dipahami, dialami dan dirasakan oleh masyarakat Muslim. Living Qur’an dapat juga diartikan sebagai studi tentang beragam fenomena atau fakta sosial yang berhubungan dengan kehadiran AlQur’an di dalam sebuah kelompok masyarakat tertentu yang kemudian diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.13

Muhammad Yusuf dalam hal ini mengatakan bahwa Living Qur’an dapat dikatakan sebagai respon sosial (realitas) terhadap Al-Qur‟an, baik itu Al-Qur‟an dilihat sebagai ilmu, dalam wilayah profane (tidak keramat) di satu sisi dan sebagai buku petunjuk dalam yang bernilai sakral di sisi yang lain.14

Heddy Shri Ahimsa-Putra mengklasifikasikan pemaknaan terhadap Living

Qur’an menjadi tiga kategori. Pertama, Living Qur’an adalah sosok Nabi

Muhammad SAW yang sesungguhnya. Hal ini didasarkan pada keterangan dari Siti Aisyah ketika ditanya tentang akhlak Nabi Muhammad SAW, maka beliau menjawab bahwa akhlaq Nabi SAW. adalah Al-Qur’an. Dengan demikian Nabi Muhammad SAW adalah “Al-Qur’an yang hidup,” atau Living Qur’an. Kedua, ungkapan Living Qur’an juga bisa mengacu kepada suatu masyarakat yang kehidupan sehari-harinya menggunakan Al-Qur’an sebagai kitab acuannya. Mereka hidup dengan mengikuti apa-apa yang diperintahkan Al-Qur’an dan

12 Sahiron Syamsuddin, “Ranah-ranah Penelitian dalam Studi Al-Qur’an dan

Hadis,” dalam Sahiron Syamsuddin (ed.), Metode Penelitian Living Qur’an dan Hadis (Yogyakarta:

Teras, 2007), Hal. xiv.

13 Muhammad Mansur, “Living Qur‟an dalam Lintasan sejarah studi Alquran”,

dalam Sahiron Syamsuddin (Ed.), Metode Penelitian Living Qur‟an dan Hadits, (Yogyakarta: Teras, 2007), Hal. 8.

36.

menjauhi hal-hal yang dilarang di dalamnya, sehingga masyarakat tersebut seperti “Al-Qur’an yang hidup”, Al-Qur’an yang mewujud dalam kehidupan sehari-hari mereka. Ketiga, ungkapan tersebut juga dapat berarti bahwa Al-Qur’an bukanlah hanya sebuah kitab, tetapi sebuah “kitab yang hidup”, yaitu yang perwujudannya dalam kehidupan sehari-hari begitu terasa dan nyata, serta beraneka ragam, tergantung pada bidang kehidupannya.12

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa Living Qur’an adalah suatu kajian ilmiah dalam ranah studi Al-Qur’an yang meneliti dialektika antara Al-Qur’an dengan kondisi realitas sosial di masyarakat. Living Qur’an juga berarti praktek-praktek pelaksanaan ajaran Al-Qur’an di masyarakat dalam kehidupan mereka sehari-hari. Seringkali praktek-praktek yang dilakukan masyarakat, berbeda dengan muatan tekstual dari ayat-ayat atau surat-surat Al-

Qur’an itu sendiri.

Berikut adalah contoh-contoh penelitian Living Qur’an yang sudah dilakukan oleh beberapa peneliti. Pertama, sebuah skripsi pada UIN Kalijaga Yogyakarta, yang ditulis oleh Uswatun Hasanah pada tahun 2008, dengan judul

Studi terhadap Tujuan Membaca Al-Qur’an Masyarakat Dusun Sukorejo, Desa Kenteng, Kec. Susukan, Kab. Semarang Jawa Tengah. Dalam skripsi tersebut

menjelaskan tentang berbagai tujuan membaca Al-Qur’an bagi masyarakat Dusun Sukorejo di antaranya sebagai ibadah, sebagai media pengobatan, sebagai wirid, sebagai jimat dan sebagai mahabbah.13

Kedua, Skripsi pada UIN Yogyakarta yang ditulis oleh Didik Andriawan

pada tahun 2013 dengan judul Penggunaan Ayat Al-Qur’an Sebagai Pengobatan:

Studi Living Qur’an pada Praktek Pengobatan Dr. KH. Komari Safullah, Pesantren Sunan Kalijaga, Desa Pakuncen, Kec. Patianrowo, Kab. Nganjuk.

12 Heddy-Shri-Ahimsa-Putra, “The Living Al-Qur’an: Beberapa Perspektif Antropologi,”

dalam Jurnal Walisongo 20, 1 (Mei 2012): 236-237.

13 Uswatun hasanah, “Studi terhadap Tujuan Membaca Alquran Masyarakat Dusun

Dalam skripsi tersebut Didik menjelaskan bahwa KH. Komari Safullah

menggunakan ayat-ayat Al-Qur’an sebagai pengobatan dengan cara intuisi serta keyakinan terhadap ayat-ayat tersebut.14

Ketiga, sebuah penelitian yang dilakukan oleh Didi Junaedi pada tahun

2014 yang berjudul Living Qur’an di Pesantren; Studi Tentang Tradisi

Pembacaan Surat Al-Wãqi’ah Setiap Hari Di Pondok Pesantren As-Siroj Al- Hasan Desa Kalimukti, Kec. Pabedilan, Kabupaten Cirebon. dalam penelitian tersebut

dijelaskan tentang tradisi pembacaan surat al-Wãqi’ah setiap hari di pesantren As-Siroj Al-Hasan.15

2.1.1 Living Qur’an di Tengah Masyarakat

Berinteraksi dengan Al-Qur‟an merupakan bagian dari Living Qur’an yang menjadi pengalaman tersendiri bagi umat Islam, pengalaman berinteraksi dengan Al-Qur’an banyak menghasilkan pemahaman dan penghayatan yang kemudian diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.16

Kegiatan yang dapat dihasilkan dari berinteraksi bersama Al-Qur’an meliputi berbagai macam bentuk kegiatan. Di antara bentuk kegiatan tersebut bisa berupa membaca Al-Qur’an, memahami dan menafsirkan Al-Qur’an, menghafal Al-Qur’an, berobat dengan Al-Qur’an, memohon berbagai hal dengan Al-Qur’an, mengusir makhluk halus dengan Al-Qur’an, menuliskan ayat-ayat Al-Qur’an untuk hiasan maupun untuk menangkal gangguan, dan menerapkan ayat-ayat AlQur’an

14 Didik Andriawan, “Penggunaan Ayat Alquran Sebagai Pengobatan: Studi Living

Qur‟an pada Praktek Pengobatan Dr. KH. Komari Safullah, Pesantren Sunan Kalijaga, Desa Pakuncen, Kec. Patianrowo, Kab. Nganjuk”, (Yogyakarta: UIN Yogyakarta, 2013).

15 Didi Junaedi, “Living Qur‟an di Pesantren; Studi Tentang Tradisi Pembacaan Surat Al-

Waqi‟ah Setiap Hari di Pondok Pesantren As-Siroj Al-Hasan Desa Kalimukti, Kec.

Pabedilan, Kabupaten Cirebon”, (Cirebon: Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada

Masyarakat, Pusat Penelitian dan Penerbitan IAIN Syekh Nurjati, 2014).

16 Muhammad, “Mengungkap Pengalaman Muslim Berinteraksi dengan Al-Qu‟ran”

tertentu dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa penjelasan terkait bentuk kegiatan pengalaman berinteraksi dengan Al-Qur’an.17

Dokumen terkait